Anda di halaman 1dari 10

RADIAL juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi

Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo


VOLUME 2 NO. 2

TEKNOLOGI TEPAT GUNA, ALTERNATIF MATERIAL


KONSTRUKSI HIJAU
Disusun Oleh :

Mohammad Imran
Wakil Ketua STITEK Bina Taruna Gorontalo
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
INDONESIA
ime_cowok02ars@yahoo.com

ABSTRAK

Bahan bangunan yang ramah lingkungan saat ini sangat dibutuhkan untuk menjaga
generasi masa depan yang menjadi tujuan mengurangi konsumsi energi, emisi maupun
sampah atau limbah agar terciptanya bumi yang sehat dan nyaman.
Kemajuan teknologi akibat dari kemajuan cara berpikir manusia terus berkembang
sehingga menghasilkan pemikiran yang mampu menjadikan suatu konsep yang
menguntungkan bagi manusia maupun lingkungan. Aplikasi dari bangunan ramah lingkungan
biasanya disebut juga dengan konstruksi hijau (green construction), yakni pada tahap
perencanaan terlihat pada beberapa desain konstruksi yang memperoleh award sebagai desain
bangunan yang hemat energi, emisi dan minimalisasi limbah.
Teknologi tepat guna adalah teknologi yang cocok dengan kebutuhan masyarakat
sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal. Biasanya teknologi tepat guna dipakai sebagai
istilah untuk teknologi yang tidak terlalu mahal, tidak perlu perawatan yang rumit, dan
penggunaannya ditujukan bagi masyarakat yang kurang mampu secara ekonomi.

Keywords : Bahan Bangunan, Ramah Lingkungan, Konstruksi Hijau, Teknologi Tepat Guna

PENDAHULUAN semua unsur yakni metode konstruksi


tradisional dan industri.
Perkembangan teknologi pembangunan Penggunaan teknologi (baik itu
abad sekarang sangatlah pesat sehingga tradisional maupun pabrik) bukan hanya
menuntut manusia harus lebih ketat memilih sekedar mengetahui proses penggunaannya
dan mengolah bahan bangunan sesuai saja, melainkan harus mengetahui prinsip
dengan teknologi yang ada. Secara faktual, penggunaan teknologi tepat guna. Menjaga
masih ada proses pembangunan yang lingkungan yang asri, bersih dan tentunya
menggunakan sistem secara tradisional. membawa dampak sehat untuk semua
Secara tradisional, sebagian besar proses elemen masyarakat memang sutu hal yang
konstruksi bangunan berlangsung di lokasi tidak mudah namun perlu dilakukan.
bangunan tersebut (meskipun beberapa Bukan hanya menjaga lingkungan dan
bagian konstruksi tersebut berlangsung di merawatnya, namun perlu adanya
tempat lain, misalnya bagian dari kayu keselarasan antara lingkungan dan
tersebut yang berbentuk bingkai yang penggunaan teknologi bangunan bagi sistem
bercorak dan dibawa ke produksi material bangunan yang ada. Kemajuan teknologi
untuk proses berikutnya). Namun, pada akibat dari kemajuan cara berpikir manusia
proses bangunan tradisional ini melibatkan terus berkembang sehingga menghasilkan
penggunaan komponen pabrik yang pemikiran yang mampu menjadikan suatu
dihasilkan misalnya atap gulungan. konsep yang menguntungkan bagi manusia
Ini mengenai penggunaan pada maupun lingkungan. Bahan bangunan ramah
mekanisme pabrik tersebut, perlu dicatat lingkungan saat ini sangat dibutuhkan untuk
bahwa sistem bangunan yang dimaksudkan menjaga generasi masa depan yang menjadi
disini adalah yang paling melibatkan dari tujuan mengurangi konsumsi energi, emisi

[Teknologi Material, Alternatif Material Konstruksi Hijau : M. Imran Daud Kalamang] 36


85
RADIAL juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 2 NO. 2

maupun sampah atau limbah agar penerapan teknologi tepat guna bagi suatu
terciptanya bumi yang nyaman. sistem bangunan.
Oleh karena itu, artikel ini akan
membahas tentang penggunaan bahan
bangunan yang ramah lingkungan dengan

TUJUAN DAN MANFAAT


bangunan yang ramah lingkungan dengan
Artikel ini secara spesifik bertujuan konsep penerapan teknologi tepat guna.
untuk menjelaskan dan memberikan Lingkup pembahasan yaitu membahas
gambaran bahan bangunan yang ramah tentang material / bahan bangunan yang
lingkungan dengan aplikasi berbasis ramah lingkungan dengan aplikasi lapangan
teknologi tepat guna bagi bangunan menggunakan prinsip teknologi tepat guna
khususnya sistem bangunan. bagi sistem bangunan secara khusus.
Manfaat dari artikel ini sebagai masukan
atau rekomendasi kepada pemangku
kebijakan, pihak perencana, pihak pelaksana
serta masyarakat agar bangunan dibangun
dengan menggunakan bahan / material

