di Rumah Sakit
Departemen Kesehatan RI
Direktorat Jenderal Pelayanan Medik
2004
Katalog Dalam Terbitan. Departernen Kesehatan RI
643
Ind Indonesia. Departemen Kesehatan. Direktorat
p Jenderal Pelayanan Medik
Pedoman manajemen Linen di rumah sakit, -- Jakarta
Deparrernen Kesehatan, 2004
Tim Editor
Terima kasih
Tim Penyusun
~,/,d'v'
.......
Direkrur Pelayanan Medik dan Gizi Spesialistik,
.
-··
Dr. Achrnad Hardiman, MARS
NIP. 140 058 258
lnfeksi nosokomial adalah infeksi yang khas terjadi atau didapat di rumah
sakit, Infeksi ini relah dikenal sejak lama. Permasalahan yang terjadi akibat
infeksi nosokomial sangatlah kompleks dan dapat menyebabkan kerugian
bagi pasien maupun bagi rumah sakir, bahkan dapar mengakibatkan
peningkatan angka rnorbidiras dan mortalitas. Mengingat bahwa penularan
penyakit dapat melalui udara, percikan dan konrak, sehingga indikator
kejadian infeksi nosokomial menjadi penting untuk diperhatikan
selanjurnya, Mulai tahun 2001 Departemen Kesehatan telah memasukkan
pengendalian infeksi nosokomial sebagai salah satu tolok ukur dalam
akredirasi rumah sakit.
Salah saru upaya untuk menekan kejadian infeksi nosokomial adalah dengan
malakukan manajemen linen yang baik. Selain itu pengetahuan dan perilaku
petugas keseharan juga mempunyai peran yang sangat peming. Petugas
kesehatan wajib menjaga keseharan dan keselamatan dirinya dan orang lain
(pasien dan pengunjung) serta bertanggung jawab sebagai pelaksana
kebijakan yang relah direrapkan oleh rumah sakir,
Melalui buku pedoman ini, kami berharap seluruh petug<'.S kesehatan khususnya
yang berkaitan dengan pengelolaan!manajemen linen di rurnah sakir dapat
menggunakan buku pedoman ini sebagai buku pedoman kerja. Saya percaya
buku ini akan bermanfaat bagi rumah sakir-rumah sakit di Indonesia.
Akhirnya kepada semua pihak saya mengucapkan terima kasih atas
partisipasi aktifnya sehingga buku ini dapar selesai dan diterbitkan.
MSC PH
Hal am an
Tim Penyusun 1
Tim Editor n
Kata Pengantar v
Sambutan Direktur Pelayanan Medik dan Gizi Spesialistik vii
Sambutan Direktur Jenderal Pelayanan Medik ix
Daftar isi .................................................................................... Xl
BAB I. PENDAHULUAN 1
I.A. Latar Belakang 1
LB. Permasalahan 1
LC. Dasar Pelayanan Linen di Rumah Sakit , 2
I.D. Tujuan 3
I.E. Falsafah 3
I.D. Pengertian 4
BAB II. MANAJEMEN LINEN DI RUMAH SAKIT ?
II.A. Jen is Linen 7
II.B. Bahan Linen 8
II.C. Peran dan Fungsi 9
II.D. Prinsip Pengelolaan Linen di Rumah Sakit. 10
ILE. Pengelolaan Linen 10
ILE. I. Struktur Organisasi 10
II.E.2. Hubungan dengan Unit Lain 11
11.E.3. Sumber Daya Manusia (SDM) 11
1.8. Permasalahan
Bahwa dalam pengelolaan linen di rumah sakit sering dijumpai kendala•
kendala seperri :
1. Kualitas linen yang tidak baik, dalam arti linen sudah bdaluarsa
dan kerapatan benang sudah tidak memenuhi persyaratan.
2. Kualitas hasil pencucian sulit menghilangkan noda berat seperti
darah, bahan kiruia, dan lain-lain.
3. Unit-unit penggunalinen tidakmelakukan pernbasahan terhadap
noda sehingga noda yang kering akan sulit dibersihkan pada saat
pencucian.
2
Pedoman Manajemen Linen
10. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 983/Menkes/SK/XI/1992
tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakic.
