RSUD DATOE
BINANGKANG
Ditetapkan,
SPO Kepala RSUD Datoe Binangkang
( STANDAR Tanggal terbit Kabupaten Bolaang Mongondow
PROSEDUR
OPERASIONAL )
Dr. Erman Paputungan
NIP. 19800101 200604 1 019
PENGERTIAN Serangkaian proses pemeriksaan sebelum menegakkan Diagnosis TB
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah sebagai cara menegakkan
Diagnosis TB
1. Surat keputusan Kepala Rumah Sakit Nomor: 800/RSUD/1/2019 tentang
Kebijakan Panduan TB-DOTS pada RSUD Datoe Binangkang Kabupaten
KEBIJAKAN Bolaang Mongondow
2. Pedoman Nasional Pengendalian TB
1. Pasien dengan suspek TB paru ( di catat di TB-06 ) dilakukan
pemeriksaan dahak mikroskopis sewaktu pagi (dengan membawa TB-05
ke laboratorium) sewaktu (SPS), bila :
a. Hasil BTA (+ + +) minimal ( + + - ), dinyatakan atau didiagnosis TB
dan dicatat di TB-01 (kartu pengobatan pasien TB) dan TB-02 ( kartu
identitas pasien ).
b. Hasil BTA ( + - - )
1) Lakukan fhoto Thorax, bila hasil foto thorax abnormal atau
menunjukkan gambaran tuberkolosis maka pasien dapat
didiagnosis TB sesuai pertimbangan dokter.
2) Lakukan pemeriksaan dahak mikroskopis bila hasil BTA ( + + + )
PROSEDUR minimal ( + - - ) pasien dapat didiagnosis TB, namun bila hasil
BTA ( - - - ) pasien dapat didiagnosis TB dan bukan TB sesuai
hasil foto thorax dan pertimbangan dokter.
c. Hasil BTA ( - - - ), diberi antibiotik non-OAT (anti biotik spektrum luas
yang tidak memiliki efek anti TB, jangan gunakan flurokuinolon).
1) Bila ada p erbaikan, pasien didiagnosis bukan TB
2) Bila tidak ada perbaikan, periksa ulang BTA, hasil BTA (+ + + )
minimal (+ - - ) pasien dapat di diagnosis TB, bila hasil BTA ( - - - )
pasien dapat di diagnosis TB dan bukan TB sesuai hasil foto
thorax dan pertimbangan dokter.
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium Patologi Klinik
2. Instalasi Radiologi
PEMERIKSAAN DAHAK AWAL
RSUD DATOE
BINANGKANG
Ditetapkan,
SPO Kepala RSUD Datoe Binangkang
( STANDAR Tanggal terbit Kabupaten Bolaang Mongondow
PROSEDUR
OPERASIONAL )
Dr. Erman Paputungan
NIP. 19800101 200604 1 019
Pemeriksaan dahak yang dilakukan pada pasien tersangka (suspek) TB
PENGERTIAN sebelum mendapatkan pengobatan dengan OAT DOTS
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk meneggakkan diagnosis
TB secara mikroskopis
1. Surat keputusan Kepala Rumah Sakit Nomor: 800/RSUD/1/2019, tentang
KEBIJAKAN Kebijakan Panduan TB-DOTS pada RSUD Datoe Binangkang Kabupaten
Bolaang Mongondow Pedoman Nasional Pengendalian TB
1. Semua pasien yang dianggap sebagai tersangka (suspek) TB dengan
gejala klinis berikut harus dilakukan pemeriksaan dahak awal (batuk
berdahak > 2 minggu, batuk darah, badan lemas, BB/nafsu makan
menurun, berkeringat malam hari tanpa ada kegiatan fisik dan demam
meriang > 1 bulan
2. Pemeriksaan dahak awal dilakukan dengan pengambilan sample dahak 3
x (sewaktu-pagi-sewaktu / SPS )
3. Setiap pasien TB yang akan diobati dengan OAT DOTS harus dilakukan
pemeriksaan dahak awal dan di follow up dengan pemeriksaan dahak
lanjutan.
