2019-2020
PEMBAHASAN
SOAL :
1. Jelaskan apa yang dimaksudkan dengan individu sebagai warga negara dan
apa bedanya dengan individualisme!
JAWAB :
Setiap orang telah dicipatakan bakat dan kemampuam mental dan fisiknya sendiri,
dalam hal ini tidak ada orang yang terlahir sama, tidak ada dua orang yang serupa
kecuali dalam kasus kembar identik, bahkan kembar identik lahir secara genetis
hidup dan mengalami kehidupan secara terpisah sebagai individu. Setiap orang
dilahirkan dengan pikiran independen, kemampuan mandiri untuk alasan dan
diharapkan untuk tidak nilai dengan emosi dan perasaan tetapi dengan alasan.
Individu membentuk apa yang disebut public, terdiri dari banyak jenis dengan
berbagai ciri kepribadian, nilai-nilai kebutuhan tertentu.
Ada warga Negara, penduduk tetap, orang asing, imigran, pengungsi, pencari suaka
penjahat, pemilih terdaftar, anak dibawa umur, anak sekolah, mahasiswa, orang
miskin, orang kaya, orang cacat, dan masih banyak lagi. Pemerintah dan
administrasi harus melayani masalah dan kebutuhan semua individu. Yang harus
dipahami disini adalah bahwa masing- masing dari mereka adalah individu dengan
masalah kebutuhan dan masalah kebutuhan individu berasal dari sudut pandang
pribadinya dan kebutuhan paling penting didunia.
Dasar filosofis dan validasi individualisme adalah fakta bahwa individualism secara
etis, politis dan psikologis adalah tujuan persyaratan untuk kelangsungan hidup
seseorang dalam persaingan dengan individu lain. Individualisme tesirat dalam kode
etik moral yang memegang kehidupan seseorang sebagai standar nilai. Hak –hak
dan nilai individualism juga membawa kewajiban yang bersamaan. Individualisme
adalah tidak melakukan apapun yang diinginkan seseorang terlepas dari hak dan
nilai orang lain.
Contohnya:
Misalnya ketika sedang berkumpul bersama atau lagi duduk bersama ada
masing- masing individu yang sibuk dengan hpnya masing- masing, maka
disini yang terjadi adalah menjauhkan yang dekat
Tidak saling bertegur sapa dengan tetangga sekitar padahal rumahnya
berdampingan satu dengan yang lain. Hal ini menimbulkan perilaku anti
sosial terhadap yang berakar dari sikap individu dalam masyarakat
Tawuran antar pelajar, ugal ugalan di jalan
JAWAB :
Partisipasi langsung berarti pemberdayaan politik semua warga Negara dengan cara
yang memungkinkan mereka mengartikulasikan kehendak dan kebutuhan mereka
secara langsung kepada perwakilan politik dan administrator politik. Hal ini menuntut
pemisahan seluruh unit kecil dari sub unit untuk representasi dalam batas nasional,
provinsi dan kota yang tertinggi, wilayah geografis dan lingkungan-lingkungan.
Sistem makro-organisasional harus dibangun sedemikian rupa, bersama dengan
demarkasi batas-batas, untuk menciptakan unit-unit masyarakat guna
mengartikulasikan kebutuhan mereka kepada wakil-wakil politik. Hal ini juga
membutuhkan konsultasi tetap dan tanggapan terhadap unit-unit tersebut oleh
perwakilan politik dan birokrasi, serta akses langsung oleh masyarakat dan
individualis untuk informasi mengenai mereka. Prinsip ini berarti mematuhi kehendak
mayoritas rakyat, tanpa melepaskan hak-hak kaum minoritas.
Prinsip penting demokrasi perwakilan adalah tanggung jawab dan akuntabilitas para
politisi yang terpilih terhadap masyarakat, alih-alih mengarahkan partisipasi semua
warga dalam proses pembuatan kebijakan dan pengambilan keputusan. Perwakilan
pemerintah menyiratkan suatu divisi politik dari pekerjaan dimana politik adalah
hasrat semua orang yang besar untuk menentukan proses pengambilan keputusan.
Ini adalah gagasan akuntabilitas politik wakil melalui pemilihan umum yang bebas
dan periodik dan sistem yang memastikan bahwa wakil-wakil politik mengatur
kepentingan rakyat bukan kepentingan kelompok lain. Dengan demikian, perwakilan
pemerintah bergantung pada pembagian kerja antarwakil politik dan warga dan pada
aksesibilitas dan akuntabilitas dari yang terakhir.