11. Kepmen LH No. 58/MENLH/ 12/1995 ten tang Baku Mutu
Limbah Cair bagi Kegiatan Rumah Saki t.
12. Pedoman Sanitasi Rumah sakit di Indonesia tahun 1992 tentang
Pengelolaan Linen.
13. Buku Pedoman Infeksi Nosokomial tahun 200 l.
14. Standard Pelayanan Rumah Sakir tahun 1999.
l.D. Tujuan
Umum
Untuk meningkatkan rnutu pelayanan linen di rumah sakit.
Khusus
l . Sebagai pedoman dalam memberikan pelayanan linen di rumah sak.it.
2. Sebagai pedoman kerja untuk mendapatkan linen yang bersih,
kering, rapi, utuh dan siap pakai.
3. Sebagai panduan dalam meminimalisasi kemungkinan unruk
terjadinya infeksi silang.
4. Untuk menjamin tenaga kesehatan, pengunjung, kontrakror dan
lingkungan dari tcrpapar dari bahaya potensial.
5. Untuk menjamin ketcrsediaan linen di seriap unit di rumah sakit.
I.E. Falsafah
l. Pelayanan linen pada hak.ikatnya adalah tindakan penunjang medik
yang dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan bertanggung jawab
untuk mernbanru unit-unit lain di rumah sakit yang membutuhkan
linen yang siap pakai.
l.F. Pengertian
l. Antiseptik adalah desinfektan yang digunakan pada permukaan
ku li t dan membran mukosa untuk rnenurunkan j urnl ah
mikroorganisme.
2. Dekontaminasi adalah suatu proses untuk mengurangi jumlah
pencemaran mikroorganisme atau substansi lain yang berbahaya
sehingga aman untuk penanganan lebih lanjut.
3. Desinfeksi adalah proses inaktivasi mikroorganisme rnelalui sistern.
4. Infeksi adalah proses dimana seseorang yang rentan terkena invasi
agen patogen atau infeksius yang rumbuh, berkembang biak dan
menyebabkan sakit.
5. Infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapat di rurnah sakit
dimana pada saat masuk rumah sakit tidak ada tanda/gejala atau
tidak dalam masa inkubasi.
6. Steril adalah kondisi bebas dari semua mikroorganisrne termasuk
spora.
7. Linen adalah bahan/alat yang terbuat dari kain, tenun.
8. Kewaspadaan universal adalah suatu prinsip dirnana darah, semua
Tinggi
Secara umum infeksi
yang disebabkan
- Desinfeksi tingkat tinggi
karena linen relatif
- Sterilisasi
rendah
P..lnap
R.Jalan
lnstalasi Proses
Administrasi pencucian
Linen dari
RS lain
Kerusakan
alat
Kewaspadaan umum
transportasi
~------------------! Distribusi I
Proses pengadaan
Pengadaan
Penerimaan
Pembcrian identitas
Pemanfaatanlinen oleh
Unit-unit terkait
Hilang Rusak
Perbaikan Musnahkan
1. Prasarana listrik
Sebagian besar peralatan pencucian menggunakan daya listrik. Kabel
yang diperlukan untuk instalasi listrik sebagai penyalur daya digunakan
kabel dengan jenis NYY unruk instalasi dalam gedung, dan jerii s
NYFGBY untuk instalasi luar gedung pada kabel Feeder anrara panel
induk utama sampai panel Gedung Instalasi Pencucian. Pada Persyararan
Umum Iustalasi Listrik 2000 (PUIL 2000) untuk pendistribusian daya
lisrrik yang besar, kabel Feeder harus disambung langsung dengan Panel
Utama (Main Panel) Rumah Sakit, atau Panel Utarna Distribusi (Kios)
jika rumah sakit herlangganan Tegangan Menengah (TM) 20 KV dan
sudah menggunakan sistem Ring TM 20 KV. Adapun tenaga listrik
yang digunakan di Instalasi Pencucian terbagi dua bagian (line) anrara
lain:
a. Instalasi Penerangan
b. Instalasi Tenaga
Daya di instalasi pencucian cukup besar terutama untuk mesin cuci,
mesin pemeras, mesin pengering, dan alat setrika. Disarankan
menggunakan kabel dengan jenis NYY terutama pada kotak kontak
langsung ke ·peralaran tersebut, dan menggunakan tuas konrak (hand
switch), atau kotak kontak dengan sistemplug ciengan kemampuan 25
am per agar tidak terjadi loncatan bunga api pada saat pembebanan sesaat.
