KATA PENGANTAR
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun 2013 tentang
Implementasi Kurikulum 2013, menyatakan bahwa Kurikulum 2013 dilakukan secara
terbatas dan bertahap mulai tahun ajaran 2013/2014. Kurikulum 2013 merupakan
pengembangan dari kurikulum sebelumnya untuk merespon berbagai tantangan baik
internal dan eksternal. Fokus pengembangan Kurikulum 2013 adalah penyempurnaan
pola pikir, penguatan tata kelola kurikulum, pendalaman dan perluasan materi,
penguatan proses pembelajaran, dan penyesuaian beban belajar agar dapat menjamin
kesesuaian antara apa yang diinginkan dengan apa yang dihasilkan. Untuk mendukung
implementasi Kurikulum 2013 tersebut Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar, Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melakukan
berbagai upaya salah satunya adalah penyusunan berbagai panduan teknis sebagai
operasionalisasi dari pedoman umum yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Panduan Teknis Pelaksanaan Pembelajaran menggunakan Model Pembelajaran
Berbasis Penemuan (Discovery Learning) sebagai acuan bagi guru, kepala sekolah,
pengawas, pejabat dinas pendidikan dan orangtua serta masyarakat dalam
melaksanakan, mengawal, mendampingi dan memfasilitasi implementasi Kurikulum
2013 di Sekolah Dasar.
Panduan teknis ini masih perlu penyempurnaan secara berkelanjutan. Oleh karena
itu, kritik dan saran dari berbagai pihak sangat kami harapkan. Kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan naskah ini kami sampaikan terima kasih.
Semoga panduan-panduan tersebut dapat bermanfaat bagi pelaksanaan kurikulum 2013
di Sekolah Dasar dengan baik.
a.n. Direktur Jenderal Pendidikan Dasar
Direktur Pembinaan SD
Ibrahim Bafadal
NIP: 196412281987011001
i
ii
Daftar Isi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Landasan Filosofis Kurikulum 2013....................................................................1
C. Landasan Yuridis Kurikulum 2013......................................................................3
D. Dasar Pemikiran...............................................................................................4
E. Tujuan dan Lingkup Panduan............................................................................6
BAB II KONSEP PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU......................................7
A. Pengertian.......................................................................................................7
B. Elemen-elemen Terkait dalam Pembelajaran Tematik Terpadu............................8
C. Tahap-tahap Pembelajaran Tematik Terpadu....................................................8
D. Prinsip-prinsip Pembelajaran Tematik Terpadu...................................................9
E. Fungsi dan Tujuan Pembelajaran Tematik Terpadu.............................................9
F. Ciri-ciri Pembelajaran Tematik Terpadu............................................................10
G. Manfaat Pmbelajaran Tematik Terpadu............................................................10
H. Model-model Pembelajaran Tematik Terpadu...................................................11
BAB III PROSES PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU DENGAN PENDEKATAN
SCIENTIFIC.......................................................................................................13
A. Pendekatan Pembelajaran Tematik Terpadu.....................................................15
B. Pembelajaram Non Klasikal.............................................................................30
C. Contoh Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) 33
D. Contoh Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)....65
E. Contoh Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Penemuan (Discovery Based
Learning)..............................................................................................................84
BAB IV PENUTUP.............................................................................................163
iii
iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara”. Undang-undang ini
dirumuskan dengan berlandaskan pada dasar falsafah negara yaitu Pancasila. Oleh
karena itu, Pancasila sebagai filsafat bangsa dan negara Indonesia menjadi sumber
utama dan penentu arah yang akan dicapai dalam kurikulum. Nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila harus tumbuh dalam diri peserta didik. Kurikulum 2013
dikembangkan dengan membawa amanah harus mampu menumbuhkan nilai-nilai
Pancasila dalam jiwa peserta didik. Landasan filosofi pengembangan Kurikulum 2013
adalah berakar pada budaya lokal dan bangsa, pandangan filsafat
eksperimentalisme, rekonstruksi sosial, pandangan filsafat esensialisme dan
perenialisme, pandangan filsafat eksistensialisme, dan romantik naturalism.
Kurikulum berakar pada budaya lokal dan bangsa, memiliki arti bahwa
kurikulum harus memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar dari
budaya setempat dan nasional tentang berbagai nilai hidup yang penting. Kurikulum
juga harus memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berpartisipasi
dalam mengembangkan nilai-nilai budaya setempat dan nasional menjadi nilai
budaya yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi nilai yang
dikembangkan lebih lanjut untuk kehidupan di masa depan.
Kurikulum yang dikembangkan berdasarkan pandangan filsafat
eksperimentalisme harus dapat mendekatkan apa yang dipelajari di sekolah dengan
apa yang terjadi di masyarakat. Oleh karena itu apa yang terjadi di masyarakat
adalah merupakan sumber kurikulum. Filosofi rekonstruksi sosial memberi arah
kepada kurikulum untuk menempatkan peserta didik sebagai subjek yang peduli
pada lingkungan sosial, alam, dan lingkungan budaya. Kurikulum juga harus dapat
menjadi sarana untuk mengembangkan potensi intelektual, berpikir rasional, dan
kemampuan membangun masyarakat demokratis peserta didik menjadi suatu
kemampuan yang dapat digunakan untuk mengembangkan kehidupan masyarakat
yang lebih baik. Sesuai dengan pandangan filsafat esensialisme dan perenialisme,
kurikulum harus menempatkan kemampuan intelektual dan berpikir rasional
sebagai aspek penting yang harus menjadi kepedulian kurikulum untuk
dikembangkan. Kurikulum harus dapat mewujudkan peserta didik menjadi manusia
yang terdidik dan sekolah harus menjadi centre for excellence. Pandangan filsafat
esensialisme dan perenialisme menuntut kurikulum mampu membentuk pesertadidik
menjadi manusia cerdas secara akademik dan memiliki kepedulian sosial.
Pandangan filsafat eksistensialisme dan romantik naturalisme memberi arah dalam
2
pengembangan kurikulum, sehingga kurikulum dapat mewujudkan peserta didik
memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi, kemampuan berinteraksi dengan sesama
dalam mengangkat harkat kemanusiaan, dan kebebasan berinisiatif serta berkreasi.
Menurut pandangan filsafat ini, setiap individu peserta didik adalah unik, memiliki
kebutuhan belajar yang unik, perlu mendapatkan perhatian secara individual, dan
memiliki kebebasan untuk menentukan kehidupan mereka. Pada intinya kurikulum
harus mampu mengembangkan seluruh potensi manusia yaitu menjadikan peserta
didik sebagai manusia seutuhnya. Manusia yang memiliki kekuatan yang berguna
bagi dirinya masyarakat, bangsa, dan negara.
3
Kelas I sampai Kelas VI.” Sampai saat ini, pembelajaran dengan pendekatan
tematik-terpadu masih dianggap membingungkan bagi sebagian besar guru.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Bab IV, Bagian Kedua, Pasal 7 ayat (1) dan (2):
(1) Orang tua berhak berperan serta dalam memilih satuan pendidikan dan
memperoleh informasi tentang perkembangan pendidikan anaknya,
(2) Orang tua dari anak usia wajib belajar, berkewajiban memberikan pendidikan
dasar kepada anaknya.
Amanat yang tertuang dalam undang-undang ini menunjukkan bahwa
penyelenggara pendidikan, termasuk guru, berkewajiban untuk memberikan
informasi kepada orang tua tentang perkembangan yang telah dicapai anaknya. Hal
ini juga sekaligus, menunjukkan bahwa orang tua pun berkewajiban untuk
memberikan informasi berkenaan dengan kondisi anak kepada guru, agar guru
dapat merancang program pembelajaran yang tepat bagi perkembangan peserta
didiknya. Di samping itu, untuk memperkuat peran orang tua dalam mendidik anak-
anaknya, antar-orang tua dapat juga melakukan komunikasi, baik tentang cara-cara
efektif mendidik anak, maupun bagaimana berperan serta dalam mendukung
pendidikan anak di sekolahnya. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa
sebagian besar orangtua belum memahami pembelajaran di SD. Oleh karena itu,
perlu panduan teknis bagi orang tua peserta didik khususnya tentang pembelajaran
di SD.
Agar guru, tenaga kependidikan, dan orang tua memahami amanah kurikulum
sehingga implementasi sesuai dengan harapan, maka diperlukan adanya Panduan
Teknis.
D. Dasar Pemikiran
Pedoman khusus penerapan RPP dalam pembelajaran adalah pedoman
operasional dari pedoman umum pembelajaran yang diatur dalam permedikbud
nomor 81 A tahun 2013 tentang implementasi kurikulum. Pedoman khusus ini berisi
tentang tujuan dan lingkup pedoman, langkah langkah penerapan RPP dalam
pembelajaran, model-model penerapan pembelajaran, penilaian proses
pembelajaran dan penutup.
Keberhasilan penerapan kurikulum 2013 dalam kegiatan pembelajaran di kelas
kelas sekolah dasar sesuai yang diharapkan pemerintah dan masyarakat, sangat
ditentukan oleh: pemahaman, kesadaran, kemampuan, kreatifitas, kesabaran dan
4
keuletan para guru SD itu sendiri. Hal ini terkait dengan penerapan strategi
pembelajaran yang yang sudah mereka rancang dalam RPP meliputi : pendekatan
pembelajaran, metoda pembelajaran, model-model pembelajaran, termasuk
pemilihan dan penggunaan berbagai sumber belajar serta pengelolaan kelas dan
pengelolaan waktu belajar.
Strategi pelaksanaan kegiatan belajar siswa SD yang dikehendaki sesuai
kurikulum 2013 adalah dengan menerapkan pendekatan tematik terpadu
(Integratif Thematic) dan pendekatan saintifik/ilmiah ( scientific approach). Alasan
mengapa perlu menggunakan minimal dua macam pendekaan tersebut,
penjelasannya dapat dibaca pada hand out dari Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan khusus yang membahas konsep pembelajaran tematik terpadu
(Integratif Thematic) dan pendekatan saintifik/ilmiah (scientific approach).
Untuk lebih tercapainya penguasaan berbagai kompetensi oleh peserta didik,
yang meliputi kompetensi domain sikap ( Afektif), keterampilan (Psikomotorik) dan
pengetahuan (Kognitif), dalam penerapan pendekatan pembelajaran tersebut perlu
dipadukan dengan model-model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristiknya.
Pendekatan tersebut diantaranya adalah model pembelajaran berbasis masalah
(Problem Base Learning), model pembelajaran berbasis proyek ( Projrect Base
Learning) dan model pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning).
Selain dipadukan dengan berbagai model pembelajaran tersebut, penerapan
pendekatan tematik terpadu (Integratif Thematic) dan pendekatan saintifik/ilmiah
(scientific approach), perlu dipadukan dengan penerapan berbagai metode
pembelajaran, metode pembelaran yang paling sesuai dengan pendekatan tersebut
antara lain : metode pembelajaran Inkuiri/Inkuiri Sosial; metode Group
Investigation, metode demonstrasi, metode praktikum (yang meliputi metode
observasi atau metode eksperimen).
Guru harus melatihkan kepada peserta didik berupa kemampuan atau
ketrampilan berpikir tingkat tinggi atau higher order thinking (HOT). Tujuannya
adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa berfikir nalar untuk menjawab
pertanyaan pertanyaan yang lebih rumit dan atau memecahkan suatu kasus
masalah yang lebih rumit. Hal ini perlu dilatihkan sejak usia sekolah dasar agar pada
saat memasuki jenjang pendidikan berikutnya dan masa depannya mereka tidak
asing dan tidak takut jika dihadapkan pada pertanyaan pertanyaan atau
permasalahan-permasalahan yang lebih rumit. Hal ini dilakukan dengan
mengungkapkan pemecahan masalah secara penuh argumentatif, logis dan percaya
diri, baik secara tertulis maupun lisan dan tindakan. Disinyalir selama ini peserta
5
didik di SD lebih banyak dilatih pada kemampuan berpikir tingkat rendah atau
lower order thinking (LOT), sehingga siswa hanya mampu memecahkan pertanyaan
pertanyaan dan atau permasalahan permasalahan yang relative sederhana, yang
ditandai dengan hanya mampu menjawab pertanyaan pertanyaan atau soal dalam
bentuk objective test (pilihan ganda, menjodohkan, isian singkat) yang alternative
jawabannya hanya satu.
Dalam melatihkan kemampuan berpikir tingkat tinggi kepada peserta didik,
guru harus kreatif dan mampu membuat pertanyaan pertanyaan yang jawabannya
variatif atau lebih dari satu jawaban yang benar dan berupa uraian, bahkan untuk
peserta didik SD kelas tinggi yaitu kelas 5 dan 6, perlu diberikan soal soal berupa
kasus kasus yang kontekstual (nyata sesuai dengan tingkat pengetahuan dan
pengalamannya dalam kehidupan peserta didik, dengan tidak keluar jalur materi
kurikulum). Kata kunci pertanyaan untuk melatih berpikir tingkat tingi contohnya :
mengapa?, bagaimana caranya?, berikan alasan!, dengan cara apa?, harus
bertindak bagaimana?.
Berbeda dengan melatihkan berpikir tingkat rendah, guru hanya mengajukan
pertanyaan-pertanyaan tertutup, seperti sebutkan!, pilih!, tunjukkan!, siapa
penemunya?, dimana?. Melatihkan berpikir tingkar rendah tidak dilarang, dengan
syarat kemampuan berpikir tingkat redah tesebut hanya sebagai dasar atau
perantara untuk ditindaklanjuti ke tingkat kemampuan berfikir yang lebih tinggi.
Yang perlu dihindarkan adalah guru cenderung hanya melatihkan berfikir tingkat
rendah kepada peserta didiknya.
6
BAB II KONSEP PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU
A. Pengertian
Pembelajaran Tematik Terpadu dilaksanakan dengan menggunakan prinsip
pembelajaran terpadu. Pembelajaran terpadu menggunakan tema sebagai
pemersatu kegiatan pembelajaran yang memadukan beberapa mata pelajaran
sekaligus dalam satu kali tatap muka, untuk memberikan pengalaman yang
bermakna bagi peserta didik. Karena peserta didik dalam memahami berbagai
konsep yang mereka pelajari selalu melalui pengalaman langsung dan
menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dikuasainya.
Pelaksanaan pembelajaran Tematik Terpadu berawal dari tema yang telah
dipilih/dikembangkan oleh guru yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Jika
dibandingkan dengan pembelajaran konvensional pembelajaran tematik ini tampak
lebih menekankan pada tema sebagai pemersatu berbagai mata pelajaran yang
lebih diutamakan pada makna belajar, dan keterkaitan berbagai konsep mata
pelajaran. Keterlibatan peserta didik dalam belajar lebih diprioritaskan dan
pembelajaran yang bertujuan mengaktifkan peserta didik, memberikan pengalaman
langsung serta tidak tampak adanya pemisahan antar mata pelajaran satu dengan
lainnya
Proses pembelajaran untuk jenjang Sekolah Dasar atau yang sederajat
menggunakan pendekatan pendekatan tematik. Pembelajaran tematik terpadu
(PTP) atau integrated thematic instruction (ITI) dikembangkan pertama kali pada
awal tahun 1970-an. Belakangan Pembelajaran Tematik Terpadu diyakini sebagai
salah satu model pembelajaran yang efektif (highly effective teaching model),
karena mampu mewadahi dan menyentuh secara terpadu dimensi emosi, fisik, dan
akademik di dalam kelas atau di lingkungan sekolah dan sudah terbukti secara
empirik berhasil memacu percepatan dan meningkatkan kapasitas memori peserta
didik (enhance learning and increase long-term memory capabilities of learners )
untuk waktu yang panjang.
Pembelajaran Tematik Terpadu relevan untuk mengakomodasi perbedaan-
perbedaan kualitatif lingkungan belajar, dan diharapkan mampu menginspirasi
peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar. Pembelajarn tematik terpadu
memiliki perbedaan kualitatif ( qualitatively different) dengan model pembelajaran
lain, karena sifatnya memandu peserta didik mencapai kemampuan berpikir tingkat
7
tinggi (higher levels of thinking) atau keterampilan berpikir dengan mengoptimasi
kecerdasan ganda (multiple thinking skills), sebuah proses inovatif bagi
pengembangnan dimensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
8
Tahapan ini mencakup pengorganisasian sumber belajar, bahan ajar, media
belajar, termasuk kegiatan ekstrakurikuler yang bertujuan untuk menunjukkan
suatu tema pembelajaran terjadi dalam kehidupan nyata. Misalnya,
pembelajaran di kelas yang didasarkan atau diperkaya hasil karya wisata,
kunjungan ke museum, dan lain-lain.
3. Melaksanakan Aktivitas Pembelajaran.
Tahapan ini memberi peluang peserta didik untuk mampu berpartisipasi dan
memahami berbagi persepektif dari suatu tema. Hal ini memberi peluang bagi
guru dan peserta didik melakukan eksplorasi suatu pokok bahasan.
9
4. Mengembangkan kompetensi berbahasa lebih
baik dengan mengkaitkan berbagai mata pelajaran lain dengan pengalaman
pribadi peserta didik
5. Lebih bergairah belajar karena mereka dapat
berkomunikasi dalam situasi nyata, seperti: bercerita, bertanya, menulis sekaligus
mempelajari pelajaran yang lain.
6. Lebih merasakan manfaat dan makna belajar
karena materi yang disajikan dalam konteks tema yang jelas
7. Guru dapat menghemat waktu, karena mata
pelajaran yang disajikan secara terpadu dapat dipersiapkan sekaligus dan
diberikan dalam 2 atau 3 pertemuan bahkan lebih dan atau pengayaan.
8. Budi pekerti dan moral peserta didik dapat
ditumbuh kembangkan dengan mengangkat sejumlah nilai budi pekerti sesuai
dengan situasi dan kondisi.
10
2. Menggunakan kelompok untuk bekerjasama, berkolaborasi, belajar berkelompok,
dan memecahkan konflik sehingga mendodong peserta didik untuk memecahkan
masalah sosial dengan saling menghargai.
3. Mengoptimasi lingkungan belajar sebagai kunci dalam menciptakan kelas yang
ramah otak (brain-friendly classroom). Aktivitas belajar melibatkan subjek
belajar secara langsung, mengoptimasi semua sumber belajar, dan memberi
peluang peserta didik untuk mengesplorasi materi secara lebih luas.
4. Peserta didik secara cepat dan tepat waktu mampu memproses informasi. Proses
itu tidak hanya menyentuh dimensi kuantitas, namun juga kualitas dalam
mengeksplorasi konsep-konsep baru dan membantu peserta didik siap
mengembangkan pengetahuan.
5. Proses pembelajaran di kelas memungkinkan peserta didik berada dalam format
ramah otak.
6. Materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru dapat diaplikasikan langsung
oleh peserta didik dalam konteks kehidupannya sehari-hari.
7. Peserta didik yang relatif mengalami keterlambatan untuk menuntaskan program
belajar memungkinkan mengejar ketertinggalanya dengan dibantu oleh guru
melalui pemberian bimbingan khusus dan penerapan prinsip belajar tuntas.
8. Program pembelajaran yang bersifat ramah otak memungkinkan guru untuk
mewujudkan ketuntasan belajar dengan menerapkan variasi cara penilaian.
11
pembelajaran. Misalnya, pada jam-jam tertentu guru memfokuskan kegiatan
pembelajaran pada pemahaman bentuk kata, makna kata,dan ungkapan
dengan saran pembuahan ketrampilan dalam mengembangkan daya imajinasi,
daya berfikir logis, menentukan ciri bentuk dan makna kata-kata dalam puisi,
membuat ungkapan dan menulis puisi.
4. Model Urutan/Rangkaian (sequenced model). Model ini memadukan topik-topik
antarmata pelajaran yang berbeda secara pararel. Isi cerita dalam roman
sejarah, misalnya: topik pembahasannya secara pararel atau dalam jam yang
sama dapat dipadukan dengan ikhwal sejarah perjuangan bangsa karakteristik
kehidupan sosial masyarakat pada periode tertentu maupun topik yang
menyangkut perubahan makna kata.
