MEMPERKIRAKAN NILAI KONSERVASI KEANEKARAGAMAN HAYATI DI WARISAN
NASIONAL SITE: KASUS INSTITUT PENELITIAN HUTAN MALAYSIA
Pendahuluan
Konvensi Keanekaragaman Hayati dapat diartikan sebagai keanekaragaman
hayati variabilitas antara organisme hidup dari semua sumber termasuk darat, laut, ekosistem menjadi satu kesatuan dan menjadi satu bagian. Menurut World Development Indikator, Malaysia hanya memiliki presentase 0,2% dari daratan dunia, namun keanekaragaman spesies flora dan fauna membuat Malaysia sebagai salah satu negara terkaya di dunia dalam hal keanekaragaman hayati, dan pada tahun 2001 pada acara Global Diversity Outlook Malaysia diakui sebagai salah satu dari 12 negara mega keanekaragaman di dunia.
Keanekaragaman hayati memiliki kontribusi yang sangat besar untuk berbgai
sektor , mulai dari sektor ketahanan pangan, stabilitas lingkungan, ilmu pengetahuan, pendidikan, rekreasi serta ekowisata. Pada tahun 1998 Malaysia menerapkan Kebijakan Nasional tentang Keanekaragaman Hayati, dengan visi untuk menjadikan negara Malaysia sebagai pusat dunia keunggulan dalam konservasi, penelitian dan pemanfaatan keanekaragaman hayati tropis pada tahun 2020. Namun, masih banyak sekali permasalahan dan kekurangan dari upaya konservasi keanekaragaman hayati, terutama terkait kurangnya pengetahuan dan pengalaman. Sering kali konservasi keanekaragaman hayati selalu diberi prioritas rendah terutama ketika datang ke kebijakan penggunaan lahan, karena banyak sekali kepentigan didaamnya sehingga banyak oknum memanfaatkan hal tersebut.