INTEGRITAS PROFESIONAL
INTEGRITASPROFESIONAL INOVATIF
INOVATIF
PEDULI
PEDULI
INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI
Muzani M. Mansoer, SE. MPM
1. Mampu memahami
konsepsi dasar karya tulis
ilmiah dengan baik dan
benar
2. Mengenal jenis-jenis
karya tulis ilmiah
3. Merumuskan tahapan
penulisan Karya Tulis
Ilmiah
8. Mampu membedakan karya tulis ilmiah berupa makalah dan karya tulis lainnya
12. Mampu merencanakan tahapan pengusulan angka kredit penulisan karya tulis ilmiah
INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI
Materi Pokok
Artikel/makalah
Pasal 8
UNSUR UTAMA (80%)
1. Pendidikan dan Diklat UNSUR
2. Pelaksanaan Dikjartih
PENUNJANG
3. Evaluasi dan Pengembangan
Diklat (Maks 20 %)
4. Pengembangan Profesi
INTEGRITAS PROFESIONAL
INTEGRITASPROFESIONAL INOVATIF
INOVATIF
PEDULI
PEDULI
Sub Unsur Dikjartih
PERSIAPAN PELAKSANAAN
Menyusun bahan Diklat yang terdiri ❑ Melaksanakan tatap muka diklat PNS
dari: ❑ Melaksanakan tatap muka diklat Non ASN
❑ Melaksanakan pembimbingan
❑ Bahan Ajar ❑ Melaksanakan pendampingan OL/ PKL/
❑ Bahan Tayang Benchmarking
❑ Bahan Peraga ❑ Melaksanakan pendampingan penulisan KK/
❑ GBPP/RBPMD Dan SAP/RP PP
❑ Memeriksa hasil ujian diklat
❑ Soal Ujian ❑ Melakukan coaching pada proses
penyelenggaraan diklat
INTEGRITAS PROFESIONAL
INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF INOVATIF
PEDULI PEDULI
Sub Unsur Evaluasi dan Pengembangan Diklat
EVALUASI DIKLAT PENGEMBANGAN DIKLAT
INTEGRITAS PROFESIONAL
INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF INOVATIF
PEDULI PEDULI
Sub Unsur Pengembangan Profesi & Kegiatan Penunjang
INTEGRITAS PROFESIONAL
INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF INOVATIF
PEDULI PEDULI
Jenjang Kepangkatan/Jabatan WI
BUKU PENEMUAN
INOVASI
ORASI
(PATEN)
ILMIAH
NON BUKU:
•JURNAL ILMIAH
MAJALAH ILMIAH PEDOMAN
PROCEEDING KEDIKLATAN
•MAKALAH ILMIAH
INTEGRITAS PROFESIONAL
INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF INOVATIF
PEDULI
PEDULI
INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI
Non
Buku diterbitkan oleh suatu
lembaga/organisasi
profesi atau penerbit
Buku
Dipublikasikan
yang berbadan hukum
dan diedarkan secara
nasional
memiliki International
Standard of Book Tidak dipublikasikan
Numbers (ISBN)
Proceeding yang
diterbitkan oleh
panitia/penyelenggara
forum ilmiah tertentu
Internet
berisi lebih dari 5.000 kata, kertas ukuran A4 dengan spasi berisi lebih dari 2.500 kata, kertas ukuran A4 dengan spasi
1.5 atau 2, karakter huruf arial atau yang sejenis, dengan 1.5 atau 2, karakter huruf arial atau yang sejenis, ukuran
ukuran huruf 11 atau 12; 11 atau 12;
• Dalam istilah jurnalistik, artikel adalah tulisan berisi pendapat subjektif penulisanya
tentang suatu masalah atau peristiwa. Dalam konteks ilmiah, artikel adalah karya tulis
yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal atau buku kumpulan artikel yang ditulis
dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah
disepakati. Artikel ilmiah diangkat dari hasil pemikiran dan kajian pustaka atau hasil
pengembangan proyek.
• Sistematika Artikel:
• Judul
• Pendahuluan — latar belakang masalah dan rumusan singkat (1-2 kalimat) pokok bahasan dan tujuannya.