Grounding harus dilakukan, terutama untuk peralatan yang menggunakan
daya besar, digunakan instalasi kabel dengan diameter minimal sama
dengan kabel daya yang tersalurkan.
Untuk instalasi kotak ko nrak biasa disarankan untuk m ern•
perhatikan penempatan, yaitu harus menjauhi daerah yang lernbab
dan basah. Jenis kotak konrak hendaknya yang tertutup agar terhindar
dar i udara lembab, sentuhan langsung dan paralel yang melebihi
kapasitas penggunaan.
Standarair
Air yang digunakan untuk mencuci mempunyai standard air bersih
berdasarkan PerMenKes No. 416 tahun 1992 dan standar khusus bahan
kimia dengan penekanan tidak adanya:
a. Hardness - Garam (Calcium, Carbonate clan Chloride)
Standard Baku Muru : 0-90 ppm
./ Tingginya konsenrrasi garam dalam air menghambat kerja bahan kimia
pencuci sehinggaprosespencucian tidak berjalansebagaimanaseharusnya.
../ Efek pada linen dan mesin
Garam akan mengubah warna linen putih menjadi keabu-abuan dan
linen warna akan cepat pudar. Mesin cuci akan berkerak (scalefanning),
sehingga dapat menyumbat saluran-saluran air dan mesin
h. Iron - Fe (besi)
Standard Baku Mutu : 0-0, 1 ppm
../ Kandungan zar besi pada air mempengaruhi konsenrrasi bahan
kimia, dan proses pencucian
./ Efek pada linen dan rnesin
Linen putih akan menjadi kekuning-kuningan (yellowing) dan linen
warna akan cepat pudar. Mesin cuci akan berkarat.
Kedua polutan tersebut (hardness dan besi) mempunyai sifat alkali,
sehingga linen yang rusak akibat kedua kotoran tersebut harus dilakukan
proses penetralan pH.
3. Sumber infeksi
Yang merupakan sumber infeksi adalah :
a. Petugas rumah sakit (perilaku)
• Kurang atau tidak memahami cara-cara penularan penyakit
• Kurang atau tidak memperhatikan kebersihan
• Kurang atau tidak mernperharikan teknik aseptik dan antiseptik,
• Menderita suatu penyakit
• Tidak mencuci tangan sebelurn atau sesudah melakukan
pekerjaan.
b. Alat-alat yang dipakai (alat kedokteran/kesehatan, linen dan lainnya)
• Kotor atau kurang bersih I tidak steril
• Rusak atau tidak layak pakai
• Penyimpanan yang kurang baik
• Dipakai berulang-ulang
• Lewat batas waktu pemakaian
c. Pasien
. 5. Pencegahan
Untuk mencegah/mengurangi terjadinya infeksi nosokomial, perlu
diperhatikan :
a. Petugas
• Bekerja sesuai dengan Standard Operating Procedure (SOP) untuk
pelayanan linen.
- Memakai APD.
•!• Emulsifier
Guna: cairan pengemulsi lemak/minyak danprespotter
Ciri-ciri umum : larutan bening, tidak berwarna, kental,
pH 10,0-11,0
Sifat : rusak oleh sinar matahari, stabil dan tidak mudah
terbakar.
Bahaya kesehatan :
- Iritasi rnata, iritasi kulit
- Bila terhirup menyebabkan iritasi
- Bila tertelan menyebabkan iritasi
Pertolongan pertama:
- Mata : ali ri dengan air selama 15 meni t.
- Kulit : cuci kulit secepatnya dengan air.
- T erhirup : pindahkan dari sumber.
- Tertelan: cuci mulut, minum satu atau dua gelas air,
jangan berusaha untuk muntah.
