Konflik Ethiopia Dan Eritrea Di Afrika
Konflik Ethiopia Dan Eritrea Di Afrika
Konflik antara dua negara ini dimulai selepas Perang Dunia kedua.
PBB mengeluarkan resolusi tahun 1950. Isinya, mengembalikan
kedaulatan dan menyatukan Eritrea sebagai wilayah Ethiopia. Yang
artinya memasukkan Eritrea ke dalam wilayah Ethiopia.
Di samping itu, Haile Selassie, Kaisar Ethiopia saat itu, punya
ambisi untuk menjadikan Ethiopia sebagai pemimpin di Afrika. Ia sangat
suka membuat kebijakan-kebijakan keras untuk memenuhi tujuannya.
Pada saat itu, dia membebaskan budak-budak di seluruh wilayah
Ethiopia. Kebijakan yang dibuatnya membuat rakyat bisa mengeluarkan
suara dan punya hak memilih.
Penduduk Eritrea pada gak terima. Mereka yang tidak suka dengan
sikap Selassie melakukan perlawanan dan meletuskan perang
kemerdekaan sejak September 1961 hingga Mei 1991. Pada waktu ini,
Eritrea didukung negara arab dan gerilyawan Palestina, sementara Uni
Soviet dan Kuba memberikan bantuan ekonomi dan alat militer kepada
Ethiopia.
Ada pun orang di balik semua ini adalah Abiy Ahmed, Perdana
Menteri Ethiopia yang baru dilantik pada April 2018. Bagi Abiy Ahmed
dan Ethiopia, keputusan itu tentu bukan sesuatu yang mudah dilakukan.
Butuh keberanian untuk “melepas ego”. Kebijakan yang diambil pasti
mendapat banyak perspektif. Ada yagn setuju dan ada juga yang kontra.