• Pembahasan –kupasan, analisis, argumentasi, komparasi, keputusan, dan pendirian atau sikap penulis
• Daftar Pustaka
• Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang
pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-
objektif. Makalah biasanya disajikan dalam sebuah seminar atau
dipresentasikan di kelas (tugas perkuliahan).
• Sistematika Makalah:
• Pendahuluan
• Pembahasan
• Kesimpulan
Sistem Diklat
Spesialisa
si
Kediklatan
Widyaisw Proses
ara penyelenggaraan
dan pembinaan
diklat
Aspek-aspek
lainnya yang
berhubungan
dengan diklat
Asli
Obyektif Perlu
Konsisten Ilmiah
• Format:
• Kutipan langsung
• Kutipan langsung pendek
• Kutipan langsung pendek adalah kalimat yang dikutip kurang atau sama dengan 40 kata.
Kutipan langsung pendek dituliskan dalam teks dengan memberi tanda petik di awal
dan di akhir kutipan.
• Nama penulis tidak disebutkan dalam kalimat
• She stated, "Students often had difficulty using APA style," (Jones, 1998, p. 199), but
she did not offer an explanation as to why.
• Nama penulis disebutkan dalam kalimat
• According to Jones (1998), "Students often had difficulty using APA style, especially
when it was their first time" (p. 199). Jones (1998) found "students often had difficulty
using APA style" (p. 199); what implications does this have for teachers
• Kutipan langsung
• Kutipan langsung Panjang
• Kutipan langsung panjang adalah kalimat yang dikutip lebih dari 40 kata. Kutipan langsung panjang
ditulis dalam paragraf tersendiri, dengan jarak 5 ketuk/spasi dari margin kiri, dan tetap dalam jarak
1,5 spasi (seperti teks).
• Nama penulis tidak disebutkan dalam kalimat
• She stated: Students often had difficulty using APA style, especially when it was their first time citing
sources. This difficulty could be attributed to the fact that many students failed to purchase a style
manual or to ask their teacher for help. (Jones, 1993, p. 199).
• Nama penulis disebutkan dalam kalimat
• Jones's 1993 study found the following: Students often had difficulty using APA style, especially
when it was their first time citing sources. This difficulty could be attributed to the fact that many
students failed to purchase a style manual or to ask their teacher for help (p. 199).
• Sumber yang dikutip dalam uraian/teks harus ditulis lengkap dalam „Daftar Referensi“.
Sebaliknya, sumber yang terdaftar dalam Daftar Referensi harus ditulis dalam teks
sebagai kutipan.
• Nama penulis ditulis nama keluarga/nama belakang terlebih dahulu, kecuali nama Cina,
Jepang, Korea, karena nama keluarga sudah di awal.
Contoh :
• Nama : Kwik Kian Gie. Penulisan : Kwik Kian Gie.
• Nama : Heribertus Andi Mattalata. Penulisan : Mattalata, Heribertus Andi.
• Nama : Joyce Elliot-Spencer. Penulisan : Elliot-Spencer, Joyce.
• Nama : Anthony T. Boyle, PhD. Penulisan : Boyle, Anthony T.
• Nama : Sir Philip Sidney. Penulisan : Sidney, Philip.
• Nama : Arthur George Rust Jr. Penulisan : Rust, Arthur George, Jr.
• Nama : John D. Rockfeller IV. Penulisan : Rockfeller, John. D., IV
• I. BUKU
• Baxter, C. (1997). Race equality in health care and education. Philadelphia:
Balliere Tindall.
• Cone, J.D., & Foster, S.L. (1993). Dissertations and theses from start to finish:
Psychology and related fields. Washington, DC: American Psychological
Association.
• Merriam-Webster’s collegiate dictionary (10th ed.). (1993). Springfield, MA:
Merriam-Webster.
• Mitchell, T.R., & Larson, J.R. (1987). People in organizations: An introduction
to organizational behavior (3rd ed.). New York: McGraw-Hill.
• American Psychiatric Association. (1994). Diagnostic and statistical manual
of mental disorders (4th ed.). Washington, DC: Author.
• I. BUKU
• Koch, S. (Ed.). (1959-1963). Psychology: A study of science (Vols. 1-6). New York:
McGraw-Hill.
• Kotler, Philip. (1997). Manajemen pemasaran : Analisis, perencanaan, implementasi
(Hendra Teguh & Ronny Antonius Rusli, Penerjemah.). Jakarta: Prenhallindo.
