Anda di halaman 1dari 2

Audit atas akun bank gaji imprest

Pengujian rekonsiliasi bank atas gaji dan upah dapat dilaksanakan hanya dalam beberapa menit jika ada
akun gaji dan upah imprest dan rekonsiliasi yang independen atas akun-akun seperti yang diuraikan untuk
akun umum. Biasanya pos-pos yang direkonsiliasi hanya cek-cek yang beredar. Dalam pengujian saldo
akun gaji dan upah perlu diperoleh rekonsiliasi bank, konfirmasi bank, yakni laporan bank pisah batas.
Prosedur rekonsiliasi dilaksanakan dengan cara yang sama seperti yang diuraikan untuk kas umum.
Umumnya diperlukan perluasan prosedur bilamana pengendalian yang ada ternyata tidak mencukupi atau
akun bank tidak cocok dengan saldo kas impres di buku besar.

Audit atas dana kas kecil imprest


a. Pengendalian intern atas kas kecil

Pengendalian intern terpenting atas kas kecil adalah penggunaan dana imprest yang merupakan tanggung
jawab satu orang. Disamping itu, dana kas kecil tidak boleh dicampur dengan penerimaan lain dan dana
itu harus dipisahkan dari aktifitas lainnya. Harus ada batasan atas jumlah pengeluaran tertentu dari kas
kecil, dan juga atas jumlah total dana. Jenis pengeluaran yang dapat dilakukan dari transaksi kas harus
didefinisikan dengan tegas melalui kebijakan perusahaan.

Bilamana dilakukakn pengeluaran melalui kas kecil, pengendalian intern yang baik memerlukan
persetujuan petugas yang bertanggung jawab atas formulir kas kecil yang telah diberi nomor terlebih
dahulu. Total kas dan cek aktual dalam dana ditambah jumlah total formulir kas kecil yang belum diganti
yang menunjukkan pengeluaran aktual harus sama dengan jumlah total dana kas kecil yang ditetapkan
dalam buku besar. Secara berkala, harus dilakukan perhitungan mendadak dan rekonsiliasi dana kas kecil
oleh auditor intern atau petugas lain yang bertanggung jawab.

Bilamana saldo kas kecil banyak berkurang, harus dibuat cek untuk dibayarkan ke pengelola kas kecil
dari akun kas umum untuk mengganti kas kecil itu. Cek tersebut harus berjumlah sebesar voucher yang
diberi nomor terlebih dahulu, yang diserahkan sebagai pendukung pengeluaran sebenarnya. Voucher-
voucher ini harus diverifikasi oleh petugas hutang dan dibatalkan untuk mencegah penggunaannya
kembali.

b. Pengendalian audit terhadap kas kecil

Bagian penting pengujian kas kecil pertama-tama adalah menetapkan prosedur klien untuk menangani
dana itu dengan membahas struktur pengendalian intern bersama pengelola kas dan memeriksa
dokumentasi beberapa transaksi. Sebagai bagian dari pemahaman atas struktur pengendalian intern
tersebut perlu diidentifikasi pengendalian intern dan kelemahannya. Meskipun pada umunya sistem kas
kecil tidak rumit, seringkali perlu digunakan bagan arus dan kuesioner pengendalian intern, terutama
untuk dokumentasi dan audit selanjutnya.

Pengujian atas pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi tergantung pada jumlah dan besar
penggantian kas kecil serta pengendalian dan tingkat risiko pengendalian yang dinilai auditor. Bilamana
risiko pengendalian dinilai terlalu rendah dan hanya sedikit saja pembayaran penggantian yang dilakukan
dalam tahun tersebut, maka biasanya auditor tidak melakukan pengujian lagi karena alasan materialitas.
Bilamana auditor memutuskan untuk menguji kas kecil, maka dua prosedur yang paling umum adalah
menghitung saldo kas kecil dan melaksanakan pengujian terinci atas satu atau dua transaksi penggantian.
Demikian, prosedur utama yang dilakukan harus mencakup penjumlahan ke bawah mengenai total
voucher-voucher kas kecil yang mendukung jumlah penggantian, akuntansi untuk serangkaian voucher
kas kecil, pemeriksaan voucher-voucher kas kecil untuk melihat otorisasi dan pembatalannya, serta
pemeriksaan dokumentasi pita kas register faktur dan bahan bukti penerimaan.

Pengujian kas kecil biasanya dapat dilaksanakan setiap saat pada tahun bersangkutan, tetapi untuk
memudahkan biasanya dilaksanakan pada tanggal interim. Jika saldo kas kecil dianggap material, maka
jumlahnya harus dihitung pada akhir tahun. Pengeluaran-pengeluaran yang belum diganti harus diperiksa
pada saat perhitungan tersebut untuk menetapkan apakah jumlah beban yang belum dibukukan tersebut
material.

DAFTAR PUSTAKA
Arens, Alvin A., Randal J.E, dan Mark S.B. 2007. Auditing dan Pelayanan Verifikasi, Pendekatan
Terpadu. Jilid 2, Edisi Kesembilan. Jakarta : PT. Indeks.
William C.B, Raymond N.J, Walter G.K. 2003. Modern Auditing. Jilid 2. Jakarta : Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai