Anda di halaman 1dari 5

NOTA PEMBELAAN PRIBADI

Nixon Tangdilingtin

PERKARA PIDANA NO :

PERKARA PIDANA NOMOR PDM-150/MLG/Eoh.2/04/2022

PADA PENGADILAN NEGERI MALANG

“MENCARI KEADILAN DALAM PROSES PERADILAN”

Jangan pernah menyerah dan berusaha lari tapi

hadapilah cobaan yang ada di depan kita dengan

rasa sabar
Majelis Hakim Yang Mulia,

Saudara Jaksa Penuntut Umum,

Tim Penasihat Hukum yang Saya hormati,

Para hadirin yang Budiman,

Assalammualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Shalom,

Om Swastiastu,

Namo Buddhaya,

Salam sejahtera bagi kita semua.

Pertama-tama marilah kita panjatkan Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kita semua dapat menghadiri sidang ini dan dalam
lindungan-Nya perkara ini dapat berjalan dengan proses yang lancar dan maksimum.

Yang Mulia Majelis Hakim, yang Saya hormati Jaksa Penuntut Umum, Penasihat Hukum, teman-
teman , serta rekan-rekan media, yang selalu setia mengikuti jalannya persidangan ini, khususnya
kepada istri tercinta Kumala Tangdilintin dan juga anak Saya yang sangat Saya banggakan, Budiman
Tangdilintin. Terima kasih atas atensi, empati, dan waktu yang telah diluangkan baik selama masa
persidangan maupun saat Saya menjalani kehidupan di rumahan tahanan.

Dengan segala kerendahan hati, Saya menghaturkan terima kasih kepada Yang Mulia Majelis Hakim
yang telah memberikan kesempatan kepada Saya untuk menyampaikan Pleidoi atas diri Saya
sehingga Saya dapat menjelaskan berbagai hal yang sebenarnya terjadi di dalam kasus yang
menimpa Saya. Saya berharap Pleidoi ini dapat menjadi bahan pertimbangan sehingga putusan yang
diambil Yang Mulia Majelis Hakim adalah putusan yang seadil-adilnya.

Pada kesempatan kali ini, izinkan Saya untuk membacakan Nota Pembelaan atas diri Saya yang
menjadi korban atas tuduhan yang diberikan oleh Penuntut Umum dalam Dakwaannya. Dakwaan
Penuntut Umum pada intinya menyatakan bahwa Saya telah melakukan pelanggaran Pengeroyokan
dan Menyembunyikan mayat. sehingga Saya didakwa dengan Dakwaan Kumulatif Pasal 170 ayat (2)
ke 3 tentang Pengeroyokan sampai korban mengalami kematian dan Pasal 181 tentang
penyembunyian, membawa lari, mengubur mayat.
Majelis Hakim Yang Mulia,

Menjadi seseorang yang bermanfaat dan dapat membawa serta memberikan perubahan bagi
masyarakat luas merupakan sesuatu yang selalu Saya impikan setiap harinya. Tidak menyangka,
mimpi yang selama ini Saya andai-andaikan dapat terbukti secara nyata ketika Saya menemukan
jalan hidup dan passion Saya. Kenyataan akan mimpi itu semakin menambah kekaguman Saya akan
jalan Tuhan Yang Maha Kuasa ketika Saya dipercaya untuk menjaga keamanan sekitar dari desa pait.
Saya merasa sangat beruntung.Namun, sangat disayangkan, mimpi dan kehidupan Saya berubah
drastis ketika Saya harus diizinkan oleh Tuhan untuk mengalami peristiwa pahit pada hari ini yang
akan selalu membekas dalam hidup Saya. Peristiwa ini mengajarkan Saya untuk selalu mau
memaafkan dan tidak menyimpan dendam kepada siapapun walaupun peristiwa ini membawa
banyak kenangan kelam dalam hidup Saya. Akibat peristiwa ini Saya tidak bisa lagi berada di sekitar
orang-orang yang sangat Saya cintai dan juga orang-orang hebat sebagai rekan kerja Saya dalam
mewujudkan impian masyarakat. Dengan adanya peristiwa ini pun membuat Saya sebagai tulang
punggung keluarga, tidak dapat bekerja secara maksimal dan tidak dapat menghidupi keluarga Saya
bahkan diri Saya sendiri. Besar harapan Saya agar keadilan dapat ditegakkan di negara ini terkhusus
pada peristiwa ini. Saya yakin dan percaya bahwa Majelis Hakim yang Mulia pasti akan memberikan
keputusan dengan seadil-adilnya sehingga tidak merugikan siapapun. Saya percaya kesatuan negara
ini dalam menegakkan keadilan tidak akan menjadi musuh bagi Saya, namun akan menjadi pelindung
terhadap hak asasi fundamental yang sudah selayaknya Saya terima.Majelis Hakim Yang
Mulia,Dalam kehidupan ini kita selalu mengusahakan yang terbaik dalam kehidupan kita setiap
harinya. Melakukan semua hal dengan semaksimal mungkin, selalu berusaha untuk memenuhi
ekspektasi orang lain walaupun hal tersebut sering membebani kita adalah beberapa hal yang selalu
kita lakukan setiap harinya untuk memenuhi standar dalam masyarakat. Namun, sebagai manusia,
semaksimal apapun kita berusaha, sebaik apapun hubungan kita dengan sesama pastilah kita tidak
dapat lepas dari kekurangan yang memang menjadi sifat dasar kita. Tidak ada manusia yang
sempurna di dunia ini. Ketidaksempurnaan dan kekurangan itulah yang sering dijadikan celah bagi
seseorang yang memiliki rasa tidak senang maupun membenci Saya dan dijadikan senjata untuk
menyerang Saya.Keadilan merupakan salah satu dari sekian banyak hal yang sulit untuk didapatkan
di dunia ini. Diperlukan pembahasan yang panjang apabila kita membahas tentang keadilan. Setiap
harinya selalu muncul pertanyaan di benak Saya, dimanakah keadilan itu berada? Dimanakah Saya
selaku warga negara dapat memperoleh keadilan tersebut? Dan Jawaban dari pertanyaan tersebut
Saya dapatkan di dalam persidangan ini, dimana Saya percaya Majelis Hakim Yang Mulia pasti akan
menegakkan keadilan dan memberikan putusan dengan seadil-adilnya kepada orang yang tidak
bersalah. Sebagai seorang yang arif dan bijaksana, pastilah Majelis Hakim Yang Mulia sudah memiliki
banyak pertimbangan untuk memutus perkara ini dengan seadil-adilnya dan tidak akan
memberatkan pihak yang tidak bersalah. Saya yakin para penegak hukum akan menjalankan tugas
sesuai dengan kewenangan dan sumpah jabatannya untuk menegakkan keadilan di negeri ini.
Majelis Hakim Yang Mulia,

Setelah Saya mendengarkan dengan seksama Surat Tuntutan yang disampaikan oleh Jaksa Penuntut
Umum pada persidangan yang lalu, Saya menilai Surat Tuntutan tersebut telah disiapkan dan
disusun dengan sangat mendalam dan ekstensif. Pastilah hal tersebut adalah hasil dari kerja keras
dari Tim Penuntut Umum yang hebat.Sebagai Terdakwa, Saya sangat mengapresiasi kerja keras dari
Tim Penuntut Umum dalam perkara ini. Tanpa mengurangi apresiasi dan rasa hormat Saya, izinkan
Saya sebagai Terdakwa untuk menyatakan bahwa Surat Tuntutan yang telah disusun dengan sangat
mendalam dan ekstensif tersebut tidak mengandung keadilan, objektivitas, dan tidak memuat fakta-
fakta persidangan yang telah digelar sebelumnya. Saya tidak tahu mengapa hal tersebut terjadi,
namun Saya memaklumi setiap kealpaan dari JaksaPenuntut Umum yang telah memberikan
kontribusi secara maksimal dalam perkara ini. Namun, seyogyanya kita tetap memuliakan fakta-fakta
persidangan yang telah berlangsung secara terbuka sebelumya sebagai titik balik dan tingkatan
tertinggi dari setiap pembuktian yang ingin dibuktikan.

Majelis Hakim Yang Mulia,

Saya lahir, tumbuh, dan berkembang di keluarga kecil yang sederhana. Kedua orang tua Saya adalah
sosok yang gigih berjuang untuk kesejahteraan keluarga kecil kami. Melihat kerasnya perjuangan
kedua orang tua Saya, Saya bertekad dan menanamkan di dalam hati Saya jika dewasa nanti Saya
harus membahagiakan mereka dan menjadi orang sukses yang dapat bermanfaat bagi sesama.
Namun dalam perjalanannya Ketika saya ingin meraih cita-cita dan mimpi saya sebagai orang yang
berguna bagi sesama. Semuanya hilang Ketika sebuah dakwaan datang bagai angin tak beralasan
yang menghempaskan segala pengharapan yang saya dambakan.Doa, tekad, usaha, dan kerja keras.
Empat hal yang selalu Saya terapkan dalam setiap langkah hidup Saya. Selalu mengusahakan yang
terbaik setiap harinya terlepas dari situasi dan kondisi yang terkadang menyulitkan, menempa Saya
untuk menjadi orang yang bertanggung jawab dan pantang menyerah baik dalam menjalani
kehidupan maupun dalam menjalani dunia pendidikan yang Saya tempuh. Selepas mendapatkan
banyak ilmu dan pengalaman berharga semasa sekolah, Saya melanjutkan bekerja lepas dan
mendapatkan tawaran pekerjaan menjadi supir angkot didaerah kota malang.

Majelis Hakim Yang Mulia,

Saya bukanlah pribadi seperti yang dituntutkan oleh Jaksa Penuntut Umum. Berkaca dari perilaku
saya sebagai orang yang bertanggung jawab akan pekerjaan saya, selalu menyayangi keluarga dan
orang terdekat saya. Maka tolong di nilai Kembali keputusan dan keadilan dalam hal ini.
Majelis Hakim Yang Mulia,

Saya meyakini bahwa Allah S.W.T telah mempersiapkan rencana dan jalan yang terbaik bagi Saya.
Peristiwa ini pastilah tidak terjadi diluar kehendak-Nya di dalam kehidupan Saya. Proses persidangan
yang berjalan dengan komprehensif ini tidaklah mungkin dihentikan begitu saja. Dengan sabar Saya
akan menunggu hingga adanya keputusan Hakim nantinya. Saya percaya tuhan akan selalu
menyertai dan mendampingi Saya apapun kondisi Saya saat ini. Besar harapan Saya untuk
terbukanya semua mata yang ada di dalam persidangan ini, melihat apa yang sebenarnya terjadi

dan keadaan Saya yang tidak mengetahui tentang kejadian yang dituduhkan kepada Saya.Majelis
Hakim Yang Mulia,Di akhir pembelaan pribadi ini, saya yakin Allah S.W.T selalu menyertai kehidupan
Majelis Hakim dan semoga Allah S.W.T memberi petunjuk yang benar agar Hakim dapat memberikan
keputusan yang seadil-adilnya dengan pikiran yang jernih. Besar harapan Saya untuk mendapatkan
keputusan yang terbaik dalam perkara ini dan dapat kembali ke tengah-tengah orang-orang yang
Saya cintai serta menjalankan kehidupan Saya seperti biasanya. Semoga keadilan selalu menyertai
kita semua baik yang ada di dalam persidangan ini maupun yang tidak berada di dalam
persidangan.Kiranya Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan kekuatan dan kedamaian kepada kita
semua.

Salam Hormat Saya,

Nixon Tangdilintin

Anda mungkin juga menyukai