Anda di halaman 1dari 3

Klasifikasi

Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Mammalia
Order : Cingulata
Family : Dasypodidae
Species : Priodentes maximus
Taxon Name
 Priodentes maximus (Kerr, 1792)
Synonym(s):
 Priodontes giganteus
Common Name(s):
 English : Giant Armadillo
 French : Tatou Géant
 Spanish : Armadillo Gigante, Carachupa Manan, Cuspon, Tatú Carreta, Tatú
Guazú.

Distribusi
Priodontes maximus ditemukan di Brazil, Paraguay, Guyana, Suriname, Guyana Prancis, dan
timur Andes di Kolombia, Venezuela, Ekuador, Bolivia, dan Peru. Di Argentina, P. maximus
mungkin terbatas pada provinsi-provinsi utara Salta, Formosa, Chaco, dan Santiago del Estero,
selatan sejauh 31 ° S; Keberadaan P. maximus di provinsi Argentina Córdoba, Santa Fe, dan
Misiones sebagian tidak pasti karena catatan dari Córdoba sudah tua, dan survei terbaru
diperlukan diprovinsi ini (Abba et al. 2012). Meskipun distribusi P. maximus membentang di
atas area yang luas dari Amerika Selatan, itu terjadi pada kepadatan rendah, populasi terputus di
sebagian besar wilayah (Cabrera 1957).

Bentuk dan Fungsi


Tengkorak dari Priodontes maximus dewasa ≥ 180 mm. P. maximus dapat memiliki sebanyak
100 gigi, itu merupakan jumlah terbesar dari gigi mamalia terrestrial. Gigi hypselodont (dangkal-
berakar, tinggi-dimahkotai, dan selalu tumbuh), memiliki lapisan luar yang tipis dari sementum
aselular. Semua gigi berbentuk molar dan tidak mudah dibedakan bagian premolar dan molar
(Ungar 2010). Lidah P. maximus panjang dan berbentuk ulat, yang merupakan adaptasi untuk
diet serangga kecil; lidah dari P. maximus akan berhenti memanjang setelah berukuran 16 cm.
Kelenjar ludah Priodentes berukuran panjang dari bawah leher ke tulang dada; kelenjar ludah P.
maximus berbeda dari mamalia lain karena ukurannya yang besar dan kepalanya yang ramping
(Kühlhorn 1939).

Ekologi
Karakter Populasi- Sedikit informasi yang diketahui tentang karakteristik dari Priodontes
maximus. Ini terjadi karena penyebaran yang luas, adanya discontinuous distribution dan
jumlahnya tidak banyak. Sampai saat ini tidak ada catatan mengenai umur Priodontes maximus
di alam liar, namun dapat diketahui dari adanya data di kebun binatang. Sebanyak 25% distribusi
P. maximus terdapat pada Padang rumput savana dipusat Amerika Selatan. selain itu, P.
maximus juga tinggal dihutan pada daerah semak tertentu. P. maximus juga menempati daerah
lembab di hutan kering pada dataran rendah, savana terbuka dan Gran Chaco dari Argentina
(Ceresoli & Fernandez-Duque, 2012).
Fisiologis dan karakteristik ekologi dari P. maximus membuat mereka cocok sebagai inang
bagi pathogen. Secara fisiologis, P. maximus memiliki suhu tubuh lebih rendah daripada
kebanyakan mamalia dan sistem kekebalan tubuh yang lemah. mereka hidup sebagian besar
terbenam dalam tanah dan dalam bahan organik hangat untuk daerah panas di bawah kondisi
yang memungkinkan paparan patogen dan vektor (Carter et al., 2016).

Genetics
Fundamental number (FN) dari P. maximus yaitu 76, ukuran kromosom X yaitu medium-
metacentric, dan ukuran kromosom Y berukuran small metacentric. Ukuran genom dari P.
maximus sebesar 4,47 pg (picogram) ± 0,34 SD (=4,372 Mbp). Nomor kromosom dari P.
maximus leih rendah dari spesies lain di armadilos. Keterangan kedekatan genetik dari P.
maximus dan spesies genus Cabassous telah dikonfirmasi dengan menggunakan gen mitokondria
dan gen protein-coding nuclear (Delsuc et al., 2003).
Daftar Referensi

Abba, A.M., Tognelli, M.F., Seitz, V.P., Bender J. B., and Vizcaíno, S.F. 2012. Distribution of
extant xenarthrans (Mammalia: Xenarthra) in Argentina using species distribution
models. Mammalia, 76:123–136.
Anacleto, T.C.S., Miranda, F., Medri, I., Cuellar, E., Abba, A.M. & Superina, M. 2014.
Priodontes maximus. The IUCN Red List of Threatened Species 2014:
e.T18144A47442343.http://dx.doi.org/10.2305/IUCN.UK.20141.RLTS.T18144A47442
343.en
Cabrera, A. 1957. Catálogo de los mamíferos de América del Sur. Revista del Museo Argentino
de Ciencias Naturales “Bernardino Rivadavia” 4:1–732.
Carter, T.S., Superina, M., and Leslie, D.M. Jr. 2016. Priodentes maximus (Cingulata:
Chlamyphoridae). Mammalian Species, 48(932):21–34.
Delsuc, F., Stanhope, M.J., and Douzery, E.J.P. 2003. Molecular systematics of armadillos
(Xenarthra, Dasypodidae): contribution of maximum likelihood and Bayesian analyses of
mitochondrial and nuclear genes. Molecular Phylogenetics and evolution 28:261–275
Kühlhorn, F. 1938. Das Riesengürteltier (Priodontes giganteus e. Geoffr.) als Anpassungsform.
Der Zoologische Garten NF, 10:107–114.
Ungar, P.S. 2010. Mammal teeth: origin, evolution, and diversity. Johns Hopkins University
Press, Baltimore, Maryland.

Anda mungkin juga menyukai