• Eiser, S., Redpath, A., & Rogers, N. (1987). Outcomes of early parenting: Knowns and
unknowns. In A. P. Kern & L. S. Maze (Ed.). Logical thinking in children (pp. 58-87).
New York: Springer.
• Schneider, I. (1989). Bandicoots. In Grzimek’s encyclopedia of mammals (vol.1, pp.
300 304). New York: McGraw-Hill.
• Makalah seminar, konferensi, dan sejenisnya.
• Crespo, C.J. (1998, March). Update on national data on asthma. Paper presented at
the meeting of the National Asthma Education and Prevention Program, Leesburg,
VA.
• Bagian batang tubuh, memuat: (3) penggunaan notasi statistik matematika universal (jika
bersifat kuantitatif);
• 1) Bagian Pendahuluan
(4) pertanyaan penelitian/pengkajian;
• Proporsi bagian pendahuluan ini ± 15% dari isi KTI, yang berisi:
(5) adanya asumsi.
• a) Latar belakang, yang memuat:
c) Perumusan masalah, yang memuat:
• (1) motif yang mendorong penelitian/pengkajian;
(1) lokasi atau tempat penelitian/pengkajian dan cakupan
• (2) tingkat kebaruan topik yang akan diangkat; bidang permasalahan yang dibahas;
• (3) kespesifikan topik yang diteliti. (2) konsisten dengan latar belakang;
• b) Identifikasi masalah, yang memuat: (3) konsep, teori atau variabel yang dibahas.
• (2) pola hubungan antar variabel; Rumusan tujuan yang ingin dicapai melalui penulisan KTI, baik bagi
pengembangan ilmu maupun penerapannya.
• Bagian isi terdiri dari penyajian kerangka teoritik, metodologi, serta Proporsi bagian ini adalah + 50% dari isi KTI, yang memuat :
temuan dan pembahasan. Proporsi bagian ini ± 70% dari isi KTI, yang
tersusun atas: (1) Pengungkapan permasa-lahan;
• (3) Definisi operasional variabel dan indikator yang digunakan. Proporsi bagian ini adalah ± 15% dari isi KTI, yang memuat:
• (4) Deskripsi kerangka berfikir. (1) Kesimpulan (bukan ringkasan) dari berbagai gejala yang telah
diamati.
• b) Metodologi
(2) Rekomendasi, berisi berbagai alternatif pemecahan masalah
yang bersifat sangat spesifik dan jelas untuk direkomendasikan.
• 1) Daftar pustaka;
• 2) Lampiran-lampiran;
• 3) Biodata penulis.
Masalah
Penelitian
Penyimpul
an dan Riset
Rekomend Desain
asi
Analisis Pengumpul
Data an Data
• Penulisan Naskah
Langkah-langkah
penulisan karya tulis
ilmiah terdiri atas:
a)persiapan naskah
pertama,
b)revisi naskah,
c)persiapan format,
d)editing akhir, dan
e) koreksi akhir (proof
reading).
INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI
INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI
IV. Sub Unsur Pengembangan Profesi
A. Pembuatan Karya Tulis/Karya Ilmiah (KTI)
1. Buku dengan International Standard Book Numbers (ISBN), diterbitkan secara nasional (KK 28)
2. Non Buku yaitu artikel/makalah yang dimuat dalam Jurnal Ilmiah, Majalah Ilmiah dan Buku Proceeding
a. Jurnal Ilmiah
1) Jurnal Ilmiah Internasional (KK 29)
2) Jurnal Ilmiah Nasional terakreditasi (KK 30)
3) Jurnal Ilmiah Nasional tidak terakreditasi (KK 31)
b. Majalah Ilmiah (KK 32)
c. Buku Proceeding
1) Buku Proceeding tingkat Internasional (Kode BK 33)
2) Buku Proceeding tingkat Nasional (Kode BK 34)
3) Buku Proceeding tingkat Instansi (KK 35)
d. Makalah dalam pertemuan Ilmiah
1) Internasional (KK 36)
2) Nasional (KK 37)
3) Instansi (KK 38)
B. Penemuan Inovasi yang dipatenkan dan telah masuk daftar paten (KK 39)
C. Penyusunan Buku Pedoman/ketentuan pelaksanaan/ketentuan teknis di bidang kediklatan (KK 40)
D. Pelaksanaan Orasi Ilmiah sesuai spesialisasinya (KK 41)
INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI
Ketentuan Umum KTI (1)
3 KTI yang dipublikasikan dalam berbagai media, penilaian hanya diberikan pada satu media publikasi KTI
yang memiliki angka kredit tertinggi.
