Anda di halaman 1dari 16

MODUL HUKUM KESEHATAN

(KODE MATA KULIAH)

MODUL 1
PENGANTAR HUKUM KESEHATAN

DISUSUN OLEH :
R. FRESLEY HUTAPEA

UNIVERSITAS ESA UNGGUL


2020

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 0 / 16
BAB I
ETIKA, MORAL DAN NORMA

A. Kemampuan Akhir Yang Diharapkan

Setelah mempelajari modul ini, diharapkan mahasiswa mampu :


1. Mampu mengerti, memahami dan menjelaskan pengertian Etika dalam kehidupan
masyarakat
2. Mampu mengerti, memahami dan menjelaskan pengertian Moral dalam kehidupan
masyarakat
3. Mampu mengerti, memahami dan menjelaskan pengertian Norma dalam kehidupan
masyarakat

B. PENGERTIAN ETIKA, MORAL DAN NORMA

1. PENGERTIAN ETIKA
Menurut Bertens Etika (Yunani) berasal Ethikos yang mempunyai arti kebiasaan, adat
istiadat, ahlak yang baik Etika dapat diartikan juga tempat tinggal yang biasa, padang
rumput, kandang, adat istiadat, watak dan cara berpikir Etika adalah suatu norma atau
aturan yang dipakai sebagai pedoman dalam berperilaku di masyarkat. Etika pada
hakekatnya mempelajari nilai apa yang baik, buruk dalam kehidupan masyarakat.
Beberapa pendapat mengenai Etika antara lain :
1. Amsal Bachtiar, 2013 mengartikan etika dua arti yaitu :
a. Etika sebagai kumpulan pengetahuan mengenai penilaian terhadap perbuatan
manusia
b. Etika sebagi suatu predikat untuk membedakan perbuatan manusia dengan
manusia lainnya.
2. Asmoro Acmadi, 2014 Etika dibagi 2(dua ) Ada yang menyangkut “tindakan “dan
“baik, buruk” apabila itu tindakan dianggap sebagi Etika filsafat praktis, namun
apabila merupakan baik dan buruk adalah etika Filsafat Normatif .
3. Menurut Bertens arti etika dapat dirumuskan dalam arti nilai-nilai dan norma-norma
moral yang menjadi pegangan seseorang atau sekelompok orang dalam mengatur
tingkah laku. Arti ini dapat juga disebut sebagai sistem nilai dalam kehidupan
perseorangan atau hidup masyarakat dan sebagai arti kumpulan azas atau sistem
moral yang dipergunakan dalam masyarakat
4. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Etika dirumuskan :
a. Ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk dan tentang hak dan kewajiaban
moral (akhlak)
b. Kumpulan azas atau Nilai yang berkenaan dengan akhlak.
c. Nilai yang benar atau salah yang dianut golongan masyarakat

Etika adalah Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan
kewajiban moral (akhlak) atau dapat disebut juga bahwa etika adalah kumpulan asas atau nilai
yang berkenaan dengan akhlak mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau
masyarakat”.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 1 / 16
Pada hakekatnya Etika adalah Pedoman perilaku yang baik dan yang buruk dan juga
sebagai filsafat moral yang menjadi pemikiran kritis dan mendasar mengenai ajaran-ajaran moral.

Etika dalam kenyataannya ada dua :


1. Etika Perangai dimana adat istiadat atau kebiasaan yang menggambarkan perangai yaitu
Sifat batin manusia yang mempengaruhi pikiran dan perilaku manusia dalam hidup
bermasyarakat di daerah dan waktu tertentu.
2. Etika Moral adalah Kebiasaan berperilaku baik dan benar berdasarkan kodrat manusia,
apabila etika ini dilanggar, timbul kejahatan dan akan ada sanksinya

Pada umumnya Etika berfungsi :


1. Mengatur cara manusia bergaul dengan sesamanya agar perbuatan manusia sesuai dengan
kebiasaan atau adat yang berlaku serta tidak bertentangan dengan hukum.
2. Memberi arah kepada manusia untuk menjalani hidupnya lewat rangkaian sikap dan perilaku
sehari-hari.
3. Membantu manusia dalam mengambil sikap serta bertindak dengan tepat dalam menjalani
hidup dan sebagai rambu tata perilaku agar terwujud keharmonisan saat saling berinteraksi
dan bergaul antar sesama.

2. PENGERTIAN MORAL

Pada prinsipnya moral adalah penuntun, pedoman sekaligus alat kontrol dalam
menggerakan kehidupan manusia. Dalam Kamus bahasa Indonesia kata moral mempunyai arti
ajaran tentang yang baik dan buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban,
akhlak, budi pekerti dan kondisi mental yang membuat orang berani, bersemangat, berdisiplin
dalam kehidupannya.

Ajaran Moral berpandangan tentang nilai dan norma moral ada kebaikan manusia
sebagai manusia Ada perbedaan kebaikan moral dengan kebaikan pada umumnya dimana
kebaikan moral merupakan kebaikan manusia dilihat dari satu segi saja , Moral berkaitan dengan
moralitas dimana dapat diartikan segala sesuatu yang berhubungan dengan setiket atau sopan
santun.
Moral merupakan aturan dimana manusia harus bertindak baik secara lisan atau
tulisan maupun secara lahiriah ataupun batiniah. Fungsi moral adalah memberi pedoman pada
tindakan manusia agar selalu dalam koridor kebenaran. Moral adalah ajaran tentang apa yang
dilarang dan apa yang wajib dilakukan oleh manusia supaya bisa menjadi baik atau bagaimana
setiap manusia supaya melakukan kebaikan dan kebenaran.

1) Menurut Beauchampand Children, 1994 ada 4 dasar moral (Moral Principle)


a. Prinsip Otonomi.
b. Prinsip Beneficence/prinsip kebaikan,
c. Prinsip Non Malefience (tidak merugikan)
d. Prinsip Justice atau keadilan

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 2 / 16
2) Menurut Sumaryono 1995 dalam kehidupan ini terdapat 3(tiga ) Faktor penentu moralitas
perbauatan manusia :
a. Motivasi adalah hal yang dinginkan oleh pelaku perbuatan dengan maksud mencapai
sasaran yang dituju, Motivasi dikehendaki secara sadar sehingga dapat menentukan
kadar moralitas perbuatan
b. Tujuan Akhir atau sasaran adalah sesuatu yang diwujudkan perbuatan sesuai kehendak
secara bebas yang tentunya sudah dipikirkan secara sadar
c. Lingkungan perbuatan adalah dimana dan kapan perbuatan itu dilakukan sesuai
kekendak manusia. Faktor lingkungan sangat menentukan keberhasilan moralitas
perbuatan

Dalam kehidupan sehari-hari moralitas dapat dilihat dari 2 (dua) sudut pendekatan yaitu
moralitas bersifat Instrinsik dan moralitas Ekstrinsik
a. Moralitas Instrinsik adalah moralitas yang berasal dari diri pribadi manusia tanpa pengaruh
adanya aturan aturan yang berlaku.
b. Moralitas Ekstrinsik adalah moralitas yang penilaiannya didasarkan pada hukum yang
berlaku jadi merupakan realitas bahwa manusia terikat pada norma- normna yang berlaku.

3) Menurut Immanuael Kant Moralitas terdiri dari :


1. Moralitas Heteronom dimana sikap dan kewajiban ditaati dan dilaksanakan bukan karena
kewajiban sendiri melainkan kekendak diluar pelaku sendiri.
2. Moralitas Otonom adalah kesadaran manusia itu sendiri atas kewajibannya karena dia
baik bukan karena paksaan .

3. PENGERTIAN NORMA

Dalam kehidupan sehari-hari, Norma sering diartikan sama dengan Kaidah, yaitu
biasanya suatu nilai yang mengatur dan memberikan pedoman atau patokan tertentu bagi setiap
orang atau masyarakat untuk bersikap tindak, dan berperilaku sesuai dengan peraturan-peraturan
yang telah disepakati bersama. Patokan atau pedoman tersebut sebagai Norma atau Kaidah yang
merupakan standar yang harus ditaati atau dipenuhi (Soekanto:1989;

Norma diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kepentingan kehidupan dengan
aman, tertib dan damai tanpa gangguan. Norma merupakan suatu tata (orde=ordnung), dan tata
itu diwujudkan dalam “aturan main” yang menjadi pedoman bagi segala pergaulan kehidupan
sehari-hari, sehingga kepentingan masing-masing anggota masyarakat terpelihara dan terjamin.
Norma (bahasa latin) = kaidah (bahasa Arab) atau ukuran ukuran yang menjadi pedoman.
Norma adalah untuk memberikan petunjuk kepada manusia bagaimana seseorang harus
bertindak dalam masyarakat serta perbuatan-perbuatan mana yang harus dijalankannya, dan
perbuatan-perbuatan mana yang harus dihindari. (Kansil, 1998:81)

Tujuan Norma dalam kehidupan masyarakat :


a. menjadi pedoman, dasar, arahan dan tata tertib bagi anggota masyarakat dimana norma itu
berlaku

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 3 / 16
b. demi tercipta masyarakat yang teratur dan tentram serta terjadi keselarasan bagi setiap
anggotanya agar dapat hidup nyaman dan tentram

Fungsi Norma dalam kehidupan masyarakat adalah :


a. mengatur tingkah laku masyarakat agar sesuai dengan nilai yang berlaku
b. menciptakan ketertiban dan keadilan dalam masyarakat.
c. membantu mencapai tujuan bersama masyarakat ; dan
d. menjadi dasar untuk memberikan sanksi kepada warga masyarakat yang melanggar norma

Norma menurut isinya dapat dibedakan :


a. Perintah, yang merupakan keharusan bagi seseorang untuk berbuat sesuatu oleh karena
akibatnya dipandang baik.
b. Larangan, yang merupakan keharusan bagi seseorang untuk tidak berbuat sesuatu oleh
karena akibatnya dipandang tidak baik.

Jenis jenis Norma dalam masyarakat :


1) Norma Agama adalah norma yang berasal dari perintah dan larangan oleh agama yang wajib
dilakukan pemeluknya
2) Norma Kesusilaan adalah aturan mengenai sikap dan perilaku terhadap rasa kesusilaan
dalam kehidupan masyarakat , Norma kesusilaan laziam juga disebut norma moral karena
menyangkut moral kehidupan masyarakat
3) Norma Kesopanan adalah norma yang mengatur pola perilaku dan sikap lahiriah pergaulan
manusia
4) Norma Hukum adalah aturan yang harus dilaksanakan manusia dan apabila tidak
dilaksanakan akan menerima sanksi

Dalam pelaksanaannya menjadi :


A. Norma Umum ( Non Hukum)
B. Norma Hukum

Masalah norma non hukum adalah masalah yang cukup penting seperti Nilai-nilai
Moral, Etika, Etis, Etiket, Tata Krama dalam pergaulan sosial atau bermasyarakat, sebagai nilai
aturan yang telah disepakati bersama, dihormati, wajib dipatuhi dan ditaati. Norma tersebut
untuk menilai bagaimana sebagai profesional tersebut menjalankan tugas dan kewajibannya
dengan baik sebagai manusia yang berbudi luhur, jujur, bermoral, penuh integritas dan
bertanggung jawab. Kaidah atau norma-norma sopan santun, tata krama dan etiket dalam
pergaulan sehari-hari dalam bermasyarakat (Pleasant Living Together). Kaidah-kaidah hukum
yang tertuju pada terciptanya ketertiban, kedamaian dan keadilan dalam kehidupan bersama atau
bermasyarakat yang penuh dengan kepastian atau ketentraman ( Peace Living Together).

Jadi dalam pembahasan ini dapat disimpulkan bahwa Etika adalah pedoman perilaku
tentang apa yang baik dan apa yang buruk dalam pergaulan masyarakat sedang Moral adalah
ajaran tentang apa yang dilarang dan apa yang wajib dilakukan oleh manusia supaya baik dan
Norma adalah Kaidah yang merupakan standar atau acuan yang harus ditaati atau dipenuhi
setiap orang.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 4 / 16
Dalam praktek penyelengaraan pelayanan kesehatan di Rumah sakit baik Etika,Moral
maupun Norma dan juga Hukum selalu dipergunakan dalam prakteknya sehingga ketika
membahas Hukum kesehatan di Rumah sakit seogiayanya memperhatikan dan merpergunakan
prinsip Etika,Moral dan Norma yang berlaku .

C. LATIHAN

1. Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral
(akhlak) atau Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak mengenai benar dan
salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat disebut :
A. Moral
B. Etika
C. Norma
D. Hukum
E. Disiplin

2. Mengatur tingkah laku masyarakat agar sesuai dengan nilai yang berlaku serta menciptakan
ketertiban dan keadilan dalam masyarakat adalah :
A. Fungsi Norma
B. Tujuan Norma
C. Fungsi Etika
D. Manfaat Moral
E. Tujuan Hukum

3. Kebisaan berperilaku baik dan benar berdasarkan kodrat manusia, apabila etika ini dilanggar,
timbul kejahatan dan akan ada sanksinya adalah
A. Etika Perangai.
B. Etika Moral
C. Prinsip Moral
D. Prinsip Hukum
E. Fungsi Etika

4. Penuntun, pedoman sekaligus alat kontrol dalam menggerakan kehidupan manusia yang arti
ajaran tentang yang baik dan buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap,
kewajiban, akhlak, budi pekerti dan kondisi mental yang membuat orang berani,
bersemangat, berdisiplin dalam kehidupannya adalah :
A. Fungsi Etika
B. Prinsip Moral
C. Fungsi Hukum
D. Tujuan Hukum
E. Manfaat Etika

5. Patokan atau pedoman tersebut sebagai Norma atau Kaidah yang merupakan standar yang
harus ditaati atau dipenuhi adalah pendapat tentang Norma oleh :

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 5 / 16
A. Soekanto:1989;
B. Bertents
C. Immaanuel Kant
D. CST Kansil.
E. Mochtar Kusumaatmaja

D. KUNCI JAWABAN
1. B
2. A
3. B
4. B
5. A

BAB II
PENGANTAR HUKUM KESEHATAN

A. Kemampuan Akhir Yang Diharapkan

Setelah mempelajari modul ini, diharapkan mahasiswa mampu :


1. Mampu mengerti,memahami dan menjelaskan pengertian hukum ,arti hukum unsur-
unsur hukum,tujuan hukum,azas azas hukum, sumber-sumber Hukum dan jenis dan
klasifikasi hukum.
2. Mampu memahami dan menjelaskan Hukum kesehatan meliputi sumber sumber
hukumnya ,Ruang lingkupnya serta penerapannya
3. Mampu memahami ,menjelaskan Hukuim kesehatan secara umum dan secara khusus
Hukum Kesehatan bidang Perumahsakitan

B. PENGERTIAN TENTANG HUKUM

1. Defenisi Hukum

Hukum berasal dari bahasa Belanda “Recht Order“ ialah susunan hukum artinyamemberi
tempat yang sebenarnya kepada hukum (Djamali 2001). Pandangan masyrakat tentang
hukum sangat beragam ada sebagian mengartikan hukum sebagai aturan perundang unfangan
dan ada juga berpandangan sebagai norma yang hidup berkembang di masyarakat.
Pengertian hukum sangat abstrak sehingga sulit untuk dirumuskan dalam arti yang sama.
Pandangan Cicero dimana ada masyarakat disitu ada hukum (ibi sosietas ibi ius ) sehingga
masing masing memberi pengertian yang berbeda. Batasan pengertian hukum belum ada
yang baku sehingga masing masing masyarakat memberikan pengetian yang berbeda-beda.

Definisi hukum sangat sulit dibuat sesuai dengan kenyataan (Prof.Apeldoorn) dan beberapa
yang berpendapat :
a. Himpunan peraturan yang berisi peraturan, larangan yang mengatur tata tertib masyarakat
(Utrechts)

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 6 / 16
b. Semua aturan yang mengandung pertimbangan kesusilaan dalam tingkah laku
manusia,masyarakat, dan pedoman penguasa dalam tugasnya (Meyers),
c. Aturan tingkah laku masyarakat yang digunakan dan diindahkan sebagai jaminan
kepentingan, bersama (Leon Duguit)
d. Kumpulan peraturan yang terdiri dari norma dan sanksi yang dipergunakan demi ketertiban
dan pergaulan manusia (SM Amin, S.H).
e. Suatu sistem atau tatanan azas -azas dan kaidah kaidah hukum berkaitan dengan keadilan
yang mengatur kehidupan manusia dalam masyrakat ( Prof Dr Mochtar Kusumaatmaja
SH.2000 )

Jadi berdasarkan pendapat pendapat tersebut dapat dikesimpulkan bahwa Hukum adalah
setiap aturan, peraturan yang dipergunakan demi ketertiban, keamanan, kedamaian
dalam pergaulan manusia.

2. Pinsip dasar dalam Hukum

Sehubungan dengan pengertian hukum yang sangat banyak dan beraneka ragam maka
untuk dapat mengerti dan memahami prinsip dasar .hukum dalam kenyataannya maka
harus diketahui beberapa hal tentang hukum itu sendiri yaitu :
a. Unsur-unsur Hukum .Adapun unsur -unsur hukum adalah meliputi peraturan yang
mengatur tentang tingkah laku manusia, dan peraturan sebagai pedoman dalam pergaulan
hidup manusia yang dilaksanakan dan ditaati dalam kehidupan masyarakat dimana
hukum itu dibuat oleh badan yang berwenang atau kelompok berkepentingan

b. Peran Hukum. adalah menata masyarakat agar taat azas,demi ketertiban dan keteraturan
serta sebagai sarana perubahan masyarakat yang mendorong adanya perbaikan demi
tegaknya hak dan kewajiban masyarakat dan keadilan dan kepastian Hukum

c. Arti Hukum dimaksud sebagai ketentuan penguasa (UU dan peraturan ) dan dapat
diartikan sebagai petugas/aparat penegak hukum serta dapat diartikan sebagai sikap
tindak atau perilaku atau juga sebagai sistem kaidah /norma yang baik dan buruk serta
sebagai tata hukum,displin dan ilmu penegtahuan logis dan empiris

d. Tujuan Hukum Adapun tujuan hukium secara umum adalah perdamaian, keadilan,
kesejahteraan ,kebahagiaan dalam kehidupan. Secara khusus tujuan hukum
adalah :mencapai kemakmuran & kebahagiaan dalam masyarakat dan mengatur
pergaulan hidup manusia secara damai, hukum menghendaki perdamaian demi keadilan
adalah keseimbangan antara hak dan kewajiban serta kesejahteraan yaitu terpenuhinya
kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani secara seimbang

e. Azas azas Hukum adalah prinsip dasar atau fundamental pemahaman tentang hukum
dan pengertian pokok , Nilai dasar berpikir ttg hukum.serta titik tolak dalam
pembentukan hukum.Azas Hukum adalah norma dasar yg dijabarkan ke dalam hukum
positif merupakan unsur penting dan peraturan pokok dari peraturan hukum atau
landasan paling luas akan lahirnya peraturan hukum.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 7 / 16
f. Kaidah-kaidah hukum, Dalam kehidupan sehari-hari, Norma sering diartikan sama
dengan Kaidah, yaitu biasanya suatu nilai yang mengatur dan memberikan pedoman
atau patokan tertentu bagi setiap orang atau masyarakat untuk bersikap tindak, dan
berperilaku sesuai dengan peraturan-peraturan yang telah disepakati bersama.Kaidah
Hukum adalah sebagai patokan atau pedoman tersebut sebagai Norma atau Kaidah yang
merupakan standar yang harus ditaati atau dipenuhi (Soekanto:1989;7) yaitu berupa
Perintah, yang merupakan keharusan bagi seseorang untuk berbuat sesuatu oleh karena
akibatnya dipandang baik. dan Larangan, yang merupakan keharusan bagi seseorang
untuk tidak berbuat sesuatu oleh karena akibatnya dipandang tidak baik. Norma adalah
untuk memberikan petunjuk kepada manusia bagaimana seseorang harus bertindak dalam
masyarakat serta perbuatan-perbuatan mana yang harus dijalankannya, dan perbuatan-
perbuatan mana yang harus dihindari. (Kansil, 1998:81)

g. Sumber sumber Hukum Adapun Sumber Hukum Materil meliputi.Sumber Idiil dan
riel sedangakan sumber hukum Idiel yaitu sumber yg menentukan prinsip keadilan yg
harus ditaati. dan sumber hukum yang Riel yaitu kondisi atau kebutuhan yg hidup dan
berkembang dlm masyarakat meliputi Struktur Ekonomi,Adat Istiadat dan Kebiasaan
Keyakinan dan gejala hukum masyarakat . Sumber Hukum Formil adalah terdiri dari
Undang undang,Kebiasaan danadat istiadat,Traktat atau perjanjian internasional dan
Jurisprudensi atau keputusan Pengadilan serta Doktrin atau pendapat ahli

h. Isi, sifat dan bentuk hukum Pada kenayataannya isi Hukum terdiri dari perintah atau
keharusan (Gebob), Larangan (Verbod) serta kebolehan (Mogen). Sedangkan Sifat
Hukum ada yang bersifat memaksa (Imperatif ) dan yang mengatur ( Fakultatif ) dan
bentuk Hukum ada yang tertulid dan ada yang tidak tertulis

C. PENGERTIAN DASAR TENTANG HUKUM


Dalam rangka mengerti dan memahami pengertian dasar tentang hukum maka perlu
diketahui dan dipahami :

a. Masyarakat Hukum (Rechts Sosiale) : adalah sekelompok orang dalam satu wilayah
dimana berlaku serangkaian peraturan yang menjadi pedoman bertingkah laku dalam
pergaulan hidup bagi setiap orang.Pembentukannya didasarkan; hubungan yang
diciptakan anggotanya,hubungan kekeluargaan dan kebudayaan.Mayarakat hukum dibagi
dalam Masyarakat Pagujuban (Gemeinschaft) dan Masyarakat Patembayan (Geselshaf)
Masyarakat Paguyuban adalah bentuk kehidupan bersama diikat hunungan batin yg
murni bersifat alamiah dan kekal; Contoh Hubungan Keluarga, Kelompok Kekerabatan,
Rukun Tetangga, Rukun Warga. Sedangkan Masyarakat Patembayan (Gesellschaft)
adalah Ikatan lahir yg bersifat pokok utk waktu yg relatif pendek dan struktur mekanis;
Contoh : Ikatan para pedagang, Organisasi di pabrik,perkumpulan sementara

b. Subyek Hukum adalah Setiap yg dapat dibebankan Hak dan Kewajiban atau sebagai
pendukung Hak dan Kewajiban Subyek Hukum terdiri dari manusia (Natuurlijke person)
Pribadi kodrat, Badan Hukum (Rechtspersoon) Pribadi Hukum dan Jabatan. Sedangkan

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 8 / 16
sifat Subyek Hukum, Mandiri, Terlindung bila tidak mampu, terbatas dan dapat sebagai
Perantara Subyek Hukum sejak lahir/sejak keberadaan dan berakhir bila meninggal atau
tidak ada lagi, walaupun tidak mutlak karena ada pengecualian “ Anak yang ada dalam
kandungan dianggap telah dilahirkan bila kepentingan anak menghendakinya.” Ps 2
KUHP .

c. Obyek Hukum : segala sesuatu yang berguna bagi subyek hukum. Hak atau benda yg
dikuasai dan atau dimiliki subyek hukum Hak ada 2 (dua) yaitu Hak Mutlak/Absolut
dan Hak Nisbi. Pada hakekatnya Hak Mutlak : hak diberikan untuk melakukan suatu
perbuatan dapat dipertahankan terhada siapapun sedangkan Hak Nisbi adalah Hak yang
memberi wewenang kepada seseorang untuk menuntut agar memberi sesuatu, melakukan
sesuatu dan untuk tidak melakukan sesuatu.

d. Peristiwa Hukum. Peristiwa Hukum atau Kejadian Hukum adalah peristiwa


kemasyarakatan yang akibatnya diatur oleh hukum yang dibagi :
1) Peristiwa hukum karena perbuatan subyek hukum semua perbuatan yang
dilakukan manusia dan badan hukum yg menimbulkan akibat hukum.
2) Peristiwa hukum bukan merupakan perbuatan subyek hukum karena semua
peristiwa hukum yang tidak timbul karena perbuatan subyek hukum (kelahiran,
kematian dan kadaluarsa).
e. Perbuatan Hukum adalah Segala perbuatan manusia yang sengaja dilakukan untuk
menimbulkan Hak dan kewajiban.
 Perbuatan hukum bersegi satu berarti akibat hukum satu pihak misalnya wasiat, dll
 Perbuatan hukum bersegi dua : akibat hukum oleh dua subyek hukum misalnya
perjanjian
 Perbuatan hukum bersegi banyak : akibat hukumnya dikehendaki banyak pihak
misalnya Perbuatan Melawan Hukum (PMH)

f. Hubungan Hukum adalah suatu hubungan dan antara para subyek hukum yang diatur
oleh hukum.
 Hubungan hukum ada yang bersegi satu atau sepihak berupa berbuat sesuatu atau
tidak berbuat sesuatu atau memberi sesuatu misalnya Hibah tanah
 Hubungan hukum bersegi dua yaitu hubungan hukum yang dapat menimbulkan hak
dan kewajiban bagi masing-masing pihak, misalnya Jual beli tanah

g. Akibat Hukum adalah segala akibat yang terjadi/timbul dari perbuatan hukum yang
dilakukan oleh Subyek Hukum terhadap Obyek Hukum yang dapat melahirkan hak dan
kewajiban bagi para subyek hukum. Selain daripada itu ada juga Akibat Hukum yg
ditimbulkan oleh suatu peristiwa hukum

h. Fungsi Hukum dalah segala sesuatu yang membuat hukum itu berperan dan
berjalan tertib dan teratur sesuai hak dan kewajibannya. Hukum berfungsi untuk
menertibkan masyarakat dalam pergaulan, menyelesaikan pertikaian dalam masyarakat
dan memelihara dan mempertahankan hak dan kewajiban masyarakat demi menjamin
keadilan dan kepastian hukum.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 9 / 16
D. KLASIFIKASI ATAU PENGGOLONGAN HUKUM

Pada hakekatnya hukum adalah das sollen dan das sein yang merupakan himpunan
kaidah yang berisikan perintah atau keharusan dan larangan tentang tingkah laku manusia yang
dianut masyarakat. Hukum dapat diklasifikasikan atau digolongkan dari berbagai kriteria sebagai
berikut :

a. Hukum menurut Sumbernya, terdiri dari :


1. Hukum Undang-undang
2. Hukum Adat dan Hukum Kebiasaan
3. Hukum Jurisprudensi / Putusan Pengadilan
4. Hukum Traktat perjanjian dengan Negara Lain
5. Hukum Doktrin, pendapat ahli

b. Hukum menurut Bentuknya, terdiri dari :


1. Hukum tertulis (Statute Law,Written Law)
2. Hukum Tidak tertulis (Un Written Law), meliputi :
 Hukum tertulis dikodifikasikan (KUHP dll)
 Hukum yg tidak dikodifikasikan (UU.PP )

c. Hukum menurut Isinya, terdiri dari :


1. Hukum Publik (Hubungan Negara dgn individu ); meliputi
 Hukum Pidana ( Kejahatan dan Pelanggaran )
 Hukum Tata Negara (negara dgn strukturnya )
 Hukum Tata Usaha Negara/Adminitratif
 Hukum Internasional (hubungan antar negara )
2. Hukum Privat/Sipil (hubungan antar individu ) meliputi :
 Hukum Perdata ( antar individu secara umum)
 Hukum Dagang (hubungan antar individu bidang perdaganan)

d. Hukum menurut tempat berlakunya, terdiri dari :


1. Hukum Nasional (berlaku di wilayah tertentu)
2. Hukum Internasional (antar negara)
3. Hukum Asing (berlaku diwilayah negara lain)
4. Hukum Gereja (berlaku bagi anggotanya)

e. Hukum menurut masa berlakunya, terdiri dari :


1. Ius Consitutum (Hukum Positif ) berlaku sekarang
2. Ius Consituendum (Hukum Negatif ) hukum yg berlaku yang akan datang atau dimasa
depan (RUU)

f. Hukum menurut Cara mempertahankannya, terdiri dari :


1. Hukum Materiel (hukum yg mengatur) misalnya Hukum Pidana, Hukum Perdata, dll

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 10 / 16
2. Hukum Formal (cara mempertahankan) misalnya Hukum Acara Pidana, Hukum acara
Perdata dan Hukum acara TUN,dll

g. Hukum menurut Sifatnya, terdiri dari :


1. Hukum Imperatif atau hukum yang memaksa
2. Hukum Fakultatif atau hukum yg mengatur

h. Hukum menurut Wujudnya, terdiri dari :


1. Hukum Objektif (hukum mengatur hubungan satu orang atau berlaku umum
2. Hukum Subyektif (hukum sebagai hak seseorang)

E. SISTEM HUKUM DAN TERTIB HUKUM

Sistem Hukum adalah suatu susunan atau tatanan yang teratur dari peraturan peraturan
hukum yang terdiri dari bagian bagian yang berkaitan satu sama lainnya berdasarkan atas
kesatuan alam pikiran yang hidup dalam masyarakat . Suatu sistem mengandung beberapa azas
yang menjadi pedoman pada pembentukannyan.

Sistem hukum dikenal ada Eropa kontinental dan Anglo Saxon sedangkan Indonesia
menganut sistem Hukum Eropah Kontinental atau Sipil Law dengan prinsip utama hukum harus
memperoleh kekuatan mengikat dan tujauan hukum adalah kepastian hukum. Sistem hukum
Anglo Saxan Amerian atau Commom Law didasarkan pada Jurisprdensi atau keputuasan hakim
sebagai dasar pengambilan keputusan.

Unsur-unsur sistem hukum adalah meliputi Struktur Hukum, Substansi Hukum dan
Budaya Hukum. Dalam suatu negara Struktur Hukum yaitu sistem peradilan, dan sistem
pemerintahannya sedangkan substansi hukum adalah aturan yang berlaku dan perilaku
masyarakat dan Budaya hukum adalah sikap dan nilai nilai dalam masyarakat.

Tertib Hukun menurut Hans Kelsen merupakan sistem norma yang terbentuk seperti
tangga Piramida, maka lazim disebut sebagai Teori Tangga (Stufenbau teori dimana tiap tangga
ada kaidah-kaidah hukum. Pada puncak piramida terdapat kaidah yang paling dasar
(Grundnorm) dan dibawahnya adalah kaidah-kaidah turunannya. Demikian sampai ke kaidah
terendah dimana dasar berlakunya dan legalitasnya suatu kaidah terletak pada kaidah yang
diatasnya. Menurut Hans Kelsen Norma diartikan sebagai Imperatif Voorsshriff yaitu suatu
peraturan hukum yang harus dituruti dan dilindungi oleh sanksi General Norms dibuat badan
legislatif sedangkan kaidah-kaidah khusus dibuat oleh eksekutif dalam melaksanakan
kegiatannya. Terbit Hukum di Indonesia sebagai berikut :
1. Pancasila.
2. UUD 1945.
3. Undang Undang/Perpu
4. Peraturan Pemerintah
5. Peraturan Presiden.
6. Peraturan Daerah dan Peraturan lainnya

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 11 / 16
F. HUKUM KESEHATAN

Kesehatan merupakan modal utama dalam rangka pertumbuhan dan pengembangan


kehidupan bangsa yang mempunyai arti penting dalam mewujudkan masyarakat adil, makmur
dan sejahtera. Derajat kesehatan sangat fundamental bagi pengembangan dan pembinaan sumber
daya manusia sebagi modal dasar pembanungan nasional. Peningkatan derajat kesehatan
masyarakat dilakukan dengan berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh dan terpadu. Sebagai
bagian integral dari kesejahreraan maka upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi
setiap orang memerlukan dukungan hukum demi terselenggaranya kegiatan di bidang kesehatan
yaitu perangkat Hukum kesehatan. Peraturan hukum tentang upaya kesehatan sangatlah
diperlukan karena upaya kesehatan harus didukung Sumber daya kesehatan baik perangkat lunak
dan perangkat keras. Selain dari pada itu dalam rangka pelaksanaan upaya kesehatan perlu
perlindungan hukum baik pemberi dan penerima layanan kesehatan.

1. Pengertian Hukum Kesehatan

Hukum kesehatan adalah semua ketentuan-ketentuan atau peraturan-peraturan perundang-


undangan dibidang kesehatan yang mengatur hak dan kewajiban individu, kelompok atau
masyarakat penerima pelayanan kesehatan, hak dan kewajiban tenaga kesehatan dan sarana
kesehatan sebagai penyelengara pelayanan kesehatan dan pihak penerima pelayanan dengan
dasar ketentuan yang belaku lokal, regional, Nasioanl dan Internasional.

Menurut Prof.H.J.J.Leenen ahli hukum Belanda memberikan pengertian Hukum


Kesehatan adalah semua peraturan hukum yang berhubungan langsung pada pemberian
pelayanan kesehatan dan penerapannya pada hukum perdata, hukum administrasi dan hukum
pidana berarti mencakup hukum internasional, hukum kebiasaan, hukum yurisprudensi dll.

Sedangkan Prof. Van der Mijn memberikan pengertian dari sudut perawatannya : Hukum
Kesehatan adalah sebagai kumpulan peraturan yang berkaitan dengan pemberian perawatan dan
juga penerapannya kepada hukum perdata, hukum pidana dan hukum administrasi.

Pandangan PERHUKI (Perhimpunan Hukum Kesehatan Indonesia) bahwa pengertian


Hukum kesehatan adalah semua ketentuan hukum yang berhubungan langsung dengan
pemeliharaan, pelayanan kesehatannya dan penerapannya serta hak dan kewajiban baik
perorangan maupun segenap lapisan masyarakat sebagai penerima palayanan kesehatan maupun
pihak penyelenggara pelayanan kesehatan dalam segala aspek organisasi sarana pedoman medis
Nasional dan Internasional hukum kedokteran, jurisprudensi, dan ilmu pengetahuan kedokteran
kesehatan.

Berdasarkan pendapat diatas maka Hukum kesehatan adalah segala peraturan-


peraturan yang berkaitan dengan hubungan pemberi dan penerima layanan kesehatan,
baik bersifat nasional dan internasional hukum kedokteran, jurisprudensi, perjanjian
dengan negara serta ilmu pengetahuan dibidang kedokteran.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 12 / 16
2. Ruang Lingkup Hukum Kesehatan

Pada hakekatnya pengertian Hukum kesehatan (Health Law) meliputi semua aspek
yang berkaitan dengan kesehatan yaitu kesehatan badaniah, rohaniah dan sosial secara
keseluruhan dengan Ruang lingkup sebagai berikut :
a. Hukum Kedokteran /Profesi Kedokteran (Medical Law)
b. Hukum keperawatan (Nursing Law)
c. Hukum Rumah Sakit (Hospital Law)
d. Hukum Lingkungan (Environmental Law)
e. Hukum Limbah (Industri, Rumah tangga)
f. Hukum Polusi (bising, asap, debu, gas beracun
g. Hukum Peralatan X- ray (Cobalt, Nuklir)
h. Hukum Keselamatan Kerja
i. Hukum lain yang terkait dengan bidang kesehatan, dll

3. Sumber sumber Hukum Kesehatan

Sumber Hukum kesehatan tiadak hanya tetumpu pada Hukum tertulis (UU) namun juga
Jurisprudensi, Traktat, konsensus dan pendapat para ahli. Sumber Hukum Kesehatan
dikategorikan sebagai berikut :
a. Kaidah kaidah Hukum Perdata, Hukum Pidana dan Hukum Administrasi.
b. Ketentuan Hukum Nasional dan Internasional.
c. Pedoman Medis Nasional dan Internasional.
d. Hukum Kebiasaan, Jurisprudensi,Traktat, Doktrin dan ilmu pengetahuan
e. Perjanjian atau deklarasi Internasional

Selain daripada itu hasil kesepakatan atau Deklarasi dibiang kesehatan merupakan
Sumber Hukum kesehatan antara lain :
a. Deklarasi Sidney (Persyaratan Kematian)
b. Deklarasi Lisbon (Informed Consent)
c. Deklarasi Helsinki (Penelitian Biomedis)
d. Deklarasi Jenewa (Lafal Sumpah Dokter)
e. Deklarasi Venice (Transplantasi Organ)
f. Deklarasi Oslo (Pengguguran Kandungan)
g. Deklarasi Brussel (Fertilitasi In Intro)
h. Deklarasi Madrit (Euthnasia dan Rekayasa Genetik)

G. LATIHAN

1. Kumpulan peraturan yang terdiri dari norma dan sanksi yang dipergunakan demi ketertiban
dan pergaulan manusia
A. SM Amin, S.H
B. Utrecht
C. Meyers.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 13 / 16
D. Leon Duguit.
E. Mochtar Kusumaatmaja.

2. Peraturan yang mengatur tentang tingkah laku manusia, dan peraturan sebagai pedoman
dalam pergaulan hidup manusia yang dilaksanakan dan ditaati dalam kehidupan masyarakat
dimana hukum itu dibuat oleh badan yang berwenang atau kelompok berkepentingan
adalah :
A. Tujuan Hukum.
B. Peranan Hukum.
C. Unsur Unsur Hukum
D. Sistem Hukum
E. Tertib Hukum.

3. Setiap yg dapat dibebankan Hak dan Kewajiban atau sebagai pendukung Hak dan Kewajiban
adalah :
A. Obyek Hukum
B. Subyek Hukum.
C. Peristiwa Hukum.
D. Perbuatan Hukum
E. Akibat Hukum

4. Semua peraturan hukum yang berhubungan langsung pada pemberian pelayanan kesehatan
dan penerapannya pada hukum perdata, hukum administrasi dan hukum pidana berarti
mencakup hukum internasional, hukum kebiasaan, hukum yurisprudensi adalah pengertian
Hukum Kesehatan menurut :
A. Prof Van der Mijn.
B. Prof Dr J Lenen
C. PERHUKI.
D. KEMKES.
E. Pemerintah.

5. Sumber Hukum Kesehtan tidak hanya bertumpu pada peraturan tertulis atau peraturan
perundang undangan akan tetapi lainnya berasal dari :
A. Juriprudensi dan pendapat para ahli.
B. Konsensus dan pendapat ahli kedokteran.
C. Traktar atau Penjanjian internasional
D. Adat dan Kebiasaan
E. Deklarasi antar profesi

H. KUNCI JAWABAN
1. A
2. C
3. B
4. B
5. B

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 14 / 16
BAB III
DAFTAR PUSTAKA

1. Arief Sidarta,Refeksi tentang Hukum Citra Aditya Bakti Bandung 1991


2. C S T Kansil Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia Balai Pustaka Jakarta, 1989.
3. Mochtar Kusumaatmaja.Pengantar Ilmu Hukum .Alumni Bandung , 2000.
4. Purbacaraka.Perihal Kaidah Hukum Citra Aditya Bakti Bandung , 2010.
5. Djamali,R Abdoel Hukum dalam arti tataHukum ,dalam Pengantar Hukum Indonesia, Raja
Grafibdo Persada,Jakarta ,1984,
6. Satjipto Raharjo Ilmu Hukum Cet VII ,Cvitra Aditya Bakti Bandung, 2012.
7. Soeryono Soekanto dan Purnadi Purbacaraka,Sendi sendi Ilmu Hukum dan tata Hukum
Citra Aditya Bakti Bandung, 1993.
8. Sudikno Mertokusumo >Mengernal Hukum suatu Pengantar ,Liberty Yoyakarta, 2008.
9. Hanafiah > MJ.Amir Etika Kesehatan dan Hukum Kedokteran EGC.Jakarta.1999
10. Hermien Haditia Koeswaji Hukum Kedokteran ,Studi hubungan hukum dalam mana dokter
sebagai salah satu pihak,Citra Aditya,Bakti Bandung 1998.
11. Soekidjo Notoatmojo Etika dan Hukum Kesehatan Rineka Cipta Jakarta, 2010.
12. Sri Siswati Etika dan Hukum Kesehatan dalam perseptif Undangh Undang
Kesehatan ,Rajawali Press,jakarta,2013.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 15 / 16

Anda mungkin juga menyukai