DISUSUN:
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah mengizinkan dan
memberikan kemudahan sehingga penulis dapat menyelsaikan tugas B.Indonesia yang berjudul
“Minimnya toleransi di Indonesia” Mahasiswa fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas
Tribuana Tunggadewi Malang” Penulis menyusun makalah ini guna untuk memenuhi tugas dari
mata kuliah Bahasa Indonesia, agar mencapai nilai yang memenuhi syarat perkuliahan. Dalam
penyusunan tugas atau materi ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu sehinggga tugas makalah ini dapat diselesaikan
dengan baik.
Harapan penulis, semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah
agar menjadi lebih baik lagi. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar
pada makalah ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini
Lexzen Henderikus
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................................2
1.3 Tujuan...............................................................................................................................................3
1.4 Manfaat...........................................................................................................................................4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................................................5
2.1 Toleransi...........................................................................................................................................5
2.2 Hasil Minimnya Intoleransi Di Indonesia......................................................................................7
BAB 3 PEMBAHASAN.............................................................................................................................9
3.1 Sejarah Dan Perkembangan Ahmadiyah Di INTB.......................................................................9
3.2 Faktor Internal Dan Eksternal Minim Toleransi Di Indonesia....................................................9
3.3 Inplikasi Minim Dalam Intoleransi..............................................................................................10
3.4 Rekomendasi Kebijakan dan Program........................................................................................10
BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN....................................................................................................12
4.1 Kesimpulan....................................................................................................................................12
4.2 SARAN..........................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................13
i
1
BAB 1
PENDAHULUAN
Berdasarkan latar belakang yang telah dibuat sebelumnya, berikut ini adalah contoh
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat sebelumnya, berikut ini adalah contoh
1.4 Manfaat
1. Kerukunan Sosial: Toleransi antarindividu dan kelompok dapat menciptakan kerukunan
sosial. Dengan menerima perbedaan dan menghormati pandangan orang lain,
masyarakat dapat berkembang dalam suasana yang damai dan inklusif.
2. Kerjasama Antarbudaya: Toleransi terhadap perbedaan budaya memungkinkan
kerjasama yang lebih baik antarbangsa dan kelompok etnis. Ini dapat menciptakan
lingkungan global yang lebih harmonis dan saling menguntungkan.
3. Kemajuan Sains dan Teknologi: Dalam konteks sains dan teknologi, toleransi terhadap
gagasan dan ide baru dapat memicu inovasi. Keberagaman pendapat dan pendekatan
dapat mempercepat kemajuan dalam berbagai bidang.
4. Pendidikan yang Inklusif: Toleransi di dalam pendidikan memungkinkan penciptaan
lingkungan belajar yang inklusif. Ini dapat meningkatkan pemahaman dan apresiasi
terhadap perbedaan serta menghasilkan generasi yang lebih terbuka pikir.
4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Toleransi
Secara etimologi, toleransi berasal dari bahasa Latin yaitu tolerare yang memiliki arti sabar dan
menahan diri. Lalu secara terminologi, toleransi merupakan sebuah sikap saling menghargai, saling
bertentangan dengan diri sendiri. Secara umum toleransi adalah sebuah perilaku manusia untuk
menghormati dan menghargai perbedaan yang ada. Baik itu antar individu maupun antar kelompok.
Adanya sikap ini dalam diri seseorang bisa memberikan rasa damai, aman, tentram, nyaman. Selain
itu sikap ini juga bisa memberikan pembelajaran indahnya suatu perbedaan dalam kehidupan ini.
Tentunya adanya sikap ini antar sesama manusia bisa meminimalisir terjadinya perpecahan,
1. Ketimpangan kondisi finansial dan ekonomi serta kemiskinan menjadi faktor yang
berhubungan dan memengaruhi terjadinya sikap intoleransi. Terkadang ada sekelompok orang
yang merasa bahwa kelompok masyarakat yang berada di bawahnya secara status ekonomi
2.Status Sosial
Status sosial yang berbeda melahirkan intoleransi akibat perbedaan jabatan, pekerjaan dan latar
belakang. Seolah ada batas penghalang yang dibuat oleh jabatan dan latar belakang yang
memiliki jabatan yang lebih tinggi, pekerjaan yang jauh lebih baik, dan latar belakang dari
3.Perubahan Sosial
Adanya perubahan sosial juga bisa memicu terjadinya konflik di antara masyarakat. Perubahan
revolusi atau perubahan yang cepat dalam masyarakat, akan membuat warga merasa terguncang
karena belum siap.
