Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Pengertian Wawancara


Kegiatan Wawancara adalah salah satu bentuk pengintegrasian
kegiatan pada masyarakat dengan program pendidikan yang dilakukan oleh
siswa dengan bimbingan secara terpadu antara pendidikan kejuruan
(/jurusan/program studi) dan instansi/masyarakat tempat para siswa
melakukan kegiatan Wawancara.

1.2 Latar Belakang Wawancara


Pelaksanaan pembangunan masyarakat secara menyeluruh bukan
hanya tanggung jawab pemerintah tetapi juga merupakan tanggung jawab
semua lapisan masyarakat, termasuk masyarakat civitas akademika.
Permasalahan yang terjadi dalam masyarakat sangat kompleks, karena itu
sangat diperlukan penanggulangan secara pragmatis dan dilakukan secara
terpadu antara berbagai pihak termasuk mahasiswa.
Selama melakukan kegiaran wawancara, para siswa ikut berpatisipasi
dalam menyelesaikan masalah-masalah akan mendapat pengalaman dalam
mengaplikasikan pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki sesuai dengan
bidang ilmu yang telah diperoleh.

1.3 Tujuan PKL


Tujuan PKL secara umum adalah :

1
1. Siswa memperoleh pengalaman yang berharga, melalui ketertiban yang
secara langsung menemukan, merumuskan, memecahkan dan
mengulangi permasalahan secara pragmatis dan interdispliner.
2. Siswa dapat memberikan pemikiran berdasarkan ilmu, teknologi dan seni
dalam upaya menumbuhkan, mempercepat dalam menyiapkan kader-
kader pembangunan masyarakat sesuai dengan bidang ilmu yang
dimiliki.

1.4 Sasaran WAWANCARA


WAWANCARA mempunyai 3 sasaran, yaitu : siswa, masyarakat dan
jurusan/program studi.
1. siswa
a. Memperdalam pengertian dan penghayatan siswa tentang cara berpikir
dan bekerja secara interdisipliner.
b. Mengaplikasikan bidang ilmu yang dimilki dalam pengembangan
masyarakat.
c. Memberikan pengalaman yang nyata bagi mahasiswa, dan
d. Membina siswa untuk menjadi seorang motivator.
2. Masyarakat dan Instansi Terkait

2
a. Sebagai supervisor dalam melaksanakan WAWANCARA bagi siswa.
b. Memperoleh bantuan tenaga dan pikiran bagi pembangunan
masyarakat dan instansi terkait.
c. Meningkatkan cara berpikir dan bertindak sesuai pengalaman yang
diperoleh selama mendampingi para siswa peserta WAWANCARA.
3. Jurusan/Program Studi
a. Sebagai umpan dalam meyelenggarakan pendidikan untuk
pengembangan masyarakat.

b. Tenaga pengajar memperoleh berbagai masukan untuk


mengembangkan materi ajar.

1.5 Kegiatan Pelaksanaan WAWANCARA


Kegiatan pelaksanaan WAWANCARA terbagi dalam beberapa tahap :
a. Tahap Orientasi
Tahap orientasi lapangan dilakukan oleh siswa untuk menentukan
lokasi tempat pelaksanaan WAWANCARA dan sosialisasi/informasi
kegiatan.
b. Tahap Pendaftaran dan Seleksi Peserta WAWANCARA
Tahap ini dilakukan oleh Sekolah dalam menentukan peserta
WAWANCARA .
c. Tahap Pembekalan
Tahap ini dilakukan oleh SEKOLAH memberikan pembekalan
kepada para siswa sebelum diterjunkan ke lokasi WAWANCARA.
d. Tahap Pelaksanaan
Tahap ini merupakan kegiatan inti Kegiatan Wawancara dan diikuti
oleh siswa peserta Wawancara di lokasi yang telah di tentukan dan
dibimbing oleh guru pembimbing dan oleh seorang yang ditunjuk oleh
instansi atau pihak terkiat yang menjadi lokasi pelaksanaan PKL.
e. Tahap Evaluasi

3
Tahap ini dilakukan di lokasi wawancara dengan didampingi oleh
pembimbing laporan (supervisor) dalam bentuk penyusunan laporan
wawancara.

1.6 Status wawancara


Kegiatan wawancara ini merupakan salah satu kegiatan pembelajaran
diluar sekolah yang wajib diikuti oleh setiap siswa.

1.7 Waktu dan Pelaksanaan WAWANCARA.


Kegiatan wawancara dilaksanakan pada tanggal 8 Januari sampai
dengan 23 Febauri 2020 .

4
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN WAWANCARA

2.1 Materi Pembekalan


Materi pembakalan terdiri dari materi umum dan materi khusus, selama
program ini dilaksanakan para peserta dievaluasi sebagai bagian dari sistem
kegiatan interview secara keseluruhan.
Kegiatan yang dilakukan selama pembekalan adalah penyampaian
materi mengenai beberapa hal, yaitu :
a. Sikap dan tingkah laku yang baik
b. Disiplin dan bertanggung jawab
c. Supel dan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan
d. Dapat bekerja dalam tim
e. Berwawasan luas
f. Dapat berkreasi

2.2 Metode Pelaksanaan Pembekalan


Tahap pembekalan dilaksanakan dengan metode ceramah dan diskusi.

2.3 Penempatan Peserta WAWANCARA


Peserta Wawancara di PT. Bank Rakyat Indonesia
(Persero). Tbk Cabang Hamadi berjumlah 5 orang, yaitu :
1. Dewi Puspita Sari (Nim. 010 054 0065)
2. Ruth Dian Fitrio (Nim. 010 054 0040)
3. Wiratri Chaninda Angradini (Nim. 010 054 0064)

2.4 Pelaksanaan WAWANCARA



Kegiatan WAWANCARA dimulai dari tanggal 8 Juli 2013 sampai
dengan 23 Agustus 2013.

Aktivitas rutin hari kerja yang dijalani selama berada di PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero). Tbk adalah 5 hari dalam seminggu (Senin-Jumat)
dengan frekuensi waktu masuk 07.30 WIT dan berakhir sampai dengan
pukul 17.00 WIT.
2.8 Laporan Kegiatan WAWANCARA
Laporan kegiatan WAWANCARA selama 7 minggu mulai tanggal
8 Juli 2013 sampai dengan 23 Agustus 2013 terlampir pada bagian akhir
laporan kegiatan ini.
BAB III
GAMBARAN UMUM PT. BANK RAKYAT INDONESIA

3.1 Sejarah Singkat PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero). Tbk


Didirikan di Purwokerto oleh Raden Aria Wiriatmaja dengan nama De
Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Indlandsche Hoofden, yang pada
awalnya adalah lembaga yang mengelola dana kas masjid untuk disalurkan
kepada masyarakat dengan skema yang sangat sederhana.

Pada 16 Desember 1895 secara resmi dibentuk Hulp en Spaarbank der


Inlandshe Bestuurs Ambtenareen yang kemudian dikenal sebagai “Bank
Perkreditan Rakyat” yang pertama di Indonesia. Kemudian mengalami
beberapa kali perubahan nama, seperti pada tahun 1897 berganti nama
menjadi De Poerwekertosche Hulp Spaar-en Landbouw Credietbank
(Volksbank) atau dikenal dengan “Bank Rakjat”, pada tahun 1912 menjadi
Centrale Kas Voor Volkscredietwezen Algemene, dan pada 1934 menjadi
Algemene Volkscredietbank (AVB). Pada masa pendudukan Jepang di tahun
1942, AVB berubah menjadi Syomin Ginko.

Tanggal 22 Februari 1946, pemerintah Indonesia mengubah lembaga


ini menjadi Bank Rakjat Indonesia (BRI) berdasarkan Peraturan Pemerintah
No. 1 tahun 1946 dan BRI menjadi Bank pertama yang dimiliki Pemerintah
Republik Indonesia. Pada tahun 1960, Pemerintah sempat mengubah nama
BRI menjadi Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang merupakan
peleburan dari BRI, Bank Tani dan Nelayan (BTN) dan Nederlandsche
Handels Maatschapij (NHM).

