Anda di halaman 1dari 8

MENYUSUN BEBERAPA MODEL

PROMOSI KESEHATAN DAN SAP

NAMA : AYU SELVI YANTI GULO

NIM : 032020020

PRODI : SARJANA KEPERAWATAN/ NERS TINGKAT 1

MT.KULIAH : PROMOSI KESEHATAN

DOSEN : Br. Amos Ginting, ofm cap (Agustaria ginting, SKM.,MKM)

STIKES SANTA ELISABETH MEDAN


I.Materi model promosi kesehatan

A. MODEL PROMOSI KESEHATAN


1. Merancang pendidikan kesehatan dengan media leaflet, flip chart dan booklet.
 MEDIA LEAFLET
Leaflet adalah salah satu alat promosi atau pemasaran yang dicetak pada
selembar kertas, yang umumnya menggunakan art paper atau art carton, dan
memiliki 2 atau lebih lipatan. Di dalam leaflet sendiri biasanya berisikan
informasi singkat mengenai suatu program, usaha, atau kegiatan yang
dilakukan oleh seseorang pemilik atau badan usaha, terkait dengan produk,
jasa, atau acra yang mereka tawarkan.

Kegunaan dan manfaat leaflet:


a. Sebagai alat informasi
b. Sebagai penyebar infoemasi
c. Sebagai profil singkat dari suatu usaha
d. Sebagai identitas dari perusahaan atau merk
e. Sebagai alat promosi yang minim anggaran

 MEDIA FLIP CHART


Flip chart adalah sebuah lipatan buku berupa lembaran bergambar deskripsi
atau penggalan gambar yang berjumlah tiga atau lebih. Flip chart juga
dimaknai flip book atau sebuah buku lembaran yang di balik serta flip chart
juga merupakan lipatan-lipatan kertas menyerupai album.

Kegunaan atau manfaat flip chart:


a. Menyajikan pesan pembelajaran secara ringkas dan praktis
b. Dapat digunakan di dalam maupun di luar ruangan
c. Bahan pembuatan relative mudah
d. Mudah dibawa kemana mana(moveable)
e. Meningkatkan kreativitas belajar siswa

 MEDIA BOOKLET
Booklet adalah buku kecil atau berukuran sedang yang berisi gambar serta
keterangan produk perusahaan, booklet ini berbentuk seperti buku.

Kegunaan atau manfaat booklet:


a. Sebagai media promosi offline
b. Sebagai pembuatan media pembelajaran pendukung
c. Meyakinkan klien
d. Mempromosikan dari teman ke teman lain nya
e. Penjelasan mudah dipahami masyarakat
f. Harga terjangkau, informasi lengkap dan desain menarik

2. Menyusun TIU dan TIK


 Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Adalah tujuan pengajaran yang perubahan perilaku siswa yang belajar
masih merupakan perubahan internal yang belum dapat di lihat dan di ukur.
Kata kerja dalam tujuan umum pengajaran masih mencerminkan perubahan
perilaku yang umumnya terjadi pada manusia, sehingga masih menimbulkan
beberapa penafsiran yang berbeda.
Contoh: setelah mengikuti pelajaran mahasiswa di harapkan dapat memahami
penjumlahan dengan benar, kata kerja memahami penjumalahan merupakan
kata kerja umum karena pemahaman penjumlahan dapat di taksirkan berbeda.

 Tujuan instruksional Khusu (TIK)


Adalah tujuan pengajaran dimana perubahan perilaku telah dapat di
lihat dan di ukur , kata kerja yang menggambarkan perubahan perilaku
telah spesifik sehingga memungkinkan di laukan pengukuran tanpa
menimbulkan lagi perbedaan penafsiran.
Contoh: siswa akan menunjukkan sikap positif terhadap kebudayaan
nasional, maka lebih di khususkan akan mengatakan siswa akan
membuktikan penghargaan nya terhadap seni tari nasioanal dengan
ikut membawakan suatu tarian dalam acara perpisahan.

3. Menyusun Materi
4. Menentukan metode
5. Merancang tempat dan waktu
6. Merancang strategi promosi kesehatan
7. Merancang evaluasi dalam promosi kesehtan

B. SAP
Satuan acara penyuluhan atau SAP merupakan suatu model penyusunan satuan
pelajaran yang di lakukan pada kegiatan penyuluhan untuk mencapai tujuan yang di
inginkan dan merupakan hasil pengembangan dari sistem PPSI ( Prosedur
pengembangan system instriksional)

Secara umum komponen penyusun SAP terdiri dari:


1. Topik/pokok bahasanMerupakan judul/garis besar isi/materi yang akan
diberikan
2. Sub topik/sub pokok bahasanMerupakan perincian dari setiap topik/pokok
bahasan
3. SasaranMerupakan audien/peserta penyuluhan. Apakah seorang individu,
sebuah keluarga, atausekelompok masyarakat.
4. Hari/Tanggal
5. WaktuMerupakan waktu pelaksanaan kegiatan
6. TempatMerupakan tempat yang akan digunakan untuk pelaksanaan kegiatan
penyuluhan
7. Penyuluh
8. Analisa karakteristik sasaranMerupakan data umum dari sasaran yang dapat
menggambarkan kemampuan secaraumum yang dimiliki sasaran/peserta
penyuluhan. Data umum, diantaranya: nama(inisial sasaran), alamat,
pekerjaan, pendidikan, suku bangsa, agama, komposisikeluarga (kalau sasaran
berupa keluarga).
9. Analisis karakteristik tujuan & karakteristik isiAlasan diberikannya
penyuluhan pada kelompok sasaran.

II. PROMOSI KESEHATAN TBC

A. Pengertian TBC/ Tuberkulosis

Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit menular granulomatosa kronik yang telah


dikenal sejak berabad-abad yang lalu dan paling sering disebabkan oleh kuman
Mycobacterium tuberculosis. Sebagian besar kuman TBC menyerang paru, 85% dari seluruh
kasus TBC adalah TBC paru, sisanya (15%) menyerang organ tubuh lain mulai dari kulit,
tulang, organ-organ dalam seperti ginjal, usus, otak, dan lainnya TBC akan menimbulkan
gejala berupa batuk yang berlangsung lama (lebih 3 hari), biasanya berdahak dan
mengeluarkan darah.

B. Penyebab TBC

Penyebab Tuberkulosis adalah bakteri Mycobacterium tuberculosis. Mycobacteria


termasuk dalam famili Mycobacteriaceae dan termasuk dalam ordo Actinomycetales.
Mycobacterium tuberculosis meliputi M. bovis, M. africanum, M. microti, dan M. canettii.

C. Komplikasi TBC

Komplikasi Tuberkulosis , dibagi atas komplikasi dini dan komplikasi lanjut.

1) Komplikasi dini: pleurutis, efusi pleura, empiema, laringitis, usus, Poncet’s


arthropathy.
2) Komplikasi lanjut: Komplikasi penderita stadium lanjut adalah hemoptisis
berat (perdarahan dari saluran napas bawah) yang dapat mengakibatkan
kematian karena syok, kolaps spontan karena kerusakan jaringan paru,
penyebaran infeksi ke organ lain seperti otak, tulang, persendian, ginjal, dan
sebagainya.

D. Cara Penularan
Penyakit TBC ditularkan dari orang ke orang, terutama melalui saluran napas
dengan menghisap atau menelan tetes-tetes ludah/dahak (droplet infection) yang
mengandung basil dan dibatukkan oleh penderita TBC terbuka. Atau juga karena
adanya kontak antara tetes ludah/dahak tersebut dan luka di kulit.
Penularan terjadi melalui inhalasi partikel menular di udara yang bertebaran sebagai
aerosol. Lama kontak antara sumber dan calon kasus baru meningkatkan resiko
penularan karena semakin lama periode pemajanan, semakin besar resiko inhalasi.
Mikobakteri memiliki dinding berminyak yang kuat. Dapat terjadi infeksi tuberkulosis
(primer) dengan atau tanpa manifestasi penuh penyakit (infeksi pascaprimer atau
sekunder).

E. Gejala
Gejala Tbc secara umum :
1. Demam
2. Lemas
3. Berat badan turun
4. Tidak nafsu makan
5. Nyeri dada
6. Berkeringat di malam hari
7. Batuk berdahak yang berlangsung lebih dari 2 minggu
8. Batuk terkadang mengeluarkan darah

Pada anak-anak gejala TBC terbagi 2 yakni gejala umum dan gejala khusus.
1. Gejala umum, meliputi:
 Berat badan turun selama 3 bulan berturut-turut tanpa sebab yang jelas
dan tidak naik dalam 1 bulan meskipun sudah dengan penanganan gizi
yang baik.
 Demam lama atau berulang tanpa sebab yang jelas (bukan tifus,
malaria, atau infeksi saluran napas akut) dapat disertai dengan
keringat malam.
 Pembesaran kelenjar limfe superfisialis yang tidak sakit, paling sering
di daerah leher, ketiak, dan lipatan paha.
 Gejala dari saluran napas, misalnya batuk lebih dari 30 hari (setelah
disingkirkan sebab lain dari batuk), tanda cairan di dada dan nyeri
dada.
 Gejala dari saluran cerna, misalnya diare berulang yang tidak sembuh
dengan pengobatan diare, benjolan (massa) di abdomen, dan tanda-
tanda cairan dalam abdomen.
2. Gejala khusus, sesuai dengan bagian tubuh yang diserang, misalnya:
 TBC kulit atau skrofultoderma
 TBC tulang dan sendi
 TBC otak dan saraf
 Gejala mata

Seorang anak juga patut dicurigai menderita TBC apabila:

 Mempunyai sejarah kontak erat (serumah) dengan penderita TBC BTA


positif.
 Terdapat reaksi kemerahan cepat setelah penyuntikan BCG (dalam 3-7
hari)

F. Pengobatan TBC
TBC dapat dideteksi melalui pemeriksaan dahak. Beberapa tes lain yang dapat
dilakukan untuk mendeteksi penyakit menular ini adalah foto Rontgen dada, tes
darah, atau tes kulit (Mantoux).
TBC dapat disembuhkan jika penderitanya patuh mengonsumsi obat sesuai dengan
resep dokter. Untuk mengatasi penyakit ini, penderita perlu minum beberapa jenis
obat untuk waktu yang cukup lama (minimal 6 bulan). Obat itu umumnya berupa:
 Isoniazid
 Rifampicin
 Pyrazinamide
 Ethambutol

Pengobatan penyakit TBC membutuhkan waktu yang cukup lama dan biaya yang
tidak sedikit. Oleh karena itu, memiliki asuransi kesehatan bisa menjadi
pertimbangan, sehingga Anda tidak perlu dipusingkan dengan tanggungan biaya saat
berobat nanti.

G. Pencegahan TBC
TBC dapat dicegah dengan pemberian vaksin, yang disarankan dilakukan sebelum
bayi berusia 2 bulan. Selain itu, pencegahan juga dapat dilakukan dengan cara:
 Mengenakan masker saat berada di tempat ramai.
 Tutupi mulut saat bersin, batuk, dan tertawa.
 Tidak membuang dahak atau meludah sembarangan.

Berikut langkah-langkah pencegahan TBC:

1) Hindari kontak langsung


2) Konsumsi makanan bergizi
3) Rajin berolahraga
4) Minum obat secara teratur vaksin BCG

Anda mungkin juga menyukai