BAB IX
GPS (Global Positioning System)
IX. 3. Teori
GPS (Global Positioning System) adalah suatu sistem navigasi satelit yang
terdiri dari 24 satelit beroperasi dan 3 satelit cadangan. Ke-24 satelit itu
mengorbit bumi pada jarak 20.200 km dan waktu orbit 12 jam, sambil
memancarkan sinyal berita gelombang radio. Departemen Pertahanan AS yang
mengoperasikan sistem GPS telah mengatur konfigurasi satelit sedemikian rupa,
sehingga semua tempat di bumi dapat menerima sinyal dari 4 sampai 10 satelit.
Sebagai penunjuk waktu, masing-masing satelit dibekali dengan 4 buah jam atom
yang dapat mengukur waktu dengan ketelitian sepermilyar detik. Teknologi GPS
sanggup menentukan lokasi manapun di muka bumi dengan ketelitian kurang
lebih 1 meter.
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
PRODI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS, MEDAN
Jl. Setia Budi No. 479-F Tanjung Sari Medan Telp. (061) 810161
3. User Segment
User segment mencakup semua pengguna baik militer maupun sipil.
Dengan sebuah penerima GPS yang terhubung dengan antena GPS, seorang
pengguna dapat menerima sinyal GPS, yang dapat digunakan untuk
menentukan posisi pengguna tersebut di manapun di bumi. Saat ini GPS
tersedia bagi siapapun di seluruh dunia tanpa biaya apapun.
Satelit GPS berputar mengelilingi bumi selama 12 jam di dalam orbit yang
akurat dia dan mengirimkan sinyal informasi ke bumi. GPS reciever mengambil
informasi itu dan dengan menggunakan perhitungan “triangulation” menghitung
lokasi user dengan tepat. GPS reciever membandingkan waktu sinyal di kirim
dengan waktu sinyal tersebut di terima. Dari informasi itu didapat diketahui
berapa jarak satelit. Dengan perhitungan jarak, GPS reciever dapat melakukan
perhitungan dan menentukan posisi user dan menampilkan dalam peta
elektronik.
1 5
2 6
7
3 8
4
9
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
PRODI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS, MEDAN
Jl. Setia Budi No. 479-F Tanjung Sari Medan Telp. (061) 810161
Azimuth:
αA –B = 89°36'00″
αA – E = 340°13'05″
109°36'05″
111°54'25″
106°53'25″
104°38'00″ +
βA = ∠ E-D – ∠ E-A = 233°04'45″ – 126°19'00″ =
106°45'45″
ƩS = 539⁰47'40″
= (5 – 2)×180°
= 540°00'00″
Faktor koreksi sudut dalam adalah
f = Ʃ S – Ʃβ
= 539°47'40″ – 540°00'00″
= –0°12'20″
f = –0°02’28”
f x = =–0°12'20 } over {5 ¿
n
Perhitungan azimuth:
αA–B = 89°36'00″
αB–C = αA-B – 180° + βB
= 89°36'00″ – 180° + 111° 56'53″
= 21°32'53″
αC–D = αB-C + 180° + βC
= 21°32'53″ + 180° + 106°55'53″
= 308°28’46″
αD-E = αC-D – 180° + βD
= 308°28’46″ – 180° + 104°40'28″
= 233°09'14″
αE-A = αD-E – 180° – βE
= 233°09'14″ – 180° + 106°48'13″
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
PRODI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS, MEDAN
Jl. Setia Budi No. 479-F Tanjung Sari Medan Telp. (061) 810161
= 159°51'31″
∑ (d sin α ) .d
Fx = ∑d
0,565
×30
= 142,5 = 0,120 m
∑ (d cos α ) .d
Fy = ∑d
0,000
×30
= 142,5 = 0,000 m
Perhitungan koordinat titik sesudah dikoreksi :
Titik A (98,621 ; 3,543)
Titi Sudut Sudut Jarak Koordinat
d sin α d cos α
k Dalam Azimuth (m) X (m) Y (m)
A 109°38'33″ 98,621 3,543
89°36'00″ 30,00 30,000 0,209
128,50
B 111°56'53″ 0,120 0,000 3,752
1
21°32'53″ 25,00 9,182 23,252
137,58
C 106°55'53″ 0,100 0,000 27,004
3
308°28'46″ 31,25 –24,463 19,444
112,99
D 104°40'28″ 0,123 0,000 46,448
7
233°09'14″ 29,25 –23,407 –17,541
E 106°48'13″ 0,115 0,000 89,475 28,907
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
PRODI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS, MEDAN
Jl. Setia Budi No. 479-F Tanjung Sari Medan Telp. (061) 810161
1
L = 2 |Xn(Yn+1) – Yn(Xn+1)|
1
= 2 |13.817,174 – 11.030,056|
= 1.393,559 m2
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
PRODI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS, MEDAN
Jl. Setia Budi No. 479-F Tanjung Sari Medan Telp. (061) 810161
Hasil analisa :
Dari analisa data tersebut diperoleh :
Perbandingan hasil koordinat perbedaan antara hasil pengukuran dengan alat Theodolite
dan alat GPS dinyatakan dalam selisih mutlak karena berkaitan dengan Range selisih
mutlak kooordinat X dan Y masing-masing sebesar 3,543 m dan 98,621. Penggabungan
antara program AutoCAD, Mapsource, Surfer 8, dan AEC. Penggabungan dari program
tersebut menghasilkan gambar peta situasi yang mana menggambarkan posisi koordinat
jalan tersebut, Long Section (potongan memanjang) dan Cross Section (potongan
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
PRODI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS, MEDAN
Jl. Setia Budi No. 479-F Tanjung Sari Medan Telp. (061) 810161
melintang). Perbandingan perhitungan Luas dan Volume didalam suatu proyek khususnya
proyek jalan tentunya data survei yang dibutuhkan atau dihitung tidak hanya berupa data
koordinat dan ketinggian(X, Y) melainkan perlu juga data perhitungan Luas dan Volume,
maka dari itu ada perhitungan dengan cara koordinat . Perbedaan hasil yang dinyatakan
dalam selisih mutlak, yaitu : a. Koordinat X : rata-rata selisih mutlak = 98,621 m dengan
simpangan baku sebesar = 128,501 m. b. Koordinat Y : rata-rata selisih mutlak = 3,543 m
dengan simpangan baku sebesar = 3,752 m.
Hasil
1. Studi evaluasi pengukuran dengan Alat Theodolite dan Alat GPS memiliki
perbedaan Absis (delta x) dan Ordinat (delta y) disebabkan faktor ketelitian
peralatan, faktor kondisi lingkungan, faktor cuaca, dan faktor operator
peralatan.
2. Perhitungan luas dan volume dengan program AutoCAD dengan metode
AREA dan dengan program Ms.Excel metode koordinat memiliki perbedaan
disebabkan karena perhitungan mencari elevasi dan jarak dengan metode
koordinat secara manual dan desimal yang ditulis hanya tiga angka dibelakang
koma padahal elevasi dan jarak sebenarnya digambar lebih dari tiga angka
dibelakang koma
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
PRODI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS, MEDAN
Jl. Setia Budi No. 479-F Tanjung Sari Medan Telp. (061) 810161
IX. 6. Kesimpulan
Dari hasil perhitungan diperoleh koordinat titik-titik poligon sebagai berikut :
Titik A = ( 98,621 ; 3,543)
Titik B = (128,621 ; 3,752)
Titik C = (137,583 ; 27,004)
Titik D = (112,997 ; 46,448)
Titik E = ( 89,475 ; 28,907)
Luas poligon yang diperoleh adalah 1.393,559 m2
IX. 7. Saran
1. Diharapkan kepada setiap praktikan agar menguasai materi sebelum
melakukan percobaan.
2. Diharapkan agar adanya kekompakan dan keseriusan dalam kelompok untuk
mendapatkan hasil yang baik.
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
PRODI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS, MEDAN
Jl. Setia Budi No. 479-F Tanjung Sari Medan Telp. (061) 810161
DAFTAR PUSTAKA
Ir. Charles Sitindaon, MT. Modul Praktikum Ilmu Ukur Tanah, 2019.
Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah Tahun 2016.
Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah Tahun 2018.
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
PRODI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS, MEDAN
Jl. Setia Budi No. 479-F Tanjung Sari Medan Telp. (061) 810161
KERTAS DATA
Theodolite GPS
Tempat Jarak
Pemb. Baak Ukur Jarak (m) Pemb. Pada Alat
Pesawat Titik (m)
Ba Bt Bb Pegas Optis X (m) Y (m) Z
A B 1,695 1,545 1,395 30,00 30,00 98,621 3,543 30,00
(1,470 m) E 1,445 1,310 1,175 27,00 27,00
B A 1,675 1,525 1,375 30,00 30,00 98,622 3,543 25,00
(1,450 m) C 1,760 1,635 1,510 25,00 25,00
C B 1,232 1,107 0,982 25,00 25,00 98,622 3,543 31,25
(1,320 m) D 0,870 0,71375 0,558 31,25 31,25
D C 1,720 1,56375 1,4075 31,25 31,25 98,622 3,543 29,25
(1,440 m) E 1,260 1,11375 0,9675 29,25 29,25
E A 1,710 1,575 1,440 27,00 27,00 98,621 3,543 27,00
(1,440 m) D 1,8675 1,72125 1,575 29,25 29,25
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
PRODI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS, MEDAN
Jl. Setia Budi No. 479-F Tanjung Sari Medan Telp. (061) 810161