Anda di halaman 1dari 21

LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH

PRODI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS, MEDAN
Jl. Setia Budi No. 479-F Tanjung Sari Medan Telp. (061) 810161

BAB IX
GPS (Global Positioning System)

IX. 1. Tujuan Percobaan


a. Mahasiswa dapat mengetahui bagian-bagian dan fungsi GPS.
b. Mahasiswa dapat menggunakan GPS secara sederhana dalam menentukan titik
Koordinat dan elevasi (X, Y, Z).
c. Mahasiswa mampu menentukan titik Koordinat Lokal dan koordinat GPS.
d. Mahasiswa mampu memplot hasil pembacaan GPS ke dalam peta google map
dan Autocad.
e. Mahasiswa mampu membandingkan hasil Theodolite dengan GPS.

IX. 2. Alat dan Bahan


a. Alat tulis menulis
b. Kertas Gambar
c. GPS (Garmin GPSMAP 78s)
d. Theodolite
e. Meteran
f. Statif
g. Baak Ukur
h. Helm

IX. 3. Teori
GPS (Global Positioning System) adalah suatu sistem navigasi satelit yang
terdiri dari 24 satelit beroperasi dan 3 satelit cadangan. Ke-24 satelit itu
mengorbit bumi pada jarak 20.200 km dan waktu orbit 12 jam, sambil
memancarkan sinyal berita gelombang radio. Departemen Pertahanan AS yang
mengoperasikan sistem GPS telah mengatur konfigurasi satelit sedemikian rupa,
sehingga semua tempat di bumi dapat menerima sinyal dari 4 sampai 10 satelit.
Sebagai penunjuk waktu, masing-masing satelit dibekali dengan 4 buah jam atom
yang dapat mengukur waktu dengan ketelitian sepermilyar detik. Teknologi GPS
sanggup menentukan lokasi manapun di muka bumi dengan ketelitian kurang
lebih 1 meter.
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
PRODI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS, MEDAN
Jl. Setia Budi No. 479-F Tanjung Sari Medan Telp. (061) 810161

Gambar IX.1 Sistem Satelit GPS

IX. 3.1. Bagian-Bagian Daerah Kerja GPS


GPS terdiri atas tiga segmen yaitu space segment, control segment, user
segment, dengan penjelasan sebagai berikut:
1. Space Segment
Space segment terdiri atas konstelasi 24 satelit. Masing-masing satelit
mengirimkan sebuah sinyal, yang memiliki sejumlah komponen, yaitu :
dua buah gelombang sinus (yang juga dikenal sebagai carrier frequency/
frekuensi pembawa), dua kode digital, dan sebuah pesan navigasi.
Pesan kode dan navigasi ditambahkan ke dalam pembawa sebagai
modulasi dua fasa biner. Pembawa dan kode digunakan terutama untuk
menentukan jarak dari receiver pengguna sampai ke satelit GPS. Pesan
nagivasi berisi koordinat (lokasi) satelit sebagai fungsi waktu bersama
dengan informasi-informasi lain
2. Control Segment
Segmen kontrol dari sistem GPS terdiri atas jaringan lima stasiun
pemantau di seluruh pelosok dunia, dengan stasiun kontrol utama
(master control station/MCS) berlokasi di dekat Colorado Springs,
Colorado, Amerika Serikat. Tugas utama segmen kontrol operasional adalah
menjejaki satelit GPS dengan tujuan untuk menentukan dan memprediksikan
lokasi satelit, integritas sistem, jam atom satelit, data atmosfer, perkiraan
satelit, dan pertimbangan-pertimbangan lain. Informasi ini kemudian
digabungkan dan di-upload ke satelit GPS melalui jalur S-band.
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
PRODI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS, MEDAN
Jl. Setia Budi No. 479-F Tanjung Sari Medan Telp. (061) 810161

3. User Segment
User segment mencakup semua pengguna baik militer maupun sipil.
Dengan sebuah penerima GPS yang terhubung dengan antena GPS, seorang
pengguna dapat menerima sinyal GPS, yang dapat digunakan untuk
menentukan posisi pengguna tersebut di manapun di bumi. Saat ini GPS
tersedia bagi siapapun di seluruh dunia tanpa biaya apapun.

