Anda di halaman 1dari 12

RSUD DATOE BINANGKANGKABUPATEN

BOLAANG MONGONDOW
Jl. Desa Lolak II, Kec. Lolak, Kab. Bolaang Mongondow- Sulawesi Utara

Nomor : 800/B.07 RSUD-DB/1/IX/2019

LAPORAN PELAKSANAAN EDUKASI UPAYA PROMOSI KESEHATAN TB

1.Pendahuluan

Pelayanan Tuberculosis denganstrategi DOTS adalahpelayanan yang di lakukan oleh

rumah sakit kepada pasien tuberculosis dengan strategi yang di anjurkan oleh WHO yaitu

strategi DOTS.Strategi DOTS merupakan suatu strategi yang dikembangkan oleh WHO dan

IUATLD (Internasional Union Against Tuberculosis and Lung Disese ) pada awaltahun 1990- an

dan telah terbukti sebagai strategi penanggulangan yang secara ekonomis paling efektif ( cost-

efective ) Penerapan strategi DOTS secara baik.disamping secara cepat menekan penularan,juga

mencegah berkembangnya MDR-TB.

Fokus utama DOTS adalah penemuan dan penyambutan pasien,prioritas di berikan

kepada pasien TB tipe menular.Srategi ini akan memutuskan penularan TB dan dengan demikian

menurunkan insidens TB di masyarakat. Menemukan dan menyembuhkan pasien merupakan

cara terbaik dalam upaya pencegahan penularan TB.

2. Latar Belakang

Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan RSUD DATOE BINANGKANG terhadap

pasien TB di perlukan pengtahuan serta ketrerampilan yang memadai mengetahui tentang

penanganan terhadap pasien TB ini,,makan kami mengundang perlu untuk dapat melakukan
sosialisasi dalam hal pasien TB, khususnya untuk tenaga penunjang medis dan tenaga

keperawatan.

3. Tujuan Kegiatan

Melakukan sosialisasi tentang pelayanan TB dengan strategi DOTS di RSUD DATOE

BINANGKANG sehingga para peserta mengetahui dan memahami tentang : TB dan

penatalaksanaan

a. Alur pelayanan pasien TB

b. Alur rujukan pasien TB

c. Pencatatan dan Pelaporan pasien TB

4. Materi

Materi di sampaikan dalam kegiatan ini antara lain :

a. Tuberkulosis secara umum

b. Pelaksanaan strategi DOTS di rumah sakit

c. Pencatatan dan pelaporan

5.Metode

a. Presentasi

b. Diskusi

6. Waktu dan Tempat

Pelaksanaan kegiatan sosialisasi pelayanan TB dengan Strategi DOTS di RSUD DATOE

BINANGKANG di laksankan pada tgl 09 Januari 2023 pukul 09.00 wita di Ruang Jalan dan

Rawat Inap Interna.

7. Peserta

Peserta Pelatihan terdiri dari perwakilan dar imasing ~ masing unit terkaita antara lain
a. Rawat Jalan :

b. Rawat Inap Seroja :

c. Rawat Inap Kamboja :

d. Rawat Inap Melati :

e. IGD

8. Nara sumber

a. Sekertaris Tim DOTS dr Serlina Samuel

9.Pendanaan

Semua pendanaan dalam kegiatan ini di tanggung oleh RSUD DATOE BINANGKANG
LAPORAN KEGIATAN SOSIALISASI PELAYANAN TB DENGAN STRATEGI DOTS

DI RSUD DATOE BINANGKANG

1.Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan sosialisasi pelayanan tuberculosis dengan strategi DOTS di RSUD

DATOE BINANGKANG di laksanakan pada tgl 09 Januari 2023 pada pukul 09.00 wita

bertempat di :

a. Rawat Jalan

b. Rawat Inap Seroja

c. Rawat Inap Kamboja

d. Rawat Inap Melati

e. IGD

Pada umumnya proses pelaksanaan dapat berjalan lancar dan sejauh ini tidak di temukan

adanya hambatan atau pun kendala

2.Peserta

Adapun sasaran peserta pelatihan danu unit — unit adalah sebagai berikut :

NO Unit Target Realisasi


1 Rawat Jalan 1 1
2 Rawat Inap Seroja 1 1
3 Rawat Inap Kamboja 1 1
4 Rawat Inap Melati 1 1
5 IGD 1 1

Bedasarkan table diatas dapat di simpulkan bahwa peserta sosialisasi telah terpenuhi seluruhnya.
3.Fasilitas

Pelaksanaan kegiatan menggunakan beberapa asilitas RS yang tersedia seperti ruang

rapat, LCD, Laptop, sejauh ini sampai pelaksanaan kegiatan berlangsung tidak menemukan

hambatan/kendala dalam penyediaannya.