sampah yang terurai dan tidak terurai serta


melakukan daur ulang material.
TINJAUAN PUSTAKA Aplikasi dari bangunan ramah
lingkungan biasanya disebut juga dengan
A. Material / Bahan Bangunan Ramah konstruksi hijau (green construction), yakni
Lingkungan pada tahap perencanaan terlihat pada
beberapa desain konstruksi yang
Menjaga lingkungan yang asri, bersih memperoleh award sebagai desain bangunan
dan tentunya membawa dampak sehat untuk yang hemat energi, yaitu sistem bangunan
semua elemen masyarakat memang sutu hal yang didesain agar mengurangi pemakaian
yang tidak mudah namun perlu dilakukan. listrik untuk pencahayaan dan tata udara.
Begitu banyak cara dan berbagai inovasi nan Selain itu berbagai terobosan baru dalam
kreatif yang manusia lakukan, tapi itu semua dunia konstruksi juga memperkenalkan
memang butuh waktu yang konsisten dan berbagai material struktur yang saat ini
biaya yang tidak sedikit. Bukan hanya menggunakan limbah sebagai salah satu
menjaga lingkungan dan merawatnya. komponennya, seperti pemakaian flyash,
Kemajuan teknologi akibat dari kemajuan silica fume pada beton siap pakai dan beton
cara berpikir manusia terus berkembang pra cetak. Selain itu terobosan sistem
sehingga menghasilkan pemikiran yang pelaksanaan konstruksi juga
mampu menjadikan suatu konsep yang memperkenalkan material yang mengurangi
menguntungkan bagi manusia maupun ketergantungan dunia konstruksi pada
lingkungan. pemakaian material kayu sebagai perancah.
Dengan semakin banyaknya populasi Perkembangan ilmu pengetahuan dan
manusia, kebutuhan akan berbagai macam teknologi terus terjadi dari tiap-tiap zaman
keperluanpun meningkat. Walaupun belum kehidupan manusia, tidak luput juga di
semua masyarakat, khususnya di Indonesia, Indonesia. Bahan bangunan yang semula
PHPEXGD\DNDQ ³*HUDNDQ Ramah dalam bentuk asalnya tanpa diolah (seperti
Lingkungan´ XQWXN LNXW PHQGXNXQJ VHUWD bambu, kayu, daun, tanah, lumpur dan lain-
memelihara bumi, namun sudah mulai lain) kemudian diolah.
banyak pihak-pihak yang berusaha untuk x Tanah dibakar atau dikeringkan dibawah
membuat bumi ini tetap hijau, lestari dan sinar matahari untuk dijadikan bahan
berkelanjutan, misalnya dengan tidak bangunan.
menebang pohon sembarangan, melakukan x Sebelum konstruksi bangunan
gerakan menanam 1000 pohon, membuang menggunakan semen atau sejenisnya,
sampah pada tempatnya dengan memisahkan sebagai perekat konstruksi tembok yang

[Teknologi Material, Alternatif Material Konstruksi Hijau : M. Imran Daud Kalamang] 36


