DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ 1
I. DESKRIPSI SINGKAT.................................................................................................................... 2
VII. REFERENSI................................................................................................................................. 35
LAMPIRAN......................................................................................................................................... 36
1
Modul Pelatihan Kader
Program Penanggulangan Tuberkulosis
I. DESKRIPSI SINGKAT
Dengan mempelajari modul ini diharapkan pesera dapat memahami tentang peran kader
dalam program penanggulangan TB. Modul ini berisi tentang informasi dasar TB, kader
TB, komunikasi, pemahaman tentang PMO, panduan pelaksanaan peran sebagai kader
dalam kegiatan penanggulangan TB, serta pemantauan dan pencatatan.
A. Tujuan Umum :
Setelah mengikuti pelatihan, peserta dapat melaksanakan peran sebagai Kader TB
aktif, baik, trampil, dan benar.
B. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti pelatihan peserta dapat:
B. Kader TB
1. Pengertian Kader TB
2. Kriteria Kader TB
3. Siapa Saja yang Bisa Menjadi Kader TB
4. Peran Kader TB
C. Komunikasi
1. Pengertian Komunikasi
2. Komponen Komunikasi
3. Komunikasi interpersonal untuk kader TB
a. Pengertian
2
Modul Pelatihan Kader
Program Penanggulangan Tuberkulosis
b. Tujuan
i. Komunikasi dengan Pasien
ii. Komunikasi dengan PMO
iii. Komunikasi dengan Masyarakat
iv. Komunikasi dengan Petugas Kesehatan
4. Cara Komunikasi Efektif
5. Syarat Komunikasi Berjalan Efektif
6. Gaya Komunikasi Yang Menghambat
Buku atau bahan belajar lainnya yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran
berikut:
1. Buku Saku Kader Program Penanggulangan TB
2. Buku Pedoman Penanggulangan TB di Poskesdes
3. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis
3
Modul Pelatihan Kader
Program Penanggulangan Tuberkulosis
MODUL 1
1. STRATEGI DOTS
2. PENGERTIAN TB
Tuberkulosis (TB) atau yang dulu dikenal TBC adalah penyakit menular langsung
yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium tuberculosis). TB bukan
disebabkan oleh guna-guna atau kutukan. TB juga bukan penyakit keturunan.
Sebagian besar kuman TB menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai organ atau
bagian tubuh lainnya (misalnya: tulang, kelenjar, kulit, dll).
TB dapat menyerang siapa saja, terutama menyerang usia produktif/masih aktif
bekerja (15-50 tahun) dan anak-anak. TB dapat menyebabkan kematian. Apabila
tidak diobati, 50% dari pasien akan meninggal setelah 5 tahun.
3. GEJALA TB
Gejala utama TB : Batuk terus menerus dan berdahak selama 2 minggu atau
lebih
Gejala lainnya :
- Batuk bercampur darah
- Sesak nafas dan nyeri dada
- Badan lemah
- Nafsu makan berkurang
- Berat badan turun
- Rasa kurang enak badan (lemas)
- Demam meriang berkepanjangan
- Berkeringat di malam hari walaupun tidak melakukan kegiatan
4
Modul Pelatihan Kader
Program Penanggulangan Tuberkulosis
4. PENULARAN TB
o Sumber penularan adalah pasien yang dahaknya mengandung kuman TB.
o Pada waktu batuk atau bersin, pasien menyebarkan kuman ke udara dalam
bentuk percikan dahak. Sekali batuk dapat menyebarkan sekitar 3000 kuman
dalam percikan dahak.
o Penularan terjadi melalui percikan dahak yang dapat bertahan selama
beberapa jam dalam ruangan yang tidak terkena sinar matahari dan lembab
(sebaiknya dicantumkan menurut penelitian selama berapa jam?)
o Daya penularan pasien TB ditentukan oleh banyaknya kuman yang
dikeluarkan dari paru. Semakin banyak kuman yang ditemukan semakin besar
daya tular pasien tersebut.
Risiko penularan
o Pasien TB paru dengan BTA positif memberikan risiko penularan lebih besar
dari pasien TB paru dengan BTA negatif.
o Risiko seseorang terpapar kuman TB ditentukan oleh jumlah percikan dahak
dalam udara dan lamanya menghirup udara tersebut.
Hari kedua
Dahak diambil pada waktu bangun tidur Pagi (P = pagi) sebelum makan dan
minum. Ketika mengantar dahak pagi ke puskesmas/rumah sakit, dahak
diambil lagi (S=sewaktu).
5
Modul Pelatihan Kader
Program Penanggulangan Tuberkulosis
Pasien TB Anak
Batuk bukan merupakan gejala utama TB pada anak. Penentuan TB pada
anak dilakukan oleh dokter dengan menggunakan sistem skoring (penilaian).
Pemeriksaan Rontgen Dada
Pemeriksaan foto ronsen dada dilakukan atas anjuran dokter apabila hasil
pemeriksaan dahak negatif. Begitu pula pada penentuan TB ekstra paru dan
TB anak.
6. PENGELOMPOKAN PASIEN TB
Berdasarkan riwayat pengobatan sebelumnya, pasien TB dibagi menjadi beberapa
kelompok (tipe):
Adalah pasien TB yang belum pernah diobati dengan
1. Pasien Baru Obat Anti Tuberkulosis (OAT) atau sudah pernah
menelan OAT kurang dari satu bulan (4 minggu).
Catatan:
TB paru BTA negatif dan TB ekstra paru, dapat juga mengalami kambuh,
gagal, default maupun menjadi kasus kronik. Hal ini sangat jarang terjadi dan
harus dibuktikan melalui pemeriksaan lebih lanjut.