4.Proses Pelatihan

Pelaksanaan Kegiatan Berlangsung lancar yang terdiri dari sesi presentasi materi, praktek

pengisisan lembaran pencatatan, serta sesi Tanya jawab.

5.Materi Dan Dokumantasi

Selama pelatihan telah dilakukan bebera papenjelasan dengan disertai praktek.

6. Rencana Tindak Lnjut

Sosialisasi Tentnag pelayanan Tuberculosis Dengan strategi DOTS ini akan terus di

berikan kepada peserta lainnya yang belum pernah mengikuti kegiatan ini. Hal ini di lakukan

sebagai upaya peningkatan mutu pelayanan RS khususnya Terhadap pasien TB.


RSUD DATOE BINANGKANG KABUPATEN
BOLAANG MONGONDOW
Jl. Desa Lolak II, Kec. Lolak, Kab. Bolaang Mongondow- Sulawesi Utara
Lolak, 09 Januari 2023

Lampiran :-
Perihal : Undangan Promosi Kesehatan Tentang Tuberku losis

Kepada
YTH
Bpk/Ibu/Sdr-i
Di-
Tempat.
Dalam Rangka Sosialisasi Dan Promosi Kesehatan tentang Tuberkulosis maka
kami mengundang Bpk/Ibu/Sda-I untuk menghadiri acara tersebut yang akan
dilaksanakan pada:

Hari / Tanggal : Senin 09 Desember 2019


Waktu : 09.00 Wita
Tempat :
Ruang Tunggu Instalasi Rawat jalan :
1. IGD
2. SEROJA
3. KAMBOJA
4. MELATI

Oleh karena pentingya sosialisasi tersebut maka, sangat diharapkan kehadirannya.


Atas kehadiran dan partisipasinya di ucapkan banyak terima kasih.

Mengetahui
Direktur RSUD Datoe Binangkang
RSUD DATOE BINANGKANG KABUPATEN
BOLAANG MONGONDOW
Jl. Desa Lolak II, Kec. Lolak, Kab. Bolaang Mongondow- Sulawesi Utara

Apa itu Tuberkulosis: Gejala, Penyebab, Diagnosis,


dan Cara Mengobati
Definisi dan Gambaran Umum
Tuberkulosis adalah penyakit saluran nafas yang disebabkan oleh mycobacterium, yang
berkembang biak di dalam bagian tubuh dimana terdapat banyak aliran darah dan oksigen.
Infeksi bakteri ini biasanya menyebar melewati pembuluh darah dan kelenjar getah beni ng,
tetapi secara utama menyerang paru-paru. Bakteri TB membunuh jaringan dari organ yang
terinfeksi dan membuatnya sebagai kondisi yang mengancam nyawa jika tidak dilakukan terapi.

Berikut ini adalah dua tipe atau tingkatan dari TB :

 TB Laten – Merupakan bentuk non-aktif penyakit ini karena sistem kekebalan tubuh dapat
melawan bakteri TB. Orang dengan TB Laten tidak akan mengalami keluhan selama penyakit
tersebut tidak menjadi aktif. TB Laten ini tidak menular.
 TB Aktif – TB Aktif terjadi ketika bakteri mulai memenangkan perlawanan terhadap sistem
pertahanan tubuh dan mulai menyebabkan gejala. Saat bakteri menginfeksi paru-paru, TB aktif
dapat menyebar dengan mudah ke orang lain.
TB juga dapat digolongkan berdasar letak lokasi infeksi :

 TB Paru – Ini merupakan saat dimana bakteri ditemukan di paru-paru. Hal ini berarti bahwa
terdapat bahaya untuk menularkan penyakit kepada orang lain setiap orang yang terinfeksi
tersebut menghembuskan napas, batuk, dan tertawa.
 TB Ekstra Paru – Jika bakteri tumbuh hanya di bagian lain dari tubuh dan bukan di paru-paru,
maka penyakit ini tidak akan menyebar semudah pada kasus paru-paru.