Gambar IX.2 Daerah Kerja GPS

IX. 3.2. Cara Kerja GPS


Secara teoritis, GPS bekerja dengan cara mengumpulkan data dari satelit,
masing-masing satelit akan memberikan informasi jarak antara lokasi satelit
tersebut dengan sebuah titik di bumi (GPS receiver). Dari proses pengambilan
lokasi-lokasi tersebut akan diperoleh koordinat-koordinat yang disebut
waypoint (garis lintang dan bujur pada peta). Setiap daerah di atas permukaan
bumi ini minimal terjangkau oleh 3-4 satelit. Pada prakteknya, setiap GPS
terbaru bisa menerima sampai dengan 12 chanel satelit sekaligus. Kondisi langit
yang cerah dan bebas dari halangan membuat GPS dapat dengan mudah
menangkap sinyal yang dikirimkan oleh satelit. Semakin banyak satelit yang
diterima oleh GPS, maka akurasi yang diberikan juga akan semakin tinggi.
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
PRODI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS, MEDAN
Jl. Setia Budi No. 479-F Tanjung Sari Medan Telp. (061) 810161

Cara kerja GPS secara logika ada 5 langkah:


1. Memakai perhitungan “triangulation” dari satelit.
2. Untuk perhitungan “triangulation”, GPS mengukur jarak menggunakan
travel time sinyal radio.
3. Untuk mengukur travel time, GPS memerlukan akurasi waktu yang tinggi.
4. Untuk perhitungan jarak, kita harus tahu dengan pasti posisi satelit dan
ketingian pada orbitnya.
5. Terakhir harus menggoreksi delay sinyal waktu perjalanan di atmosfer
sampai diterima reciever.
Konsep triangulasi dapat dianalogikan seperti berikut. A ingin datang ke di
Gedung G, A tidak tahu di mana letak gedung itu. Ia hanya punya informasi
bahwa Gedung G terletak 10 km dari Universitas X, 15 km dari Pasar Y dan 20
km dari Terminal Z. Dengan menggambar tiga lingkaran yang berpusat di
Universitas X, Pasar Y dan Terminal Z, masing-masing dengan radius 10, 15
dan 20 km. Di titik perpotongan ketiga lingkaran itulah terletak Gedung G.
Dalam hal ini, alat penerima akan berada pada titik potong tiga bidang
bola, masing-masing dengan radius sebesar jarak alat penerima ke satelit,
dengan satelit itu sebagai pusat bola. Dengan demikian, posisi titik itu dapat
diketahui dengan titik perpotongan ketiga lingkaran tersebut.

Gambar 2.4 Teknik Tringulas

Pada praktiknya, satelit yang digunakan minimum 3 buah dan satelit


keempat dibutuhkan untuk perhitungan sinkronisasi clock dari penerima GPS.
Akurasi yang diperoleh dengan metode ini terbatas pada 100 meter untuk
komponen horizontal, 156 meter untuk vertikal, dan 340 nanodetik untuk
komponen waktu, semua pada tingkat probabilitas sebesar 95%. Tingkat
keakuratan yang rendah ini diakibatkan oleh teknik selective availability, yaitu
teknik yang digunakan untuk menurunkan akurasi posisi waktu nyata bagi
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
PRODI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS, MEDAN
Jl. Setia Budi No. 479-F Tanjung Sari Medan Telp. (061) 810161

pengguna yang tak berhak. Dengan keputusan pemerintah Amerika Serikat


tanggal 1 Mei 2000 untuk penghentian selective availability, akurasi horizontal
dapat naik menjadi 22 meter (dengan tingkat probabilitas 95%). Untuk lebih
lagi meningkatkan akurasi GPS, digunakan metode diferensial, yang
menggunakan dua alat penerima bersamaan. Dalam kasus ini, tingkat
keakuratan yang diperoleh mencapai beberapa meter saja.

Gambar IX.3 Bagaimana Satelit GPS Mengirim Sinyal

Satelit GPS berputar mengelilingi bumi selama 12 jam di dalam orbit yang
akurat dia dan mengirimkan sinyal informasi ke bumi. GPS reciever mengambil
informasi itu dan dengan menggunakan perhitungan “triangulation” menghitung
lokasi user dengan tepat. GPS reciever membandingkan waktu sinyal di kirim
dengan waktu sinyal tersebut di terima. Dari informasi itu didapat diketahui
berapa jarak satelit. Dengan perhitungan jarak, GPS reciever dapat melakukan
perhitungan dan menentukan posisi user dan menampilkan dalam peta
elektronik.

IX. 3.3. Garmin GPS MAP 78s

1 5
2 6
7
3 8
4
9
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
PRODI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS, MEDAN
Jl. Setia Budi No. 479-F Tanjung Sari Medan Telp. (061) 810161

A. Fungsi-Fungsi Tombol Garmin GPS MAP 78s


1. Tombol Zoom In dan Zoom Out
Tombol ini berfungsi pada tampilan halaman (page) peta (map) untuk
memperbesar atau memperkecil tampilan peta dilayar.
2. Tombol Find
Tombol ini berfungsi untuk menampilkan menu Find, berguna untuk
navigasi mencari suatu titik yang telah diketahui koordinatnya (waypoint)
atau mencari suatu kota.
3. Tombol On/Off
Tombol ini berfungsi untuk menghidupkan atau mematikan receiver atau
unutk mengatur terang/gelap layar.
4. Tombol Quit
Tombol ini berfungsi untuk keluar dari suatu tampilan menu atau kembali ke
halaman sebelumnya.
5. Tombol Page
Tombol ini berfungsi untuk pindah dari tampilan halaman (page) 1 ke
halaman selanjutnya.
6. Tombol Rocker
Tombol ini berfungsi untuk memilih menu atau menggerakkan kursor pada
tampilan di layar.
7. Tombol Menu
Tombol ini berfungsi untuk menampilkan option masing-masing tampilan
halaman atau kalau ditekan 2 kali akan menampilkan halaman menu utama.
8. Tombol Enter
Tombol ini berfungsi untuk memilih menu/sub menu dan untuk
memasukkan data (memasukkan koordinat ke waypoint).
9. Tombol Mark
Tombol ini berfungsi untuk menyimpan posisi saat ini ke dalam waypoint.
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
PRODI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS, MEDAN
Jl. Setia Budi No. 479-F Tanjung Sari Medan Telp. (061) 810161

B. Tampilan Informasi Layar


1. Satelit Page
Menampilkan informasi jumlah satelit yang diterima dalam bentuk diagram
batang dan sky plot, posisi atau koordinat geografi (lintang dan bujur) serta
ketelitian koordinat. Pada halaman satelit ini mempunyai beberapa pilihan
(option) yang dapat ditampilkan dengan menekan tombol menu.
2. Trip Komputer Page
Menampilkan informasi data untuk navigasi seperti kecepatan, arah, jarak,
waktu, posisi, ketinggian, dan lain-lain. Informasi data yang ditampilan
dapat dipilihh sesuai kebutuhan, dengan cara menekan tombol menu, dan
memilih sub menu change data fields.
3. Map Page
Menampilkan peta dan informasi navigasi (sesuai kebutuhan). Pada tampilan
halaman peta ini beberapa hal yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Zoom IN/OUT (memperbesar atau memperkecil) tampilan skala peta.
b. Menapilkan titik waypoint.
c. Menampilkan hasil pengukuran track (seperti jalan, dll).
d. Mengukur jarak antara 2 titik di peta, dll.
4. Compass Page
Menampilkan informasi navigasi, pada dasarnya sama dengan Map Page :
a. Speed (kecepatan).
b. Dist to Next (jarak ke titik yang dituju).
c. To course (arah/azimuth ke titik yang dituju).
d. Off course, koreksi ke arah garis tujuan di lapangan (kiri atau kanan).
e. Track (arah perjalanan/pergerakan receiver).
5. Main Menu
Main menu adalah menu untuk mengatur parameter receiver (datum, format,
koordinat), satuan panjang, sudut, dan waktu yang diinginkan, atau informasi
mengenai GPS, tinggi muka laut, waypoint, beberapa program bantu seperti
kalkulator, kalender, stopwatch, games, dll.
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
PRODI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS, MEDAN
Jl. Setia Budi No. 479-F Tanjung Sari Medan Telp. (061) 810161

