Anda di halaman 1dari 11

BAB 9.

ALARM

9.1 Tujuan Pembelajaran


Setelah membaca bab 9, pembaca dapat:
1. Menjelaskan tentang fitur alarm
2. Membuat alarm digital
3. Membuat alarm analog

9.2 Alarm
Kondisi abnormal atau gangguan dapat terjadi pada sebuah proyek. Kondisi abnormal ini perlu
diinformasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dan harus tercatat secara real time.
Peringatan jika terjadi kondisi abnormal umumnya disebut sebagai alarm.
Alarm di Vijeo Citect dapat dibedakan menjadi 2 jenis:
 Define Alarm, indikasi alarm yang ditambahkan ke proyek/plant oleh programmer untuk
melaporkan kondisi runtime tertentu yang memerlukan perhatian operator. Setiap alarm
dikaitkan dengan satu atau lebih tag pada server I/O, tergantung pada jenis alarm yang
dikonfigurasi. Misalnya, indikasi alarm untuk menginformasikan kepada operator ketika suhu
motor melebihi batas tertinggi yang diijinkan. Ketika perubahan nilai terdeteksi, secara
otomatis akan ada notifikasi (pemberitahuan) yang dikirim ke server alarm untuk diproses.
Server alarm mengevaluasi setiap notifikasi yang muncul dan menyamakan dengan kondisi
setiap alarm yang telah dibuat (define alarm). Jika kondisi terpenuhi maka akan muncul alarm.
 Hardware Alarm, Vijeo Citect secara rutin menjalankan rutinitas diagnostik untuk memantau
kinerja operasi internal yang terkait dengan peralatan periferal yang terhubung. Jika sistem
mendeteksi kondisi tidak normal, seperti perangkat I / O yang tidak merespons perintah input,
maka akan muncul hardware alarm. Hardware alarm sudah terintegrasi di dalam software
SCADA, sehingga tidak perlu mengkonfigurasi secara manual di dalam sebuah proyek.
Hardware alarms akan muncul apabila ada masalah seperti:
 Tidak terhubung komunikasi antara software SCADA dengan peralatan.
 Server tidak bekerja
 Cicode tidak bekerja
Dalam software Vijoe Citect proses evaluasi alarm dilakukan oleh alarm server. I/O server
mengirimkan notifikasi ke alarm server setiap terjadi perubahan nilai pada variable tag yang terkait
dengan alarm. Jika hasil notifikasi sama dengan kondisi alarm yang telah ditetapkan, alarm server
akan memunculkan alarm.
Tampilan alarm dapat dilihat pada saat runtime melalui:
1. Halaman alarm
Halaman alarm terdiri dari 5 halaman yang masing-masing mempunyai fungsi spesifik.
Halaman tersebut sudah tersedia di Menu panel pada sistem runtime dan untuk melihatnya,
cukup meng-klik halaman yang dituju seperti pada Gambar 9.1. kelima halaman alarm
tersebut adalah:
 Active alarm.
Berfungsi sebagai halaman yang menampilkan semua alarm yang terjadi baik yang belum
diketahui (unacknowledged) ataupun sudah diketahui (acknowledged) namun masih dalam
kondisi alarm aktif. Kondisi aktif alam digital adalah ON, sedangkan kondisi aktif alarm
analog bervariasi tergantung bagaimana alarm dikonfigurasi. Misalnya kondisi alarm
analog dapat HIGH, LOW, dan lain sebagainya.
 Hardware alarm
Berfungsi sebagai halaman yang menampilkan semua hardware alarm yang terjadi baik
yang belum diketahui (unacknowledged) ataupun sudah diketahui (acknowledged) namun
masih dalam kondisi alarm aktif.
 Disable alarm
Berfungsi sebagai halaman yang menampilkan semua alarm yang telah dimatikan (disable)
oleh pengguna.
 Alarm summary
Berfungsi sebagai halaman yang menampilkan semua alarm yang telah terjadi (history).
Pada halaman ini menampilkan deskripsi alarm, tanggal, waktu terjadi dan matinya alarm.