Penyebab
Tuberkulosis disebabkan oleh bakteri tumbuh-lambat yang disebut Mycobacterium tuberculosis,
yang menyerang orang dengan faktor resiko penyulit seperti :

 Pasien dengan kelainan yang melemahkan sistem kekebalan


 Orang yang memiliki kontak dekat dengan penderita TB aktif
 Orang yang hidup atau bekerja di daerah padat penduduk
 Mereka yang memiliki sedikit akses hingga tidak mempunyai akses sama sekali terhadap
pelayanan kesehatan yang memadai
 Pengguna obat-obatan terlarang dan alkohol
 Orang yang bepergian ke daerah dimana kasus TB mewabah
Gejala Utama
Gejala-gejala TB tergantung dari lokasi bakterinya, seperti jika bakteri itu berada di paru-paru
atau di bagian tubuh yang lain. Gejala dari tuberkulosis paru mirip dengan yang dirasakan oleh
pasien yang menderita radang paru (pneumonia) dan kanker paru. Hal ini termasuk:
 Batuk dengan dahak kental dan keruh yang berlangsung lebih dari dua minggu
 Dahak berdarah
 Demam
 Menggigil
 Keringat malam
 Kelelahan
 Berat badan turun yang tidak dapat dijelaskan
 Nyeri dada
 Kelemahan
 Sesak nafas
Gejala tuberkulosis ekstra paru, di lain sisi, berbeda-beda pada setiap kasus tergantung dari
area tertentu dari tubuh yang terpengaruh oleh bakteri. Secara umum, nyeri atau bengkak akan
terjadi pada area sekeliling dari bagian tubuh yang terpengaruh. Contohnya, jika bakteri
tumbuh di suatu tempat dekat dengan tulang belakang, seseorang akan mengalami nyeri
punggung.

Kepada Siapa Berobat


Dokter umum atau dokter layanan utama Anda dapat membantu untuk menentukan apakah
gejala yang Anda rasakan menandakan tuberkulosis.
Bagaimanapun, setelah TB dipastikan, Anda perlu mencari perawatan khusus dari tenaga
kesehatan profesional yang berurusan dengan penyakit infeksi atau penyakit yang
berhubungan dengan paru-paru.

Karena TB menular, sebagian besar pasien dirujuk ke dokter spesialis penyakit infeksi.

Jenis Terapi yang Ada


Meskipun TB dapat disembuhkan, proses tersebut dapat memakan waktu antara enam bulan
hingga dua tahun.

Terapi untuk TB aktif terdiri dari:

 Pengobatan kombinasi – Penggunaan berbagai macam obat untuk memastikan bakteri tidak
menjadi kebal terhadap antibiotik yang sedang dikonsumsi. Terapi ini biasanya melibatkan
empat macam obat antibakteri yang dikonsumsi secara berkesinambungan selama dua bulan.
Bila diperlukan, terapi dapat diperpanjang hingga empat sampai sembilan bulan tergantung dari
hasil tes. Jika hasil tes tidak baik, kekebalan obat mungkin terjadi. Sehingga, kombinasi
pengobatan harus diubah.
 Pengobatan Pengawasan Langsung atau DOT ( Direct Observed Therapy) – Pada kasus
DOT, pasien diawasi dengan ketat oleh dokter yang datang setiap kali mereka mengkonsumsi
obat. Kunjungan khusus ini membantu memastikan bahwa semua dosis antibiotik yang
diresepkan telah dikonsumsi. Seringkali mereka sangat diperlukan oleh banyak penderita TB
karena lamanya jangka waktu terapi TB.
Spesialis lain yang dapat dihubungi untuk terapi adalah spesialis penyakit infeksi. Dokter ini
merupakan dokter yang spesialis dalam diagnosis dan terapi penyakit disebabkan oleh infeksi
yang rumit. Daftar penyakit ini mencakup tuberkulosis dan HIV, diantara banyak kelainan
jangka panjang/kronis lainnya.

Referensi:
 Zumla A., Raviglione M., Hafner R., von Reyn CF. “Tuberculosis.” (2013). The New
England Journal of Medicine.
 Houston A., Macallan DC. “Extrapulmonary Tuberculosis.” Medicine Journal.
 American Thoracic Society, Centers for Disease Control and Prevention, Infectious
Diseases Society of America (2003). “Treatment of Tuberculosis.” American Journal of
Respiratory and Critical Care Medicine.
 Pasipanodya J, et al. (2011). “Tuberculosis and Other Mycobacterial Diseases.” Conn’s
Current Therapy.
 Keshavjee S., Farmer P. (2012). “Tuberculosis, Drug Resistance, and the History of
Modern Medicine.” The New England Journal of Medicine.

TIM DOTS RSUD DATOE BINANGKANG


Lampiran

Anda mungkin juga menyukai