86
RADIAL juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 2 NO. 2

lazim dilakukan adalah konstruksi persentase yang cukup besar bukan? Selain
tumpuk, yang kadang-kadang digunakan itu fakta yang lain menunjukkan konstruksi
juga lumpur sebagai perekat, mungkin menggunakan dalam jumlah besar kayu,
karena dapat menimbulkan pecahnya asphal, beton, baja, kaca, berbagai jenis
tumpukan batu bata yang dikeringkan. metal dan banyak material lain yang
x Untuk sambungan kayu sebelum dikenal diambil dari alam yang limbahnya
adanya paku, cara yang digunakan memberikan sumbangan yang tidak sedikit
adalah dengan pasak dan ikat. pada pemanasan global dan perubahan iklim
Dari penjabaran ini tergambar belum dunia dalam bentuk emisi gas kaca.
banyak adanya pemilihan bahan yang Operasional produk konstruksi ternyata
renewable dan non renewable walaupun juga memberikan pengaruh besar pada
didukung dengan potensi lokal. Sesuai perubahan keseimbangan ekosistem
dengan Surat Keputusan Bersama Menteri lingkungan yang ditandai dengan
Dalam Negeri, Menteri Pekerjaan Umum berkurangnya area hijau, hilangnya daerah
dan Menteri Negara Perumahan Rakyat rambah satwa liar dan berkurangnya
Pasal 23 mengenai struktur komponen dan populasi berbagai jenis tanaman. Perubahan-
bahan bangunan harus mempunyai perubahan merugikan tersebut masih
persyaratan : Penggunaan bahan ditambah dengan berubahnya siklus udara
bangunan untuk konstruksi yang murah dan hidrologi yang dipengaruhi oleh
dapat terdiri dari bahan bangunan lokal hilangnya area resapan air dan area hijau.
atau lainnya yang kekuatannya Sejumlah fakta tersebut menunjukkan betapa
memenuhi syarat teknis. pentingnya dunia konstruksi perlu
Dalam upaya pemecahan masalah meningkatkan kepeduliannya pada wacana
pembangunan sistem bangunan di Indonesia lingkungan hidup dengan green
khususnya, baik dalam hal penggunaan construction.
bahan bangunan, yang tepat dan ekonomis Konsep konstruksi berkelanjutan
perlu adanya penjajakan bahan renewable. menekankan peningkatan efisiensi dalam
Bahan semen makin lama akan habis penggunaan air, energi, dan material
sehingga perlu dipikirkan bahan bangunan bangunan mulai dari desain, pembangunan,
yang renewable misalnya bambu dan lain- hingga pemeliharaan bangunan itu. Selain
lainnya. itu konstruksi berkelanjutan merupakan
bagian dari pembangunan berkelanjutan
B. Konstruksi Hijau (Green Construction) yang merupakan proses
Sistem Bangunan yang Ramah pemeliharaankeseimbangan kehidupan
Lingkungan secara ekologis, sosial, dan
ekonomis. Penggunaan bahan material
Saat ini konstruksi hijau atau Green sangat berperan besar dalam pelaksanaan
Construction lagi menjadi terobosan penting konstruksi bangunan yang ramah
dan sudah banyak dalam penerapannya. lingkungan. Akibat pemanasan global
Pada dasarnya, konstruksi bangunan yang berbagai inovasi produk industri terus
baik adalah konstruksi yang menerapkan berkembang dalam dunia bahan bangunan.
konsep pembangunan berkelanjutan, dalam Penggunaan material bangunan yang tepat
hal ini bangunan ramah lingkungan. dapat menghasilkan bangunan berkualitas
Konstruksi berkelanjutan merupakan prinsip yang ramah lingkungan.
pembangunan yang terciptanya konstruksi Pemakaian material / bahan bangunan
bangunan mulai dari dari tahap pemanfaatan yang banyak digunakan seperti kaca, beton,
bahan baku, perencanaan, infrastruktur, kayu, asphal, baja serta jenis metal lainnya
pelaksanaan dan pemakaian produk material ditengarai dapat menimbulkan efek
konstruksi bangunan yang ramah lingkungan pemanasan global yang signifikan dan
serta pengelolaan limbah. menyebabkan perubahan iklim di dunia.
Sebuah hasil penelitian di Amerika Misalnya penggunaan kaca gelap / kaca
Serikat oleh Rosemary A. Colliver, yang dapat memantulkan cahaya matahari
mengungkapkan bahwa dunia konstruksi di yang biasanya digunakan pada gedung-
Amerika Serikat menghasilkan limbah gedung tinggi / bertingkat yang biasa disebut
konstruksi bangunan sebesar 31.5 juta ton dengan kaca ribben. Jelas-jelas itu sangat
setiap tahunnya, sedangkan persentase merugikan karena menghantarkan cahaya
operasional bangunan menyerap hingga 40- matahari kembali ke atmosfer bumi dan
45% tenaga listrik dunia, sungguh

[Teknologi Material, Alternatif Material Konstruksi Hijau : M. Imran Daud Kalamang] 36


87
RADIAL juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 2 NO. 2

terjadilah penumpukan sehingga suhu bumi konsumsi energi bangunan tersebut berkisar
semakin panas. antara 5-13% sedangkan 87-95% merupakan
Green Building lebih dari sebuah konsep angka konsumsi energi bangunan selama
untuk hidup berkelanjutan, tetapi bisa masa hidup bangunan tersebut. Sebagai
membangun harapan untuk masa depan. contoh penggunaan material bahan untuk
Oleh karena itu, kesadaran masyarakat membangun bangunan ramah lingkungan
Indonesia harus ditingkatkan untuk yaitu pembangunan bangunan hijau. Yang
mengetahui pentingnya membuat bangunan dimaksud bangunan hijau disini adalah
dengan konsep Green Construction. bangunan yang menggunakan material
Apapun yang dilakukan manusia untuk bahan bangunan yang lebih memperhatikan
pelestarian lingkungan dan perbaikan keadaan alam.
lingkungan mau sekecil apapun memang Material ramah lingkungan memiliki
sangat berarti seperti membuang sampah kriteria sebagai berikut;
pada tempatnya, itu pun masih belum x tidak beracun, sebelum maupun sesudah
tercapai sempurna. Dengan usia yang digunakan
menipis karena perubahan iklim, kekurangan x dalam proses pembuatannya tidak
energi yang semakin meningkat dan masalah memproduksi zat-zat berbahaya bagi
kesehatan, memang masuk akal untuk lingkungan
membangun gedung yang tahan x dapat menghubungkan kita dengan alam,
lama,menghemat energi, mengurangi limbah dalam arti kita makin dekat dengan alam
dan polusi, dan meningkatkan kesehatan dan karena kesan alami dari material tersebut
kesejahteraan. Upaya-Upaya untuk (misalnya bata mengingatkan kita pada
mewujudkan Green Construction adalah : tanah, kayu pada pepohonan)
x Membangun kesadaran masyarakat akan x bisa didapatkan dengan mudah dan dekat
pentingnya Green Construction bagi (tidak memerlukan ongkos atau proses
dunia pembangunan di Indonesia. memindahkan yang besar, karena
x Membuat bangunan-bangunan yang menghemat energi BBM untuk
berbahan dasar ramah lingkungan. memindahkan material tersebut ke lokasi
x Mengatur tata letak kota yang sesuai pembangunan)
dengan konsep Green Construction yang x bahan material yang dapat terurai dengan
berwawasan lingkungan. mudah secara alami
x Membangun sistem bangunan yang Pada tahapan penggunaan hasil
effisien dalam menggunakan energi. konstruksi, efisiensi pemakaian energi dan
x Membangun Green Construction dengan kemudahan pemeliharaan menjadi fokus dari
menggunakan material yang dapat di green construction. Sistem bangunan yang
perbaharui, didaur ulang, dan digunakan mengusung konsep efisiensi energi dan
kembali serta mendukung konsep kemudahan pemeliharaan akan
efisiensi energi. mempengaruhi penurunan biaya operasional
x Mengolah limbah-limbah yang yang kedepannya akan menjadi sangat
bermanfaat untuk dijadikan material mahal, akibat kelangkaan sumber daya
bahan dasar. energi yang tak terbaharui dan upah tenaga
x Membangun Green Construction yang kerja yang semakin mahal.
sesuai dengan kondisi alam, dan iklim Penggunaan baja ringan dan alumunium
wilayah Indonesia. untuk kerangka bangunan utama dan atap
x Inovasi untuk mengembangkan green mulai dilakukan sebagai pengganti material
building terus dilakukan sebagai upaya kayu. Beredarnya isu illegal logging akibat
untuk menghemat energi dan penebangan kayu hutan yang tak terkendali
mengurangi masalah-masalah menempatkan bangunan berbahan kayu
lingkungan. mulai berkurang sebagai wujud kepedulian
x Pemilihan material yang pas agar Green terhadap kelestarian bumi. Baja ringan dapat
Building bisa bertahan lebih lama. dipilih berdasarkan beberapa tingkatan
x Penggunaan teknologi-teknologi yang kualitas tergantung dari bahan bakunya.
sesuai dan ramah lingkungan agar tidak Rangka atap dan bangunan dari baja
merusak ekosistem sekitar. memiliki keunggulan lebih kuat, anti karat,
Pemilihan material bahan bangunan anti keropos, anti rayap, lentur, mudah
berpengaruh pada konsumsi energi dipasang, dan lebih ringan sehingga tidak
bangunan tersebut. Pada saat didirikan, membebani konstruksi dan fondasi, serta

[Teknologi Material, Alternatif Material Konstruksi Hijau : M. Imran Daud Kalamang] 36


88
RADIAL juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 2 NO. 2

dapat dipasang dengan perhitungan desain arsitektur dan kalkulasi teknik sipil.

Gambar 1. Rangka Atap Baja Ringan


Sumber : Dokumentasi Pribadi

Penekanan konstruksi hijau pada tahap


Kusen jendela dan pintu juga sudah perencanaan adalah meliputi desain sistem
mulai menggunakan bahan aluminium dan pemakaian material yang ramah
sebagai generasi bahan bangunan masa lingkungan, maka pada tahap konstruksi
datang. Hal ini dikarenakan bahan green construction menuntut sebuah proses
aluminium memiliki keunggulan dapat konstruksi yang peduli pada lingkungan
didaur ulang, bebas racun dan zat pemicu hidup dan memberikan nilai tambah pada
kanker, bebas perawatan dan praktis (sesuai lingkungan di sekitar pelaksanaan proses
gaya hidup modern), dengan desain insulasi konstruksi tersebut.
khusus mengurangi transmisi panas dan Kepedulian proses konstruksi pada
bising (hemat energi, hemat biaya), lebih lingkungan hidup diwujudkan dalam bentuk
kuat, tahan lama, antikarat, diganti hanya pengendalian terhadap pengaruh negatif
karet pengganjal saja, tersedia beragam proses konstruksi pada kondisi lingkungan
warna, bentuk, dan ukuran dengan tekstur sekitarnya, seperti pengendalian terhadap
variasi (klasik, kayu). kualitas udara, air dan tanah yang tercemar
Bahan dinding dipilih yang mampu di sekitar proses konstruksi. Pengendalian
menyerap panas matahari dengan baik. Batu efek negatif termasuk juga polusi suara
bata alami atau fabrikasi batu bata ringan seperti kebisingan yang terjadi selama
(campuran pasir, kapur, semen, dan bahan proses konstruksi dan dampak sosial pada
lain) memiliki karakteristik tahan api, kuat masyarakat sekitar lokasi konstruksi.
terhadap tekanan tinggi, daya serap air yang Pengendalian efek negatif proses konstruksi
rendah, kedap suara, dan menyerap panas ini akan secara langsung mengurangi efek
matahari secara signifikan. rumah kaca akibat emisi gas buang dan
Bahan baku yang ramah lingkungan juga debu yang dihasilkan, dan menjaga kualitas
sangat berperan dalam menjaga kelestarian air dan tanah di lingkungan konstruksi.
lingkungan dan keberlangsungan hidup di
bumi. Beragam inovasi teknologi proses C. Teknologi Tepat Guna Bagi Sistem
produksi terus dikembangkan agar industri Bangunan
bahan baku tetap mampu bersahabat dengan
alam. Industri bahan bangunan sangat Secara umum teknologi dibagi dua
berperan penting untuk menghasilkan bahan kelompok yaitu teknologi canggih (hi-tech)
bangunan yang berkualitas sekaligus ramah dan teknologi tepat guna. Teknologi tepat
lingkungan. Semen, keramik, batu bata, guna adalah teknologi yang cocok dengan
aluminium, kaca, dan baja sebagai bahan kebutuhan masyarakat sehingga dapat
baku utama dalam pembuatan sebuah dimanfaatkan secara optimal. Biasanya
bangunan berperan penting dalam teknologi tepat guna dipakai sebagai istilah
mewujudkan konsep bangunan ramah untuk teknologi yang tidak terlalu mahal,
lingkungan. tidak perlu perawatan yang rumit, dan
penggunaannya ditujukan bagi masyarakat

[Teknologi Material, Alternatif Material Konstruksi Hijau : M. Imran Daud Kalamang] 36


89
RADIAL juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 2 NO. 2

yang kurang mampu secara ekonomi. D. Teknologi Seismic Bearing Bagi


Teknologi tepat guna terkadang Bangunan Tahan Gempa
dianalogikan sebagai teknologi sederhana
namun teknologi sederhana sebagian besar Salah satu kebutuhan masyarakat yang
adalah teknologi tepat guna. sangat penting terutama di indonesia adalah
Teknologi tepat guna adalah teknologi penggunaan teknologi tepat guna bagi
yang dirancang bagi suatu masyarakat struktur sistem bangunan yang tahan gempa.
tertentu agar dapat disesuaikan dengan Gempa bumi yang kian marak terjadi di
aspek-aspek lingkungan, keetisan, Indonesia semakin mengindikasikan begitu
kebudayaan, sosial, politik, dan ekonomi pentingnya penerapan teknik bangunan yang
masyarakat yang bersangkutan. Dari tujuan dapat meminimalisir efek gempa tersebut.
yang dikehendaki, teknologi tepat guna Fakta telah menyebutkan, sebagian besar
haruslah menerapkan metode yang hemat korban gempa adalah akibat tertimpa
sumber daya, mudah dirawat, dan bangunan. Solusi teknologi bangunan serta
berdampak polutif minimalis dibandingkan mengevaluasi dan memasyarakatkan aspek
dengan teknologi arus utama, yang pada struktur bangunan di daerah rawan gempa.
umumnya beremisi banyak limbah dan Secara umum, struktur bangunan dapat
mencemari lingkungan. dikelompokkan menjadi engineered building
Istilah ini biasanya diterapkan untuk dan non-engineered building. Engineered
menjelaskan teknologi sederhana yang building adalah bangunan yang di dalam
dianggap cocok bagi negara-negara perencanaan maupun pelaksanaannya
berkembang atau kawasan perdesaan yang memerlukan tenaga ahli. Contohnya adalah
kurang berkembang di negara-negara gedung bertingkat, lapangan terbang,
industri maju. Bentuk dari "teknologi tepat jembatan, jalan layang, bendungan, dan lain-
guna" ini biasanya lebih bercirikan solusi lain. Non-engineered building adalah
"padat karya" daripada "padat modal". bangunan yang direncanakan dan
Kendati perangkat hemat pekerja juga dilaksanakan tanpa bantuan tenaga ahli.
digunakan, ia bukan berarti berbiaya tinggi Bangunan-bangunan ini pada umumnya
atau mahal ongkos perawatan. Pada dibuat secara spontan dan berdasarkan
pelaksanaannya, teknologi tepat guna kebiasaan tradisional setempat / lokal dan
seringkali dijelaskan sebagai penggunaan pelaksanaannya mengikuti cara-cara masa
teknologi paling sederhana yang dapat lalu.
mencapai tujuan yang diinginkan secara Non-engineered building dibagi menjadi
efektif di suatu tempat tertentu. Di negara dua kategori yaitu bangunan tradisional dan
maju, istilah teknologi tepat guna memiliki bangunan rumah tinggal sederhana atau
arti yang berlainan, seringkali merujuk pada bangunan komersil yang dibangun tanpa
teknik atau rekayasa yang berpandangan bantuan dari ahli bangunan. Pada dua
istimewa terhadap ranting-ranting sosial dan kelompok tersebut, sampai saat ini masih
lingkungan. ada yang belum memasukkan aplikasi
Konsep teknologi tepat guna mencakup teknologi bangunan tahan gempa.
tiga hal antara lain : Pada engineered building, perancangan
1. Ramah lingkungan yang dimaksud disini didasarkan pada pertimbangan bahwa
berarti teknologi tepat guna harus hemat struktur bangunan harus dirancang
energi (tidak membutuhkan energi yang sedemikian rupa agar pada saat terjadi
berlebihan dan boros), tidak mencemari gempa yang kuat, korban jiwa dan kerugian
lingkungan dan tidak merusak siklus dapat diminimalkan. Pada non-engineered
ekologis. building, orientasinya lebih dititikberatkan
2. Aspek ekonomis berarti biaya atau pada kriteria penyelamatkan korban jiwa.
dananya harus sesuai dengan masyarakat Agar memenuhi kriteria keseimbangan
secara umum dengan pertimbangan bagi antara biaya dan resiko yang dapat diterima,
masyarakat yang kurang mampu dan engineered building maupun non-engineered
menggunakan bahan lokal yang mudah building harus memenuhi beberapa kriteria
didapat serta tidak memerlukan perancangan sebagai berikut :
pembiayaan yang tinggi dalam 1. struktur bangunan harus tetap utuh dan
pembuatannya. tidak boleh mengalami kerusakan yang
3. Dalam segi sosial, teknologi tepat guna berarti pada saat terjadi gempa Pada
harus manusiawi dan menyerap tenaga kondisi ini struktur diharapkan akan
kerja. merespon di dalam kondisi elastis.

