NAMA KELOMPOK1 •

ARLN WFRIANTI
WILH RAPUNNA
 AGONIS DAN ANTAGONIS
RESEPTOR MUSKARINIK AGEN
ANTIKOLINESTERASE
AGONIS
AGONIS YAITU SUATU OBAT ATAU SENYAWA YANG BERIKATAN DENGAN
RESEPTOR DAN MENGAKTIFKANNYA, MENGHASILKAN RESPON
FARMAKOLOGIS (KONTRAKSI, RELAKSASI, SEKRESI, AKTIVASI ENZIM,
DLL).

ANTAGONIS
ANTAGONIS YAITU SUATU OBAT ATAU SENYAWA YANG MELEMAHKAN EFEK
AGONIS. MACAMNYA BISA KOMPETITIF, CONTOH MENGIKAT REVERSIBEL
KE DAERAH RESEPTOR YANG SAMA DENGAN AGONIS, MENEMPATI SITUS
YANG SAMA NAMUN TANPA MENGAKTIFKAN MEKANISME EFEKTOR.
DnJ p ie Do up Sri i p ¿a pm Dp Dru p moJ eg

SIVOOW4NW VWO SNOOW

Avene Agonis Antagonis
 Jenis Antagonisme
1. Antagonisme Kimiaw i : bereaksi secara
kimiaxiri men@asilkan produk inaktif
— KZrfnO4 men@oksidasi alkaloid
2. Antagonisme Fungsional/Fisiologik
— G1uka@on x Insulin (kadar @ula darah)
3. Antagonisme Farmakokinetik
4. Antagonisme Farmakologis
— Kompedtif (res'eTzible)
— Non Kompetidf (Irrex'ersib1e)
Antagonis reseptor
muskarinik

adalah sejenis agen antikolinergik yang menghalangi

aktivitas reseptor aseltikolin muskarinik . Reseptor muskarinik
adalah protein yang terlibat dalam transmisi sinyal melalui
bagian tertentu dari sistem saraf, dan antagonis reseptor
muskarinik bekerja untuk mencegah terjadinya penularan
ini. Khususnya, antagonis muskarinik mengurangi
aktivasi sistem saraf parasimpatis . Fungsi normal dari sistem
parasimpatis sering diringkas sebagai "istirahat dan mencerna",
dan termasuk memperlambat jantung, meningkatkan kecepatan
pencernaan, penyempitan saluran udara , mendorong buang air
kecil, dan gairah seksual.
PENGHAMABAT ADRENERGIK

 Klasfikasi berdasarkan tempat kerjanya terdiri

dari:
1. Antagonis adrenoseptor α (α- Bloker)
2. Antagonis adrenoseptor β (β- Bloker)
3. Penghambat saraf adrenergik
1. ANTAGONIS ADRENOSEPTOR

Derivat haloalkil amin, imidazolin

Alkaloid ergot
α Bloker selektif:
Prazosin→vasodilatasi→penurunan tekanan darah
Indkasi: Hipertensi,CHF,Peny Raynaud
2. Antagonis adrenoseptor

Selektif dan non selektif

Propanolol, Asebutolol, Timolol
Indikasi: Hipertensi, Bronkodilator, Anti angina
OBAT KOLINERGIK

Klasifikasi:
Ester kolin→(Asetilkolin, Metakolin)
Antikolinesterase→(Prostigmin, Neostigmin)
Alkaloid tumbuhan→(Muskarin, Pilokarpin)
ANTI KOLINESTERASE

.
Reversibel
Irreversibel→Gas perang,insektisida organofosfat
Efek farmakodinamika: Miosis, hilangnya daya akomoasi,peristaltik dan
sekresi lambung,fibrilasi otot, meningkatkan sekresi
kelenjar,bronkokontriks,vasodilitasi perifer.
INTOKSIKASI

Insektisida organofosfat golongan terpenting penyebab keracunan

keracuanan dapat terjadi secara oral, inhalasi dan absorpsi kulit.
gejala keracunan: Miosis kuat, bronkokontriksi, sekret saliva
meningkat, hiperperistaltik
TERAPI INTOKSIKASI

1. Simtomatik
2. Kasual: Pemberian Atropin 2 mg im/iv diulang tiap 7-10 menit
sampai peritaltik dan bronkokontriksi dihamabt,nafas spontan→
observasi terus menerus sampai keadaan stabil
Indikasi:
Reversibel→Atoni otot polos, miotik, diagnosis dan penatalaksanaan
miastenia gravis.
ANTI KOLINERGIK

 Anti kolinergik yang bekerja pada reseptor

muskarinik
 Atropin, ipratropium bromida

 Efek sentral terhadap SSP→

 Efek farmakodinamika: mengurangi sekresi saluran

nafas, anti spasmodik.
 Indikasi: Intoksikasi, insektsida,organofosfat, asma
bronkial.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH