Anda di halaman 1dari 34

ADAPTASI FISIOLOGI BAYI BARU

LAHIR
Dr Lucy Amelia, Sp.A, M.Kes
BAYI CUKUP BULAN
• Usia kehamilan : 37-42 minggu
• Berat badan lahir : 2500-4000 gram
• Panjang badan : 48-52 cm
• Lingkar kepala : 33-35 cm
• Lingkar dada : 30-38 cmn
FISIOLOGIS BAYI BARU LAHIR
• Frekuensi jantung 120--160 denyut/menit
• Pernapasan 40-60 kali/menit
• Kulit kemerahan dan licin karena jaringgan subkutan cukup
• Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah sempurna
• Kuku agak panjang (melewati jari) dan lemas
• Genetalia: Labia mayora sudah menutupi labia minora perempuan), kedua testis sudah turun
ke dalam skrotum (laki-laki)
• Refleks bayi sudah terbentuk dengan baik
• Bayi berkemih dalam 24 jam pertama, pengeluaran mekoneum dalam 24 jam pertama 
PERUBAHAN SISTEM
1. Sistem Pernapasan
• Janin di dalam kandungan bergantung pada pertukaran gas darah maternal melalui plasen
• Intrauterin : paru bayi yang cukup bulan mengandung sekitar 20 ml cairan/kg berat badan
(BB)
• Partus pervaginam : sebagian cairan ini dikeluarkan dari trakea dan paru bayi. Saat kepala
melewati jalan lahir, bayi akan mengalami penekanan yang tinggi pada toraks. Tekanan ini
akan hilang dengan tiba-tiba setelah bayi lahir
• Proses mekanis ini menyebabkan cairan yang ada dalam paru hilang karena terdorong ke
bagian perifer paru untuk kemudian diabsorpsi.

• Oleh karena terstimulus oleh sensor kimia, suhu, serta mekanis akhirnya bayi memulai
aktivitas napas untuk yang pertama kalinya. 
RANGSANGAN BERNAPAS

1. Kompresi toraks janin pada proses kelahiran

• Sedikit mendesak cairan dari saluran pernapasan (1/3 kapasitas residu)

• Memperluas ruangan untuk masuknya udara dan mempercepat pengeluaran air dari alveolus

2. Hipoksia pada akhir persalinan

• Penanganan bayi selama persalinan

• Kontak permukaan
3. Stimulus
• Dingin
• Nyeri
• Cahaya
• Suara

Interaksi antara sistem pernapasan, kardiovaskuler, dan susunan saraf pusat menimbulkan
pernapasan yang terarur dan berkesinambungan, serta denyut yang diperlukan untuk
berkehidupan.
PERUBAHAN SISTEM
PERNAPASAN
• Perkembangan paru – paru
Berasal dari titik tumbuh yang muncul dari pharinx yang bercabang kemudian bercabang
kembali membentuk struktur percabangan bronkus dan alveolus.
• Bukti gerakan napas terjadi mulai trimester 2 (gerakan pernapasan menggerakkan cairan
amnion masuk dan keluar saluran pernapasan)
• Proses perkembangan paru berlangsung hingga usia 8 tahun sampai jumlah bronkiolus dan
alveolus sepenuhnya berkembang.
UPAYA RESPIRASI UNTUK
BERNAPAS
• Mengeluarkan cairan dalam paru – paru

• Mengembangkan jaringan alveolus paru – paru untuk pertama kali (surfactan dan aliran
darah ke paru)

• Produksi surfactan dimulai pada 20 minggu kehamilan dan jumlah akan meningkat sampai
paru – paru matang sekitar 30-40 mg
• Fungsi surfaktan adalah:

1. Menurunkan tegangan permukaan sehingga dibutuhkan tekanan yang lebih kecil untuk
mempertahankan alveolus tetap terbuka,

2. Mempertahankan stabilitas dinding alveolus dengan mengganti tegangan permukaan dengan


perubahan bentuk alveolus.

Tanpa surfaktan, alveoli akan kolaps Setiap saat setelah akhir setiap pernapasan sehingga
menyebabkan kesulitan bernapas
HUBUNGAN FUNGSI PERNAPASAN
DENGAN KARDIOVASKULAR
• Setelah lahir, darah bayi harus melewati paru untuk mengambil oksigen dan mengadakan
sirkulasi melalui tubuh untuk menghantarkan O2 ke jaringan

• Untuk membuat sirkulasi yang baik untuk mendukung kehidupan luar rahim terjadi 2
perubahan yaitu :

1. Penutupan foramen ovale pada atrium jantung

2. Penutupan duktus arteriosus antara arteri paru dan aorta


Perubahan tekanan dalam pembuluh darah disebabkan :

1. Pemotongan tali pusat →resistensi pembuluh sistemik meningkat →tekanan atrium kanan
menurun

2. Pernapasan pertama →menurunnya resistensi pembuluh darah dan frekuensi atrium kanan
meningkat.

Oksigen pada pernapsan pertama menimbulkan relaksasi dan

terbukanya sistem pembuluh darah paru


PERNAPASAN NORMAL
• Frek 40-60 kali/menit
• Pernapasan diafragma dan abdomen
• Pernapasan dari hidung
SISTEM PENGATURAN TUBUH

• Pada lingkungan dingin : pembentukan suhu tanpa mekanisme menggigil merupakan usaha
utama seorag bayi mempertahankan panas tubuhnya dengan bantuan lemak coklat untuk
mendapatkan pansa tubuh

• Neonatus : timbunan lemak coklat di seluruh tubuh

• Pembakaran lemak coklat membutuhkan glukosa untuk mendapatkan energi


PENGATURAN GLUKOSA
• Tindakan penjepitan tali pusat dengan klem pada saat lahir, seorang bayi harus mulai
mempertahankan kadar glukosa darahnya sendiri.
• Pada setiap bayi lahir, glukosa darah akan turun dalam waktu cepat (1-2 jam).
• Koreksi penurunan gula darah dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu:
1. Melalui penggunaan ASI (bayi baru lahir sehat harus didorong untuk menyusu ASI
secepat mungkin setelah lahir).
2. Melalui penggunaan cadangan glikogen.
3. Melalui pembuatan glukosa dari sumber lain terutama lemak (glukoneogenesis).
PERUBAHAN SISTEM
GASTRONINTESTINAL
• Usia kehamilan 28 minggu : sinkronisasi refleks menghisap belum baik

• Usia kehamilan 32 - 36 minggu : refleks menelan dan menghisap mulai matur

• Hubungan antara esofagus bawah dan lambung masih belum sempurna → gumoh pada bayi
baru lahir dan neonatus.

• Kapasitas lambung : < 30 cc untuk bayi baru lahir cukup bulan.

• Waktu pengosongan lambung adalah 2,5-3 jam


Gastrocolic reflex :
Refleks fisiologis mengatur motilitas
kolon akibat peregangan lambung oleh
makanan

Frekuensi BAB :
ASI 8-10 kali, sufor 4-6 kali
• Mekonium : feses pada 2-3 hari pertama, hijau kecoklatan, terdiri dari sel usus,mukus,sel
epidermis dan lanugo

• Warna khas karena pigmen empedu

• Beberapa jam sebelum lahir usus steril tetapi setelah itu akan terisi oleh bakteri komensal
sesuai jenis persalinan

• Mekonium menghilang hari ke 3


PERUBAHAN SISTEM KEKEBALAN
TUBUH
• Sistem imunitas imatur → rentan infeksi

• Dalam kandungan : pajanan terbatas terhadap antigen di dalam rahim sehingga tidak ada
ingatan imunologis.

• Ketika memasuki kehamilan trimester akhir maka sistem kekebalan tubuh ibu akan
ditransfer ke janin melalui pembuluh darah dan plasenta. Komponen immunoglobulin yang
ditransfer melalui plasenta adalah Imunoglobulin G (IgG)
• Antibodi ini tergantung dengan riwayat penyakit yang pernah diderita oleh ibu sehingga
bersifat spesifik dan kekebalan pasif. IgG sangat penting untuk menjaga janin di dalam
kandungan tidak terkena infeksi dan berbagai komplikasi yang dapat membahayakan.

• Ketika lahir maka bayi akan terpapar bakteri yang terdapat pada jalan lahir → perbedaan
komposisi microbiota bayi yang lahir normal dengan sectio caesarea.
• Mikrobiota merupakan keseimbangan bakteri komensal dan patogen yang berperan dalam
perkembangan sistem imun tubuh. Sekitar 70% sistem imun terdapat di saluran pencernaan
dan 20-40% dari usus merupakan organ limfoid.
JENIS KEKEBALAN TUBUH
1. Innate (bawaan)

• Merupakan imun terdepan ketika menghadapi kuman pathogen namun bersifat tidak
spesifik. Jenis sel meliputi netrofil, monosit, makrofag dan sel dendritik

• Netrofil merupakan salahsatu jenis lekosit yang berfungsi merespon awal jika tubuh
terinfeksi bakteri atau virus  
• Pada saat terjadi proses peradangan maka monosit bermigrasi menuju lokasi infeksi.
Sesampai di jaringan, monosit menjadi matang dan berdiferensiasi menjadi beberpa jenis
makrofag dan sel dendritic. Makrofag bekerja dengan melakukan fagositosis (mencerna)
kuman dan sel yang rusak. Sedangkan sel dendritic berfungsi sebagai sel penyaji antigen
(APC) dan menyajikan potongan protein dari antigen tersebut bagi limfosit.
JENIS KEKEBALAN TUBUH
2. Adaptif (didapat)
• Imunitas humoral : sel T
• Imunitas seluler : sel B
PERUBAHAN SISTEM GINJAL

• Janin : pembuangan toksin dan homeostasis cairan/elektrolit melalui plasenta

• Setelah lahir : ginjal berperan dalam homeostasis cairan

• Beban kerja ginjal dimulai saat bayi lahir hingga masukan cairan meningkat

• Urin keruh atau merah muda : kadar ureum rendah

• >90% bayi akan BAK dalam usia 24 jam, produksi urin 1-2 ml/kg/jam

• Maturitas ginjal dimulai ketika janin usia 36 minggu hingga usia 1 bulan
SISTEM GINJAL

• Indikator abnormalitas sistem ginjal :

1. Oligohidramnion (cairan amnion < 200 ml) : agenesis ginjal

2. Polyhidramnion (cairan >2 liter) : obstruksi esofagus /duodenum

3. Jumlah cairan amnion dipengaruhi proses menelan dan diuresi


SISTEM HEPATIK

• Fungsi hati :

1. Metabolisme karbohidrat, protein, lemak dan asam empedu

2. Fungsi ekskresi (aliran empedu)

3. Detoksifikasi obat/toksin

• Perhatikan pemberian obat pada neonatus

• Jika jaundice >2 minggu disertai feses berwarna dempul → atresia bilier
SISTEM NEUROLOGI

• Bayi dapat melihat dan mendengar sejak lahir → stimulasi suara dan penglihatan

• Pembentukan sinaps secara progresif sejak lahir sampai usia 2 tahun

• Mielinisasi (perkembangan serabut mielin) sejak janin 6 bulan sampai dewasa


PERUBAHAN SISTEM REPRODUKSI

• Laki2 : tidak mengahasilkan sperma sampai pubertas

• Perempuan : mempunyai ovum atau sel telur dalam indung telurnya sejak lahir

• Kedua jenis kelamin mungkin memperlihatkan pembesaran payudara, kadang-kadang


disertai sekresi cairan pada puting pada hari 4-5, karena adanya gejala berhentinya sirkulasi
hormon ibu

• Anak perempuan mungkin mengalami menstruasi untuk alasan yang sama , tetapi kedua
kejadian ini hanya berlangsung sebentar
PERUBAHAN SISTEM
MUSKULOSKELETAL
• Otot sudah dalam keadaan lengkap pada saat lahir, tetapi tumbuh melalui proses hipertropi.

• Tumpang tindih atau molase dapat terjadi pada waktu lahir karena tulang pembungkus
tengkorak belum seluruhnya mengalami osifikasi. Molase ini dapat menghilang beberapa
hari setelah melahirkan
PERUBAHAN SISTEM NEUROLOGI

• Sistem Neurologi belum matang pada saat lahir.

• Refleks dapat menunjukkan keadaan normal dari integritas sistem saraf dan sistem
muskuloskeletal
PERUBAHAN SISTEM
INTERGUMENTARY
• Pada bayi baru lahir cukup bulan kulit berwarna merah dengan sedikit verniks kaseosa.
• Sedangkan pada bayi prematur kulit tembus pandang dan banyak verniks.
• Pada saat lahir verniks tidak semua dihilangkan, karena diabsorpsi kulit bayi dan hilang
dalam 24 jam.
• Anatomi kulit bayi memiliki epidermis yang tipis dan ikatan antar sel yang renggang
sehingga memudahkan absorbsi zat alergen
Thank you!
Do you have any questions?

dr Lucy Amelia Sp.A M.Kes


Follow instagram : @sisieamelia

Anda mungkin juga menyukai