Disusun oleh :
Namun, hal yang perlu dilakukan pada saat ini adalah dengan melakukan
pemeliharaan dan sedikit renovasi untuk memperindah bangunan. Melansir Arch Daily,
cara terbaik yang bisa dilakukan yaitu dengan melakukan metode konstruksi modern
yang canggih demi mempertahankan filosofi bangunan kuno yang masih kental.
Melakukan renovasi baru dan mengambil banyak bentuk yang berbeda, mulai dari
penggunaan kembali bahan kuno untuk memperbarui teknik konstruksi bangunan.
Sebagai contoh, jenis baru konstruksi tanah yaitu dengan menata kembali keberlanjutan
sistem kuno dari sudut pandang material seperti teknik cement-stabilized rammed earth
(CSRE).
Dalam dunia di mana eksploitasi sumber daya alam oleh industri konstruksi telah
menjadi masalah yang parah, bumi dapat menjadi bahan bangunan ideal yang berpotensi
untuk mengurangi jejak karbon ketika pendekatan siklus hidup buaian sampai kuburan
dipertimbangkan. Hal ini juga dapat memastikan kerusakan lingkungan yang minimal
karena suatu saat nanti tanah yang diperoleh dapat dikembalikan, tetapi dapat dalam
bentuk yang sedikit dimodifikasi. Namun demikian, sangat penting untuk
mempertimbangkan cara-cara menghilangkan sifat-sifat tanah yang tidak diinginkan dan
mengubahnya menjadi bahan bangunan yang kuat dan tahan lama yang ramah
lingkungan. Menstabilkan tanah dengan semen dan menabrak pada kadar air optimal
membentuk semen stabilized rammed earth (CSRE), bahan bangunan dengan kekuatan
dan daya tahan yang cukup tetapi energi yang terkandung rendah.
Teknik CSRE ini menabrak pakem sistem tradisional sehingga menjadi lebih kuat
dengan menstabilkan tanah menggunakan semen. Untuk melaksanakan teknik CSRE, hal
yang dibutuhkan adalah tanah, air, dan zat penstabil alami terdiri dari air seni hewan,
darah hewan, serat tanaman, atau bitumen.
2. HOLOLENS
Sejak lama, konstruksi merupakan salah satu industri yang tidak banyak
memanfaatkan teknologi. Namun, hal ini mungkin akan berubah dengan adanya
teknologi AR (Augmented Reality). Perangkat seperti HoloLens dari Microsoft, yang
memungkinkan pengguna untuk melihat gambar hologram di lingkungan sekitarnya,
dapat membuat industri konstruksi menjadi lebih efisien dan mengurangi jumlah proyek
yang terlambat atau memerlukan dana ekstra.
Menyadari hal ini, Gilbane lalu meminta pihak supplier rangka besi untuk
memotong rangka itu. Myers memperkirakan, Gilbane berhasil menghemat ongkos
sebesar USD5 ribu."Hal ini sudah cukup untuk membayar ongkos pembelian HoloLens,"
kata Myers. Perusahaan lain yang mulai menggunakan HoloLens adalah perusahaan
teknik AECOM, perusahaan desain dan arsitektur Gensler dan China State Construction
Engineering Corporation, seperti yang dilaporkan oleh Technology Review. Vice
President Gilbane, Sue Klawans berkata, HoloLens juga bisa digunakan sebelum sebuah
bangunan dibangun untuk mencari kelemahan di sistem pipa dan saluran yang akan
dibangun di bagian atap bangunan -- sebuah proses rumit yang biasanya memakan waktu
lebih lama dari yang diperkirakan.
Saat ini, gambar yang dihasilkan oleh HoloLens terkadang masih tidak stabil.
Namun, Amar Hanspal, Senior Vice President Autodesk, perusahaan yang
mengembangkan visualisasi data yang diperlukan untuk HoloLens berkata, nantinya, para
pekerja konstruksi akan dapat menggunakan HoloLens di tempat bangunan dibangun dan
melihat secara langsung bagaimana bangunan itu saat ia telah sempurna. Untuk itu, para
pekerja konstruksi harus menemukan cara untuk menggunakan HoloLens bersamaan
dengan alat-alat keamanan yang mereka gunakan dan memastikan HoloLens tidak
mengalihkan perhatian mereka dan justru membahayakan diri mereka. HoloLens
memiliki bentuk layaknya kacamata besar, yang menyulitkan penggunanya untuk
menggunakan topi konstruksi. Masalah lainnya adalah lensa HoloLens tidak setangguh
kacamata untuk konstruksi, yang biasanya anti-pecah dan tahan panas. Selain itu, ada
kemungkinan gambar hologram yang muncul justru dapat membahayakan penggunanya
karena mengalihkan perhatiannya dari keadaan sekitar.
(Sumber: www.builderonline.com)
a. Full-On-Site 3D Printing
Teknik konstruksi pencetakan 3D bangunan ini sepenuhnya dilakukan di
lokasi, Pencetak 3D dengan ukuran raksaksa dipasang pada jalur yang sesuai.
Ukuran printer atau jalur yang dibutuhkan sangat besar agar dapat mencakup
ukuran dan ketinggian bangunan yang diinginkan.
Tantangan saat ini yang dialami untuk menggunakan metode 3D Printing antara lain:
Medcom.id. (2016, 16 Agustus). Teknologi AR Buat Industri Konstruksi Lebih Efektif. Diakses
pada 26 Oktober 2020, dari https://www.medcom.id/teknologi/news-
teknologi/Obz9xZdN-teknologi-ar-buat-industri-konstruksi-lebih-efektif