Tahun 1965 diintegrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan nama


Bank Indonesia Urusan Tani, Koperasi dan Nelajan (BIUTKN) dan Bank
Negara Indonesia Unit II Biang Ekspor-Impor. Berdasarkan Undang-
Undang No. 21 Tahun 1968, Pemerintah menetapkan kembali nama Bank
Rakyat Indonesia sebagai Bank Umum.
Bank BRI berubah status hukum menjadi PT. Bank Rakyat Indonesia
(Persero) berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7 Tahun 1992. Pada
tanggal 10 November 2003 Bank BRI menjadi Perseroan Terbuka dengan
mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta, kini Bursa Efek Indonesia,
dengan kode saham BBRI.

Sebuah langkah strategis dilakukan Bank Bri dengan mengakusisi Bank


Jasa Artha (BJA) pada tahun 2007, yang kemudian dikonversi menjadi PT.
Bank Syariah BRI. Unit Usaha Syariah BRI kemudian dipisahkan (spin off)
dari Bank BRI dan digabungkan ke dalam PT. Bank Syariah BRI pada 1
Januari 2009. Pada November 2009 Bank BRI telah berhasil
menghubungkan seluruh unit kerja di pelosok negeri secara real-time online.
Penerapan sistem ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan, melakukan
efisiensi operasional dan memitigasi risiko dengan kontrol sistem secara
terintegrasi.

Pada 11 Januari 2011 Bank BRI melaksanakan stock split yaitu


pemecahan nominal saham yang semula Rp500 per saham menjadi Rp250
per saham. Stock split yang dilakukan Bank BRI bertujuan untuk
meningkatkan likuiditas perdagangan saham dan memperluas penyebaran
kepemilikan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia. Di tahun yang sama
yaitu pada tanggal 3 Maret 2011, Bank BRI mengakusisi PT. Bank
Agroniaga Tbk dan menjadi pemegang saham pengendali.

3.2 Visi dan Misi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero). Tbk
a. Visi
“Menjadi Bank Komersial Terkemuka Yang Selalu Mengutamakan
Kepuasan Nasabah.”

b. Misi
1. Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan
pelayanan kepada usaha mikro kecil dan menengah untuk
menunjang peningkatan ekonomi masyarakat.
2. Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan
kerja yang tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia
yang profesional dengan melaksanakan praktek good corporate
governance.
3. Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak-
pihak yang berkepentingan.

3.3 Nilai-Nilai Budaya Kerja PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero). Tbk
Bank Rakyat Indonesia melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi,
dan seluruh pekerja BRI mempunyai komitmen untuk melaksanakan
prinsip-prinsip Good Corporate Governance dengan berlandaskan pada
nilai- nilai pokok yang tertuang pada Budaya Kerja BRI, yaitu:

1. Integritas.
2. Profesionalisme.
3. Kepuasan nasabah.
4. Keteladanan.
5. Penghargaan kepada Sumber Daya Manusia (SDM).

Nilai-nilai budaya kerja tersebut telah diimplementasikan oleh seluruh


jajaran BRI dan merupakan nilai-nilai untuk membangun Kode Etik BRI
sehingga dalam bertindak dan berpikir mempunyai acuan yang jelas dan
terukur yang selanjutnya diharapkan dapat membawa BRI pada tujuan tata
kelola perusahaan yang baik.