Pertolongan selanjutnya : dengan rnencari pertolongan
medis tanpa ditunda.
s x sx7x 1 x 3 = s25=]
6. Standard penggunaan
Linen yang baik seharusnya tahan cuci sampai 350 kali dengan
prosedur normal. Sebaiknya setiap rumah sakit menentukan stan•
dard kelaikan sebuah linen, apakah dengan umur linen, kondisi
fisik arau dengan frekuensi cuci. Untuk itu sebaiknya linen diberi
identitas sebagai berikut :
I
RS I
T gl. Beredar : 7 Sept. 2002
2. Buang - - - - - -
3. Cuci Alkaline 45 - 50 (w) 2 ..... g 12 - 13 Rendah
Detergen 6 0- 80 (p) 8 ..... g 11 - 12
'"4. ~Buang - - - - - -
5. Bleaching Chlorine (p) 6) IO ..... g 8-9 Rendah
(mencemerlangkan) Oxygen (w) 71 3
6. Buang - - - - - -
7. Bilas I Air Normal 3-5 - -
1---
8. Buang - - - - - -
9. Bilas II Air Normal
.
3-5 - - Tinggi
IO. Buang - - - - - -
11. Penetralan Sour Normal 3-5 ..... g 4-5 Rendah
12. Buang - - I - - - -
13. Pelernbut/ Starch!Sofi Normal 5 ..... g - Rendah
Pengkanjian
- -
--
i4. Buang - - - -
15. Pemerasan - - 5- 8 - - -
Ad. 4. Pemerasan
Pemerasan merupakan proses pengurangan kadar air setelah tahap
pencucian selesai. Pemerasan dilakukan dengan mesin cuci yang juga
merniliki fungsi pernerasan/extracror, namun jika mesin extractor
terpisah, maka diperlukan troli untuk memindahkan hasil cucian dari
mes in cuci rnenuju mesin extractor. Troli diupayakan dipelihara
kebersihan dan pencucian dengan desinfektan sebelurn melakukan
pekerjaan. Proses pemerasam dilakukan dengan mesin pada putaran
tinggi selama sekirar 5 - 8 menit.
Ad.5. Pengeringan
Pengeringan dilakukan dengan mes in pengering/ drying yang
mempunyai suhu sampai dengan 70UUC selama 10 rnenir. Pada proses
ini, jika mikroorganisme yang belum rnati atau terjadi kontarninasi
ulang diharapkan dapat mati.
Ad.6. Penyetrikaan
Penyetikaan dapat dilakukan dengan mesin setrika besar dapat disetel
sampai dengan suhu sampai dengan l 20UUC, namun hams diingat
bahwa linen mempunyai keterbatasan terhadap suhu sehingga suhu
disetel antara 70-80UUC.
Ad.7. Pelipatan
Melipat linen mempunyai tujuan selain kerapihan juga mudah
digunakan pada saat penggantian linen dimana tempat tidur kosong
66
Pedoman Manajemen Linen
Lipat menjadi Y2 bagian
Lipat kembali menjadi 1A bagian, perhatikan posisi label
di bagian kanan
Lipat kembali menjadi dua arah lebar hams sampai 1/8
bagian, lipat satu kali lagi posisi label di atas
c. Zeil : yang baik digulung agar tidak cepat robek dan permukaan
datar
d. Sarung Banta!
