Anda di halaman 1dari 2

RSUD DATOE BINANGKANGKABUPATEN

BOLAANG MONGONDOW
Jl. Desa Lolak II, Kec. Lolak, Kab. Bolaang Mongondow- Sulawesi Utara

NOMOR : 800 / B.07 RSUD-DB / 96 / III / 2023

PERENCANAAN
PELATIHAN BAGI PETUGAS LABORATORIUM PROGRAM TB DI FASILITAS
PELAYANAN KESEHATAN (FASYANKES) DENGAN METODE LQAS

A. PENDAHULUAN
1. Umum
Tuberkulosis adalah suatu penyakit infeksi yang menular, disebabkan oleh kuman
Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat menyerang semua organ tubuh manusia.
Sumber-sumber penularan adalah dahak yang mengandung kuman tuberkulosis. Jika
tidak diobati setelah 5 tahun maka sebagian besar (50%) penderita akan meninggal.
Laboratorium Mikroskopis merupakan penunjang utama untuk tata laksana pasien
tuberkulosis. Ketersediaan perangkat laboratorium mikroskopis tidak dapat di pisahkan
dalam memberikan pelayanan tata lakasana pasien TB selain obat anti tuberkulosis
(OAT).
Program penanggulangan penyakit TB di Indonesia dilaksanakan dengan
menerapkan strategi DOTS. Laboratorium Mikroskopis sebagai manifestasi dari
komponen kedua dari strategi DOTS akan berperan dan berfungsi maksimal apabila
dilaksanakan oleh sumber daya manusia (SDM) yang terampil dan mempunyai
kompetensi yang standar. Semua institusi fasilitas pelayanan kesehatan yang melakukan
pemeriksaan mikroskopis harus di kelola dan dilaksanakan oleh SDM yang terlatih dan
terakreditasi. Untuk itu pemeriksaan mikroskopik di masing-masing tingkat dan jenjang
pelayanan Laboratorium yang terjalin di dalam jejaring pelayanan laboratorium TB harus
bermutu / berkualitas, yaitu hasil pemeriksaan harus dapat dipercaya, cepat, tepat dan
benar.
Setelah diadakannya Pelatihan Bagi Petugas di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
(Fasyankes) dengan Metode LQAS Program TB, dapat memenuhi tenaga teknis
laboratorium yang terampil sesuai kebutuhan program.
2. Maksud dan Tujuan
a. Maksud
Membuat sebuah Tim TB DOTS Rumah Sakit yang dibekali dengan kemampuan
serta keterampilan yang diperlukan untuk melakukan pemeriksaan penyakit
tuberkulosis dengan metode LQAS.
b. Tujuan
Pada akhir pelatihan ini peserta mampu dan memahami cara menemukan dan
mendiagnosis pasien TB paru dengan tepat dengan metode LQAS.
B. KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN
Kegiatan yang dilaksanakan berupa pemberian materi, pembuatan slide dan pembacaan
hasil sesuai modul telah diberikan dari narasumber.
C. HASIL YANG DICAPAI
Peserta pelatihan dapat mengikuti pelatihan secara baik dan mampu dalam pembuatan
slide dan pembacaannya.
D. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
a. Sampai saat ini DOTS adalah strategi yang paling baik untuk memberantas TB.
b. DOTS harus diimplementasikan di RSUD Datoe Binangkang
2. Saran
a. Diharapkan kepada peserta mampu membuat slide dengan baik dan pembacaannya
sehingga tidak terjadi salah diagnosis
b. Diharapkan kepada para peserta dapat bekerja dengan lebih komit dan dapat
memantau proses pengobatan pasien agar berobat sampai sembuh.
E. PENUTUP
Semoga setelah pelatihan ini, melalui UPK RSUD Datoe Binangkang dan antara UPK
pemerintah (puskesmas/ dinas kesehatan) dapat terjalin, terbina, dan terpantau dengan
baik.

Mengetahui
Kepala RSUD Datoe Binangkang

Anda mungkin juga menyukai