PROSEDUR 4. Unit DOTS memberikan TB-05 ke pasien untuk diantar ke laboratorium .
5. Unit laboratorium memberikan POT sputum ke pasien untuk mengambil
sputum pasien sambil menjelaskan cara mengeluarkan sputum yang baik
dan tempat pengambilan sputum.
6. Setelah mendapatkan sputum sewaktu pertama pasien menyerahkan ke
unit laboratorium
7. Unit laboratorium memberikan satu pot sputum untuk dibawa pulang
karena akan diambil dahak pagi dan diantar keesokan hari nya
8. Keesokan harinya pasien mengantar sputum pagi ke unit laboratorium
dan langsung mengambil sputum sewaktu ke dua
9. Unit labor mencatat registrasi laboratorium di TB 04.
10. Hasil laboratorium di ambil oleh pasien dan dikembalikan ke unit DOTS.
UNIT TERKAIT Laboratorium
ALUR PEMERIKSAAN ULANG DAHAK
RSUD DATOE
BINANGKANG
Ditetapkan,
SPO Kepala RSUD Datoe Binangkang
( STANDAR Tanggal terbit: Kabupaten Bolaang Mongondow
PROSEDUR
OPERASIONAL )
Dr. Erman Paputungan
NIP. 19800101 200604 1 019
PENGERTIAN Serial pemeriksaan dahak ulang setelah mendapatkan pengobatan TB
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mengevaluasi hasil
pengobatan
1. Surat keputusan Kepala Rumah Sakit Nomor: 800/RSUD/1/2019, tentang
KEBIJAKAN Kebijakan Panduan TB-DOTS pada RSUD Datoe Binangkang Kabupaten
Bolaang Mongondow Pedoman Nasional Pengendalian TB
1. Pasien baru BTA positif dengan pengobatan kategori I :
a. Pada akhir tahap intensif ( mengirimkan TB-05 untuk prngambilan
sample ke laboratorium dengan alasan pemeriksaan follow up akhir
tahap awal ) : bila hasil BTA ( - ), tahap lanjutan dimulai, tapi bila hasil
BTA ( + ) dilanjutkan dengan OAT sisipan selama 1 bulan, jika setelah
sisipan masih tetap positif, tahap lanjutan tetap diberikan.
b. Sebulan sebelum akhir pengobatan ( mengirimkan TB-05 untuk
prngambilan sample ke laboratorium dengan alasan pemeriksaan
follow up 1 bulan sebelum AP ) : bila hasil BTA (-), OAT dilanjutkan,
tapi bila hasil BTA (+), dinyatakan gagal, ganti dengan OAT kategori 2
mulai dari awal
c. Akhir pengobatan ( AP ) (mengirimkan TB-05 untuk prngambilan
PROSEDUR sample ke laboratorium dengan alasan pemeriksaan follow up
sebelum AP): bila hasil BTA ( - ) dan minimal satu pemeriksaan
sebelumnya ( - ), pasien dinyatakan sembuh tapi apabila hasil BTA ( +
) dinyatakan gagal, ganti dengan OAT kategori 2 mulai dari awal
2. Pasien baru BTA negatif dan fhoto thorax mendukung TB dengan
pengobatan kategori 1 :
Pada akhir intensif ( mengirimkan TB-05 untuk prngambilan sample ke
laboratorium alur dengan alasan pemeriksaan follow up akhir tahap awal )
: bila hasil ( - ), berikan pengobatan tahap lanjutan sampai selesai,
kemudian pasien dinyatakan pengobatan lengkap, bila hasil BTA ( + )
ganti dengan kategori 2 mulai dari awal.
3. Pasien BTA positif dengan pengobatan kategori 2 :
a. Pada akhir itensif ( mengirimkan TB-05 untuk pengambilan sputum ke
laboratorium dengan alasan pemeriksaan follow up akhir tahap awal )
:
PEMERIKSAAN ULANG DAHAK
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/2
RSUD DATOE
BINANGKANG
bila hasil BTA ( - ) lanjutkan pengobatan hingga selesai, bila hasil BTA
( + ) bersisipan 1 bulan, jika setelah sisipan masih tetap positif,
teruskan pengobatan tahap lanjutkan jika ada fasilitas, rujuk untuk uji
kepekaan obat.
Sebulan sebelum akhir pengobatan ( mengirimkan TB-05 ke
laboratorium dengan alasan pemeriksaan follow up 1 bulan sebelum
AP ) : bila hasil BTA ( - ), lanjutan pengobatan hingga selesai, bila
hasil BTA ( + ),
pengobatan gagal, disebut kasuskronik, bila mungkin lakukan uji
kepekaan obat, bila tidak rujuk ke unit pelayanan spesialistik.
b. Akhir pengobatan ( AP ) (mengirimkan TB-05 ke laboratorium dengan
alasan pemeriksaan follow up sebelum AP) : hasil BTA ( - ) pasien
dinyatakan sembuh, bila hasil BTA ( + ) pengobatan gagal ( kasus
kronik), lakukan uji kepekaan obat atau rujuk ke unit pelayanan
spesialistik.
UNIT TERKAIT Laboratorium
RSUD DATOE
BINANGKANG
Ditetapkan,
SPO Kepala RSUD Datoe Binangkang
( STANDAR Tanggal terbit: Kabupaten Bolaang Mongondow
PROSEDUR
OPERASIONAL )
Dr. Erman Paputungan
NIP. 19800101 200604 1 019
Panduan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) sesuai dengan tahap-tahap
PENGERTIAN pengobatannya dan peruntukannya sesuai dengan keadaan pasien
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah sebagai panduan kerja dalam
pengobatan pasien TB
1. Surat keputusan Kepala Rumah Sakit Nomor: 800/RSUD/1/2019, tentang
Kebijakan Panduan TB-DOTS pada RSUD Datoe Binangkang Kabupaten
KEBIJAKAN Bolaang Mongondow
2. Pedoman Nasional Pengendalian TB
1. SK Direktur Nomor 212 tahun 2012, tentang Pemberlakuan Standar
Prosedur Operasional pada Rumah RSUD Datoe Binangkang Kabupaten
Bolaang Mongondow
2. Pedoman Nasional Pengendalian TB
a. Kategori-1
Paduan OAT ini diberikan untuk pasien baru :
Pasien baru TB paru BTA positif
Pasien TB Paru BTA negatif foto torax positif
Pasien TB extra paru
Dosis paduan OAT KDT kategori 1 : 2 (HRZE)/4 (HR) 3
Tahap Intensif tiap Tahap lanjutan 3
hari selama 56 hari kali seminggu
PROSEDUR Berat Badan
RHZE selama 16 minggu
(150/75/400/275) RH (150/150)
30 – 37 Kg 2 tablet 4 KDT 2 tablet 2 KDT
38 – 54 Kg 3 tablet 4 KDT 3 tablet 2 KDT
55 – 70 Kg 4 tablet 4 KDT 4 tablet 2 KDT
> 71 Kg 5 tablet 4 KDT 5 tablet 2 KDT
b. Kategori 2
Paduan OAT ini diberikan untuk pasien BTA positif yang
telah diobati sebelumnya :
1) Pasien kambuh
2) Pasien gagal
Pasien dengan pengobatan ?? putus berobat
RSUD DATOE
BINANGKANG
Dosis panduan OAT KDT Kategori 2 : 2 (HRZE)/(HRZE)/ 5 (HR) 3 E3
Tahap lanjutan 3
Tahap Intensif
kali seminggu
Tiap hari RHZE (150/75/400/275)+
Berat RH (150/150+E
S
Badan (400)
Selama 20
Selama 56 Hari Selama 28 hari