[Teknologi Material, Alternatif Material Konstruksi Hijau : M. Imran Daud Kalamang] 36


90
RADIAL juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 2 NO. 2

2. Komponen non-struktural dari struktur Penggunaan bantalan karet alam itu telah
bangunan diperkenankan mengalami teruji mampu melindungi bangunan terhadap
kerusakan, tetapi komponen struktural gempa bumi dengan memakai prinsip base
harus tetap utuh pada saat terjadi gempa isolation. Bantalan yang digunakan terbuat
sedang. dari kombinasi lempengan karet alam dan
3. Pada saat terjadi gempa kuat, komponen lempengan baja. Bantalan itu dipasang di
struktural dan non-struktural dari sistem setiap kolom bagian bawah, yakni diantara
struktur diperbolehkan mengalami pondasi dan bangunan. Mekanisme kerjanya
kerusakan, tetapi struktur bangunan karet alam berfungsi untuk mengurangi
secara keseluruhan tidak boleh runtuh. getaran gempa sedangkan lempengan baja
digunakan untuk menambah kekakuan
Kerusakan yang terjadi harus dapat bantalan karet sehingga defleksi dan
diperbaiki dengan cepat sehingga bangunan deformasi bangunan saat bertumpu di atas
segera dapat berfungsi kembali. Bangunan- bantalan karet tidak besar.
bangunan pusat pelayanan utama yang Pengaruh gempa bumi yang sangat
penting bagi usaha penyelamatan setelah merusak struktur bangunan adalah load pad
suatu gempa terjadi, seperti rumah sakit, dari komponen gaya atau getaran horizontal.
bangunan penyimpanan air, dan bangunan Getaran horizontal tersebut menimbulkan
pembangkit tenaga listrik tidak boleh gaya reaksi yang besar, bahkan di lokasi
mengalami kerusakan yang berat sehingga puncak atau ujung bangunan dapat
tidak dapat berfungsi. mengalami pembesaran hingga dua kalinya.
Pada filosofi perencanaan bangunan Bila aliran gaya pada bangunan itu lebih
tahan gempa, resiko kerusakan merupakan besar dari kekuatan struktur maka bangunan
hal yang dapat diterima, tetapi keruntuhan tersebut akan rusak parah. Gaya reaksi yang
total (collapse) dari struktur yang dapat diterima oleh struktur bangunan dapat
mengakibatkan terjadinya korban dan dikurangi melalui penggunaan bantalan karet
kerugian besar harus dihindari. Agar didapat alam.
struktur yang kuat terhadap pengaruh gempa Prinsip dasar cara perlindungan
tetapi juga ekonomis, perlu dirancang bangunan oleh bantalan karet alam adalah
struktur yang berperilaku inelastik pada saat mengurangi getaran gempa bumi dengan
terjadi gempa kuat. Ini berarti struktur harus arah horizontal sehingga memungkinkan
dirancang dengan tingkat daktilitas yang struktur bangunan bergerak bebas tanpa
tinggi sehingga pada saat terjadi gempa kuat, tertahan oleh pondasi. Melalui uji coba skala
struktur mempunyai kemampuan untuk penuh bangunan bergerak bebas tanpa
menghalangi deformasi yang besar tanpa tertahan oleh pondasi. Melalui uji coba skala
mengakibatkan keruntuhan. penuh bangunan maka bantalan karet alam
8QWXN GDHUDK µODQJJDQDQ VHWLD¶ JHPSD terbukti dapat meredam daya reaksi hingga
bumi dibutuhkan ekstra kewaspadaan dan 70%. Ini karena karet alam memiliki sifat
solusi teknologi tepat guna yang mampu fleksibilitas dan penyerap energi.
meminimalkan korban jiwa dan harta benda.
Untuk itu betapa pentingnya penerapan E. Teknologi EPS : Bahan Bangunan
teknologi tepat guna yang relatif murah Ramah Lingkungan
dengan bahan baku lokal yang cukup
melimpah. Dalam konteks tersebut, aplikasi Expanded Polystyrene System (juga
teknologi sudah menyajikan aneka ragam dikenal sebagai EPS), pada kenyataannya
solusi. Beberapa desain dan rancang bangun adalah produk yang ramah lingkungan :
terhadap bangunan tahan gempa hasil 1. Safe : tidak melepaskan zat-zat beracun
inovasi para teknolog lokal sudah berhasil dan berbahaya serta benar-benar tanpa
diselesaikan dengan baik. Sayangnya, efek samping. Tanpa bahan
banyak pihak kurang merespon dan chlorofluorocarbons (CFC) atau
memasyarakatkan hasil aplikasi teknologi hydrochlorocarbons (HCFC).
tepat guna tersebut. Selanjutnya, karena tidak mengandung
Salah satu solusi tersebut adalah seismic bahan organik, menghambat
bearing, teknologi bangunan tahan gempa pertumbuhan mikroorganisme dan jamur.
dengan metode ini mampu meredam Memiliki karakteristik mekanik dan
berbagai energi dan gaya akibat gempa bumi termal untuk bangunan. Tidak
dengan menggunakan bantalan karet alam mengalami kerusakan permanen jika
yang dipadu dengan lempeng baja. terkena uap atau kelembaban.

