Anda di halaman 1dari 13

LARANGAN BERBUAT ZINA DALAM TINJAUAN MAQASHID

SYARIAH

Oleh :
Yusuf Daffa Hakiim
215010100111107

I. PENDAHULUAN

Islam menjamin kehormatan manusia dengan perhatian yang sangat besar,dan


menjamin keberlangsungan hak asasi bagi pemeluknya. Perlindungan dalam agama
yang kaffah ini salah satunya tercermin dalam sanksi berat yang dijatuhkan dalam
masalah zina , yang berpotensi menghancurkan kehormatan dan merusak nasab dan
keturunan. Dalam kehidupan yang modern ini perzinahan atau dalam artian
kontemporer dikenal dengan free sex ini semakin terlihat dinormalisasi dan cukup
umum dilakukan.

Keinginan hubungan seksual atau libido seksualitas merupakan naluri yang


lumrah pada manusia yang sudah menjadi tabiatnya memiliki hawa nafsu. Libido
seksualitas merupakan dorongan nafsu seksual dari diri manusia , sedangkan bentuk
tubuh, suara , gerak , dan tata busana lawan jenis adalah rangsangan dari luar yang
membangkitkan hawa nafsuseks itu. Akibatnya banyak manusia yang melakukan
perzinahan karena tidak kuat melawan rangsangan itu untuk menuruti kemauan hawa
nafsu.

Realita sosial pada zaman sekarang sering kita lihat maraknya pergaulan bebas
bukan menjadi hal yang tabu lagi , pemuda pemudi bermesraan layaknya suami istri ,
belum menikah namun sudah saling berhubungan badan , bahkan dilakukan diruang
publik. Zaman sekarang sudah tidak malu lagi , bahkan di beberapa kalangan
melakukan hal seperti itu menjadi standar atau menjadi sebuah pencapaian pada masa
muda. Contohnya adalah pacaran , yang lumrah di masyarakat dianggap sebagai
pembuktian dan standar kualitas fisik atau status dari seseorang , padahal tanpa para
pelakunya sadar , bahwa mereka sedang merendahkan dirinya sendiri , terlebih gaya
berpacaran generasi zaman sekarang cenderung “lebih berani” , dan hanya
memikirkan kepuasan semata tanpa memikirkan akibat-akibat sosial maupun akibat
hukum yang terjadi.

Perbuatan zina pada zaman sekarang sebetulnya menjadi buah dari perang
pemikiran (ghazwul fikr) yang mana adalah sebuah bentuk peperangan yang terus
dunia barat gaungkan terutama pada dunia islam umumnya,agar menjauh dari
agamanya. Dari sisi kehidupan,terutama sisi kebudayaan dan ilmiah agar cara berpikir
islam berubah dari dasar nya. Yaitu tanpa sadar menyetujui gagasan bahwa satau-
satubya jalan yang benar supaya orang islam maju adalah dengan meninggalkan
ajaran islam.1

Dari pemaparan diatas maka tulisan ini akan mengeksplorasi serta meninjau
larangan perbuatan zinah dalam tinjauan maqashid syariah ini insyaallah akan
menjadi pertimbangan dalam rangka membangun kesadaran membangkitkan
pemikiran serta membuka pemahaman untuk menutup jalan yang menjerumuskan ke
lembah perzinahan. 2

II. TINDAKAN PERZINAHAN DALAM HUKUM ISLAM

Membahas larangan sistem hukum Islam untuk berhubungan seks di luar


nikah. Dari perspektif nilai-nilai sosial bangsa, zina didefinisikan sebagai segala
perilaku yang dapat merusak nilai-nilai moral, seperti hidup bersama, gendak, dan
tindakan asusila lainnya seperti ciuman dan pelukan intim dalam keramaian atau di
hadapan banyak orang. Konsep KUHP hanya mendefinisikan perzinahan sebagai
aktivitas seksual. Pengertian zina dalam KUHP sendiri dilebih-lebihkan dan berpusat
pada adanya "hubungan seksual" yang dapat ditetapkan secara hukum sebagai
kejahatan. Perzinahan itulah yang dimaksud. Semakin lama, hukum zina tidak
ditegakkan dalam praktiknya, semakin besar kemungkinan menjadi ilegal di hampir
3
semua negara,dan masyarakat Muslim. Undang-undang yang melarang zina dan
mengatur tindak pidana zina masih belum efektif dan tidak mencerminkan kehendak
umum masyarakat di Indonesia. Oleh karena itu, perzinahan tersebar luas di

1
Buya hamka dalam bukunya berjudul “ghirah cemburu kepada Allah” hal viii-ix
2
TINJAUAN MAQASHID SYARIAH TERHADAP AYAT WALA TAQRABU ZINA OLEH KHAKIM,LUTFI
3
novianggraini/tindak-pidana-perzinahan-menurut-hukum-islam
Indonesia. Teknologi juga berpotensi membuat perzinahan lebih umum di dunia
sekarang ini. Pasal 284 ayat 1 KUHP menyatakan bahwa perzinaan diancam dengan
hukuman sembilan bulan penjara bagi keduanya yang sudah menikah ( mukhson)
pelaku dan mereka yang ikut serta dalam perbuatan tersebut. Namun dalam ayat 2
pasal ini telah disebutkan bahwa suatu pihak harus melaporkan kepada pihak yang
berwajib. Sebagian besar masyarakat tidak menyadari dampak negatif dari zina,
padahal zina memiliki banyak dampak negatif. Hal ini terlihat dari banyaknya PSK
terutama yang menggunakan teknologi sebagai sarana prostitusi, seperti PSK online.
zina harus menyadari bahwa zina adalah dosa yang mengerikan. Itu dianggap
kejahatan dalam Islam, dan mereka yang melakukannya pantas dihukum berat. Hal ini
diputuskan berdasarkan konsekuensi, yang memiliki dampak negatif yang signifikan
terhadap moral masyarakat. Dalam Islam, zina bukan hanya dosa berat tetapi juga
membuka pintu bagi perbuatan tercela lainnya, membawa perselisihan dalam
keluarga, menyebarkan penyakit jasmani dan rohani, mencemarkan nama baik orang
lain, dan merusak kehormatan keluarga.

4
Zina dapat menyebarkan AIDS, yang sampai saat ini belum diketahui
obatnya. Karena AIDS hanya dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui
transfusi darah dan aktivitas seksual, cara terbaik untuk menghentikan penyebaran
penyakit ini adalah dengan berhenti melakukan hubungan seksual di luar
nikah. .Pezina, serta anak-anak dan orang dewasa yang belum pernah melakukan
perzinahan, terkena penyakit ini. Karena fakta bahwa penyakit ini dapat menular
melalui hubungan darah, seperti orang tua yang terinfeksi AIDS dan anak mereka
yang belum lahir.

Berdasarkan tinjauan sifat kejahatannya, hukum Islam membagi ancaman


pidana zina menjadi dua kategori. Pertama, perzinahan adalah kejahatan yang
dilakukan antara orang yang sudah menikah atau dua orang yang menikah secara sah.
Kedua, Ghairi Mukhson melakukan perzinahan, yang melibatkan seorang gadis atau
seorang lajang yang belum menikah. Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa
pelanggar mukhsan zina menghadapi hukuman mati, tetapi metode hukumannya tidak
disebutkan. Namun, sebagaimana dinyatakan oleh Hasbi Ashshiddieqy dalam
tafsirnya QS , ulama fiqh berpendapat bahwa bahkan dalam kasus zina mukhsan,

4
novianggraini/tindak-pidana-perzinahan-menurut-hukum-islam
rajam tidak dapat digunakan. Di sisi lain, dengan jelas menyatakan bahwa zaman
Nabi memiliki hukuman rajam mati bagi mereka yang melakukan zina mukhsan.

