Anda di halaman 1dari 13

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMP


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas / Semester : VIII (Delapan) / Ganjil
Lebih Dekat Kepada Allah Dengan Mengamalkan
Materi Pokok :
Sholat Sunnah
Alokasi Waktu : 3 pertemuan (9 x 40 menit)

KI.1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.


KI.2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI.3 Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
KI.4 Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/teori.

1. Kompetensi dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator

1.4 Menunaikan śalat sunnah.

3.6 Memahami hikmah śalat 3.6.1 Menjelaskan pengertian sholat sunnah


sunnah berjamaah dan
3.6.2 Macam macam dan ketentuan sholat sunnah
munfarid.
berjama’ah
3.6.3 Macam macam dan ketentuan sholat sunnah munfrid
3.6.4 Macam macam dan ketentuan sholat sunnah berjm’h
atau munfarid
3.6.5 Menyebutkan hikmah sholat sunnah
4.6.1 tata cara dan prakteknya sholat sunnah berjama’ah
4.6.2 Mempraktikkan shalat
4.6.2 tata cara dan prakteknya sholat sunnah munfarid
sunnah berjamaah dan
4.6.3 tata cara dan prakteknya sholat sunnah berjama’ah
munfarid
dan munfarid.
4.6.4 menghafalkan niat sholat sunnah

2. Tujuan pembelajaran
Pertemuan 1
Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan scientific , peserta
didik dapat :
 Menjelaskan pengertian sholat sunnah
 Menjelaskan Macam macam dan ketentuan sholat sunnah berjama’ah
 Menjelaskan Macam macam dan ketentuan sholat sunnah munfrid
 Menjelaskan Macam macam dan ketentuan sholat sunnah berjama’ah atau munfarid
 Menyebutkan hikmah dari sholat sunnah

Pertemuan 2

Setelah peserta didik mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan


scientific peserta didik dapat :
 Mempraktekan sholat sunnah berjama’ah
 Mempraktekan cara sholat sunnah munfarid
 Tata cara dan prakteknya sholat sunnah berjama’ah dan munfarid.
 Menghafal niat sholat sunnah dhuha, tahajud, sholat id.

3. Materi Pembelajaran (Tuliskan Fakta, Dalil/Prinsip, Konsep, Proses)


Pertemuan pertama
Śalat sunnah adalah śalat yang dianjurkan untuk mengerjakannya. Orang yang
melaksanakan śalat sunnah mendapatkan pahala dan keutamaan dari Allah Swt. Namun, jika
seseorang tidak melaksanakan śalat sunnah, dia tidak berdosa. Dalam hal melaksanakan śalat
Sunnah, Rasulullah memberi teladan yang penuh dengan kemuliaan. Beliau selalu
mengerjakannya, seperti śalat-śalat rawatib, śalat dhuha, witir, dan sebagainya.
Di antara sekian banyak śalat sunnah, ada yang ditekankan untuk dikerjakan dengan
berjamaah, ada yang dikerjakan secara munfarīd (sendirian), dan ada yang bias dikerjakan secara
berjamaah atau munfarīd. Pernahkah kalian melaksanakan śalat sunnah secara berjama’ah?
Tentunya kalian sering melaksanakannya. Misalnya pada saat melaksanakan śalat hari raya Idul
Fitri maupun hari raya Idul Adha (śalat idain). Kalian tentu tidak pernah melaksanakan śalat
Idul Fitri atau Idul Adha secara munfarīd (sendirian). Kedua śalat ini pasti dilaksanakan secara
berjamaah.
Secara lebih rinci śalat-śalat sunnah yang dilaksanakan secara berjama’ah sebagai berikut :
a. Śalat Idul Fitri
b. Śalat Idul Adha
c. Śalat Kusūf (gerhana matahari)
d. Śalat Khusūf (gerhana bulan)
e. Śalat Istisqā (meminta hujan)
a. Śalat Idul Fitri
Śalat Idul Fitri adalah śalat sunnah dua rakaat yang dilaksanakan pada hari raya Idul
Fitri pada setiap tanggal 1 Syawal setelah melaksanakan puasa Ramadan satu bulan lamanya.
Hukum melaksanakan śalat sunnah ini adalah sunnah mu’akkad (sangat dianjurkan).
b. Śalat Idul Adha
Śalat Idul Adha adalah śalat yang dilaksanakan pada hari raya Qurban atau hari raya Idul
Adha. Śalat ini dilaksanakan pada pagi hari tanggal 10 Zulhijjah bertepatan dengan pelaksanaan
rangkaian ibadah haji di tanah suci. Dengan demikian orang yang sedang melaksanakan ibadah
haji tidak disunnahkan melaksanakan śalat Idul Adha. Bagi orang yang tidak sedang
melaksanakan ibadah haji, hukum melaksanakan śalat Idul Adha adalah sunnah muakkad
(sangat dianjurkan). Hampir semua ketentuan dan tata cara śalat Idul Adha sama dengan śalat
Idul Fitri. Baik menyangkut waktu pelaksanaannya, hukumnya, dan tata caranya. Adapun
perbedaannya hanya pada niatnya. Niat śalat harus dilakukan dengan ikhlas di dalam hati. Jika
diucapkan maka bunyi niatnya adalah :
Artinya : “Saya berniat śalat sunnah idul adha dua rakaat karena Allah ta’ala.”
c. Śalat Kusūf (Gerhana Matahari)
Śalat Sunnah kusūf (kusūfus syamsi) adalah śalat sunnah yang dilaksanakan ketika terjadi
gerhana matahari. Hukum melaksanakan śalat ini adalah sunnah muakkad. Waktu pelaksanaan
śalat kusūf adalah mulai terjadinya gerhana matahari sampai matahari kembali tampak utuh
seperti semula. Ketika gerhana sudah mulai terjadi, jama’ah berkumpul di masjid. Salah satu dari
jamaah tersebut menjadi muazin untuk menyerukan panggilan śalat. Śalat gerhana ini
dilaksanakan dengan berjamaah dan dipimpin oleh seorang imam.
Śalat sunnah munfarīd adalah Śalat yang dilaksanakan secara individu atau sendiri.
Adapun śalat sunnah yang dilaksanakan secara munfarīd adalah sebagai berikut:
 Śalat Rawātib
 Śalat Tahiyyatul Masjid
 Śalat Istikhārah
Śalat Rawātib
Rawātib berasal dari kata rat’bah, yang artinya tetap, menyertai, atau terus menerus. Dengan
demikian śalat sunnah rawātib adalah śalat yang dilaksanakan menyertai atau mengiringi śalat
far«u, baik sebelum maupun sesudahnya. Ditinjau dari segi hukumnya, śalat rawatib ini terbagi
menjadi dua macam, yaitu:
Śalat rawātib mu`akkadah dan śalat rawātib gairu mu`akkad.
1) Śalat rawātib mu`akadah (śalat rawātib yang sangat dianjurkan). Adapun yang
merupakan śalat rawātib mu`akkadah yaitu:
 Dua rakaat sebelum śalat Zuhur
 Dua rakaat sesudah śalat Zuhur
 Dua rakaat sesudah śalat Magrib
 Dua rakaat sesudah śalat Isya’
 Dua rakaat sebelum śalat Subuh.
2) Śalat rawātib gairu mu`akkadah (śalat rawātib yang cukup dianjurkan untuk dikerjakan).
Adapun yang merupakan śalat sunnah rawātib gairu mu`akkadah yaitu:
 Dua rakaat sebelum Zuhur (selain dua rakaat yang mu`akkadah)
 Dua rakaat sesudah Zuhur (selain dua rakaat yang mu`akkadah)
 Empat rakaat sebelum Asar
 Dua rakaat sebelum Magrib.
Jika ditinjau dari segi pelaksanaannya, śalat rawātib ini terbagi menjadi dua yaitu :
 qabliyyah (dikerjakan sebelum śalat far«u), dan
 ba’diyyah (dikerjakan setelah śalat far«u).
Adapun tata cara melaksanakan śalat sunnah rawātib sebagai berikut:
 Niat menurut waktunya.
 Dikerjakan tidak didahului dengan azan dan iqamah.
 Śalat sunnah rawatib ini dilaksanakan secara munfarīd (sendirian).
 Bila lebih dari dua rakaat gunakan satu salam setiap dua rakaat. Membaca dengan suara
yang tidak dinyaringkan seperti pada saat melaksanakan śalat Zuhur dan śalat Asar.
 Śalat dikerjakan dengan posisi berdiri. Jika tidak mampu boleh dengan duduk, atau jika
masih tidak mampu boleh berbaring.
 Sebaiknya berpindah sedikit dari tempat śalat far«u tetapi tetap menghadap kiblat.
Hikmah melaksanakan śalat sunnah sebagai berikut:
a. Disediakan jalan keluar dari segala permasalahan dan persoalannya dan
senantiasa akan diberikan rezeki yang cukup oleh Allah Swt.
b. Menambah kesempurnaan śalat fardu. Melaksanakan śalat sunnah memberikan
manfaat untuk menyempurnakan śalat fardu baik dari segi kekurangan dan
kesalahan melaksanakan śalat fardu.
c. Menghapuskan dosa, meningkatkan derajat keridhoan Allah Swt. Serta
menumbuhkan kecintaan kepada Allah Swt. Allah Swt. akan menaikkan derajat
kita di sisi-Nya, setahap demi setahap dan setiap satu kali melaksanakan śalat
sunnah maka Allah Swt. akan menghapus satu dari dosa-dosa dan kesalahan kita.
Ini merupakan bentuk rida dan cinta Allah Swt. kepada hamba-Nya yang selalu
mengupayakan untuk dapat melaksanakan śalatśalat sunnah.
d. Sebagai ungkapan rasa syukur kita kepada Allah Swt. atas berbagai karunia besar
yang sering kurang kita sadari. Allah Swt. akan mengaruniakan kebaikan dan
keberkahan dalam rumah kita. Setiap saat kita bisa bernafas, bisa melihat, bisa
mendengar, dan masih dapat merasakan kesemuanya itu adalah anugerah besar
yang kita harus syukuri dengan śalat sunnah.
e. Mendatangkan keberkahan pada rumah yang sering digunakan untuk śalat
sunnah. śalat yang dianjukan dilaksanakan berjamaah diutamakan dilaksanakan
di masjid sedangkan śalat sunnah yang pelaksanakannya secara munfarīd
(sendiri) sebaiknya dilaksanakan di rumah walaupun apabila dilaksanakan di
masjid juga diperbolehkan.
f. Hidup menjadi terasa nyaman dan tenteram. Bekal terbaik di dalam menempuh
perjalanan ke akhirat adalah dengan ketaqwaan. Sedangkan aspek terpenting
dalam mewujudkan taqwa adalah dengan śalat, terutama śalat sunnah sebagai
ibadah tambahan.
Pertemuan kedua
 Siswa dapat melaksanakan praktek sholat secara kelompok beserta niatnyya
 Siswa dapat melaksanakan praktek sholat secara individu untuk melaksanakan sholat
sunnah munfarid
 Siswa dapat menghafalkan niat sholat sunnah Adhuha, tahjud, idul fitri
4. Pendekatan / metode pembelajaran
1. Pendekatan : saintifik
2. Metode : Ceramah, Demontrasi
3. Teknik : Diskusi

