Anda di halaman 1dari 5

Pacaran adalah salah satu perilaku yang mendekati zina.

Zina sendiri dalam agama islam


hukumnya HARAM seperti penjelasan pada ayat Q.S Al-Isra` : 32. Zina adalah perbuatan
persetubuhan antara laki-laki dan perempuan yang tidak terikat pernikahan atau perkawinan.
Secara umum, zina bukan hanya di saat manusia telah melakukan hubungan seksual, tetapi
segala aktivitas-aktivitas seksual yang dapat merusak kehormatan manusia termasuk
dikategorikan zina. Sedangkan pacaran adalah hubungan antara dua orang yang berlawanan
jenis dan mereka memiliki keterikatan emosi, dimana hubungan ini didasarkan karena adanya
perasaan-perasaan tertentu dalam hati masing-masing. Maka dari itu, zina dan pacaran
memiliki keterkaitan yang sangat tinggi dalam agama islam. Berikut akan dijelaskan dampak
dari perbuatan zina.
Kekerasan dalam pacaran

Peningkatan kasus kekerasan tak diiringi dengan hukum dan sanksi tegas yang memberi efek
jera bagi pelaku kekerasan. Tampak jelas buah kegagalan sistem kapitalisme sekuler dalam
melindungi perempuan. Maka di sinilah perlunya kita kembali pada penataan Islam secara
kaffah yang telah terbukti menjadi solusi paripurna memberantas kekerasan seksual. Islam
memandang zina adalah perbuatan keji dan suatu jalan yang buruk, sebagaimana firman
Allah dalam Al-Quran yang telah dijelaskan sebelumnya yaitu pada Surah Al-Israa ayat 32.
Oleh karena itu, negara yang menjadikan Al-Quran dan As-Sunnah sebagai pedomannya
wajib memberikan edukasi pergaulan yang sesuai dengan syariat.

Bukti nyata pada bulan Juni 2013 lalu sempat marak berita memilukan tentang seorang bocah
SMP yang tega membunuh pacarnya yang sebaya di rumahnya sendiri. Alasannya sendiri
diduga karena remaja berusia 15 tahun itu kaget setelah sang kekasih mengatakan ia hamil.
Kalap dan tak bisa menahan amarah, bocah bernisial IF asal Tulungagung ini pun menghabisi
FHM dengan cara menjeratnya dengan tali pramuka. Kehabisan nafas, korban pun akhirnya
meninggal di tempat. Panik, IF pun buru-buru mengubur sang kekasih di sebuah pekarangan
belakang rumah seorang warga. Sedangkan baju-baju korban dibuang ke sebuah tempat
sampah yang tak jauh dari lokasi penguburan.

Mengedar narkoba demi biaya pacaran


Bukti nyata https://britakita.net/jual-narkoba-buat-biaya-pacaran-pasangan-sejoli-
warga-kendari-ini-terancam-20-tahun-bui/
Anak hasil zina adalah anak yang lahir akibat hubungan seks di luar pernikahan yang sah
menurut ketentuan agama. Secara biologis, anak tersebut masih memiliki hubungan darah
dengan ayahnya, namun secara nasab tidak. Sehingga, anak hasil zina tidak memiliki
keterikatan apapun dengan ayah kandungnya. Ia juga tidak memiliki hubungan wali nikah
dan nufaqah dengan lelaki yang menyebabkan kelahirannya itu. Mengutip buku Hukum
Kewarisan Islam di Indonesia karya Dr. Mardani (2017), anak hasil zina hanya memiliki
hubungan nasab dan perwalian dengan ibunya dan keluarga ibunya. Sehingga, sang ayah
tidak berkewajiban untuk memberikan nafkah dan warisan kepada anaknya. Anak hasil zina
tidak menanggung dosa perzinahan yang dilakukan oleh orang yang mengakibatkan
kelahirannya.
Terpaparnya Penyakit hiv/aids

Perbuatan zina juga dapat merugikan diri sendiri dan orang lain, seperti terkena penyakit
menular yang sangat berbahaya dan mematikan. Salah satu cara penularan virus ini adalah
melalui hubungan seksual. Tidak hanya itu, virus ini juga disebut bisa menular melalui seks
oral (melalui mulut), biasanya karena terdapat luka terbuka di mulut seperti gusi berdarah
atau sariawan. Maka dari itu, di dalam islam kita dilarang untuk berbuat zina. Seks bebas
tersebut merupakan salah satu contoh perbuatan zina.

Bukti nyata pada tahun 2020 terdapat 92 temuan kasus baru HIV/AIDS di mana 36 kasus di
antaranya merupakan warga Kota Cimahi. Pemegang Program HIV/AIDS dan IMS pada
Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Mulyono menambahkan penyebab utama penularan
HIV/AIDS di Kota Cimahi itu karena aktivitas seks bebas yang tidak aman baik hubungan
sesama jenis alias Lelaki Seks Lelaki (LSL) maupun lawan jenis.
maraknya pembuangan bayi di masyarakat

Menurut pandagan Islam, hukum membuang bayi sangatlah dilarang dan haram hukumnya.
Allah akan melaknat seseorang yang tega membunuh anak baik. Orang-orang yang tega
membuang bayi dan melakukan hal-hal yang melanggar norma pasti diawali dengan
melakukan perbuatan zina. Satu kali berbuat kesalahan maka seseorang harus mencari cara
untuk menutupi kesalahan dengan mencari kesalahan yang lain.

Bukti nyata pada Jumat, 11 November 2022 sekitar pukul 18.00 WITA, warga
Kelurahan Karang Joang, Balikpapan Utara digegerkan dengan penemuan bayi. Penemuan
tersebut bermula dari seorang warga bernama Martinus yang kebingungan dengan suara
tangisan bayi menjelang magrib tersebut. Setelah dicari-cari ternyata suara tangisan itu
berasal dari semak belukar diantara pohon bambu. Martinus yang hendak ke kandang ayam
pun langsung memastikan suara tersebut. Benar saja, ditemukan seorang bayi laki-laki dalam
posisi tengkurap, lengkap dengan tali pusarnya.

Anda mungkin juga menyukai