Sesuai dengan hukum Islam, pezina dari jenis kelamin apa pun, baik laki-laki
atau perempuan, yang termasuk dalam kategori Mukhson atau Ghairu Mukhson
bertanggung jawab atas pembalasan. Namun, beratnya hukuman yang dikenakan
kepada orang-orang yang melakukan perzinahan bervariasi. Dalam praktiknya selama
masa Nabi dan khalifah berikutnya, pezina yang belum menikah (zina Ghairu
Mukhson) menerima seratus kali hukuman (cambuk). Bahwa pukulan itu mengenai
beberapa bagian tubuh, hukuman seratus jilid tidak boleh berakibat fatal. Karena
pezina dianggap muda, tidak berpengalaman, dan tidak memiliki tanggungan,
hukuman ini lebih ringan daripada pezina yang sudah menikah. diharapkan bahwa
beratnya hukuman akan membuat para pezina sadar akan tindakan mereka dan
bertobat.

III. PACARAN PINTU PERZINAHAN

Tidak semua perzinahan berawal dari pacaran,namun hampir semua pacaran


berujung pada perzinahan. Zaman sekarang banyak yang berbicara tentang cinta
namun sebenarnya tidak berbicara cinta sama sekali,melainkan hanya berbicara
nafsu,dan tak dapat membedakan antara cinta dan nafsu.5

Berdasar penelitian yang dilaksanakan oleh Survei Kesehatan Reproduksi


Remaja Indonesia (SKRRI) pada tahun 2012 silam, terbukti bahwa “secara rata-rata
yakni 75 persen remaja di Indonesia telah berpegang tangan dengan pasangannya
dalam perilaku pacaran”. Di tingkat yang lebih mengenaskan, berdasar dari data oleh
SKRRI BKKBN di tahun 2013 bahwa sebanyak 20,9 persen remaja di Indonesia telah
mengalami kehamilan dan juga kelahiran pranikah. Di Indonesia, tentu hal tersebut
menjadi sebuah momok tersendiri terhadap adat, budaya, dan agama yang dijunjung
tinggi.6

Jika dikaitkan dengan Islam, pacaran yang sekarang dilakukan oleh mayoritas
remaja merupakan salah satu sumber dosa. Bahkan jikalau ditelisik lebih dalam, dosa
yang dihasilkan pun bukan dosa yang ringan. Dikutip dari firman Allah:
5
Felix siaw dalam bukunya berjudul “udah putusin aja”
6
Mengenal pacaran dan kaitannya dalam islam
“Dan jangalah kalian dekat-dekat dengan zina, karena sesungguhnya zina itu kotor
dan sejelek-jeleknya jalan.” (TQS. Al Isra : 32).

Setidaknya ada tiga hal yang pasti dilakukan dalam ber pacaran yang mana
sangat membuka kemungkinan terjadinya perzinahan dalam artian secara luas antara
lain :

1. Memandang Wanita Yang Tidak Halal Baginya

Penglihatan adalah nikmat Allah subhanahu wata’ala yang sejatinya disyukuri


hamba hambanya. Allah subhanahu wata’ala berfirman (artinya): “Dan Dia memberi
kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.” (An-Nahl: 78). Akan
tetapi kebanyakan manusia tidak mensyukurinya.Justru digunakan untuk bermaksiat
kepada Allah subhanahu wata’ala. Untuk melihat wanita-wanita yang tidak halal
baginya. Pacaran pastinya memandang satu sama lain,sehingga tidak mungkin jika
dalam memandang tak ada rasa suka atau nafsu sama sekali diantara kedua insan yang
berpacaran terlebih biasanya melakukan pertemuan di tempat-tempat yang sepi dan
jauh dari keramaian.

Sungguh tak sepantasnya seorang hamba yang beriman kepada Allah subhanahu
wata’ala dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wasallam melakukan hal itu. Pandangan
adalah sebab menuju perbuatan zina.Atas dasar ini, Allah subhanahu wata’ala
memerintahkan kepada para hamba-Nya yang beriman untuk menundukkan
pandangannya dari hal-hal yang diharamkan.

Allah subhanahu wata’ala berfirman (artinya): “Katakanlah (wahai nabi), kepada laki
laki yang beriman: ‘Hendaklah mereka menahan sebagian pandangan mata mereka
dan memelihara kemaluan mereka. Yang demikian itu lebih suci bagi mereka.
Sesungguhnya Allah subhanahu wata’ala Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.
Dan katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman: Hendaklah mereka menahan
sebagian pandangan mereka dan memelihara kemaluan mereka.” (An-Nur: 30-31).

Allah subhanahu wata’ala memerintahkan orang-orang yang beriman, baik laki-laki


maupun perempuan untuk menundukkan pandangannya dan menjaga kemaluannya.
Termasuk menjaga kemaluan dalah menjaganya dari: zina, homosex, lesbian, dan
agar tidak tersingkap serta terlihat manusia.

2. Menyentuh Wanita Yang Bukan Mahramnya


Menyentuh wanita yang bukan mahram adalah perkara yang di anggap biasa dan
lumrah ditengah masarakat kita. Disadari atau tidak, perbuatan tersebut merupakan
pintu setan untuk menjerumuskan anak Adam kepada perbuatan fahisyah (keji),
seperti zina. Oleh karena itu, Islam melarang yang demikian itu, bahkan
mengancamnya dengan ancaman yang keras. 7

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Seorang ditusuk kepalanya dengan


jarum dari besi adalah lebih baik ketimbang menyentuh wanita yang tidak halal
baginya”.

Dalam hadits ini terdapat ancaman yang keras bagi orang yang menyentuh wanita
yang tidak halal baginya. Hadits tersebut juga sebagai dalil tentang haramnya berjabat
tangan dengan wanita (yang tidak halal baginya). Dan sungguh kebanyakan kaum
muslimin di zaman ini terjerumus dalam masalah ini.

Dalam hadits lain dari shahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Ditetapkan atas anak cucu Adam bagiannya
dari zina akan diperoleh hal itu tidak mustahil. Kedua mata zinanya adalah
memandang (yang haram).Kedua telinga zinanya adalah mendengarkan (yang haram).
Lisan zinanya adalah berbicara (yang haram).Tangan zinanya adalah memegang
(yang haram). Kaki zinanya adalah melangkah (kepada yang diharamkan). Sementara
hati berkeinginan dan beranganangan, sedang kemaluan yang membenarkan semua itu
atau mendustakannya.” (HR. Muslim) 8

3. Berkhalwat (Berduaan) Di Tempat Sepi


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah memperingatkan dalam haditsnya yang
agung: “Tidaklah seorang lelaki berduaan dengan seorang wanita kecuali yang
ketiganya adalah setan.” (HR. At-Tirmidzi dan Ahmad). Betapa banyak orang yang

7
Adian Husaini,Rajam dalam Arus Budaya Syahwat, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2001), hlm.45.
8
ibid
mengabaikan bimbingan yang mulia ini, akhirnya terjadilah apa yang terjadi. Kita
berlindung kepada-Nya dari perbuatan tersebut. Ber-khalwat (berduaan) dengan
wanita yang bukan mahramnya adalah haram.
Tidaklah seorang lelaki berduaan dengan seorang wanita yang bukan mahramnya
kecuali ketiganya adalah setan. Apa dugaan anda jika yang ketiganya adalah
setan? Dugaan kita keduanya akan dihadapkan kepada fitnah. Termasuk berkhalwat
(yang dilarang) adalah berkhalwat dengan sopir. Yakni jika seseorang mempunyai
sopir pribadi, sementara dia mempunyai istri atau anak perempuan, tidak boleh
baginya membiarkan istri atau anak perempuannya pergi berduaan bersama si sopir,
kecuali jika disertai mahramnya.

Berpacaran adalah suatu hal yang lumrah di kalangan muda-mudi sekarang.


Padahal, perbuatan tersebut merupakan suatu perangkap setan untuk menjerumuskan
anak cucu Adam ke dalam perbuatan zina. Dalam perbuatan berpacaran itu sendiri
sudah mengandung sekian banyak kemaksiatan, seperti memandang, menyentuh, dan
berduaan dengan wanita yang bukan mahramnya, yang notabene merupakan zina
mata, lisan, hati, pendengaran, tangan, dan kaki. Itulah diantara hal-hal yang dapat
mengantarkan anak cucu Adam kepada perbuatan zina.Barangsiapa menjaganya,
selamatlah agamanya, insya Allah. Sebaliknya, barangsiapa lalai dan menuruti hawa
nafsunya, kebinasaanlah baginya.9

IV. AKIBAT PERZINAHAN

Dari Ibnu Mas’ud r.a, ia berkata: “Seseorang datang kepada Nabi


shallallahu ‘alaihi wasallam, maka dia berkata: Sesungguhnya saya telah menikmati
perempuan dari daerah Madinah yang paling jauh dan saya telah bersenang-senang
dengannya tanpa menyetubuhinya. Saya telah hadir di hadapan engkau untuk mengikuti
keputusanmu. Maka segerakanlah hukuman atas saya menurut keinginan engkau. Umar
radhiyallahu ‘anhu berkata, “Allah menutupi kesalahanmu jika engkau menutupi
kesalahanmu. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tidak menanggapinya sedikitpun, sehingga
orang itu pergi, maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menyuruh seseorang mengikutinya,

9
ibid
lalu beliau shallallahu ‘alaihi wasallam memanggilnya dan membacakan (ayat) kepadanya.
Beliau shallallahu ‘alaihi

wasallam membaca: “Dan dirikanlah shalat pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada
bagian permulaan dari malam, sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu
menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk.” (QS. Hud: 114)

Seseorang dari kaum berkata kepada beliau shallallahu ‘alaihi wasallam: Wahai Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam, apakah ini khusus baginya atau untuk semua orang? Maka
beliau shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab, “Untuk semua orang…” (Diriwayatkan oleh
Muslim, Abu Dawud dan Tirmidzi).

Zina merupakan kerusakan besar, keburukan nyata, dan pengaruhnya begitu besar yang
mengakibatkan berbagai kerusakan, baik terhadap orang yang melakukan maupun terhadap
masyarakat secara umum.10

1. DUNIA

Melahirkan kefakiran (akan jatuh miskin, kesuksesannya akan jatuh) ia akan menjadi hina.
Mendapatkan dosa besar yang tidak akan dapat diampuni apa bila si pelaku memang telah
mengetahui hukumnya dan mengetahui ilmunya maka dia harus dirajam (dilempar batu
sampai mati) sebagai penebus dosanya tetapi apa bila belum mengetahui hukumnya dan
ilmunya maka hamba tersebut dapat diterima tobatnya. Hukuman zina tidak hanya menimpa
pelakunya saja, tetapi juga berimbas kepada masyarakat sekitarnya, karena murka Allah akan
turun kepada kaum atau masyarakat yang membiarkan perzinaan hingga mereka semua
binasa, berdasarkan sabda Rasulullah saw:

“Jika zina dan riba telah merebak di suatu kaum, maka sungguh mereka telah membiarkan
diri mereka ditimpa azab Allah.” (HR. Al-Hakim). Di dalam riwayat lain Rasulullah saw
bersabda: “Ummatku senantiasa ada dalam kebaikan selama tidak terdapat anak zina, namun
jika terdapat anak zina, maka Allah Swt akan menimpakan azab kepada mereka.” (H.R
Ahmad). Memendekkan umur si pelaku zina, ia akan cepat menemui ajalnya.11
10
Asy’ari Abd. Ghofar,Pandangan Islam Tentang Zina Dan Perkawinan, (Jakarta:Andes Utama,1997), hlm.76.

11
Thaha Alfifi, Khotbah-khotbah Rasulullah, (Jakarta: Gema Insani, 2004), hlm.115.
2. AKHIRAT

Tidak akan menjumpai surga bahkan baunya sekalipun. Akan menjadi kerak neraka
kholidina fiha (kekal abadi selama-lamanya). Menemui siksaan yang berupa farjinya ditusuk
tombak besi menembus sampai kemulutnya.12

Selain itu juga akibat perzinahan juga telah didapati penelitian ilmiah beberapa
peneliti barat yang mana menjadi acuan kontemporer yang sifatnya dapat dipercaya. Salah
satu hal yang bisa didapat dari mendekati perzinahan adalah kebodohan. Dikutip dari sebuah
jurnal Archives of Sexual Behaviour¸ bahwa dengan adanya tingkat rangsangan akibat dari
sebuah perzinaan (mau secara fisik, pendengaran, atau penglihatan), hal tersebut dapat
mengganggu pengambilan rjsiko dan pembuatan keputusan pada pria maupun wanita.

Contoh lain yang lazim adalah tingginya tingkat depresi terutama bagi mereka yang
berpacaran lalu berpisah di tengah jalan. Di tahun 2018, sebuah penelitian yakni Depression
Barometer atau barometer dalam menilai tingkat depresi di Jerman yang dilakukan oleh The
German Depression Foundation, menjelaskan bahwa 45 persen sumber dari depresi di Jerman
diakibatkan oleh putusnya hubungan antara kedua belah pihak yakni lelaki dan perempuan.
Depresi tentunya dapat mengganggu kehidupan sehari-hari, pula dengan produktivitas yang
biasa kita jalani, seperti bekerja dan belajar.

Hal di atas semakin konkret ketika didukung dengan sebuah penelitian yang
dilakukan oleh Michael J. Rosenfeld dari Stanford University. Penelitian tersebut
membuktikan bahwa pasangan yang telah menikah, mempunyai risiko berpisah sangat kecil
dibandingkan dengan orang yang berpacaran yakni di bawah 5% di tahun pertama hubungan
dan terus menurun di tahun-tahun berikutnya. Sedangkan bagi mereka yang hanya berpacaran
mempunyai tingkat di atas sekitar 70% untuk berpisah di tahun pertama.13

Dari contoh-contoh tersebut, diketahui bahwa sebagai muslim yang taat sudah
seharusnya menuntun kita untuk menjauhi hal-hal yang dilarang oleh Allah SWT, salah

12
Ibid
13
Ferdman, Roberto A., and Roberto Ferdman. “How the Chance of Breaking up Changes the Longer Your
Relationship Lasts.”
satunya adalah perzinaan. Bahkan mendekati pun, patut kita hindari. Entah sekadar kita
dekati dari segi pendengaran, penglihatan, maupun secara fisik seperti pacaran.

Bagi lelaki, dapat dilakukan dengan menjaga pandangan kita terhadap perempuan.
Hal tersebut dilakukan bukan hanya sekadar untuk menjauhkan diri dari zina mata, namun
juga sebagai bentuk respect kita terhadap kaum perempuan, dan sebaliknya bagi perempuan.

“Mata itu berzina, hati juga berzina. Zina mata adalah dengan melihat (yang
diharamkan), zina hati adalah dengan membayangkan (pemicu syahwat yang terlarang).
Sementara kemaluan membenarkan atau mendustakan semua itu.” (HR. Imam Ahmad).

V. PENUTUP

Secara umum, zina bukan hanya di saat manusia telah melakukan hubungan seksual,
tapi segala aktivitas-aktivitas seksual yang dapat merusak kehormatan manusia termasuk
dikategorikan zina. Sedangkan zina secara harfiah artinya fahisyah, yaitu perbuatan keji. Zina
dalam pengertian istilah adalah hubungan kelamin di antara seorang lelaki dengan seorang
perempuan yang satu sama lain tidak terikat dalam hubungan perkawinan. Seorang pezina
akan hilang maruah dalam kehidupan, hina dalam pandangan orang berdosa diazab dalam
neraka jahannam. Keturunan diluar nikah akan disisihkan dan diboikot secara hukum alam,
keberkatan hidup tidak akan pernah datang. Mereka senantiasa dikejar oleh bayang bayang
hitam yang mengerikan dan menyeramkan, kalau tidak di waktu muda, diwaktu tua pasti
akan datang.

Pada pacaran yang menjadi normal di masyarakat khususnya kaum muda juga
berimplikasi besar pada penyebab perzinahan,pacarana dapat menjadi hal yang sangat keji,tak
sedikit banyak anak lahir diluar nikah ada karena kedua orang tua nya dulu berpacaran
sampai melakukan hubungan terlarang. Dari pacaran kita lebih mengetahui mana yang
sebenar-benarnya cinta mana yang hanya menjadi budak nafsu,sebenar-benarnya cinta tidak
mungkin merugikan diri sendiri maupun orang yang kita katakan kita cintai,sehingga
pacaran merupakan omong kosong terbesar tentang cinta.
Rasulullah SAW Bersabda, “apabila perzinaan dan riba telah melanda suatu negeri,
maka penduduk negeri itu telah menghalalkan turunnya azab Allah atas mereka sendiri” (HR.
Thabrani dan Al-Hakim).

Barangsiapa yang terperosok ke dalam kubangan dosa ini hendaklah segera bertaubat
dengan sebenar-benar taubat, menyerahkan semuanya kepada Allah, dan memutuskan
hubungan dengan semua yang dapat mengingatkannya pada perbuatan itu. Kemudian,
hendaklah ia menyesali semua yang telah dilakukannya dihadapan Rabb-nya, dengan penuh
tawadlu’, merendahkan diri, dan menyerahkan semuanya kepada Nya. Semoga dengan
begitu, Allah SWT berkenan menerima taubatnya, mengampuni dosa dosa yang pernah
dilakukannya, dan menggantinya dengan kebaikan-kebaikan.

Allah ta’ala berfirman:”Dan orang-orang yang tidak mempersekutukan Allah dengan


sembahan lain dan tidak membunuh orang yang diharamkan Allah kecuali dengan (alasan)
yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia
mendapat (pembalasan) dosa(nya), (yakni) akan dilipat gandakan adzab untuknya pada hari
kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina, Kecuali orang-orang yang
bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; Maka itu kejahatan mereka diganti Allah
dengan kebajikan. dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-
Furqon: 68-70)
DAFTAR PUSTAKA

Buya hamka. ghirah cemburu kepada Allah

TINJAUAN MAQASHID SYARIAH TERHADAP AYAT WALA TAQRABU ZINA OLEH


KHAKIM,LUTFI

Novianggraini ”tindak pidana perzinahan menurut hukum islam”

Felix siaw .udah putusin aja

Mengenal pacaran dan kaitannya dalam islam

Adian Husaini,Rajam dalam Arus Budaya Syahwat, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2001),

Asy’ari Abd. Ghofar,Pandangan Islam Tentang Zina Dan Perkawinan, (Jakarta:Andes


Utama,1997)

Thaha Alfifi, Khotbah-khotbah Rasulullah, (Jakarta: Gema Insani, 2004)

Ferdman, Roberto A., and Roberto Ferdman. “How the Chance of Breaking up Changes the
Longer Your Relationship Lasts.”

Anda mungkin juga menyukai