Anda di halaman 1dari 21

Dessy Dwiyanti, S.

Si, MBA
Matematika Ekonomi 2

BAB 2. Diferensial Fungsi Sederhana


A. Kuosien Diferensi dan Derivatif
1.1 Kuosien diferensi (∆y/∆x)
mencerminkan tingkat perubahan
rata-rata variabel terikat y
terhadap variabel bebas x. (∆y/∆x)
dapat juga kita kenal sebagai
lereng dari kurva y = f(x)

Penjelasan kuosien diferensi :


Dessy Dwiyanti, S.Si, MBA
Matematika Ekonomi 2

Contoh:
Dessy Dwiyanti, S.Si, MBA
Matematika Ekonomi 2

1.2 Derivatif
Derifatif/turunan  hasil yang
diperoleh dari proses diferensiasi.

Diferensiasi  penentuan limit


suatu kuosien diferensi dalam hal
penambahan variabel bebasnya
sangat kecil atau mendekati nol

Penjelasan :
Turunan fungsi = limit dari
kuosien diferensinya

Contoh :
Dessy Dwiyanti, S.Si, MBA
Matematika Ekonomi 2

B. Kaidah-kaidah Diferensial
1. Diferensiasi konstanta
Jika y = k, dimana k adalah konstanta,
maka dy/dx = 0
contoh : y = 5  dy/dx = 0
2. Diferensiasi fungsi pangkat
Jika y = xn, dimana n adalah konstanta,
maka dy/dx = nxn-1
contoh : y=x3 dy/dx=3x3-1=3x2
3. Diferensiasi perkalian konstanta
dengan fungsi
Jika y = kv, dimana v = h(x),
 dy/dx = k dv/dx
Dessy Dwiyanti, S.Si, MBA
Matematika Ekonomi 2

contoh : y = 5x3  dy/dx = 5(3x2) =15x2


4. Diferensiasi pembagian konstanta
dengan fungsi
jika y = k/v, dimana v=h(x), maka :

dy kdv / dx
=−
dx v2
5 dy 5(3 x 2 ) 15 x 2
contoh : y = 3 , = − 3 2 = − 6
x dx (x ) x
5.Diferensiasi penjumlahan (pengurangan)
fungsi
jika y = u + v, dimana u = g(x) dan v =h(x)
maka dy/dx = du/dx + dv/dx
contoh : y = 4x2 + x3  u = 4x 2,du/dx = 8x
 v = x3 ,dv/dx = 3x2
dy/dx =du/dx + dv/dx = 8x + 3x2

6. Diferensiasi perkalian fungsi


Jika y = uv, dimana u = g(x) dan v = h(x)
dy dv du
maka ⇒ =u +v
dx dx dx
contoh : y = (4 x 2 )( x 3 )
dy dv du
=u +v = (4 x 2 )(3 x 2 ) + ( x 3 )(8 x) = 12 x 4 + 8 x 4 = 20 x 4
dx dx dx
Dessy Dwiyanti, S.Si, MBA
Matematika Ekonomi 2

7. Diferensiasi pembagian fungsi


Jika y = u/v. dimana u = g(x) dan v = h(x)
du dv
v −u
dy dx dx
maka ⇒ = 2
dx v
4x2
contoh : y = 3
x
du dv
v −u
dy dx dx ( x 3 )(8 x ) − ( 4 x 2 )(3 x 2 )
= 2
=
dx v ( x3 )2
8 x 4 − 12 x 4 −4 −2
= = −4 x
x6 x2
8. Diferensiasi Fungsi komposit
Jika y=f(u) sedangkan u=g(x),dengan
bentuk lain y=f{g(x)}, maka :
dy dy du
= •
dx du dx
contoh : y = (4 x 3 + 5) 2 ⇒ misal : u = 4 x 3 + 5 ⇒ y = u 2
du dy
= 12 x 2 , = 2u
dx du
dy dy du
= • = 2u (12 x 2 ) = 2(4 x 3 + 5)(12 x 2 ) = 96 x 5 + 120 x 2
dx du dx
Dessy Dwiyanti, S.Si, MBA
Matematika Ekonomi 2

9. Diferensiasi fungsi berpangkat


Jika y=un, dimana u=g(x) dan n adalah
konstanta, maka dy/dx =nun-1 .(du/dx)
Contoh :
du
y = (4 x + 5) , ⇒ misal : u = 4 x + 5 → = 12 x 2
3 2 3

dx
dy du
= nu n −1 • = 2(4 x 3 + 5)(12 x 2 ) = 96 x 5 + 120 x 2
dx dx
10. Diferensiasi fungsi logaritmik
Jika y = alogx, maka
dy 1
=
dx x ln a
dy 1 1
contoh : y = log 2, ⇒
5
= =
dx x ln a 2 ln 5
11.Diferensiasi fungsi komposit-
logaritmik

Jika y=alogu, dimana u=g(x), maka :


Dessy Dwiyanti, S.Si, MBA
Matematika Ekonomi 2
a
dy log e du
= •
dx u dx
 x −3 
contoh : y = log 
 x + 2 
( x − 3) du ( x + 2) − ( x − 3) 5
misalkan : u = ⇒ = =
( x + 2) dx ( x + 2) 2 ( x + 2) 2
a
dy log e du
= •
dx u dx
log e 5 5 log e 5 log e
= • = =
 x − 3  ( x + 2) 2 ( x − 3)( x + 2) ( x 2 − x − 6)
 
 x+2

12.Diferensiasi fungsi komposit-


logaritmik-berpangkat
Jika y = (alogu)n, dimana u = g(x) dan n
adalah konstanta, maka :
dy dy a log e du
= • •
dx du u dx
contoh : y = (log 5 x 2 ) 3
du
misalkan u = 5 x 2 → = 10 x
dx
dy  log e 
= 3(log 5 x 2 ) 2  2 (10 x)
dx  5x 
30 x(log 5 x 2 ) 2 log e 6
= 2
= (log 5 x 2 2
) log e
5x x
Dessy Dwiyanti, S.Si, MBA
Matematika Ekonomi 2

13. Diferensiasi fungsi logaritmik-Napier

Jika y = ln x, maka dy/dx = 1/x

Contoh : y = ln 5, dy/dx = 1/x = 1/5

14.Diferensiasi fungsi Komposit-


Logaritmik-Napier
Jika y = ln u, dimana u = g(x), maka :

dy 1 du
= •
dx u dx
 x −3
contoh : y = ln 
 x+2
( x − 3) du 5
misalkan : u = ⇒ =
( x + 2) dx ( x + 2) 2
dy 1 du ( x + 2) 5 5
= • = • =
dx u dx ( x − 3) ( x + 2) 2 ( x 2 − x − 6)
15.Diferensiasi fungsi Komposit-
Logaritmik-Napier-berpangkat

Jika y = (ln u)n, dimana u = g(x) dan n :


konstanta ,Maka
Dessy Dwiyanti, S.Si, MBA
Matematika Ekonomi 2

dy dy 1 du
= • •
dx du u dx
contoh : y = (ln 5 x 2 ) 3
du
misalkan u = 5 x 2 → = 10 x
dx
dy  1  6
= 3(ln 5 x 2 ) 2  2 (10 x) = (ln 5 x 2 ) 2
dx  5x  x

16. Diferensiasi fungsi eksponensial


Jika y = ax, dimana a : konstanta,
maka :dy/dx = ax ln a
Contoh : y = 5x,
dy
= a x ln a = 5 x ln 5
dx
dy
Dalam hal y = e x , maka = e x juga,
dx
sebab ln e = 1

17.Diferensasi fungsi komposit –


eksponensial

Jika y = au dimana u = g(x), maka :


Dessy Dwiyanti, S.Si, MBA
Matematika Ekonomi 2
dy du
= a u ln a
dx dx
−4 du
Contoh : y = 93 x misalkan u = 3 x 2 − 4 → = 6x
2

dx
dy du
= a u ln a = 93 x − 4 (ln 9)(6 x) = (6 x)93 x − 4 ln 9
2 2

dx dx
dy du
Kasus Khusus : dalam hal y = e u , maka = eu
dx dx

18. Diferensiasi fungsi kompleks


Jika y = uv, dimana u =g(x) dan v =h(x)
Maka :
dy du dv
= vu v −1 • + u v • ln u •
dx dx dx
contoh : y = 4 x x , misalkan : u = 4 x → du / dx = 4
3

v = x 3 → dv / dx = 3x 2
dy du dv
= vu v −1 • + u v • ln u •
dx dx dx
= ( x 3 )4 x x −1 (4) + 4 x x ln 4 x(3 x 2 )
3 3

+2 +2
= 16 x x + 12 x x
3 3
ln 4 x
3+ 2
= 4 x x (4 + 3 ln 4 x)

19. Diferensiasi fungsi balikan


Dessy Dwiyanti, S.Si, MBA
Matematika Ekonomi 2

Jika y = f(x) dan x = g(y) adalah fungsi-


fungsi yang saling berbalikan (inverse
functions)
Maka :

dy 1
=
dx dy / dx
contoh :
x = 5 y + 0,5 y 4
dy dy 1 1
= 5 + 2y →3
= =
dx dx dy / dx (5 + 2 y 3 )

20.Diferensiasi Implisit

Jika f (x, y)=0 merupakan fungsi implisit


sejati (tidak mungkin dieksplisitkan), dy/dx
dapat diperoleh dengan mendiferensiasikan
suku demi suku, dengan menganggap y
sebagai fungsi dari x
Dessy Dwiyanti, S.Si, MBA
Matematika Ekonomi 2

contoh :
dy
4 xy 2 − x 2 + 2 y = 0, tentukan
dx
dy dy
8 xy + 4 y − 2x + 2
2
=0
dx dx
(8 xy + 2) dy = 2 x − 4 y 2
dx
dy 2x − 4 y2 x − 2 y2
= =
dx 8 xy + 2 4 xy + 1

C. Hakikat Derivatif dan Diferensial

∆y
⇒ lereng dari kurva y = f(x)
∆x
lim ∆y dy
=
∆x → 0 ∆x dx
Dessy Dwiyanti, S.Si, MBA
Matematika Ekonomi 2

D. Derivatif dari Derivatif


Tergantung pada derajatnya, sesungguhnya
setiap fungsi dapat diturunkan lebih dari satu
kali. Turunan pertama (first derivative)
Dessy Dwiyanti, S.Si, MBA
Matematika Ekonomi 2

sebuah fungsi adalah turunan dari fungsi


awal atau fungsi aslinya. Turunan kedua
(second derivative) sebuah fungsi adalah
turunan dari turunan pertama , dan
seterusnya.