Dilakukan satu orang
Posisi jahitan di dalam
Lipat menjadi 1h. bagian memanjang arah label di luar -
lipat lagi menjadi 113 bagian
e. Sarung guling
Posisi jahitan di dalam
Lipat menjadi 1h. memanjang, label di luar lipat lagi menjadi 1,4
f. Selimut
Dilakukan satu orang
Posisi jahitan di luar (terbalik) posisi label dikanan
Lipat menjadi 1h. bagian arah lebar selimut
Lipat lagi menjadi 1A bagian
Lipat arah panjang selimut menjadi 1h. bagian
Lipat lagi menjadi 1Ji bagian
Lipat lagi menjadi 1/8 bagian
Ad.8. Penyimpanan
Penyimpanan mempunyai tujuan sdain melindung linen dari
kontaminasi ulang baik dari bahaya seperti mikroorganisme dan pest,
I
I
PERALATAN
ATAU
TEKNISPEMBERSIHANDANDEKONTAMI~a
RUTIN(pasien yang ridak ALTERNATIF DAN
rerinfeksi) TMiBAHAN YANG
SESUAI TEMPAT (pasien terinfeksi
sepertipasien
dengan Iuka terbuka)
Kasur Cud dengan larutan detergen dan Jika terkonraminasi gunakan
desin- keringkan fektan (a) atau (b) jangan gunakan
desinfektan yang diperlukan yang
dapat rnerusak kasur terutarna (a)
Bantal Perawatan sarna dengan kasur Perawaran sarna dcngan kasur
Gulina Pcrawatan sarna dengan kasur Perawatan sarna dengan kasur
Furnitur dan Ba.sahi debu dengan cairandctcrgen Basahidebu dengan
desinfekran(a) perabotan atau (b)
Kamar mandi Seka dengan cairan detcrgen atau -Bahan lcimia (b)
pernbersih krem dan pembilas -Detcrgen yg berisi chlorine
-Chlorine yang
cidakmcngilcisyang berbcntuk
bubuk/butir
Bowl operasi Autcklaf
Bowl Cud dan kcringkan Untuk pasien terinfeksi gunakan
bowlpribadi dan disinfeksidengan :
- pemanasan disinfeksi
- bahan lcimia (a) atau (b)
Ember/baskom Bcrsihkan dengan detergen guna- Desinfektan mungkin dibutuhkan
pencuci kan krem pernbersih unruk noda, jika terkonraminasi gunakan non-
sampah dsb, Desinfekran biasanya abrasive agents (b)
cdk dibutuhkan
Permukaan tro!i Bersihkan dengan detergen arau lap Bcrsihkan dahulu kemudian guna-
kering kan bahan lcimia desinfektan (d)
atau (a) dan lap hingga kering
Lantai (pernbersihan l. Penyedor debu Jangan gunakan sapu di sekirar
kering) 2. Penyedot/pembersih debu yang pasien
kering
I Gnu; (pernbersihan Cuci dengan cairan detergen Mencemari, tumpahan dan area-
) I
Desinfeksi tidak selalu diperlukan area spesial, gunakan bahan kimia
I desinfekran (a) arau (b)
KapasitasMesin Cuci 50 kg
o/o Bahan Akrif Chlorine 10 % (Produk X )
% Formulasi yang diinginkan 1 % (10.000 ppm) untuk HIV & HBV
PERTA]\.TYAA.J.'\f:
Berapa gram bubuk Chlorine yang dipakai untuk setiap kg cucian ?
PERHITUNGAN I : Menghicung air yang dipakai pada proses bleach yaitu
LOW HIGHT : 50 % dari kap. drum
MEDfUlvi : 32 % dari kap. drum
LOW : 16,6 % dari kap. drum
VOLUME DRUM = rt , r2 . t
rt: 3, 14 ; d: 1 m; t: 0,65 m
Vol. drum= 3,14. (0,5) 2• 0,65
¢ 0,51 m3
¢ 0,51 x 1.000 liter
¢ 510 liter
Air yang digunakan : LOW
LOW= 16,6 % x kap. drum
¢ 16,6 % x 510 liter
¢ 84,6 liter
VI.A. Monitoring
Yang dimaksud dengan monitoring adalah upaya untuk mengamati
pelayanan dan cakupan program pelayanan seawal rnungkin, untuk dapat
menernukan dan selanjutnya mernperbaiki masalah dalam pelaksanaan
program.
Tujuan monitoring adalah:
1. Untuk mengadakan perbaikan, perubahan orientasi atau disain dari
sistern pelayanan (bila perlu).
2. U ntuk menyesuaikan strategi atau pedoman pelayanan yang
dilaksanakan di lapangan, sesuai dengan temuan-temuan
dilapangan.
3. Hasil analisis dari monitoring digunakan unruk perbaikan dalam
pemberian pelayanan di rumah sakit. Monitoring sebaiknya
dilakukan sesuai keperluan dan dipergunakan segera untuk
perbaikan program.
Khusus dalam pelayanan linen di rumah sakit monitoring hendaknya
dilakukan secara teratur/kontinu.