minggu
2 tab 4 KDT +
2 tab 2 KDT + 2
30-37 Kg 500 mg 2 tablet 4 KDT
tab Etambutol
streptomisin inj
3 tab 4 KDT +
3 tab 2 KDT + 3
38-54 Kg 500 mg 3 tablet 4 KDT
tab Etambutol
streptomisin inj
4 tab 4 KDT +
4 tab 2 KDT + 4
55-70 Kg 1000 mg 4 tablet 4 KDT
tab Etambutol
streptomisin inj
5 tab 4 KDT +
5 tab 2 KDT + 5
> 71 Kg 1000 mg 5 tablet 4 KDT
tab Etambutol
streptomisin inj
OAT sisipan (HRZE)
Panduan OAT ini diberikan kepada pasien BFA positif yang pada
akhir pengobatan intensif masih tetap BTA positif
Paket sisipan KDT adalah sama seperti paduan paket untuk tahap intensif
kategori 1 yang diberikan selama sebulan (28 hari)
RSUD DATOE
BINANGKANG
Ditetapkan,
SPO Kepala RSUD Datoe Binangkang
( STANDAR Tanggal terbit Kabupaten Bolaang Mongondow
PROSEDUR
OPERASIONAL )
Dr. Erman Paputungan
NIP. 19800101 200604 1 019
PENGERTIAN Gejala yang bisa ditimbulkan akibat pemakaian OAT dan cara
penanggulangannya
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mengetahui efek samping
yang kemungkinan bisa timbul akibat pemakaian OAT.
1. Surat keputusan Kepala Rumah Sakit Nomor: 800/RSUD/1/2019, tentang
Kebijakan Panduan TB-DOTS pada RSUD Datoe Binangkang Kabupaten
KEBIJAKAN Bolaang Mongondow
2. Pedoman Nasional Pengendalian TB
Efek samping ringan OAT :
1. Rifampicin ( R ) dapat menyebabkan mual, sakit perut, tidak ada nafsu
makan, warna kemerahan pada air seni ( Urine )
Penanganan :
Semua OAT sebaiknya diminum malam sebelum tidur, jelaskan ke pasien
bahwa kemerahan pada air seni itu tidak berbahaya hanya warna dari
obat.
2. Pirazinamid (PZA) dapat menimbulkan nyeri sendi
Penanganan
Beri aspirin atau parasetamol
3. Insonizid ( INH ) dapat menimbulkan kesemutan sampai rasa terbakar di
kaki
Penanganan :
PROSEDUR Beri vitamin B6 ( piridoxin ) 100 Mg per hari
Efek samping berat OAT :
1. Semua jenis OAT bisa menimbulkan efek samping agal dan kemerahan
di kulit
Penanganan :
Berikan anti hustamin, bila terjadi kemerahan di kulit, hentikan semua
OAT, tunggu sampai kemerahan kulit tersebut hilang
2. Steptomisin dapat menimbulkan gangguan keseimbangan dan tulisan
Penanganan :
Hentikan pemberian steptomisin
3. Ethambutol dapat menimbulkan gangguan penglihatan
Penanganan :
Hentikan pemberian ethembutol
EFEK SAMPING OBAT DAN PENANGGULANGANNYA
RSUD DATOE
BINANGKANG
4. Hampir semua OAT bisa menimbulkan efek samping bingung dan
muntah-muntah
Penanganan : hentikan semua OAT segera lakukan tes fungsi hati
1. Instalasi Farmasi
UNIT TERKAIT
2. Instalasi Laboratorium
TATA LAKSANA PASIEN TIDAK TERATUR BEROBAT
RSUD DATOE
BINANGKANG
Ditetapkan,
SPO Kepala RSUD Datoe Binangkang
( STANDAR Tanggal terbit Kabupaten Bolaang Mongondow
PROSEDUR
OPERASIONAL )
Dr. Erman Paputungan
NIP. 19800101 200604 1 019
PENGERTIAN Proses penatalaksanaan pasien yang tidak teratur makan obat.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menentukan tindak lanjut
terhadap pasien yang berobat tidak teratur atau putus berobat.
1. Surat keputusan Kepala Rumah Sakit Nomor: 800/RSUD/1/2019, tentang
Kebijakan Panduan TB-DOTS pada RSUD Datoe Binangkang Kabupaten
KEBIJAKAN Bolaang Mongondow
2. Pedoman Nasional Pengendalian TB
1. Tindakan pasienyang putus berobat kurang dari 1 bulan :
a. Lacak pasien
b. Diskusikan dengan pasien untuk cari pemecahan masalah mengapa
berobat tidak teratur.
c. Lanjutkan pengobatan sampai seluruh dosis selesai
2. Tindakan pada pasien yang putus berobat antara 1 – 2 bulan
a. Tindakan pertama
1) Lacak pasien
2) Diskusikan dan cari pemecahan masalah
3) Periksa dahak SPS dan lanjutkan pengobatan sambil menunggu
hasilnya
b. Tindakan selanjutnya didasarkan pada hasil pemeriksaan dahak, bila :
PROSEDUR 1) Hasil BTA (-)/ TB extra paru, lanjutkan pengobatan sampai seluruh
dosis selesai.
2) Satu atau lebih sediaan hasilnya BTA (+), lama pengobatan
sampai seluruh dosis selesai, lama pengobatan 5 bulan atau lebih
jika pasien sebelumnya dengan kategori 1 maka dimulai dengan
kategori 2. Jika pasien sebelumnya dengan kategori 2, maka
pasien dirujuk (kasus kronik)
3. Tindakan pada pasien yang putus berobat lebih dari 2 bulan (DEFAULT)
a. Tindakan pertama
1) Periksa dahak SPS
2) Diskusikan dan cari pemecahan masalah
3) Hentikan pengobatan
b. Tindakan selanjutnya didasarkan pada hasil pemeriksaan dahak, bila:
TATA LAKSANA PASIEN TIDAK TERATUR BEROBAT
RSUD DATOE
BINANGKANG
1) Hasil BTA (-) / TB ekxtra paru, pengobatan dihentikan, dan pasien
di observasi, bila gejalanya semakin parah perlu dilakukan
pemeriksaan kembali (SPS)
2) Satu atau lebih sediaan hasilnya BTA (+), untuk pasien yang
sebelumnya diobati dengan kategori 1 maka dimulai dengan
kategori 2, untuk pasien yang sebelumnya diobati dengan kategori
2 maka rujuk pasien (kasus kronik).
RSUD DATOE
BINANGKANG
Ditetapkan,
SPO Kepala RSUD Datoe Binangkang
( STANDAR Tanggal terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL )
dr. Erman Paputungan
NIP. 19800101 200604 1 019
Pasien dikatakan mangkir berobat bila yang bersangkutan tidak datang untuk
PENGERTIAN periksa ulang / mengambil obat pada waktu yang telah ditentukan
RSUD DATOE
BINANGKANG
Ditetapkan,
Kepala RSUD Datoe Binangkang
SPO
Tanggal terbit
( STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL )
dr. Erman Paputungan
NIP. 19800101 200604 1 019
PENGERTIAN Jejaring yang dibuat di dalam rumah sakit yang meliputi seluruh unit yang
menangani pasien tuberkulosis
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mengkoordinasikan
pelayanan pasien TB dalam satu wadah yaitu Unit DOTS
KEBIJAKAN 1. Surat keputusan Kepala Rumah Sakit Nomor: 800/RSUD/1/2019, tentang
Kebijakan Panduan TB-DOTS pada RSUD Datoe Binangkang Kabupaten
Bolaang Mongondow
2. Pedoman Nasional Pengendalian TB
1. Pasien dengan suspek TB dapat datang ke Poli Umum / UGD atau Poli
Spesialis (Penyakit Dalam, Paru, Jantung, Anak, Bedah, Obsgyn, THT,
Mata, Syaraf, dll)
2. Suspek TB dikirim untuk dilakukan pemeriksaan penunjang (laboratorium
Mikrobiologi, PK, PA, dan Radiologi)
3. Hasil pemeriksaan penunjang dikirim ke Dokter yang bersangkutan.
Diagnosis dan klasifikasi dilakukan oleh dokter poliklinik masing-masing
atau Unit DOTS
4. Setelah diagnosis TB ditegakkan, pasien dikirim ke Unit DOTS untuk
registrasi (bila pasien meneruskan pengobatan di rumah sakit tersebut),
penentuan PMO, penyuluhan dan pengambilan obat, pengisian Kartu
Pengoatan TB (TB 01) bila pasien tidak menggunakan obat paket,
PROSEDUR pencatatan dan pelaporan dilakukan di poliklinik masing-masing
kemudian dilaporkan ke Unit DOTS.
5. Bila ada pasien TB yang dirawat di ruang perawatan, petugas ruang
perawatan menghubungi Unti DOTS untuk registrasi pasien bila pasien
meneruskan pengobatan di rumah sakit tersebut. Paket OAT dapat
diambil di Unit DOTS.
6. Pasien TB yang dirawat inap, saat akan keluar dari RS harus melalui Unit
DOTS untuk konseling dan penanganan lebih lanjut dalam
pengobatannya
7. Rujukan/pindah dari / ke UPK lain, berkoordinasi dengan Unit DOTS
UNIT TERKAIT Unit DOTS, Poli Umum, Poli Spesialis, UGD, Rawat Inap, Laboratorium,
Radiologi, Framasi, Rekam Medis, PKMRS.
JEJARING EKSTERNAL
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/1
RSUD DATOE
BINANGKANG
Ditetapkan,
SPO Kepala RSUD Datoe Binangkang
( STANDAR Tanggal terbit Kabupaten Bolaang Mongondow
PROSEDUR
OPERASIONAL )
Dr. Erman Paputungan
NIP. 19800101 200604 1 019
Jejaring yang dibangun antara Dinas Kesehatan, Rumah Sakit, Puskesmas
PENGERTIAN dan UPK lainnya dalam penanggulangan TB dengan strategi DOTS.
RSUD DATOE
BINANGKANG
Ditetapkan,
SPO Kepala RSUD Datoe Binangkang
( STANDAR Tanggal terbit Kabupaten Bolaang Mongondow
PROSEDUR
OPERASIONAL )
Dr. Erman Paputungan
NIP. 19800101 200604 1 019
Pelayanan pasien TB di IGD sesudah didiagnosis dan mendapatkan tindakan
PENGERTIAN kemudian akan di rawat jalan atau di rawat inap
RSUD DATOE
BINANGKANG
Ditetapkan,
SPO Kepala RSUD Datoe Binangkang
( STANDAR Tanggal terbit Kabupaten Bolaang Mongondow
PROSEDUR
OPERASIONAL )
Dr. Erman Paputungan
NIP. 19800101 200604 1 019
PENGERTIAN Pelayanan pasien TB di rawat jalan yang meliputi pasien baru dan pasien
ulangan dari poli umum IGD dan poli spesialis.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menjaring tersangka
pasien TB, menegakkan diagnosis dan mengirim pasien ke unit DOTS
1. Surat keputusan Kepala Rumah Sakit Nomor: 800/RSUD/1/2019, tentang
KEBIJAKAN Kebijakan Panduan TB-DOTS pada RSUD Datoe Binangkang Kabupaten
Bolaang Mongondow
2. Pedoman Nasional Pengendalian TB
1. Pasien dengan suspek TB dapat datang ke Poli Umum / UGD atau Poli
Spesialis (Penyakit Dalam, Paru, Jantung, Anak, Bedah, Obsgyn, THT,
Mata, Syaraf, dll) Suspek TB dikirim ke unit DOTS untuk dilakukan
pemeriksaan penunjang (laboratorium Mikrobiologi, PK, PA, dan
Radiologi)
2. Suspek TB dikirim ke unit DOTS untuk dilakukan pemeriksaan penunjang
(laboratorium Mikrobiologi, PK, PA, dan Radiologi)
3. Unit DOTS memberikan TB 05 untuk dikirim ke unit laboratorium
4. Unit laboratorium memberikan satu pot sputum sambil menjelaskan
pasien cara dan tempat pengambilan sputum sewaktu pertama
5. Setelah mendapatkan sputum sewaktu pertama pasien menyerahkan ke
unit laboratorium
6. Unit laboratorium memberikan satu pot sputum untuk dibawa pulang
karena akan diambil dahak pagi dan diantar keesokan hari nya
7. Keesokan harinya pasien mengantar sputum pagi ke unit laboratorium
PROSEDUR dan memberikan pot sputum untuk mengambil sputum sewaktu ke dua
8. Setelah hasil selesai, pasien membawa hasil pemeriksaan ke unit DOTS
9. Bila pasien/ keluarga menghendaki pengobatan tetap dilanjutkan di
Rumah Sakit maka petugas di Unit DOTS akan mulai memberikan OAT
DOTS mulai hari tersebut
No. Dokumen No. Revisi Halaman
DOTS/05/III/2015 00 2/2
RSUD DATOE
BINANGKANG
Pendaftaran,Rekam Medis, Poli Umum, IGD, Poli Spesialis, Laboratorium
UNIT TERKAIT dan radiologi
PELAYANAN PASIEN TB DIRAWAT INAP
RSUD DATOE
BINANGKANG
setelah satu jam pengambilan dahak pagi dan setelah makan pagi atau
telah melakukan aktivitas.
10. Setelah hasil selesai perawat ruangan melaporkan ke unit DOTS ( hasil
positif atau negatif)
11. Bila sudah ditegakkan diagnosis TB baik secara mikroskopis maupun
radiologis, dan pasien tidak ada komplikasi gangguan pada fungsi hati
dan ginjal maka pasien dapat diobati dengan OAT DOTS.
12. Sebelum pasien diobati dengan OAT DOTS, petugas di Unit DOTS akan
meminta komitmen/kesepakatan dengan keluarga pasien apakah
pengobatan nantinya setelah pulang dari perawatan akan dilanjutkan di
Rumah Sakit atau di Puskesmas setempat.
13. Bila pasien/ keluarga menghendaki pengobatan tetap dilanjutkan di
Rumah Sakit maka petugas di Unit DOTS akan mulai memberikan OAT
DOTS sejak dari perawatan di rawat inap.
14. Bila pasien/ keluarga menghendaki pengobatan akan di lanjutkan
kepuskesmas setempat maka unit DOTS akan tetap memberikan OAT
DOTS selama perawatan dan akan merujuk ke puskesmas setempat jika
pasien pulang.
15. Setiap pasien akan pulang, perawat ruangan melaporkan ke Unit DOTS.
UNIT TERKAIT Seluruh ruang perawatan rawat inap
RSUD DATOE
BINANGKANG
3. Informasi penting yang perlu dipahami PMO untuk disampaikan pada
pasien dan keluarganya meliputi :
a. TB disebabkan kuman, bukan penyakit keturunan atau kutukan
b. TB dapat disembuhkan dengan berobat teratur
c. Cara penularan TB, gejala-gejala yang mencurigakan dan cara
pencegahannya
d. Cara pemberian penboatan pasien (tahap intensif dan lanjutan)
e. Pentingnya pengawasan supaya pasien berobat secara teratur
f. Kemungkinan terjadinya efek samping obat dan perlunya segera
meminta pertolongan ke Fasyankes
UNIT TERKAIT UNIT DOTS
KETERSEDIAAN OAT