7. PENGOBATAN TB
Paduan pengobatan yang digunakan oleh Program Nasional Penanggulangan TB
di Indonesia:
Pengobatan TB harus lengkap dan teratur, bila pasien berhenti minum obat
sebelum selesai akan berisiko:
1. Penyakit tidak sembuh dan tetap menularkan ke orang lain
2. Penyakit bertambah parah dan bisa berakibat kematian
3. Kuman TB yang ada di dalam tubuh akan terus berkembang dan menjadi
kebal terhadap obat TB sebelumnya dan harus menggunakan obat yang lebih
mahal serta waktu pengobatan yang lebih lama.
PENGOBATAN TB KATEGORI I
PENGOBATAN TB KATEGORI II
PENGOBATAN TB ANAK
7
Modul Pelatihan Kader
Program Penanggulangan Tuberkulosis
8. PENCEGAHAN PENULARAN TB
8
Modul Pelatihan Kader
Program Penanggulangan Tuberkulosis
Tidak ada nafsu makan, mual, sakit perut Jelaskan kepada pasien agar obat
diminum malam sebelum tidur
[[[
9
Modul Pelatihan Kader
Program Penanggulangan Tuberkulosis
3) Akhir pengobatan
Kategori 1: dilakukan seminggu sebelum akhir bulan ke 6 pengobatan
pada pasien baru BTA positif.
Kategori 2: dilakukan seminggu sebelum akhir bulan ke 8 pengobatan
ulang BTA positif.
Pemeriksaan ulang dahak pada sebulan sebelum akhir pengobatan dan akhir
pengobatan (AP) bertujuan untuk menilai hasil pengobatan (“sembuh”, atau
“gagal”).
10
Modul Pelatihan Kader
Program Penanggulangan Tuberkulosis
11
Modul Pelatihan Kader
Program Penanggulangan Tuberkulosis
MODUL 2
KADER TB
1. Pengertian
Kader TB1 adalah anggota masyarakat yang bekerja secara sukarela dalam membantu
penanggulangan TB sesuai dengan kemampuannya.
2. Kriteria Kader TB
1. Telah menjadi Kader Kesehatan yang melakukan kegiatan-kegiatan penyuluhan di
masyarakat (kelompok-kelompok masyarakat), dikenal dan diterima oleh PMO.
2. Kader Kesehatan yang diketahui dan terdaftar sebagai Kader Kesehatan di
Puskesmas pada wilayahnya.
3. Bersedia mengikuti pelatihan dan menerapkan hasil pelatihan pada pelaksanaan
tugasnya.
4. Peran Kader TB
1
Di beberapa wilayah di sebut : Motivator PMO, Koordinator PMO, Pendamping PMO, Kader TB Sehat
12
Modul Pelatihan Kader
Program Penanggulangan Tuberkulosis
13
Modul Pelatihan Kader
Program Penanggulangan Tuberkulosis
Lingkari salah satu jawaban yang paling tepat! Diberi kunci jawaban
4. Pesan apa yang diberikan saat penyuluhan tentang TB kepada keluarga dan orang yang
tinggal serumah?
a. TB bukan penyakit keturunan
b. TB dapat disembuhkan dengan menelan obat TB secara lengkap dan teratur
sampai tuntas
c. Gejala TB adalah batuk berdahak selama 2 minggu atau lebih
d. a,b,c benar
e. a,b,c salah
5. Bagaimana langkah –langkah untuk mengingatkan pasien mengambil obat dan periksa
ulang dahak ?
a. Melihat jadwal pengambilan obat pada kartu identitas pasien
b. Memastikan pasien mengambil obat
c. Mengingatkan pasien untuk periksa dahak setiap minggu
d. a dan c benar
e. a dan b benar
14
Modul Pelatihan Kader
Program Penanggulangan Tuberkulosis
MODUL 3
PENANGGULANGAN TB DI DESA
1. Tujuan
Umum
Tujuan secara umum adalah TB dapat diberantas sampai tuntas di wilayah desanya.
Khusus
4. Pengorganisasian
Di desa yang telah memiliki Poskesdes, penanggulangan TB dapat menjadi bagian
dari kegiatan Poskesdes. Sementara untuk desa yang belum memiliki Poskesdes,
aktifitas penanggulangan TB dapat dilakukan melalui UKBM yang telah ada seperti
Polindes, Bidan Desa dll.
15
Modul Pelatihan Kader
Program Penanggulangan Tuberkulosis
a) Departemen Kesehatan
Menyusun konsep dan pedoman penanggulangan TB di Poskesdes serta
melakukan sosialisasi dan advokasi
Memfasilitasi pengembangan kegiatan penanggulangan TB di Poskesdes
Memfasilitasi pengembangan sistem surveillans dan sistem
informasi/pelaporan kegiatan penanggulangan TB di Poskesdes
Memfasilitasi kesediaan tenaga kesehatan dalam penanggulangan TB di
Poskesdes
Menyelenggarakan pelatihan bagi pelatih (ToT)
Menyediakan dana dan dukungan sumber daya lain
Menyelenggarakan pemantauan dan evaluasi
b) Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan Propinsi dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota mendukung
dan memberikan pembinaan, pemantauan dan bimbingan teknis bersama
puskesmas dalam pelaksanaan kegiatan penanggulangan TB di poskesdes.
Dinas kesehatan kabupaten/kota bertanggung jawab dalam pelaksanaan
kegiatan dan membangun kemitraan dengan sektor terkait.
c) Puskesmas
Puskesmas bertanggung jawab secara teknis pada pelaksanaan operasional
Penanggulangan TB dalam hal:
Diagnosa
Pengobatan
Ketersediaan Logistik
Surveilans
Selain itu bertanggung jawab dalam:
Melaksanakan monitoring, pembinaan dan evaluasi berkaitan dengan
teknis medis (pelatihan, supervisi, dsb)
Melaksanakan advokasi kepad pejabat dan kelompok potensial lainnya
Menggalang informasi kesehatan dari hasil pelaporan
Melakukan fasilitasi pelayanan kesehatan apabila diperlukan
d) Kecamatan
Mengkoordinasikan seluruh potensi yang ada
Mengupayakan infra-struktur Poskesdes
Menggalang dana untuk operasional Poskesdes
Menggalang kader dan tenaga PKK
Melaksanakan pembinaan administrasi
e) Pemerintahan Desa/Kelurahan
Kepala desa/kelurahan beserta aparat desa/kelurahan bertanggung jawab
dalam penggerakan masyarakat untuk memahami permasalahan
penanggulangan TB di desanya. Disamping itu pemerintah desa/kelurahan
bertanggungjawab atas keberadaan dan kesinambungan Penanggulangan TB
di Poskesdes melalui:
Penggalangan Kader dan tenaga PKK
Pendekatan dengan tokoh masyarakat dan swasta
Penggalangan dana
Pembinaan administrasi
17
Modul Pelatihan Kader
Program Penanggulangan Tuberkulosis
g) Dunia Usaha
Pihak swasta atau dunia usaha yang memiliki daerah kerja di Poskesdes
dapat mendukung kegiatan penanggulangan TB di Poskesdes sebagai bentuk
tanggung jawab sosial perusahaan dengan:
Berperan aktif dalam pelaksanaan kegiatan
Memberikan dukungan sarana dan dana
5.3. Pelaksanaan
Petugas Puskesmas bersama-sama dengan Tim Penanggulangan TB di Poskesdes
melakukan AKMS (Advokasi, Komunikasi dan Mobilisasi Sosial) tentang
Penanggulangan TB di Poskesdes kepada Kepala Desa/kelurahan/ Dusun, TOMA,
TOGA, dll
Sosialisasi ke desa sasaran oleh Tim Penanggulangan TB di Poskesdes
Sosialisasi/Pelatihan atau bimbingan teknis untuk petugas kesehatan dan Kader
kesehatan di Poskesdes oleh petugas TB puskesmas.
Pelaksanaan Kegiatan Penanggulangan TB di Poskesdes
Pembinaan teknis pelaksanaan penanggulangan TB di Poskesdes oleh petugas
Puskesmas secara berkala yang diintegrasikan dengan kegiatan lapangan
puskesmas.
Monitoring dan evaluasi secara berkala dibalai desa tentang pelaksanaan
Penanggulangan TB di Poskesdes (untuk penjaringan suspek, untuk rujukan
pasien ke Puskesmas, dll)
18
Modul Pelatihan Kader
Program Penanggulangan Tuberkulosis
Penyuluhan dapat dilaksanakan secara rutin atau pada saat-saat khusus seperti
pada pengajian, atau acara keagamaan, perkumpulan doa bersama.
Pesan utama dalam penyuluhan meliputi :
Panduan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) disediakan dalam bentuk paket, dengan
tujuan untuk memudahkan pemberian obat dan menjamin kelangsungan
(kontinuitas) pengobatan sampai selesai. Satu (1) paket untuk satu (1) pasein
dalam satu (1) masa pengobatan (6-8 bulan)
19
Modul Pelatihan Kader
Program Penanggulangan Tuberkulosis
d. Jejaring
Jejaring perlu dikembangkan dalam menjaga keteraturan dan keberlangsungan
pengobatan pasien. Perlu dibangun jejaring baik internal maupun eksternal.
Jejaring internal
Merupakan jejaring yang dibuat di dalam Poskesdes oleh tim penanggulangan
TB. Koordinasi kegiatan dilaksanakan oleh tim yang ada di dalam Poskesdes
secara berkala.
Jejaring eksternal
Merupakan jejaring antara Dinas Kesehatan, Sarana Pelayanan Kesehatan dan
Poskesdes dalam penanggulangan TB dengan strategi DOTS.
Tujuan jejaring :
Semua pasien TB terjangkau pelayanan yang bermutu, mulai dari diagnosis, tindak
lanjut hingga akhir pengobatan
Menjamin keberlangsungan dan keteraturan pengobatan sehingga menghindari
pasien putus berobat
e. Pendanaan
Pendanaan penyelenggaraan penanggulangan TB diupayakan melalui pemerintah
pusat, pemerintah daerah, swasta dan swadaya masyarakat.
f. Logistik
Pengelolaan logistik penanggulangan TB merupakan serangkaian kegiatan yang
meliputi perencanaan kebutuhan, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian,
pencatatan dan pelaporan. Logistik penanggulangan TB terdiri dari 2 bagian besar
yaitu logistik OAT dan logistik non OAT.
g. Supervisi
OUTPUT
Jumlah suspek yang ditemukan dan dilaporkan
Jumlah pasien mangkir yang dilacak
Jumlah pasien yang putus berobat (Drop out)
Jumlah pasien yang menyelesaikan pengobatannya
21
Modul Pelatihan Kader
Program Penanggulangan Tuberkulosis
Lingkari salah satu jawaban yang paling tepat! Diberi kunci jawaban
a. Promosi TB
b. Penemuan dan pengobatan pasien TB
c. Pengawas Menelan Obat (PMO)
d. Semua benar
e. Semua salah
22
Modul Pelatihan Kader
Program Penanggulangan Tuberkulosis
MODUL 4
KOMUNIKASI
1. Pengertian
2. Komponen komunikasi
Komponen komunikasi terdiri atas; Komunikator, Komunikan, Pesan, Saluran atau media
dan umpan balik.
Komponen komunikasi dapat digambarkan sebagai berikut :
Komunikasi antar pribadi yang dimaksud disini adalah komunikasi antara Kader
dengan penerima pesan yang sedang menjalani pengobatan (pasien), PMO,
masyarakat dan petugas kesehatan.
23
Modul Pelatihan Kader
Program Penanggulangan Tuberkulosis
b. Tujuan
Terampil berkomunikasi,
PENGIRIM PESAN dipercaya oleh penerima pesan,
memahami siapa penerima pesannya (tingkat
pendidikan, umur, budaya)
PENERIMA PESAN Berminat dan perhatian
PESAN Harus jelas, menarik dan fokus
MEDIA/ALAT YANG
Disesuaikan dengan penerima pesan
DIGUNAKAN
SUASANA Tenang, aman, nyaman, menyenangkan
UMPAN BALIK Mendorong interaksi atau diskusi,
25
Modul Pelatihan Kader
Program Penanggulangan Tuberkulosis
Lingkari salah satu jawaban yang paling tepat! Diberi kunci jawaban
1. Apa saja komponen komunikasi ?
a. Komunikator, komunikan
b. Pesan
c. Media
d. Semuanya benar
e. A dan B benar
26
Modul Pelatihan Kader
Program Penanggulangan Tuberkulosis
MODUL 5
PERAN KADER KESEHATAN DALAM PENANGGULANGAN TB
1. Penyuluhan TB
Penyuluhan berasal dari kata ”suluh” yang berarti ”obor” atau ”pelita” atau ”yang memberi
terang”. Dengan penyuluhan diharapkan terjadi peningkatan pengetahuan, ketrampilan
dan sikap.1
Penyuluhan adalah proses perubahan perilaku di kalangan masyarakat agar mereka
tahu, mau dan mampu melakukan perubahan demitercapainya peningkatan produksi,
pendapatan/keuntungan dan perbaikan kesejahteraanya.2
Kegiatan penyuluhan ini dapat dilakukan dalam 2 bentuk kegiatan yaitu:
a. Penyuluhan TB perorangan
Penyuluhan perorangan merupakan penyuluhan yang diberikan oleh kader TB kepada
satu orang.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat memberikan penyuluhan kepada seseorang
adalah:
1) Pilihlah waktu yang tepat untuk memberikan penyuluhan.
2) Tunjukkan sikap yang ramah dan sopan.
3) Pastikan anda mengenal orang yang akan disuluh, atau jika belum saling kenal
perkenalkan diri anda terlebih dahulu dan jelaskan bahwa anda adalah seorang
kader TB.
4) Pesan yang disampaikan jangan terlalu panjang dan rumit.
5) Ucapkan terima kasih sebagai penutup penyuluhan anda.
b. Penyuluhan kelompok
Penyuluhan kelompok merupakan kegiatan penyuluhan yang diberikan oleh kader TB
kepada sekelompok orang.
Agar penyuluhan berjalan dengan baik dan pesan yang disampaikan dapat diterima
dengan baik oleh kelompok yang disuluh maka perlu dilakukan beberapa persiapan.
Persiapan tersebut adalah:
1) Waktu penyuluhan
Diskusikan tentang tanggal dan watu yang tepat untuk memberikan penyuluhan.
Jika waktu penyuluhan sudah ditentukan koordinasikan kepada petugas kesehatan
di wilayah anda.
2) Tempat penyuluhan
Penyuluhan dapat dilakukan di puskesmas, posyandu, rumah, kumpulan arisan,
kegiatan kelompok keagamaan, dan kegiatan masyarakat lainnya.
3) Sasaran penyuluhan
Penyuluhan dapat diberikan kepada semua lapisan masyarakat: pasien, keluarga
pasien, masyarakat umum, anak sekolah dan lainnya.
4) Materi penyuluhan
5) Perlengkapan penyuluhan
Perlengkapan penyuluhan dapat berupa lembar balik, leaflet, gambar, pengeras
suara, kursi, tikar dan lain-lain.
1) Pelihara kontak mata dengan semua orang dalam kelompok dimana anda bicara.
Menunjukkan, ketertarikan, perhatian, kehangatan dan kepercayaan.
2) Bereaksi terhadap apa yang diucapkan orang lain dengan mengangguk, tersenyum
atau tindakan lain yg menunjukkan bahwa anda tertarik.
3) Apabila berbicara dalam Kelompok, Hindarkan berbicara dari tempat dimana tidak
ada semua orang dapat melihat anda.
4) Jika diperlukan anda dapat berdiri dan bergerak dalam Kelompok dengan tidak
mengganggu suasana dalam kelompok (Dinamis)
5) Berdiri tegak dan menghadap pendengar memberi kesan Keterbukaan, Penerimaan
dan persahabatan.
6) Hindari berbicara sambil membelakangi atau melihat ke-lantai atau ke atas.
7) Gerak tangan: membantu anda dalam pembicaraan terkesan menarik danmembantu
pula sebagai suatu pemahaman.
8) Jarak: Jarak badan dipengaruhi oleh norma atau budaya.
2. Kunjungan Rumah
2) Sebaiknya buatlah janji terlebih dahulu dengan orang yang akan anda kunjungi
supaya pada saat kunjungan orang tersebut tidak bepergian.
3) Jika anda baru pertama kali melakukan kunjungan ke rumah tersebut, sebaiknya
anda memberikan penyuluhan TB kepada seluruh anggota keluarga agar mereka
dapat memberikan dukungan kepada pasien TB selama pengobatannya.
4) Bersikap ramah, tidak menekan, tidak mengancam atau memarahi pasien yang
sedang bermasalah.
5) Usahakan supaya anda tidak terlalu lama melakukan kunjungan mengingat pemilik
rumah mempunyai kesibukan lain dan untuk menghindari kejenuhan.
Hal-hal yang dapat dilakukan oleh kader TB untuk membimbing dan memotivasi PMO
adalah:
1) Mengajarkan kepada PMO cara mengisi kartu kontrol PMO
2) Mengingatkan jadwal pengambilan obat dan periksa ulang dahak
3) Mengingatkan PMO untuk terus mendapingi pasien menelan obat secara teratur
4) Menjelaskan kepada PMO tentang efek samping Obat TB dan penanganannya
5) Memberikan dukungan moral kepada PMO dalam menjalankan tugasnya
6) Mendiskusikan kendala dan masalah yang dihadapi PMO dalam menjalankan
tugasnya serta mendiskudikan jalan keluarnya
1
Ibrahim, et.al, 2003:1-2
2
Acuan Operasional Penyuluhan Kehutanan, www.dephut.go.id
29
Modul Pelatihan Kader
Program Penanggulangan Tuberkulosis
2. Persiapan penyuluhan:
a. Waktu penyuluhan
b. Tempat penyuluhan
c.Sasaran penyuluhan
d. Materi penyuluhan
e. Semua benar
5. Hal yang tidak boleh dilakukan oleh kader TB untuk membimbing dan memotivasi
PMO adalah:
a. Mengajarkan kepada PMO cara mengisi kartu kontrol PMO
b. Mengingatkan jadwal pengambilan obat dan periksa ulang dahak
c. Mengingatkan PMO untuk terus mendapingi pasien menelan obat secara teratur
d. Memarahi PMO jika lalai menjalankan tugasnya
e. Menjelaskan kepada PMO tentang efek samping Obat TB dan penanganannya
30
Modul Pelatihan Kader
Program Penanggulangan Tuberkulosis
MODUL 6
PENGAWAS MENELAN OBAT (PMO)
1. Pengertian
Seseorang yang secara sukarela membantu pasien TB dalam masa pengobatan hingga
sembuh.
2. Kriteria PMO
a. Sehat jasmani dan rohani serta bisa baca tulis
b. Bersedia membantu pasien dengan sukarela
c. Tinggal dekat dengan pasien
d. Dikenal, dipercaya dan disegani oleh pasien
e. Disetujui oleh pasien dan petugas kesehatan
f. Bersedia dilatih dan atau mendapat penyuluhan bersama-sama dengan pasien
a. Memastikan pasien menelan obat sesuai aturan sejak awal pengobatan sampai
sembuh
1) Membuat kesepakatan antara PMO dan pasien mengenai lokasi dan waktu
menelan obat .
2) PMO dan pasien harus menepati kesepakatan yang sudah dibuat.
3) Pasien menelan obat dengan disaksikan oleh PMO
b. Mendampingi dan memberikan dukungan moral kepada pasien agar dapat menjalani
pengobatan secara lengkap dan teratur
1) Meyakinkan kepada pasien bahwa TB bisa disembuhkan dengan minum obat
secara lengkap dan teratur.
2) Mendorong pasien untuk tetap minum obatnya saat mulai bosan.
3) Mendengarkan setiap keluhan pasien, menghiburnya dan menumbuhkan rasa
percaya diri.
4) Menjelaskan manfaat bila pasien menyelesaikan pengobatan agar pasien tidak
putus berobat.
c. Mengingatkan pasien TB untuk mengambil obat dan periksa ulang dahak sesuai
jadwal
1) Mengingatkan pasien waktu untuk mengambil obat berdasarkan jadwal pada
kartu identitas pasien (TB 02) (lampiran)
2) Memastikan bahwa pasien sudah mengambil obat
3) Mengingatkan pasien waktu untuk periksa dahak ulang berdasarkan jadwal pada
kartu identitas pasien (TB 02)
4) Memastikan bahwa pasien sudah melakukan periksa dahak ulang
31
Modul Pelatihan Kader
Program Penanggulangan Tuberkulosis
d. Menemukan dan mengenali gejala-gejala efek samping OAT dan merujuk ke Sarana
Pelayanan Kesehatan
1) Menanyakan apakah pasien mengalami keluhan setelah menelan OAT
2) Melakukan tindakan sesuai dengan keluhan yang dialami pasien
3) Menenangkan pasien bahwa keluhan yang dialami bisa ditangani
e. Mengisi kartu kontrol pengobatan pasien sesuai petunjuk (lihat petunjuk pada Bab
IV).
f. Memberikan penyuluhan tentang TB kepada keluarga pasien atau orang yang tinggal
serumah :
1) TB disebabkan oleh kuman, tidak disebabkan oleh guna-guna atau kutukan dan
bukan penyakit keturunan,
2) TB dapat disembuhkan dengan berobat lengkap dan teratur
3) Cara penularan TB, gejala-gejala TB dan cara pencegahannya
4) Cara pemberian obat (tahap awal dan lanjutan)
5) Pentingnya pengawasan agar pasien berobat secara lengkap dan teratur
6) Kemungkinan terjadinya efek samping obat dan perlunya segera meminta
pertolongan ke Sarana Pelayanan Kesehatan
32
Modul Pelatihan Kader
Program Penanggulangan Tuberkulosis
4. Pesan apa yang diberikan saat penyuluhan tentang TB kepada keluarga dan orang yang
tinggal serumah?
a. TB bukan penyakit keturunan
b. TB dapat disembuhkan dengan menelan obat TB secara lengkap dan teratur
sampai tuntas
c. Gejala TB adalah batuk berdahak selama 2 minggu atau lebih
d. a,b,c benar
e. a,b,c salah
5. Bagaimana langkah –langkah untuk mengingatkan pasien mengambil obat dan periksa
ulang dahak ?
a. Melihat jadwal pengambilan obat pada kartu identitas pasien
b. Memastikan pasien mengambil obat
c. Mengingatkan pasien untuk periksa dahak setiap minggu
d. a dan c benar
e. a dan b benar
33
Modul Pelatihan Kader
Program Penanggulangan Tuberkulosis
MODUL 7
PEMANTAUAN DAN PENCATATAN
1. Pengertian
Pemantauan adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh Kader TB dengan tujuan
untuk meningkatkan kualitas program penanggulangan TB di wilayahnya bisa tercapai
dengan kerjasama berbagai pihak dalam masyarakat.
