Anda di halaman 1dari 8

t

Penjelasan
Ketua PMU
(Project Manager)
Tentang Proyek
t

REP – MEQR

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam


Kementerian Agama Republik
Indonesia Tahun 2020
Page 1 of 7
1
Pedoman Pelaksanaan Evaluasi Diri Madrasah

A​ssalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh.

Alhamdulilahi rabbil ‘alamin, Was sholatu wassalamu ‘ala, Asyrofil ambiyaa iwal
mursalin, Sayyidina wa maulana Muhammadin, Wa ‘alaa ‘alihi wa shohbihi
ajmain. Ama ba’du.

Bapak-bapak,Ibu-ibu, dan Saudara-saudara peserta ​Bimbingan Teknis (BimTek)


tentang Evaluasi Diri Madrasah (EDM) dan penerapan penyusunan Rencana
kerja dan anggaran Madrasah berbasis elektronik (e-RKAM), yang yang
berbahagia.

Sesuai dengan sambutan dan Pengarahan Bapak Menteri Agama RI, bahwa
untuk ​mengatasi ‘keterbelakangan’ yang dialami Madrasah, Kemenag mendapat
bantuan pinjaman dari World Bank selama 5 tahun. Bantuan tersebut digunakan
untuk membiayai dikemas dalam suatu Proyek yang dinamakan Realizing
Education’s Promise – Madrasah Education Quality Reform atau disingkat ​REP –
MEQR

Pada kesempatan ini saya yang mendapat amanah sebagai Project Manager
atau ​Ketua Project Management Unit, mempuyai kewajiban untuk menjelaskan
secara​ ​umum tentang proyek REP – MEQR tersebut.

Penjelasan akan saya terkait dengan:

• ​Mengapa harus REP-MEQR?


• ​Ap
​ a yang dimaksudkan dengan REP-MEQR?
• ​Provinsi mana saja yang akan menjadi sasaran pada tahun 2020?​ ​•
Komponen-komponen Proyek REP-MEQR
• ​Al​ ur Kegiatan Komponen 1
2
Pedoman Pelaksanaan Evaluasi Diri Madrasah

Sesuai dengan pengarahan Bapak Menteri Agama, bahwa setelah melalui kajian
yang mendalam terkait kualitas madrasah, maka ditemukan adanya sejumah
hambatan, kendala, dan/atau masalah yang dihadapi oleh madrasah di
Indonesia, diantaranya adalah:Ketimpangan jumlah institusi dan juga jumlah
peserta didik antara madrasah negeri dan swasta,: Hasil UN yang belum
memuaskan,; Kualifikasi dan kompetensi Sebagian pendidik yang rendah;
Keterbatasan kuantitas dan kualitas in-service teacher training; Rendahnya
kualitas manajemen, sistem monitoring dan penjaminan mutu yang tidak
dilakukan; Serta buruknya leadership Sebagian kepala madrasah.

Setelah melalu kajian yang serius, maka Kemenag berniat membantu mengatasi
masalah tersebut melalui proyek REP – MEQR.

• ​Proyek tersebut lahir didasarkan pada hasil kajian yang mendalam tentang
kualitas madrasah di Indonesia, sebagaimana disampaikan oleh Bapak
menteri tadi.

• ​Proyek tersebut dibiayai oleh Bank Dunia tanda ada dana pendamping dari
pemerintah RI

• ​Proyek tersebut harus tuntas dalam kurun waktu 5 tahun terhitung mulai
tahun 2020.

• ​Sasaran proyek tersebut adalah seluruh Madrasah baik negeri maupun


swasta di seluruh wilayah Indonesia.

• ​Proyek tersebut terdiri dari 4 (empat) komponen proyek yaitu:

1. ​Komponen Pertama

Pelaksanaan sistem e-RKAM (Rencana Kerja dan Anggaran


Madrasah berbasis elektronik) secara nasional dan Pemberian
Dana Bantuan Madrasah.

3
Pedoman Pelaksanaan Evaluasi Diri Madrasah

Komponen Pertama terdiri dari 4 sub-komponen

1.1 Pengembangan Instrumen Penilaian dan Pengukuran Capaian


Standar Nasional Pendidikan untuk Madrasah;
1.2 Bantuan Teknis kepada Kabupaten/Kota dan Provinsi dalam
menganalisis dan melaporkan data e-RKAM;

1.3 Bantuan Kinerja e-RKAM dan Peningkatan SNP; dan


1.4 Bantuan Afirmasi Bagi Madrasah Dengan Kinerja Rendah.

Saat ini kita berkumpul di ruangan ini dalam rangka menjalankan


salah satu kegiatan yang terkait dengan komponen pertama ini.

2. ​Komponen Ke-dua

Penerapan Sistem Penilaian Hasil Belajar di tingkat Madrasah


Ibtidaiyah (MI) untuk Seluruh Peserta Didik Kelas 4 Secara
Nasional.

Tujuan​: untuk mengembangkan sistem penilaian siswa yang


terstandar di pendidikan dasar yang dapat memungkinkan
Kemenag untuk mengukur hasil investasi dalam pembelajaran
siswa dan mengidentifikasi area-area yang memerlukan perbaikan.

Komponen ke-dua meliputi 4 sub-komponen:

2.1. Pengembangan dan Validasi Instrumen;

2.2. Bimbingan Teknis dan Sosialisasi;

2.3. Pelaksanaan Asesmen Kompetensi Siswa Kelas 4; dan


2.4. Analisis dan Diseminasi Hasil Asesmen Kompetensi Siswa.

3. ​Komponen Ke-tiga

Kebijakan dan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan untuk


Guru, Kepala Madrasah dan Tenaga Kependidikan Madrasah

4
Pedoman Pelaksanaan Evaluasi Diri Madrasah

Tujuan​: Untuk mendukung kebijakan dan program kementerian


tentang Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) untuk
Guru dan Tenaga Kependidikan di madrasah, baik negeri dan
swasta, yang tersebar di 34 Provinsi.