IX. 3.4. Kelemahan


1. Rata-rata format peta Indonesia biasanya memakai datum dari Jakarta
(0 derajat). Kebanyakan alat GPS tidak punya format ini sehingga kita harus
memakai Latitude & Longitude. Di negara lain bisa membaca GPS kita dan
langsung bisa melihat posisi kita di peta.
2. Alat GPS perlu melihat langsung satelit untuk menerima informasi. Oleh
karena itu, kita tidak bisa memakai GPS dalam rumah, atau terlalu dekat
gedung-gedung yg tinggi, atau dlm lembah, atau di bawah hutan lebat.
3. Dengan GPS Garmin kita bisa memilih bahasa yang dipakai. Tetapi bahasa
yang tersedia hanya bahasa-bahasa Eropa belum bahasa Indonesia atau
Melayu.
4. Jika baterai habis, tidak ada cadangan bantuan navigasi. Biasanya alat GPS
memakai 4 baterai AA dan cepat habis kalau dipakai terus-menerus
(10-36 jam, tergantung model).
5. Sama seperti alat elektronik lain yang bisa rusak jika jatuh atau terkena air.
6. Walaupun alat GPS bisa menghitung ketinggian, biasanya kesalahan cukup
besar dan kurang cocok untuk membantu sebagai informasi navigasi di
daerah pegunungan.
IX. 3.5. Fungsi GPS
1. Menghitung jarak dan arah dari lokasi tempat kita berada.
2. Satu unit GPS dapat menyimpan dalam memory lokasi di mana kita berada
saat ini.
3. Setiap lokasi dapat diberi nama atau nomor dan tanggal dan waktu.
4. Mengingat lokasi yang pernah kita simpan.
5. Mengarahkan kita dari satu lokasi ke lokasi lain dengan simbol berupa
grafik.
6. Menyimpan rute perjalanan kita dan mengantar kita kembali dengan rute
yang sama.
7. Berfungsi sebagai kompas yang dapat menuntun kita ke arah yang tepat.
8. Dapat digunakan sebagai penunjuk arah di kapal, mobil dengan
menggunakan daya sebesar 12 volt.
9. Beberapa GPS dapat menunjukkan peta jalan-jalan utama, sungai-sungai.
10. Beberapa GPS juga dapat menampilkan kekuatan baterai, posisi satelit,
kekuatan sinyal.
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
PRODI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS, MEDAN
Jl. Setia Budi No. 479-F Tanjung Sari Medan Telp. (061) 810161

IX. 3.6. Manfaat GPS


Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa setiap tempat memiliki
titik koordinat yang berbeda-beda hal itu sebabkan karena bentuk topografinya
yang mempengaruhi. Dan dengan menggunakan GPS kita dengan mudah
menentukan koordinat ataupun ketinggian tempat jadi kita tidak susah-susah
mengukur ketinggian dari permukaan laut.
Global Positioning System adalah alat yang digunakan untuk mengetahui
posisi seseorang pada suatu saat. Yang ditransmisikan GPS bukan informasi
posisi kita tetapi posisi satelit dan jarak penerima GPS kita dari satelit.
Informasi ini diolah alat penerima GPS kita dan hasilnya ditampilkan kepada
kita.
GPS memiliki banyak fungsi yang bermanfaat bagi kehidupan kita, seperti
melihat lokasi di mana kita berada, menunjukkan arah untuk ke lokasi yang
ingin kita tuju, sebagai kompas, menunjukkan peta lokasi suatu tempat berupa
gambar jalan dan sungai.
GPS bekerja dengan cara tiap satelit mentransmisikan data navigasi dalam
sinyal CDMA (Code Division Multiple Access) sama seperti jenis sinyal untuk
telepon seluler CDMA. Sinyal CDMA menggunakan kode pada transmisinya
sehingga penerima GPS tetap bisa mengenali sinyal navigasi GPS walaupun ada
gangguan pada frekuensi yang sama. Kode CDMA tiap satelit dipilih dengan
saksama agar tidak mengganggu transmisi satelit lainnya.
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
PRODI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS, MEDAN
Jl. Setia Budi No. 479-F Tanjung Sari Medan Telp. (061) 810161

IX. 4. Prosedur Percobaan


a. Tentukan lokasi yang mau ditinjau.
b. Siapkan alat.
c. Untuk alat GPS
1. Hidupkan alat GPS.
2. Tunggu satelit terdeteksi pada layar GPS hingga satelit aktif minimal 4
satelit.
3. Operasikan GPS pada titik yang ditentukan.
4. Tekan tombol enter pada posisi titik yang telah ditentukan untuk
merekam dan menyimpan data X, Y, Z pada GPS atau catat nilai X, Y,
Z nya.
5. Setelah dapat dari titik satu baru pindah lagi ke titik selanjutnya dan
lakukan pembacaan seperti percobaan sebelumnya.
6. Lakukan cara yang sama hingga titik-titik yang sudah ditentukan.
7. Seluruh data wajib tersimpan pada memori GPS.
8. Pindahkan data dari GPS ke komputer /laptop.
d. Untuk alat Theodolite
1. Dirikan statif dan atur posisi Theodolite pada salah satu titik yang
ditentukan hingga benar-benar siap pakai.
2. Tembak ke arah titik berikutnya dan lakukan pembacaan Ba, Bt, Bb dan
juga kontrol jarak optisnya.
3. Lakukan percobaan tersebut hingga semua titik yang telah ditentukan.
e. Setelah data dari masing-masing alat didapat maka percobaan telah siap.
f. Alat dibersihkan dan kembalikan ke laboratorium untuk proses selanjutnya.
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
PRODI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS, MEDAN
Jl. Setia Budi No. 479-F Tanjung Sari Medan Telp. (061) 810161

IX. 5. Analisa Data


Diketahui:
∠ A-B = 332°58'10″
∠ A-E = 82°34'15″
∠ B-A = 246°05'55″
∠ B-C = 134°11'30″
∠ C-B = 120°42'00″
∠ C-D = 13°48'35″
∠ D-C = 144°48'55″
∠ D-E = 40°10'55″
∠ E-D = 126°19'00″
∠ E-A = 233°04'45″

Azimuth:
αA –B = 89°36'00″
αA – E = 340°13'05″

Maka sudut dalam dapat dihitung sebagai berikut :

βA = ∠ A-E – ∠ A-B = (82°34'15″ – 332°58'10″) + 360° =

109°36'05″

βA = ∠ B-A – ∠ B-C = 246°05'55″ – 134°11'30″ =

111°54'25″

βA = ∠ C-B – ∠ C-D = 120°42'00″ – 13°48'35″ =

106°53'25″

βA = ∠ D-C – ∠ D-E = 144°48'55″ – 40°10'55″ =

104°38'00″ +
βA = ∠ E-D – ∠ E-A = 233°04'45″ – 126°19'00″ =

106°45'45″
ƩS = 539⁰47'40″

Jumlah sudut dalam dengan menggunakan rumus:


Ʃβ = (n – 2)× 180°
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
PRODI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS, MEDAN
Jl. Setia Budi No. 479-F Tanjung Sari Medan Telp. (061) 810161

= (5 – 2)×180°
= 540°00'00″
Faktor koreksi sudut dalam adalah
f = Ʃ S – Ʃβ

= 539°47'40″ – 540°00'00″
= –0°12'20″

Besar faktor yang dibagikan pada masing-masing sudut dalam adalah:

f = –0°02’28”
f x = =–0°12'20 } over {5 ¿
n

Sudut setelah koreksi adalah

βA = 109°36'05″ – (–0°02'28″) = 109°38'37″

βB = 111°54'25″ – (–0°02'28″) = 111°56'53″

βC = 106°53'25″ – (–0°02'28″) = 106°55'53″

βD = 104°38'00″ – (–0°02'28″) = 104°40'28″


+
βE = 106°45'45″ – (–0°02'28″) = 106°48'13″
Ʃβ = 540°00'00″

Perhitungan azimuth:
αA–B = 89°36'00″
αB–C = αA-B – 180° + βB
= 89°36'00″ – 180° + 111° 56'53″
= 21°32'53″
αC–D = αB-C + 180° + βC
= 21°32'53″ + 180° + 106°55'53″
= 308°28’46″
αD-E = αC-D – 180° + βD
= 308°28’46″ – 180° + 104°40'28″
= 233°09'14″
αE-A = αD-E – 180° – βE
= 233°09'14″ – 180° + 106°48'13″
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
PRODI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS, MEDAN
Jl. Setia Budi No. 479-F Tanjung Sari Medan Telp. (061) 810161

= 159°51'31″

Koordinat titik didukung dengan rumus:


XB = XA + dAB sin αAB
YB = YA + dAB cos αAB
Perhitungan koordinat titik sebelum dikoreksi :
Titik A ( 98,621 ; 3,543 )
Diketahui:
X1 = 98,621
X2 = X1 + dAB sin αAB
= 98,621 + 30 sin 89°36'00″
= 128,621 m
Y1 = 3,543
Y2 = Y1 + dAB cos αAB
= 3,543 + 30 cos 89°36'00″
= 3,752 m

Titik A (98,621 ; 3,543)


Titi Sudut Sudut Jarak Koordinat
d sin α d cos α
k Dalam Azimuth (m) X (m) Y (m)
A 109°38'33″ 98,621 3,543
89°36'00″ 30,00 30,000 0,209
128,62
B 111°56'53″ 3,752
1
21°32'53″ 25,00 9,182 23,252
137,80
C 106°55'53″ 27,004
3
308°28'46″ 31,25 –24,463 19,444
113,34
D 104°40'28″ 46,448
0
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
PRODI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS, MEDAN
Jl. Setia Budi No. 479-F Tanjung Sari Medan Telp. (061) 810161

233°09'14″ 29,25 –23,407 –17,541


E 106°48'13″ 89,933 28,907
159°57'27″ 27,00 9,253 –25,364
A 109°38'33″ 99,186 3,543
Ʃ 142,50 0,565 0,000

Pehitungan koordinat setelah dikoreksi :


XA = 98,621 ; YB= 3,543

∑ (d sin α ) .d
Fx = ∑d
0,565
×30
= 142,5 = 0,120 m

∑ (d cos α ) .d
Fy = ∑d
0,000
×30
= 142,5 = 0,000 m
Perhitungan koordinat titik sesudah dikoreksi :
Titik A (98,621 ; 3,543)
Titi Sudut Sudut Jarak Koordinat
d sin α d cos α
k Dalam Azimuth (m) X (m) Y (m)
A 109°38'33″ 98,621 3,543
89°36'00″ 30,00 30,000 0,209
128,50
B 111°56'53″ 0,120 0,000 3,752
1
21°32'53″ 25,00 9,182 23,252
137,58
C 106°55'53″ 0,100 0,000 27,004
3
308°28'46″ 31,25 –24,463 19,444
112,99
D 104°40'28″ 0,123 0,000 46,448
7
233°09'14″ 29,25 –23,407 –17,541
E 106°48'13″ 0,115 0,000 89,475 28,907
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
PRODI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS, MEDAN
Jl. Setia Budi No. 479-F Tanjung Sari Medan Telp. (061) 810161

159°57'27″ 27,00 9,253 –25,364


A 109°38'33″ 0,107 0,000 98,621 3,543
Ʃ 142,50 0,000 0,000

Perhitungan luas poligon tertutup untuk koordinat setelah dikoreksi :


Titik X (m) Y (m) Xn(Yn+1) Yn(Xn+1)
A 98,621 3,543 370,025 455,704
B 128,621 3,752 3473,281 516,211
C 137,583 27,004 6390,455 3051,370
D 112,997 46,448 3266,404 4155,934
E 89,475 28,907 317,009 2850,837
A 98,621 3,543 0 0
Ʃ 13.817,174 11.030,056

1
L = 2 |Xn(Yn+1) – Yn(Xn+1)|
1
= 2 |13.817,174 – 11.030,056|
= 1.393,559 m2
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
PRODI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS, MEDAN
Jl. Setia Budi No. 479-F Tanjung Sari Medan Telp. (061) 810161

Perbandingan Theodolite dengan GPS (Global Positioning System)

Theodolite GPS (Global Positioning System)


Titik d d Elevasi Ket
X (m) Y (m) Ket X (m) Y (m)
(m) (m) (mdpl)
Hasil sama
Hasil sama
A 98,621 3,543 30 98,621 3,543 30,00 40 dengan
dengan GPS
Theodolite
Hasil tidak Hasil tidak
B 128,501 3,752 30 sama dengan 98,622 3,543 25,00 49 sama dengan
GPS Theodolite
Hasil tidak Hasil tidak
C 137,583 27,004 30 sama dengan 98,622 3,543 31,25 57 sama dengan
GPS Theodolite
Hasil tidak Hasil sama
D 112,997 46,448 30 sama dengan 98,622 3,543 29,25 58 dengan
GPS Theodolite
Hasil tidak Hasil tidak
E 89,475 28,907 30 sama dengan 98,621 3,543 27 58 sama dengan
GPS Theodolite

Hasil analisa :
Dari analisa data tersebut diperoleh :
Perbandingan hasil koordinat perbedaan antara hasil pengukuran dengan alat Theodolite
dan alat GPS dinyatakan dalam selisih mutlak karena berkaitan dengan Range selisih
mutlak kooordinat X dan Y masing-masing sebesar 3,543 m dan 98,621. Penggabungan
antara program AutoCAD, Mapsource, Surfer 8, dan AEC. Penggabungan dari program
tersebut menghasilkan gambar peta situasi yang mana menggambarkan posisi koordinat
jalan tersebut, Long Section (potongan memanjang) dan Cross Section (potongan
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
PRODI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS, MEDAN
Jl. Setia Budi No. 479-F Tanjung Sari Medan Telp. (061) 810161

melintang). Perbandingan perhitungan Luas dan Volume didalam suatu proyek khususnya
proyek jalan tentunya data survei yang dibutuhkan atau dihitung tidak hanya berupa data
koordinat dan ketinggian(X, Y) melainkan perlu juga data perhitungan Luas dan Volume,
maka dari itu ada perhitungan dengan cara koordinat . Perbedaan hasil yang dinyatakan
dalam selisih mutlak, yaitu : a. Koordinat X : rata-rata selisih mutlak = 98,621 m dengan
simpangan baku sebesar = 128,501 m. b. Koordinat Y : rata-rata selisih mutlak = 3,543 m
dengan simpangan baku sebesar = 3,752 m.

Hasil
1. Studi evaluasi pengukuran dengan Alat Theodolite dan Alat GPS memiliki
perbedaan Absis (delta x) dan Ordinat (delta y) disebabkan faktor ketelitian
peralatan, faktor kondisi lingkungan, faktor cuaca, dan faktor operator
peralatan.
2. Perhitungan luas dan volume dengan program AutoCAD dengan metode
AREA dan dengan program Ms.Excel metode koordinat memiliki perbedaan
disebabkan karena perhitungan mencari elevasi dan jarak dengan metode
koordinat secara manual dan desimal yang ditulis hanya tiga angka dibelakang
koma padahal elevasi dan jarak sebenarnya digambar lebih dari tiga angka
dibelakang koma
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
PRODI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS, MEDAN
Jl. Setia Budi No. 479-F Tanjung Sari Medan Telp. (061) 810161

IX. 6. Kesimpulan
Dari hasil perhitungan diperoleh koordinat titik-titik poligon sebagai berikut :
Titik A = ( 98,621 ; 3,543)
Titik B = (128,621 ; 3,752)
Titik C = (137,583 ; 27,004)
Titik D = (112,997 ; 46,448)
Titik E = ( 89,475 ; 28,907)
Luas poligon yang diperoleh adalah 1.393,559 m2

IX. 7. Saran
1. Diharapkan kepada setiap praktikan agar menguasai materi sebelum
melakukan percobaan.
2. Diharapkan agar adanya kekompakan dan keseriusan dalam kelompok untuk
mendapatkan hasil yang baik.
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
PRODI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS, MEDAN
Jl. Setia Budi No. 479-F Tanjung Sari Medan Telp. (061) 810161

DAFTAR PUSTAKA
Ir. Charles Sitindaon, MT. Modul Praktikum Ilmu Ukur Tanah, 2019.
Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah Tahun 2016.
Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah Tahun 2018.
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
PRODI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS, MEDAN
Jl. Setia Budi No. 479-F Tanjung Sari Medan Telp. (061) 810161

KERTAS DATA

Judul Praktikum : Global Positioning System Lokasi : Lap. Reformasi Unika


Hari/Tanggal : Senin, 16 November 2020 Dilaksanakan : Kelompok 3 / Gel. I

Theodolite GPS
Tempat Jarak
Pemb. Baak Ukur Jarak (m) Pemb. Pada Alat
Pesawat Titik (m)
Ba Bt Bb Pegas Optis X (m) Y (m) Z
A B 1,695 1,545 1,395 30,00 30,00 98,621 3,543 30,00
(1,470 m) E 1,445 1,310 1,175 27,00 27,00
B A 1,675 1,525 1,375 30,00 30,00 98,622 3,543 25,00
(1,450 m) C 1,760 1,635 1,510 25,00 25,00
C B 1,232 1,107 0,982 25,00 25,00 98,622 3,543 31,25
(1,320 m) D 0,870 0,71375 0,558 31,25 31,25
D C 1,720 1,56375 1,4075 31,25 31,25 98,622 3,543 29,25
(1,440 m) E 1,260 1,11375 0,9675 29,25 29,25
E A 1,710 1,575 1,440 27,00 27,00 98,621 3,543 27,00
(1,440 m) D 1,8675 1,72125 1,575 29,25 29,25
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
PRODI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS, MEDAN
Jl. Setia Budi No. 479-F Tanjung Sari Medan Telp. (061) 810161

No Nama NPM T.Tangan Disetujui Oleh :


1. Stefanus Sianipar 190310018
2. Rosianna L.Tobing 190310026
3. Samuel Aritonang 190310046
4. Maria Pasaribu 190310049
5. Kisan Purba 190310059 Suardi Sitanggang
Asisten Lab. IUT

Anda mungkin juga menyukai