4 KTI dapat dibuat secara perorangan atau paling banyak 2 (dua) orang Widyaiswara, yaitu penulis
utama dan penulis pembantu, dengan penghitungan angka kredit: penulis utama 60% dan penulis
pembantu 40%;
5 Penulis Utama adalah orang yang memprakarsai penulisan, pemilik ide tentang topik, pengumpul,
pengolah dan penganalisis data, serta bertanggung jawab terhadap isi materi tulisan;
INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI
6 Penulis Pembantu adalah orang yang membantu penulis utama dalam menuangkan ide kedalam
penulisan setelah melalui proses pengumpulan, pengolahan dan penganalisisan data;
7 KTI untuk orasi ilmiah harus dibuat secara perorangan;
8 KTI yang ditulis lebih dari 2 (dua) orang tidak akan dinilai;
9 KTI dalam bentuk non buku dan makalah dapat diajukan paling banyak 12 (dua belas) tulisan dalam
satu tahun; Penyusunan Modul Diklat
10 Setiap kegiatan yang termasuk dalam sub unsur Pengembangan Profesi, harus disertai dokumen Surat
Pernyataan melaksanakan kegiatan (SPMK) dari Pimpinan instansi Widyaiswara yang bersangkutan dan
persyaratan lainnya untuk masing-masing kegiatan;
11 Bukti fisik KTI harus diserahkan dalam bentuk asli (bukan fotocopy), baik bukti fisik surat-surat maupun
produk akhir KTI;
INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI
• Instansi :
4 Susunan acara seminar/konferensi. 1 artikel x 1 = 1
INTEGRITAS PROFESIONAL
INTEGRITASPROFESIONAL INOVATIF
INOVATIF PEDULI PEDULI
Ketentuan Lain – Penyampaian DUPAK
1.Batas waktu pengusulan kegiatan Widyaiswara untuk dinilai angka kreditnya paling lama 1 (satu) tahun
sejak kegiatan itu dilakukan dan tidak dapat dinilai apabila melampaui batas waktu dimaksud. Ketentuan
mengenai batas waktu pengusulan kegiatan akan berlaku mulai bulan April 2016.
2.Sistem penilaian angka kredit yang digunakan bersifat absolut, yaitu menilai kesesuaian kegiatan yang
diusulkan dengan persyaratan yang ditentukan, dan apabila tidak memenuhi persyaratan maka dinilai 0
(nol).
3.Widyaiswara Ahli Madya pangkat Pembina Utama Muda golongan ruang IV/c yang telah memenuhi
jumlah angka kredit kumulatif minimal untuk kenaikan pangkat/jabatan setingkat lebih tinggi namun
belum melakukan orasi ilmiah, wajib mengumpulkan angka kredit pemeliharaan. Jumlah Angka Kredit
pemeliharaan setiap tahun paling rendah 20 (dua puluh) dari sub unsur pelaksanaan Dikjartih, evaluasi,
pengembangan Diklat, dan pengembangan profesi.
5. Widyaiswara Ahli Utama pangkat Pembina Utama golongan ruang IV/e wajib memenuhi Angka Kredit
pemeliharaan sebanyak 25 (dua puluh lima) dalam 1 (satu) tahun, dari sub unsur pelaksanaan
Dikjartih, evaluasi, pengembangan Diklat, dan pengembangan profesi. Kelebihan atas Angka Kredit
yang diperoleh, tidak dapat diperhitungkan pada tahun berikutnya.
6. Hasil Penetapan Angka Kredit dapat dibatalkan oleh pejabat yang menetapkan, apabila di kemudian
hari terdapat pembuktian oleh Tim Penilai atas kecurangan dalam usulan angka kredit Widyaiswara.
PROFESIONAL
INTEGRITAS INOVATIF PEDULI
INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI
INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI