Anda di halaman 1dari 2

REVIEW JURNAL

Judul Hysterosalpingography: Technique and Applications


Jurnal Elservier
Volume & Halaman Vol. 38/ 199-205
Tahun Sep.2009
Penulis Athanasios Chalazonitis, MD, PhD, MPH, Ioanna Tzovara, MD, Fotios
Laspas, MD, MSc, Petros Porfyridis, MD, Nikos Ptohis, MD, PhD,
Georgios Tsimitselis, MDd
Reviewer Riska Afisatul Azizah
Tanggal 28 Februari 2021

Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui bagaimana teknik


pemeriksaan Histerosalpiografi
Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan adalah Kajian pustaka dimana
penulis melakukan study pustaka atau pengumpulan data dengan
sumber- sumber yang relevan yang berkaitan dengn penelitiannya.
Langkah Penelitian Teknik pemeriksaan histero salpiografi
1. Persiapan pasien
Pasien tidak dalam keadaan hamil, pemeriksaan histero
salpiografi dilakukan pada paruh siklus menstruasi setelah
pendarahan berhenti. Pasien tidak boleh melakukan hubungan
seksual tanpa pelindung dari tanggal haid sampai selesai
pemeriksaan.
2. Teknik kataterisasi
pasien menepatkan diri pada mesin fluoroskopi dalam posisi
pemeriksaan ginekologi. Area genital luar dibersihkan dengan
antiseptik, vagina diatasi sengan dilator genekologi. Leher rahim
di alokasikan dengan larutan yodium. Ostium serviks uterus
bagian luar dipasang kateter.
3. Media kontras
Mengunakan media kontras yang larut air beryodium
4. Tampilan radiologis
Satu radiografi panggul konvensional (pada film radiologis 24
30 cm) diperlukan sebelum media kontras dimasukkan ke dalam
rongga uterus sehingga massa atau kalsifikasi yang mungkin
terjadi tidak akan mempersulit interpretasi gambar. penanda
logam ditempatkan di satu sisi panggul untuk menunjukkan sisi
kanan atau kiri pasien. Selanjutnya, pemeriksaan dilakukan di
bawah kendali fluoroskopi sehingga radiografi dapat dilakukan
selama pengisian rongga rahim (biasanya 2-3 cm 3 media
kontras cukup) dan lagi selama pengisian tuba falopi. Akhirnya,
setelah pengangkatan salpingographer, kami secara radiografis
memeriksa keberadaan media kontras di rongga peritoneum.
Jumlah total media kontras yang disuntikkan tidak boleh
melebihi 10 mL.
5. Komplikasi
Dua komplikasi paling umum adalah nyeri dan infeksi .
efek sampingnya yaitu kontraksi uterus akibat ketidak
nyamanan masuknya media kontras ke dalam rongga rahim,
infeksi post prosedur, reaksi vasovogal, elevasi endometrium,
perforsi uterus dan ruptur tuba, intravasasi vena atau limpatik
pada media kontras, reaksi media kontra seperti kejang, paparan
radiasi ke ovarium.

Hasil Penelitian Hasil penelitian ini adalah:


Indikasi dan kontraindikasi: HSG digunakan terutama dalam evaluasi
infertilitas, meskipun ada modalitas pemeriksaan lain tetapi HSG
merupakan prosedur terbaik untuk pencitrran tuba falopi. Motede ini
juga dapat digunakan pada kasus lain seperti nyeri pada saluran
panggul, kelainan bawaan/ anatom, anomalis siklus mentruasi,
mentruasi abnormal dan juga dapat digunakan sebagai kontrol pra
operasi pada wanita yang akan menjalani operasi tuba/ rahim.
Kontraindikasi utama dalam pemeriksaan ini adalah kemungkinan
kehamilan.
Kekuatan Kekuatan penelitian ini adalah :
Penelitian 1. Penggunaan bahasa dan analisis yang dilakukan mudah
dipahami.
2. Penulis detail dalam memberikan hasil yang didapat.
3. Teori yang relevan dan model analisis yang digunakan tepat.

Kelemahan Kelemahan penelitian ini adalah Metode dan tujuan penelitian dalam
Penelitian artikel tidak di cantumkan dengan jelas
Kesimpulan HSG sebagai pemeriksaan infertilitas adalah cara akurat untuk
mengakses rongga rahim dan pentesi tuba. HSG memiliki sensitifitas
yang rendah untuk diagnosis adhesi panggul, oleh karena itu tidak
dapat menggantikan laporasoscopi.

LINK JURNAL

https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0363018808000200

Anda mungkin juga menyukai