Dimana peran-peran untuk mencapai tujuan tersebut adalah :
a. Memberikan penyuluhan tentang TB dan penanggulangannya kepada masyarakat.
b. Membantu menemukan pasien yang dicurigai sakit TB dan pasien TB di wilayahnya.
c. Membantu Puskesmas atau sarana kesehatan lainnya dalam membimbing dan
memberikan motivasi kepada PMO untuk selalu melakukan pengawasan menelan
obat.
d. Menjadi koordinator PMO.
Untuk memastikan tercapainya tujuan tersebut, maka seorang kader di harapkan bisa
melakukan pencatatan kegiatan yang dilakukan di masyarakat. Pencatatan ini kemudian
di bagikan untuk petugas kesehatan PUSKESMAS, dalam rangka memantau
perkembangan capaian pada wilayah tersebut.
Untuk peran poin 3 dan 4, seorang kader di wajibkan memahami benar cara pengisian
kartu kontrol pengobatan pasien yang diisi oleh PMO.
Untuk peran poin 1 dan 2, seorang kader diharapkan bisa mencatat kegiatan yang
dilakukan dengan menguasai cara mengisi lembara catatan kegiatan Kader.
2. Tujuan Pencatatan
Tujuan pencatatan kegiatan Kader adalah :
a. Mengukur kemampuan kader dalam menjalankan perannya
b. Mempermudah kader untuk memantau pasien yang masih dalam masa pengobatan
c. Membantu menindaklanjuti pendampingan kepada PMO setelah kader merujuk
pasien suspek ke PUSKESMAS
d. Memberikan informasi tambahan bagi PUSKESMAS berhubungan dengan laporan
tahunan PUSKESMAS menyangkut upaya-upaya pelibatan dan peningkatan peran
masyarakat dalam penanggulangan TB
34
Modul Pelatihan Kader
Program Penanggulangan Tuberkulosis
VI. REFERENSI
35
Modul Pelatihan Kader
Program Penanggulangan Tuberkulosis
Kasus 1
Bu Dini (23 tahun) adalah seorang pegawai swasta yang sedang menjalani
pengobatan TB. Bu Dini tinggal sendiri di rumah kontrakannya. Ia diberitahukan oleh
dokter untuk menjalani pengobatan selama 6 bulan. Ia telah menelan Obat Anti TB
(OAT) selama 7 hari. Sejak menelan OAT pada hari ke-4, Bu Dini mulai merasa
pusing dan agak mual. Petugas Kesehatan menugaskan Bu Rahayu (Kader TB)
untuk mendampingi Bu Dini sebagai PMO. Sebagai Kader yang menjalankan
peran sebagai PMO, apa yang akan anda lakukan?
Kasus 2
Pak Samsudin, sudah mengalami batuk lebih dari 6 bulan. Tubuhnya kurus. Setelah
periksa ke Sarana Pelayanan Kesehatan - PUSKESMAS ia dinyatakan sakit TB BTA
(+) dan harus menjalani pengobatan selama 6 bulan. Setelah minum OAT 6 hari, pak
Samsudin masih batuk. Pak Samsudin merasa bosan minum OAT tiap hari dan ia
ragu kalau bisa disembuhkan. Maka pak Samsudin tidak mau menelan OAT lagi dan
pergi ke dukun di desa seberang, karena ia curiga kalau penyakitnya disebabkan
karena santet. Pak Samsudin tinggal dengan anak bungsunya Sukaji yang masih
bersekolah dan duduk di kelas 2 SMA. Sebagai Kader TB yang tinggal di wilayah
Pak Samsudin, apa yang akan anda lakukan ?
Kasus 3
Indah, 22 tahun, seorang mahasiswi di Akademi Pariwisata. Ia sedang menjalani
pengobatan TB BTA (+). Indah sudah menyelesaikan tahap awal pengobatan dan
hasil pemeriksaan dahak ulang pada akhir tahap awal dinyatakan negatif. Saat ini
Indah sedang mengikuti magang di sebuah hotel yang letaknya jauh dari rumah.
Karena kesibukannya, Indah tidak sempat minum OAT teratur, kadang ia minum
pagi, kadang malam dan beberapa kali lupa menelan OAT. Teman kostnya Ira, 22
tahun selaku PMO juga mulai sulit menemui Indah karena Indah selalu berangkat
magang pagi hari sekali dan baru pulang rumah larut malam. Selaku Kader yang
berada di wilayah tempat tinggal Indah, Apa yang anda lakukan ?
Kasus 4
Aini, 16 tahun, nak pak RT, dinyatakan sakit TB. Aini bersedia menjalani pengobatan
TB dengan didampingi PMO. Bu Julis, tetangga sebelah rumah Aini yang akan
menjadi PMO Aini. Di rumah Aini, tinggal pula 4 orang kerabat dekat, yaitu paman,
bibi dan kedua anaknya yang juga masih kuliah. Ayah Aini berminat untuk
mengetahui lebih dalam tentang TB, maka ia meminta Bu Julis bersedia memberikan
penyuluhan tentang TB pada keluarga dan keempat kerabatnya yang tinggal
serumah. Bu Julis mencari informasi dari Kader yang berada di wilayah tempat
tinggalnya, untuk membantu mendampinginya dalam memberikan penjelasan
kepada keluarga Aini. Sebagai Kader TB, informasi apa saja yang harus anda
36
Modul Pelatihan Kader
Program Penanggulangan Tuberkulosis
Rahmat 25 thn, seorang penjual bunga hias. Setelah mengalami batuk-batuk lebih
dari 3 minggu dan melakukan pemeriksaan dahak dan ronsen, dinyatakan sakit TB
BTA (++) dan harus menjalani pengobatan selama 8 bulan. Rini, 22 thn istri pak
Rahmat akan menjadi PMO untuk suaminya. Rini sendiri masih sementara kuliah,
sehingga terkadang mempercayakan saja jadwal minum obat kepada suaminya
sendiri. Di rumah mereka tinggal juga anak mereka yang masih berumur 2 thn dan
ibu Rini yang berusia 67 thn. Pengobatan suaminya sudah berjalan selama 3
minggu, dan rini merasa tidak perlu memeriksakan dirinya, anak dan ibunya ke
Sarana Pelayanan Kesehatan – PUSKESMAS. Sebagai seorang Kader TB yang
tinggal di wilayah pasien dan keluarga tersebut, apa yang harus anda lakukan?
Kasus 6
Eka adalah anak berumur 5 thn, selama 2 bulan sering batuk-batuk dan berat
badannya turun secara drastis, walaupun ia makan dengan makanan yang bergizi.
Bu Atik, ibu Eka merasa itu hanyalah batuk biasa karena pergantian cuaca dan berat
badan anaknya turun karena bertambah tinggi. Bu Atik, hanya menggunakan obat
gosok tradisional yang dirajik oleh dukun kampung untuk mengatasi batuk-batuk
anaknya. Sebagai seorang Kader TB yang tinggal di dekat rumah Bu Atik, apa
yang harus anda lakukan ?
Kasus 7
Pak Ainun, 47 thn adalah pasien TB yang harus melakukan pengobatan selama 8
bulan. Ketika pengobatan sudah berjalan 5 bulan, pak Ainun merasa sudah kuat dan
mulai melakukan kembali aktifitas berjualan sayur dan buah di pasar. Karena sering
berangkat dari rumah selepas subuh dan bekerja sampai larut malam, Pak Ainun
sering lupa melanjutkan meminum OAT. Bu Ratih (43 thn) adalah istri Pak Ainun
yang sekaligus adalah PMO-nya. Ibu Ratih, merasa suaminya telah kuat kembali dan
bisa melakukan aktifitas seperti dahulu, maka ia tidak menganjurkan Pak Ainun
untuk meneruskan meminum obatnya. Bu Ratih juga merasa bahwa yang paling
merasakan adalah suaminya, sehingga melanjuntukan meminum obat sampai
tuntas tidak diperlukan lagi. Sudah 1 minggu pak Ainun tidak lagi meminum OAT.
Sebagai seorang Kader TB yang tinggal di wilayah tempat tinggal Pak Ainun,
apa yang harus anda lakukan?
Kasus 8
Lidya, 23 thn adalah Kader TB. Pak Anthon, 40 thn adalah pasien TB yang
sementara masih dalam pengobatan dan baru pindah ke wilayah tempat tinggal
Lidya. Istri pak Anthon (Bu Umi, 35 thn) adalah PMO yang mendampingi pak Anthon
selama masa pengobatannya di tempatnya yang dulu. Bu Umi, baru akan bisa
pindah menyusul suaminya 1 bulan lagi. Sebagai seorang Kader TB, pak RT
menyampaikan informasi menyangkut keberadaan pak Anthon kepada Lidya.
Sebagai Kader TB, apa yang harus Lidya lakukan?
37
Modul Pelatihan Kader
Program Penanggulangan Tuberkulosis
38
Modul Pelatihan Kader
Program Penanggulangan Tuberkulosis
Bu Susi (35) merasa sangat terpukul ketika dokter menyatakan bahwa ia terkena TB
BTA (+). Walaupun dokter telah memberi penjelasan bahwa TB bisa disembuhkan,
ia tetap tampak khawatir dengan penyakitnya itu. Ia terlihat murung dan tidak
bergairah. Bu Heni (40) adalah tetangga yang ditunjuk oleh dokter untuk
mendampingi Bu Susi. Bu Heni khawatir jika Bu Susi patah semangat dan tidak
mau menjalani pengobatan hingga tuntas, karena melihat keluarga bu Susi
dikucilkan oleh masyarakat sekitarnya. Dimana sudah hampir sebulan ibu-ibu desa
tersebut, tidak lagi mengajak Ibu Susi mengikuti kegiatan-kegiatan pengajian dan
arisan PKK.
Mainkan peran sebagai Bu Heni dan coba cari tahu apa yang menjadi kegelisahan
masyarakat, sehingga mengucilkan keluarga Bu Susi. Dengan menggunakan
metode diskusi kelompok dan presentase, bagaimana anda menggali informasi dari
masyarakat dan meyakinkan mereka untuk turut menciptakan suasana yang
mendukung penyembuhan Bu Susi, agar beliau bisa berobat hingga tuntas dan tidak
merasa dikucilkan.
Tugas:
Pak Darman (56) adalah Paman Adi (25) yang ditunjuk sebagai PMO. Ia diminta
sebagai PMO karena rumahnya berdampingan dengan kontrakan Adi yang tinggal
sendirian. Sebagai paman yang dekat dengan Adi, Pak Darman mengetahui bahwa
Adi sangat sulit untuk patuh meminum obatnya. Tugasnya yang berat dan seringkali
membuatnya pulang malam, membuat Adi kadang lupa untuk meminum obatnya
39
Modul Pelatihan Kader
Program Penanggulangan Tuberkulosis
ataupun mengingat jadwal pengobatannya. Adi juga termasuk orang yang tertutup
dan tidak banyak bicara.
Tugas:
Nina : Mahasiswa tingkat akhir yang bertugas sebagai PMO bagi Ibunya
Ibu Danuwirya : Pasien TB
Irman : Anak lelaki ibu Danuwirya
Ratna : Istri Irman
Nina (23) adalah mahasiswa tingkat akhir di sebuah universitas negeri di Jakarta. Ia
menjadi PMO bagi Ibu Danuwirya (60), ibunya sendiri. Saat ini dirumah mereka juga
tinggal kakak Nina, Irman dan istrinya Ratna. Irman (29) dan Ratna (27) sudah
memiliki anak, Anisa (6). Sejak mereka mengetahui bahwa Ibu Danuwirya terkena
TB, mereka bersikap menjaga jarak karena khawatir tertular. Nina ingin agar kakak-
kakaknya tidak perlu merasa khawatir terhadap sakit yang diderita ibunya. Nina
memintakan kesediaan anda untuk meyakinkan keluarganya agar memperbaiki
perilaku untuk lebih menunjang pengobatan ibunya.
Pilihlah metode yang akan anda lakukan dalam melakukan penyuluhan pada
keluarga Nina, agar mereka paham apa itu TB dan bagaimana mendukung ibunya
untuk bisa sembuh.
Tugas:
40
Modul Pelatihan Kader
Program Penanggulangan Tuberkulosis
STUDI KASUS – PMO
Kasus 1
Bu Rahayu (27 tahun) sedang menjalani pengobatan TB. Ia telah menelan OAT
selama 7 hari. Sejak menelan OAT pada hari ke-4, bu Rahayu mulai merasa pusing
dan agak mual. Bu Rahayu mengeluhkan hal tersebut pada PMO. Sebagai PMO,
apa yang akan anda lakukan?
Kasus 2
Pak Kartono, sudah mengalami batuk lebih dari 6 bulan. Tubuhnya kurus. Setelah
periksa ke Sarana Pelayanan Kesehatan - PUSKESMAS ia dinyatakan sakit TB BTA
(+) dan harus menjalani pengobata selama 6 bulan. Setelah minum OAT 6 hari, pak
Kartono masih batuk. Pak Kartono merasa bosan minum OAT tiap hari dan ia ragu
kalau bisa disembuhkan. Maka pak Kartono tidak mau menelan OAT lagi dan pergi
ke dukun di desa seberang karena ia curiga kalau penyakitnya disebabkan karena
santet. Sebagai PMO, apa yang anda lakukan ?
Kasus 3
Ita, 20 tahun, seorang mahasiswi di Akademi Pariwisata. Ia sedang menjalani
pengobatan TB BTA (+). Ita sudah menyelesaikan tahap awal pengobatan dan hasil
pemeriksaan dahak ulang pada akhir tahap awal dinyatakan negatif. Saat ini Ita
sedang mengikuti magang di sebuah hotel yang letaknya jauh dari rumah. Karena
kesibukannya, Ita tidak sempat minum OAT teratur, kadang ia minum pagi, kadang
malam dan beberapa kali lupa menelan OAT. PMO juga mulai sulit menemui Ita
karena Ita berangkat magang pagi hari sekali dan baru pulang rumah larut malam.
Apa yang harus dilakukan PMO nya?
Kasus 4
Aini, 16 tahun, nak pak RT, dinyatakan sakit TB. Aini bersedia menjalani pengobatan
TB dengan didampingi PMO. Bu Hadi, tetangga sebelah rumah Aini yang akan
menjadi PMO Aini. Di rumah Aini, tinggal pula 4 orang kerabat dekat, yaitu
paman, bibi dan kedua anaknya yang juga masih kuliah. Ayah Aini berminat untuk
mengetahui lebih dalam tentang TB, maka ia meminta Bu Hadi bersedia memberikan
penyuluhan tentang TB pada keluarga dan keempat kerabatnya yang tinggal
serumah. Sebagai PMO, informasi apa saja yang harus dipersiapkan Bu Hadi
untuk disampaikan pada keluarga Aini?
Kasus 5
Bapak Andi akan mengunjungi pasien TB yang sedang diawasinya,yaitu Bapak
Imam, 30 tahun, yang sudah menyelesaikan menelan OAT sampai bulan ke lima.
Apa saja yang harus ditanyakan oleh Bapak Andi kepada Bapak Imam saat
bertemu? Dan informasi apa saja yang harus disampaikan oleh Bapak Andi
kepada Bapak Imam?
41
Modul Pelatihan Kader
Program Penanggulangan Tuberkulosis
Nama :
Umur :
Departemen Kesehatan
Republik Indonesia Alamat :
Tanggal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Bulan
TAHAP AWAL PENGOBATAN
Catatan : 42
Beri tanda (√) pada hari yang sesuai di kartu kontrol
setiap kali penderita menelan obat anti TB
Modul Pelatihan Kader
Program Penanggulangan Tuberkulosis
Keterangan :
Nama : ______________________________________________
Alamat : ______________________________________________
43
No.Tlp : ______________________________________________
KEGIATAN-KEGIATAN KADER TB
Modul Pelatihan Kader
Tanda-tangan dan Nama Jelas
No. Program Penanggulangan Tuberkulosis
Tanggal Kegiatan Keterangan
Puskesmas Pemda Lain-lain
Diketahui oleh,
44
Modul Pelatihan Kader
Program Penanggulangan Tuberkulosis
LAMPIRAN 4. Form TB 02
45
Modul Pelatihan Kader
Program Penanggulangan Tuberkulosis
46
Modul Pelatihan Kader
Program Penanggulangan Tuberkulosis
47
Modul Pelatihan Kader
Program Penanggulangan Tuberkulosis
TIM PENYUSUN
Departemen Kesehatan RI
KOMLI/POKJA AKMS
S. Purwanti B
KNCV
Drg. Mary Lengkong
Atin Parihatin, S.Sos, MPH
PPTI
Mariani Reksoprojo
Dr. Henry Diatmo
Fatimah Resmiati
USAID
Candyana Yohan
48
Modul Pelatihan Kader
Program Penanggulangan Tuberkulosis
PRAMUKA
Teguh Prihatmono
AISYIYAH
Jaorana Amiruddin
Ir. Helvi Nurzaini
Nur Fadillah
PAMALI
Dra. Retnowati W.D.Tuti
LKC
Yahmin S
Rury Marantika, Amd.Kep
Zakiyah WS
49