Contoh :

Derivatif pertama dan derivative kedua


sangat bermanfaat untuk menelaah fungsi
yang bersangkutan seperti menentukan
posisi-posisi khusus dari kurva fungsi non-
linier.
Dessy Dwiyanti, S.Si, MBA
Matematika Ekonomi 2

E. Hubungan antara Fungsi dan


Derivatifnya

1. Fungsi Menaik dan Menurun


Turunan pertama dari sebuah fungsi non-linear
dapat digunakan untuk menentukan apakah
kurva dari fungsi yang bersangkutan menaik
atau menurun pada kedudukan tertentu.

Contoh :
Tentukan apakah y = f(x)= 1/3x3– 4x2+12x -5
merupakan fungsi menaik ataukah fungsi
menurun pada x=5 dan x=7. Selidiki pula
untuk x= 6
Dessy Dwiyanti, S.Si, MBA
Matematika Ekonomi 2

F1(X) = x2-8x+12
 F1(5) = 52 - 8(5) +12 = -3<0  fungsi menurun
 F1(7) = 72 - 8(7) +12 = 5<0  fungsi menurun
 F1(6) = 62 - 8(6) +12 = 0  fungsi berada di titik
ekstrim yaitu titik minimum

2. Titik ekstrim fungsi parabolic

 Turunan pertama dari fungsi parabolik y =


f(x) berguna untuk menentukan letak titik
ekstrimnya.
 Sedangkan turunan kedua berguna untuk
mengetahui jenis titik ekstrim yang
bersangkutan.
Dessy Dwiyanti, S.Si, MBA
Matematika Ekonomi 2

Contoh:

y = f(x) = x2 - 8x + 12 ………….fungsi parabolik


y’ = f’(x) = dy/dx = 2x – 8 …….fungsi linear
y” = f”(x) = d2y/dx2 = 2 ……….konstanta

 Parabola y = f(x) = x2 - 8x + 12 , mencapai


titik ekstrim – dalam hal ini titik minimum yaitu
(4, -4)
 y’ = 0, nilai variabel bebas x = 4. x = 4
 dimasukkan ke dalam persamaan Parabola
 didapat nilai y = -4
Dessy Dwiyanti, S.Si, MBA
Matematika Ekonomi 2

3. Titik Ekstrim dan Titik Belok Fungsi


Kubik
 Titik maksimum atau minimum fungsi kubik,
serta titik beloknya dapat dicari melalui
turunan pertama dan kedua dari fungsi
tersebut

 Fungsi Kubik y = f(x) mencapai titik ekstrim


pada y’ = 0
 Jika y” < 0 pada y’ = 0, maka titik
ekstrimnya adalah titik maksimum
 Jika y” > 0 pada y’ = 0, maka titik
ekstrimnya adalah titik minimum
 Fungsi kubik y = f(x) berada di titik belok
pada y” = 0

Contoh :

y = 1/3x3 – 3x2 + 8x – 3
y’ = x2 – 6x + 8
y” = 2x – 6

Jika y’ = 0,
x2 – 6x + 8 = 0
(x – 2)(x – 4) = 0  x1 = 2, x2 = 4
Dessy Dwiyanti, S.Si, MBA
Matematika Ekonomi 2

 Untuk x1 = 2 dimasukkan pada


persamaan kubik  maka y = 3.67 (2, 3.67)
 titik ekstrim maksimum karena untuk x1 =

2 apabila dimasukkan dalam turunan ke dua,


maka y” = -2 < 0 (turunan kedua negatif)
 Untuk x2 = 4 dimasukkan pada
persamaan kubik  maka y = 2.33 (4, 2.33)
 titik ekstrim minimum karena untuk x2 = 4

apabila dimasukkan dalam turunan ke dua,


maka y” = 2 > 0 (turunan kedua positif)

Titik belok Jika y” = 0  2x – 6 = 0  x = 3,


nilai x = 3 dimasukkan dalam persamaan kubik
 didapatkannilai y = 3  titik belok (3,3)

Jadi, fungsi kubik y =1/3x3 – 3x2 + 8x – 3


berada di :

Titik maksimum pada koordinat (2;3,67)


Titik belok pada koordinat (3;3)
Titik minimum pada koordinat (4;2,33)
Dessy Dwiyanti, S.Si, MBA
Matematika Ekonomi 2

Referensi :

http://rosihan.web.id

Anda mungkin juga menyukai