 Sequence of Events (SOE)


Berfungsi sebagai halaman yang menampilkan semua event yang telah terjadi (history).
Gambar 9.1 Menu halaman Alarm pada sistem runtime

2. Alarm banner
Alarm banner adalah versi singkat dari halaman active alarm. Alarm banner hanya
menampilkan 3 baris alarm dan terletak pada bagian atas sistem runtime, seperti terlihat pada
Gambar 9.2.

Gambar 9.2 Tampilan alarm banner pada sistem runtime

3. Alarm equipment tree


Alarm equipment tree menampilkan jumlah alarm yang terjadi seperti Gambar 9.3. Letak
alarm equipment tree disebelah kiri halaman alarm pada sistem runtime.
Gambar 9.3 tampilan alarm equipment tree

Istilah yang dikenal pada alarm:


1. Prioritas
Prioritas bernilai 1-255, dimana 255 adalah prioritas paling kecil. Selama waktu aktifitas padat
pada sistem kontrol, alarm dapat muncul banyak sekali dalam waktu yang singkat. Jika alarm
dibuatkan prioritas pada program vijeo citect, maka operator dapat melihat alarm mana yang
harus didahulukan penanganannya.
2. Acknowledgement (Ack)
Proses ini menunjukkan alarm telah diketahui (bukan diperbaiki) oleh operator. Setelah itu
operator harus melakukan tindak lanjut sesuai prosedur perusahaan.
3. Catagorize
Alarm yang dikelompokan untuk mempermudah penelusuran dan pengaturan. Pengelompokan
dilakukan berdasarkan jenis alarm, area pabrik, penanggung jawab, dan lain sebagainya. Dalam
Vijeo Citect mempunyai sampai 16376 alarm categorize. Ada tiga yang special yaitu:
 Category 0 digunakan sebagai default category
 Category 254 digunakan untuk membuat data alarm summary
 Category 255 digunakan untuk hardware alarms.
9.3 Alarm Digital
Alarm digital hanya terdiri dari 2 keadaan, yaitu benar atau salah. Sebagai contoh, pada
sebuah tangki diletakkan sensor untuk mendeteksi ketinggian air, ketika air sudah mencapai level
medium, sensor medium tidak mendeteksi air maka alarm digital akan ON. Untuk lebih jelasnya,
pembaca dapat mengikuti langkah-langkah berikut:

1. Buka kembali file Eksplorasi_Animasi, halaman operator_input, “LEVEL AIR”.


2. Tambahkan 4 sensor dengan menggunakan lampu pada fungsi symbol set. Peletakan sensor
dapat dilihat pada Gambar 9.4.

Gambar 9.4 Peletakkan sensor pada halaman LEVEL AIR

3. Deskripsi alarm sebagai berikut:


 Alarm 1 = Min sensor tidak terdeteksi padahal air sudah sampai ke Lower Sensor.
 Alarm 2 = Lower sensor tidak terdeteksi padahal air sudah sampai ke Upper sensor.
 Alarm 3 = Upper sensor tidak terdeteksi padahal air sudah sampai ke Max sensor.
4. Buatlah variable tag untuk masing-masing sensor:
NO Nama Alamat Tipe Data IO Device Cluster
1 MinSensor M254 Digital IODev Cluster 1
2 LowerSensor M255 Digital IODev Cluster 1
3 UpperSensor M256 Digital IODev Cluster 1
4 MaxSensor M257 Digital IODev Cluster 1
1. Compile program.
2. Buatlah variable tag Digital alarm pada Project Editor >> pilih Alarm >> Digital Alarm. Isi
form Digital Alarm, seperti Gambar 9.5 – 9.7.
3. Category yang digunakan untuk digital alarm adalah 1.
4. Compile program.
5. Setelah compile program sukses, langkah selanjutnya adalah memasukkan animasi alarm ke
objek grafis.

