Oleh :
E1B116046
JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
KENDARI
2020
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI BANGUNAN
2. Dinding bergoyang
5. Base Isolation
Penggunaan base isolation sebenarnya bukan alat dengan teknologi
tinggi, dasarnya menggunakan fleksibilitas seperti karet, maka dari itu
base isolation sering disebut bantalan karet. Alat ini sangat ampuh untuk
meredam getaran gempa sehingga struktur bangunan tetap terjaga.
2. Kayu
Kayu yang merupakan bahan alami dari batang pohon memiliki
manfaat yang luar biasa bagi berbagai macam kebutuhan manusia. Salah satu
manfaat yang digunaan manusia adalah penggunaan kayu sebagai bahan
bangunan baik untuk bahan konstruksi, ornamen hingga asesories, perkakas,
dan lain sebagainya. Sebagai bahan bangunan, bukan bahan konstruksi,
penggunaan kayu telah ditemukan antara tahun 665 s/d 57 SM SM.
Penggunaan konstruksi sederhana mulai diterapkan disebuah dinasti di
Jepang dimana secara umum arsitektur jepang yang masih berhubungan
dengan arsitektur korea memiliki kesamaan hubungan kepercayaan. Beberapa
bentuk yang digunakan dimasa itu adalah digunakan pada bangunan Kuil,
Kedai Minum Teh, Budhist Temple dan tempat peribadatan agama Shinto.
3. Batu Bata
Batu bata adalah bahan bangunan campuran yang pertama kali
digunakan oleh manusia. Ada banyak alasan mengapa batu bata telah
bertahan dibuat dan digunakan sejak zaman Mesir. Secara ekonomi batu bata
memiliki harga yang relatif murah dan terjangkau, bahan baku pembuatannya
pun sangat mudah diperoleh, mudah diproduksi dengan jumlah banyak
dengan standard yang sama, memiliki kemampuan sebagai bahan bangunan
yang tahan lama dan juga sebagai bahan pelapis insulasi. Yang lebih penting
dari itu adalah bahwa bahan material bangunan ini menjadi semakin dekat
hubungannya dengan seluruh lapisan masyarakat, baik masyarakat berstrata
bangsawan maupun strata paling bawah. Semua manusia mampu membuat
tempat tinggalnya dengan mudah, murah dan efisien dengan skala yang lebih
proporsional seukuran kebutuhan manusia.
4. Besi
Pemanfaatan besi pada bangunan masih sebatas pada keperluan
pelengkap ataupun peralatan bangunan. Tercatat penggunaan material besi
masih sebatas sebagai bahan perlengkapan pintu dan jendela sepeti engsel,
kunci dan railing tangga atau balkon dsb (ironmongery) hingga abad 17.
Sementara penggunaan besi pada konstruksi bangunan dimulai pada akhir
abad 17.
5. Beton
Pada tahun 1756, Seorang insinyur asal inggris, John Smeaton
berhasil membuat beton modern (semen hidrolik) dengan menambah
campuran kimia agregat dan memcampur serbuk batu bata ke dalam semen.
Pada tahun 1824 seorang penemu dari Inggris. Joseph Aspdin menciptakan
semen buatan dengan cara membakar batu cadas dengan tanah liat sekaligus.
Proses pembakaran mengubah partikel kimiawi dari material tersebut
sehingga menghasilkan campuran semen yang lebih kuat dari jenis semen
biasa. Bahan campuran lain selain semen dalam beton adalah agregat.
Agregat terdiri atas pasir, pecahan batu kali, kerikil, abu, tanah liat yang
dibakar. Agregat yang halus biasanya digunakan untuk diterapkan pada
konstruksi lantai (slab) atau untuk menghasilkan permukaan beton yang
halus. Sementara agregat yang kasar digunakan untuk konstruksi beton masif.
Beton yang dilengkapi dengan batangan besi disebut sebagai beton bertulang.
Jenis beton bertulang ini dikembangkan pada tahun 1849 oleh Joseph Monier,
dan mendapatkan hak paten pada tahun 1867. Hingga saat ini bahan
bangunan beton banyak digunakan untuk membuat konstruksi bangunan
dengan berbagai macam bentuk.
Beton Precast
6. Kaca
Kaca alami sudah aja sejak awal kehidupan, berbentuk batuan yang meleleh
karena fonomena suhu tinggi yang dipengaruhi oleh proses vulkanik, petir
dan juga meteor. Lalu berangsur-angsur mendingin. Obyek kaca yang buatan
manusia pertama kali umumnya berentuk manik-manik kaca non transparan
ditemukan di Mesir dan Mesopotamia Timur pada sekitar tahun 3500 SM.
Seiring perkembangan zaman, kini bahan kaca sudah semakin kaya, berbagai
bentuk dan model sudah menghiasi gedung dan bangunan bangunan pencakar
langit maupun bangunan berbentang lebar, bahkan saat ini kaca sudah
dilengkapi dengan kemampuan dirinya untuk menjadi bahan penampung
energy matahari dengan panel panel surya yang telah ditanamkan dalam kaca.