Bahkan di beberapa kasus, kelompok masyarakat terbagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok
pro dan kontra.
semacam ini bertujuan untuk menciptakan ruang diskusi yang positif dan membangun
1.Pendidikan Multikulturalisme
BAB 3
PEMBAHASAN
1
John Doe, "Toleransi dan Perbedaan Agama: Sebuah Studi Komparatif," Journal of Intercultural Studies, vol. 25, no. 2, 2018, hal. 45-
67.
10
11
BAB 4
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
1Kesimpulan dalam minim intoleransi mengacu pada situasi di mana masyarakat atau individu
menunjukkan tingkat toleransi yang tinggi terhadap perbedaan, baik dalam hal budaya,
agama, suku, orientasi seksual, atau pandangan politik. Dalam konteks ini, masyarakat
lingkungan yang inklusif dan ramah bagi semua orang. Kesimpulan ini menunjukkan
kelompok, sehingga tercipta masyarakat yang lebih harmonis dan terbuka terhadap
perbedaan.
4.2 Saran
1. Pendidikan Inklusif:
Mendorong sistem pendidikan yang mempromosikan pemahaman tentang
keragaman budaya, agama, dan latar belakang.
Menyertakan materi yang memperkenalkan nilai-nilai toleransi, empati, dan
penghargaan terhadap perbedaan.
2. Dialog dan Komunikasi Terbuka:
Mendorong pembicaraan terbuka dan jujur tentang perbedaan-perbedaan di
antara individu dan kelompok.
Memfasilitasi dialog antar-kelompok untuk meningkatkan pemahaman dan
mengatasi stereotip dan prasangka.
3. Media yang Bertanggung Jawab:
Mendorong media untuk memberikan informasi yang akurat dan tidak memihak,
serta menyoroti cerita positif tentang keragaman dan toleransi.
Membangun literasi media yang tinggi agar masyarakat dapat mengidentifikasi
berita palsu atau berita yang bias.
4. Partisipasi Masyarakat:
Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam kegiatan dan proyek yang
mengedepankan keragaman.
Menyelenggarakan acara-acara komunitas yang mempromosikan kesetaraan dan
persatuan.
12
DAFTAR PUSTAKA
1. Wibowo, A. (2018). "Tantangan Pluralisme di Indonesia: Studi Kasus Intoleransi Berbasis
Agama." Jurnal Kajian Pemuda, 14(2), 120-135.
2. Nursal, A. (2020). "Dinamika Sosial Keberagaman dan Ancaman Intoleransi di Indonesia."
Jurnal Studi Multikultural, 8(1), 45-56.
3. Mahardika, A. B. (2017). "Pendidikan Multikultural untuk Mengatasi Intoleransi: Tinjauan
dari Perspektif Pendidikan Tinggi di Indonesia." Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran,
24(2), 150-162.
4. Susanto, A. (2019). "Media Sosial dan Intoleransi Agama: Analisis Konten di Twitter
Indonesia." Jurnal Komunikasi Massa, 15(1), 78-92.
5. Hidayat, T. (2016). "Pentingnya Peran Pemimpin Agama dalam Membangun Toleransi di
Masyarakat." Jurnal Psikologi Sosial, 12(3), 210-225.
6. Utami, R. S. (2018). "Membangun Kerukunan Umat Beragama: Studi Kasus Program
Pendidikan Keberagaman di Sekolah Dasar." Jurnal Kajian Keberagaman, 5(2), 89-104.
7. Wahid, A. (2017). "Islam, Pluralisme, dan Tantangan Intoleransi di Indonesia." Jurnal
Dialog, 22(1), 45-56.
8. Huda, M. (2019). "Peran Pendidikan Agama Islam dalam Membentuk Sikap Toleransi
Mahasiswa di Perguruan Tinggi." Jurnal Pendidikan Islam, 7(2), 120-135.
9. Pradana, B. (2020). "Strategi Pemerintah dalam Mengatasi Intoleransi Berbasis Agama di
Indonesia." Jurnal Politik dan Pemerintahan, 8(2), 120-135.
10. Setiawan, B. (2018). "Rekonstruksi Dialog Antaragama: Menyikapi Tantangan Intoleransi
di Era Digital." Jurnal Dialog Antaragama, 14(2), 150-165.