663 1715 1 PB
663 1715 1 PB
Diterima: 9 Februari 2015, revisi akhir: 5 Juni 2015 dan disetujui untuk diterbitkan: 12 Juni 2015
ABSTRAK
Biodiesel adalah sumber energi terbarukan di Indonesia yang diatur penggunaannya oleh
pemerintah dalam bentuk kebijakan mandatori pencampuran biodiesel dengan solar (biosolar).
Produksi biodiesel di Indonesia tidak berkembang (kebutuhan 3.4 juta kiloliter namun total
produksi nasional hanya 1.703 kiloliter). Hal tersebut disebabkan harga jual (mengacu Mean of
Platts Singapore) yang selalu lebih rendah dibandingkan biaya pokok produksi. Produksi
biodiesel dipengaruhi oleh bahan baku dan teknologi proses, sehingga perlu dilakukan
pemodelan produksi biodiesel sebagai landasan dalam menentukan kebijakan pendukung
harga jual biodiesel. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi bahan baku, teknologi proses,
dan memodelkan struktur biaya produksi biodiesel berbasis minyak sawit. Identifikasi bahan
baku dilakukan dengan studi literatur dan survei lapangan ke produsen biodiesel. Identifikasi
teknologi proses dilakukan dengan survei lapangan dan perhitungan neraca massa dengan
teknologi Grand Inizio untuk mendapatkan jumlah rendemen dari masing-masing bahan baku.
Selanjutnya kajian biaya produksi dilakukan berdasarkan spesifikasi bahan baku dan teknologi
proses dengan pendekatan heuristik. Jenis dan spesifikasi minyak sawit yang banyak
digunakan produsen di Indonesia adalah Crude Palm Oil (CPO ) ALB <5%, Refined Palm Oil
(RPO) ALB<5%, Refined Oil ALB<1%, Palm Fatty Acid Distillated (PFAD) ALB 90%. Teknologi
proses yang digunakan adalah transesterifikasi untuk kadar ALB<1% dan esterifikasi-
transesterifikasi untuk kadar ALB<5%. Rendemen yang dihasilkan untuk 1000 kg bahan baku
adalah CPO 1051.75 kg, RPO dan PFAD 975.94 kg, Refined Oil 973.81 kg dengan pendekatan
teknologi Grand Inizio. Model biaya produksi merepresentasikan total biaya produksi yang
dipengaruhi oleh biaya Inside Battery Limit, Outside Battery Limit, biaya umum dan nilai tambah
gliserol.
Kata Kunci: Biodiesel, asam lemak bebas, pemodelan, minyak sawit, biaya produksi
ABSTRACT
Biodiesel is a renewable energy source in Indonesia of which the use is regulated by the
government in the form of mandatory policy of biodiesel and diesel fuel blending. The production
of biodiesel in Indonesia is not developed (the need is 3.4 million kiloliters but the total national
production is only 1,703 kiloliters). It is because the selling price (referring to Mean of Platts
Singapore) is always lower than the production cost. Biodiesel production is influenced by raw
materials and process technology, so it needs to be conducted biodiesel production modeling as
a basis in determining the supporting policies of biodiesel selling price. The purpose of this study
was to identify the raw materials, process technology, and modeling the production cost
structure of palm oil-based biodiesel. Identification of raw materials was conducted by literature
study and field survey to biodiesel producers. Identification of process technology was
conducted by field survey and mass balance calculation using Grand Inizio technology to get the
number of yield of each raw material. Then, production cost study was based on the
specifications of raw materials and process technology with heuristic approach. Types and
specifications of palm oil widely used by Indonesian producers were Crude Palm Oil (CPO )
23
Jurnal Litbang Industri Vol. 5 No. 1, Juni 2015: 23-36
FFA<5%, Refined Palm Oil (RPO) FFA<5%, Refined Oil FFA<1%, Palm Fatty Acid Distillated
(PFAD) FFA 90%. The technology process used was transesterification for FFA level <1% and
esterification-transesterification for FFA level <5%. The resulting yield for 1000 kg of raw
material is 1051.75 kg CPO, 975.94 kg RPO and PFAD, 973.81 kg Refined Oil with Grand Inizio
technology approach. The production cost model represents the total production cost influenced
by the costs of Inside Battery Limit, Outside Battery Limit, general cost and glycerol value-
added.
Keywords: Biodiesel, free fatty acid, modelling, palm oil, production cost
24
Model Biaya Produksi Biodiesel .......(Meilita Tryana S dkk)
25
Jurnal Litbang Industri Vol. 5 No. 1, Juni 2015: 23-36
bertahap, mempunyai tahapan bertahap walaupun solusi yang dicapai bukan yang
sehingga dapat dibuat algoritma komputer. optimal. Teknik ini banyak digunakan oleh
Tujuan penggunaan teknik heuristik beberapa peneliti seperti Paudel et al.,
adalah memudahkan para pengambil (1998) untuk penentuan lahan sewa melalui
kebijakan agar proses pengambilan mekanisme negosiasi, Viswanath (2000)
keputusan dapat dilakukan dengan cepat, pada perumusan kontrak pertanian di
menyelesaikan permasalahan dengan jalan Palestina, Jackson (2003) dalam mengkaji
penjaringan intisari permasalahan sehingga restrukturisasi perusahaan melalui
dibuat m odel matem ati kanya, ser ta mekanisme kontribusi karyawan,
menyelesaikan permasalahan yang bersifat Giannoccaro dan Pontrandolfo (2004)
sulit untuk dikuantifikasi. mengkaji teknik ini pada proses koordinasi
Dalam metode heuristik, data dan rantai pasok, dan Yang (2011) yang telah
informasi yang diperoleh dirumuskan dan membuat model risk sharing dalam sistem
direpresentasikan dengan metode yang rantai pasok.
dipilih sehingga dapat diperoleh solusi,
Mulai
Perumusan masalah
selesai
Tahapan penelitian ini secara sistematis sesuai dengan topik penelitian, alat bantu
ditampilkan pada gambar 1, Data dikumpul- yang digunakan adalah kuesioner dan alat
kan dalam penelitian ini berupa data primer bantu rekam. Narasumber yang terlibat
dan sekunder. Data primer diperoleh melalui antara lain: produsen biodiesel (Direksi PT.
observasi langsung ke lapangan dan Eterindo, Konsultan Biodiesel PTPN IV,
wawancara langsung dengan pakar yang kepala bagian bidang industri hilir kelapa
26
Model Biaya Produksi Biodiesel .......(Meilita Tryana S dkk)
3500
3000
2500
2000
1500
1000
500
0
2009 2010 2011 2012 2013 2014
Tahun
Biodiesel mempunyai sifat kimia dan benzena yang memiliki sifat karsinogenik,
fisika yang serupa dengan solar sehingga sehingga biodiesel merupakan bahan bakar
dapat digunakan langsung untuk mesin yang bersih dan lebih mudah ditangani bila
diesel atau dicampur dengan solar. dibandingkan dengan solar (Ahmad et al.,
Walaupun kandungan kalori biodiesel 2013). Perbedaan antara biodiesel dengan
serupa dengan solar, tetapi karena biodiesel solar terutama adalah pada komposisinya.
mengandung oksigen, maka flash pointnya Perbandingan kualitas biodiesel minyak
lebih tinggi sehingga tidak mudah terbakar sawit dengan solar dapat dilihat pada Tabel
(Lee dan Ofori-Boateng, 2013). Biodiesel 1.
tidak mengandung sulfur dan senyawa
27
Jurnal Litbang Industri Vol. 5 No. 1, Juni 2015: 23-36
CPO merupakan bahan baku biodiesel merupakan minyak yang diperoleh dari
mengandung asam lemak yang terikat ekstraksi daging kelapa sawit dan telah
secara alami dalam struktur sejenis ester melalui proses penghilangan gum
yang disebut trigliserida. Selain itu CPO juga ( degumming ) dan penghilangan warna
mengandung pengotor yang berasal dari (bleaching) sehingga memiliki kandungan
komponen lain yang umumnya harus lilin dan pengotor yang rendah namun
di buang sela ma pro ses pem ur nian . kandungan ALB nya masih tinggi (Morad et
Keberadaan komponen yang membentuk al., 2006; Idoko et al., 2013).
gum dan pengotor lainnya harus dibuang RBDPO merupakan hasil dari
dalam tahap persiapan bahan baku pada pemurnian CPO, yaitu ekstrak dari bagian
proses produksi biodiesel. mesokarp buah kelapa sawit. Proses
RPO atau biasa disebut sebagai pemurnian CPO menghasilkan RBDPO
Degummed Bleached Palm Oil (DBPO), meliputi tahapan degumming, netralisasi
28
Model Biaya Produksi Biodiesel .......(Meilita Tryana S dkk)
Tabel 3 Karakteristik CPO, RPO, RBDPO, RBD olein, RBD stearin dan PFAD
RBD
Karakteristis Satuan CPO RPO RBDPO RBD Olein PFAD
Stearin
Elburg
Hayyan et Idoko et al. Moh et al.
Global EAS (2013) EAS (2013)
al. (2013) (2013) (1999)
(2009)
Asam lemak - Asam Asam Asam Asam Asam Oleat Asam
dominan Palmitat Palmitat Palmitat Palmitat Palmitat
FFA (%) 7 + 0.30 3-5 Max. 0.05 Max. 0.3 Max 0.25 74.6-93.9
Bilangan (mg KOH/g) 24.19+0.12 - - 196-222
asam
Bilangan (meq 7.5 + 0.65 32.10+0.05 Max. 0.05 Max. 10 Max 10 -
peroksida 02/Kg)
Bilangan iod (g I2/100 g) - 45.81+2.18 48-56 56-62 21-48 50.3-62.7
Bilangan (mg KOH/g) 198 + 1.70 155.67+0.09 - 190-205 193-205 -
penyabunan
Massa jenis (kg/L) - - - - 0.72-0.89
pada 50°C
Komponen (%) - 7.58+0.07 - - 0.9-4.5
tak
tersabunkan
Titik leleh (°C) - - 36-40 - -
Kadar air (%) 1.03+0.1 0,2 Max. 0.05 Max 0.1 Max 0.15 -
Impurities (%) 0.05+0.006 - - Max 0.1 Max 0.15 -
29
Jurnal Litbang Industri Vol. 5 No. 1, Juni 2015: 23-36
Refined Oil
(FFA<1%) Transesterifikasi Biodiesel
30
Model Biaya Produksi Biodiesel .......(Meilita Tryana S dkk)
(Ivanoui et al. 2011; Ahmad et al. 2013). destilasi atau pemisahan menggunakan
Selain biodiesel, reaksi transesterifikasi bahan tambahan silica, sedangkan proses
menghasilkan hasil samping berupa gliserol penyaringan (filtering) menggunakan bahan
(Lee dan Ofori-Boateng 2013). Reaksi eco-sponge untuk menjernihkan produk.
transesterifikasi hanya dapat berjalan Diagram alir dan neraca massa untuk semua
dengan baik apabila bahan baku yang bahan baku diperlihatkan pada gambar 4.
digunakan mempunyai kandungan ALB
yang rendah atau telah melalui tahapan Pemodelan Biaya Produksi Biodiesel
proses esterifikasi untuk menurunkan kadar
ALB. Berdasarkan kajian pada bahan baku
dan teknologi proses, disusun model biaya
Drying, Filtering dan Dry Washing produksi biodiesel berdasarkan submodel
bahan baku, teknologi proses, biaya
Drying , filtering dan dry washing produksi untuk menghasilkan model biaya
merupakan pemurnian biodiesel yang produksi biodiesel berbasis minyak sawit.
dilakukan untuk menghilangkan komponen- Model biaya produksi dikembangkan
komponen yang tidak diinginkan pada menggunakan teknik heuristik mengacu
biodiesel yang dihasilkan dari proses kepada (Carberry et al., 2007).
transesterifikasi. Proses dry washing
dilakukan untuk menghilangkan gliserol, Submodel Bahan Baku
katalis, air, busa, dan garam yang terbawa
dari proses transesterifikasi. Dry washing Beberapa alasan pemakaian bahan
dapat di lakukan dengan udar a, ion baku biodiesel oleh produsen adalah
exchange, partikel resin dan magnesol. teknologi peralatan, ketersediaan bahan
Filtering dilakukan untuk menghilangkan baku, harga bahan baku dan standar
partikel-partikel berukuran kecil yang kualitas yang diminta oleh konsumen.
terkandung dalam biodiesel hasil selama Minyak sawit adalah produk yang memiliki
proses pendahuluan, penghilangan gum, harga yang fluktuatif, dipengaruhi oleh harga
dan pemucatan pada reaksi esterifikasi dan bahan baku, dan nilai tukar rupiah terhadap
transesterifikasi. Tahapan pengeringan dollar. Harga bahan baku total dipengaruhi
(drying) dilakukan untuk menguapkan air oleh harga minyak sawit, harga minyak
dari biodiesel, biodiesel akan berwarna mentah (crude oil), permintaan dan nilai
kuning kemerahan yang mengindikasikan tukar rupiah:
adanya air yang terkandung pada biodiesel.
Metode ini dapat menggunakan destillasi TGrandInizio = f(R, CAPTSA,Methanol,B.Earth,Caustic Soda,
atau settling (Berrios dan Skelton, 2008). MGrandInizio,YGrandInizio)
Hasil yang diharapkan dari proses ini adalah TGrandInizio :Teknologi Grand Inizio
biodiesel dengan tingkat kemurnian 99%. R :Jenis bahan baku ( ALB ,
Pengotor)
Teknologi Grand Inizio CA :Katalis dan bahan penolong
MGrandInizio :Mesin proses Grand Inizio
Te k n o l o g i G r a n d I n i z i o m a m p u YGrandInizio :Rendemen teknologi Grand
mengolah berbagai jenis bahan baku Inizio
tersebut dalam satu proses produksi. Proses
produksi yang diterapkan pada teknologi Sub Model Biaya Produksi
Grand Inizio mempunyai karakteristik
produksi kontinyu. Katalis yang digunakan Komponen biaya produksi didefinisikan
antara lain; katalis asam paratoluene berdasarkan diagram alir produksi biodiesel
sulfonat (PTSA), katalis basa caustic soda menggunakan Teknologi Grand Inizio pada
( N a O H ) . P en gg un aan k at a l is P TS A gambar 4. Komponen biaya produksi
mempunyai keunggulan pada rendahnya diidentifikasi dari teknologi proses produksi
konsentrasi sulfur pada produk biodiesel, biodiesel sebelumnya. Komponen biaya
dibandingkan dengan katalis asam sulfur produksi terdiri dari biaya ISBL, OSBL dan
meskipun reaksi yang dihasilkan lebih cepat biaya umum. Biaya ISBL adalah biaya yang
(BUMN PT X ; Verhe et al., 2011). Proses dihasilkan dari proses utama konversi bahan
31
Jurnal Litbang Industri Vol. 5 No. 1, Juni 2015: 23-36
Esterifica on
Methanol + Pretoluene Methanol Dis lated
1) 1000+420kg
Sulfonic Acid 2) 997.5kg+23kg Recovery Methanol
1) 400+20kg
2) 18+5kg
Methyl Ester+Oil
1) 1058.5kg Bahan Baku 3
2) 1000.7kg
Gambar 4. Neraca massa dan komponen pembentuk biaya proses produksi biodiesel
dengan teknologi Grand Inizio
32
Model Biaya Produksi Biodiesel .......(Meilita Tryana S dkk)
33
Jurnal Litbang Industri Vol. 5 No. 1, Juni 2015: 23-36
biaya produksi biodiesel dipengaruhi oleh [EAS] East African Standard. 2013. Draft
komponen ISBL, OSBL, biaya umum dan East African Standard: Palm Olein
nilai tambah hasil samping yaitu gliserol. Spesification [Internet]. diunduh 2014.
Aprobi. 2014. Kemampuan penyediaan Gunawan, S., Kasim, N. S., Ju, Y. H. 2008.
biodiesel dalam mendukung S e p a r a t i o n a n d p u r i f i ca t i o n o f
mandatori biodiesel dan masalahnya. squalene from soybean oil deodorizer
[Seminar Nasional Kebijakan distillate. Separation and Purification
Mandatory Biodiesel] Bogor ( ID ): Technology. 60(2) : 128–135.
PASPI.
Haas, M. J. 2006. Improving the economic of
Bangun, D. 2014. Important role of palm oil in biodiesel production hrough the use of
food security: food and regulation. low value lipids as feedstocks:
Disampaikan pada International Oil vegetable oil soapstock. Fuel
Palm Conference, 17-19 Juni 2014. Processing Technology. 86(10): 1087-
Dewan Minyak Sawit Indonesia. 1096.
Berrios, M., Skelton, R. L. 2008. Comparison Hayyan, A., Mjalilli, F. S., Hashim, M.A.,
of purification methods for biodiesel. Hayyan, M., Al-Nashet, I. M. 2013.
Chemical Engineering Journal. 144: Conversion of free fatty acid in low
459-465. grade crude palm oil to methyl esters
for biodiesel production using
Carberry, E. 2007. Plant design and ch r om osul f ur i c a ci d. B ul gar i an
economics for chemical engineers. Chemical Communication. 45(3):
Colorado (US): McGraw Hill. 394–399.
34
Model Biaya Produksi Biodiesel .......(Meilita Tryana S dkk)
Igor, N., Susana, L. S., Marly, C., Otávio, L. Meher, L. C., Vidya, S. D., Naik, S. N. 2006.