Contoh : Para pelaku politik yang terpilih harus menyadari bahwa dirinya dapat
menjadi seorang “pemegang kursi kehormatan” karena adanya dukungan rakyat
yang secara impresif harus menggunakan kekuasaannya sebesar-besarnya untuk
rakyat. Disisi lain, rakyat sebagai pendukung pelaku politik tersebut harus juga
mempertanggungjawabkan pilihannya dengan terus mengkritik para pejabat yang
tidak menepati janjinya. Misal ketika kampanye seorang calon pelaku politik dalam
hal ini seorang pejabat berjanji akan membangun transportasi umum yang
berkualitas, memadai, dan nyaman bagi para pengguna namun ketika sudah terpilih
dia malah “lari” dari tanggung jawab itu. Hal ini dapat dipersoalkan mengingat bahwa
para pejabat merupakan wakil rakyat yang bisa ditanya kapasitas dan akuntabilitas
dari pejabat tersebut apakah sesuai dengan apa yang ia ucapkan atau tidak.
Pemerintah dekat dengan rakyat
Contoh : Presiden Joko Widodo yang selalu dekat dengan rakyat, terbuka dengan
rakyat, dan mendengar keluh kesah dari rakyat mengenai apa saja yang masih
kurang atau belum maksimal dalam berbagai aspek di segala bidang dalam bangsa
Indonesia ini. Beliau juga sering turun ke jalan untuk melihat langsung jalannya roda
perekonomian di Indonesia saat ini. Hal ini juga membuat public merasa bahwa
pemerintah dalam hal ini Presiden sangat dekat dengan rakyat dan hal ini tentu saja
cukup bagus dalam prinsip politik yang berfungsi sebagai nilai bersama
JAWAB :
Dalam kehidupan masyarakat yang sangat beraneka ragam ini, adanya komponen
non-rasialisme sangat penting dilakukan mengingat maraknya bentuk rasialisme
pada individu/kelompok tertentu akhir-akhir ini. Adanya non-rasialisme menciptakan
suatu ikatan kebersamaan dalam menghadapi tantangan bangsa di masa yang akan
datang. Kita ambil contoh di bangsa Indonesia bisa dibilang bentuk
rasisme/rasialisme masih cukup “menjamur”. Hal ini tentu saja hanya akan
memperburuk budaya persatuan dan kesatuan yang sudah diamanatkan oleh para
pendahulunya. Apalagi di era globalisasi seperti ini jika masih ada pemikiran
rasialisme terhadap dengan membeda-bedakannya hanya karena latar belakang
suku, agama, warna kulit, bahasa, dll akan membuat bangsa Indonesia “semakin
lemah” dalam menghadapi ancaman baik dari dalam maupun dari luar negeri.
Selain itu, ada juga komponen non-seksisme yang tentu saja lebih ditujukan kepada
kaum hawa khususnya. Adanya non-seksisme membuat individu (perempuan)
dipulihkan martabatnya yang telah diinjak-injak, apalagi bentuk seksisme ini telah
banyak dilakukan di hampir seluruh kota/negara di seluruh dunia. Contoh yang
umum sehari-hari dilakukan adalah ketika wanita yang berpakaian terbuka di depan
umum terkadang kita biasa menganggunya hanya untuk kesenangan pribadi. Kita
tidak tahu bahwa hal kecil seperti itu sudah merendahkan martabat para wanita itu
sendiri. Maka dari itu kita sepatutnya menghargai wanita.
Peran pemerintahan yang bagus menuntut kepatuhan yang kuat terhadap prinsip ini,
karena perekonomian, pembangunan setiap negara menuntut keterampilan semua
ras dan wanita. Non-rasialisme dan non-seksisme diperlukan di tempat kerja,
profesi, perdagangan, industri, politik, rekreasi, dan semua kegiatan sosial lainnya.
Nasionalisme dan solidaritas
Suatu tata kelola pemerintahan yang baik dan benar tentu tidak terlepas dari adanya
nasionalisme dan solidaritas yang kuat di antara masyarakat dalam suatu negara.
