Nina Nurdiana Fitri - Sim Tugas 10
Nina Nurdiana Fitri - Sim Tugas 10
Soal
Jawab :
Ada keputusan yang terstruktur atau terprogram dan ada keputusan yang tidak terstruktur atau tidak
terprogram.
Keputusan yang terstruktur atau terprogram berasal dari permasalahan dan kejadian-kejadian
yang terstruktur. Permasalahan atau keputusan bisa distrukturisasi karena sifatnya rutin sehingga
bisa ditentukan sebelumnya contohnya SPK, SIA dan SIM walaupun kita tahu pada SIM ada pula
yang semi terstruktur yang membuat pengembangan SIM sulit.
Keputusan yang tidak terstruktur atau terprogram berasal dari permasalahan atau kejadian
yang tidak terstruktur. Sifatnya tidak bisa diprediksi karena tidak jelas rutinitasnya, sehingga
seolaholah baru atau mungkin memang benar baru atau bisa juga karena begitu pentingnya
sehingga memerlukan perlakuan yang sangat khusus berbeda dari umumnya.
Jawab :
Masalah terstruktur – Merupakan masalah yang memiliki struktur pada tiga tahap pertama model
Simon, yaitu tahap intelijen, perancangan dan pemilihan. Ketiga tahap tersebut karena terstruktur
dapat dibuat struktur logikanya atau aturan pengambilan keputusannya sehingga permasalahan
dapat diidentifikasi dan dimengerti. Berbagai alternatif solusi yang dapat diidentifikasi dan
dievaluasi kemudian dipilih untuk menjadi suatu solusi.
Masalah tidak terstruktur - Masalah ini sebaliknya merupakan masalah, yang sama sekali tidak
memiliki struktur pada salah satu tahapan proses pengambilan keputusan Simon.
Masalah semi terstruktur - Masalah ini merupakan masalah yang dapat menggunakan satu atau
dua tahapan Simon.
Jawab :
Gorry dan Scott Morton awalnya menggunakan istilah SPK hanya untuk aplikasi komputer dimasa depan.
Selanjutnya istilah tersebut diterapkan pada semua aplikasi komputer yang dimaksudkan untuk mendukung
keputusan baik sekarang maupun masa depan.
Peter G. W, seorang perintis SPK dari MIT bekerja sama dengan Scott Morton untuk menentukan tiga
tujuan yang harus dicapai oleh SPK, dan mereka percaya bahwa SPK harus:
Dapat membantu manajer dalam membuat keputusan saat memecahkan berbagai masalah
semiterstruktur.
Dapat mendukung penilaian yang dilakukan oleh mana-jer dan tidak mencoba menggantikannya.
Dapat Meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan yang
dilakukan oleh manajer dan bukan meningkatkan efisiensinya.
Tujuan-tujuan tersebut diatas berhubungan dengan tiga prinsip dasar dari konsep SPK yaitu struktur
permasalahan, dukungan keputusan, dan efektivitas keputusan.
Jawab :
SPK tidak dimaksudkan untuk mengefisienkan proses pengambilan keputusan. Waktu bagi
manajer sangat berharga dan tidak boleh terbuang, manfaat utama pengguaan SPK bagi manajer adalah
untuk menghasilkan keputusan yang lebih baik.
Saat mengambil keputusan, manajer berusaha untuk menghasilkan keputusan yang terbaik, dan
dengan bantuan sejumlah model matematika manajer akan membuat keputusan yang lebih baik dari
biasanya walau dalam banyak kasus manajerlah yang harus memutuskan alternatif keputusan mana yang
terbaik.
Mungkin saja manajer banyak menghabiskan waktu ekstra untuk memperhalus solusi yang akan
diambil sehingga untuk mendapatkan hasil yang optimal, akan tetapi makin meningkat ketelitian makin
banyak waktu, biaya dan tenaga yang harus dikeluarkan.
Setelah solusi dipilih, manajer menggunakan berbagai pertimbangan macam untuk menentukan
kapan suatu keputusan akan memberikan kontribusi yang bermanfaat dalam memecahkan suatu masalah.
Jawab :
Subsistem data merupakan bagian yang menyelediakan data – data yang dibutuhkan oleh Base Management
Subsystem (DBMS). DBMS sendiri merupakan susbsistem data yang terorganisasi dalam suatu basis data.
Data – data yang merupakan dalam suatu Sistem Pendukung Keputusan dapat berasal dari luar lingkungan.
Keputusan pada manajemen level atas seringkali harus memanfaatkan data dan informasi yang bersumber
dari luar perusahaan.
Kemampuan subsistem data yang diperlukan dalam suatu Sistem Pendukung Keputusan, antara lain :
a. Mampu mengkombinasikan sumber – sumber data yang relevan melalui proses ekstraksi data.
d. Mampu mengolah data yang bervariasi dengan fungsi manajemen data yang luas.
Subsistem model dalam Sistem Pendukung Keputusan memungkinkan pengambil keputusan menganalisa
secara utuh dengan mengembangkan dan membandingkan alternatif solusi. Intergrasi model – model dalam
Sistem Informasi Manajemen yang berdasarkan integrasi data – data dari lapangan menjadi suatu Sistem
Pendukung Keputusan.
2. Mampu mengkatalogkan dan mengelola model untuk mendukung semua tingkat pemakai
3. Mampu menghubungkan model – model dengan basis data melalui hubungan yang sesuai
4. Mampu mengelola basis model dengan fungsi manajemen yang analog dengan database
manajemen
3. Subsistem Dialog
Subsistem dialog merupakan bagian dari Sistem Pendukung Keputusan yang dibangun untuk memenuhi
kebutuhan representasi dan mekanisme kontrol selama proses analisa dalam Sistem Pendukung Keputusan
ditentukan dari kemampuan berinteraksi anatara sistem yang terpasang dengan user. Pemakai terminal dan
sistem perangkat lunak merupakan komponen – komponen yang terlibat dalam susbsistem dialog yang
mewujudkan komunikasi anatara user dengan sistem tersebut. Komponen dialogmenampilkan keluaran
sistem bagi pemakai dan menerima masukkan dari pemakai ke dalam Sistem Pendukung Keputusan.
Adapun subsistem dialog dibagi menjadi tiga, antara lain :
a. Bahasa Aksi (The Action Language) Merupakan tindakan – tindakan yang dilakukan user dalam
usaha untuk membangun komunikasi dengan sistem. Tindakan yang dilakukan oleh user untuk
menjalankan dan mengontrol sistem tersebut tergantung rancangan sistem yang ada.
b. Bahasa Tampilan (The Display or Presentation Langauage) Merupakan keluaran yang dihasilakn
oleh suatu Sistem Pendukung Keputusan dalam bentuk tampilan – tampilan akan memudahkan user untuk
mengetahui keluaran sistem terhadap masukan – masukan yang telah dilakukan.
c. Bahasa Pengetahuan (Knowledge Base Language) Meliputi pengetahuan yang harus dimiliki user
tentang keputusan dan tentang prosedur pemakaian Sistem Pendukung Keputusan agar sistem dapat
digunakan secara efektif. Pemahaman user terhadap permasalahan yang dihadapi dilakukan diluar sistem,
sebelum user menggunakan sistem untuk mengambil keputusan.
Tugas
Jawab :
SPK memberi dukungan informasi kepada pengambil keputusan untuk situasi yang semi
terstruktur dan tidak terstruktur dengan memadukan pertimbangan manajemen dan informasi
hasil pengolahan komputer. Dimana situasi tersebut tidak dapat dipecahkan dengan bantuan
sistem informasi manajemen (SIM) atau pengolahan data secara elektronik yang lain.
Dukungan SPK diberikan untuk berbagai tingkatan manajemen dari tingkat atas sampai ke
tingkat bawah (pakar lain sampai tingkat menengah) dan berbagai bagian.
Dukungan selain diberikan kepada individu juga kepada kelompok. Makin tidak terstruktur
suatu permasalahan biasanya makin memerlukan keterlibatan lebih dari satu orang dari
berbagai bagian dan tingkatan.
SPK mendukung keputusan yang independen atau yang
berurut/terkait.
SPK memberikan dukungan terhadap semua tingkatan proses pengambilan keputusan pada
tahap intelejen, perancangan dan pemilihan.
SPK memberikan dukungan terhadap berbagai gaya dan proses pengambilan keputusan
SPK selalu menyesuaikan diri terhadap keadaan. Pengambil keputusan harus reaktif terhadap
perubahan yang terjadi dan dengan cepat harus menyesuaikan SPK agar dapat mengatasi
perubahan yang muncul. SPK harus fleksibel sehingga pemakai bisa menghapus, menambah,
menggabungkan dan merubah atau menyusun kembali elemen dasar (memberikan reaksi yang
cepat terhadap perubahan) sehingga kemampuan ini bisa memberikan analisis yang cepat dan
sementara.
SPK harus mudah untuk dioperasikan. Pemakai harus merasa nyaman dengan sistem.
Sistem haris interaktif, mudah dioperasikan, fleksibel, kemampuan grafis yang tinggi.
Tujuan SPK meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan (akurat, tepat waktu dan
berkualitas) dan bukan untuk meningkatkan efisiensi.
Pengambil keputusan memiliki kendali yang lengkap untuk semua tingkatan proses
pengambilan keputusan. SPK dimaksudkan untuk mendukung pengambil keputusan dan bukan
menggantikannya.
SPK menarik minat belajar, menimbulkan kebutuhan baru dan perbaikan sistem yang
merupakan proses yang berkelanjutan dalam membangun dan menyempurnakan SPK.
SPK relatif harus mudah untuk dibuat. Pemakai harus dapat membuat sistem sederhana
sendiri. Sistem yang besar tidak dapat dibangun hanya dengan melibatkan sedikit asisten
sistem informasi
SPK biasanya menggunakan model (standar, dan yang bias dirubah-rubah). Kemampuan
modelnya memungkinkan pemakai bereksperimen dengan menggunakan berbagai macam strategi
dan konfigurasi yang berbeda. Hasil dari eksperimen dapat memberikan pandangan baru dan
pelajaran baru.
SPK tingkat lanjut mengakomodir komponen knowledge (pengetahuan) yang memungkinkan
dicapainya efisiensi dan efektivitas pemecahan masalah untuk masalah yang komplek
2. Gambarkan dan jelaskan salah satu model sistem pendukung keputusan?
Jawab :
Seperti tampak pada gambar 12.4. Data dan informasi dimasukkan ke dalam database dari lingkungan
perusahaan. Database juga berisi data yang dimasukan melalui SIA. Isi database digunakan oleh tiga
subsistem software (perangkat lunak).
Perangkat Lunak Pembuat Laporan - menghasilkan laporan periodik maupun khusus. Laporan
periodik akan dikeluarkan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dan biasanya software ini
dibuat melalui pemrograman dengan menggunakan bahasa tertentu seperti C++, Visual Foxpro,
Oracle,Visual Basic. Laporan khusus biasanya di buat sebagai reaksi atas informasi tertentu yang
dihasilkan melalui sistem pencarian informasi secara terstruktur (SQL) yang dilakukan oleh
pemakai (manajer). Semua software DBMS saat ini memiliki fasilitas untuk SQL.
Model matematika - Model ini akan menghasilkan informasi dalam bentuk simulasi yang
melibatkan satu atau lebih aspek operasi dari subsistem perusahaan. Model matematika dapat
dibuat dengan menggunakan berbagai bahasa pemrograman. Bahasa-bahasa pemrograman
digunakan untuk membuat suatu model yang dapat membantu mempermudah tugas serta
mendorong untuk bekerja lebih baik.
Perangkat lunak KSPK - Perangkat lunak ini memungkinkan beberapa pihak yang terlibat dalam
pemecahan masalah untuk bekerja sama sebagai satu kelompok untuk mendapatkan satu solusi.
Dalam situasi tertentu istilah kelompok system pengambil keputusan KSPK atau group decision
support system (GDSS), digunakan. Hal ini dilakukan mungkin karena pemecahan masalah harus
melibatkan suatu komite atau tim proyek. Dalam situasi seperti ini para anggota kelompok saling
berkomunikasi baik secara langsung maupun melalui perangkat lunak KSPK.
3. Jelaskan beberapa model yang biasa digunakan dalam SPK?
4. Ada beberapa pendapat pakar menganai hubungan antara SPK dengan SIM. Beberapa pakar
menyebutkan bawah SPK muncul untuk menggantikan SIM, ada yang menyatakn SPK sebagai
bagian dari SIM dan ada juga yang menyatakan SPK sama saja dengan SIM. Bagaimana menurut
pendapat anda?
Jawab :
Jawab :
Kekurangan :
Merupakan software DMBS yang paling mahal, paling rumit, dan paling sulit untuk dipelajari.
Membutuhkan spesifikasi hardware yang tinggi untuk dapat menjalankan software DMBS Oracle
supaya berjalan dengan stabil.
Hanya diperuntukan bagi perusahaan berukuran besar, dan tidak cocok untuk perusahaan kecil
maupun menengah.
Kelebihan :
Merupakan software DBMS yang handal dan memiliki kemampuan yang tinggi.
Dapat menangani jumlah data dalam ukuran yang besar.
Dapat mengolah data dalam ukuran besar dan mengolahnya dengan cepat sehingga didapatkan
informasi yang akurat sesuai permintaan pengguna/user.
Memiliki kemampuan akan fleksibilitas dan skalabilitas yang dapat memenuhi tuntutan akan data
dan informasi yang bervolume besar dan terus-menerus bertambah besar.
Memiliki kemampuan Technology Cluster Server, dimana jika terdapat lebih dari satu unit server
misalnya 100 unit server maka Oracle dapat menjadikan 100 unit server tersebut aktif bekerja
bersama sebagai 100 aktif server.
Memiliki kemampuan untuk management user dan tiap user bisa diatur hak akses terhadap suatu
database oleh database administrator.
Bisa berjalan pada lebih dari satu platform system operasi.