5. Model berbagi (shared/participative model). Model ini merupakan pemaduan
pembelajaran akibat munculnya tumbang-tindih ( overlapping concept) atau ide
pada dua mata pelajaran atau lebih. Buir-butir pembelajaran tetang
kewarganegaraan dalam PKn misalnya, dapat bertumpang tindih dengan butir
pembelajaran Tata Negara, Sejarah Perjuangan Bangsa, dan sebagainya.
6. Model jaring laba-laba (webbed model). Model ini berangkat dari pendekatan
tematis sebagai acuan dasar bahan dan kegiatan pembelajaran. Tema yang
dibuat dapat mengikat kegiatan pembelajaran, baik dalam mata pelajaran
tertentu maupun antar mata pelajaran.
7. Model galur (threaded model). Model ini memadukan bentuk-bentuk
ketrampilan. Misalnya: melakukan prediksi dan estimasi dalam matematika,
ramalan terhadap kejadian-kejadian, antisipasi terhadap cerita, dsb. Bentuk
model ini terfokus pada meta kurikulum.
8. Model celupan (immersed model). Model ini dirancang untuk membantu peserta
didik dalam menyaring dan memadukan berbagai pengalaman dan
pengetahuan dihubungkan dengan medan pemakaiannya. Kegiatan
pembelajaran diarahkan untuk mewadahi tukar pengalaman dan pemanfaatan
pengalaman masing-masing.
9. Model jejaring (networked model). Model ini merupakan model pemaduan
pembelajaran yang mengandaikan kemungkinan perubahan konsepsi, bentuk
pemecahan masalah, maupun tuntutan bentuk ketrampilan baru setelah peserta
didik mengadakan studi lapangan dalam situasi, kondisi, maupun konteks yang
berbeda.
10. Model terpadu (integrated model). Model ini merupakan pemaduan sejumlah
topik dari mata pelajaran yang berbeda, tetapi esensinya sama dalam sebuah
12
topik tertentu. Topik evidensi yang semula terdapat dalam pelajaran
matematika, bahasa Indonesia, IPA, dan IPS agar tidak membuat muatan
kurikulum berlebihan, cukup diletakkan dalam mata pelajaran tertentu,
misalnya IPA.
13
BAB III PROSES PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU
DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC
Pembelajaran yang diciptakan baik di kelas maupun di luar kelas diharapkan dapat
dikondisikan dalam suasana hubungan peserta didik dan guru yang saling menerima
dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat. Hal ini diterapkan dengan prinsip tut wuri
handayani, ing madia mangun karsa, ing ngarsa sung tulada (di belakang memberikan
daya dan kekuatan, di tengah membangun semangat dan prakarsa, di depan
memberikan contoh dan teladan). Terlebih bagi peserta didik sekolah dasar yang masih
berada di Kelas 1, 2 dan 3, yang masih memerlukan bimbingan, dan perhatian,
sebagaimana pelayanan para orang tua yang dengan kasih sayang membimbing mereka.
Sedangkan di Kelas 4, 5, dan 6 mulai ditingkatkan pemahaman peserta didik untuk lebih
memahami hidup dan kehidupan di lingkungan sekitar dengan menciptakan pola berpikir
rasional. Mencari jawaban mengapa harus belajar membaca dan menulis? Mengapa
harus belajar matematika, mengapa harus berinterakti dan saling berkomunikasi dengan
teman dan sebagainya. Dengan pembelajaran tematik Terpadu diharapkan dapat
menjawab ke semuanya itu dengan catatan guru dan peserta didik memiliki komitmen
dan selalu berpikir positif bahwa pola pembelajaran yang dilakukan adalah menuju
ketercapaian kompetensi sebagaimana yang dituangkan di dalam standar kelulusan.
Pelaksanaan pembelajaran seyogyanya dengan menggunakan pendekatan
multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan
memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar, dengan prinsip alam
takambang. Jadi guru (semua yang terjadi, tergelar dan berkembang di masyarakat
dan lingkungan sekitar serta lingkungan alam semesta dijadikan sumber belajar,
contoh dan teladan). Sebuah model pembelajaran diharapkan dapat dipergunakan
sebagai wawasan untuk disesuaikan dengan kondisi peserta didik di masing-masing
sekolah.
Peserta didik perlu dipersiapkan baik secara internal maupun eksternal, baik ketika
di dalam kelas maupun di luar kelas. Terlebih bagi peserta didik yang masih berada
di sekolah dasar tentu saja tidak dapat disamakan pelayannya dengan peserta didik
yang ada di kelas menengah. Namun demikian baik peserta didik di kelas 1 sampai
dengan kelas 6 dikondisikan menggunakan pendekatan tematik terpadu dengan
tema sebagai pemersatunya.
14
Tema berperan sebagai pemersatu kegiatan pembelajaran, dengan memadukan
beberapa mata pelajaran sekaligus. Adapun mata pelajaran yang dipadukan adalah
mata pelajaran Agama (Akhlak Mulia/Budi Pekerti/ tata krama), PPKn dan
Kepribadian, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (terdiri atas: Bahasa Indonesia, IPS,
IPA, Matematika,), Estetika (Seni Budaya-Keterampilan) dan Pendidikan Jasmani,
Olah Raga dan Kesehatan.
Pembuatan tema diharapkan memperhatikan kondisi peserta didik, lingkungan
sekitar dan kompetensi guru dengan prosentase penyajian disesuaikan dengan aloasi
waktu yang tersedia. Guru dalam penyajian diharapkan tidak terkonsentrasi pada
salah satu mata pelajaran, melainkan harus tetap memperhatikan prosentase
penyajianya. Namun demikian penjadwalan dalam hal ini tidak terbagi secara kaku
melainkan diatur secara luwes.
Mata Pelajaran Agama yang disajikan secara terpadu adalah yang sifatnya budi
pekerti luhur, akhlak mulia dan tata krama serta bagaimana bersopan santun dalam
pergaulan di dalam keluarga dan masyarakat, keterkaitan dengan pendidikan
karakter bangsa. Sedangkan untuk materi-materi yang sifatnya aqidah dan khusus
keagamaannya sisajikan oleh guru agama sendiri.
Demikian juga untuk Pendidikan Jasmani dan kesehatan, yang sifatnya gerakan
ringan dan kesehatan yang dapat disajikan di dalam kelas, bisa dilakukan oleh guru
kelas. Sedangkan yang sifatnya gerakan olah raga yang memerlukan fisik, gerakan
bebas, tetap dilakukan oleh guru olah raga dan dilaksanakan di luar kelas/ lapangan
olah raga.
Pembelajaran tematik diawali dengan pembuatan tema selama satu tahun, kemudian
dengan tema-tema yang telah dibuat tersebut, guru menganalisis semua standar
kompetensi lulusan yang diturunkan ke dalam kompetensi inti dan selanjutnya
mengalir ke kompetensi dasar dan membuat indikator dari masing-masing mata
pelajaran yang ada di setiap kelas. Setelah itu dibuat hubungan antara KD dan
indikator dengan tema yang telah disiapkan selama satu tahun. Berikutnya dari
pemetaan hubungan tersebut dilanjutkan dengan membuat jaringan KD & indikator
dari setiap tema yang telah dibuat. Setelah jadi semua jaringan selama satu tahun
dilanjutkan dengan menyusun silabus tematik dan yang terakhir menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran Tematik.
Pembelajaran tematik terpadu melalui beberapa tahapan yaitu :
15
1. Guru harus mengacu pada tema sebagai pemersatu berbagai mata pelajaran
untuk satu tahun.
2. Guru melakukan analisis standar kompetensi lulusan, kompetensi inti,
kompetensi dasar dan membuat indikator dengan tetap memperhatikan muatan
materi dari Standar Isi,.
3. Membuat hubungan antara kompetensi dasar, indikator, dengan tema
4. Membuat jaringan KD dan indikator
5. Menyusun silabus tematik
6. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran tematik dengan mengondisikan
pembelajaran yang menggunakan pendekatan scientific. Untuk lebih jelasnya
akan dibahas di bawah ini.
16
o menguji hipotesis,
o menerima atau menolak hipotesis dan merevisi hipotesis atau
o membuat kesimpulan
Dari beberapa pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa pendekatan Saintifik
adalah pembelajaran yang mendorong anak untuk melakukan keterampilan-
keterampilan ilmiah sesuai permendiknud 81 A tahun 2013 sebagai berikut :
1. Mengamati
Dalam kegiatan mengamati, guru membuka secara luas dan bervariasi
kesempatan peserta didik untuk melakukan pengamatan melalui kegiatan:
melihat, menyimak, mendengar, dan membaca. Guru memfasilitasi peserta didik
untuk melakukan pengamatan, melatih mereka untuk memperhatikan (melihat,
membaca, mendengar, meraba, merasakan, mencium aroma) hal yang penting
dari suatu benda atau objek.
2. Menanya
Dalam kegiatan mengamati, guru membuka kesempatan secara luas kepada
peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah dilihat, disimak, dibaca
atau dilihat. Guru perlu membimbing peserta didik untuk dapat mengajukan
pertanyaan-pertanyaan tentang yang hasil pengamatan objek yang konkrit
sampai kepada yang abstrak berkenaan dengan fakta, konsep, prosedur, atau
pun hal lain yang lebih abstrak. Pertanyaan yang bersifat faktual sampai kepada
pertanyaan yang bersifat hipotetik.
Dari kegiatan kedua dihasilkan sejumlah pertanyaan. Melalui kegiatan
bertanya dikembangkan rasa ingin tahu peserta didik. Semakin terlatih dalam
bertanya maka rasa ingin tahu semakin dapat dikembangkan. Pertanyaan
tersebut menjadi dasar untuk mencari informasi yang lebih lanjut dan beragam
dari sumber yang ditentukan guru sampai yang ditentukan peserta didik, dari
sumber yang tunggal sampai sumber yang beragam.
3. Mengumpulkan informasi/eksperimen
Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan mengumpulkan informasi
dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu peserta didik dapat
membaca buku yang lebih banyak, memperhatikan fenomena atau objek yang
lebih teliti, atau bahkan melakukan eksperimen. Dari kegiatan tersebut terkumpul
sejumlah informasi. Anak perlu dibiasakan untuk menghubung-hubungkan
antara informasi satu dengan yang lain, untuk mengambil kesimpulan. Anak
17
perlu dihadapkan dengan sekumpulan fakta yang memiliki unsur kesamaan
agar ditemukan polanya.
4. Mengasosiasikan/mengolah informasi /menalar
Informasi tersebut menjadi dasar bagi kegiatan berikutnya yaitu memroses
informasi untuk menemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya,
menemukan pola dari keterkaitan informasi dan bahkan mengambil berbagai
kesimpulan dari pola yang ditemukan.
Kegiatan mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari
hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen maupun hasil dari kegiatan mengamati
dan kegiatan mengumpulkan informasi.
Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah
keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat
mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda
sampai kepada yang bertentangan.
5. Mengomunikasikan
Kegiatan berikutnya adalah menuliskan atau menceritakan apa yang
ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan, dan menemukan
pola. Hasil tersebut disampaikan di kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil
belajar peserta didik atau kelompok peserta didik tersebut. Peserta didik perlu
dibiasakan untuk mengemukakan dan mengomunikasikan ide, pengalaman, dan
hasil belajarnya kepada orang lain ( teman atau guru bahkan orang luar )’
Pendekatan saintifik ini biasanya tampak jelas ketika siswa terlibat dalam model
pembelajaran tertentu, yaitu (1) Project Based Learning, (2) Problem Based
Learning, dan (3) Discovery Learning.
18
yang berfokus pada pemecahan masalah yang berhubungan dengan
kehidupan peserta didik. Pembelajaran berbasis proyek merupakan bagian
dari metoda instruksional yang berpusat pada pembelajaran. Dalam
pelaksanaan pembelajaran Berbasis Proyek ( Project Based Learning),
guru hanya mengamati, memantau kegiatan belajar mengajar baik di
dalam kelas maupun di luar kelas.
1) Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran Berbasis Proyek ( Project Based Learning) yaitu:
a. Mengaktifkan peserta didik didik dalam kegiatan belajar mengajar
b. Membiasakan peserta didik berinteraksi pada lingkungan.
c. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mau bekerja secara
produktif menemukan berbagai pengetahuan.
d. Membiasakan peserta didik berpikir kritis dan analistis
e. Mencari dan memanfaatkan sumber belajar yang berasal dari lingkungan
sekitar.
f. Menggunakan pengetahuan secara efektif
g. Mengembangkan pengetahuan dan strategi untuk memecahkan
permasalahan.
2) Manfaat
Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP) merupakan strategi pembelajaran
yang berfokus pada peserta didik dalam kegiatan pemecahan masalah
dan tugas-tugas bermakna lainnya. Pelaksanaan PBP dapat memberi
peluang pada peserta didik untuk bekerja mengonstruk tugas yang
diberikan guru yang puncaknya dapat menghasilkan produk karya peserta
didik. Manfaat Pembelajaran berbasis proyek (PBP) diantaranya adalah
sebagai berikut:
a. Memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru dalam pembelajaran.
b. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam pemecahan masalah.
c. Membuat peserta didik lebih aktif dalam memecahkan masalah yang
kompleks dengan hasil produk nyata berupa barang atau jasa.
d. Mengembangkan dan meningkatkan keterampilan peserta didik dalam
mengelola sumber/bahan/alat untuk menyelesaikan tugas.
e. Meningkatkan kolaborasi peserta didik khususnya pada PBP yang bersifat
kelompok.
19
3) Prinisp-prinsip pembelajaran berbasis proyek (PBP)
Sebagaimana telah diuraikan di atas bahwa sarana pembelajaran untuk
mencapai kompetensi dalam PBP menggunakan tugas proyek sebagai
strategi pembelajaran. Para peserta didik bekerja secara nyata,
memecahkan persoalan di dunia nyata yang dapat menghasilkan solusi
berupa produk atau hasil karya secara nyata atau realistis. Prinsip yang
mendasari pembelajaran berbasis proyek adalah:
a. Pembelajaran berpusat pada peserta didik yang melibatkan tugas-tugas
pada kehidupan nyata untuk memperkaya pembelajaran.
b. Tugas proyek menekankan pada kegiatan penelitian berdasarkan suatu
tema atau topik yang telah ditentukan dalam pembelajaran.
c. Penyelidikan atau eksperimen dilakukan secara otentik dan
menghasilkan produk nyata yang telah dianalisis dan dikembangkan
berdasarkan tema/topik yang disusun dalam bentuk produk (laporan
atau hasil karya). Produk, laporan, atau hasil karya tersebut
selanjutnya dikomunikasikan untuk mendapat tanggapan dan umpan
balik untuk perbaikan proyek berikutnya.
4) Langkah-langkah Pembelajaran
Dalam PBP, peserta didik diberikan tugas dengan mengembangkan
tema/topik dalam pembelajaran dengan melakukan kegiatan proyek yang
realistik. Di samping itu, penerapan pembelajaran berbasis proyek ini
mendorong tumbuhnya kreativitas, kemandirian, tanggung jawab,
kepercayaan diri, serta berpikir kritis dan analitis pada peserta didik.
Secara umum, langkah-langkah Pembelajaran berbasis proyek (PBP)
dapat dijelaskan sebagai berikut.
2. Perancangan 3. Penyusunan
1. Penentuan Proyek langkah-langkah Jadwal Pelaksanaan
penyelesaian proyek Proyek
5. Penyusunan 4. Penyelesaian
6. Evaluasi proses laporan dan Proyek dengan
dan hasil proyek presentasi/publikasi fasilitasi dan
hasil Proyek monitoring guru
20
Tabel 1: Sintaksis Pembelajaran Berbasis Proyek
Tahap Kegiatan Guru dan Peserta Didik
Tahap 1 : Guru memberitahukan kepada peserta didik
Penentuan Proyek tentang proyek yang akan dikerjakan dan
(Menyampaikan proyek menyepakati kontak belajar
yang akan dikerjakan)
Tahap 2 : Guru membentuk kelompok-kelompok kecil
Perancangan langkah- yang nantinya akan bekerja sama untuk
langkah Proyek menggali informasi yang diperlukan untuk
(Mengorganisasi peserta menjalankan proyek.
didik untuk belajar)
Tahap 3 : Guru mendorong peserta didik melakukan
Membantu peserta didik penggalian informasi yang diperlukan . Kalau
melakukan penggalian perlu, guru memfasilitasi dengan menyediakan
informasi yang diperlukan. buku, bahkan bacaan, video,atau bahkan
mendampingi peserta didik mencari informasi
di internet.
Tahap 4 : Merumuskan hasil Guru mendorong peserta didik untuk
pengerjaan proyek menyajikan informasi yang diperoleh ke dalam
satu bentuk yang paling mereka sukai.
Tahap 5 : Guru mendorong peserta didik untuk
Menyajikan hasil pengerjaan menyajikan hasil karya mereka kepada seluruh
proyek siswa yang lain
Sesuai dengan namanya . Project Based Learning, maka peserta didik belajar
dari melakukan proyek. Karena itu, kalau ingin menyelenggarakan Project Based
Learning, harus ada proyek dulu yang ingin dikerjakan. Misalnya ada proyek
penghijauan atau pembuatan kebun tanaman Obat Keluarga, atau penataan
Ruang Kelas, dll.
Ketika melakukan proyek penghijauan, misalnya peserta didik belajar tentang
IPA, Matematika, Bahasa Indonesia, IPS dan mata pelajaran lain . Dengan
mencatat perkembangan tumbuhan yang ditanam dalam proyek penghijauan
tersebut, anak belajar matematika. Dengan mencatat ukuran bentuk dari daun
dan aspek lain dari tanaman yang ditanam , peserta didik belajar IPA dan
sekaligus matematika. Dengan menganalisis pertumbuhan serta mencatat dan
21
melaporkan hasilnya kepada teman, guru atau pihak lain, anak belajar bahasa
Inonesia. Demikianlah seterusnya.
Catatan :
Pembelajaran berbasis proyek biasanya dilaksanakan dalam periode waktu
yang lama. Minimal satu minggu penuh, bahkan bisa satu bulan, atau satu
semester. Karena itu pembelajaran berbasis proyek tidak dimaksudkan untuk
menggantikan kegiatan pembelajaran yang sudah ada di dalam Buku Siswa dan
Buku Pedoman Guru. Pembelajaran Berbasis Proyek tersebut disarankan untuk
diterapkan sebaiknya kelas tinggi pada setiap minggu keempat dari satu tema.
b. Problem Based Learning
1) Pengertian Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)
Pembelajaran berbasis masalah (PBM) adalah pendekatan pembelajaran yang
dilakukan untuk memecahkan permasalahan yang diangkat oleh guru dan
peserta didik. Pembelajaran model ini membahas dan memecahkan masalah
autentik. Dengan Pembelajaran berbasis masalah Peserta didik didorong untuk
dapat menyusun pengetahuan sendiri, menumbuhkan keterampilan yang lebih
tinggi, melatih kemandirian peserta didik, dan dapat meningkatkan kepercayaan
diri peserta didik . Masalah autentik diartikan sebagai masalah kehidupan nyata
yang ditemukan peserta didik dalam kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran berbasis masalah proses ( Problem Based Learning) merupakan
model pembelajaran yang digunakan untuk mendapatkan suatu penyelesaian
tugas atau situasi yang benar - benar sebagai masalah dengan menggunakan
aturan-aturan yang sudah diketahui. Dengan demikian pembelajaran
berdasarkan masalah (Problem Based Learning) lebih memfokuskan pada
masalah kehidupan nyata yang bermakna b Dalam model Pembelajaran
Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning) ini, guru lebih banyak berperan
sebagai fasilitator, pembimbing dan motivator. Guru mengajukan masalah
otentik/mengorientasikan peserta didik kepada permasalahan nyata ( real world),
memfasilitasi/membimbing (scaffolding) dalam proses penyelidikan, memfasilitasi
dialog antara siswa, menyediakan bahan ajar peserta didik serta memberikan
dukungan dalam upaya meningkatkan temuan dan perkembangan intektual
peserta didik.