Nasionalisme berarti ikatan sekumpulan orang-orang dari keragaman/latar belakang
yang berbeda-beda dengan satu persamaan keyakinan pada suatu negara. Negara
kemudian dilihat sebagai suatu institusi tunggal dengan berbagai sistem yang
bekerja. Hal ini menuntut beberapa nilai dan kebutuhan untuk mengikat sekumpulan
orang-orang tersebut sebagai satu bangsa yang saling mempercayai dan
menghormati. Kuatnya suatu bentuk nasionalisme dan solidaritas penting dalam
administrasi pemerintahan negara karena akan mendapat dukungan dari rakyat
serta proses pembangunan bangsa dapat berjalan lancar. Jika tidak ada kekuatan
mengikat, tidak ada nasionalisme dan tidak ada etos nasional, maka akan terjadi
timbulnya gesekan dan konflik antara berbagai kelompok etnis dalam satu
daerah/bangsa/negara.
Contohnya yakni di Nusa Tenggara Timur terdapat banyak sekali suku-suku yang
mendiami wilayah-wilayah dalam daerah tersebut. Misalkan, suatu waktu suku-suku
tersebut saling bertengkar katakanlah suku flores dan suku timor berkelahi satu
sama lain hanya karena kurangnya nasionalisme dan rasa soildaritas yang
seharusnya ada. Mereka tidak menghormati antar suku yang satu dengan suku yang
lain dimana mereka menganggap berbeda dari bahasa, adat istiadat, kebiasaan, dll.
Padahal dari perbedaan itulah kita harus yakin bahwa itu bisa menjadikan kita kuat
dalam suatu ikatan yang solid, serta memiliki rasa nasionalisme yang tinggi. Dari
adanya nasionalisme yang bersama dan solid dapat membangun suatu
pemerintahan yang baik.
Inklusivitas
Sistem politik yang berlaku jaman sekarang ini merupakan wujud dari adanya non-
rasialisme dan non-seksisme. Dalam suatu demokrasi liberal, kehendak rakyat
adalah yang utama dan tidak ada tempat untuk sistem “asing” dimana kekuatan
politik berada di tangan yang salah. Struktur politik dalam pemerintah harus bersifat
inklusif dimana tidak ada individu atau kelompok yang harus dikecualikan oleh
partisipan dalam struktur politik dan pekerjaan kelembagaan pemerintah. Namun,
prinsip ini justru tidak berlaku bagi struktur sosial dan struktur ekonomi. Padahal
bahwasannya struktur politik, struktur sosial dan ekonomi tergabung menjadi satu
institusi tunggal yang tepat. Suatu organisasi bersifat sosial yang swasta tidak boleh
dipaksa oleh hukum untuk “membuka” keanggotaan organisasi mereka kepada
siapapun.
Suatu komunitas yang baik harus memiliki prasyarat memiliki kebanggaan pribadi
warga negaranya untuk menjadi suatu keharusan pemerintahan yang baik. Ini dapat
diwujudkan jika setiap individu memiliki martabat dan etos nasional yang sama. Hal
ini didasari oleh kebebasan sosial, politik, dan ekonomi yang penting untuk
menciptakan kebanggaan warga negara. Pendidikan dan pelatihan sangat penting
untuk menciptakan kebanggaan warga negara dan juga wujud rasa bela negara.
Orang yang terdidik dan terlatih memiliki rasa bangga dan martabat terhadap wujud
kepatuhan dan tanggung jawab warga negara. Ini merupakan titik awal bagi mereka
yang merasa kurang atau merasa tidak bisa.
Intinya, ditekankan bahwa semua orang dilahirkan sama dalam status wujud dan
citra Allah , namun memiliki kemampuan/bakat yang berbeda-beda. Perbedaan ini
pada akhirnya hanya akan mengarah kepada struktur hierarki kelas sosial dan
ekonomi yang terbagi-terbagi. Sistem pendidikan dan pelatihan ini harus diberikan
sebagai wujud dari tanggung jawab setiap orang untuk mempertahankan martabat
masing-masing. Pengakuan martabat pribadi nantinya akan menuntut kepatuhan
warga negara “masyarakat” untuk mematuhi secara sah hukum ataupun aturan yang
berlaku.
Note : Ke-4 prinsip sosial tersebut merupakan suatu nilai publik bersama yang patut
dicontoh dalam zaman sekarang ini.
DAFTAR HADIR
KELOMPOK 2
N
NAMA NIM TANDA TANGAN
O
1 Gregorius Ampur 1903010081 1.