5. Media, alat, sumber belajar


1. Media : Papan tulis, Spidol, LCD
2. Sumber belajar:
- BukuTeks PAI kelas VIII
- Buku-buku Penunjang PAI kelas VIII
6. Langkah-langkah pembelajaran
Pertemuan 1 (pertama)
A. Pendahuluan
a. Membuka pembelajaran dengan dengan salam dan berdo’a bersama dipimpin oleh
salah seorang peserta didik dengan penuh khidmat.
b. Membaca al Qur’an surah pilihan secara bersama-sama.
c. Guru memeriksa kesiapan peserta didik dengan memeriksa kehadiran, kerapihan
pakaian, tempat duduk dan melakukan game kecil atau mengajak bernyanyi.
d. Memberikan motivasi lebih dekat mengamalkan sholat sunnah.
e. Memberikan apersepsi pembelajaran
f. Memberi informasi KI / K.D., indikator, dan tujuan pembelajaran.
g. Guru mengkondisikan peserta didik untuk duduk secara berkelompok beranggotakan
4 anak.
h. Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran.

B. Kegiatan inti
1. Mengamati
a. Guru meminta peserta didik untuk mengkaji ”Mari Renungkan”.
b. Peserta didik mengamati presentasi guru mengenai amalan sholat sunnah .
c. Peserta didik membaca materi .
2. Menanya
Melalui motivasi dari guru, peserta didik mengajukan pertanyaan tentang hal- hal
yang belum jelas dari hasil penjelasan sholta sunnah

3. Eksplorasi (mencoba/mencari informasi)


1) Peserta didik mengelompok dengan anggota 4 orang
2) Masing-masing anggota kelompok menerima teks pembelajaran yaitu:
 Menjelaskan pengertian sholat sunnah dan sebutkan sholat sunnah itu apa
saja
 Menjelaskan pengertian sholat sunnah berjama’ah beserta contohnya
 Menjelaskan pengertian sholat sunnah munfarid beserta contohnya.
 Menyebutkan apa saja hikmah dari sholat sunnah
3) Masing-masing anggota kelompok bertanggung jawab terhadap teks
pembelajaran yang diberikan
4) Masing-masing anggota kelompok yang menerima teks sama, berkumpul untuk
dalam diskusi dalam kelompok pakar/ahli.
5) Masing-masing anggota kelompok yang telah memperdalam sub bab yang
menjadi tanggung jawabnya kemudia kembali ke kelompok asal untuk
mengajarkan kepada teman-teman yang lain sehingga seluruh teman dalam
kelompok dapat menguasai semua sub bab materi
4. Mengasosiasi/menalar
a. Peserta didik secara berkelompok merangkai berbagai informasi menjadi sebuah
peta konsep tentang sholat sunnah.
b. Setiap kelompok membuat simpulan dengan dasar informasi dan peta konsep
yang telah dihasilkan.
5. Mengkomunikasi
a. Setiap kelompok secara bergiliran mempresentasikan peta konsep yang telah
berhasil disusun;
b. Setiap kelompok memberikan tanggapan atas presentasi kelompok lainnya;
c. Menyampaikan simpulan kepada peserta lain.
C. Penutup

a. Guru dan peserta didik melaksanakan refleksi pembelajaran yang telah


dilaksanakan;
b. Melakukan penguatan materi pelajaran hari ini;
c. Merencanakan kegiatan tindak lanjut;
d. Menyampaikan inti kegiatan untuk pembelajaran berikutnya yaitu praktek sholat
sunnah.
e. Guru bersama-sama peserta didik menutup pelajaran dengan berdoa.
Pertemuan 2 (kedua)

A. Pendahuluan
a. Membuka pembelajaran dengan dengan salam dan berdo’a bersama dipimpin oleh
salah seorang peserta didik dengan penuh khidmat.
b. Membaca al Qur’an surah pilihan secara bersama-sama.
c. Guru memeriksa kesiapan peserta didik dengan memeriksa kehadiran, kerapihan
pakaian, tempat duduk dan melakukan game kecil atau mengajak bernyanyi.
d. Memberikan motivasi
e. Memberikan apersepsi pembelajaran.
f. Memberi informasi KI / K.D., indikator, dan tujuan pembelajaran.
g. Guru mengkondisikan peserta didik untuk duduk secara berkelompok
beranggotakan 4 anak.
h. Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam
pembelajaran.

B. Kegiatan inti
1. Mengamati
1. Guru meminta peserta didik untuk mengkaji ”Mari Renungkan”.
2. Peserta didik mengamati presentasi guru mengenai sholat sunnah.
3. Peserta didik membaca materi mengamalkan sholat sunnah

2. Menanya
Melalui motivasi dari guru, peserta didik mengajukan pertanyaan tentang hal- hal
yang belum jelas dari hasil melihat tayangan dan membaca mengamalkan sholat
sunnah.

3. Eksplorasi (mencoba/mencari informasi)


- Peserta didik mengelompok dengan anggota 4 orang
- Masing-masing anggota kelompok menerima teks pembelajaran yaitu:
 Masing-masing anggota kelompok Memparktekan sholat sunnah berjama’ah
 Masing-masing anggota kelompok Memparktekan sholat sunnah munfarid
Masing-masing anggota kelompok bertanggung jawab terhadap teks pembelajaran
yang diberikan.
- Masing-masing anggota kelompok yang menerima teks sama, berkumpul untuk
diskusi dalam kelompok pakar/ahli.
- Masing-masing anggota kelompok yang telah memperdalam sub bab yang menjadi
tanggung jawabnya kemudia kembali ke kelompok asal untuk mengajarkan kepada
teman-teman yang lain sehingga seluruh teman dalam kelompok dapat menguasai
semua sub bab materi.

4. Mengasosiasi/menalar
a. Peserta didik secara berkelompok merangkai berbagai informasi menjadi sebuah
peta konsep tentang sholat sunnah berjam’ah dan munfarid.
b. Setiap kelompok membuat simpulan dengan dasar informasi dan peta konsep
yang telah dihasilkan.
5. Mengkomunikasi
b. Setiap kelompok secara bergiliran mempresentasikan peta konsep yang telah
berhasil disusun;
c. Setiap kelompok memberikan tanggapan atas presentasi kelompok lainnya;
Menyampaikan simpulan kepada peserta lain.
C. Penutup
1. Guru dan peserta didik melaksanakan refleksi pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
2. Melakukan penguatan materi pelajaran hari ini.
3. Merencanakan kegiatan tindak lanjut.
4. Menyampaikan inti kegiatan untuk pembelajaran berikutnya yaitu membahas
tentang memperbanyak melakukan sujud.
5. Guru bersama-sama peserta didik menutup pelajaran dengan berdoa.

A. Penilaian
1. penilaian sikap
a. Teknik Penilaian : Penilaian Diri.
b. Bentuk Instrumen : Lembar Penilaian Diri.
c. Kisi-kisi :

No. Sikap/Nilai Instrumen

1 Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu

Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan


2

Memberi salam sebelum dan sesudah


3
menyampaikan pendapat/presentasi
Berserah diri kepada Tuhan apabila gagal dalam
4
mengerjakan sesuatu.
Menjaga lingkungan hidup di sekitar rumah
5
tempat tinggal, sekolah dan masyarakat

2. penilaian pengetahuan
a. Teknik Penilaian : Tes Tertulis
b. Bentuk Instrumen : Uraian
c. Kisi-kisi :

No. Indikator Instrumen


1. Menjelaskan pengertin sholat sunnah berjama’ah

2. Menjelaskan pengertian sholat sunnah munfarid

3. Menyebutkan macam-macam sholat sunnah berjama’ah

4. Menyebukan macam-macam sholata sunnah munfarid

5. Menjelaskan hikmah sholat sunnah

3. penilaian keterampilan
a. Teknik Penilaian : Tes Praktik
b. Bentuk Instrumen : Uji Praktik Kinerja
c. Kisi-kisi : ………………..
No. Indikator Instrumen
1. Mempraktekan sholat sunnah

2. Mempraktekan sholat sunnh berjama’ah

3. Memprktekan sholat sunnah munfarid

Menunjukkan niat sholat sunnah adhuha, tahajud


4.
dan sholai id
5 Menghafal niat sholat sunnah
Lampiran 1 : Instrumen Penilaian (aspek Sikap Spiritual)

Format Penilaian Diri Peserta Didik

Petunjuk:
Berilah tanda cek (√) pada kolom Ya atau Tidak sesuai sikap spiritual yang ada pada
dirimu.
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti :
Nama : ……………..
Kelas : ……………
Sikap yang dinilai : Spiritual
Alternatif
No. Aspek Pengamatan Jawaban
Ya Tidak
1. Saya berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu

2. Saya mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan

3. Saya memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan


pendapat/presentasi
4. Saya berserah diri kepada Tuhan apabila gagal dalam
mengerjakan sesuatu.
5. Saya menjaga lingkungan hidup di sekitar rumah tempat tinggal,
sekolah dan masyarakat
Jumlah Skor perolehan
Pedoman penskoran:
 Jika jawaban Ya diberi skor 2, dan jika jawaban TIDAK diberi skor 1.
 Skor Tertinggi adalah 2 (ya) x 5 (aspek pengamatan) = 10
 Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :

Lampiran 2 : Instrumen Penilaian (Aspek Pengetahuan)


a. Teknik Penilaian : Tes Tertulis:
b. Bentuk Instrumen : uraian
c. Instrumen:
No. Indikator Instrumen
1. Menjelaskan sholat sunnah Jelaskan pengertian sholat sunnah
Menjelaskan sholat sunnah munfarid Jelaskan pengertian sholat sunnah
2.
munfarid
Menyebutkan macam-macam sholat Sebutkan macam-macam sholat sunnah
3.
sunnah berjama’ah berjama’ah
Menyebutkan macam-macam sholat Sebutkan macam-macam sholat sunnah
4.
sunnah munfarid munfarid
5. Menjelaskan hikmah sholat sunnah Jelaskan hikmah sholat sunnah
No. Jawaban
śalat yang dianjurkan untuk mengerjakannya. Orang yang melaksanakan
śalat sunnah mendapatkan pahala dan keutamaan dari Allah Swt. Namun, jika
seseorang tidak melaksanakan śalat sunnah, dia tidak berdosa. Dalam hal
1. melaksanakan śalat Sunnah, Rasulullah memberi teladan yang penuh dengan
kemuliaan. Beliau selalu mengerjakannya, seperti śalat-śalat rawatib, śalat
dhuha, witir, dan sebagainya.

Śalat yang dilaksanakan secara individu atau sendiri. Adapun śalat sunnah yang
dilaksanakan secara munfarīd adalah sebagai berikut:
2.  Śalat Rawātib
 Śalat Tahiyyatul Masjid
 Śalat Istikhārah
a. Śalat Idul Fitri
b. Śalat Idul Adha
c. Śalat Kusūf (gerhana matahari)
3.
d. Śalat Khusūf (gerhana bulan)
e. Śalat Istisqā (meminta hujan)

 Śalat Rawātib
4.  Śalat Tahiyyatul Masjid
 Śalat Istikhārah
5. a. Disediakan jalan keluar dari segala permasalahan dan persoalannya dan
senantiasa akan diberikan rezeki yang cukup oleh Allah Swt.
b. Menambah kesempurnaan śalat fardu. Melaksanakan śalat sunnah
memberikan manfaat untuk menyempurnakan śalat fardu baik dari segi
kekurangan dan kesalahan melaksanakan śalat fardu.
c. Menghapuskan dosa, meningkatkan derajat keridhoan Allah Swt. Serta
menumbuhkan kecintaan kepada Allah Swt. Allah Swt. akan menaikkan
derajat kita di sisi-Nya, setahap demi setahap dan setiap satu kali
melaksanakan śalat sunnah maka Allah Swt. akan menghapus satu dari
dosa-dosa dan kesalahan kita. Ini merupakan bentuk rida dan cinta Allah
Swt. kepada hamba-Nya yang selalu mengupayakan untuk dapat
melaksanakan śalatśalat sunnah.
d. Sebagai ungkapan rasa syukur kita kepada Allah Swt. atas berbagai
karunia besar yang sering kurang kita sadari. Allah Swt. akan
mengaruniakan kebaikan dan keberkahan dalam rumah kita. Setiap saat
kita bisa bernafas, bisa melihat, bisa mendengar, dan masih dapat
merasakan kesemuanya itu adalah anugerah besar yang kita harus
syukuri dengan śalat sunnah.
e. Mendatangkan keberkahan pada rumah yang sering digunakan untuk
śalat sunnah. śalat yang dianjukan dilaksanakan berjamaah diutamakan
dilaksanakan di masjid sedangkan śalat sunnah yang pelaksanakannya
secara munfarīd (sendiri) sebaiknya dilaksanakan di rumah walaupun
apabila dilaksanakan di masjid juga diperbolehkan.
f. Hidup menjadi terasa nyaman dan tenteram. Bekal terbaik di dalam
menempuh perjalanan ke akhirat adalah dengan ketaqwaan. Sedangkan
aspek terpenting dalam mewujudkan taqwa adalah dengan śalat,
terutama śalat sunnah sebagai ibadah tambahan.

Rubrik Penilaian Nilai Akhir


Jika peserta didik dapat
menjawab dengan benar dan
sempurna, skor 20
Jika peserta didik dapat
menjawab tapi kurang
sempurna, skor 15
Jika peserta didik dapat
menjawab tidak benar, skor 5

Lampiran 3 : Instrumen Penilaian (Aspek Keterampilan)

a. Teknik Penilaian : Tes Praktik


b. Bentuk Instrumen : Uji Petik Kinerja
c. Instrumen : Terlampir
No. Indikator Instrumen
Menunjukkan tata cara praktek sholat Sebutkan tata cara sholat sunnah
1.
sunnah berjama’ah berjma’ah
Menunjukkan tatacara praktek sholat Sebutkan tata cara shalat sunnah munfarid
2.
sunnah munfarid.
Menunjukkan niat sholat sunnah adhuha, Sebutkan niat shalat sunnah adhuha,
3.
tahajud, dan idul fitri. tahajud, dan idul fitri.
4 Menghafal niat sholat sunnah Menyajikan hafalan niat sholat sunnah

Rubrik Penilaian
Kriteria
No
Aspek Penilaian Sangat Kurang Tidak
. Baik
Baik Baik Baik
1. Menyebutkan dan menjelaskan macam-macam
sholat sunnah berjama’ah dan munfarid.
2. Menunjukkan tata cara sholat sunnah berjama’ah
3. Menunjukkan tata cara sholat sunnah munfarid
4. Menunjukkan bacaan niat sholat sunnah
5. Menyajikan Hafalan niat sholat sunnah
Jumlah Skor
Nilai
Pedoman Penskoran
Akhir
Sangat Baik = 4
Skor yang diperoleh
Baik =3
--------------- X 100 = ---
Kurang Baik = 2
Skor maksimal
Tidak Baik = 1

Anda mungkin juga menyukai