Komponen ke-tiga terdiri dari 4 sub-komponen:

3.1 Penguatan dan Perluasan Akses untuk Kegiatan Kelompok


Kerja guru, Kepala Madrasah, dan Pengawas;
3.2. Program Penguatan dan Penyiapan Calon Kepala Madrasah
dan Pengawas Madrasah;

3.3. Pengembangan Sumber Belajar dan Assesmen Kompetensi


Guru (AKG) dalam Mendukung PKB Guru dan Tenaga
Kependidikan Madrasah; dan

3.4. Penguatan Kapasitas Guru dan Tenaga Kependidikan Melalui


Pelatihan.

Bentuk-bentuk kegiatan sub-komponen 3 ini diataranya:

o ​Penguatan dan pengembangan kelompok kerja Guru (KKG,


MGMP, MGBK, KKM, dan Pokjawas),
o ​Penguatan kapasitas pejabat yang mengelola guru dan tenaga
kependidikan di Provinsi dan Kabupaten/Kota,
o ​Pemantauan, evaluasi, dan penjaminan mutu pelaksanaan
program peningkatan kompetensi dan kinerja guru dan
tenaga kependidikan, serta
o ​Pendidikan dan Pelatihan bagi calon Kepala Madrasah dan
Pengawas yang akan bekerjasama dengan Pusdiklat dan 14
Balai Diklat.

5
Pedoman Pelaksanaan Evaluasi Diri Madrasah

4. ​Komponen Ke-empat

Penguatan sistem untuk mendukung pengembangan kualitas

Komponen Ke-empat, meliputi:

4.1. Penguatan Sistem Pendataan;

4.2. Penguatan Tata Kelola Pendidikan Kemenag Pusat, Provinsi


dan Kabupaten/Kota;

4.3. Evaluasi Dampak; dan

4.4. Unit Pengelola Proyek.

Perlu diketahui, bahwa kegiatan yang kita laksanakan saat ini yaitu
BimbinganTeknis Kepada Fasilitator EDM dan e-RKAM, terkait dengan 1 dari 16
sub-komponen proyek. Masih banyak kegiatan-kegiatan terkait dengan 15 sub
komponen lain. Masing-masing tidak berdiri sendiri, melainkan saling terkait,
menuju arah yang sama terjadinya reformasi kualitas Pendidikan madrasah.
Oleh ​karena itu, jika pada saat yang lain Bapak atau Ibu terlibat di dalam
proyek yang ​sama namun kegiatannya berbeda, hendaknya Bapak dan Ibu
pandai-pandai ​memahami posisi kegiatan tersebut merupakan bagian dari
komponen atau sub komponen yang mana.

Bapak, ibu, dan Saudara-saudara fasilitator, mengingat kegiatan saat ini terkait
dengan Komponen Pertama, maka perlu saya tambahkan penjelasan terkait
dengan komponen pertama, yaitu P
​ elaksanaan sistem e-RKAM (Rencana
Kerja dan Anggaran Madrasah berbasis elektronik) secara nasional dan
Pemberian Dana Bantuan Madrasah. ​Penerapan Rencana Kerja dan
Anggaran Madrasah berasis elektronik (e-RKAM), sudah dipastikan kita ingin
menerapkan perkembangan teknologi informasi agar bisa membantu dan
memudahkan personal madrasah dalam membuat rencana kerja, menyusun
anggaran, melaksanakan remcana kerja dan anggaran, memonitor dan
mengevaluasi. Dengan penerapan e-RKAM maka transparansi lebih terjamin

6
Pedoman Pelaksanaan Evaluasi Diri Madrasah

dibandingkan secara manual. Perlu saya tekankan bahwa rencana kerja tidak
akan efektif dalam meningkatkan kinerja madrasah manakala, personal
madrasah tidak mengetahui kelemahan dan kekuatan yang dimilikinya. Oleh
karena itu sebelum madrasah menyusun RKAM, maka madrasah perlu
melakukan evaluasi diri atau EDM. EDM ini akan mengacu pada standar
nasional Pendidikan. Dari hasil analisis hasil EDM, maka personal madrasah
dapat memilih prioritas kegiatan yang relevan guna menutup kelemahannya
dan mempertahankan kekuatannya. Dengan demikian RKAM berbasis elektronik
yang disusun dapat dimonitor dengan mudah oleh Kantor kemenag, Kanwil
Kemenag, dan Kemenag Pusat. Selanjutnya, berdasarkan e-RKAM yang nanti
disusun oleh madrasah ini pula bisa dijadikan dasar bagi Kemenag dalam hal ini
proyek REP -MEQR untuk melakukan interfensi dalam bentuk pemberian
bantuan kinerja atau bantuan afirmasi.

Akhirnya dalam kesempatan ini, saya berharap kepada semua fasilitator untuk
meluangkan pikiran tenaga dan waktu serta mendukung agar BimTek untuk TIN,
TIP, TIK dan TIM dapat berjalan dengan lancar. Sehingga pada akhirnya,
kegiatan EDM dan e-RKAM dapat diterapkan di madrasah. Diharapkan hal ini
mampu memecahkan sebagian dari masalah yang dihadapi madrasah tersebut.

Marilah kesempatan ini kita gunakan sebaik-baiknya dengan menjalankan semua


kegiatan dengan serius, jujur dan ikhlas.
Terima kasih, ​Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Project Manager

REP-MEQR

Dr. Abdullah Faqih, MA, M.Ed

Anda mungkin juga menyukai