[Teknologi Material, Alternatif Material Konstruksi Hijau : M. Imran Daud Kalamang] 36


91
RADIAL juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 2 NO. 2

2. Recycleable: tidak ada bahan limbah pemasangan semata berfungsi sebagai


yang dihasilkan selama produksi dan formwork DWDX EHNLVWLQJ ³FHWDNDQ´ XQWXN
proses produksi untuk MPANEL membentuk dua lapis beton betulang yang
bertujuan untuk mengoptimalkan berprofil lekukan, dimana tepat pada setiap
potongan, dan meminimalisir limbah. tengah profil lekukan, terdapat kawat baja
Setiap sisa EPS sisa daur ulang secara mutu tinggi (U-50) yang secara efektif
langsung di Pabrik Produksi. menjadikan dinding b-panel sebagai elemen
3. Non-Toxic: Tidak menciptakan efek struktural yang kokoh. Berbeda dengan
alergi dan tidak merusak kesehatan untuk bekisting pada lazimnya, lapisan EPS ini
mereka yang memproduksi atau adalah bekisting permanen, terkubur
mengerjakannya. selamanya dalam lapisan beton dan tidak
4. Self-Extinguishing: EPS yang usah dibongkar lagi setelah pemasangan
digunakan sebagai bahan MPANEL SDQHO 6HWHODK SDQHO WHUSDVDQJ ³EHNLVWLQJ´
dapat meredam kebakaran, materialtidak EPS ini berubah fungsinya, menjadi insulasi
menghasilkan api, juga tidak panas dan suara yang unggul. EPS dengan
merambatkan kebakaran. mutu khusus bahan bangunan (Construction-
Grade) yang tahan perambatan api (Fire
Lapisan EPS pada b-panel sama sekali Retardant) dan juga dengan densitas yang
tidak memberi kekuatan yang berarti setelah memadai.
b-panel terpasang. Lapisan EPS ini pada saat

Gambar 2. EPS
Sumber : Dokumentasi Pribadi

EPS, atau yang lebih dikenal sebagai (stiffness) dari panel ketika pemasangan.
³6W\URIRDP´ ZDODXSXQ LQL VDODK NDSUDK Dengan proses plastering shotcrete secara
misnomer, karena Stryofoam adalah merk bersamaan, seluruh permukaaan EPS panel
dagang Dow Chemical Co. untuk jenis tertutup penuh dengan reinforced concrete,
material Extruded Polystyrene (XPS), tanpa joint atau gap yang berpotensi
sedangkan EPS adalah jenis Expanded menimbulkan kebocoran termal dan akustik.
Polystyrene) adalah limbah lingkungan yang Pada faktanya, EPS mudah didaur ulang
sangat buruk, apabila digunakan untuk (Di Jepang, 90% dari EPS terdaur ulang,
aplikasi sekali pakai buang (one-time use) didukung oleh sistem closed loop mereka
seperti cangkir kopi, dekorasi kawinan, dan yang sudah sangat sistematis. Contoh:
packaging. Ini dikarenakan karakteristik mendaur ulang 100% dari panel EPS), tidak
EPS yang sangat lama diuraikan oleh alam beracun, tidak menggunakan gas rumah kaca
(non-biodegradeable), sehingga sampah dalam pembuatannya. EPS untuk insulasi
³6W\URIRDP´ EDQ\DN WHUOLKDW PHQJDPEDQJ GL bangunan pada b-panel adalah tepat guna,
sungai dan laut, dan benda-benda ini akan dimana karakteristik durabilitas tinggi EPS
terus mengambang sampai ratusan tahun ke adalah seirama dengan penggunaanya.
depan. Bangunan akan terus digunakan jangka
EPS menggunakan connector wire untuk panjang, bahkan mencapai lintas-generasi.
menghubungkan kedua lempeng wiremesh Yang terpenting adalah selama penggunaan
di sisi luar panel, guna menjaga kekakuan bangunan b-panel, konsumsi listrik A/C

[Teknologi Material, Alternatif Material Konstruksi Hijau : M. Imran Daud Kalamang] 36


92
RADIAL juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 2 NO. 2

akan selalu lebih rendah secara sangat perubahan iklim. Jadi dengan mengurangi
signifikan (dari hasil estimasi lebih dari beban A/C secara signifikan, emisi karbon
30%), sedangkan A/C adalah sumber dioksida akan berkurang dengan signifikan
konsumsi terbesar listrik sebuah hunian pula. Dengan portfolio proyek b-panel
(hampir mencapai 40% dari total selama ini (lebih dari 50 proyek),
pemakaian). pengurangan emisi karbon hampir mencapai
Di Indonesia, khususnya pada jaringan 10 kiloton per tahunnya. Efek ini permanen
listrik Jawa-Bali, lebih dari 70% dan kumulatif dengan terus bertambahnya
pembangkitan listrik dari bahan bakar fosil, proyek-proyek yang menggunakan b-panel.
dengan mayoriasnya batu-bara, bahan bakar
fosil yang paling bermasalah untuk

KESIMPULAN
depan yang menjadi tujuan mengurangi
Penggunaan teknologi (baik itu konsumsi energi, emisi maupun sampah atau
tradisional maupun pabrik) bukan hanya limbah agar terciptanya bumi yang nyaman.
sekedar mengetahui proses penggunaannya Aplikasi dari bangunan ramah
saja, melainkan harus mengetahui prinsip lingkungan biasanya disebut juga dengan
penggunaan teknologi tepat guna. Menjaga konstruksi hijau (green construction), yakni
lingkungan yang asri, bersih dan tentunya pada tahap perencanaan terlihat pada
membawa dampak sehat untuk semua beberapa desain konstruksi yang
elemen masyarakat memang sutu hal yang memperoleh award sebagai desain bangunan
tidak mudah namun perlu dilakukan. Bahan yang hemat energi, yaitu sistem bangunan
bangunan ramah lingkungan saat ini sangat yang didesain agar mengurangi pemakaian
dibutuhkan untuk menjaga generasi masa listrik untuk pencahayaan dan tata udara.

SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Sosialisasi pemilihan bahan / material
bangunan sangat penting kepada seluruh Ardiansyah. 2012. Analisis Rancangan
lapisan masyarakat, perencana, pelaksana Norman Foster Pada Bentuk
maupun pihak pemerintah setempat serta Bangunan Chek Lapkok Airport
harus berpatokan pada aturan dan standar (Hongkong) Dalam Konteks
yang telah ada. Selain itu, teknologi tepat Arsitektur High-Tech. Jurnal
guna dan penggunaannya perlu Arsitektur Universitas Bandar
disosialisasikan lebih giat lagi kepada Lampung JA! UBL, Program Studi
seluruh lapisan masyarakat agar pemahaman Arsitektur Fakultas Teknik
masyarakat terhadap teknologi tepat guna Universitas Bandar Lampung,
tidak terlalu kaku dan kabur. Volume 02 Nomor 02 Juni 2012.
Pemilihan bahan bangunan yang ramah ISSN : 2087-2709. Hal. 28 ± 55.
lingkungan sebaiknya dibarengi dengan
pemanfaatan teknologi bangunan yang Frick, Heinz. 2007. Dasar-dasar Arsitektur
efektif dan efisien serta memenuhi Ekologis. Konsep Pembangunan
kebutuhan masyarakat. Selain itu, pemilihan Berkelanjutan dan Ramah
bahan / material yang tepat harus Lingkungan. Kanisius. Bandung.
disesuaikan dengan kearifan lokal yang ada
di lokasi pembangunan tersebut. Hal itu Green Building Council Indonesia. 2012.
dikarenakan agar karakter bahan / material Panduan Rating Green Ship.
bangunan dapat terintegrasi dengan alam / Jakarta.
lingkungan sekitar dan dirancang
menggunakan pencahayaan alami serta Inforum. 2011. Media Komunikasi
efisien energi untuk keberlanjutan Komunitas Perumahan.
lingkungan, karena hakikat keberadaan Kementerian Negara perumahan
manusia adalah keseimbangan baik antara Rakyat.
manusia dengan lingkungan.

[Teknologi Material, Alternatif Material Konstruksi Hijau : M. Imran Daud Kalamang] 36


93
RADIAL juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 2 NO. 2

Misbakhul, Ahmad. 2011. Tugas Makalah


Sains Arsitektur 2. Program Studi
Arsitektur Fakultas Teknik Sipil
dan Perencanaan. Universitas
3HPEDQJXQDQ 1DVLRQDO ³9HWHUDQ´
Jawa Timur.

Sangkertadi. 2006. Fisika Bangunan Untuk


Mahasiswa Teknik, Arsitektur dan
praktisi. Pustaka Wirausaha Muda.
Bogor.

Satwiko, Prasasto. 2005. Arsitektur Sadar


Energi. ANDI. Yogyakarta.

Wildensyah, Iden. 2012. Sisi Lain


Arsitektur, Sipil dan Lingkungan.
Alfabeta, Bandung.

Literatur yang diakses pada internet :

http://www.anneahira.com/teknologi-tepat-
guna.html, diakses pada tanggal 21
Februari 2013

http://mpanelindonesia.com/bahan-
bangunan-ramah-lingkungan.html,
diakses pada tanggal 21 Februari
2013

[Teknologi Material, Alternatif Material Konstruksi Hijau : M. Imran Daud Kalamang] 36


94

Anda mungkin juga menyukai