Aspek-aspek yang dimonitor mencakup :
1. Sarana, prasarana dan peralatan.
2. Standard/pedoman pelayananlinen, SOP, kebijakan-kebijakan direktur
Vl.B. Evaluasi
Setiap kegiatan harus selalu dievaluasi pada tahap proses akhir seperti
pada tahap pencucian, pengeringan dan sebagainya, juga evaluasi secara
keseluruhan dalam rangka kinerja dari pengelolaan linen di rumah
sakit.
Tujuan dari evaluasi tersebut antara lain:
I. Meningkatkan kinerja pengelolaan linen rumah sakit.
2. Sebagai acuan/masukan dalam perencanaan pengadaan linen, bahan
kimia pembersihan sarana dan prasarana kamar cuci.
3. Sebagai acuan dalarn perencanaan system pemeliharaan mesin-rnesin.
4. Sebagai acuan perencanaan peningkatan pengetahuan dan
kerrampilan sumber daya manusia.
78
Pcdoman Manajcmcn Linen
Daftar Rujukan
Gedung Administrasi
No Nam a Bi dang Kerja Kacegori
Ruangan Pencahayaan
Direkrur Membaca,menulis,penemuan D
2 Wakil Direkrur s.d.a c
3 Sekretaris s.d.a D
4 RapadSidang s.d.a D
5 Serbaguna s.d.a D
6 KepalaBic:lang s.d.a D
7 KepalaUPF s.d.a c
8 AdministrasiTU Mernbaca,menulis,mengetik D
clan pengarsipan
9 Perpusrakaan s.d.a D
10 Informasi Membacadan menuiis c
11 Ruang Tunggu Penerimaantarnu/pengunjung c
Laundry
No Nama Bidang Kerja Katego ri
Ruangan Pencahayaan
l Ruang penerimaan Penerirnaan bahan/ pakaian c
koror
2 Desinfektan Pencucian c
3 Scrub s.d.a D
4 Mesincuci s.d.a c
r>
5 Mesinperas Pengeringan '-
G Mesin pengeringan s.d.a c
7 Rung setrika Penyrrika/penggosokan D
8 Ruangjahit Penjahic D
9 Gudang bersih Penyimpanan bahan/alat D
IO Gudangalat s.d.a c
11 Administrasi Membaca, rnenulis, mengetik, D
pengarsipan
12 Ruang distribusi Pengeluaran/penyaluran c
13 Staf Membaca menulis c
14 Toilet Pencucian c
~
·c ~
<.)
-cz
0
"'
' -'
0 ~r ,:_:i
~ z
0 ~"' • a:
e •t
0 0
rnrn l
u
:::J
u
~
DOD
I
rn ID
Vl
<
~I
<..'.)
z
D a
w
>-
f5
5
_,
<..'.)
c.: I
:r
0
I•
z
0
u
8 . D"'
1·
.~. !~
~-
!
~
w
~
I
~L~~~~~--- ~;: 8
1LJ
J;
0
l'l
8
N
~1
~I
~
~
LJ
84 Pedornan Manajemen Linen
,.-
I
-
~"1>'01JI ">t"ll<>n.nrU
• ~•NOV I
;idO/ NO
J..f:).J.IM S
Contoh Formulir Binatu
FORMULl<l BINATU RS •.•••••.....••.•••.•..•.•....•...•••..••..
TAHUN ..••.••.•••.•••••••
t-----+11··::::o ~do~ub=ela~1~25~x~150=-~---+-----+---------4
eria
Celemek ba.vi
Doek bolong 60X70
Doek double 60x70
Ooek instrument
t---~--teM~~stekeraa~----------+------t--------•
7
Poookba'tli
Saninn kaki
Saninn oksioen
Yang menyerahkan
Yang Menerima Mengelahui
(. ..•••..•........ ·- )
( .. . .. ) ( ..