Gambar 9.5 Form untuk Alarm 1

Gambar 9.6 Form untuk Alarm 2


Gambar 9.7 Form untuk Alarm 3

6. Pada Citect Graphic Builder buka file Eksplorasi_Animasi, halaman operator_input, LEVEL
AIR. Isi animasi masing-masing sensor, sebagai berikut:
No Object Nama Animations Variabel Tag
 Input, Down Command
Toggle(MinSensor)
1 Lampu Min Sensor  Apperance, on/off MinSensor
ON Symbol When
MinSensor
 Input, Down Command
Toggle(LowerSensor)
2 Lampu Lower Sensor  Apperance, on/off LowerSensor
ON Symbol When
LowerSensor
 Input, Down Command
Toggle(UpperSensor)
3 Lampu Upper Sensor  Apperance, on/off UpperSensor
ON Symbol When
UpperSensor
 Input, Down Command
Toggle(MaxSensor)
4 Lampu Max Sensor  Apperance, on/off MaxSensor
ON Symbol When
MaxSensor
7. Save File, Compile program dan run
8. Pada runtime, simulasikan air sudah mencapai level lower sensor namun min sensor OFF,
lower sensor mendeteksi air (di-ON-kan dengan meng-klik lampu lower sensor). Alam yang
terjadi terlihat pada alarm banner seperti terlihat pada Gambar 9.8.

Gambar 9.8 Tampilan alarm digital pada sistem runtime

9. Untuk mematikan (acknowledged) alarm yang terjadi, hanya orang yang mempunyai user
name. Cara meng-acknowledge alarm, Login >> klik kanan pada alarm banner, alarm yang
akan di acknowleged >> acknowleged.

9.3 Alarm Analog


Alarm analog mempunyai banyak kondisi (state). Alarm akan aktif jika data melewati batas-
batas nilai tertentu. Untuk mengkonfigurasi alarm yang akan di triger ketika variable tag yang
terkait mencapai batas yang ditentukan, dapat menggunakan properti berikut:
 High
 High High
 Low
 Low Low
Untuk mengonfigurasi alarm yang ditriger ketika nilai tag menjauh dari titik set yang telah
ditentukan, dapat menggunakan:
 Set point
 Deviasi
Langkah untuk membuat alarm analog sebagai berikut:
1. Buka kembali file Eksplorasi_Animasi, halaman operator_input, “LEVEL AIR”.
2. Deskripsi pada alarm analog (level air = alarm4):
 Posisi air sudah mencapai 20 lt alarm akan membuat status posisi air Low-Low.
 Posisi air sudah mencapai 40 lt alarm akan membuat status posisi air Low.
 Posisi air sudah mencapai 80 lt alarm akan membuat status posisi air High.
 Posisi air sudah mencapai 100 lt alarm akan membuat status posisi air High-High.
3. Buatlah variable tag Analog alarm pada Project Editor >> pilih Alarm >> Analog Alarm. Isi
form Analog Alarm, seperti Gambar 9.9.

Gambar 9.9 Form analog alarm

4. Catagori yang digunakan untuk analog alarm adalah 2.


5. Save File, Compile program dan run
6. Pada runtime, simulasikan level air menggunakan silder. Alam yang terjadi terlihat pada alarm
banner seperti terlihat pada Gambar 9.10.
Gambar 9.10 Tampilan alarm analog pada sistem runtime

7. Tampilan halaman historical event dapat dilihat pada Gambar 9.11.

Gambar 9.11 Tampilan historical event pada sistem runtime

9.4 Latihan
Buatlah alam analog pada file Eksplorasi_Animasi, halaman operator_input, LEVEL AIR, dengan
deskripsi:
 Posisi air sudah mencapai 15 lt alarm akan membuat status posisi air Low-Low.
 Posisi air sudah mencapai 30 lt alarm akan membuat status posisi air Low.
 Posisi air sudah mencapai 75 lt alarm akan membuat status posisi air High.
 Posisi air sudah mencapai 100 lt alarm akan membuat status posisi air High-High.

Anda mungkin juga menyukai