Ii, F,25,3C, Muhammad Hafiizh Ramadhan - Tugas Anggota TKP Laka Lantas
Ii, F,25,3C, Muhammad Hafiizh Ramadhan - Tugas Anggota TKP Laka Lantas
BRIDGDATAR // 19.180
F // 25
Memimpin Unit, memberi APP, menjelaskan langkah-langkah olah TKP, membagi tugas
anggota, melakukan pengecekan kelengkapan personil dan kelengkapan pribadi untuk
penanganan laka lantas, melakukan konsolidasi
Melakukan tindakan pertolongan pertama kepada korban, menandai letak posisi tubuh
korban, mengevakuasi korban
Memberi marking bagian terluar kendaraan, bagian terluar ban, memberi tanda pada titik
tabrak, menentukan titik pengereman, menentukan titik pergesekan antara ban dan aspal,
dan sebagainya
6. Petugas Pengaturan Lantas : BDT. POLICARPUS MARANI F/30 dan BDT. RAFI
ARYA YUDHANTARA F/31
Meletakkan Cone, mengatur jalannya arus lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan
7. Petugas TAA : BDT. RAHMAT HERSA WIDIATMOKO F/32 dan BDT. TUBAGUS
ANOM F/33
Mengambil skala di TKP, menkonversi data di lapangan (TKP) ke komputer
menggunakan DAC Tool, mengolah data dengan PC Rekt dan PC Crash
1. Petugas yang telah ditunjuk untuk meletakan cone langsung segera meletakan
cone pertama di siku-siku kendaraan pengamanan TKP, serta menentukan ESTOP
pada cone ke-7 dan pasang cone cone berikutnya dengan posisi diagonal dan
menutup TKP.
2. Kemudian petugas yang ada di bagian untuk memfoto TKP langsung bergegas
mengambil foto dari 4 angle yaitu depan, belakang, kiri, dan kanan
3. Setelah itu, petugas pengecek kendaraan yang mengalami lakalantas mengecek
kendaraan dari bagian dalam dan luar. Untuk bagian dalam dicek Rem,
Speedometer, Indikator seperti Wiper dan lampu. Kemudian dicek mesin
kendaraan melibatkan kondisi mesin, oli, air radiator, dan aki. Kemudian dicek
kondisi ban mulai dari tahun, tekanan anginnya.
4. Di samping petugas yang melaksanakan pengecekan kendaraan, ada petugas yang
melaksanakan pengaturan lalu lintas agar petugas bisa mengecek dengan aman
serta arus lalu lintas tetap aman
5. Setelah itu, segera laksanakan Marking pada kendaraan yang mengalami Laka,
yaitu memberi tanda pada bagian body terluar dan posisi ban pada saat terjadi
laka. Untuk ban diambil dari posisi ban terluar serta tentukan poros dari ban yaitu
titik ban yang terjadi pergesekan dengan aspal/titik pengereman.
6. Setelah marking, kendaraan dapat digeser kedepan atau kebelakang untuk
menentukan titik pergesekan antara ban dan aspal, dilihat adanya penebalan atau
pengikisan.
7. Setelah ditentukan titik pengereman, kita akan menentukan titik pengereman
terjauh dan pertama yang terjadi di aspal, kita harus melihat dengan sudut
pandang yang rapat dan sejajar dengan jalan. Setelah titik pengereman terlihat,
petugas lain memberi tanda dan garis.
8. Setelah itu, petugas memberi tanda atau nomor kepada setiap barang buti yang
telah di marking
9. Kita akan mengambil data dari pengukuran TKP, dimulai dari menentukan titik
patok dan diberi tanda P1 P2 dan seterusnya
10. Kita akan mengambil ukuran dari barang bukti yang di marking, kemudian
ditandai dengan B1 B2 A1 A2 dan seterusnya.
11. Olah TKP bisa dilaksanakan dengan TAA (Trafic Accident Analysis), yaitu
memindahkan TKP ke komputer
12. Diperlukan alat yang dinamakan DAC Tool, alat untuk membandingkan skala
yang ada di lapangan ke computer. Data yang telah diperoleh kita olah dengan PC
Rekt dan PC Crash yang hasilnya adalah gambar yang bergerak sehingga
memudahkan petugas melakukan penyidikan lakalantas