2) Tujuan
22
Tujuan utama PBM bukanlah penyampaian sejumlah besar pengetahuan kepada
peserta didik, melainkan pada pengembangan kemampuan berpikir kritis dan
kemampuan pemecahan masalah dan sekaligus mengembangkan kemampuan
peserta didik untuk secara aktif membangun pengetahuan sendiri. PBM juga
dimaksudkan untuk mengembangkan kemandirian belajar dan keterampilan
sosial peserta didik. Kemandirian belajar dan keterampilan sosial itu dapat
terbentuk ketika peserta didik berkolaborasi untuk mengidentifikasi informasi,
strategi, dan sumber belajar yang relevan untuk menyelesaikan masalah.
3) Prinsip-prinsip PBM
Prinsip utama PBM adalah penggunaan masalah nyata sebagai sarana bagi
peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan dan sekaligus
mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kemampuan pemecahan
masalah. Masalah nyata adalah masalah yang terdapat dalam kehidupan sehari-
hari dan bermanfaat langsung apabila diselesaikan.
Pemilihan atau penentuan masalah nyata ini dapat dilakukan oleh guru maupun
peserta didik yang disesuaikan kompetensi dasar tertentu. Masalah itu bersifat
terbuka (open-ended problem), yaitu masalah yang memiliki banyak jawaban
atau strategi penyelesaian yang mendorong keingintahuan peserta didik untuk
mengidentifikasi strategi-strategi dan solusi-solusi tersebut. Masalah itu juga
bersifat tidak terstruktur dengan baik ( ill-structured) yang tidak dapat
diselesaikan secara langsung dengan cara menerapkan formula atau strategi
tertentu, melainkan perlu informasi lebih lanjut untuk memahami serta perlu
mengkombinasikan beberapa strategi atau bahkan mengkreasi strategi sendiri
untuk menyelesaikannya.
4) Manfaat
a. Peserta didik lebih memahami konsep yang diajarkan sebab mereka sendiri
yang menemukan konsep tersebut;
Melibatkan secara aktif memecahkan masalah dan menuntut keterampilan
berpikir peserta didik yang lebih tinggi;
Pengetahuan tertanam berdasarkan skemata yang dimiliki peserta didik
sehingga pembelajaran lebih bermakna;
Peserta didik dapat merasakan manfaat pembelajaran secara langsung, sebab
masalah-masalah yang diselesaikan langsung dikaitkan dengan kehidupan
23
nyata, hal ini dapat meningkatkan motivasi dan ketertarikan peserta didik
terhadap bahan yang dipelajari;
Menjadikan peserta didik lebih mandiri dan dewasa, mampu memberi aspirasi
dan menerima pendapat orang lain, menanamkan sikap sosial yang positif
diantara peserta didik; dan
Pengkondisian peserta didik dalam belajar kelompok yang saling berinteraksi
terhadap pembelajar dan temannya sehingga pencapaian ketuntasan belajar
peserta didikdapat diharapkan.
3. Membimbing
Mengorientasikan 2. Mengorganisasi
penyelidikan
peserta didik peserta didik untuk
individual maupun
terhadap masalah belajar
kelompok
24
Tahap Kegiatan Guru dan Peserta Didik
(Menyajikan masalah
yang akan dipecahkan)
Tahap 2 : Guru bersama peserta didik mencoba
mengorgaisasi peserta memahami masalah, dan mengidentifikasi
didik untuk belajar langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk
(Merumuskan Masalah) memecahkan masalah tersebut.
Tahap 3 : Guru menyediakan fasilitas untuk membantu
Membantu peserta didik peserta didik menjalankan rencana mereka
memecahkan masalah memecahkan masalah.
Tahap 4 : Guru mendorong peserta didik untuk
Merumuskan hasil merumuskan hasil pemecahan masalah dalam
pemecahan masalah bentuk yang paling menarik dan mereka sukai
Tahap 5 : Guru mendorong peserta didik untuk saling
Menyajikan hasil berbagi hasil pemecahannya dan mengkonfirmasi
pemecahan masalah kebenarannya.
25
Pembelajaran Berbasis Masalah disarankan untuk diterapkan di kelas 4 dan
pada setiap minggu ke empat dari suatu tema.
Discovery Learning
1) Pengertian
Discovery diartikan sebagai penemuan. Menurut Sund ” discovery adalah proses
mental dimana siswa mampu mengasimilasikan sesuatu konsep atau prinsip”.
Proses mental tersebut ialah mengamati, mencerna, mengerti, mengolong-
golongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan dan
sebagainya (Roestiyah, 2001:20).
Dalam Konsep Belajar, sesungguhnya discovery learning merupakan
pembentukan kategori-kategori atau konsep-konsep, yang dapat memungkinkan
terjadinya generalisasi. Sebagaimana teori Bruner tentang kategorisasi yang
nampak dalam discovery, bahwa discovery adalah pembentukan kategori-
kategori, atau lebih sering disebut sistem-sistem coding. Pembentukan kategori-
kategori dan sistem-sistem coding dirumuskan demikian dalam arti relasi-relasi
(similaritas & difference) yang terjadi diantara obyek-obyek dan kejadian-
kejadian (events).
Selanjutnya menurut Bruner ”penemuan adalah suatu proses, suatu jalan/cara
dalam mendekati permasalahan bukannya suatu produk atau item pengetahuan
tertentu”. Dengan demikian di dalam pandangan Bruner, belajar dengan
penemuan adalah belajar untuk menemukan, dimana seorang siswa dihadapkan
dengan suatu masalah atau situasi yang tampaknya ganjil sehingga siswa dapat
mencari jalan pemecahan (Markaban, 2006:9).
Di dalam proses belajar, Bruner mementingkan partisipasi aktif dari tiap peserta
didik, dan mengenal dengan baik adanya perbedaan kemampuan. Untuk
menunjang proses belajar perlu lingkungan memfasilitasi rasa ingin tahu peserta
didik pada tahap eksplorasi. Lingkungan ini dinamakan discovery learning
environment, yaitu lingkungan dimana peserta didik dapat melakukan eksplorasi,
penemuan-penemuan baru yang belum dikenal atau pengertian yang mirip
dengan yang sudah diketahui. Lingkungan seperti ini bertujuan agar peserta didik
dalam proses belajar dapat berjalan dengan baik dan lebih kreatif.
Untuk memfasilitasi proses belajar yang baik dan kreatif harus berdasarkan pada
manipulasi bahan pelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif peserta
26
didik. Manipulasi bahan pelajaran bertujuan untuk memfasilitasi kemampuan
peserta didik dalam berfikir (merepresentasikan apa yang dipahami) sesuai
dengan tingkat perkembangannya. Menurut Bruner perkembangan kognitif
seseorang terjadi melalui tiga tahap yang ditentukan oleh bagaimana cara
lingkungan, yaitu: enactiv, iconic, dan symbolic.
Tahap enaktif, seseorang melakukan aktivitas-aktivitas dalam upaya untuk
memahami lingkungan sekitarnya, artinya, dalam memahami dunia sekitarnya
anak menggunakan pengetahuan motorik, misalnya melalui gigitan, sentuhan,
pegangan, dan sebagainya.
Tahap iconic, seseorang memahami objek-objek atau dunianya melalui gambar-
gambar dan visualisasi verbal. Maksudnya, dalam memahami dunia sekitarnya
anak belajar melalui bentuk perumpamaan (tampil) dan perbandingan
(komparasi).
Tahap symbolic, seseorang telah mampu memiliki ide-ide atau gagasan-
gagasan abstrak yang sangat dipengaruhi oleh kemampuannya dalam berbahasa
dan logika. Dalam memahami dunia sekitarnya anak belajar melalui simbol-
simbol bahasa, logika, matematika, dan sebagainya.
Ciri utama belajar menemukan yaitu: (1) mengeksplorasi dan memecahkan
masalah untuk menciptakan, menggabungkan dan menggeneralisasi
pengetahuan; (2) berpusat pada siswa; (3) kegiatan untuk menggabungkan
pengetahuan baru dan pengetahuan yang sudah ada.
Pada akhirnya yang menjadi tujuan dalam metode discovery learning menurut
Bruner adalah hendaklah guru memberikan kesempatan kepada muridnya untuk
menjadi seorang problem solver, seorang scientist, historin, atau ahli
matematika. Dan melalui kegiatan tersebut peserta didik akan menguasainya,
menerapkan, serta menemukan hal-hal yang bermanfaat bagi dirinya.
1. Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran Berbasis Penemuan (Discovery Learning) yaitu:
a. Meningkatkan partisipasi aktif peserta didik dalam pembelajaran.
b. Mendorong peserta didik untuk dapat menemukan dan menyelidiki sendiri
konsep yang dipelajari mudah diingat dan tidak mudah dilupakan
peserta didik;
27
c. Mendorong peserta didik untuk belajar menemukan pola dalam situasi
konkret maupun abstrak, serta meramalkan (extrapolate) informasi
tambahan yang diberikan.
d. Membantu peserta didik membentuk cara kerja bersama yang efektif,
saling membagi informasi, serta mendengar dan menggunakan ide-ide
orang lain.
e. Melatih peserta didik belajar berpikir analisis dan mencoba memecahkan
problema yang dihadapi sendiri .
2) Manfaat
a. Peserta didik aktif dalam kegiatan belajar, sebab ia berpikir dan
menggunakan kemampuan untuk menemukan hasil akhir;
b. Peserta didik memahami benar bahan pelajaran, sebab mengalami sendiri
proses menemukannya. Sesuatu yang diperoleh dengan cara ini lebih
lama diingat;
c. Menemukan sendiri menimbulkan rasa puas. Kepuasan batin ini
mendorong ingin melakukan penemuan lagi sehingga minat belajarnya
meningkat;
d. Peserta didik yang memperoleh pengetahuan dengan metode penemuan
akan lebih mampu mentransfer pengetahuannya ke berbagai konteks;
e. Metode ini melatih peserta didik untuk lebih banyak belajar sendiri.
3) Langkah-langkah Pembelajaran Discovery Learning
a. Langkah Persiapan
Menentukan tujuan pembelajaran
Melakukan identifikasi karakteristik peserta didik (kemampuan awal, minat,
gaya belajar, dan sebagainya)
Memilih materi pelajaran.
Menentukan topik-topik yang harus dipelajari peserta didik secara induktif
(dari contoh-contoh generalisasi)
Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contoh-contoh, ilustrasi,
tugas dan sebagainya untuk dipelajari peserta didik
Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke kompleks, dari yang
konkret ke abstrak, atau dari tahap enaktif, ikonik sampai ke simbolik
Melakukan penilaian proses dan hasil belajar peserta didik.
b. Pelaksanaan Model Discovery Learning
28
Menurut Syah (2004:244) dalam mengaplikasikan strategi discovery learning
di kelas, langkah-langkah yang harus dilaksanakan dalam kegiatan belajar
mengajar secara umum sebagai berikut:
2. Problem
1. Stimulation /
statement / 3. Pengumpulan
pemberian
pernyataan / data
rangsangan
identifikasi masalah
6. Menarik
kesimpulan 5. Pembuktian 4. Pengolahan data
29
Tahap Aktivitas Guru dan Peserta Didik
mencari polanya contoh contoh tersebut
Tahap 6 Guru mengajak kelompok-kelompok untuk berbagi
Memfasilitasi peserta didik dugaannya dan mendiskusikan sehingga diperoleh
untuk berbagi hasil dugaan bersama
penalaran (dugaannya)
Tahap 6 Guru memberikan penegasan tentang maksud dari
Mendorong peserta didik konsep itu
untuk menyimpulkan
Tahap 7 Guru memberikan latihan-latihan untuk
Membantu peserta didik memantapkan pemahaman peserta didik
lebih mantap memahami
konsepnya
30
terlihat dengan jelas, tugas guru adalah bagaimana menyesuaikan buku siswa
dan buku guru tersebut sehingga pendekatan saintifik itu terlihat jelas.
Dari model-model pembelajaran yang telah diuraikan di atas, model
pembelajaran dengan metode penemuan bisa diterapkan untuk kegiatan
sehari-hari. Sedangkan Project Based Learning dan Problem Based Learning
lebih cocok digunakan untuk kelas tinggi dalam minggu ke-4 dalam temanya.
Pengertian
Kegiatan Pembelajaran di luar kelas adalah pembelajaran yang dilakukan dengan
memanfaatkan lingkungan sebagai sumber dan media pembelajaran. Pengertian
lingkungan dapat dimaknai sebagai lingkungan fisik dan sosial.
31
Manfaat Pembelajaran di luar Kelas
1. Membebaskan guru dan peserta didik dari ikatan dan keterbatasan kelas
secara fisik.
2. Memberi keleluasaan untuk melakukan kegiatan nyata yang didukung dengan
lingkungan.
3. Memberikan media kehidupan nyata yang akan membentuk sikap positif,
dalam kehidupan sehari-hari.
4. Mendorong kreativitas siswa
Selain lingkungan seperti di atas, lingkungan belajar juga berupa lingkungan non
fisik, yang terwujud dalam interaksi dan hubungan di kelas dan di luar kelas .
Mutu interaksi dan hubungan antara guru dan siswa ikut berperan
dalam menciptakan kondisi belajar yang efektif. Guna mendukung kondisi belajar
yang efektif, interaksi dan hubungan yang ada haruslah bersifat:
• Jelas dan singkat
• Positif dan suportif
• Adil dan tidak bias/ timpang
Instruksi atau peragaan yang diberikan oleh guru harus jelas dan ringkas. Ini
berarti berbicara dengan suara yang jelas, menggunakan bahasa yang dapat
dipahami anak, dan menyesuaikan dengan lamanya daya konsentrasi
anak.Interaksi dan hubungan yang bersifat positif dan suportif akan
mengarahkan anak pada perilaku yang lebih baik, meningkatkan rasa percaya
dirinya, serta menunjang peningkatan prestasinya. Penggunaan ancaman, kata-
kata yang merendahkan, atau tindak kekerasan terhadap anak adalah
pelanggaran terhadap hak anak dan merupakan tindak kriminal menurut hukum
yang berlaku di Indonesia.Guru juga harus bertindak adil dan tidak bias,
memperlakukan semua anak dengan sama, tanpa memandang perbedaan jenis
kelamin, kemampuan, latar belakang keluarga maupun agama. Selain
berinteraksi dengan cara yang baik dengan siswa, guru perlu menciptakan
interaksi dan hubungan antar anak yang sehat karena interaksi dan hubungan
antar anak juga membantu menciptakan kondisi belajar yang efektif.
32
Guru membagi kelompok besar kelas ke dalam kelompok-kelompok yang
lebih kecil. Siswa bekerja sama dalam kelompok. Perhatian guru pada kinerja
kelompok dan bagaimana siswa berinteraksi dalam kelompokKegiatan ini sangat
baik dipakai pada saat guru ingin:
• siswa saling belajar dari temannya
• membangun kemampuan berkomunikasi
• membangun keterampilan bersosialisasi
• membangun sikap inklusif (menghargai perbedaan di antara sesama teman)
• membangun keterampilan bekerja dalam tim
• membangun keterampilan kepemimpinan
Kegiatan Individu
Strategi ini dapat digunakan pada saat guru ingin melihat potensi atau masalah
belajar setiap siswa dalam belajar. Kegiatan ini dapat pula dipakai untuk
menghasilkan tugas–tugas yang diperlukan untuk pelajaran tertentu, misalnya
mengarang, membuat refleksi, menceritakan kembali, membuat soal cerita
(matematika), melakukan penelitian, dan lain-lain
Kegiatan Berpasangan
Kegiatan ini sangat baik dipakai pada saat guru ingin:
• membangun kemampuan berkomunikasi
• membangun keterampilan bertanya jawab
• Dst
(RPP)
Sekolah : SD ........
Kelas/Semester : I /1 (satu)
Tema : 1. Diriku
33
Sub tema : 1.3 Aku Merawat Tubuhku.
Pembelajaran : 5
Alokasi waktu : 1 hari (6 x 35 menit )
A. Kompetensi Inti
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia
B. Kompetensi Dasar
BAHASA INDONESIA
1.1. Menerima anugerah Tuhan Yang Maha Esa berupa bahasa persatuan dan
sarana belajar di tengah keberagaman bahasa daerah
2.2. Memiliki rasa percaya diri terhadap keberadaan tubuh melalui pemanfaatan
bahasa Indonesia dan/atau bahasa daerah
3.2. Mengenal teks petunjuk/ arahan tentangperawatan tubuh serta pemeliharaan
kesehatan dan kebugaran tubuh dengan bantuan guru atau teman dalam
bahasa lisandan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk
membantu pemahaman.
4.2 Mempraktikkan teks arahan /petunjuk tentang merawat tubuh serta kesehatan
dan kebugaran tubuh secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis
yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu
penyanjian.
Indikator:
3.2.1 Menjelaskan cara merawat kebersihan badan secara lisan
3.2.2 Melengkapi huruf pada kata yang rumpang
4.2.1 Menjelaskan cara-cara mandi secara lisan.
34
4.2.2 Menuliskan cara merawat kesehatan badan
MATEMATIKA
2.2. Menunjukkan perilaku teliti dan peduli dengan menata benda benda di
sekitar ruang kelasberdasarkan dimensi, berat, atau urutan jumlah
3.1 Mengenal bilangan asli sampai 99 dengan menggunakan benda-benda yang
ada di sekitar rumah, sekolah, atau tempat bermain.
4.1 Mengemukakan kembali dengan kalimat sendiri dan memecahkan masalah
yangberkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan terkait dengan
aktivitas sehari-hari di rumah, sekolah, atau tempat bermain serta
memeriksa kebenarannya.
Indikator:
3.1.1 Melakukan operasi penjumlahan bilangan 1-10
4.1.1 Membuat contoh soal cerita penjumlahan.
PPKn
2.2. Menunjukkan perilaku patuh pada tata tertib dan aturan yang berlaku dalam
kehidupan sehari-hari di rumah dan sekolah
3.2 Mengenal tata tertib dan aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari- hari
di rumah dan Sekolah
4.2 Melaksanakan tata tertib di rumah dan sekolah.
Indikator:
3.2.1 Menjelaskan aturan mandi dengan urut.
4.2.1 Menceritakan aktivitas siswa di rumah dan di sekolah
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti berbagai kegiatan pembelajaran:
1. Siswa mampu membuat poster untuk menjelaskan cara merawat kebersihan
badan dengan benar.
2. Siswa dapat melengkapi huruf–huruf dalam kalimat rumpang dengan tepat.
3. Siswa dapat melakukan operasi penjumlahan 1 – 10 dengan tepat.
4. Siswa dapat menerapkan pengetahuan tentang operasi penjumlahan untuk
memecahkan permasalahan.
(*) Catatan: tujuan disesuaikan dengan model pembelajaran berbasis masalah
35
A. Materi Pembelajaran
Cara Perawatan Kebersihan Tubuh.
Kalimat rumpang
Operasi hitung 1- 10
Contoh soal cerita
Aturan mandi
B. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Model Pembelajaran : Problem Based Learning
Metode pembelajaran : Penugasan, tanya jawab, diskusi, wawancara, presentasi
dan demonstrasi.
36
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
37
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
38
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
39
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
40
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Tahap 4
Mengembangkan dan Menyajikan hasil Karya
Siswa diminta untuk mempresentasikan hasil
pekerjaan yang telah mereka buat kepada teman-
41
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
E. Penilaian
Sikap yang di kembangkan:
Percaya diri, disiplin, dan bekerja sama
Aspek yang dikembangkan
Nama Ket.
Percaya diri Disiplin Kerja sama
No siswa 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
P C B A P C B A P C B A
1 Adi
2 Beni
3 Dina
4 Dst
Keterangan:
(1) P : Perlu Bimbingan (3) B : Baik
(2 ) C : Cukup (4) A : Amat Baik
Penilaian
Kriteria Penilaian
42
Bahasa Indonesia
4 = Melengkapi kalimat rumpang dengan tepat secara mandiri.
3 = Melengkapi kalimat rumpang dengan tepat dengan sedikit bantuan guru.
2 = Melengkapi kalimat rumpang dengan bantuan guru.
1= Perlu bimbingan guru secara penuh dalam melengkapi kalimat rumpang
Matematika
4 = Menunjukkan pemahaman terhadap konsep penjumlahan dan pengurangan
dan mampu mengaplikasikannya untuk memecahkan masalah.
3 = Menunjukkan pemahaman terhadap konsep penjumlahan dan pengurangan
namun belum mampu menggunakannya untuk memecahkan masalah.
2 = Membutuhkan bimbingan guru untuk memahami konsep penjumlahan
namun sudah memhami pengurangan.
1 = Membutuhkan bantuan untuk memahami konsep penjumlahan dan
pengurangan.
IPA
4= Menunjukkan pemahaman pentingnya merawat tubuh dengan memberikan
contoh-contoh / Menunjukkan pemahaman tentang cara mandi dengan urutan
yang benar dan mendemonstrasikannya.
3 = Menunjukkan pemahaman pentingnya merawat tubuh namun belum dapat
memberikan contoh/ Menunjukkan pemahaman tentang cara mandi dengan
urutan yang benar tetapi belum dapat mendemonstrasikannya
2 = Menunjukkan pemahaman pentingnya merawat tubuh/ Menunjukkan
pemahaman tentang cara mandi dengan urutan benar dan
mendemonstrasikannya dengan bimbingan guru.
1= Belum menunjukkan pemahaman pentingnya merawat tubuh/ Menunjukkan
pemahaman tentang cara mandi dengan urutan yang kurang benar, dan masih
memerlukan bimbingan guru dalam mendemontrasikan
Catatan Observasi
Kriteria Adi Budi Wati ......
Bahasa Indonesia
Berbicara
43
Menulis (kalimat rumpang)
Matematika
Konsep Penjumlahan
Konsep Pengurangan
IPA
Menjelaskan pentingnya merawat
kesehatan tubuh.
Cara mandi yang benar
Mengetahui
Kepala Sekolah, Guru Kelas 1
________________________ ________________________
NIP. NIP.
44
Contoh RPP Kelas I
A. Kompetensi Inti
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia
45
mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan
kosakata bahasa daerah untuk membantu penyajian
Indikator :
1.1.1 Mengidentifikasi penyebab banji.
4.1.1 Menjawab pertanyaan tentang penyebab banjir berdasarkan informasi dari
gambar.
PPKn
3.2 Mengenal tata tertib dan aturan yang berlaku dalam hidupan sehari-hari di
rumah dan sekolah
4.2 Melaksanakan tata tertib di rumah dan sekolah
Indikator :
1.2.1 Mengidentifikasi perlunya aturan diterapkan di masyarakat untuk mencegah
banjir.
4.2.1 Membuat tata tertib mencegah banjir.
C. Tujuan Pembelajaran :
1. Setelah mengamati gambar dan berdiskusi, siswa dapat mengidentifikasi
penyebab banjir dengan tepat.
2. Setelah memperhatikan gambar, siswa dapat menjawab pertanyaan tentang
penyebab banjir berdasarkan informasi dari gambar dengan benar.
3. Dengan permainan, siswa dapat mengidentifikasi perlunya aturan diterapkan
di masyarakat untuk mencegah banjir dengan tepat.
4. Setelah berdiskusi dalam kelompok, siswa dapat membuat tata tertib
mencegah banjir dengan benar.
D. Materi Pembelajaran
1. Penyebab banjir.
2. Penyebab banjir berdasarkan informasi dari gambar.
3. Perlunya aturan diterapkan di masyarakat untuk mencegah banjir.
4. Tata tertib mencegah banjir.
E. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Scientific
Strategi : Problem Based Learning
Teknik : Example Non Example
Metode : Penugasan, Tanya Jawab, Diskusi, dan Ceramah
46
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran:
Lagu dan gambar
H. Langkah – Langkah Kegiatan Pembelajaran:
47
Kegiatan DeskripsiKegiatan
48
PENILAIAN
1. Penilaian Sikap
Sikap yang Dikembangkan :
Percaya diri, disiplin dan bekerja sama
Observasi terhadap sikap percaya diri, disiplin, dan bekerja sama saat diskusi
kelompok.
ASPEK YANG DIKEMBANGKAN KET.
NAMA Percaya Diri Disiplin Kerjasama
No. P C B A BT MT T M BT MT T M
SISWA
(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)
1. Adi
2. Beni
3. Dina
4. Dst
Keterangan :
(1) P : Perlu Bimbingan
(2) C : Cukup
(3) B : Baik
(4) A : Sangat Baik
49
Lembar Pengamatan Kegiatan diskusi kelompok
50
Instrumen Penilaian Unjuk kerja kegiatan membuat peraturan di lingkungan
sekolah untuk mencegah banjir
Kriteria Penilaian
Kemampuan
No Kemampuan Untuk Membuat Aturan Jml NA
Nama Siswa
. Membuat Aturan yang terkait dengan
pencegahan banjir
4 3 2 1 4 3 2 1
1. Adi
2. Beni
3. Dina
4. Dst
(............................................. (.................................................)
) NIP .
NIP .
51
Contoh RPP kelas IV
Sekolah : SD ....
Kelas/Semester : IV/I (satu)
Tema : 4. Berbagai Pekerjaan
Sub tema : 4.3 Pekerjaan orang tuaku
Pembelajaran : 2 (Dua)
Alokasi waktu : 1 hari ( 5x35 menit )
A. Kompetensi Inti
1. Menerima, menghargai, dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, tetangga, dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah, dan tempat bermain
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis,
dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
52
teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih, dan memilah
kosakata baku.
4.3. Mengolah dan menyajikan teks wawancara tentang jenis – jenis usaha dan
pekerjaan serta kegiatan ekonomi dan koperasi secara mandiri dalam
bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
Indikator:
3.3.1 Menyimpulkan hasil wawancara dengan orang tuanya mengenai pekerjaan
(jenis pekerjaan, kegiatan , dan teknologi yang digunakan.
4.3.1. Melakukan wawancara dengan orang tuanya tentang gerak, energi panas,
bunyi, dan cahaya dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih
dan memilah kosakata baku
IPS
1.3 Menerima karunia Tuhan YME yang telah menciptakan manusia dan
lingkungannya
2.3 Menunjukkan perilaku santun, toleran dan peduli dalam melakukan interaksi
sosial dengan lingkungan dan teman sebaya
3.1 Mengenal manusia, aspek keruangan, konektivitas antar ruang, perubahan
dan keberlanjutan dalam waktu, sosial, ekonomi dan pendidikan
4.1 Menceriterakan tentang hasil bacaan mengenai pengertian
ruang,konektivitas antar ruang perubahan , dan keberlanjutan dalam waktu,
sosial, ekonomi dan pendidikan dalam lingkup masyarakat di sekitarnya.
Indikator:
3.1.1 Membandingan pekerjaan nelayan tradisional dan modern dalam bentuk
diagram venn.
4.1.1 Menjelaskan kegiatan ekonomi yang terjadi pada kegiatan jual beli ikan.
Matematika
3.10 Menentukan hubungan antara satuan dan atribut pengukuran termasuk
luas dan keliling persegi panjang
4.10 Mengembangkan dan membuat berbagai pola numerik dan geometris
Indikator:
3.10.1Menyelesaikan masalah yang terkait dengan luas bangun datar
4.10.1Menghitung luas dan keliling gabungan bangun datar
IPA
53
1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan
kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang
menciptakannya, serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama
yang dianutnya
3.7 Mendeskripsikan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan
teknologi dan masyarakat.
4.6.1 Menyajikan laporan tentang sumber daya alam dan pemanfaatan oleh
masyarakat
Indikator:
3.7.1 Menjelaskan akibat eksploitasi ikan tidak ramah lingkungan
4.6.1 Mempresentasikan pemanfaatan bahan sumber daya alam
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah membaca teks dan diskusi siswa mampu membandingkan diagram nelayan
tradisional dan modern dalam bentuk diagram venn dengan benar.
Setelah mengamati gambar dan diskusi, siswa mampu menjelaskan kegiatan ekonomi
yang terjadi pada jual beli ikan dengan rinci dan benar.
Setelah menganalisis soal, siswa mampu menyelesaikan masalah yang terkait dengan
luas bangun datar dengan benar.
Setelah membaca teks, siswa mampu memprediksi akibat dari eksploitasi sumber
daya alam (ikan laut ) yang tidak ramah lingkungan dengan rinci.
D. Materi Pembelajaran
a. Teks tentang cerita nelayan
b. Membandingkan nelayan tradisional dan modern melalui diagram Venn
c. Kegiatan ekonomi
d. Luas bangun datar
e. Eksploitasi sumber daya alam
B. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan :Saintifik
2. Model pembelajaran : Problem based learning
3. Metode : Diskusi, tanya jawab, cooperative learning
C. Media, Alat, Dan Sumber Pembelajaran
54
Media : Teks nelayan, gambar diagram venn
Alat :Karton, gunting, lem dan pensil warna
Sumber pembelajaran :Buku guru halaman 109, buku siswa halaman 82
55
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
saja perbedaan mencari ikan dengan
menggunakan peralatan trandisional dan yang
lebih modern.
Tahap 2
Mengorganisasi peserta didik untuk belajar
Siswa akan bekerja dalam kelompok. Masing-masing
anggota kelompok akan diminta mencari informasi
mengenai apa keuntungan dan kerugian mencari ikan
dengan menggunakan teknologi sederhana dan
modern
Tahap 3
Membimbing Penyelidikan individual maupun
kelompok
Siswa berdiskusi cara membuat diagram venn, tentang
perbedaan dan persamaan nelayan modern dan
nelayan tradisional. Guru memberikan contoh yang
mudah cara membuat diagram venn
(mengumpulkan informasi) (kelompok/non
klasikal)
56
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
Tahap 4.
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
1. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil
diskusii.(mengkomunikasikan).
2. Guru memberikan penguatan bahwa pengambilan
sumber daya alam yang berlebihan tidak baik.
3. Siswa mengamati gambar yang terdapat pada
buku siswa hal 82 (pengamatan).
Tahap 5
Menganalisis dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah
Melalui diskusi berpasangan siswa menganalisis
kegiatan ekonomi yang terjadi pada proses jual beli
ikan.( mengumpulkan informasi )
(berpasangan/non klasikal)
57
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
(kelompok/non klasikal)
Guru memberikan pertanyaan ekonomi, tentang ;
Barang yang diperjualbelikan
Jasa yang digunakan
Jenis pekerjaan
Rangkaian kegiatan ekonomi ( menanya)
Guru menguatkan bahwa ikan sampai kemeja melalui
rangkaian yang panjang, maka kalian harus
menghargai ikan yang dimakan .
Tahap 1
Mengorientasikan peserta didik terhadap
masalah
Guru menyajikan permasalahan yang berkaitan dengan
luas bangun datar.( pengamatan)
“Ayah menangkap Ikan di laut. Ikan yang didapat
oleh ayah adalah 50 buah dengan ukuran rata –
rata panjang 30 cm, dan lebar 15 cm, dan harus
dibelah 2 sebelum dijemur, hitunglah luas taksiran
ikan yang harus di jemur!
Untuk menjemur ikan sudah tersedia tempat yang
bentuknya persegi panjang, dengan panjang 3m,
dan lebar 2m, apakah tempat penjemuran tersebut
cukup?
Tahap 2
Mengorganisasi peserta didik untuk belajar
Siswa mengkaji permasalahan untuk mengidentifikasi
langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk
memecakan masalah. (mencari informasi)
(kelompok/non klasikal)
58
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
Tahap 3
Membimbing penyelidikan individual maupun
kelompok
Guru mendorong siswa agar mencari informasi sesuai
dengan jenis permasalahan yang dihadapi, misalnya
anak menentukan pola dalam penghitungan luas.
(membuka rumus)
(individu/non klasikal)
Tahap 4
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Siswa merumuskan permasalahan dengan cara,
menghitung luas yang rumusnya sudah diketahui.
Tahap 5
Menganalisis dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah
Masing–masing siswa mengerjakan soal, dan
perwakilan siswa mengkomunikasikan hasil kerjanya
didepan kelas.
Siswa mengerjakan soal yang terdapat pada buku hal
83.
Setelah beristirahat, siswa masuk lagi ke dalam kelas,
guru mengkondisikan kembali siswa untuk belajar.
(individu/non klasikal)
Memberikan pertanyaan yang ada hubungan dengan
pelajaran berikutnya,
- Apa yang kalian tahu tentang nelayan?
- Di mana nelayan menangkap ikan?
- Mengapa nelayan menangkap ikan?
Pada kegiatan berikutnya:
59
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
Tahap 1
Mengorientasikan peserta didik terhadap
masalah
Guru menyampaikan permasalahan
Ekosistem dilaut cenderung rusak ,disebabkan para
nelayan pada waktu menangkap ikan sering
menggunakan pukat harimau atau dinamit.
(mengamati) (individu/non klasikal)
Tahap 2
Mengorganisasi peserta didik untuk belajar
Guru membimbing siswa untuk mendiskusikan
permasalahan tersebut, dan mengidentifikasi langkah –
langkah yang perlu dilakukan untuk memecahkan
masalah agar ekosistem di laut tidak lapar.
(kelompok/non klasikal)
Tahap 3
Membimbing penyelidikan individual maupun
kelompok
Guru mendorong siswa mencari informasi yang
diperlukan untuk menyelesaikan masalah ,dengan cara
membaca koran, membuka internet, menonton TV,
bertanya kepada nara sumber dan lain – lain.
(individu/non klasikal)
Tahap 4
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Guru mendorong siswa untuk merumuskan masalah,
dan mencari solusi bagaimana cara yang terbaik, agar
para nelayan bisa menangkap ikan dengan hasil yang
banyak, dan tidak merusak ekosistem laut.
60
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
Cara yang terbaik menangkap ikan agar ekosistem laut
tidak rusak :
1. Tidak mengunakan dinamit dan pukat harimau
2. Gunakan alat penangkap ikan yang modern,tapi
tidak merusak ekosistem laut.
Antara lain penggunaan jala yang tingkat
kerapatannya tidak akan turut menjaring ikan-
ikan keci (kelompok/non klasikal)l
Tahap 5
Menganalisis dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah
Salah satu perwakilan dari kelompok mempresentasikan
hasil diskusi.( mengo munikasikan)
(kelompok/non klasikal)
Penutup 1. Peserta didik dengan bimbingan guru 15 menit
menyimpulkan hasil pembelajaran pada pertemuan
hari itu.
2. Guru memberi kesempatan kepada beberapa
peserta didik untuk menyampaikan pendapatnya
tentang pembelajaran yang telah diikuti.
3. Guru melakukan penilaian
4. Peserta didik ditugaskan mencari informasi lain
tentang jenis pekerjaan, kegiatan, dan teknologi
yang digunakan dengan kata- kata baku.
5. Guru menyampaikan pesan moral agar manusia
senantiasa mau berusaha atau bekerja agar
terhindar dari kemiskinan, karena mencari nafkah
kewajiban manusia hidup.
6. Menugaskan kepada siswa agar berdiskusi dengan
orang tua tentang pentingnya bekerja dan minta
penjelasan mengapa setiap orang perlu bekerja.
61
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
7. Salam dan doa penutup.
E. Penilaian
Sikap
Yang dikembangkan :Cinta lingkungan, Rasa ingin tahu dan Teliti
No Nama Aspek yang dikembangkan
siswa Ket.
Cinta lingkungan Rasa ingin tahu ketelitian
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Adi
2 Beni
3 Dina
4 Dst
Keterangan rubrik
Cinta lingkungan:
Nilai 4 : menujukkan sikap peduli lingkungan (membuang sampah pada
tempatnya, gemar merawat tanaman)
Nilai 3 : kadang-kadang menunjukkan sikap peduli lingkungan
Nilai 2 : kurang menunjukkan sikap peduli lingkungan
Nilai 1 : perlu menunjjukkan sikap pedul lingkungan
Rasa ingin tahu :
Nilai 4 : Selalu mencari informasi
Nilai 3 : Kadang – kadang mencari informasi
Nilai 2 : Kurang mencari informasi
Nilai 1 : perlu mencari informasi
Ketelitian :
Nilai 4 : Sangat teliti
Nilai 3 : Cukup teliti
Nilai 2 : Kurang teliti
Nilai 1 : Perlu lebih teliti
Keterampilan
Yang dikembangkan: Mengolah informasi, menghitung, membandingkan dan
menyimpulkan.
62
Keterampilan yang dikembangkan
Bahasa Bahasa Bahasa Bahasa
runtut, pilihan runtut, runtut, kurang runtut,
kata sesuai, beberapa beberapa pilihan kata
No Nama hasil hitungan pilihan kata pilihan kata kurang
tepat sesuai, hasil sesuai, hasil sesuai, hasil
hitungan hitungan hitungan tidak
tepat kurang tepat tepat
4 3 2 1
1 Adi
2 Beni
3 Dina
4 Dst
Pengetahuan
Yang dikembangkan pekerjaan nelayan, perkembangan teknologi, kegiatan ekonomi,
pelestarian lingkungan, luas dan keliling bangun gabungan, menulis cerita.
Tes tulis
Contoh soal tes tulis :
Identifikasi kata-kata berikut ini, dan masukkan dalam diagram venn,
kelompokkan yang hal-hal yang sesuai dan tidak sesuai: (untuk nomor 1-3 )
1. Pukat harimau, jaring besar, jala, pancing, bahan peledak (nama diagram
alat)
2. Perahu sampan, perahu layar, kapal pesiar, kapal penumpang, tanker (nama
diagram kendaraan nelayan)
3. Dijual, diekspor, diolah, dipajang, didaur ulang, dibuang (nama diagram
pemanfaatan hasil nelayan)
4. Sebutkan kegiatan konsumsi pada pemanfaatan hasil nelayan!
5. Apa saja yang termasuk kegiatan ekonomi pada pemanfaatn hasil nelayan!
6. Apabila ukuran ikan perkiraan lebar 3 cm, perkiraan panjang 8 cm kira-kira
berapa luas ikan tersebut?
7. Dan apabila ikan pada nomor 6 dibelah menjadi 2 untuk dijemur, kira-kira
berapa luas tempat yang diperlukan sebagai alas penjemuran?
8. Untuk memagari alas tempat penjemuran ikan pada nomor 7, kira-kira
berapa cm kiratan bambu yang diperlukan?
63
9. Bagaimana pengaruh positif dan negatif bagi nelayan yang menggunakan
bahan peledak untuk pencarian ikan?
10. Sebutkan cara-cara yang aman pemanfaatan sumber daya alam bagi
ekosistem laut!
Tes Penugasan
No butir
No Muatan Indikator
soal
1 Bahasa 3.3.1 Menyimpulkan hasil wawancara -
Indonesia dengan orang tuanya mengenai pekerjaan
(jenis, kegiatan, dan tekologi yang
digunakan)
Soal :
Buatlah laporan hasil wawancara dengan orang tua mengenai pekerjaan (jenis,
kegiatan, dan teknologi yang digunakan)
Mengetahui
Kepala Sekolah, Guru Kelas IV,
(________________________) (________________________)
NIP. NIP.
64
D. Contoh Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Proyek
(Project Based Learning)
65
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SD......
Kelas / semester : 1/1
Tema : 1. Diriku
Sub Tema : 1. 1 Aku dan Teman Baru
PembelajaranKe- : 1
Alokasi waktu : 1 hari (5x35)
A. Kompetensi Inti
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis,
dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
B. Kompetensi Dasar
PPKn
1.1 Menerima keberagaman karakteristik individu dalam kehidupan beragama
sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa di lingkungan rumah atau sekolah
2.1 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru sebagai
perwujudan nilai dan moral pancasila
4.2.. Melaksanakan tata tertib di rumah dan di sekolah
Indikator:
4.2.1 Menjalankan contoh sikap perilaku patuh pada aturan/kebiasaan yang
berlaku dalam kehidupan sehari-hari di sekolah (Menjalankan peraturan
pada permainan di sekolah)
66
BAHASA INDONESIA
2.1 Memiliki kepedulian dan rasa ingin tahu terhadap keberadaan wujud dan
sifat benda melalui pemanfaatan bahasa Indonesia dan/atau bahasa
daerah
2.2 Memiliki rasa percaya diri terhadap keberadaan tubuh melalui pemanfaatan
bahasa indonesia dan/atau bahasa daerah
4.2 Menyampaikan teks cerita diri/personal tentang keluarga secara mandiri
dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata
bahasa daerah untuk membantu penyajian
Indikator
4.2.1 Menjalankan contoh sikap perilaku patuh pada aturan/kebiasaan yang
berlaku dalam kehidupan sehari-hari di sekolah (Menjalankan peraturan
pada permainan di sekolah)
4.2.2 Memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama panggilan
4.2.3 Menyebutkan nama temannya
67
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : saintifik
Metode : observasi, diskusi, praktik
Model : pembelajaran berbasis proyek
F. Media dan Alat
Kertas
Spidol warna warni
Lem
G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahulua PENDAHULUAN 20 menit
n 1. Mengajak siswa berdo’a menurut agama dan
keyakinan masing-masing (untuk mengawali
kegiatan pembelajaran)
2. Mengajak semua siswa menyanyi “ADA
ANAK BARU”(syair terlampir)
3. Dilanjutkan dengan bertanya jawab tentang
syair lagu, dan menanyakan apakah siswa
sudah berkenalan dengan teman sekelasnya
4. Meminta informasi dari siswa tentang
pentingnya saling mengenal
5. Menginformasikan tema yang akan
dibelajarkan yaitu tentang “Aku dan Teman
Baru”
Inti Tahap 1 penentuan proyek 140
(menyampaikan proyek yang akan menit
dikerjakan)
68
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
pengamatan terhadap kartu nama tersebut
(menanya)
4. Proyek Siswa akan membuat kartu nama
(mengamati) (individu/non klasikal)
Tahap 2 perancangan langkah-langkah
penyelesaian proyek (mengorganisir
siswa dalam kelompok belajar)
5. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok
6. Bersama Siswa menentukan langkah langkah
yang akan dilakukan setelah mengamati kartu
nama yang dibawa guru dan mengamati
alat/bahan yang akan digunakan
(mengumpulkan informasi) (kelompok/non
klasikal)
7. Siswa mempersiapkan bahan/alat yang
dibutuhkan (seperti: kertas manila, spidol,
lem dll) (mengumpulkan informasi)
Tahap 3 menyusun jadwal pelaksanaan
proyek
8. Bersama Siswa guru menentukan waktu yang
akan digunakan dalam mengamati lingkungan
sekolahnya (mengamati) (kelompok/non
klasikal)
Tahap 4 Penyelesaian proyek dengan
fasilitasi dan monitoring guru
9. Siswa mengamati bahan-bahan apa saja yang
bisa dijadikan hiasan kartu nama selain kertas
manila warni-warni, spidol, dan lem yang
sudah disediakan guru
(mengumpulkaninformasi)
10. Siswa mengambil bahan-bahan untuk hiasan
kartu nama. (mengasosiasi)
69
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
11. Siswa mulai menulis nama masing-masing
dan mulai menghias(individu/non klasikal)
menggunakan bahan-bahan yang dipilih.
(mengasosiasi)
12. Guru mengambil salah satu hasil pekerjaan
siswa yang namanya mengandung huruf O,
dan menanyakan “Apa bentuk huruf ini?”
13. Siswa menjawab dan diarahkan ke bentuk
bola, selanjutnya guru mengajak memulai
permainan lempar bola dengan menjelaskan
aturan mainnya yaitu siswa yang berhasil
menangkap bola harus memperkenalkan
nama lengkap dan nama panggilan kepada
teman-teman pada lainnya.
(mengomunikasikan)
Tahap 5 : Penyusunan laporan dan
presentasi/publikasi hasil proyek
14. Bersama siswa guru membimbing cara
membuat pelaoran secara lesan hasil
karya yang sudah di buat siswa
15. Siswa menceritakan tentang cara
membuat kartu nama
16. Siswa lain melaporkan aturan dalam
permainan bola(mengomunikasikan)
(kelompok/non klasikal)
Tahap 6 : Evaluasi proses dan proyek
17. Sambil bertanya jawab guru bersama siswa
menyebutkan kekurangan dan kelebihan
dalam pembuatan kartu nama pada
pemebelajaran hari itu (individu/non
klasikal)
Penutup 1. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / 15 menit
70
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
rangkuman hasil belajar selama sehari
dengan menanyakan pentingnya mengenal
sesama teman
2. Guru menyampaikan pesan kepada siswa
pentingnya mengenal, menghargai dan
menyayangi satu sama lain
3. Melakukan penilaian hasil belajar
4. Mengajak semua siswa berdo’a menurut
agama dan keyakinan masing-masing (untuk
menutup kegiatan pembelajaran)
H. PENILAIAN
1. Prosedur Penilaian
Penilaian proses:
- Guru mengamati cara siswa memperkenalkan diri
- Mengamati kemampuan siswa dalam menjalankan peraturan dalam permainan
lembar bola
- Mengamati kemampuan siswa dalam menyebutkan nama panggilan teman
sekelasnya
- Menilai kemampuan siswa dalam menghias kartu nama
Menilai dengan lembar pengamatan perilaku.
Menggunakan format pengamatan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran sejak
dari kegiatan awal sampai dengan kegiatan akhir
Instrumen Penilaian
Penilaian Unjuk Kerja
71
A. Penilaian Kinerja
1. Rubrik Memperkenalkan Diri dengan Permainan
Tabel 1
72
Keterangan Skor:
1=Kurang 3=Baik
2=Cukup 4=Sangat Baik
Skor maksimal=20
Lampiran Lagu
Menyanyikan Lagu
“ANAK BARU”
________, ___________
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Kelas 1
______________________ _______________________
73
RPP Pembelajaran Berbasis Proyek Kelas IV
Sekolah : SD …………………………
Kelas/Semester : IV/I
Tema : 2. Selalu Berhemat Energi
Sub Tema : 2.1. Macam-macam Sumber Energi
Pembelajaran Ke- : 2
Alokasi Waktu : 1 hari ( 5 x 35 menit)
A. Kompetensi Inti
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggug jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah
dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya
yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar
Bahasa Indonesia
1.2 Mengakui dan mensyukuri anugerah Tuhan yang Maha Esa atas keberadaan
lingkungan dan sumber daya alam, alat teknologi modern dan tradisional,
perkembangan teknologi, energi, serta permasalahan sosial
2.1 Memiliki kepedulian terhadap gaya, gerak, energi panas, bunyi, cahaya, dan
energi alternatif melalui pemanfaatan bahasa Indonesia.
3.1 Menggali informasi dari teks laporan hasil pengamatan tentang gaya, gerak,
energi panas, bunyi, dan cahaya dengan bantuan guru dan teman dalam
bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku.
74
3.2 Menguraikan teks instruksi tentang pemeliharaan panca indra serta penggunaan
alat teknologi modern dan tradisional dengan bantuan guru dan teman dalam
bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku.
4.1 Mengamati, mengolah, dan menyajikan teks laporan hasil pengamatan tentang
gaya, gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya dalam bahasa Indonesia lisan dan
tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku.
Indikator:
4.1.1 Menyajikan laporan hasil percobaan dan pengamatan tentang sumber
energi angin dan air serta pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari.
4.2 Menerangkan dan mempraktikkan teks arahan/petunjuk tentang pemeliharaan
pancaindera serta penggunaan alat teknologi modern dan tradisional secara
mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah
kosakata baku.
Indikator:
4.2.1 Mempraktikkan teks instruksi tentang pembuatan Surat Penawaranangin.
IPA
1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan
kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang
menciptakannya, serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama
yang dianutnya.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; obyektif; jujur; teliti;
cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; dan peduli lingkungan)
dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam
melakukan inkuiri ilmiah dan berdiskusi.
2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas seharihari sebagai
wujud implementasi melaksanakan penelaahan fenomena alam secara mandiri
maupun perkelompok.
3.4 Membedakan berbagai bentuk energi melalui pengamatan dan mendeskripsikan
pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari.
4.7 Menyajikan laporan hasil pengamatan tentang teknologi yang digunakan di
kehidupan sehari-hari serta kemudahan yang diperoleh oleh masyarakat
dengan memanfaatkan teknologi tersebut.
Indikator:
75
4.7.1 Menjelaskan melalui tulisan laporan tentang pemanfaatan sumber
energi angin dan air dalam kehidupan.
SBdP
2.1 Menunjukkan rasa ingin tahu untuk mengenal alam di lingkungan sekitar sebagai
sumber ide dalam berkarya seni
2.2 Menunjukkan rasa ingin tahu dalam mengamati alam di lingkungan sekitar
untuk mendapatkan ide dalam berkarya seni.
2.3 Menunjukkan perilaku disiplin, tanggung jawab dan kepedulian terhadap alam
sekitar melalui berkarya seni.
3.5 Mengetahui berbagai alur cara dan pengolahan media karya kreatif.
Indikator:
3.5.1 Meningkatkan keterampilan menggunting, melipat dan menempel
berdasarkan instruksi tertulis secara mandiri.
4.14 Membuat karya kreatif yang diperlukan untuk melengkapi proses
pembelajaran dengan memanfaatkan bahan di lingkungan.
Indikator:
4.14.1 Mendesain Surat Penawaranangin dan Surat Penawaranair sederhana
menggunakan media kertas dan plastik bekas.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui percobaan dan pengamatan, siswa mampu membandingkan melalui
tulisan tentang manfaat energi angin dan energi air serta pemanfaatan Surat
Penawaranair dan Surat Penawaranangin dalam kehidupan sehari-hari
berdasarkan data hasil percobaan.
2. Setelah percobaan membuat Surat Penawaranair dan Surat Penawaranangin,
siswa mampu menyajikan laporan hasil percobaan dan pengamatan tentang
Surat Penawaranair dan angin menggunakan kosa kata baku dengan benar.
3. Dengan kegiatan membuat Surat Penawaranair dan Surat Penawaranangin, siswa
mampu meningkatkan keterampilan menggunting, melipat, dan menempel
berdasarkan instruksi tertulis secara mandiri.
76
D. Materi Pembelajaran
Energi Angin dan Energi Air
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan: Saintifik
Metode : Observasi, Diskusi dan Praktik
Model : Pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning)
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Mengawali kegiatan pembelajaran dengan 15 menit
memberikan salam dan mengajak semua siswa
berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-
masing.
2. Melakukan komunikasi tentang kehadiran siswa.
3. Guru menggali informasi dari siswa mengenai
sumber-sumber energi.
4. Guru menggali informasi dari siswa mengenai
manfaat angin dan air dalam kehidupan sehari-
hari.
5. Menyampaikan secara garis besar tema yang
akan dibelajarkan yaitu: “Selalu Berhemat Energi”
dengan sub-tema “Macam-Macam Energi”.
77
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
6. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti Tahap 1 (penentuan proyek): 145 menit
menyampaikan proyek yang akan
dikerjakan
1. Siswa diminta mengamati Surat Penawaranangin
dan Surat Penawaranair yang dibawa oleh guru.
(mengamati)
2. Siswa distimulasi untuk bertanya dari hasil
pengamatan terhadap kedua Surat
Penawarantersebut hingga terbentuk rumusan
masalah. Contoh:
a. Apa yang membuat Surat Penawaranberputar?
(ditiup angin)
b. Sumber energi apa yang bisa menggerakkan kincir
itu? (angin)
c. Bentuk energi apa yang timbul saat Surat
Penawaranberputar?
(gerakan)
d. Apa manfaat Surat Penawaranangin dalam
kehidupan sehari hari? (untuk bermain, sebagai
benda perantara yangmerubah sumber energi
angin menjadi bentuk energi gerak pada baling-
baling, dan mengakibatkan pompa bergerak
memompa air)(menanya)(Individu/ non klasikal)
Tahap 2 (perancangan langkah-langkah
penyelesaian proyek)mengorganisisir
peserta dalam kelompok belajar
3. Siswa diminta membentuk kelompok yang terdiri
dari 4-5 orang.
4. Siswa secara berkelompok menentukan proyek
yang akan dikerjakan (membuat Surat
Penawaranangin dan atau Surat Penawaranair).
78
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
5. Siswa membaca instruksi di buku tentang cara
membuat Surat Penawaranangin dan Surat
Penawaranair. (mengumpulkan informasi)
6. Dengan bimbingan guru, siswa menentukan
langkah-langkah pembuatan Surat
Penawaranangin dan Surat Penawaranair.
(kelompok/ non klasikal)
Tahap 3 (penyusunan jadwal pelaksanaan
proyek)
7. Dengan bimbingan guru, siswa membagi tugas
dalam setiap kelompoknya agar 2 Surat
Penawarantersebut selesai dibuat dalam waktu
yang ditentukan.
(kelompok/ non klasikal)
Tahap 4 (penyelesaian proyek) membantu
melakukan penggalian informasi dalam
mengerjakan proyek
8. Siswa secara berkelompok membuat Surat
Penawaranangin dan Surat Penawaranair sesuai
langkah dan pembagian tugas yang telah
direncanakan sebelumnya.
(eksperimen/mencoba)
9. Guru berkeliling memastikan siswa memahami
instruksi yang diberikan dan memberikan bantuan
kepada siswa yang menemui kesulitan.
10.Kelompok yang sudah selesai menunjukkan hasil
karya Surat Penawaranangin dan Surat
Penawaranair, dengan cara :
- Siswa keluar kelas dan melakukan percobaan
menggunakan Surat Penawarantersebut
- Siswa menggerakan Surat Penawaranangin
dengan membawanya berlari atau ditiup.
79
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
- Siswa menggerakkan Surat Penawaranair dengan
cara mengucurkan air dari atas kincir, pastikan air
jatuh tepat di atas baling-baling.
- Siswa mengamati proses percobaan hingga Surat
Penawaranbergerak berputar.
- Siswa menuliskan hasil percobaan seperti yang
tertera pada buku (eksperimen)
Ketika siswa sedang menggerakkan Surat
Penawaranangin dan Surat Penawaranair, siswa
yang lain dalam satu kelompok diminta untuk
mengamati perbedaan dan persamaan dari kedua
Surat Penawarantersebut. (mengasosiasi)
(kelompok/ non klasikal)
Tahap 5 (penyusunan laporan proyek)
11.Setelah percobaan selesai dilakukan, siswa
kembali ke dalam kelas.
12.Siswa menuliskan hasil pengamatan seperti yang
tertera pada buku siswa halaman 9.
13.Siswa diminta untuk membaca sumber lain
mengenai manfaat dari Surat Penawaranangin
dan Surat Penawaranair. Sumber bacaan bisa dari
perpustakaan/internet/artikel yang disediakan
guru/buku teks siswa halaman 10. (mengasosiasi)
(individu/ non klasikal)
Setelah mendapat informasi lebih tentang
manfaat Surat Penawaranangin dan Surat
Penawaranair, siswa secara berkelompok
membuat laporan hasil percobaan dan
pengamatan.(kelompok/ non klasikal)
Tahap 6 (publikasi hasil proyek)
Perwakilan setiap kelompok siswa
mempresentasikan hasil laporannya di depan elas.
80
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
(mengkomunikasikan)(kelompok/ non klasikal)
Tahap 7 (evaluasi proses dan hasil proyek)
14.Siswa diberi kesempatan menyampaikan
pengalamannya selama menyelesaikan tugas
proyek.
Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan
tentang manfaat energi angin dan energi air serta
manfaat dari Surat Penawaran angin dan Surat
Penawaran air. (kelompok/ non klasikal)
Kegiatan 1. Guru memberikan refleksi agar siswa dapat 15 menit
Penutup mensyukuri nikmat alam yang ada. Dengan
adanya angin dan air sebagai salah satu sumber
kehidupan. Sehingga siswa termotivasi untuk bisa
menghemat air.
2. Siswa menuliskan refleksi hasil belajar dengan
menulis renungan pada buku siswa halaman 11.
3. Ketua kelas/perwakilan siswa membaca do’a akhir
pelajaran.
H. Penilaian
1. Jenis/Teknik Penilaian
a. Penilaian Sikap : rasa ingin tahu, kerjasama
b. Penilaian Pengetahuan : tertulis
c. Penilaian Keterampilan : unjuk kerja (mendesain)
2. Bentuk Instrumen dan Pedoman Penskoran
Penilaian Sikap (rasa ingin tahu dan kerjasama)
Rasa ingin tahu Kerjasama
bimbinganPerlu
bimbinganPerlu
Sangat Baik
Sangat Baik
Nama
cukup
cukup
Baik
Baik
Ahmad
Aiko
Chika
81
82
Penilaian Sikap (Kemandirian dan Ketertiban)
83
Bagus Berlatih
Bagus Cukup
Sekali lagi
3 2
4 1
Penjelasan Penjelasan Penjelasan Penjelasan
mudah mudah kurang sulit
dipahami, dipahami, dipahami, dipahami,
No Nama pemilihan pemilihan pemilihan pemilihan
kata beberapa kata beberapa kata
sesuai dengan sesuai dengan kata sesuai/ tidak sesuai
bahasa bahasa tidaksesuai dengan
Indonesia Indonesia dengan bahasa
baku. baku. bahasa Indonesia
Indonesia baku
baku.
1 Ahmad
2 Aiko
3 Chika
____________, 2014,
Kepala SD ............. Guru Kelas
.......................... ……………………………………
84
E. Contoh Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Penemuan
(Discovery Based Learning)
85
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SD _________________________
Kelas/Semester : 1/1
Tema : 2.KE gemaranku
Sub tema : 2.2. Bernyanyi dan Menari
Pembelajaran : 5
Alokasi Waktu : 1 hari (5 x 35 menit)
A. Kompetensi Inti
1. Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang di anutnya
2. Menunjukkan perilaku jujur disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca ) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya makluk
ciptaan tuhan dan kegiatannya dan benda - benda yang di jumpainya di rumah
dan di sekolah
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, dan logis, dalam bahasa
yang jelas dan logis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
86
3.1.2 Mengemukakan pendapat secara lisan tentang pengalaman mengikuti
permainan.
PPKN
3.2 Mengenal tata tertib dan aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di
rumah dan sekolah.
Indikator
3.2.1 Mengikuti aturan dalam melakukan permainan
4.2 Melaksanakan tata tertib di rumah dan sekolah
Indikator
4.2.1 Bekerja sama untuk melakukan permainan tradisional.
4.3 Mengamati dan menceritakan kebersamaan dalam keberagaman di rumah
dan sekolah.
Matematika
3.1 Mengenal bilangan asli sampai 99 dengan menggunakan benda-benda yang
ada di sekitar rumah, sekolah, atau tempat bermain.
4.8 Mengurai sebuah bilangan asli sampai dengan 99 sebagai hasil penjumlahan
atau pengurangan dua buah bilangan asli lainnya dengan berbagai
kemungkinan jawaban.
Indikator
3.1.1 Mengidentifikasi pasangan bilangan dengan jumlah tertentu.
4.8.1 Menentukan pasangan bilangan dengan jumlah yang ditentukan.
SBdP
4.7 Menyanyikan lagu anak-anak dan berlatih memahami isi lagu.
Indikator
4.7.1 Siswa mampu menyanyikan sebuah lagu permainan anak.
C. Tujuan pembelajaran
Melalui lagu, siswa dapat melakukan permainan cublak cublak suweng secara
berkelompok .
Melalui permainan, siswa dapat melakukan gerak lokomotor dengan benar.
Setelah bermain, siswa dapat mengemukakan pendapat tentang permainan yang
dilakukan secara lisan.
Dengan permainan, siswa mampu menemukan pasangan bilangan dengan jumlah
tertentu secara tepat.
87
D. Materi pembelajaran.
Bermain sambil bernyanyi
Keluarga bilangan
E. Metode pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Model pembelajaran : Discovery Learning
Metode : tanya jawab dan demonstrasi, diskusi
F. Media, Alat dan Sumber Belajar
Media : lagu cublak-cublak suweng.
Alat : Batu kerikil (batu kecil)
Sumber belajar : Buku siswa dan buku guru
G. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam, kemudian mengajak 10 menit
siswa berdoa menurut agama dan kepercayaan
masing-masing (mengawali kegiatan pembelajaran).
2. Guru mengecek kehadiran siswa
3. Guru mengarahkan siswa mengarahkan siswa pada
situasi belajar dengan menyanyikan lagu “selamat
pagi”
Kegiatan Inti Tahap 1 : Pemberian Rangsangan (Menyediakan 190 menit
fakta awal)
1. Siswa mengenal lagu daerah dari Jawa Tengah
‘Cublak cublak suweng’ yang disajikan guru
(mengamati). (bisa disesuaikan dengan lagu yang
dikenal siswa)
4. Bersama sama siswa menyanyikan lagu ‘Cublak
cublak suweng’.
5. Guru mengajukan pertanyaan berkaitan dengan lagu
yang di nyanykan.”Apakah kamu senang
menyanyikan lagu-lagu daerah? “ (menanya)
6. Kemudian guru mengajak siswa melakukan
permainan dari lagu yang dinyanyikan.
88
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
7. Siswa dikenalkan dengan permainan Cublak Cublak
Suweng. Berikut ini aturan permainannya:
Salah satu siswa duduk seperti posisi bersujud
dengan menutup mata.
Siswa yang lain membuka telapak tangannya di atas
punggung seorang siswa sambil menyanyikan lagu
‘Cublak cublak suweng’.
Salah satu siswa memegang satu batu dan
menjalankan batu tersebut diatas tangan teman-
temannya secara bergantian.
Ketika lagu selesai dinyanyikan batu diletakkan di
atas tangan seorang siswa.
Lalu semua siswa menggenggam tangan sambil
menggoyang-goyangkannya dan menyanyikan
‘sir..sir..pong....dele kopong’, berkali-kali.
Siswa yang bersujud bangun dan menebak di
tangan siapa batu tersebut disimpan.
Jika tebakannya tepat maka siswa yang memegang
batu menggantikan siswa yang duduk bersujud.Jika
tebakannya salah maka yang menebak kembali
duduk bersujud untuk bermain Cublak Cublak
Suweng dari awal. (individu/ non klasikal)
Permainan Cublak-cublak suweng efektif jika
pesertanya berjumlah 5-7 siswa. Guru menjelaskan
pasangan bilangan dengan jumlah yang telah
ditentukan hasilnya di papan tulis, misalnya siswa
mencari pasangan bilangan yang jumlahnya 15.
Tahap 2 : Mengidentifikasi Masalah
(mengklasifikasi fakta awal dan faktanya serta
mendorong siswa untuk menghasilkan dugaan)
8. Siswa berkelompok melakukan diskusi untuk
mendapatkan pasangan bilangan dari soal di atas.
89
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
9. Siswa mencari pola bilangan agar mendapatkan
hasil
10. Siswa mencari pasangan-pasangan bilangan yang
bisa dijadikan hasil penjumlahan kurang dari 10 .
(menalar)
11. Cari pasangan bilangan yang jumlahnya 15.
5 ● ● 17
6 ● ● 8
9 ● ● 8
90
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
terdiri dari 6 siswa, berupa jumlah pemain gitar
(individu / non klasikal)
17. Siswa diminta berhitung sampai 6 lalu memisahkan
diri dari barisan semula, kelompok ini adalah peniup
suling.
18. Guru bertanya pada siswa, berapa jumlah siswa
pemaingitar?
Bagaimana cara memasangkan bilangan, seperti
yang dicontohkan dengan menuliskan di papan tulis
dan menanyakan kembali pada siswa, jika peniup
suling terdiri dari 8 siswa, berapa jumlah siswa
pemain gitar ? (kelompok/ non klasikal)
Tahap 4 Pengolahan Data (menganalisis fakta
dengan mencari polanya)
19. Siswa dikelompokkan menjadi 2 kelompok bermain
peran : kelompok pertama sebagai pemain suling
dan kelompok kedua sebagai pemain gitar
20. Setiap kelompok membuat variasi pasangan
keluarga bilangan, dengan langkah :
a) Setiap kelompok diminta mendiskusikan variasi
pasangan keluarga bilangan. Sejumlah 8 siswa
memisahkan diri dari barisan. Siswa diminta
menghitung jumlah siswa yang berada di
barisan ?
b) Siswa diminta untuk mencari pasangan bilangan
lainnya dari bilangan 12.
c) Masing-masing kelompok mendapatkan kertas
kosong untuk menuliskan variasi pasangan
bilangan dari keluarga bilangan.
d) Setiap kelompok menuliskan hasil dari variasi
keluarga bilangan.
(kelompok/ non klasikal)
91
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
Tahap 5 : Pembuktian (mendorong siswa untuk
memahami konsep)
21. Salah satu siswa menghitung dengan bersuara
untuk membuktikan kebenaran jumlah pasangan
keluarga bilangan. (Komunikasi)
92
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
bintang prestasi pada siswa sesuai dengan tingkat
kinerjanya .
3. Guru memberikan kegiatan tindak lanjut dalam
bentuk pemberian tugas di rumah (mencari lagu
untuk dijadikan permainan.
4. Guru memberi tindak lanjut untuk tugas di rumah
5. Doa akhir pelajaran
H. Penilaian
Teknik penilaian
a. Penilaian unjuk kerja
Rubrikkegiatan melakukan permainan sambil bernyanyi
Perlu
Sangat Baik Baik Cukup
No Kriteria Bimbingan
4 3 2
1
1 Ketepatan Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok
aturan main mampu melakukan melakukan belum
menjalankan 1-2 kali 3-4 mampu
urutan kesalahan kali mengikuti
permainan urutan kesalahan aturan
dengan tepat permainan urutan permainan
permainan
2 Penguasaan Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok
lagu mampu mampu hanya belum
menghafal menghafal mampu mampu
seluruh seluruh menghafal menghafal
syair lagu, syair lagu, sebagian syair
Irama tepat Irama kecil lagu
kurang syair lagu
tepat atau
sebaliknya
b. Penilaian sikap, meliputi : Disiplin dan kerjasama
Lembar penilaian sikap:
Nam
Disiplin Kerjasama
93
berkembangmulai
berkembangmulai
mulai terlihat
mulai terlihat
membudaya
membudaya
a Siswa
terlihat
terlihat
Uli
Anis
dst
dan
Siwa peniup suling Siswa bermain gitar
4 5
6 1
7 11
10 13
3 9
8
2
2. Penilaian sikap
12
Format penilaian sikap:
No Nama Peserta Aspek Penilaian Sikap
Percaya diri Rasa ingin tahu
94
Didik A B C P A B C P
1. Niki
2. Eni
3. Dst
Catatan :
A/4 = Sangat Baik
B/3 = Baik
C/2 = Cukup
P/1 = Perlu pembinaan
Skor masksimal = 16
Penilaian : Observasi (pengamatan)
Lembar pengamatan ketaatan dalam melakukan tugas:
Belum
Terlihat
No Kriteria Terlihat
1 Mampu mengikuti instruksi guru
2 Terlibat aktif dalam kegiatan
Mematuhi peraturan dalam melakukan
3
kegiatan
Memahami konsep bilangan penjumlahan
4
sampai 20
_________, ___________
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Kelas 1
(______________________) (_______________________)
95
Petemuan ke : 1
Alokasi Waktu : 1 hari (5 x 35 menit)
A. Kompetensi Inti
1. Menerima dan menjalankan ajaran Agama yang dianutnya
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia
B. Kompetensi Dasar
PPKn
3.2 Mengenal tata tertib dan aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di
rumah dan sekolah
4.2 Melaksanakan tata tertib di rumah dan sekolah
Indikator :
3.2.1 Menjelaskan tata tertib menyimpan benda setelah digunakan
i. Mempraktikkan tata tertib menyimpan benda
Matematika
3.2 Mengenal bilangan asli sampai 99 dengan menggunakan benda-benda
yang ada di sekitar rumah, sekolah, atau tempat bermain
4.2 Menggunakan benda konkrit untuk menelusuri pecahan dan jumlah uang
Indikator :
1.2.1 Menyebutkan nilai uang.
1.2.2 Membandingkan harga sebuah mainan
1.2.3 Menentukan jumlah uang yang harus dikeluarkan untuk membeli benda
Bahasa Indonesia
96
3.1 Mengenal teks deskriptif tentang anggota tubuh dan pancaindra, wujud dan
sifat benda, serta peristiwa siang dan malam dengan bantuan guru atau
teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan
kosakata bahasa daerah untuk membantu pemahaman
4.1 Mengamati dan menirukan teks deskriptif tentang anggota tubuh dan
pancaindra, wujud dan sifat benda, serta peristiwa siang dan malam secara
mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan
kosakata bahasa daerah untuk membantu penyajian
Indikator:
3.1.1. Membaca teks bacaan tentang ciri-ciri benda di sekitarku
3.1.2. Mengelompokkan benda sesuai ciri-ciri berdasarkan teks yang dibaca
3.1.3. Berdiskusi tentang ukuran benda di sekitar
3.1.4. Mengemukakan hasil diskusi tentang ukuran benda di sekitar
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah membaca teks, siswa dapat menjawab pertanyaan guru mengenai isi
bacaan.
Dengan mengamati gambar, siswa dapat mengelompokkan benda berdasarkan
persamaan yang dimilikinya dengan benar.
Dengan mendengar petunjuk guru, siswa dapat melakukan kegiatan diskusi
dengan baik.
Setelah berdiskusi, siswa dapat menyampaikan pendapat mengenai ukuran
benda di sekitar dengan baik.
Setelah berdiskusi, siswa dapat menjelaskan tata tertib merapikan benda
setelah digunakan baik di rumah maupun di sekolah dengan benar.
Dengan mengamati gambar, siswa dapat mempraktikkan cara menyusun benda
dengan rapi.
Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat menentukan nilai uang
dengan benar.
Dengan mengamati gambar, siswa dapat membandingkan harga mainan
dengan benar.
Dengan mengamati contoh yang diberikan guru, siswa dapat menghitung uang
yang harus dikeluarkan untuk membeli sejumlah benda dengan tepat.
97
D. Materi Pembelajaran
Bahasa Indonesia
Teks deskriptif sebagai rangkuman materi tentang tanaman
Peta informasi/peta pikiran tentang tanaman.
Cerita bergambar tentang mematuhi aturan dalam bermain
PPKn
Aturan permainan lompat bambu.
Akibat yang akan timbul jika tidak mematuhi aturan
Aturan saat bermain lompat bambu
E. Metode Pembelajarn
Pendekatan : Scientific
Model Pembelajaran : Discovery Learning
Metode : Tanya Jawab, Diskusi dan Demonstrasi
F. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
1. Buku siswa
2. Berbagai mainan/benda dengan berbagai bentuk dan ukuran
3. Potongan gambar atau brosur yang berisi berbagai gambar mainan anak-anak
dilengkapi dengan harga dari Rp100 s/d Rp2000 untuk mengenalkan uang
sebanyak empat set
4. Pecahan uang Rp100, Rp 500, Rp 1000, dan Rp 2000 jika ada, siapkan pecahan
Rp 5
98
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
99
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
100
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
101
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
102
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
H. PENILAIAN
103
1. Observasi (Pengamatan)
Lembar Pengamatan Keg. Diskusi Kelompok
No. Kriteria Perlu cukup (√) Baik Sangat
bimbingan (√) baik
(√) (√)
1 Kerja sama ..... .....
2 Aktif mengikuti ..... .....
diskusi
3 Ketepatan waktu ..... .....
menyelesaikan
tugas
4 Ketepatan ..... .....
mengelom pokkan
benda
5 Kemampuan
merapikan benda
Mengetahui Jakarta,………………….
Kepala Sekolah, Guru Kelas 1
(………………………………) (……………………………………….)
104
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Sekolah : SD .....
Kelas/Semester : IV / I
Tema/ : 1. Indahnya kebersamaan
Sub tema : 1.1 Keberagaman Budaya Bangsaku
Pembelajaran :2
Alokasi Waktu : 1 hari (5 x 35 menit)
A. Kompetensi Inti
1) Menerima,menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2) Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga,teman, guru dan tetangganya.
3) Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah dan tempat bermain .
4) Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, dan logis, dalam karya
yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan
yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
105
3.1.1. Menjelaskan persamaan antara dua rumah adat yang disajikan
4.1 Mengamati, mengolah, dan menyajikan teks laporan hasil pengamatan
tentang gaya, gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya dalam bahasa
Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
Indikator:
3.1.2. Menjelaskan perbedaan antara dua rumah adat yang disajikan
SBdP
1.1 Mengagumi ciri khas keindahan karyaseni dan karya kreatif masing-
masingdaerah sebagai anugerah Tuhan
2.1 Menujukkan sikap berani mengekspresikandiri dalam berkarya seni
3.4. Mengenal tari-tari daerah dan keunikan gerakannya.
Indikator:
3.4.1. Menjelaskan (asal, keunikan gerakan) salah satu tarian adat (tari
Kipas)
4.10 Memperagakan makna gerak ke dalam bentuk tari bertema dengan mengacu
pada gaya tari daerah berdasarkan ruang gerak.
Matematika
2.2 Menunjukkan perilaku cermat danteliti dalam melakukan tabulasipengukuran
panjang daun-daunatau benda-benda lain menggunakanpembulatan
(dinyatakan dalam cmterdekat)
3.6 Mengenal sudut siku-siku melalui pengamatan dan membandingkannya
dengan sudut yang berbeda.
Indikator:
3.6.1. Membedakan jenis sudut lancip, tumpul, dan siku-siku
3.6.2. Mengukur besar sudut dengan menggunakan busur
4.16 Merepresentasikan sudut lancip dan sudut tumpul dalam bangun datar.
Indikator:
4.16.1. Mendeskripsikan bentuk-bentuk sudut
C. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah membaca teks dan mengamati gambar, siswa mampu menjelaskan
perbedaan antara dua rumah adat dengan benar.
2. Setelah membaca teks dan mengamati gambar, siswa mampu menjelaskan
persamaan antara dua rumah adat dengan benar.
106
3. Setelah bereksplorasi, siswa mampu membedakan jenis sudut lancip, tumpul, dan
siku- siku dengan benar.
4. Setelah bereksplorasi, siswa mampu mengukur besar sudut dengan
menggunakan busur dengan benar.
5. Setelah membaca teks dan berdiskusi, siswa mampu menjelaskan (asal, keunikan
gerakan) salah satu tarian adat (tari Kipas) dengan benar.
D. Materi Pembelajaran
Ciri-ciri rumah adat panjang dan lontik
Jenis-jenis sudut (sudut lancip, tumpul dan siku-siku)
Cara mengukur sudut
Tari kipas pakarena
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Model Pembelajaran : Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning)
Metode : mengamati, tanya jawab, dan demonstrasi
107
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
Kegiatan Inti Tahap 1: Menyediakan fakta awal untuk 70 menit
diamati
- Guru menampilkan gambar-gambar rumah adat.
- Siswa mengamati gambar-gambar tersebut
dengan seksama
- Beberapa Siswa menyampaikan pendapatnya
tentang tampilan dari gambar-gambar tersebut
- Siswa yang lain menanggapi pendapat temannya.
- Siswa membaca teks tentang rumah adat dan
mengamati bentuknya (individu/ non klasikal)
Tahap 2: Mengklasifikasikan fakta (awal dan
tambahan) ke dalam kelompok “contoh“ dan
kelompok “bukan contoh“
- Siswa secara berkelompok mengidentifikasi ciri-ciri
rumah adat panjang dan rumah lontik
- Siswa sebanyak-banyaknya mencatat ciri-ciri
rumah adat panjang dan rumah adat lontik
Tahap 3: Menganalisis fakta dengan mencari
polanya
- Siswa mencari persamaan dan perbedaaan dari
dua rumah adat tersebut
Tahap 4 : Menghasilkan dugaan (hipotesis)
- Siswa dapat menyebutkan perbedaan dan
persamaan dari rumah adat Panjang dan Lontik
Tahap 5 : Menggali fakta tambahan lagi untuk
lebih meyakinkan dugaannya
- Siswa mencari di buku perpustakaan/sumber
belajar lain yang dapat menguatkan dugaan
(hipotesis)
(individu/ non klasikal)
108
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
Tahap 6 : Mendorong peserta didik untuk
berbagi dugaan
- Siswa mengkomunikasikan hipotesis kepada siswa
lain
- Siswa lain menanggapi pendapat temannya.
Tahap 7 : Mendorong peserta didik untuk
menyimpulkan
- Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan
materi.
- Siswa dapat menyimpulkan materi tentang
persamaan dan perbedaan rumah adat panjang
dan lontik, yaitu :
- Perbedaan :
Rumah panjang Rumah lontik
1. Rumah tradisional 4. Rumah tradisional
suku Dayak Riau
Kalimantan
2. Bentuknya atapnya 5. Bentuk atapnya
lurus melengkung
keatas dan
runcing
3. Tangga dan pintu 6. Tangga dan pintu
lebih dari satu hanya satu
Persamaan :
Sama-sama rumah adat
Sama-samarumah panggung
Sama-sama terbuat dari bahan kayu
(individu/ non klasikal)
109
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
diberikan guru
Kegiatan 1. Guru bersama-sama siswa menyimpulkan materi 15 menit
Penutup tentang persamaan dan perbedaan rumah adat
panjang dan lontik
2. Guru menyampaikan bahwa di Indonesia terdapat
beragam rumah adat, maka kita harus bangga
sebagai bangsa Indonesia dan turut serta untuk
melestarikannya.
3. Doa akhir pelajaran
H. Penilaian
1. Teknik Penilaian:
a. Observasi / pengamatan ( menilai sikap saat melakukan kegiatan)
b. Penugasan (menilai pengetahuan saat mencari persamaan dan perbedaan
rumah adat, serta saat mengidentifikasi jenis sudut dalam gambar dan
mengukur sudut)
c. Tes tulis (menilai pengetahuan saat menjawab pertanyaan dibuku siswa
hal.15)
6. Bentuk Instrumen Penilaian
a. Lembar penilaiansikap (pengamatan) saat siswa melakukan kegiatan
Perilaku yang diamati: rasa ingin tahu, teliti
110
Nama Menulis 1 persamaan Menulis 2 perbedaan
Ya tidak Ya Tidak
Ani
Ali
……..,……………………
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Kelas IV
(_____________________) (_____________________)
NIP. NIP .
111
Contoh RPP kelas II
Sekolah : SD …………………………
Kelas / Semester : II / I
Tema : 3. Tugasku Sehari-hari
Subtema : 1. Tugasku Sehari-hari di Rumah
Pembelajaran : 4 (Empat)
Alokasi Waktu : 1 hari( 5 x 35 menit )
A. Kompetensi Inti
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah
dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya
yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
112
4.2.1 Berperilaku yang sesuai dengan aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari
hari.
Bahasa Indonesia
3.3 Mengenal teks buku harian tentang kegiatan anggota keluarga dan dokumen
milik keluarga dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan
dan tulis yang dapat diisi dengan kosa kata bahasa daerah untuk membantu
pemahaman.
4. 3 Mengungkapkan teks buku harian tentang kegiatan anggota keluarga dan
dokumen milik keluarga secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis
yang dapat diisi dengan kosa kata bahasa daerah untuk membantu penyajian.
Indikator:
3.3.5 Mengidentifikasi dokumen milik keluarga
4.3.2 Menulis teks buku harian tentang dokumen milik keluarga
SBdP
Kompetensi Dasar:
3.3 Memahami gerak sehari-hari dengan memperhatikan tempo gerak
4.11 Menirukan gerak bermain, berkebun, bekerja melalui gerak kepala, tangan, kaki,
dan badan dengan mengamati secara langsung atau dengan media rekam.
Indikator:
3.3.2 Mengelompokkan berbagai gerak dengan memperhatikan tempo gerak
4.11.2 Menirukan gerakan berkebun melalui gerakan kepala, tangan, kaki, dan badan
berdasarkan pengamatan secara langsung atau media yang lain.
C. Tujuan Pembelajaraan
1. Dengan membaca teks bacaan, siswa dapat mengidentifikasi dokumen milik
keluarga dengan percaya diri.
2. Dengan membuat pertanyaan, siswa dapat menunjukkan beberapa contoh perilaku
yang sesuai dengan aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah
secara percaya diri.
3. Dengan membaca teks bacaan, siswa berperilaku yang sesuai dengan aturan yang
berlaku dalam kehidupan sehari-hari dengan disiplin.
4. Dengan foto kopi dokumen keluarga, siswa dapat menentukan isi dokumen
keluarga dengan cermat.
113
5. Dengan membaca teks lagu, siswa dapat menyanyikan lagu dengan percaya diri.
6. Dengan memperhatikan gambar tentang dokumen keluarga, siswa dapat menulis
teks buku harian tentang dokumen milik keluarga dengan disiplin.
D. Materi Pembelajaran
1. Gambar Ayah dan Ibu merapikan dokumen keluarga yang dibantu oleh Siti dan Ali
(adiknya Siti).
2. Teks kegiatan merapikan dokumen keluarga.
3. Foto kopi dokumen keluarga (Kartu Pelajar, Kartu Perpustakaan, Ijazah, Akta
Kelahiran, Piagam Penghargaan, dll).
4. Gambar dokumen keluarga (Rekening Listrik, Rekening Telepon, Kartu Keluarga,
dll).
5. Gambar Paman mencangkul.
6. Teks lagu “Menanam Jagung”.
7. Gambar kegiatan Siti merapikan Dokumen Keluarga.
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode Pembelajaran : a. Observasi
b. Penugasan
c. Praktik
3. Model : Pembelajaran Discovery Learning ( PembelajaranBerbasis
Penemuan)
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
Media dan Alat
a. Foto keluarga, Kartu Pelajar, Kartu Perpustakaan, Ijazah, Akta Kelahiran, Piagam
Penghargaan, Rekening Listrik, Rekening Telepon, dll.
b. Teks Lagu “Menanam Jagung”
c. Gambar “Paman Mencangkul”, dan gambar “Anak Merapikan Dokumen Keluarga”.
d. Buku Siswa Kelas II
e. Gambar-gambar dokumen pribadi dan dokumen keluarga
114
G. Langkah – langkah Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
115
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
116
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
membuktikan dugaan)
(individu/non klasikal)
117
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
H. Penilaian
a. Penilaian Sikap
Perubahan Tingkah Laku
1. Didi
2. Nadia
3. Sinta
4. .......
b. Penilaian Pengetahuan
Instrumen penilaian tes tertulis (Isian)
118
Banyak Soal : 3 soal
c. Penilaian Keterampilan
1) Menyanyikan lagu “ Menanam Jagung”
2) Menirukan gerakan mencangkul
Kriteria A B C P
……………, ……………………
Kepala Sekolah SD............... Guru Kelas II
(..................................) ( ....................................)
119
Contoh RPP kelas II
120
INDIKATOR
3.2.5 Membacakan cerita narasi yang telah ditulis dengan lafal dan intonasi yang
jelas.
4.2.1 Menulis cerita sederhana tentang kegiatan di sekolah.
4.2.2 Menceritakan berbagai jenis kegitan di sekolah
MATEMATIKA
3.5 Mengenal satuan waktu dan menggunakannya pada kehidupan sehari-hari di
lingkungan sekitar.
4.5 Memecahkan masalah nyata secara efektif yang berkaitan dengan
penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, waktu, panjang, berat
benda, dan uang, selanjutnya memeriksa kebenaran jawabannya.
INDIKATOR
3.5.5 Membaca waktu yang ditunjukkan jarum jam
4.5.6 Menlis waktu yang ditunjukkan jarum jam.
4.5.7 Membuat kartu jam
4.5.9 Menulis kegiatan yang dilakukan berdasarkan waktu yang ditunjukkan jarum
jam
SBdP
3.2 Mengenal pola irama lagu bertanda birama tiga, pola bervariasi, dan pola
irama rata dengan alat musik ritmis
4.6 Memainkan pola irama bervariasi lagu bertanda birama empat.
INDIKATOR
3.2.5 Menyayikan lagu berkaitan denga kegiatan sekola.
4.6.1 Melakukan kegiatan tepuk tangan memainkan pola irama bervariasi lagu.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan mengamati gambar tentang kegiatan melakukan tebak-tebakan, siswa
dapat memprediksikan isi teks bacaan dengan cermat.
2. Dengan teks cerita tentang kegiatan melakukan tebak-tebakan, siswa dapat
membaca lancar dengan memperhatikan EYD secara cermat.
3. Dengan teks cerita tentang melakukan permainan tebak-tebakan, siswa dapat
menjawab pertanyaan dari isi teks bacaan dengan percaya diri.
4. Dengan jawaban dari pertanyaan teks bacaan, siswa dapat mendiskusikan
jawaban pertanyaan dengan disiplin dan penuh percaya diri.
121
5. Dengan cerita pada teks bacaan, siswa dapat menceritakan pengalaman tentang
tugasnya di sekolah dengan percaya diri.
6. Dengan gambar jam analog, siswa dapat membaca waktu yang ditunjukkan jarum
jam dengan cermat.
7. Dengan gambar jam analog, siswa dapat menulis waktu yang ditunjukkan jam
analog, dengan cermat dan penuh percaya diri.
8. Dengan menulis waktu yang ditunjukkan jam analog, siswa dapat menulis kegiatan
yang dilakukan sesuai jarum jam yang ditunjukkan secara cermat dan dibuat
dengan penuh kedisiplinan.
9. Dengan penugasan dan tanyan jawab, siswa dapat membuat kartu jam dengan
penuh percaya diri dan disiplin.
10. Dengan teks lagu, siswa dapat menyanyikan lagu berkaitan dengan kegiatan
sekolah dengan disiplin dan percaya diri.
11. Dengan menyanyikan lagu, siswa dapat melakukan gerakan tepuk tangan
dengan pola irama lagu bertanda birama empat dengan cermat dan penuh percaya
diri.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Gambar tentang aktivitas kegiatan bermain tebak-tebakan
Teks cerita tentang bermain tebak-tebakan
Membuat kartu jam
Gambar jam analog
Teks lagu jika aku besar nanti
E. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Saintifik
Model Pembelajaran : Problem Based Learning
Metode pembelajaran : Penugasan, Tanya Jawab, Diskusi
122
G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan DESKRIPSI KEGIATAN
Waktu
Pendahuluan 1. Memberi salam, berdo’a menurut agama dan 15 menit
keyakinan masing-masing.
2. Melakukan komunikasi tentang kehadiran siswa
3. Mengajak berdinamika dengan tepuk kompak
4. Apersepsi:
Guru memberikan beberapa pertanyaan.
“ Jam berapa anak-anak bangun tidur ?”
“Jam berapa anak-anak berangkat sekolah?”
“Tulis di papan tulis?”
5. Menginformasikan Tema dan sub tema yang akan
dibelajarkanya itu tentang:“Tugasku Sehari-
hari”dan Tugasku Sehari-hari di Sekolah.
6. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus
dicapai.
Kegiatan Inti TAHAP 1 : Menyajikan masalah yang akan 105 menit
dipecahkan
1. Siswa mengamati gambar tentang aktivitas
kegiatan bermain tebak- tebakan secara
berpasangan (mengamati)
2. Siswa membaca teks bacaan tentang kegiatan
bermain tebak-tebakan (mengamati)
3. Siswa menjawab pertanyaan dari teks cerita yang
telah dibaca (mengasosiasi)
4. Siswa mendiskusikan jawaban yang diberikan
(mengumpulkan informasi)
5. Siswa membuat pertanyaan tentang aktifitas yang
dilakukan pada gambar (menanya)
6. Siswa mengajukan pertanyaan yang dibuat kepada
temannya (menanya) (individu/non klasikal)
TAHAP 2 : Merumuskan masalah
7. Guru membimbing siswa menjawab pertanyaan
yang diajukan temannya dengan percaya diri
123
Alokasi
Kegiatan DESKRIPSI KEGIATAN
Waktu
(klasikal)
8. Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan
(mengasosiasi)
9. Siswa mendiskusikan jawaban yang didapat
(mengumpulkan informasi)
10. Siswa membaca petunjuk kerja sederhana tentang
tugas membuat kartu jam (mengamati)
11. Guru membimbing siswa membuat kartu jam
dengan percaya diri (klasikal)
12. Siswa membuat karu jam berdasarkan petunjuk
kerja (mengumpulkan informasi)
13. Siswa bermain tebak-tebakan menggunakan kartu
jam yang dibuat secara berpasangan
(mengumpulkan informasi)
(Kelompok/non klasikal)
TAHAP 3 : Membantu peserta didik memecahkan
masalah
14. Guru membimbing siswa mengamati gambar jam
analog dengan cermat
15. Dengan bimbingan guru siswa menuliskan waktu
yang ditunjukkan pada jam analog (mengasosiasi)
(Kelompok/non klasikal)
TAHAP 4 : Merumuskan, mengolah, dan
menyajikan hasil pemecahan masalah
16. Siswa menuliskan kegiatan sekolahyang dilakukan
pada jam tersebut (mengomunikasikan)
17. Guru membimbing siswa untuk menyanyikan lagu
“Jika Aku Besar” dengan percaya diri
18. Siswa membaca syair lagu “Jika Aku Besar” disertai
not angkanya (menyajikan/mengomunikasikan)
TAHAP 5 : Menyajikan hasil pemecahan masalah
19. Siswa menyanyikan lagu “Jika Aku Besar” disertai
124
Alokasi
Kegiatan DESKRIPSI KEGIATAN
Waktu
not angka dan gerakan tepuk tangan dengan ritme
yang tepat (mengasosiasi)
20. Siswa menulis daftar tugas yang telah dipelajari
pada hari ini (mengomunikasi)
21. Siswa membaca tugas yang telah ditulisnya
(mengomunikasikan) (individu /non klasikal)
Kegiatan 1. Guru melakukan refleksi kegiatan dengan meminta 15 Menit
Penutup siswa mengungkapkan perasaan dan pendapatnya.
(klasikal)
2. Guru memberikan penghargaan dengan memberi
bintang prestasi pada siswa sesuai dengan tingkat
kinerjanya .
3. Guru memberikankegiatan tindak lanjut dalam
bentuk pemberian tugas di rumah
4. Guru memberikan pesan-pesan moral
Doa akhir pelajaran
H. PENILAIAN
1. Penilaian : Sikap
No Nama PerubahanTingkahLaku
PercayaDiri Disiplin
Siswa
SB (4) B (3) C (2) P (1) SB (4) B (3) C (2) PB
(1)
1. Budi
2. …
125
2. Penilaian Pengetahuan
Instrumenpenilaiantestertulis (Isian)
1) Penilaian Keterampilan
126
alat musik ritmit dari pola ritmit dari pola memainkan ritmit dari pola
ritmit yang disajikan yang disajikan ritmit dari pola yang disajikan
tanpa bimbingan tanpa yang disajikan walaupun
guru bimbingan tanpa telahdibimbingan
guru bimbingan guru
guru
127
cerita yang dan akhir
kurang cerita yang
sempurna kurang
sempurna
……………, ……………………
Kepala Sekolah SD............... Guru Kelas II
(..................................) ( ....................................)
128
Contoh RPP kelas II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
PEMBELAJARAN BERBASIS PROJECT
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,dan guru
3. Memahami pengetahuan factual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di
sekolah
4. Menyajikan pengetahuan factual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis,
dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
BAHASA INDONESIA
129
3.2 Mengenal teks cerita narasi sederhana kegiatan dan bermain di lingkungan dengan
banyuan guru atau teman dalam bahasa indonesia lisan dan tulisan yang dapat diisi
dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu pemahaman.
4.2 Memperagakan teks cerita narasi sederhana tentang kegiatan dan bermain di
lingkungan secara mandiri dalam bahasa indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi
dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu penyajian.
INDIKATOR
3.2.2 Menceritakan berbagai jenis kegiatan di lingkungan sekitar.
4.2.3 Membacakan cerita narasi yang telah ditulis dengan lafal dan intonasi yang jelas.
SBdP
3.2 Mengenal pola irama lagu bertanda birama tiga, pola bervariasi, dan pola irama
rata, dengan alat musik ritmis.
4.5 Menyanyikan lagu anak-anak dengan pola irama yang bervariasi.
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan membaca teks bacaan, siswa dapat membaca cerita narasi yang telah
ditulis dengan lafal dan intonasi yang jelas dan cermat
2. Dengan diskusi kelompok, siswa dapat mengelompokan berbagai contoh kegiatan
yang sesuai ke dalam simbol-simbol Pancasila dalam lambang negara “Garuda
Pancasila” dengan cermat.
3. Dengan diskusi kelompok, siswa dapat mengaitkan contoh kegiatan agama
secara disiplin.
4. Dengan diskusi kelompok, siswa dapat menyimpulkan akibat jika memaksakan
agama kepada teman dengan cermat
5. Dengan diskusi kelompok, siswa dapat menceritakan berbagai jenis kegiatan di
lingkungan sekitar dengan percaya diri.
6. Dengan memahami hasil diskusi kelompok, siswa dapat menceritakan tentang
perilaku yang diperbolehkan dan perilaku yang tidak diperbolehkan di depan
kelas dengan percaya diri.
7. Dengan teks lagu “Kulihat Ibu Pertiwi”, siswa dapat menyanyikan lagu“Kulihat
Ibu Pertiwi” dengan percaya diri.
8. Dengan menyanyikan lagu “Kulihat Ibu Pertiwi”, siswa dapat menunjukkan pola
irama bervariasi pada alat musik ritmis dengan disiplin
B. MATERI PEMBELAJARAN
130
1. Gambar Dayu dan teman-teman mengantar Siti ke mushola
2. Teks tentang Dayu dan teman-teman mengantar Siti ke mushola
3. Gambar Garuda Pancasila
4. Teks Pancasila
5. Teks lagu “Kulihat Ibu Pertiwi”
C. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Saintifik
Model : Pembelajaran Berbasis Proyek
Metode : Observasi, Diskusi, Praktik, dan Pemberian tugas
E. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
131
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
132
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
kelompoknya (mengomunikasikan)
(Kelompok/non klasikal)
TAHAP 4 : Penyusunan laporan
10. Siswa menuliskan tugasnya sebagai umat beragama
11. Siswa diminta membacakan hasil karyanya/ tulisannya
tentang tugasnya sebagai umat beragama
(individu/non klasikal)
TAHAP 5 : Publikasi hasil proyek
12. Siswa mengamati guru nenyanyikan lagu “ Kulihat Ibu
Pertiwi”
13. Guru membimbing siswa untuk menyanyikan lagu“
Kulihat Ibu Pertiwi” dengan percaya diri
14. Siswa menyanyikan lagu “ Kulihat Ibu Pertiwi”
(mengomunikasikan)(individu/non klasikal)
TAHAP 6 : Evaluasi proses dan hasil proyek
15. Siswa diberi kesempatan menyampaikan
pengalamannya selama menyelesaikan tugas proyek
(individu/non klasikal)
Penutup 1. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / 15 menit
rangkuman hasil belajar selama sehari dengan
menanyakan pentingnya memahami tugas-tugas
sebagai umat beragama
2. Melakukan penilaian hasil belajar
3. Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan
keyakinan masing-masing (untuk menutup kegiatan
pembelajaran)
F. PENILAIAN
1. Prosedur Penilaian
Penilaian Unjuk Kerja
133
Menggunakan format pengamatan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran sejak
dari kegiatan awal sampai dengan kegiatan akhir
2. Instrumen Penilaian
Penilaian Unjuk Kerja
1) PenilaianPengamatan
2) PenilaianProduk
PENILAIAN NON TES:
1. Penilaian Unjuk Kerja
1). Menceritakan perilaku yang diperbolehkan dan yang tidak diperbolehkan
di depan kelas
Rubrik Menceritakan berbagai jenis kegiatan
No Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Perlu
(4) (3) (2) Bimbingan
(1)
1 Kemampuan Mampu Setengah Kurang dari Belum mampu
bercerita bercerita bagian cerita setengah bagian bercerita
dengan lancar disampaikan cerita
dngan lancar disampaikan
dngan lancar
3 Volume suara Terdengar Terdengar Terdengar Suara sangat
sampai seluruh sampai bagian depan pelan dan
ruang kelas setengah ruang kelas tidak terdengar
ruang kelas
134
guru disajikan disajikan dibim-bingan
tanpa bim- tanpa bim- guru
bingan guru bingan guru
Keterangan :
135
T : Tepat
BT : Belum Tepat
………, ……………………
Kepala Sekolah SD............... Guru Kelas II
(..................................) ( ....................................)
136
Contoh RPP Kelas V
Sekolah : SD …………………………
Kelas / Semester :V/I
Tema : 3. Kerukunan dalam Bermasyarakat
Subtema : 1. Bentuk-bentuk Kerukunan
Pembelajaran : 1 (Satu)
Alokasi Waktu : 1 hari ( 5 x 35 menit )
A. Kompetensi Inti
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah
dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya
yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan
yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
137
4.15.1 Menuliskan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan konsep
perbandingan
4.15.2 Menerapkan strategi yang tepat untuk menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan konsep perbandingan
4.15.3 Memeriksa kebenaran jawaban dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan konsep perbandingan.
Bahasa Indonesia
3.3 Menguraikan isi teks paparan iklan tentang ekspor impor sebagai kegiatan
ekonomi antarbangsa dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia
lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
4. 3 Menyajikan teks paparan iklan tentang ekspor impor sebagai kegiatan ekonomi
antarbangsa dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan
dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
Indikator:
3.3.1 Mencari iklan tentang ekspor impor
3.3.2 Mengamati iklan tentang ekspor impor
3.3.3 Menuliskan kosakata baru yang digunakan dalam iklan dan artinya
4.3.1 Menjelaskan isi iklan
C. Tujuan Pembelajaraan
1. Dengan mengamati gambar dan berdiskusi, siswa mampu mencari iklan
tentang ekspor impor dengan teliti.
2. Denganmenggali informasi dari teks bacaan, siswa dapat mengamati iklan
tentang ekspor impor dengan cermat.
3. Dengan mencermati sebuah iklan, siswa mampu menuliskan kosakata baru
yang digunakan dalam iklan dan mendefinisikan artinya dengan mandiri.
4. Dengan mencermati iklan dan berdiskusi, siswa dapat menjelaskan isi sebuah
iklan dengan percaya diri.
5. Dengan mengolah informasi dari sebuah cerita kontekstual, siswa mampu
menjelaskan tentang perbandingan dan menuliskan model matematika dari
masalah yang berkaitan dengan konsep perbandingan dengan cermat.
6. Dengan mencermati tabel informasi harga, siswa mampu menerapkan strategi
yang tepat untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan konsep
perbandingan dengan percaya diri.
138
7. Dengan berlatih menyelesaikan soal cerita, siswa mampu memecahkan
masalah sederhana yang melibatkan perbandingan dan memeriksa kebenaran
jawabannya dengan bertanggung jawab.
D. Materi Pembelajaran
1. Gambar tentang contoh bentuk kerukunan yang dilakukan di rumah.
2. Daftar pertanyaan tentang isi gambar.
3. Gambar tentang contoh bentuk kerukunan yang dilakukan di toko ( misal
mengangkat barang bersama-sama).
4. Daftar pertanyaan tentang isi gambar.
5. Gambar telepon genggam.
6. Daftar pertanyaan tentang telepon genggam.
7. Surat kabar, majalah, brosur tentang barang-barang yang didatangkan dari luar
negeri dan yang dijual ke luar negeri.
8. Contoh iklan tentang barang-barang yang didatangkan dari luar negeri dan
yang dijual ke luar negeri.
9. Daftar harga barang yang tertulis di iklan yang akan digunakan untuk
menghitung jumlah dan selisihnya.
10. Tabel tentang banyak siswa di kelas, jumlah, dan selisihnya.
11. Tabel tentang daftar ukuran panjang dan lebar iklan.
E. Metode Pembelajaran
1). Pendekatan : Saintifik
2). Metode Pembelajaran : a. Observasi
b. Penugasan
c. Praktik
3). Model : Pembelajaran Discovery Learning ( Pembelajaran
Berbasis Penemuan)
139
e. Buku Siswa Kelas V Tema 3
f. Gambar-gambar iklan
Pendahulua 1. Guru membariskan seluruh siswa di luar kelas sesuai jenis 10 menit
n kelaminnya.
140
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
klasikal)
(individu/non klasikal)
141
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
142
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
H. Penilaian
1. Penilaian Rubrik Mengamati Gambar
Sangat Perlu
Nama Baik Cukup
Aspek No Baik Bimbingan
Siswa
(4) (3) (2) (1)
1. Isi dan pengetahuan: 1. Ana
2. Sikap
3. Keterampilan
mengomunikasikan 2. Bety
hasil
3. Dst.
2. Penilaian Pengetahuan
Instrumen penilaian tes tertulis (Isian)
3. Penilaian Rubrik Menyelesaikan Soal Cerita Matematika
143
a. Pengetahuan siswa tentang konsep perbandingan.
b. Keterampilan siswa dalam mengaplikasikan pengetahuannya untuk
memecahkan masalah.
c. Kecermatan dan ketelitian siswa dalam menggunakan informasi dari cerita untuk
memecahkan masalah.
Kriteria SB B C P
Pengetahuan
Keterampilan
……………, ……………………
Kepala Sekolah SD............... Guru Kelas V
(..................................) ( ....................................)
144
Contoh RPP Kelas V
RENCANAPELAKSANAANPEMBELAJARAN (RPP)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH(PROBLEM BASED LEARNING)
A. Kompetensi Inti
1. Menerima, menghargai, dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, tetangga, dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingintahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, danbenda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah, dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia
145
Matematika
3.4 Mengenal konsep perbandingan dan skala
4.15 Merumuskan dengan kalimat sendiri, membuat model matematika, dan memilih
strategi yang efektif dalam memecahkan masalah nyata sehari-hari yang berkaitan
dengan konsep perbandingan, skala, dan hubungan antar kuantitas, serta
memeriksa kebenaran jawabnya
Indikator
3.4. Melakukan operasi hitung dengan menggunakan perbandingan
1
3.4. Memecahkan masalah sederhana yang melibatkan perbandingan.
2 4.15.1 Menuliskan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan konsep
perbandingan
4.15.2 Menerapkan strategi yang tepat untuk menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan konsep perbandingan.
4.15.3 Memeriksa kebenaran jawaban dalam menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan konsep perbandingan
PPKn
3.4 Memahami nilai-nilai persatuan dan kesatuan di rumah, sekolah, dan
masyarakat.
3.5 Menerapkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan di rumah, sekolah,
masyarakat
Indikator
3.4.1 Mengelompokkan contoh dan bukan contoh tentang perilaku yang
mencerminkan persatuan dan kesatuan di rumah.
3.5.1 Memeragakan aktivitas anggota keluarga yang mencerminkan penerapan
nilai-nilai persatuan dan kesatuan.
C. Tujuan Pembelajaran
146
1. Dengan menggali informasi dari teks bacaan siswa dapat menceritakan
pentingnya menjaga kerukunan dengan cermat.
2. Dengan mengamati gambar, siswa dapat memberi contoh perilaku yang
menunjukkan persatuan dan kesatuan di rumah dengan percaya diri.
3. Berdasarkan pengalaman dan pengamatan lingkungan sekitar, siswa dapat
menyebutkan contoh perilaku yang tidak menunjukkan persatuan dan kesatuan
di rumah dengan cermat.
4. Dengan berhitung, siswa dapat melakukan operasi hitung dengan
menggunakan perbandingan dengan teliti.
5. Dengan kegiatan berhitung, siswa dapat memecahkan masalah perbandingan
dengan cermat.
6. Dengan kegiatan berhitung, siswa dapat menuliskan model matematika dari
masalah yang berkaitan dengan konsep perbandingan dengan cermat.
7. Dengan berhitung, siswa dapat menerapkan strategi yang tepat untuk
menyelesaikan masalah menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan konsep
perbandingan dengan cermat.
8. Dengan berhitung, siswa dapat memeriksa kebenaran jawaban dalam
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan konsep perbandingan dengan
teliti.
9. Dengan menggali informasi dari teks bacaan, siswa dapat mengidentifikasikan
unsur-unsur sebuah iklan dengan percaya diri
10. Dengan menggali informasi dari teks bacaan, siswa dapat menjelaskan unsur-
unsur iklan dengan teliti.
D. Materi Ajar
a. Teks bacaan tentang kerukunan hidup
b. Contoh-contoh iklan.
a. Konsep perbandingan
b. Soal cerita tentang perbandingan
a. Gambar yang mencerminkan hidup rukun
E. Pendekatan/model /Metode
147
5. Pendekatan :Saintifik (Scientific).
6. Model pembelajaran : Problem based learning
7. Metode : Diskusi (Discussion), tanya jawab, coperative learning
148
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
7. Setelah mengamati gambar, siswa mengisi tabel
perilaku yang mencerminkan persatuan dan
kesatuan (mengamati)
8. Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan
pancingan untuk menstimulus rasa ingin tahu,
seperti: Perilaku apa yang mencerminkan
persatuan dan kesatuan dalam keluarga? Perilaku
apa yang kamu lakukan di rumah yang
mencerminkan persatuan?
(mengumpulkan informasi)
9. Siswa menceritakan perilaku yang mencerminkan
persatuan dan kesatuan dalam keluarga.
10. Siswa menuliskan pertanyaan-pertanyaan atau hal-
hal yang ingin mereka ketahui tentang perilaku yang
mencerminkan persatuan dan kesatuan.
11. Siswa membuat pertanyaan menggunakan kalimat
tanya yang tepat. (menanya)
12. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil
diskusi.(mengomunikasikan).
13. Guru memberikan penguatan bahwa pengambilan
sumber daya alam yang berlebihan tidak baik.
14. Siswa mengamati gambar yang terdapat pada buku
siswa hal 23 (pengamatan).
15. Melalui diskusi berpasangan siswa menganalisis
konsep perbandingan pada buku siswa
mengumpulkan informasi )
16. Siswa mengeluarkan pendapat cara menyelesaikan
masalah perbandingan dengan cara lain yang
diketahuinya.(Mengomunikasikan )
16. Siswa mengamati contoh-contoh iklan pada buku
siswa, buku lain, surat kabar, majalah, atau
internet. (berkelompok)
149
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
17. Siswa mengidentifikasi unsur-unsur pada iklan.
(berkelompok)
18. Siswa menuliskan unsur-unsur iklan pada kotak
yang telah disediakan pada buku siswa.
19. Guru memberikan pertanyaan , tentang ;
Unsur-unsur dalam iklan
Manfaat unsur-unsur iklan
Akibat bila kita mengabaikan unsur-unsur iklan
Operasi hitung dengan menggunakan
perbandingan
Soal cerita tentang perbandingan
Perilaku yang mencerminkan persatuan dan
kesatuan
Perilaku yang tidak mencerminkan persatuan
dan kesatuan ( menanya)
20. Guru menguatkan bahwa unsur-unsur dalam iklan
sangat diperlukan.
21. Tahap 1, guru menyajikan permasalahan yang
berkaitan dengan unsur-unsur dalam iklan.
( pengamatan)
“Anak-anak, ini ada contoh produk iklan.
Menurutmu apa yang bisa kalian lakukan agar
produk iklan ini lebih menarik lagi?”
Tahap 2. Siswa mengkaji permasalahan untuk
mengidentifikasi langkah- langkah yang perlu
dilakukan untuk memecahkan masalah. ( mencari
informasi)
Tahap 3.Guru mendorong siswa agar mencari
informasi sesuai dengan jenis permasalahan yang
dihadapi, misalnya anak menentukan upaya yang
harus dilakukan.
Tahap 4 : Siswa merumuskan permasalahan
150
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
dengan cara mengidentifikasi langkah-langkah
yang dapat dilakukan.
Tahap 5 : Masing – masing siswa menyimak dan
perwakilan siswa mengomunikasikan hasil
kerjanya didepan kelas.
Tahap 6 : Siswa menanggapi hasil kerja
temannya.
22. Siswa mengerjakan soal yang terdapat pada buku
hal 23
Sesi 2 Setelah beristirahat, siswa masuk lagi ke dalam kelas,
guru mengondisikan kembali siswa untuk belajar.
Memberikan pertanyaan yang ada hubungan dengan
pelajaran berikutnya,
- Apa yang kalian tahu tentang unsur-unsur iklan?
- Apa manfaat unsur-unsur iklan?
- Apa akibat yang akan terjadi bila kita
mengabaikan unsur-unsur iklan?
Pada kegiatan berikutnya
Tahap 1: Penyampaian masalah
Guru menyampaikan permasalahan
produk yang dikemas ala kadarnya/asal-
asalan( mengamati)
Tahap 2 :Identifikasi masalah
Guru membimbing siswa untuk mendiskusikan
permasalahan tersebut, dan mengidentifikasi langkah –
langkah yang perlu dilakukan untuk memecahkan
masalah agar produk yang ada menarik minat pembeli.
Tahap 3:
Guru mendorong siswa mencari informasi yang
diperlukan untuk menyelesaikan masalah ,dengan cara
membaca koran, membuka internet, menonton TV,
bertanya kepada nara sumber dan lain – lain.
Tahap 4:
151
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
Guru mendorong siswa untuk merumuskan masalah,
dan mencari solusi bagaimana cara yang terbaik, agar
unsur-unsur iklan pada produk menarik minat pembeli.
Cara yang terbaik untuk menarik minat pembeli:
1. Kemasan barang yang menarik.
2. Warna pada kemasan menarik.
3. Tulisan menarik.
4. Mutu barang ditingkatkan.
5. Gunakan media sosial untuk iklan.
Tahap 5:
Salah satu perwakilan dari kelompok mempresentasikan
hasil diskusi.( mengomunikasikan )
Penutup 1. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan hasil 15 menit
pembelajaran pada pertemuan hari itu.
2. Guru memberi kesempatan kepada beberapa siswa
untuk menyampaikan pendapatnya tentang
pembelajaran yang telah diikuti.
3. Guru melakukan penilaian
4. Siswa ditugaskan mencari informasi lain tentang
jenis pekerjaan, kegiatan, dan teknologi yang
digunakan dengan kata- kata baku.
5. Guru menyampaikan pesan moral agar manusia
senantiasa mau berusaha atau bekerja agar
terhindar dari kemiskinan, karena mencari nafkah
kewajiban manusia hidup.
6. Menugaskan kepada siswa agar berdiskusi dengan
orang tua tentang pentingnya bekerja dan minta
penjelasan mengapa setiap orang perlu bekerja.
7. Salam dan doa penutup.
H. Penilaian
1. Sikap
Yang dikembangkan : Cinta lingkungan, rasa ingin tahu dan teliti
No Nama Aspek yang dikembangkan
152
Siswa Cinta lingkungan Rasa ingin tahu Ketelitian Ket.
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Adi
2 Beni
3 Dina
4 Dst
2. Keterampilan
Yang dikembangkan: Mengolah informasi, menghitung, membandingkan,
dan menyimpulkan
Keterampilan yang dikembangkan
Bahasa
Bahasa Bahasa
Bahasa kurang
runtut, runtut,
runtut, runtut,
beberapa beberapa
No Nama pilihan kata pilihan kata
pilihan kata pilihan kata
sesuai, hasil kurang
sesuai, hasil sesuai, hasil
hitungan sesuai, hasil
hitungan hitungan
tepat hitungan
tepat kurang tepat
tidak tepat
4 3 2 1
1 Adi
2 Beni
3 Dina
4 Dst
3. Pengetahuan
Yang dikembangkan tentang unsur-unsur iklan, perbandingan, contoh persatuan,
dan kesatuan di rumah.
Tes tulis
No Muatan Indikator No butir soal
153
4.13
3 PPKn - 3.4
8-10
- 4.4.
(..............................) (........................)
Contoh RPP Kelas V
Kelas/Semester : V/I
Pembelajaran : 1 (Satu)
154
A. Kompetensi Inti
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggug jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah
dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya
yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar
Matematika
3.4 Mengenal konsep perbandingan dan skala
4.13 Merumuskan dengan kalimat sendiri, membuat table matematika, dan memilih
strategi yang efektif dalam memecahkan masalah nyata sehari-hari yang
berkaitan dengan konsep perbandingan, skala, dan hubungan antar kuantitas
serta memeriksa kebenaran jawabnya.
Indikator:
3.4.1 Menjelaskan perbandingan
3.4.2 Memecahkan masalah sederhana yang melibatkan perbandingan.
4.13.1 Menuliskan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan konsep
perbandingan
4.13.2 Menerapkan strategi yang tepat untuk menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan konsep perbandingan .
4.13.3 Memeriksa kebenaran jawaban dalam menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan konsep perbandingan
Bahasa Indonesia
155
1.3 Menguraikan isi teks paparan peta tentang ekspor impor sebagai kegiatan
ekonomi antarbangsa dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia
lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku.
4.3 Menyajikan teks paparan peta tentang ekspor impor sebagai kegiatan ekonomi
antarbangsa secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan
memilih dan memilah kosakata baku
Indikator
1.3.1 Mengidentifikasi bentuk-bentuk perdagangan antarbangsa di dunia
4.3.1 Mengamati contoh surat perdagangan(surat permintaan)
4.3.2 Menyebutkan unsur-unsur surat perdagangan (surat permintaan)
C. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan menggali informasi dari teks bacaan, siswa dapat memaparkan kegiatan
ekspor dan impor dengan cermat.
2. Dengan menggali informasi dari teks bacaan, siswa dapat mengidentifikasikan
bentuk-bentuk perdagangan antarbangsa dengan teliti.
3. Dengan menggali informasi dari teks bacaan, siswa dapat menyebutkan manfaat
peta dengan percaya diri.
4. Dengan mencermati surat perdagangan, siswa mampu menyebutkan unsur-unsur
surat perdagangan.
5. Dengan mengamati peta, siswa dapat menunjukkan skala pada peta dengan
cermat.
6. Dengan mencermati peta, siswa dapat menjelaskan pengertian skala peta
dengan teliti.
7. Dengan menyelesaikan permasalahan, siswa dapat menuliskan model
matematika dari masalah yang berkaitan dengan konsep skala dengan mandiri.
8. Dengan kegiatan berhitung, siswa dapat menerapkan strategi yang tepat untuk
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan konsep skala dengan teliti.
D. Materi Pembelajaran
1. Gambar peserta organisasi antarbangsa (ASEAN, APEC, PBB, KAA, dll)
2. Daftar pertanyaan mengenai isi gambar
3. Peta Dunia
4. Teks bacaan tentang kerjasama perdagangan antarbangsa
156
5. Contoh surat kerjasama perdagangan antarbangsa
6. Peta Indonesia
7. Perhitungan skala
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan: Saintifik
Model : Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)
Metode : Observasi, Diskusi, dan Praktik
157
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
antarbangsa yang dibawa oleh guru. (mengamati)
2. Siswa distimulasi untuk bertanya dari hasil
pengamatan tersebut sehingga terbentuk rumusan
masalah. (menanya)
3. Siswa menjelaskan gambar yang diamati.
4. Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan pancingan
untuk menstimulus pengetahuan siswa. Misalnya:”
Apa yang dimaksud dengan organisasi? Apa tujuan
sebuah organisasi? Sebutkan organisasi yang kamu
ketahui!”
5. Siswa memberikan pendapatnya tentang gambar
yang diamati.
6. Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
tertulis pada buku siswa.
7. Siswa diminta membentuk kelompok yang terdiri
dari 4-5 orang.
8. Siswa secara berkelompok menentukan proyek
yang akan dikerjakan (membuat surat kerjasama
perdagangan antarbangsa). (penentuan proyek)
Gambar di buku siswa hal 39.
9. Siswa membaca instruksi di buku tentang unsur-
unsur surat penawaran. (mengumpulkan
informasi)
10.Siswa dengan bimbingan guru menentukan
langkah-langkah pembuatan surat penawaran
(perancangan langkah-langkah penyelesaian
proyek)
11.Siswa dengan bimbingan guru membagi tugas
dalam setiap kelompoknya agar surat penawaran
tersebut selesai dibuat dalam waktu yang
ditentukan.(penyusunan jadwal pelaksanaan
proyek)
12.Siswa secara berkelompok membuat surat
158
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
penawaran sesuai langkah dan pembagian tugas
yang telah direncanakan sebelumnya.
(eksperimen);(penyelesaian proyek)
13.Guru berkeliling memastikan siswa memahami
instruksi yang diberikan dan memberikan bantuan
kepada siswa yang menemui kesulitan.
14.Kelompok yang sudah selesai menunjukkan hasil
karya surat penawaran di depan kelas.
15.Siswa diminta untuk mengomunikasikan yang telah
mereka buat. (eksperimen); (penyelesaian
proyek)
16.Siswa memajang hasil karya (eksperimen);
(penyelesaian proyek)
17.Siswa melakukan hal tersebut secara bergantian
dengan teman kelompoknya. (eksperimen);
(penyelesaian proyek)
18.Ketika siswa sedang mengomunikasikan, siswa
yang lain menyimak. (mengasosiasi)
19.Setelah kegiatan selesai dilakukan, siswa kembali
ke dalam kelas. (penyusunan laporan proyek)
20.Siswa menuliskan hasil pengamatan seperti yang
tertera pada buku siswa halaman 43.
21.Siswa diminta untuk membaca sumber lain
mengenai surat penawaran.Sumber bacaan bisa
dari perpustakaan/internet/artikel yang disediakan
guru/buku teks siswa halaman 10.
(mengasosiasi)
22.Setelah mendapat informasi lebih tentangsurat
penawaran, siswa secara berkelompok membuat
laporan hasil percobaan dan pengamatan.
(penyusunan laporan proyek)
23.Perwakilan setiap kelompok siswa
mempresentasikan hasil laporannya di depan kelas.
159
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
(mengomunikasikan) ;(publikasi hasil
proyek)
24.Siswa diberi kesempatan menyampaikan
pengalamannya selama menyelesaikan tugas
proyek. (evaluasi proses dan hasil proyek)
25.Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan
tentang manfaat surat penawaran kerjasama
antarbangsa(evaluasi proses dan hasil proyek)
Setelah istirahat, siswa masuk kelas kembali.
26.Siswa secara berkelompok menentukan proyek
yang akan dikerjakan (membuat peta yang
menggunakan skala). (penentuan
proyek)Gambar di buku siswa hal 44.
27.Siswa membaca instruksi di buku tentang unsur-
unsur skala. (mengumpulkan informasi)
28.Siswa dengan bimbingan guru menentukan
langkah-langkah pembuatan peta wilayah berskala.
(perancangan langkah-langkah penyelesaian
proyek)
29.Siswa dengan bimbingan guru membagi tugas
dalam setiap kelompoknya agar peta berskala
selesai dibuat dalam waktu yang ditentukan.
(penyusunan jadwal pelaksanaan proyek)
30.Siswa secara berkelompok membuat peta berskala
sesuai langkah dan pembagian tugas yang telah
direncanakan sebelumnya. (eksperimen);
(penyelesaian proyek)
31.Guru berkeliling memastikan siswa memahami
instruksi yang diberikan dan memberikan bantuan
kepada siswa yang menemui kesulitan.
32.Kelompok yang sudah selesai menunjukkan hasil
karya peta berskala di depan kelas.
33.Siswa diminta untuk mengomunikasikan yang telah
160
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
mereka buat. (eksperimen); (penyelesaian
proyek)
34.Siswa memajang (eksperimen); (penyelesaian
proyek)
35.Siswa melakukan hal tersebut secara bergantian
dengan teman kelompoknya. (eksperimen);
(penyelesaian proyek)
36.Ketika siswa sedang mengomunikasikan, siswa
yang lain menyimak. (mengasosiasi)
37.Setelah kegiatan selesai dilakukan, siswa kembali
ke dalam kelas. (penyusunan laporan proyek)
H. Penilaian
1. Jenis/Teknik Penilaian
a. Penilaian Sikap : rasa ingin tahu, kerjasama
b. Penilaian Pengetahuan : tertulis
c. Penilaian Ketrampilan : unjuk kerja (mendesain)
2. Bentuk Instrumen dan Pedoman Penskoran
a. Penilaian Sikap (rasa ingin tahu dan kerjasama)
Rasa ingin tahu Kerjasama
Terlihat/
BerkembangMulai
Terlihat/
BerkembangMulai
Belum Terlihat
Belum Terlihat
Mulai Terlihat
Mulai Terlihat
Sudah
Sudah
Nama
membudaya
Membudaya
Ahmad
Aiko
Chika
161
Skor 1-4
No. Kriteria
1 2 3 4
1. Keruntutan laporan
…………, ………………….
Kepala SD ............. Guru Kelas V
162
(...................................) ( …………………………)
163
BAB IV PENUTUP
164