Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PANCASILA

“MEMBUMIKAN PERSATUAN DALAM KERANGKA PANCASILA”


Tugas ini disusun guna untuk memenuhi mata kuliah “Pancasila”

Dosen Pengampu: Sarif, M.Si

Disusun Oleh:

Muhammad Fuad (2013031)

PRODI TADRIS BAHASA INGGRIS

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYAIKH


ABDURRAHMAN SIDDIK
BANGKA BELITUNG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah mamberikan rahmat dan hidayah-
Nya,sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang Membumikan Persatuan dalam Kerangka
Pancasila .

Sholawat serta salam senantiasa kita haturkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW.
yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di yaumul kiyamah nanti. Amin.

Alhamdulillah penulis makalah ini bisa diselesaikan, walaupun kemungkinan dalam penyusunan makalah
ini masih banyak kekurangan-kekurangan baik dalam pengambilan data-data yang bisa dibilang kurang
komplit dan detail, mengingat keterbatasan penulis yang masih belum bisa maksimal dalam
mengumpulkan data-data yang diperlukan .

Dengan mengambil judul “Membumikan Persatuan dalam Kerangka Pancasila” penulis berharap semoga
makalah yang singkat ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun orang yang membacanya .

Akhir kata penulis menyadari bahwasanya bila segala urusan telah selesai, maka akan tampak
kekurangannya. Tiada gading yang tak retak. Oleh karena itu kritik dan saran selalu kami tunggu demi
peningkatan kualitas dan mutu dari makalah dari penulis susun ini. Dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat.

Neknang, 26 januari 2021

Muhammad Fuad
DAFTAR Isi

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………… i

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………...... iii

BAB I ……………………………………………………………………………………. 1

PENDAHULUAN………………………………………………………………………. 1

A. Latar Belakang…………………………………………………………………….. 1

B. Rumusan Masalah………………………………………………………………… 1

C. Tujuan Penulisan…………………………………………………………………. 1

D. Metode Penulisan…………………………………………………………………. 1

BAB II ………………………………………………………………………………….. 2

PEMBAHASAN………………………………………………………………………... 2

A. PERSATUAN DALAM ARTI SEBENARNYA………………………………… 2

B. PERSATUAN INDONESIA HASIL PANCASILA…………………………….. 5

C. MAKNA DAN PENTINGNYA PERSATUAN BANGSA INDONESIA……… 6

D. PENGAMALAN NILAI-NILAI PERSATUAN BANGSA INDONESIA……… 7

BAB III ………………………………………………………………………………… 8

PENUTUP. ……………………………………………………………………………… 8

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………… 9
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa majemuk, ditandai dengan banyaknya etnis, suku,
agama, budaya, kebiasaan-kebiasaan didalamnya. Di sisi lain, masyarakat Indonesia dikenal
sebagai masyarakat multikultural, masyarakat yang anggotanya memiliki latar belakang budaya
(cultural background) beragam. Kemajemukan dan multikulturalitas mengisyaratkan adanya
perbedaan. Bila dikelola secara benar, kemajemukan dan multikulturalitas menghasilkan energi
hebat. Sebaliknya, bila tidak dikelola secara benar, kemajemukan dan multikulturalitas bisa
menimbulkan bencana dahsyat. Dalam konteks membangun masyarakat multikultural, selain
berperan meningkatkan mutu bangsa agar dapat duduk sama rendah, berdiri sama tinggi dengan
bangsa-bangsa lain, pendidikan juga berperan memberi perekat antara berbagai perbedaan di
antara komunitas kultural atau kelompok masyarakat yang memiliki latar belakang budaya
berbeda-beda agar lebih meningkat komitmennya dalam berbangsa dan bernegara.

Rumusan Masalah

Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam proses penyusunan makalah ini adalah
“Membumikan Persatuan dalam Kerangka Pancasila”. Untuk memeberikan penjelasan makna
serta menghindari meluasnya pembahasan, maka dalam makalah ini masalahnya dibatasi pada
pengertian persatuan bangsa Indonesia.

Tujuan Penulisan

Pada dasarnya tujuan penulisan makalah ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu tujuan umum dan
khusus. Tujuan umum dalam penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah umum Pendidikan Pancasila.
BAB II

PEMBAHASAN

A. membumikan pancasila dalam kerangka pancasila

Indonesia adalah Negara maritim yang mempunyai banyak pulau, beraneka ragam suku, ras,
budaya dan sebagainya. Dari beraneka ragam inilah masing-masing mempunyai keunikan
masing-masing, baik dari segi fisik maupun non-fisik. Tetapi dari keunikan itu, tak semua yang
terjadi di masyarakat yang berbeda etnis itu semuanya sejalan sesuai dengan apa yang
diharapkan. Kadang pertentangan antar-suku terjadi, dan mengakibatkan kerugian materi yang
tidak sedikit, bahkan kerugian jiwa pun tak bisa dielakkan(dihindari).Pancasila sebagai ideologi
yang dikukuhkan dalam sidang I, tanggal 1 Juni 1945 sebagai ideologi bangsa Indonesia dengan
semboyan “Bhineka Tunggal Ika” telah mempersatukan suku-suku yang ada di seluruh kawasan
Nusantara menjadi sebuah bangsa yang bersatu dan padu, sesuai dengan pembukaan UUD RI
tahun 1945 alinea pertama yang mengatakan “bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak
segala bangsa”. Maka persatuan ini sangat penting untuk membuat, memikirkan, dan bertindak
ke arah merdeka.Khususnya untuk Indonesia, persatuan menjadi unsur yang sangat penting
sesuai tuntutan sila ketiga yaitu “persatuan Indonesia”, agar tujuan bangsa indonesia yang
“merdeka, bersatu adil dan makmur” bisa terwujudkan secara menyeluruh. Lalu bagaimana
pertikaian antar-suku sekarang masih bisa terjadi?, apa faktor yang mendorong peristiwa itu
terjadi?Oleh karena itulah makalah ini yang berjudul “Membumikan Persatuan Indonesia Dalam
Kerangkan Pancasila” kami buat dengan materi yang berpondasikan dari filsafat negara kita,
yaitu Pancasila, terutama pada sila ke-3. Mudah-mudahan tulisan ini semakin bermanfaat dalam
berupaya mengamalkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

PERSATUAN DALAM ARTI SEBENARNYA

Persatuan atau kesatuan berasal dari kata “satu” yang berarti “utuh atau tidak terpecah-pecah”.
Persatuan mengandung arti “bersatunya macam-macam corak yang beraneka ragam menjadi satu
kebulatan yang utuh dan serasi”. Arti persatuan secara morfologi bisa diartikan sebagai suatu hal
dari perbuatan. Adapun dari amus bahasa Indonesia yang berarti bergabung menjadi satu. Dalam
konteks kebangsaan, persatuan bisa diartikan sebagai perkumpulan segala yang ada di dalam
bangsa tersebut, baik yang suku, ras, budaya, agama dan lain-lain. Seperti yang kita ketahui
bahwa negara Indonesia mempunyai beraneka ragam budaya, ras, agama, suku dan lain-lain.
Indonesia mustahil jika terbentuknya hanya sikap persatuan tidak terdapat dalam
masyarakatnya, namun buan hanya persatuan yang diperlakan disini, tetapi rasa ingin bersatu
juga harus dalam hati masyarakat Indonesia, yang ada waktu itu ingin lepas dari penjajahan
bangsa lain. Dengan demikian persatuan menjadi peran penting dalam hal mencapai
kemerdekaan suatu negara.
Cita-cita untuk mencapai kemerdekaan dalam bentuk organisasi itu, berawal dari berdirinya
suatu organisasi yang bernama Serikat Dagang Islam, Budi Utomo,Muhammadiyah, dan
sebagainya. Tetapi persatuan untuk mewujudkan kemerdekaan hanya dalam bentuk ormas. Kata
“persatuan Indonesia” kemudian tercermin melalui ikrar “sumpah pemuda” yang dipelopori oleh
pemuda perintis kemerdakaandan menjadikan persatuan Indonesia memiliki tingkat cita-cita
yang kuat dalam mencapai kemerdakaan Indonesia.

Dengan demikian, makna persatuan Indonesia adalah suatu sifat dan situasi yang di negara
Indonesia harus sesuai dengan hakikat satu. Yang berarti sifat dan keadaan yang satu itu harus
mutlak, tidak dapat dibagi, sehingga bangsa Indonesia merupakan Negara yang merdeka, baik
dari segi sifat maupn keadaannya, dan terpisah dari Negara lain (Indonesia harus menentukan
dan mengatur sendiri segala yang ada dalam Negara, tanpa campur tangan dari keterlibatan
Negara lain, dalam kata lain adalah “tidak terjajah”).

Persatuan dikembangkan atasa dasar “Bhinneka Tunggal Ika” yang memiliki cakupan makna
yang luas dan dibangun dari perbedaan. Dengan memajukan pergaulan demi kesatuan dan
persatuan bangsa yang merdeka, berdaulat, adil dan makmur, sesuai dengan UUD 1945 yang
menyatakan “dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat
yang berbahagia, dengan selamat sentosa, yang mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu
gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur.”

Pendapat lain menyebutkan bahwa syarat bangsa adalah kehendak / keinginan untuk bersatu ada
dalam hati masyarakat, maka yang menjadi bangsa yaitu suatu gerombolan / kelompok manusia
yang mau bersatu dan merasa dirinya bersatu.

Dengan demikian, persatuan juga memiliki makna yaitu bersatunya bermacam-macam budaya,
suku, Agama dan lain-lain yang beraneka ragam menjadi satu kebulatanbaik dalam cita-cita
untuk mencapai kemerdakaan maupun kebulatan dalam bertekad ingin menjadi bangsa yang
maju. Selain itu persatuan Indonesia, juga ,mempunyai tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa
dan mewujudkan perdamaian abadi dan keadilan sosial. Sesuai UUD 1956 aliniea ke-4 yang
menyatakan “kemudian daripada itu, untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia,
yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum,mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia, yang berdasarkan kemerdekaan. Perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka
disuruhlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Negara
Indonesia.”

Dikaitkan dengan sila ke-1 dan ke-2 serta sila ke-4 dan sila ke-5, dalam sila “Persatuan
Indonesia” terkandung nilai bahwa negara adalah sebagai penjelmaan sifat kodrat manusia
monodualis. Kebangsaan Indonesia adalah kebangsaan yang religius yaitu bangsa yang
berdasarkan “Ketuhanan Yang Maha Esa”, bangsa yang humanistik yaitu bangsa yang
menjunjung tinggi harkatdan martabat manusia sebagai makhluk Tuhan, atau bisa juga
digambarkan sebagai “Persatuan Indonesia”, yang ber-Ketuhanan yang Maha Esa, yang ber-
Kemanusiaan yang adil dan beradab, ber-Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan / perwakilan,dan ber-Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Sebagai bangsa yang monodualis, Indonesia juga mempunyai tanggung jawab yaitu :

Memelihara serta menyediakan kepentingan umum, yang diadakan Negara terhadap Negaranya
sendiri.

Memelihara kepentingan umum yang tidak semua warga Negara dapat melakukannya.

Menyediakan kebutuhan bersama dari warga perseorangan, yang tidak bisa dilakukan oleh warga
seluruh warga yang terdapat dalam suatu bangsa, misalnya dalam hal bantuan Negara.

Jadi, Persatuan dalam Pancasila yang menjadi dasar Ideologi Negara, tidak hanya batas
mempunyai arti penting jika tanpa ada dasar yang mendukung, yaitu manusia. Hal ini dapat
dipaparkan bahwa sila 1,2,3,4 dan 5, pada substansinya adalah tertuju pada manusia Indonesia
itu sendiri.

Berikut ini adalah beberapa pengertian Bangsa menurut Renant, yaitu :

Suatu hasil sejarah, karena sejarah itu berjalan terus atau bisa diakatakan tidaka abadi.

Suatau solidaritas yang benar.

Membentuk satu kesatuan jiwa, pemikiran, serta cita-cita untuk memajukan peradabannya.
PERSATUAN INDONESIA HASIL PANCASILA

Indonesia memiliki beraneka ragam budaya, ras, suku dan lain-lain. Tetapi Rakyat Indonesia
mempunyai semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” yang menyatukan seluruh perbedaan
kebudayaan, adat istiadat dan sebagainya. Semboyan Pancasila yang menjadikan Indonesia
sebagai Negara yang bersatu, baik dalam cita-cita untuk merdeka maupun semangat untuk maju.

Berikut adalah faham-faham yang terwujud dalam segala kesucian ideologi rakyat
Indonesia :

Negara Indonesia adalah suatu Negara persatuan yang tidak terpecah-pecah.

Bangsa Indonesia mempunyai satu kedaulatan yang dijunjung oleh kepala Negara dan daerah
serta rakyat Indonesia.

Dalam negara Indonesia, kepala Negara, pusat pemerintahan dan pemerintahan kelompok desa,
marga dan lain-lain dipilih dengan cara musyawarah yang disusun oleh rakyat.

Persatuan Indonesia dikembangkan atas dasar “Bhineka Tunggal Ika” dengan memajukan
pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa. Jadi, masyarakat Indonesia harus sadar bahwa
pancasila, khususnya persatuan dan kesatuan pandangan hidup bangsa serta bernegara. Bangsa
dengan adanya kesamaan dan kesatuan, maka perbedaan itu perlu di arahkan kepada suatu
persatuan. Bangsa Indonesia sebagai suatu Negara yang berdiri sendiri dan bebas dari pemikiran
bangsa lain, bukan karena semata-mata mempunyai banyak budaya saja, tetapi oleh sejumlah
unsur khas yang ada pada masyarakat Indonesialah yang bisa membedakan bangsa Indonesia
dengan bangsa.

Bangsa Indonesia memiliki ciri-ciri, sebagai berikut :

Dilahirkan dari satu nenek moyang, sehingga kita memiliki kesatuan darah.Memiliki kesatuan
sejarah, yaitu bangsa Indonesia dibesarkan melalui gemilangnya kerajaan kerajaan di Indonesia,
misalnya; Majapahit, Sriwijaya, Mataram, dan sebagainya.Memiliki kesamaan nasib, baik suka
maupun dukanya, dijajah Belanda, Jepang dan sebagainya.Memiliki satu tekad, gagasan, dan
cita-cita untuk hidup bersama dalam suatu Negara Republik Indonesia yang merdeka dari
penjajahan.Dari ciri-ciri tersebut maka persatuan dan kesatuan ini baik dari unsur nasib, tekad,
maupun gagasan untuk memajukan Indonesia agar menjadi bangsa yang merdeka dan maju
perlu diadakan.
MAKNA DAN PENTINGNYA PERSATUAN BANGSA INDONESIA

Kesatuan bangsa Indonesia yang kita rasakan saat ini, itu terjadi dalam proses yang dinamis dan
berlangsung lama, karena persatuan dan kesatuan bangsa terbentuk dari proses yang tumbuh dari
unsur-unsur sosial budaya masyarakat Indonesia sendiri, yang ditempa dalam jangkauan waktu
yang lama sekali.Unsur-unsur sosial budaya itu antara lain seperti sifat kekeluargaan dan jiwa
gotong-royong. Kedua unsur itu merupakan sifat-sifat pokok bangsa Indonesia yang dituntun
oleh asas kemanusiaan dan kebudayaan. Karena masuknya kebudayaan dari luar, maka terjadi
proses akulturasi (percampuran kebudayaan). Kebudayaan dari luar itu adalah kebudayaan
Hindu, Islam, Kristen dan unsur-unsur kebudayaan lain yang beraneka ragam. Semua unsur-
unsur kebudayaan dari luar yang masuk diseleksi oleh bangsa Indonesia. Kemudian sifat-sifat
lain terlihat dalam setiap pengambilan keputusan yang menyangkut kehidupan bersama yang
senantiasa dilakukan dengan jalan musyawarah dan mufakat. Hal itulah yang mendorong
terwujudnya persatuan bangsa Indonesia. Jadi makna dan pentingnya persatuan dan kesatuan
bangsa dapat mewujudkan sifat kekeluargaan, jiwa gotong-royong, musyawarah dan lain
sebagainyaTahap-tahap pembinaan persatuan bangsa Indonesia itu yang paling menonjol ialah
sebagai berikut:

Perasaan senasib.

Kebangkitan Nasional

Sumpah Pemuda

Proklamasi Kemerdekaan

PENGAMALAN NILAI-NILAI PERSATUAN BANGSA INDONESIA

Pengamalan Nilai-nilai Persatuan dan Kesatuan antara lain :

Mempertahankan Persatuan dan Kesatuan Wilayah Indonesia. Pepatah mengatakan “bersatu kita
teguh, bercerai kita runtuh”. Oleh karena itu yang perlu kita tegakkan dan lakukan adalah:

meningkatkan semangat kekeluargaan, gotong-royong dan musyawarah; meningkatkan kualitas


hidup bangsa Indonesia dalam berbagai aspek kehidupanpembangunan yang merata serta
berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia; memberikan otonomi daerah;memperkuat
sendi-sendi hukum nasional serta adanya kepastian hokumperlindungan, jaminan serta
menjunjung tinggi hak asasi manusia; dan memperkuat sistem pertahanan dan keamanan
sehingga masyarakat merasa terlindungi.Meningkatkan semangat Bhinneka Tunggal Ika.
Mengembangkan semangat kekeluargaan.Yang perlu kita lakukan setiap hari usahakan atau
“budayakan saling bertegur sapa.”Menghindari penonjolan sara/perbedaan. Karena bangsa
Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, bahasa, agama serta adat-istiadat kebiasaan yang
berbeda-beda, maka kita tidak boleh melakukan perbuatan yang dapat menimbulkan perpecahan.
Oleh karena itu yang harus kita hindari antara
lain:Egoisme,Ekstrimisme,Sukuisme,Profinsialisme,acuh tak acuh tidak peduli terhadap
lingkungan fanatisme yang berlebih-lebihan dan lain sebagainya.
BAB III

PENUTUP

Bersatu adalah berkumpulnya antara individu menjadi suatu kelompok yang merencanakan
sesuatu untuk kemajuan masyarakatnya. Persatuan adalah pokok penting dalam mewujudkan
suatu cita-cita masyarakat, bangsa dan Negara. Persatuan bangsa Indonesia karena ada beberapa
faktor yang ada kaitannya dalam bangsa Indonesia, diantaranya :

Dilahirkan dari satu nenek moyang, sehingga kita memiliki kesatuan darah.Memiliki kesatuan
sejarah, yaitu bangsa Indonesia dibesarkan melalui gemilangnya kerajaan-kerajaan di Indonesia,
misalnya; Majapahit, Sriwijaya, Mataram dan sebagainya.Memiliki kesamaan nasib, baik suka
maupun dukanya, dijajah Belanda, Jepang dan sebagainya.Memiliki satu tekad, gagasan dan cita-
cita guna mencapai hidup bersama terhadap suatu Negara Republik Indonesia yang merdeka dari
penjajahan. Dan bangsa Indonesia, dengan segala kesuciannya ideologinya, akan mewujudkan
faham di berikut ini :Menempatkan persatuan, kesatuan dan keselamatan bangsa dan Negara di
atas kepentingan pribadi dan golongan.Rela berkorban terhadap kepentingan dan kemajuan
berbangsa maupun berNegara.Cinta tanah air dan bangsa. Semboyan Indonesia, yaitu “Merah
darahku, Putih Tulangku bersatu dalam Nasionalisme.”Bangga menjadi orang Indonesia dan
bertanah air Indonesia.Dengan demikian, dapat disimpulkan berdasarkan kemajuan pergaulan
yang diperuntukan terhadap sikap persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhineka Tunggal Ika.
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Republik.

http://id.wikipedia.org/wiki/Nasionalisme.

http://wordpress.com

http://id.answers.yahoo.com/question/index?

Anda mungkin juga menyukai