B., Márcio, F., Marta, A. 2011. Tech nica l aspect s o f bio diese l
Enzymatic biodiesel synthesis using a production by transesterification a
byproduct obtained from palm oil review. Renewable and Sustainable
refining. Enzyme Research. 81(1): 8- Energy Reviews. 10(3): 248–268.
23.
Melero, J. A., Bautista, L. F., Iglesias, J.,
Ira Desri, Rahmi, Neswati. 2013. The Morales, Vazquez, R. S. 2014.
influence of molar ratio of methanol to Production of biodiesel from waste
PFAD and esterification reaction time cooking oil in a continuous packed bed
towards biodiesel characteristics palm reactor with an agglomerated Zr-SBA-
fatty acids distillate produced. Journal 15/bentonite catalyst. Applied
Advance Science Engineering Catalysis B: Environmental. 145(10):
Information Technology. 3(5): 9-13. 197-204.
ISSN: 2088-5334.
Moh, M. H., Yusof, M., Ooi, T. L., Tang, T. S.
Ivanoui, A., SchMeant, A., Peter, F., Rusnac, 1999. Unpublished Report. In: Ping
L . M . , U n g u r e a n , M . 2 0 11 . BTY, Yusof M. 2009. Characteristics
Comparative study on biodiesel and properties of fatty acid distillates.
synthesis from different vegetables Oil Palm Buletin. 59(11): 5-11.
oils. Chemical Bull POLITECHNICAL.
56(70): 94-98. Morad, N. A., Madya, M., Mohd, R. 2006.
Process design in degumming and
Jackson, M. C. 2003. System thinking: bleaching of palm oil. Malaysia
creative holism for managers. England (MY):Centre of Lipids Engineering and
(GB) : Jhon Wiley & Sons. Inc. Applied Science University of
Technology.
Kumar, S., and Zander, M. 2007. Supply
chain cost control using acitivity based Nagi, J., Ahmed, S. K., Nagi, F. 2008. Palm
management. France; Auerbach b i o d i e se l an al t er na t i ve g r ee n
Publication renewable energy for the energy
demands of the future. ICCBT. 6(7):
Lee, K. T., Ofori-Boateng, C. 2013. 79-94.
Sustainability of biofuel production
from oil palm biomass. Singapore Oil World. 2014. Statistic for 17 Oil and Fats.
(SG): Springer Science and Media Oil World Database Dec 2012. Oil
Bussiness. World. Germany (DE): Oil World.
Marchetti, M. J., Miguel, V. U., Errazu, A. F. Paryanto, I., Kismanto, A., Amri, K.,
2008. Heterogeneous esterification of Solikhah, M. S. 2013. Some technical
oil with high amount of free fatty acid. aspects for sustainable biodiesel
Fuel. 86(1): 906-910. production. International Jurnal on
Advanced Science Engineering
Mahlia, T. M. I., Ong, H. C., Masjuki, H. H. Information Technology. 4(2): 49-52.
2012. Techno economics analysis of
biodiesel production from palm. Paudel, K. P., Lohr, L., Martin Jr, N. R. 1998.
Jatropha curcas. and Calophyllum Optimal input cost sharing for tenants:
inophyllum as biofuel. The implication for negotiating efficiency.
Proceedings of 2 nd Annual Agricultural System. 57(1): 1-11.
International Conference Syiah Kuala
University 2012 and 8th IMT-GT Uninet Purnomo, H. 2004. Pengantar teknik
Biosciences Conference. Banda Aceh industri.Yogyakarta (ID): Graha Ilmu.
(ID).
35
Jurnal Litbang Industri Vol. 5 No. 1, Juni 2015: 23-36
Verhe, R., Echim, C., Greyt, W. D., Stevens, Winarno, F. G. 2008. Kimia pangan dan gizi.
C. 2011. Production of biodiesel via Bogor: M-Brio.
chemical catalytic conversion. In
Handbook of biofuels production: Yang, W. 2011. A multi-objective optimization
Process and Technologies. Rafael J, approach to allocate environment
Campelo J, Clark J Eds. 2011. flows to the artifisially restored wetland
Cambrige (UK): Woodhead of C hin a' s Yel l ow R ive r D el ta .
Publishing. Ecological Modelling. 222 (0): 261-
2 6 7 . D e s 6 . Te r s e d i a p a d a :
http:/www.tbs.go.tz.
36