Anda di halaman 1dari 10

LIDIYA

T.PAI.1.2017.070

HANDOUT PRAKTEK

Nama : SMPN 28 Merangin, Desa Nibung


Kelas : II (Dua)
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Tema : Lebih Dekat dengan Allah Kepada Mengamalkan Shalat Sunnah
Halaman : 11 Lembar
Tahun : 2019
Tujuan Pembelajaran : Peserta didik mampu:
1. Menjelaskan pengertian sholat sunnah dengan benar.
2. Menjelaskan macam-macam sholat sunnah berjamaah dengan
benar.
3. Mempraktikkan sholat sunnah berjamaah sesuai dengan
ketentuan syara’.
4. Menjelaskan macam-macam śalat sunnah munfarid dengan
benar.
5. Mempraktikkan śalat sunnah munfarid sesuai dengan
ketentuan syara’.
6. Menjelaskan macam-macam śalat sunnah berjamaah dan
munfarid dengan benar.
7. Mempraktikkan śalat sunnah berjamaah dan munfarid sesuai
dengan ketentuan syara’.
8. Menjelaskan hikmah melaksanakan śalat sunnah dengan benar.
KI (Kompetensi Inti) : KI-1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI-3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual,
konseptua, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI-4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan

1
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori.
KD (Kompetensi Dasar) : 1. Melaksanakan salat sunah berjamaah dan munfarid sebagai
perintahagama
2. Menghayati perilaku peduli dan gotong royong sebagai
implementasi pemahaman salat sunah berjamaah dan
munfarid
3. Memahami tata cara salat sunah berjemaah dan munfarid
4. Mempraktikkan salat sunah berjamaah dan munfarid

2
LEBIH DEKAT KEPADA ALLAH
DENGAN MENGAMALKAN
SHOLAT SUNNAH

Pelaksanaan sholat sunnah merupakan cerminan tingkat ketakwaan


dan ketawakalan seorang hamba kepada Allah Swt. Dalam melaksanakan
sholat sunnah kita semata-mata mengharapkan rida dari Allah Swt. sholat ini
menuntut kesungguhan dan tekad yang kuat karena kita harus merelakan
waktu, tenaga, dan harta demi terlaksananya sholat tersebut.

A. Pengertian Shalat Sunnah

Sholat sunnah adalah sholat yang dianjurkan untuk


mengerjakannya. Orang yang melaksanakan sholat sunnah
mendapatkan pahala dan keutamaan dari Allah Swt.
Namun, jika seseorang tidak melaksanakan sholat sunnah,
dia tidak
berdosa.
Di antara sekian banyak sholat sunnah, ada yang
ditekankan untuk dikerjakan dengan berjemaah, ada yang
dikerjakan secara munfarid (sendirian), dan ada yang bisa
dikerjakan secara berjemaah

3
B. Macam-Macam Sholat sunnah

Sholat-sholat sunnah yang dilaksanakan secara


berjama’ah sebagai berikut :
a. Sholat Idul Fitri
b. Sholat Idul Adha
c. Sholat Kusuf (gerhana matahari)
d. Sholat Khusuf (gerhana bulan)
e. Sholat (meminta hujan)

4
Tata Cara Sholat Idul Fitri/Adha

1) Imam memimpin pelaksanaan sholat Idul Fitri diawali dengan niat yang ikhlas di dalam
hati. Jika diucapkan maka bunyi niatnya adalah :
Artinya : “Saya berniat sholat sunnah Idul fitri dua rakaat karena Allah ta’ala.”
2) Pada rakaat pertama sesudah membaca do’a iftitah bertakbir sambil mengangkat tangan
sebanyak tujuh kali. Di sela-sela takbir satu dan lainnya disunnahkan membaca:
Artinya : “Maha suci Allah, dan segala puji bagi Allah, tida Tuhan melainkan Allah, Allah
Mahabesar.”
3) Setelah takbir tujuh kali dan membaca tasbih tersebut dilanjutkan membaca surah al-
fatihāh dan membaca salah satu surah dalam al-Qur’an. namun, diutamakan surah Qāf
atau surah al-A’lā.
4) Pada rakaat kedua, setelah takbir berdiri kemudian membaca takbir lima kali sambil
mengangkat tangan dan di antara setiap takbir di sunnahkan membaca tasbih. Setelah itu
membaca surah al-fātihāh dan surah-surah pilihan. Surah yang dibaca diutamakan surah
al-Qamar atau surah al-‘āsyiyah.
5) sholat Idul Fitri ditutup dengan salam. Setelah itu khatib mengumandangkan khutbah dua
kali. Khutbah yang pertama dibuka dengan takbir sembilan kali dan khutbah yang kedua
dibuka dengan takbir tujuh kali. Ada pula yang melaksanakan khutbah hanya satu kali.

5
Tata Cara Sholat Gerhana

1. Berniat untuk śalat kusūf (śalat gerhana matahari). niat śalat harus dilakukan dengan ikhlas di
dalam hati. Jika diucapkan bacaan niatnya ta’ala:
Artinya􀍗 :“saya berniat śalatgerhana matahari dua rakaat karena Allah ta’ala”
2. Setelah takbiratul ihram, lalu membaca doa ifitah, kemudian membaca surah al-fatihah dilanjutkan
dengan membaca surah-surah yang panjang.
3. Rukuk yang lama dan panjang dengan membaca tasbih sebanyak-banyaknya.
4. Iktidal dengan mengucapkan :Sami’allāhu liman hamidah, tangan kembali bersedekap di dada.
5. Membaca surah al-fātihah dilanjutkan dengan membaca surah al- Qur’ān yang lain.
6. Kembali melakukan rukuk yang panjang dengan membaca tasbih yang sebanyak-banyaknya.
7. Iktidal dengan mengucapkan 􀍟Sami’allāhu liman hamidah􀍟
8. Sujud seperti biasa tetapi sujudnya agak dipanjangkan dibanding dengan śalat pada umumnya.
9. Duduk di antara dua sujud seperti biasa.
10. Sujud yang kedua agak dipanjangkan.
11. Bangkit menuju rakaat yang kedua, kemudian melaksanakan rakaat yang kedua sebagaimana rakaat
yang pertama dilaksanakan.
12. Pada sujud yang terakhir rakaat yang kedua dianjurkan untuk memperbanyak istigfar dan tasbih
memohon ampunan kepada Allah Swt.
13. Setelah selesai śalat, imam atau khatib berdiri menyampaikan khutbah dengan pesan yang intinya
gerhana adalah salah satu kejadian yang menunjukkan kekuasaan Allah Swt. Meskipun merupakan
sumber energi yang utama, matahari juga makhluk Allah Swt yang memiliki kekurangan dan
kelemahan.

6
Tata Cara Sholat Istisqa’

1) Setelah semua bersiap untuk śalat, muadzin tidak perlu


mengumandangkan azān dan iqāmah, cukup dengan seruan:
Artinya : “Mari śalat berjemaah”
2) alat sunnah dilaksanakan seperti śalat sunnah yang lainnya. Setelah
membaca surah al-fatihah dilanjutkan membaca surah-surah yang
panjang.
3) Setelah salam, khatib membaca dua khutbah. Pada khutbah yang
pertama dimulai dengan membaca istigfar sembilan kali dan yang
kedua dimul ai dengan membaca istigfar tujuh kali.

7
Sholat-sholat sunnah yang dilaksanakan
secara munfarid (sendirian) sebagai
berikut :
a. Sholat Rawatib
b. Sholat Tahiyyatul Masjid
c. Sholat Istikharah

8
Tata Cara Sholat Rawatib
Tata Cara Sholat Tahiyyatul Masjid

1) Berniat śalat tahiyyatul masjid. Niat śalat harus dilakukan dengan

ikhlas di dalam hati. Bunyi niatnya kalau diucapkan sebagai berikut :

Artinya : “Saya berniat śalat sunnah tahiyyatul masjid dua rakaat

karena Allah ta’ala. Allahu Akbar.”

2) Setelah berniat dilanjutkan dengan takbiratul ihrām, membaca doa

ifitāh, surah al-fātihah, dan seterusnya sampai salam.

9
Tata Cara Sholat Istikharah

1) Bangun pada waktu pertengahan malam dan berwudhu.


2) Melaksanakan śalat istikhārah dengan diawali niat. Niat śalat harus
dilakukan dengan ikhlas di dalam hati. Adapun bunyi niatnya jika
diucapkan sebagai berikut.
Artinya : “ Saya berniat śalat sunnah istikhārah dua rakaat karena Allah
Ta’ala.”
3) Pada rakaat pertama setelah membaca surah al-fātihah kemudian
membaca surah al-Kāfrun. Bacaan surah al-Kāfrun boleh lebih dari satu
kali, yakni tiga, tujuh, atau sepuluh kali.
4) Pada rakaat kedua setelah membaca surah al-fātihah kemudian membaca
surah al-Ikhlās. Bacaan surah al-Ikhlās boleh lebih dari satu kali, yakni
tiga, tujuh, atau sepuluh kali.
5) Setelah śalat dua rakaat, dilanjutkan dengan membaca doa istikhārah
yang diajarkan 􀁅abi Muhammad saw.

10

Anda mungkin juga menyukai