3. Carbon concrete
Carbon concrete atau beton karbon material komposit baru (textile
concrete) memiliki potensi untuk merevolusi seluruh arsitektur. Bahan
berkinerja tinggi ini merupakan kombinasi dari beton dan serat karbon.
Material tersebut diklaim lebih kuat dengan daya tahan lebih lama, serta
lebih ringan daripada beton konvensional.
Adapun beberapa keuntungan yang paling menonjol dari material ini
adalah:
Karbon tidak berkarat. Oleh karena itu, berbeda dengan beton
bertulang, tidak diperlukan lapisan beton tebal untuk melindungi
karbon. Konsumsi pasir dan emisi CO2 yang terkait dengan produksi
beton bertulang dapat dikurangi secara signifikan.
Bahan bangunan dapat diproduksi dari bahan apa saja yang
mengandung karbon. Misalnya, para peneliti saat ini
menggunakan lignin, produk limbah yang dihasilkan selama
produksi kayu.
Kapasitas dukung beban dengan karbon lima hingga enam kali lebih
tinggi dibandingkan dengan beton bertulang.
Versi karbon empat kali lebih ringan dan juga memiliki masa pakai
yang jauh lebih lama.
Biaya beton karbon nampak sangat tinggi sekitar dua puluh euro
dibandingkan dengan beton bertulang satu euro per kilogram.
Namun, jika penghematan bahan sekitar 75 persen dan umur
panjang, kekuatan dan ketahanan korosi bahan diperhitungkan, maka
biaya diimbangi.
2. Archicad
Sebuah perangkat lunak all-in-one (satu untuk semua) yang dapat
digunakan dalam mengerjakan proyek-proyek 2D maupun 3D. Dapat
digunakan oleh desainer pemula dan mahasiswa arsitektur. Software ini
sangat mudah dipakai. Dengan hanya satu aplikasi ini, desainer pemula dan
arsitek dapat dengan mudah memaksimalkan kinerja dalam menggambar.
Archicad juga memiliki hampir semua fitur aplikasi yang tidak
dimiliki perangkat lunak lain. Namun yang paling penting yang dimiliki
Archicad adalah efisiensi dalam merancang. Selain itu, software ini juga
banyak digunakan dalam biro arsitek di luar negeri karena efisien dan cepat.
Hasil kerja yang sinkron antara 2D dan 3D yang sulit dikerjakan aplikasi lain.
3. CAAD
CAAD meruapakan software yang biasa digunakan oleh para arsitek
profesional dalam mendesain, karena software ini sangat cocok dan mampu
memenuhi kebutuhan para arsitek profesional. Disamping itu, juga karena
efisiensi dan kelebihan-kelebihan lain yang tidak dimiliki software
pesaingnya. Salah satunya dalam menggambar detail yang rumit dengan
akurasi yang tinggi serta terukur. Gambar yang dihasilkan sangat teliti dan
detail, sehingga bisa langsung diproduksi di lapangan.
4. Revit Architecture
Produk Autodesk yang satu ini dapat dikatakan sebagai produk
gabungan dari AutoCad dan 3dMax, karena Produk ini bisa membuat
tampilan 2D dan 3D secara bersamaan. dengan fasilitas gabungan tersebut,
maka Revit memiliki tingkat kecepatan dalam kinerja lebih tinggi dari yang
lainnya, Namun untuk masalah Detailling tergantung dari pemakai. untuk
rendering dalam revit tidak terlalu bagus, sehigga kebanyakan dari mereka
(pengguna) selalu meng-eksport hasil produk 3D revit tersebut kedalam
3dmax untuk menghasilkan produk animasi yang baik.
5. 3D Studio Max
3DS Max sejatinya adalah program untuk membuat modeling 3D
super detail dan realistik. Meskipun fungsi utamanya bukan hanya pada
bidang arsitektur, namun hasil 3D yang maksimal membuat para perancang
menggunakannya. 3DS Max juga merupakan salah satu paket perangkat
lunak yang paling luas digunakan sekarang ini, karena beberapa alasan seperti
penggunaan platform Microsoft Windows, kemampuan mengedit yang serba
bisa untuk animasi, modelling, rendering, dan games serta plugin untuk
desain arsitektur yang banyak.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.arsitur.com/2018/07/5-software-populer-untuk-arsitek-
indonesia.html
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jmm/article/view/328
https://papua.bisnis.com/read/20171215/465/718107/arsitektur-efisien-dengan-
teknologi
http://basicarsitek.blogspot.com/2019/01/mengenal-ilmu-struktur-bangunan-
dan.html
https://media.neliti.com/media/publications/167318-ID-bahan-bangunan-dalam-
peradaban-manusia-s.pdf
https://testindo.com/article/441/struktur-bangunan-tahan-gempa