3.4 Struktur Organisasi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero). Tbk KCP
Hamadi
Pincapem
Nugroho Djoko Surono

Supervisor AAO ADK


Islina Yanti - M. Yamin Latif Christin N. Koolang
- Elroi Marentek

Customer Service (CS) Teller


- Asdar Salam - Maria M. Anggraini
- Fernita Tandipayung - Anisatul Marifah

Security Pramubakti Penjaga Malam


Etson Noha Sopacua Edy I. Siregar Rusdy

Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero). Tbk

3.5 Kedudukan dan Pembagian Tugas


Berikut ini dijelaskan bidang kegiatan atau deskripsi jabatan masing-
masing karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero). Tbk Kantor Cabang
Pembantu Hamadi :

3.5.1 Pimpinan Kantor Cabang Pembantu (Pincapem)


i. Tujuan Jabatan
Mengkoordinasikan dan memonitor kegiatan penyusunan rencana
strategis, pengembangan dan pemasaran dana, pinjaman, produk
investasi, kartu kredit, e-banking termasuk jasa dan fee based serta
kegiatan pengawasan, pengendalian, evaluasi dan pelaksanaan
operasional di Kantor Cabang Pembantu sesuai kewenangan bidang
tugasnya untuk mencapai target yang telah ditetapkan.

11
ii. Wewenang
a) Memprakarsai, merekomendasikan dan memutus kredit (kredit
baru, suplesi review kredit, restrukturisasi dan penyelesaian kredit
bermasalah) sesuai dengan kewenangannya.
b) Menolak dan menyetujui permohonan nasabah yang mengajukan
fasilitas pelayanan (dana, jasa & kredit) pada Kantor Cabang
Pembantu.
c) Memberikan rekomendasi promosi, pendidikan, latihan,
pemberian rewards dan punishment pada pekerja binaannya.
d) Menandatangani surat-surat keluar biasa yang terdiri atas surat dan
laporan rutin yang ditujukan kepada pihak intern maupun ekstern
sesuai kewenangan bidang tugasnya.

3.5.2 Supervisor
i. Tujuan Jabatan
Mensupervisi kegiatan layanan transaksi pembukuan, kas dan
administrasi serta rekonsiliasi dengan memberikan pelayanan prima
berdasarkan standard layanan serta memperhatikan kecukupan &
efektivitas sistem pengendalian intern dan implementasi manajemen
risiko untuk mencapai taget yang telah di tetapkan.
ii. Wewenang
a) Memprakarsai dan merekomendasikan (kredit baru, suplesi review
kredit, restrukturisasi dan penyelesaian kredit bermasalah) sesuai
dengan kewenangannya.
b) Memprakarsai kerja sama dengan mitra bisnis.

3.5.3 Account Officer (AO)


i. Tujuan Jabatan
Melaksanakan kegiatan penyusunan rencana strategis,
pengembangan dan pemasaran pinjaman dan cross selling produk BRI
lainnya serta pembinaan account nasabah dengan kompleksitas paling
rendah memerlukan supervisi ketat sesuai ketentuan/kebijakan

12
yang berlaku serta kewenangan bidang tugasnya untuk
mencapai target yang telah ditetapkan.
ii. Wewenang
a) Memprakarsai dan merekomendasikan (kredit baru, suplesi
review kredit, restrukturisasi dan penyelesaian kredit
bermasalah) sesuai dengan kewenangannya.
b) Memprakarsai kerja sama dengan mitra bisnis.

3.5.4 Administrasi Kredit (ADK)


i. Tujuan Jabatan
Melaksanakan fungsi Administrasi Kredit di KCP yang meliputi
pengelolaan administrasi dan dokumentasi, pinjaman berdasarkan
prosedur yang jelas, bersifat rutin dengan pengelolaan administrasi
yang relatif kompleks dan membutuhkan supervisi yang ketat unutk
memastikan tugas/kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai
ketentuan/kebijakan serta sistem dan prosedur yang berlaku dalam
upaya mencapai target yang telah ditetapkan.
ii. Wewenang
a) Mengerjakan register dan dokumen yang berkaitan dengan bidang
tugasnya.
b) Meng-entry data statis pinjaman.

3.5.5 Teller
i. Tujuan Jabatan
Melaksanakan kegiatan layanan transaksi pembukaan dengan
tingkat kewenangan fiat kategori kecil, kegiatan pengisian kas ATM
dan administrasi berdasarkan prosedur yang jelas bersifat rutin dan
membutuhkan supervisi yang ketat sesuai dengan ketentuan atau
kebijakan serta sistem dan prosedur yang berlaku untuk mencapai
target yang telah ditetapkan.
ii. Wewenang
a) Menerima dan melakukan pembayaran tunai sesuai ketentuan.
b) Melaksanakan fungsi checker apabila transaksi diatas batas
wewenang.
c) Melakukan entry pembukuan ke dalam sistem.
d) Mengesahkan dalam sistem dan menandatangani bukti kas atas
transaksi tunai yang ada dalam batas wewenangnya.
e) Memelihara kerjakan sarana dan prasarana yang berkaitan dengan
bidang tugasnya.

3.5.6 Costumer Service (CS)


i. Tujuan Jabatan
Melaksanakan Kegiatan layanan dan administrasi produk dan jasa
perbankan kepada nasabah berdasarkan standard layanan dengan
prosedur yang jelas, bersifat rutin dengan administrasi sederhana dan
membutuhkan supervisi yang ketat sesuai kewenangan bidang
tugasnya berdasarkan prinsip kehati-hatian di Kantor Cabang untuk
mencapai target yang telah ditetapkan.
ii. Wewenang
a) Memberikan informasi saldo sesuai ketentuan.
b) Melakukan pengisian dan verifikasi data pada sistem terkait
pelayanan dibidang simpanan dan jasa.
c) Memelihara kerjakan register dan dokumen yang berkaitan dengan
bidang tugasnya.
d) Pemegang user ID untuk mengoperasikan sistem di bidang
pelayanan.
e) Mengelola sarana dan prasarana yang berkaitan dengan bidang
tugasnya.

3.5.7 Security
i. Tujuan Jabatan
Melaksanakan kegiatan layanan bagi nasabah yang hendak
melakukan transaksi dan menciptakan suasana aman dan kondusif
bagi para nasabah.

3.5.8 Pramubakti
i. Tujuan Jabatan
Melayani kebutuhan kantor serta kebutuhan para pegawai untuk
menunjang oprasional perkantoran.
BAB IV
PAMBAHASAN KEGIATAN INTERVIEW/WAWANCARA di PT. BANK RAKYAT
INDONESIA (Persero). Tbk

4.1 Administrasi Kredit (ADK)


a. Prosedur Perkreditan yang Sehat
Prosedur perkreditan yang sehat yang sesuai dengan KUP-BRI, PPK
Bisnis Ritel dan peraturan perkreditan lainnya adalah:
i. Penetapan Pasar Sasaran (PS)
a) Pengertian
Pasar sasaran adalah sekelompok nasabah dala suatu industri,
segmen ekonom, pasar, atau suatu daerah tertentu yang diinginkan
dan dipandang perlu untuk pengalokasian usaha dan biaya
pemasaran dalam mencari peluang-peluang bisnis baru / perluasan
bisnis.
b) Tujuan penetapan PS
Penetapan PS bertujuan agar pemberian kredit dapat dilakukan
secara lebih terarah dan sesuai dengan sumber daya yang dimiliki
BRI, sehingga dapat memberikan keuntungan yang optimal.
ii. Penetapan Kriteria Risiko yang dapat diterima (KRD)
a) Pengertian
KRD adalah kriteria-kriteria yang menunjukkan suatu risiko
yang dapat diterima / ditolerir oleh BRI, dalam suatu sektor
ekonomi, satu pasar atau satu daerah geografis yang ditetapkan
Kantor Pusat sebagai hasil analisis terhadap PS dan kemampuan
internal BRI.
b) Tujuan
KRD bertujuan untuk meminimalkan risiko kredit dan
mengoptimalkan keuntungan BRI.
iii. Penetapan Rencana Pemasaran Tahunan (RPT)
a) Pengertian
RPT adalah suatu rencana pemasaran kredit tahunan yang
dituangkan secara tertulis untuk memenuhi target yang
dialokasikan kepada masing-masing Pejabat Pemrakarsa Kredit,
memuat rencana jumlah kredit yag akan dilayani.
b) Tujuan
Tujuan pembuatan RPT adalah agar pemberian kredit di
Kanca/Kanwil dilakukan secara terencana sesuai dengan PS dan
KRD yang telah ditetapkan, sehingga dapat dilakukan prinsip
kehati-hatian dalam pemberian kredit. Bagian ADK adalah
petugas yang bertanggung jawab mengelola proses dan prosedur
administrasi kredit. Berikut adalah pengetahuan yang diperoleh
Peserta KKP selama pelaksanaan KKP di bagian ADK yakni
mengenai prosedur pengajuan kredit dan cara pelunasan kredit.
b. Prosedur pengajuan kredit
Prosedur yang dilalui pemohon kredit dalam pengajuan kredit
adalah sebagai berikut:
1) Pemohon membuat surat permohonan kredit.
2) Melampirkan syarat-syarat untuk pengajuan kredit (KTP, KK,
TDP, NPWP, SIUP, Fotokopi agunan)
3) Diserahkan kepada Bagian Administrasi Kredit.
4) Bagian Administrasi Kredit meregister pemohon di buku register
SKPP.
5) Syarat-syarat pemohon diserahkan kepada Pincapem.
6) Kemudian didisposisi ke Staf Account Officer untuk dibuatkan
analisis kredit.
7) Berkas analisis kredit yang sudah jadi diserahkan pada bagian
Administrasi kredit untuk dikoreksi.
8) Apabila berkas sudah benar kemudian diserahkan pada Pincapem
untuk dimintakan putusan, Pincapem memiliki wewenang memutus
kredit maksimal 2 milyar rupiah.
9) Apabila putusan disetujui oleh Pincapem maka berkas kredit
tersebut dikembalikan kepada Bagian Administrasi Kredit.
10) Bagian Administrasi Kredit kemudian membuat surat penawaran
kepada pemohon untuk disetujui. Setelah surat penawaran tersebut
disetujui oleh pemohon, maka surat dikembalikan kepada Bagian
Administrasi Kredit.
11) Bagian Administrasi Kredit menyerahkan surat penawaran kepada
Notaris untuk dibuatkan Surat Perjanjian Kredit.
12) Melakukan penjadwalan untuk penandatangan Surat Perjanjian
Kredit tersebut di kantor BRI yang dihadiri oleh ADK, Notaris,
pemohon dan pasangan pemohon, serta orang tua pemohon (apabila
diperlukan).
13) Setelah ditetapkan harinya, kemudian Notaris membacakan pokok
dari berkas kredit.
14) Pemohon menandatangani Surat Perjanjian Kredit yang diajukan
oleh Notaris.
15) Apabila sudah ditandatangani, maka kredit bisa dicairkan.
16) Debitur menuju Teller untuk pencairan kredit. Apabila kredit yang
diberikan berupa kredit dengan plafond menurun, maka debitur
menerima sejumlah uang yang dipinjam. Apabila kredit yang
diberikan berupa kredit dengan rekening koran, maka debitur
debitur dibukakan rekening Giro kemudian menerima Cek dan
Bilyet Giro.
c. Cara pengangsuran kredit
Cara pengangsuran kredit ada 2 macam, yaitu dengan plafond
menurun dan rekening koran.
1) Plafond menurun
Yaitu kredit yang diberikan untuk membantu mengembangkan
usaha debiturnya yang cara pengangsurannya adalah dengan
membayar pokok + bunga kredit per bulan.
2) Rekening koran
Yaitu kredit yang diberikan untuk membantu mengembangkan
usaha debiturnya yang berbentuk rekening koran dengan sistem
pembayaran dari kredit yang dipakai dengan jangka waktu satu
tahun dan dapat diperpanjang. Perhitungan bunga berdasarkan
jumlah plafond, apabila plafond menurun maka bunga juga ikut
menurun.

4.2 Jenis-Jenis Kredit


a. Kredit Komersial
Kredit komersial adalah fsilitas kredit yang dipergunakan untuk
keperluan komersial.
Jenis-jenis Kredit Komersial :
i. Kredit Modal Kerja (KMK)
KMK adalah fasilitas kredit yang dipergunakan untuk
membiayai aktiva lancar dan atau menggantikan hutang dagang, serta
membiayai sementara kegiatan operasional rutin perusahaan, uang
muka, cadangan kas, atau komponen model kerja lainnya sesuai
dengan karakter bisnisnya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam pemberian fasilitas KMK antara lain :
a) Fasilitas KMK tidak ada yang bersifat terus-menerus, sehingga
harus sudah dipastikan jangka waktu pelunasan kreditnya sesuai
dengan perhitungan dan proyeksi cash flownya.
b) Tiga bulan sebelum kredit tersebut jatuh tempo wajib dianalisis
ulang seperti kredit baru, sehingga sejak dini dapat ditentukan
status kredit tersebut akan diperpanjang sesuai siklus bisnisnya
atau dilunasi.
ii. Kredit Investasi (KI)
Kredit Investasi adalah fasilitas kredit yang diberikan untuk
pembiayaan pemohon dalam rangka mengganti biaya perolehan
barang modal.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemberian Kredit Investasi
adalah:
a) Pokok kredit harus diangsur sesuai kemampuan keuangan yang
tercermin dalam arus kasnya. Periode angsuran pokok tidak boleh
melebihi enam bulan, dengan masa tenggang sesuai arus kasnya.
b) Pembayaran bunga kredit dilakukan secara bulanan, kecuali
diperjanjikan sebelumnya sesuai kemampuan pemohon.
b. Kredit Program
Kredit program merupakan kredit program dari pemerintah. Jenis
kredit program adalah KUR (Kredit Usaha Rakyat). Pada Kantor
Cabang Pembantu disebut dengan KUR Ritel yaitu KUR yang minimal
plafondnya Rp100.000.000,00.
i. Persyaratan
KTP, Kartu Keluarga, NPWP, TDP, SIUP, fotokopi agunan.

20
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Tugas pokok Administrasi Kredit (ADK) secara garis besar adalah
sebagai pegawai yang bertanggung jawab untuk menyiapkan berkas-berkas
kredit yang akan direalisasikan atau dilakukan perpanjangan. Sedangkan
untuk Customer Service (CS) dan Teller adalah pegawai front liner yang
memiliki tanggung jawab untuk melayani nasabah.Teller mempunyai tugas
sebagai pegawai pelayanan kas misalnya penyetoran, penarikan, transfer, dan
lain-lain, sedangkan CS mempunyai tugas dalam pelayanan nasabah
misalnya melayani nasabah dalam pembukaan rekening tabungan, deposito,
dan lain-lain serta mencari solusi atas keluhan nasabah.
Dari hasil kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT. Bank
Rakyat Indonesia (Persero). Tbk khususnya di Kantor Cabang Pembantu
Waena dapat disimpulkan :

1. Mahasiswa memperoleh pengalaman yang sangat berharga karena dapat


terlibat secara langsung dalam pekerjaan di PT. Bank Rakyat Indonesia
(Persero). Tbk khususnya pada bagian Administrasi Kredit (ADK).
2. Menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa tentang hal-hal baru
yang diperoleh di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero). Tbk.
3. Membangun pola pikir dan nalar mahasiswa pada saat diberi
tugas/pekerjaan.
4. Meningkatkan hubungan kerjasama antara Fakultas MIPA Uncen dengan
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero). Tbk.

5.2 Saran

1. Kepada PT. Bank Rakyat Indonesia agar dapat mempertahankan dan


meningkatkan kinerja sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai.

21
2. Kepada Sekolah agar lebih mempersiapkan calon peserta
WAWANCARA dari lokasiWAWANCARA, agar tidak terjadi
kesimpangsiuran antara siswa.
3. Kepada adik-adik tingkat agar mempersiapkan diri lebih dini baik dari
segi mental maupun pengetahuan.
23
LAMPIRAN

24

Anda mungkin juga menyukai