Anda di halaman 1dari 7

BIG DATA GOJEK

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktikum Sistem Informasi Manajemen

Disusun Oleh:
Muhammad Rizal Nurfawansa (13119043)
Sekar Ayu Kusuma Wardani (13119055)
Salsa Febiyanty Gumulya (13119053)

2 TRANSPORTASI B

LABORATORIUM INFORMATION & COMMUNICATION TECHNOLOGY


PROGRAM STUDI MANAJEMEN TRANSPORTASI
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN LOGISTIK INDONESIA
2021
Profil Gojek

PT. Gojek Indonesia (Go-jek), pertama kali didirikan oleh Nadiem Makarim pada tahun
2010. Go-Jek adalah perusahaan berjiwa sosial yang memimpin revolusi industri transportasi
Ojek. Go-Jek bermitra dengan para pengendara Ojek berpengalaman di Jakarta, Bandung, Bali
& Surabaya dan menjadi solusi utama dalam pengiriman barang, pesan antar makanan,
berpergian dan berpergian di tengah kemacetan. Tukang ojek yang bernaung di GoJek juga
sudah mencapai 7.500 driver di wilayah Jabodetabek saja.

Dengan perkembangannya yang pesat ini, kabarnya Go-Jek telah menuai prestasi sebagai
Juara 1 dalam kompetisi bisnis Gobal Entrepreneurship Program Indonesia (GEPI) di Bali.
Selain itu, Go-Jek telah memperoleh berbagai penghargaan dari komunitas bisnis maupun
sosial. Di situs resminya; Go-Jek memberikan layanan jasa kurir (pengiriman 90 menit ke mana
saja di kota), Jasa transportasi (harga transparan, topi mandi dan masker gratis), Jasa
pengiriman makanan (mengantarkan makanan favorit Anda di bawah 60 menit di Jabodetabek)
dan Jasa belanja dengan nominal dibawah 1 juta rupiah (belanja makanan, tiket, obat apapun
dibawah RP 1.000.000. kami akan membayarnya dulu).
Go-Jek dapat dipesan melalui Aplikasi Go-Jek yang dapat diunduh melalui Play Store
maupun toko aplikasi. Dalam waktu 1 bulan aplikasi ini sudah berhasil mencapai 150 ribu
unduhan, dengan rating 4,4 dari 5 bintang. Untuk pembayarannya pun memiliki 2 cara yaitu
tunai atau menggunakan Go-Jek Credit. Go-Jek Credit adalah metode pembayaran GO-Jek
yang dibuat tanpa uang tunai dan dapat digunakan untuk membayar semua layanan. Hingga
bulan Juni 2015, aplikasi GO-JEK sudah dapat sebanyak 400 ribu kali di Google Play pada
sistem operasi Android.
Visi:
Memperbaiki struktur transportasi di Indonesia, Membantu membantu masyarakat dalam
melaksanakan pekerjaan-hari seperti pengiriman dokumen, belanja harian dengan
menggunakan layanan fasilitas kurir, serta turut mensejahterakan kehidupan tukang ojek di
Indonesia Kedepannya.
Misi:
1. Menjadi acuan pelaksanaan dan tata kelola struktur transportasi yang baik dengan
kemajuan teknologi.
2. Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada pelanggan.
3. Membuka Lapangan Kerja Selebar-lebarnya bagi masyarakat Indonesia.
4. Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan dan sosial.
5. Menjaga Hubungan baik dengan berbagai pihak yang terkait dengan usaha ojek online.
Dengan Visi dan Misi tersebut, Go-Jek berharap dapat ikut menstabilkan Kedepannya
perekonomian di Indonesia juga dapat membantu mewujudkan negara indonesia yang lebih
bermartabat.
BIG DATA GOJEK
1. IMPLEMENTASI BIG DATA PADA GOJEK

Gojek merupakan perusahaan start-up dengan jumlah pengguna yang besar, dan sudah pasti
memiliki data mentah dengan jumlah yang besar pula. Data mentah tersebut akan diolah dan
dianalisa menjadi informasi yang berguna bagi perusahan itu sendiri. Dalam sistemnya, Gojek
mengelompokkan data berdasar jenis-jenis jasanya seperti Go-food, Go-ride, Go-car, dll. Data
dikelompokkan juga berdasarkan unit bisnis seperti pemasaran, keuangan, operasional, dsb.
Serta mengelompokkan data berdasar jenis acara seperti pemesanan, penawaran, dan
pembatalan.

Big Data Gojek akan menganalisis data yang masuk dan dikonversikan oleh divisi Data
Science. Divisi ini bertugas mengamati, memilah, mengurai, mengelompokkan, dan
menganalisis sehingga divisi lain mendapatkan informasi berkaitan dengan produk dan
Langkah strategi.

2. EKOSISTEM BIG DATA DALAM GOJEK

Dalam Ekosistem Big Data pada Gojek, Gojek menggunakan infrastruktur yang beragam.
Yang terbaru, Gojek telah mengimplementasikan Google BigQuery dan Google Cloud Storage
untuk proses warehousing mereka. Hal ini dianggap efisien karena mereka hanya perlu
membayar biaya bulanan saja dengan menyewa Virtual Private Server tanpa harus membangun
infrastruktur sendiri.
Aplikasi dan backend Gojek menggunakan beberapa DBMS, seperti MongoDB, PostgreSQL,
dan MySQL (walaupun pada kabar terbaru mereka beralih menggunakan MariaDB). Seluruh
DBMS ini memiliki fungsinya masing-masing. Aplikasi Gojek sendiri menggunakan Postgre.
RDBMS ini dipilih karena Postgre mendukung open connection yang lebih besar dibandingkan
MySQL. Backend Gojek yang dibangun dalam bahasa Ruby memfasilitasi penggunaan basis
data yang beragam, sehingga mereka menggunakan Apache Kafka sebagai agregator data
source ke ETL.

Data tersebut diproses terlebih dahulu melalui ETL process (Extract,Transform, Load). Dalam
proses ini, Gojek memanfaatkan Pentaho, Python,Logstash, dan Java. Tentu saja fungsi dari
seluruh komponen ini berbeda- beda. Pentaho berfungsi untuk melakukan proses ETL multi-
node lalu datadi-passing ke BigQuery.

Python berfungsi untuk proses machine learning, karena machine learningmemiliki efisiensi
tinggi dalam melakukan proses transform. Logstash merupakan bagian dari Elastic, bersama
dengan Elastic Search dan ElasticKibana. Kegunaan yang paling terlihat dari Logstash adalah
log processing pada server Gojek.Tahap selanjutnya adalah warehousing. Gojek telah
mengimplementasikanGoogle

BigQuery dan Google Cloud Storage. Google BigQuery memfasilitasi Gojek untuk me-request
data menggunakan Google Querydengan waktu pemrosesan kurang dari 20 detik. Tentu saja
proses ini akanmenghemat waktu dan infrastruktur karena seluruh proses dijalankan
dicloud.Google Cloude Storage sendiri mirip dengan Amazon Web Service S3(digunakan oleh
Traveloka dan Tiket.com). Fungsinya adalah menjadi datawarehouse dari seluruh data Gojek.
Tujuan dari implementasi ini adalahuntuk membangun kekuatan backend yang besar sehingga
tidak mengganggu proses bisnis yang ada.

Tahap terakhir adalah data presentation. Di tahap ini, Gojek melakukan datavisualization untuk
diarahkan menjadi informasi yang berguna bagi C-level.Gojek menggunakan Tableau sebagai
data visualization platform. Tableaumenghasilkan bagan dan grafik yang berisi informasi dari
data yang diolahGojek. Tableau memiliki fungsionalitas yang tinggi dan dapat
beroperasilangsung dengan Google Cloud Storage
3. MANFAAT BIG DATA DALAM GOJEK

Dari big data ini Go-Jek bisa melihat perilaku kebiasaan pengguna mereka, dalam hal ini
konsumen dan mitra pengemudi, yang nantinya akan diolah dan dianalisis agar menjadi
informasi yang berfaedah untuk perusahaan.

Go-Jek juga selalu membuat insight agar mereka dapat menentukan fitur mana yang
diprioritaskan, produk apa yang harus dibuat berdasarkan data tersebut.

Segala interaksi yang dilakukan pengguna dalam aplikasi Go-Jek dapat diketahui dalam big
data, mulai dari tombol apa yang biasa ditekan pengguna, bagaimana alur yang dilakukan
pengguna untuk menyelesaikan pesanan, hingga bagaimana pengguna mencari merchant
favorit di Go-Food.

Dari pola perjalanan dan pesanan yang setiap hari dilakukan oleh pelanggan, Go-Jek
menganalisis dan dapat menebak di mana lokasi pelanggan saat itu, dan akan ke mana ia pergi.
Olah data dan analisis data ini tidak hanya di bagian pengguna, tetapi juga pada bagian mitra
pengemudi. Go-Jek melakukan sejumlah langkah untuk membantu mitra meningkatkan
kesejahteraan, dan salah satu langkah nyata yang telah diberikan adalah Program Swadaya
untuk para mitra.

pertumbuhan pesat di Go-Jek yang kini bernilai lebih dari 3,75 miliar dolar AS dan ini
mencerminkan produk mereka semakin disukai pengguna

Bagi pelanggan Go-Jek, setiap membuka aplikasi itu lalu memilih Go-Ride atau Go-Car, di
kolom lokasi penjemputan seringkali sudah terisi alamat. Sementara di kolom tujuan, ada tiga
alamat yang salah satunya adalah tujuan si pelanggan. Isian pada kolom penjemputan dan
tujuan itu biasanya tepat, meski sesekali keliru. Jika sudah tepat, si pelanggan tak perlu repot-
repot memasukkan lagi secara manual. Ia cukup hanya menekan tombol pesan atau order.

Dari pola perjalanan dan pesanan yang setiap hari dilakukan si pelanggan, Go-Jek menganalisis
dan menebak di mana lokasi si pelanggan saat itu, dan akan ke mana ia pergi. Go-Jek punya
tim khusus yang pekerjaannya menganalisis data hingga tebakan bisa benar.

Hal lain yang bisa dilakukan Go-Jek dengan big data yang berisi data behaviour konsumen
adalah mengatur siapa mendapatkan pesanan apa. Nadiem menyadari, driver yang menjadi
mitra Go-Jek kerap memilih-milih pesanan. Ada driver yang menghindari pesanan di restoran
tertentu di jam-jam tertentu. Adapula yang kerap membatalkan pesanan jika mendapat pesanan
ke arah tertentu.

Big data bisa digunakan untuk mengatur agar driver mendapatkan pesanan yang tidak akan
dibatalkannya. Misal, driver A tidak pernah mau ambil pesanan di satu restoran pada jam 7-9
malam. Maka ke depan, driver itu tak akan diberikan lagi pesanan Go-Food di restoran itu.

Penggunaan big data oleh Go-Jek tentu akan mempermudah konsumen dan menguntungkan
perusahaan secara bisnis.

Anda mungkin juga menyukai