Li RDS
Li RDS
Epitel yang melapisi bagian dalam laring, trakea, dan bronkus serta paru,
seluruhnya berasal dari endoderm.
Selama pemisahannya dari usus depan, tunas paru membentuk trakea
dan dua kantong luar lateral, tunas bronkus
5 minggu :
• Tunas kananà3 bronkus sekunder
2 lobus kiri
8 minggu
Expansi tunas paru ke dalam kanalis perikardio peritonealis. Pada tahap ini kanalis
berhubungan dengan rongga periotoneum dan pericardium.
HISTOLOGI
BRONKUS :
1.Trakea
2.Pulmo
Mikroskopik : otot polos,serat elastis lebih banyak,sub mukosa tipis
BRONKIOLUS :
selapis torak ep. selapis kubis
- ada 2 jenis bronkiolus
* bronkiolus terminalis akhir konduksi
* bronkiolus respiratorius awal respirasi
ALVEOLI :
FISIOLOGI
PERNAFASAN
BIOKIMIA
SURFAKTAN
Setiap molekul surfaktan memiliki kepala hidrofilik dalam carian dan ekor
hidrofobik
Surfaktan dihasilkan oleh sel alveolar tipe II (AT II) gestasi 22-24 minggu
Kurangnya surfaktan atelectasis secara progresif dan menyebabkan distress
pernafasan
Fungsi : mempertahankan stabilitas alveoli dan menurunkan tegangan permukaan
PERTUKARAN GAS
1.VENTILASI
2.DIFUSI = Melewati membrane alveolus – parenkim paru .Tekanan parsial
alveolus lebih tinggi dari kapiler O2 pindah ke kapiler
BGA
HIPERGLIKEMI NEONATUS
Bayi premature peningkatan efineprin dan non epineprin yang akan menghambat
kerja dari insulin
Bayi premature tidak dapat langsung diberi makanan parenteral spt asi
menyebabkan inkreatin yang di hasilkan dari lambung tak aktif sehingga terjadi
pengurangan sekresi inkreatin sehingga akan menyebabkan insulinnya tidakbisa
bekerja dan terjadi pembentukan gluconeogenesis
STABLE
S – (Sugar)
Langkah untuk menstabilkan gula darah bayi sakit:
Tidak memberikan makanan parenteral
Memberikan glukosa melalui jalur intravena
Beberapa neonatus berisiko tinggi mengalami hipoglikemi
T – (Temperature)
Bayi premature adalah salah satu bayi yang berisiko tinggi
mengalami hipotermia.
Konsep utama pencegahan hipotermia:
Pemeliharaan suhu badan normal harus diprioritaskan baik pada
bayi sakit atau sehat.
Bayi premature dan berat badan rendah sangat rentan
mengalami hipotermia.
Bayi yang dilakukan resusitasi lama berisiko tinggi mengalami
hipotermia.
A – (Airway)
Evaluasi kondisi bayi sesering mungkin dan catat hasil observasi.
Pada beberapa keadaan membutuhkan penilaian ulang tiap
beberapa menit, sedangkan pada keadaan yang lebih ringan
dapat diulang tiap 1-3 jam.
Hal yang harus dievaluasi dan dicatat:
Laju napas
Usaha napas
Kebutuhan oksigen
Saturasi oksigen
Analisis gas darah
Evaluasi distress pernapasan menggunakan Downes Score
B – (Blood pressure)
Cara terbaik untuk mempertahankan sirkulasi adalah dengan
memberikan cairan dan elektrolit yang adekuat. Pada bayi sakit
berat harus dipantau tanda-tanda syok.
L – (Laboratorium)
Pemantauan elektrolit direkomendasikan pada neonatus yang
mengalami kejang atau usia >24 jam dan dalam keadaan tidak
bugar. Pemeriksaan elektrolit : kadar natrium, kalium, dan
kalsium.
E – (Emotional Support)
Keluarga dari bayi yang mengalami krisis biasanya akan
mengalami rasa bersalah, marah, tidak percaya, merasa gagal,
tidak berdaya, takut dan depresi.
2 .RESUSITASI
HAPOBERKERANG
Hangatkan,Posisikan,Bersihkan,keringkan,rangsang
• Bersihkan jalan nafas, hisap lendir
• Pemberian oksigen
• Pasang akses intra vena:
• D10% 60ml/KgBB
• Ca-Glukonas 10% 6-8 ml/KgBB
• Monitor temperature
• Monitor saturasi
3. EVALUASI SKOR DOWNES
4. SURFAKTAN
5. CAIRAN NUTRISI
6.ANTIBIOTIK
7.KORTIKOSTEROID
- RUJUK SP.AN
KIE
• Edukasi Ibu agar observasi dirumah dengan memantau tanda pernapasan
seperti
- kesulitan bernapas
- tampak biru
- sela iga cekung
• Segera hubungi dokter dan UGD terdekat
• Mendapatkan perawatan prenatal yang baik
• Makan makanan yang sehat dan konsumsi suplemen tambahan seperti
vitamin, dan tablet penambah besi makanan yang mengandung banyak
protein,asam folat
• Hindari rokok,alcohol,narkoba, jamu yang dijual tanpa reset dokter
• Minum obat sesuai yang diresepkan dokter
KOMPLIKASI
1.KOMPLIKASI JANGKA PENDEK
- Masalah pernafasan RDS
- Masalah jantung PDA( Patent ductus arteriosus)
- Masalah otak Perdarahan otak
- Masalah control suhu hipotermia
- Masalah gastrointestinal Necrotizing enterocolitis (NES)
- Masalah darah Anemia dan Penyakit kuning
- Masalah metabolism tingkat gula darah rendah
- Masalah sitem kekebalan Resiko infeksi
2.KOMPLIKASI JANGKA PANJANG
- Cerebral palsy
- Pembelajaran yang terganggu
- Masalah penglihatan ROP ( Retinopathy Of Prematurity)
- Masalah pendengaran
- Masalah gigi
- Masalah perilaku dan psikologis
- Masalah Kesehatan kronis
PROGNOSIS
BONAM terapi tepat