~.- P~embafian t..arangharus dicek dongan bener dan dis&rtai Formulir Binalu
2. Jika ada kesalahan hitung pakaian kotor maka yllng danggap benar adala.h hitungan
petugas kami
3. Kami tidak bertaliggung jawab bila ada sifat bahan yang lunlur, susut dar. sebagai11ya
4. Segala bent!Ai. ldairn di.sampaikandalam waktu 1 x24 jam disertai dattar •shnya dan kami
hanya b&r1anggung}awab tidak lebih dari 10X harga cuci (cucian yang !$ah diganti rugi
meniadl hak rMitk kamO
FORMULIR BINATU RS .
lnstalasil Bagian/ Ruang .••..••••••.••.•••• (OK)
..:am
O tll!f8k MOrt L ! Jam:
6
I
Paniana
alU Kimono OK
unOKUS OClJDLP.
·- Nama & Paraf
~~
Nama & Paraf
Petugas
~ic.mata:hiiau ···t---- Rua0£an: Ruargan:
....,.k biase tl1iau
ll hrW
11 nmri scerem ~Jama Nama:
~rd11 kembang
hfiau
13 Hooaur l\CI 111111U -·-- Para!: Fara'
14 Hi:rldlJkru1 oesar
15 ·- ,_
Blnatu:
lb
Binatu:
1(
1B Masker m:eu
Nama: N~:na:
'"
l
M1te1en111 u
::;artJnak*'- n.1 au
'n.i" nni.,, e 120x150
Parat: Para!·
~-+------+--t--t--+--+---+---t
34
l-i -35-+-------+--l--t--+---+---+--~ Mcngetahui, Mengetehui,
,_J~o-+--------+---+--t--+--+---+-------<Kepala
!----1-------+--+--+--+--+---+---jlns!BagfRuang Kepala
lns/Bag/Ruang
t---+·-----+---t--+--1--+---+---i ~ip
. ) L~ ,
Berat r111.n1
Pe"111ian:
Pemakaian I
~I
bahan:
infekslus dan didil<at racat 0. Oplina : ..gr
2. Linen bekas Spoel: maRJktan te da!am kantong hitarl'Jtulis tllen Spool, dan ii<a1 rapal. D.DX . sr
3. Roda linen kotor h"'1>s. tarpaah dengan roda linen tersih. Cleanomax . gr I
4
5.
Mengambl ioen be<sih harus ter11Jtupl paka; kanto'1Q plastiK
linen d1bc?Wa denga1 tmi bersih No: Paraf/ Nama;
be""· SonuriBnrgight . ..
•. Fem:Bnghl
.....g.r Lysol
PekaL .. gr
FORMULIRBINATU RS ••••..•••••••••••..••.••••••
lnstalasi/ Bagianl Ruang •••.....••.•.•••...
(Ruang 1"11Wat)
Nama sarang
l---07-..~.-.;;-"'·""=-·=="~''--....,~..--l Pengirlman P""gmman
1<.u 1 u>< ,.,. l>IH Kotor Berslh
Putih warna heta1
ij
=k
nl'lVPll
snort
iaken 11: ... , 11
L
:
Nama
Tanggal:
!3!1! !Yma
" " Para! I
Jorn:
Petuaa
l
8
'.,_.. biasa 'UXIU
1 -~i10- ---r Ru;wigan: ~~~~
9 ln•trumen :
Nama: Nama;
7 0 x 7 0""""
lU
ii ·~~n vitrase
12 l>ORlll t'efmS"1
Parat: Paraf:
be...-
Binatu: BiNtu:
Nema: Nema:
Mengelahul.
Kepala
Ins/Bag/Ruane
(. ..)
Nop
~1····
Pematlan: Pem1kai1rt
1. Linen inle!<sius (HIV. Hcpati:is. Gangrnn) masuklcan dallrl kantong kuning/ tuhs bahon:
infehius dan d1d<kat <"!'al. D. ()ptirra: . gr
2. Linen bet.as Spool: masuoan ke dalam kantong hilamiluis inen Spoel, can ikal rapot D.DX : gr
3. Roda llf'lf!n komr harus lerpisah dengae roda iinen be'sih. · aeanomax: gr
4. Mengambil linen benih harJs lerMupl pakai kanlo"9 plaslik bersil.
5 Linen d~ dengan troll l;ersih No: Parafl Nama . Sourin~ : gr
Soft~( gr
F"""8riqtil gr
lm Pehl.. e: