Anda di halaman 1dari 7

Bahaya Sex Bebas,LGBT,dan Kumpul Kebo

A.Sex Bebas

Seks bebas (free sex) adalah hubungan seks yang dilakukan di luar pernikahan sebagaimana
ditentukan dalam hukum perkawinan. Saat ini masalah seks bebas ini sepertinya bukan lagi hal yang
tabu di kalangan remaja. Maraknya seks bebas di kalangan pelajar dan mahasiswa seolah menjadi trend
bahwa jika seorang siswi/mahasiswi masih perawan maka akan tergolong siswi/mahasiswi yang “nggak
gaul” dan terkucilkan dalam pergaulan anak zaman sekarang.Hasil survey Perkumpulan Keluarga
Berencana terhadap 100 remaja SMP dan SMA menunjukkan bahwa 56 % pelajar sudah berhubungan
seks. Sementara itu survey Synovate Researc menunjukkan bahwa: 44 % mengaku punya pengalaman
seks di usia 16-18 tahun; 16 % mengaku pengalaman seks didapat di usia 13-15 tahun; tempat
melakukan seks: di rumah 40 %, kamar kos 26 %, dan di hotel 26 %
(http:/www.slideshare.net/dwiswati50/makalah seks bebas).Perilaku seks bebas ini tentu sangat
merisaukan kita, mengingat perilaku ini berpotensi melahirkan berbagai kejahatan dan dampak sosial.
Pengguguran kandungan (aborsi) dan pembunuhan anak adalah kejahatan-kejahatan yang dipastikan
akan terjadi menyertai perilaku seks bebas ini. Kejahatan-kejahatan ini dipastikan akan terjadi manakala
akibat dari seks bebas tersebut membawa kehamilan dan/atau kelahiran, sementara kehamilan
dan/atau kelahiran tersebut tidak dikehendaki oleh perempuan dan/atau kalau laki-laki pasangan seks
bebas tidak bertanggung jawab.Sementara itu dampak sosial yang sudah pasti akan timbul dari kelahiran
anak dari hasil seks bebas ini adalah kelahiran anak tanpa ayah, serta berbagai bahaya dan/atau
penyakit yang ditimbulkannya, seperti: penyakit HIV/AIDS.Maraknya perilaku seks bebas ini tentu
dikarenakan oleh banyak hal, salah satunya adalah karena perilaku ini tidak dilarang oleh Hukum Pidana
sebagai hukum positif (hukum yang berlaku). Oleh Hukum Pidana perilaku ini tidak dikualifikasikan
sebagai tindak pidana (baca: perbuatan kriminal), oleh karena itu pelakunya tidak dapat
dipidana/dihukum. Perbuatan/tindakan yang dilarang oleh Hukum Pidana dalam lapangan kesusilaan
(seksualitas) ini sebagaimana ditentukan dalam Bab XIV, Pasal 281-303 KUHP terbatas hanya dalam hal:
merusak kesopanan, pornografi, zina, perkosaan, bersetubuh dengan perempuan pingsan, dengan
perempuan yang belum cukup umurnya 15 tahun, perbuatan cabul, mengadakan tempat pelacuran,
memperdagangkan perempuan atau laki-laki untuk pelacuran. Mengenai pornografi, saat ini saat ini
telah dibentuk undang-undang tersendiri/khusus di luar KUHP, yakni Undang-Undang Nomor 44 Tahun
2008 tentang Pornografi.Apabila dijelaskan mengapa Hukum Pidana (baca: KUHP) tidak melarang
perilaku seks bebas ini, jawabnya adalah karena KUHP yang berlaku sekarang ini adalah peninggalan
Pemerintah Kolonial Belanda, yang berlaku berdasarkan Pasal II Aturan Peralihan Undang-Undang Dasar
1945 yang menyatakan: “segala badan negara dan peraturan yang ada masih langsung berlaku, selama
belum diadakan yang baru menurut Undang-Undang Dasar ini.”Sebagai buatan negara penjajah
Belanda, nilai-nilai (prinsip-prinsip) yang melandasi KUHP adalah nilai-nilai barat. Salah satu nilai itu
adalah nilai kebebasan (libertarianisme). Faham yang mengedepankan hak-hak individu dan membatasi
pemerintah. Menurut faham ini setiap orang bebas melakukan apa saja yang mereka mau sepanjang
tidak melanggar kehendak orang lain. Seks bebas adalah perilaku yang terjadi atas kehendak kedua
belah pihak (berarti tidak melanggar hak orang lain), sehingga wajar kemudian tidak dilarang dalam
Hukum Pidana mereka.Sebagai masyarakat yang relegius dan berbudaya ke-Timur-an, tentu kita
prihatin. Perilaku seks bebas ini bertentangan dengan ajaran agama dan budaya ke-Timur-an. Tidak ada
ajaran agama dan budaya di negara ini (baca: Indonesia) yang membenarkan perilaku seks bebas. Islam
sebagai salah satu agama di Indonesia dengan tegas melarang perilaku seks bebas ini. Memang tidak
ditemukan aturan yang secara khusus menyebut kata seks bebas di dalam Islam (baca: Hukum Islam),
namun bukan berarti Islam tidak melarang, tidak ditemukannya larangan seks bebas di dalam Islam
adalah dikarenakan kata seks bebas sendiri merupakan istilah dari barat yang mereka sebut free sex,
yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan istilah seks bebas. Dalam Hukum
Islam, seks bebas ini tersimpul dalam pengertian zina.

Hukum Islam sebagaimana dijelaskan oleh Ahmad Wardi Muslich (Ahmad Wardi Muslich, 2016)
memandang setiap hubungan kelamin di luar nikah sebagai zina dan mengancamnya dengan hukuman,
baik pelaku sudah kawin atau belum, dilakukan atas dasar suka sama suka atau tidak. Dari penjelasan ini
nampak jelas bahwa seks bebas termasuk dalam pengertian zina yang dilarang oleh Hukum Islam, oleh
karena Islam memandang setiap hubungan kelamin di luar nikah sebagai zina, sekalipun dilakukan atas
dasar suka sama suka.Berbeda dengan KUHP yang dilandasi oleh nilai-nilai kebebasan, yang meng-
anggap seks bebas sebagai urusan pribadi yang hanya menyangkut individu, tidak menyangkut
masyarakat, Hukum Islam sebagaimana lebih lanjut dijelaskan oleh Ahmad Wardi Muslich (Ahmad Wardi
Muslich, 2016) melarang zina (seks bebas) oleh karena seks bebas akan merusak sistem kemasyarakatan
dan mengancam keselamatannya.Dicontohkan oleh Ahmad Wardi Muslich, apa yang dihadapi oleh
negara-negara bukan Islam berupa krisis politik, penyebabnya adalah karena dibolehkannya zina. Di
beberapa negara, keturunan (populasi manusia) sudah mulai menyusut sedemikian rupa, yang apabila
dibiarkan lama kelamaan akan mengakibatkan kepunahan negara tersebut atau terhenti
pertumbuhannya. Berkurangnya populasi keturunan ini, sebabnya adalah karena keengganan
kebanyakan orang untuk melakukan perkawinan, di mana keengganan tersebut muncul dikarenakan
seorang laki-laki merasa telah dapat memperoleh apa yang diinginkannya dari seorang wanita tanpa
harus melakukan perkawinan. Di samping itu, alasannya adalah karena mereka tidak yakin akan kese-
tiaan isterinya setelah kawin, berhubung dengan kebiasaannya sebelum kawin, mereka sudah sering
melakukan hubungan dengan pria lain.Sebaliknya seorang wanita yang menurut fitrahnya bertugas
mengurus rumah tangga dan mendidik anak yang lahir dari hasil perkawinannya, banyak yang enggan
melakukan perkawinan, dan tidak mau diikat oleh seorang laki-laki. Sebabnya adalah karena ia merasa
yakin dengan mudah dapat memperoleh apa yang diinginkannya dari berpuluh-puluh laki-laki tanpa
harus diikat dan dibelenggu dengan tali perkawinan dan tanpa banyak menanggung risiko.Di samping itu
Ahmad Wardi Muslich menjelaskan dilarangnya seks bebas oleh Islam adalah karena bahayanya
terhadap akhlak dan agama, dan jasmani atau badan. Bahaya terhadap akhlak dan agama dari
perbuatan seks bebas adalah menimbulkan kemarahan dan kutukan Allah SWT. Di samping itu
perbuatan zina itu mengarah pada lepasnya keimanan dari hati pelakunya, sehingga andaikata ia mati
pada saat ia melakukan zina tersebut, maka ia akan mati dengan tidak membawa iman. Dalam sebuah
hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Rasulullah bersabda yang artinya: tidaklah berzina seorang
pezina kalau pada waktu berzina itu ia dalam keadaan beriman.Di samping itu, wanita berzina akan
kehilangan kehormatannya, rasa malunya, agamanya, dan di mata masyarakat ia sudah jatuh dan tidak
ada harganya lagi. Selain daripada itu juga menjatuhkan nama baik keluarga.Dampak negatif lain dari
perbuatan zina ini adalah timbulnya penyakit kelamin, yaitu suatu penyakit yang diawali dengan
tumbuhnya gelembung-gelembung bernanah yang menyerang kulit atau alat kelamin penderita.
Penyakit ini merupakan penyakit yang berbahaya dan menular.Penyakit lain yang ditimbulkan oleh
perbuatan seks bebas adalah penyakit AIDS, yaitu suatu penyakit yang disebabkan oleh virus HIV yang
mengakibatkan hilangnya kekebalan (daya tahan) tubuh.Demikianlah besarnya bahaya yang ditimbulkan
oleh perilaku seks bebas tersebut, sehingga Islam melarangnya dan mengancamnya dengan hukuman
yang berat. Adapun hukuman untuk perbuatan zina ini dibagi kepada 2 macam tergantung kepada
keadaan pelakunya, apakah ia belum berkeluarga (ghair muhshan) atau sudah berkeluarga
(muhshan).Hukuman untuk zina ghair muhshan ada 2 macam, yakni: 1. Dera seratus kali; dan 2.
Pengasingan selama satu tahun. Sehubungan dengan hukuman ini Allah berfirman dalam surah an-Nur
ayat (2) yang artinya: perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina maka deralah tiap-tiap seorang
dari keduanya seratus kali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk
(menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksana-
an) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman.Sehubungan dengan
firman Allah ini Rasulullah telah bersabda yang artinya: dari Ubadah ibn Ash-Shamit ia berkata:
Rasulullah SAW telah bersabda: “Ambillah dari diriku, ambillah dari diriku, sesungguhnya Allah telah
memberikan jalan keluar bagi mereka (pezina). Jejaka dengan gadis hukumannya dera seratus kali dan
pengasingan selama satu tahun, sedangkan duda dan janda hukumannya dera seratus kali dan rajam
(Hadis riwayat Muslim, Abu Dawud, dan Tumudzi).Begitu pula halnya dengan hukuman untuk zina
muhshan juga terdiri dari 2 macam, yakni: 1. Dera seratus kali; dan 2. Rajam. Hukuman dera seratus kali
untuk zina muhshan ini sama halnya dengan zina ghair muhshan didasarkan kepada al-Qur’an surah an-
Nur ayat (2) dan hadis yang telah dikemukakan, sedangkan hukuman rajam juga didasarkan kepada
hadis nabi, baik qauliah maupun fi’liah.
B.Bahaya LGBT

Tahukah anda mengenai fenomena LGBT? LGBT atau dalam singkatan (Lesbian, Gay, Biseksual,
Transgender) yaitu sebuah perilaku penyimpang yang bertentangan dengan hukum islam yang sangat
mengkuatirkan bagi kehidupan umat manusia saat ini. Dimana fenomena LGBT menurut islam telah
menjadi wabah baru di negara-negara timur seperti hubungan di Indonesia.Dalam pandangan islam
LGBT merupakan perbuatan yang sangat dilarang keras karena sudah menyalahi fitrah diri manusia.
Dimana perbuatan ini menjadi dosa yang lebih besar dari perbuatan zina yang telah berlaku
sebelumnya.Dalam firman Allah SWT menyebutkan:“Dan Kami telah mengutus Luth ketika ia berkata
kepada kaumnya:“ Mengapa engkau melakukan perbuatan keji yang belum pernah dilakukan seorang
pun kecuali kamu (di dunia ini). Sungguh engkau telah melampiaskan syahwatmu kepada sesama lelaki
dan bukan kepada mereka seorang wanita. Sesungguhnya engkau kaum yang telah melebihi batas
fitrahmu sebagai manusia. ” (QS. Al-A'raf: 80 - 81).LGBT merupakan sebuah perilaku yang sangat
bertentangan dengan ajaran Allah SWT. Dimana perilaku menyimpang ini dapat menimbulkan bahaya
yang sangat luar biasa baik itu dalam moral, aqidah, akhlak, maupun kehidupan sosialnya.Dimana Allah
SWT sudah sangat tegas untuk mengharamkan perilaku kaum Nabi Luth AS di dalam Al-Qur'an.
Haramnya perbuatan LGBT tentu bukan tanpa sebab. Dimana perilaku dan perbuatan semacam ini
selain menyalahi hukum islam dan fitrahnya sebagai manusia. Seperti halnya hukum lelaki yang
berbicara wanita yang mana yang memiliki dampak yang sangat buruk bagi kehidupan di masa
mendatang. Berikut adalah bahaya LGBT dalam islam yang secara lengkan di bawah ini:

LGBT Merupakan Dosa Besar. Ketika kaum Nabi Luth AS melakukan


perbuatan keji seperti ini, maka Allah SWT memusnahkan dengan cara yang sangat buruk. Dalam firman-
Nya:“Mengapa kamu (laki-laki) mendatangi kaum laki-laki diantara manusia lainnya, dan kamu
meninggalkan istri-istri yang telah diciptakan Tuhanmu untukmu, bahkan kamu merupakan orang-orang
yang telah melebihi batas fitrah manusia.” (QS. As-Sty'ra: 165 - 166).Bahkan Nabi SAW
bersabda:“Barangsiapa yang telah melihat ada yang melakukan perbuatan liwath (sodomi) yang telah
dilakukan oleh kaum Nabi Luth AS Maka bunuhlah kedua pasangan tersebut.”Oleh karena itu perbuatan
LGBT atau perilaku homoseksual merupakan dosa besar dalam islam bahkan lebih besar dari perbuatan
zina.Kaum LGBT Tidak Mungkin Menghasilkan KeturunanDi pernikahan yang sah seseorang ingin
melangsungkan kehidupan alamiahnya untuk memulai kehidupan dengan memperbanyak
keturunannya. Seperti firman Allah SWT yang berbunyi“Harta dan anak-anak merupakan perhiasan
dunia”. (QS. Al-Kahfi: 46).Namun, tampaknya hal ini akan berbanding terbalik bagi mereka yang sudah
melakukan pernikahan sesama jenis (gay dan lesbian) seperti hukum bagi pria yang tidak menikah dan
hukum wanita tidak menikah dalam Islam. Dimana mereka tidak akan menghasilkan keturunan yang
baik dalam kehidupan yang mereka jalani.Meskipun berbagai cara dapat dilakukan, misalnya melakukan
bayi tabung atau pun dengan proses anak. Namun hal tersebut tidak akan menghasilkan perilaku anak
yang terlahir dari perkawinan yang sah yakni antara wanita dan pria.Kelegalan LGBT Akan Berdampak
Buruk Bagi Kehidupan Mereka.Mungkin secara garis besar terdapat beberapa negara yang sudah
melegalkan perilaku LGBT dalam kehidupan masyarakat mereka, misalnya seperti Belanda, Amerika
Serikat, Prancis dan masih banyak lagi.Namun dalam kehidupan nyata, seorang yang melakukan perilaku
menyimpang seperti ini akan merasakan dampak buruk bagi kehidupan mereka di masa yang akan
datang. Seperti halnya pembahasan tentang pandangan pandangan silam tentang operasi plastik.

Dalam firman Allah SWT: “Hai orang-orang beriman, bertakwalah


kepada Tuhan-Mu yang telah menciptakan kamu semua dari seorang diri, dan dari padanya Allah SWT
menciptakan istrinya, dan dari pada karunia Allah SWT menciptakan keturunan seorang laki-laki dan
perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah SWT yang dengan mempergunakan nama-Nya
engkau akan meminta satu sama lain dan (peliharalah) hubungan silaturahmi. Karena sesungguhnya
Allah SWT akan selalu menjaga dan menjaga hambanya. ” (QS. An-Nisaa: 1).Perilaku yang Bertentangan
dengan Ajaran Allah SWTDi dalam ajaran islam, LGBT merupakan sebuah perbuatan yang sangat
bertentangan dengan ajaran Allah SWT. Dimana perbuatan ini perbuatani haram dan menjadi dosa
besar bagi yang melakukan. Dalam firman Allah SWT yang berbunyi:“Mengapa kamu (laki-laki)
mendatangi kaum laki-laki diantara manusia lainnya, dan kamu meninggalkan istri-istri yang telah
diciptakan Tuhanmu untukmu, bahkan kamu merupakan orang-orang yang telah melebihi batas fitrah
manusia.” (QS. As-Sty'ra: 165 - 166).Rasulullah SAW pun bersabda: “Sesungguhnya Allah SWT akan
meminta pertanggungjawaban kepada setiap pemimpin (khalifah di bumi) atas apa yang dipimpinnya,
apakah ia telah menjaganya atau justru menyia-nyiakannya.” (HR. Bukhari).Dalam hadist tersebut, apa
yang telah diperbuat (manusia) selama masa hidupnya di muka bumi maka akan dipertanggung
jawabkan kepada yang Maha Pencipta.Siksaan yang Sangat Pedih Bagi Pelakunya Saat perilaku LGBT
banyak dilakukan oleh umat Nabi Luth AS di zamannya, Allah SWT telah melakukan adzab yang sangat
pedih. Dimana semua umatnya dibinasakan dalam keadaan yang sangat menyenangkan.Hal ini mungkin
tidak perlaku untuk saat ini, namun semua tindakan dan perbuatan tentu akan dimintai jawaban
pertanggung jawab dengan berbagai siksaan yang sangat pedih. Termasuk perbuatan LGBT yang sangat
bertentangan dengan ajaran islam.

Berikut dampak perbuatan LGBT:

1.Menularkan Penyakit Kelamin. LGBT perbuatan yang sangat


bertentangan dalam islam. Dimana perbuatan ini dapat menimbulkan dampak yang sangat buruk, yaitu
timbulnyawabah penyakit kelamin atau yang biasa disebut dengan AIDS. Dimana dalam sebuah
penelitian menyebutkan, jika 78% dari perilaku LGBT (homoseksual) akan berdampak pada penularan
penyakit AIDS.

2.Dampak Bagi Kehidupan Sosialnya. Menurut sebuah penelitian yang


dilakukan oleh Corey, L. Dan Holmes, dll. Mengatakan jika seorang homoseksual akan memiliki pasangan
antara 20 - 106 orang per tahun. Hal tersebut lebih banyak dibandingkan dengan perilaku zina yang
hanya dilakukan tidak lebih dari 8 orang dalam hidupnya. Hal ini tentu sangat kontras
perbandingannya.Dimana perilaku zina yang dianggap sebagai perbuatan keji, masih dikalahkan dengan
perbuatan LGBT yang jauh lebih daripadanya. Mengenai dampak tersebut Anda bisa membaca
mengenai hukum tidak menikah dalam islam.

3.Dampak Bagi Pendidikan. Bukan hanya bagi dampak bagi kehidupan


sosialnya saja, melainkan mereka yang masih berusia sekolah. Perilaku penyimpang seperti LGBT
memiliki dampak yang sangat buruk bagi keberlangsungan pendidikannya. Dimana sekitar 28% siswa
dan siswi yang mengalami LGBT akan putus sekolah. Dan hal tersebut sangat memperihatikan, dimana
pendidikan merupakan kunci keimanan yang harus dicapai hingga ke liang kubur.

4.Dampak Keamanan. Bahaya perilaku LGBT memang sangat


mengkuatirkan dalam kehidupan suatu negara. Dimana jika dalam suatu negara tersebut tindakan
homoseksual dilegalkan. Maka tingkat justru semakin terpuruh dengan banyaknya perilaku
menyimpang, seperti tindak asusila, pelecehan seksual, perzinaan yang merajalela, dan masih banyak
lagi dampak lainnya.

5.Menjerumuskan Diri ke Hal Negatif. Bukan tidak mungkin bagi pelaku LGBT
(Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender) akan melakukan segala cara demi hawa nafsunya sendiri. Mereka
umumnya akan mencapai kepuasaan seksual dengan berbagai macam cara. Misalnya saja seperti
berganti pasaran, atau sesama jenis, hingga melakukan perbuatan yang sangat bertentangan dengan
ajaran islam. Hal tersebut bukan hanya merugikan bagi kehidupan sosialnya, namun juga akan
menjerumuskan dirinya ke hal-hal yang lebih negatif.Kehidupan yang Hancur Seperti di Zaman
Jahilliyah.Di negara barat seperti Amerika Serikat, Prancis, Belanda, dan negara-negara lainnya. Tindakan
dan perilaku LGBT mendapatkan dukungan khusus, dimana perbuatan yang bertentangan dengan ajaran
islam ini semakin dilegalkan keberadaannya.Jika hampir semua negara mengesahkan tentang perilaku
keji dan tercela ini, tentu kehidupan pun akan semakin hancur seperti kehidupan di zaman jahilliyah
yang begitu marak dengan kejahatan dan tindakan kemaksiatan.

6.Terpuruknya Moral ManusiaApabila perbuatan seperti homoseksual atau LGBT semakin marak terjadi
bahwa perilaku menyimpang ini terus dilakukan. Maka bukan hanya berdampak bagi kehidupan saat ini,
melainkan perilaku negatif yang semakin marak terjadi. Dan salah satu yang bisa terjadi adalah semakin
terpuruknya moral manusia dimana sudah tidak ada perilaku positif untuk mengubah kehidupan yang
lebih baik lagi.Kemaksiatan Semakin MerajalelaTingkah laku LGBT mungkin sukses menilai hal baru yang
ada di kehidupan masyarakat saat ini. Dulunya perilaku menyimpang ini hanya dilakukan secara
sembunyi-sembunti. Namun sejak adanya kelegalan atas perilaku yang dilakukan oleh sesama jenis
ini.Maka perilaku yang dulunya hanya sebuah noda kecil di dalam masyarakat. Kini seakan semakin
banyak untuk dilakukan apalagi terang-terangan mereka berani mengakui dirinya di hadapan publik. Hal
ini berkaitan dengan amalam penghapus dosa maksiat.Hal inilah yang sangat ditakutkan oleh beberapa
umat manusia. Dimana perilaku menyimpang ini terus dilakukan dan memiliki jumlah yang semain
banyak. Maka bumbu kemaksiatan di kehidupan masyarakat pun akan semakin merajalela.Itulah,
mengapa LGBT dilarang dan bahkan diharamkan dalam islam. Semoga informasi mengenai bahaya LGBT
dalam islam di atas dapat menjadi pengetahuan tambahan bagi kita semua. (*)

C.Bahaya Kumpul Kebo

Tindak pidana zina dan kumpul kebo merupakan tindak pidana yang tidak didasarkan pada pernikahan
yang sah dan tidak didasarkan adanya pernikahan bagi pasangan kumpul kebo (hidup bersama tanpa
adanya pernikahan) merupakan tindak pidana yang telah banyak mengakar dikalangan masyarakat baik
dikalangan remaja.Dosa zina masuk dalam kategori dosa besar, perbuatan keji, serta seburuk-buruknya
jalan yang ditempuh oleh manusia. Tidak hanya dimurkai Allah, perzinahan juga kerap dianggap
meresahkan masyarakat.Dalam RUU KUHP yang pengesahannya ditunda beberapa waktu lalu, terdapat
pasal yang melarang hubungan zina atau pasal kumpul kebo. Seperti dalam Pasal 417 ayat 1 RUU KUHP,
yang berbunyi "Setiap Orang yang melakukan persetubuhan dengan orang yang bukan suami atau
istrinya dipidana karena perzinaan dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun atau denda
Kategori II,"

1.Dosa Zina Menurut Islam. Dalam Islam, zina adalah perbuatan keji
yang dilakukan oleh pria dan wanita, yang melakukan hubungan seksual atau persetubuhan di luar
ikatan nikah. Perbuatan yang haram dan terkutuk bagi Allah. Bahkan untuk umat Islam, mendekatinya
saja dilarang.Dikutip detikcom dari Islam.nu.or.id larangan tersebut salah satunya yang termaktub dalam
Alquran surat Al-Isra ayat 32, yang artinya "Wahai para pemuda Quraisy, janganlah kalian berzina.
Ingatlah, siapa saja yang menjaga kemaluannya, ia berhak mendapat surga,"Rasulullah SAW sendiri pun
mengingatkan kepada umatnya akan beratnya hukuman pelaku zina. Dan dosa zina menurut islam,
adalah tergolong dosa besar setelah syirik. Seperti dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda, "Tidak
ada dosa yang lebih besar di sisi Allah, setelah syirik, kecuali dosa seorang lelaki yang menumpahkan
spermanya pada rahim wanita yang tidak halal baginya," (Ibnu Abi al-Dunya).

Anda mungkin juga menyukai