Anda di halaman 1dari 5

JURNAL PERIKANAN

ISSN: 2502-5066 (Online)


ISSN: 0853-6384 (Print)
Vol. 21 (1), 47-51
UNIVERSITAS GADJAH MADA DOI 10.22146/jfs.43699
Terakreditasi Ristekdikti No: 30/E/KPT/2018

Hidrolisat Kuda Laut (Hippocampus kuda) dan Uji Aktivitas Antiinflamasi dengan
Metode Penghambatan Denaturasi Protein
Seahorse Hydrolisate (Hippocampus kuda) and Anti-Inflammatory Activity Test with
Protein Denaturation Inhibition Method
Nur Azizah Nasution, Mala Nurilmala* & Asadatun Abdullah
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor, Bogor
*Corresponding author, email: mnurilmala@ipb.ac.id

Submitted 20 February 2019 Revised 02 April 2019 Accepted 07 June 2019

Abstrak Kuda laut merupakan biota laut yang memiliki nilai komersial dan dimanfaatkan sebagai ikan hias dan
bahan obat tradisional. Pemanfaatan kuda laut sampai saat ini masih belum diteliti secara luas, terutama dalam
bentuk hidrolisat. Hidrolisat kuda laut diketahui memiliki khasiat dalam aktivitas biologis. Penelitian ini bertujuan
untuk mengidentifikasi kuda laut secara morfometrik, menentukan enzim terpilih berdasarkan derajat hidrolisis
dan menentukan aktivitas antiinflamasi hidrolisat. Hasil identifikasi morfometrik menunjukkan ciri-ciri morfologi
Hippocampus kuda yaitu jumlah cincin tubuh 12 unit, cincin ekor 35 unit, tonjolan mata dan pipi sebanyak 1 unit,
rata-rata panjang kepala 3,5 cm, jumlah cincin tubuh pada sirip dorsal 3 unit. Derajat hidrolisis kuda laut terbaik
yaitu hidrolisis protein menggunakan enzim alkalase sebesar 42,49%. Aktivitas antiinflamasi tertinggi pada
hidrolisat kuda laut memiliki % inhibisi sebesar 42,88%.
Kata kunci: Alkalase; derajat hidrolisis; enzim; inhibisi; morfometrik

Abstract Seahorse is marine biota that have commercial value and used as ornamental fish and traditional medicinal
ingredients. Utilization of seahorses has still not been extensively studied, especially in the form of hydrolysates.
Hydrolysates of seahorses are known to have efficacy in biological activity. This study was conducted to identify
seahorse morphometrics, determine selected enzymes based on the degree of hydrolysis and determine the anti-
inflammatory activity of hydrolysates. The results showed that morphometric identification showed morphological
characteristics of Hippocampus kuda, namely the number of body rings 12 units, tail ring 35 units, eye protrusion
and cheeks as much as 1 unit, average head length of 3.5 cm, number of body rings on dorsal fin 3 units. The
best degree of hydrolysis of seahorses is protein hydrolysis using alkalase enzyme of 42.49%. The highest anti-
inflammatory activity on sea horse hydrolyzate has %inhibition of 42.88%.
Keywords: Alcalase; degree of hydrolysis; enzyme; inhibition; morphometrics
PENDAHULUAN prostat (Zhang et al., 2001), meningkatkan jumlah sperma
(spermatogenesis) (Xu et al., 2003), memiliki aktivitas anti
Kuda laut (Hippocampus kuda) merupakan salah satu bakteri terhadap Klebsilla pneumoniae, Vibrio cholerae
komoditas perikanan yang memiliki nilai komersial dan dan Staphylococcus aureus (Kumaravel et al., 2010),
banyak diperdagangkan. Kuda laut dapat dimanfaatkan meningkatkan kadar hemaglobin darah (Adam et al., 2014)
sebagai ikan hias, souvenir dan bahan dasar obat-obatan aktivitas anti kelelahan (Kang et al., 2017) dan memiliki
tradisional yang diyakini dapat mengobati beberapa aktivitas antioksidan sebesar 24,04% (Sanaye et al., 2014).
penyakit. Kuda laut tersebar luas di seluruh dunia
termasuk di perairan Indonesia. Menurut data yang ada, Kuda laut memiliki kandungan kimia secara dry basis
negara‑negara pengekspor kuda laut terbesar adalah dengan kadar protein sebesar 70,70%, kadar lemak 1,71%,
Thailand, Filipina, Indonesia, India, Vietnam dan Australia. kadar abu sebesar 20,92% dan mengandung mineral Zn
Konsumsi kuda laut di wilayah Asia menempati posisi sebesar 38,15 (µg/g) (Lin et al., 2008). Kandungan protein
tertinggi yaitu mencapai 45 ton atau sekitar 16 juta ekor yang tinggi dari kuda laut ini berpotensi untuk dijadikan
per tahun (FAO, 2010). Pada tahun 2004-2011 CITES produk hidrolisat protein dari kuda laut.
(Convention on International Trade in Endangered Species of Hidrolisat protein merupakan produk yang dihasilkan dari
Wild Fauna and Flora) melaporkan perdagangan kuda laut penguraian protein menjadi peptida dan asam amino
di Indonesia berkisar 2.000.000-45.000.000 ekor per tahun melalui proses hidrolisis oleh asam, basa, dan enzim. Salah
(Foster et al., 2016). satu enzim yang digunakan dalam pembuatan hidrolisat
Kuda laut berkhasiat sebagai bahan pengobatan tradisional protein adalah protease. Menurut Haslaniza et al. (2010),
di Cina secara turun temurun dan dipercaya dapat penggunaan enzim dalam menghidrolisis protein dianggap
memperkuat stamina. Berbagai manfaat kuda laut sudah paling aman dan menguntungkan karena kemampuan
dilakukan beberapa peneliti. Kuda laut dapat memperbaiki enzim dalam menghidrolisis protein dapat menghasilkan
perubahan histologis vesikula seminalis dan kelenjar produk hidrolisat yang terhindar dari perubahan dan

© 2019 Jurnal Perikanan Universitas Gadjah Mada. This article is distributed


under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International license.
Nasution et al., 2019

kerusakan produk. hidrolisis. Kemudian di sentrifugasi pada kecepatan 6000


g selama 30 menit pada suhu 4°C untuk memisahkan
Peptida-peptida yang merupakan hasil hidrolisis dari
supernatant dan pelet. Selanjutnya supernatant di freeze
protein memiliki aktivitas biologi yang penting untuk
dryer pada suhu -50°C.
kesehatan manusia. Peptida bioaktif hidrolisat kuda laut
memiliki aktivitas antikelelahan (Guo et al., 2017; Kang et Perhitungan derajat hidrolisis
al., 2017), memberikan pengaruh terhadap neuroprotektif Analisis derajat hidrolisis berdasarkan Baharrudin et al.
(Pangestuti, 2013), dan memiliki aktivifitas antiinflamasi (2016) dilakukan dengan metode titrasi formol melalui
(Ryu et al., 2010). Inflamasi adalah suatu respon yang pembandingan nilai N-terasimilasi terhadap nilai total
ditimbulkan oleh cedera atau kerusakan pada jaringan nitrogen sampel. Derajat hidrolisis dihitung berdasarkan
yang berfungsi untuk menghancurkan atau mengurangi persentase rasio trichloroacetic acid (TCA). Sampel yang
agen pencendera maupun jaringan yang cedera (Erlina et digunakan yaitu 10 mL hidrolisat protein ditambahkan TCA
al., 2007). Obat yang biasa digunakan untuk pengobatan 20% (b/v) sebanyak 10 mL. Campuran tersebut kemudian
inflamasi jika dikonsumsi dalam jangka panjang dapat didiamkan selama 30 menit agar terjadi pengendapan,
menimbulkan efek samping seperti luka pada lambung, kemudian disentrifugasi (kecepatan 6000 g, selama 30
menurunnya imunitas terhadap infeksi, osteoporosis, menit). Supernatannya lalu dianalisis kadar nitrogennya
gangguan ginjal dan anemia (Rinayanti et al., 2014), menggunakan metode Kjeldahl (AOAC, 2005). Derajat
sehingga diperlukan obat alternatif yang berasal dari hidrolisis dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
bahan alam. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi
kuda laut secara morfometrik, menentukan enzim Nitrogen terlarut dalam TCA 10%
Derajat hidrolisis (%) = x 100%
terpilih berdasarkan derajat hidrolisis, menentukan Nitrogen total sampel
kandungan asam amino hidrolisat dan menentukan Analisis asam amino (AOAC, 2005)
aktivitas antiinflamasi hidrolisat secara in vitro. Analisis asam amino dilakukan untuk mengetahui jenis dan
Metode pengujian aktivitas antiinflamasi secara in kadar asam amino pada serbuk kuda laut serta hidrolisatnya.
vitro terdiri dari beberapa metode yaitu pelepasan Prinsip analisis asam amino adalah memanfaatkan reaksi
fosforilasi oksidatif (ATP biogenesis terkait dengan pra kolom gugus amino yaitu pereaksi ortoftalaldehida
respirasi), stabilisasi membran eritrosit, stabilisasi (OPA) yang akan bereaksi dengan asam amino primer
membran lisosomal, tes fibrinolitik, agregasi trombosit dalam suasana basa, mengandung merkaptoetanol
dan penghambatan denaturasi protein (Oyedapo et al., membentuk senyawa yang berfluoresensi sehingga dapat
2010). Pada penelitian ini dilakukan pengujian aktivitas dideteksi dengan detector fluoresensi. Proses analisis
antiinflamasi dengan metode penghambatan denaturasi asam amino menggunakan HPLC meliputi: (1) Preparasi
protein dengan Bovine Serum Albumin (BSA). Kelebihan sampel, sampel ditimbang sebanyak 3 mg dan dihaluskan.
pengujian dengan menggunakan metode ini yaitu mudah Sampel yang telah halus dihidrolisis asam menggunakan
digunakan, sampel yang digunakan sedikit, proses analisa HCl 6 N sebanyak 1 mL yang kemudian dipanaskan dalam
cepat, dan merupakan uji pendahuluan untuk skrining awal oven pada suhu 110°C selama 24 jam. Pemanasan dalam
antiinflamasi (Mufidah, 2014). oven dilakukan untuk menghilangkan gas ata udara yang
ada pada sampel agar tidak mengganggu kromatogram
yang dihasilkan. Sampel kemudian dipindahkan ke labu
BAHAN DAN METODE rotary evaporator untuk dikeringkan, ditambah dengan
Persiapan sampel kuda laut HCl 0,01 N dan ditera sampai 5 mL lalu disaring dengan
Pada pembuatan hidrolisat, tahap awal yang dilakukan kertas milipore no. 45. (2) Injeksi sampel ke HPLC, larutan
yaitu pembuatan serbuk kuda laut. Kuda laut dilakukan buffer kalium borat pH 10,4 ditambahkan ke dalam sampel
proses pemisahan daging dengan isi perut. Kemudian dengan perbandingan 1:1, kemudian dimasukkan 50 μL
daging kuda laut di freez dry pada suhu -50°C lalu diperoleh sampel dan ditambahkan 250 μL pereaksi OPA dengan
serbuk kuda laut. perbandingan 1:5. Larutan standar diinjeksikan ke dalam
kolom HPLC sebanyak 5 μL. Tunggu sampai pemisahan
Identifikasi morfometrik semua asam amino selesai, waktu yang diperlukan sekitar
Identifikasi morfometrik kuda laut mengacu pada metode 25 menit. Kondisi alat HPLC saat dilakukan analisis yaitu
Lourie et al. (2004) meliputi beberapa parameter yaitu temperatur 27°C (suhu ruang), jenis kolom HPLC yaitu
panjang tubuh, tonjolan mata, tonjolan dagu, jumlah sirip Ultra techspere (Coloum C-18), kecepatan alir eluen yaitu
insang, jumlah cincin ekor, dan jumlah sirip punggung dari 1 mL/menit, tekanan yaitu 3000 psi, fase gerak yaitu buffer
kuda laut. Karakteristik morfometrik kuda laut diamati dan Na-Asetat dan methanol 95%, detektor yaitu Fluoresensi
disamakan dengan karakteristik yang terdapat pada buku dan panjang gelombang yaitu 254 nm. Kandungan asam
identifikasi Marine Fishes of South-East Asia. amino dalam 100 g bahan dapat dihitung dengan rumus:

Pembuatan hidrolisat luas puncak sampel x konsentrasi standar


Konsentrasi asam amino (μmol) =
Serbuk kuda laut sebanyak 0,2% ditambahkan akuades Luas puncak standard
sebanyak 100 mL. Hidrolisis dilakukan dengan μmol AA x Mr AA x 100%
menggunakan dua enzim berbeda yaitu alkalase pH 8 %AA =
μg sampel
suhu 55°C selama 3 jam (Sari et al., 2017) enzim pancidase Pengujian aktivitas antiinflamasi
pH 7 suhu 48°C selama 12 jam (Arafah, 2017). Setelah Pengujian aktivitas antiinflamasi dilakukan secara in vitro
waktu hidrolisis tercapai, dilakukan inaktivasi enzim pada berdasarkan Williams et al. (2008) dengan pembuatan
suhu 85°C selama 20 menit untuk menghentikan proses pereaksi: (1) Pembuatan Tris Buffer Saline (TBS), sebanyak

48
Jurnal Perikanan Universitas Gadjah Mada 21(1): 41-45

1,21 g tris base dan 8,7 g NaCl lalu dilarutkan dalam 900 merupakan jenis ikan yang sangat berbeda dibandingkan
mL aquadest. Selanjutnya pH diatur sampai pH 6,2-6,5, dengan ikan lainnya. Kepala kuda laut memiliki mahkota,
kemudian ditambahkan aquadest sampai 1000 mL. (2) tubuh agak pipih dan melengkung, seluruh bagian tubuh
Pembuatan 0,2% BSA (Bovine Serum Albumin), sebanyak kuda laut terbungkus oleh lempengan-lempengan tulang
0,2 g Bovine Serum Albumin dan dimasukkan ke dalam atau cincin, terdapat mata kecil dan sama lebar, memiliki
labu ukur 100 mL, Lalu ditambahkan larutan TBS hingga mulut yang panjang seperti pipa Lourie et al., 2004).
volume 100 mL. (3) Pembuatan larutan kontrol negatif,
sebanyak 50µL metanol lalu ditambahkan larutan 0,2% Derajat hidrolisis
BSA ke labu ukur hingga volume 5 mL. (4) Pembuatan Derajat hidrolisis merupakan parameter utama memantau
larutan kontrol positif, sebanyak 100 mg natrium diklofenak reaksi suatu hidrolisis. Proses hidrolisis kuda laut dengan
kemudian dilarutkan dengan methanol ke dalam labu menggunakan alkalase memiliki derajat hidrolisis lebih
ukur 25 mL dan ditambahkan dengan methanol sampai tinggi dibandingkan hidrolisis dengan pancidase. Hidrolisis
25 mL. (5) Pembuatan larutan uji, sebanyak 0,5 g sampel dengan pancidase memiliki nilai derajat hidrolisis sebesar
dan dilarutkan dalam metanol didalam labu ukur 25 mL, 20,42% sedangkan menggunakan alkalase sebesar
kemudian ditambah dengan pelarut sampai volume 25 42,49%. See et al. (2011) menyatakan nilai derajat hidrolisis
mL. (6) Pengukurun aktivitas antiinflamasi, larutan uji dipengaruhi oleh jenis enzim. Enzim yang ditambahkan
dipipet 50µL kemudian ditambahkan larutan 0,2% BSA ke dalam substrat akan terserap pada partikel yang
sampai mencapai volume 5 mL, kemudian diinkubasi tersuspensi dan enzim yang tersuspensi akan berikatan
pada suhu 25°C selama 30 menit, lalu dipanaskan selama dengan peptida. Ryu et al. (2010) melaporkan bahwa kuda
5 menit pada suhu 72°C, kemudian didiamkan selama laut (Hippocampus kuda) yang dihidrolisis menggunakan
25 menit suhu 23°C. Setelah dingin, larutan divortex dan alkalase paling efektif dibandingkan dengan enzim protease
diukur absorbansi dengan spektrofotometri Uv-Visible lainnya seperti papain dan tripsin. Menurut Charoenphun
pada panjang gelombang 660 nanometer. Perhitungan et al. (2013) semakin tinggi derajat hidrolisis menunjukkan
persentase penghambatan denaturasi protein diukur proses hidrolisis yang efektif dalam memecah ikatan
dengan menggunakan rumus sebagai berikut: peptida. Hidrolisis secara enzimatik lebih menguntungkan
karena tidak menyebabkan kerusakan peptida dan asam
%inhibisi =
Abs control negatif – Abs larutan uji x 100% amino selama proses hidrolisis (Baehaki et al., 2015).
Abs control negatif
Asam amino
HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Asam amino hidrolisat protein kuda laut.
Identifikasi morfometrik Hidrolisat Hidrolisat
Berdasarkan hasil identifikasi morfometrik, kuda laut yang kuda laut kuda laut
Asam Amino Asam amino
digunakan dalam penelitian ini adalah Hippocampus kuda. dengan dengan
Morfometrik dilakukan dari 15 sampel diperoleh rata- pancidase alkalase
rata panjang tubuh berkisar 12,9±0,83 cm dan memiliki Esensial Histidin 0,705 0,767
rata-rata berat sebesar 2,84±0,61 g. Ciri-ciri morfologi H. Threonin 0,765 0,891
kuda yaitu memiliki warna tubuh bercak hitam, moncong Leusin 1,175 1,248
lebih tebal, duri halus, mahkota rendah, jumlah cincin Valin 0,800 0,822
tubuh 12 unit, cincin ekor 35 unit, tonjolan mata dan pipi Isoleusin 0,521 0,579
sebanyak 1 unit, rata-rata panjang kepala 3,5 cm, jumlah Phenilalanin 0,515 0,556
cincin tubuh pada sirip dorsal 3 unit. H. kuda menurut Lisin 1,094 1,168
Lourie et al. (2004) memiliki tubuh yang lebih besar dengan Metionin 0,604 0,592
maksimum panjang tubuh 17 cm, jumlah cincin ekor 34-38 Non esensial Prolin 1,231 1,295
unit, cincin tubuh 11 unit, rata-rata panjang hidung dan Tirosin 0,658 0,619
kepala 2,0-2,6 cm. Kuda laut memiliki ekor yang dapat Asam aspartat 1,309 1,565
dililitkan dan pada kuda laut jantan terdapat kantong Glisin 0,896 1,009
pengeraman yang terletak di bawah perut sedangkan
Arginin 0,958 1,211
betina tidak memiliki kantong pengeraman. Jenis kuda laut
Alanin 0,505 0,520
yang terdapat di Indonesia yaitu Hippocampus barbouri,
Asam glutamat 3,609 4,122
Hippocampus comes, Hippocampus histrix, Hippocampus
Sistein 0,331 0,375
kelloggi, Hippocampus bargibanti, Hippocampus pontohi,
Serin 0,417 0,464
Hippocampus spinosissimus, Hippocampus trimaculatus dan
Asam amino merupakan komponen utama penyusun
Hippocampus kuda (Lourie et al., 2004).
protein yang memiliki fungsi dalam metabolisme tubuh.
Kuda laut termasuk dalam ordo Gasterosteiformes dan Kandungan kimia kuda laut menurut Sari et al. (2017) terdiri
famili Syngnathidae. Komoditi perikanan yang termasuk dari kadar abu 9,65±0,16% kadar lemak 4,89±0,37%, kadar
dalam famili Syngnathidae termasuk ikan air laut dan ikan protein 69,83±0,31%, dan karbohidrat 5,50±0,34. Analisis
air tawar memiliki bentuk badan memanjang. Memiliki satu asam amino bertujuan untuk mengetahui jumlah dan jenis
sirip punggung yang biasanya terdiri dari 15-60 jari-jari asam amino esensial yang terkandung dalam hidrolisat
lunak, 2-6 jari-jari sirip dubur dengan ukuran yang sangat kuda laut. Metode analisis yang digunakan yaitu metode
kecil, dan tidak memiliki sirip perut (Rabiansyah, 2015). HPLC. Hasil analisis asam amino hidrolisat protein kuda laut
Kuda laut atau yang dikenal sebagai tangkur kuda termasuk dengan enzim berbeda disajikan pada Tabel 1. hidrolisat
dalam jenis ikan, bernafas dengan menggunakan insang dan protein kuda laut memiliki 17 jenis asam amino yang terdiri

49
Nasution et al., 2019

dari asam amino esensial dan asam amino non esensial. didukung dengan hasil penelitian dari Sari (2018) pengujian
Asam amino yang tidak dianalisis yaitu triptofan, prolin, senyawa flavonoid pada kuda laut menunjukkan hasil
sistein, asparagine, dan glutamin. yang positif. Pada penelitian Bandawane (2013) yang
menyatakan bahwa tanin dan flavonoid pada Tamarandus
Kadar asam amino hidrolisat kuda laut dengan menggunakan
indica diduga menimbulkan efek antiinflamasi.
pancidase lebih rendah dibandingkan dengan kadar asam
amino hidrolisat protein kuda laut alkalase. Hal ini diduga
karena perbedaan jenis enzim yang digunakan dalam KESIMPULAN DAN SARAN
proses hidrolisis kuda laut dapat menghasilkan komposisi
asam amino yang berbeda dan protein terlarut lainnya Kesimpulan
masih dalam bentuk peptida-peptida. Menurut Gauthier Identifikasi morfometrik menunjukkan ciri-ciri morfologi
et al. (1982) enzim yang digunakan dalam pembuatan Hippocampus kuda yaitu jumlah cincin tubuh 12 unit, cincin
hidrolisat akan menghidrolisis ikatan peptida secara ekor 35 unit, tonjolan mata dan pipi sebanyak 1 unit, rata-
spesifik sehingga menghasilkan kandungan asam amino rata panjang kepala 3,5 cm, jumlah cincin tubuh pada sirip
yang berbeda. dorsal 3 unit. Derajat hidrolisis kuda laut terbaik yaitu
hidrolisis protein menggunakan enzim alkalase sebesar
Hidrolisat kuda laut pancidase dan alkalase yaitu asam 42,49%. Aktivitas antiiflamasi tertinggi pada hidrolisat kuda
glutamat (3,609%) dan (4,122%), sedangkan persentase laut memiliki %inhibisi sebesar 42,88%.
asam amino terendah sistein (0,331%) dan (0,375%).
Menurut Sari (2018) kandungan asam amino tertinggi Saran
hidrolisat dan tepung kuda laut adalah asam glutamat Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai identifikasi
dengan nilai masing-masing 9,13% (hidrolisat) dan 7,33% sekuens asam amino dengan menggunakan LC-MS.
(tepung). Asama glutamate merupakan asam amino yang
paling banyak terdapat dalam produk perikanan (Uju et DAFTAR PUSTAKA
al., 2009).
Adam, K., L. Fitria & M. Sarto. 2014. Pengaruh pemberian
Uji aktivitas antiinflamasi fraksi protein ekstrak kuda laut (Hippocampus
Metode pengujian antiinflamasi pada penelitian ini adalah kuda Bleeker, 1852) terhadap peningkatan kadar
metode penghambatan denaturasi protein Bovine Serum hemoglobin mencit (Mus musculus L). Jurnal
Albumin (BSA). Pengujian dengan BSA dilalukan untuk Kefarmasian Indonesia. 4 (2) :83-90
skrining awal pengembangan obat baru dengan proses Arafah, P. 2017. Karakteristik gelatin kulit ikan tuna
ketika BSA dipanaskan, maka akan terjadi denaturasi dan (Thunnus albacares) dan potensinya sebagai
menunjukkan reaksi hipersensitif tipe III yang berhubungan antioksidan. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor
dengan antigen. Senyawa yang dapat menstabilkan
protein dari proses denaturasi merupakan senyawa yang Baehaki, A., S.D. Lestari & A.R. Romadhoni. 2015.
berpotensi sebagai antiinflamasi. Interaksi BSA dengan zat Hidrolisis protein ikan patin menggunakan enzim
aktif terjadi akibat adanya ikatan antara zat aktif dengan papain dan aktivitas antioksidan hidrolisatnya. Jurnal
tirosin, treonin, dan lisin. Ketika zat aktif menempel dengan Pengolahan Hasil Perairan.18 (30): 230-239
tirosin, treonin, dan lisin yang terdapat pada BSA maka Baharuddin, N.A., N.R.A. Halim & N.M. Sarbon. 2016.
akan tidak mencegah terjadinya denaturasi BSA (Williams et Effect of degree of hydrolysis (DH) on the functional
al., 2008). Hidrolisat terbaik yaitu hidrolisis dengan alkalase. properties angiotensin I-converting enzyme (ACE)
Hasil uji antiinflamasi disajikan pada Tabel 2. inhibit ry activity of eel (Monopterus sp.) protein
hydrolysate. International Food Research Journal. 23
(4): 1424-1431
Tabel 2. Aktivitas antiinflamasi hidrolisat kuda laut.
Charoenphun, N., B. Cheirsilp, N. Sirinupong & W.
No. Sampel Konsentrasi %Inhibisi Youravong. 2013. Calcium-binding peptides
1 Natrium 250 ppm 44,40 derived from tilapia (Oreochromis niloticus) protein
Diklofenak 275 ppm 47,33 hydrolysate. European Food Research and
300 ppm 44,86 Technology. 236: 57-63
325 ppm 54,11
Coultate, T.P. 2002. Food: The Chemistry of Its
350 ppm 54,12 Components. Fourth Edition. Cambridge (UK): RSC
375 ppm 59,54 Paperbacks
2 Hidrolisat 250 ppm 28,02
kuda laut 275 ppm 30,32
Erlina, R.A., Indah & Yanwirasti. 2007. Efek antiinflamasi
ekstrak etanol kunyit (Curcuma domestica Val) pada
300 ppm 34,51
tikus putih jantan galur wistar. Jurnal Sains dan
325 ppm 37,44
Teknologi Farmasi. 12 (2): 112-115
350 ppm 38,49
375 ppm 42,88 FAO. 2010. Cultured Aquatic Species Information
Penghambatan denaturasi protein hidrolisat kuda laut Programme : Hippocampus comes. FAO Fisheries
mulai ditunjukkan pada konsentrasi 250 ppm. Berdasarkan and Aquaculture Department
William et al. (2008) senyawa yang memiliki persen inhibisi Fawole, O.O., M.A. Ogundiran, T.A. Ayandiran & O.F.
denaturasi protein >20% merupakan senyawa yang Olagunju. 2007. Proximate and mineral composition
memiliki aktivitas antiinflamasi. Senyawa yang diduga in some selected fresh water fishes in Nigeria.
berperan sebagai antiinflamasi adalah flavonoid. Hal ini Internet Journal of Food Safety. 9: 52-55

50
Jurnal Perikanan Universitas Gadjah Mada 21(1): 41-45

Fawole, O.O., T.A. Yekeen, S.O. Adewoye, M.A. Ogundiran, di Perairan Desa Sebong Pereh Kecamatan Teluk
O.E. Ajayi & M.N. Nwaiya. 2013. Nutritional qualities Sebong Kabupaten Bintan. Universitas Maritim Raja
and trace metals concentration of six fish species Ali. Kepualauan Riau
from Oba reservoir Ogbomoso, Nigeria. African
Rinayanti, A., E. Dewanti & M.H. Adelina. 2014. Uji efek
Journal of Food Science. 7 (8): 246- 252
antiinflamsi fraksi air daun mahkota dewa (Phaleria
Foster, S., S.Wiswedel & A. Vincent. 2016. Opportunities macrocarpa (Shecff.) Boerl.) terhadap tikus putih
and challenges for analysis of wildlife trade using (Rattus norvegicus L.). Pharmaceutical Sciences and
CITES data-seahorses as a case study.  Aquatic Research. 1 (2): 78-85
Conservation: Marine and Freshwater Ecosystems. 26
Ryua, B., Z.J. Qianb & S.K. Kim. 2010. Purification of a
(1): 154-172
peptide from seahorse, that inhibits TPA-induced
Gauthier, S.F., C. Vachon, J.D. Jones & L. Savoie. 1982. MMP, iNOS and COX-2 expression through MAPK and
Assessment of protein digestability in vitro enzymatic NF-_B activation, and induces human osteoblastic
hydrolysis with simultaneous dialysis. Journal of and chondrocytic differentiation. Chemico-Biological
Nutrition. 112: 1718-1725 Interactions. 413-422
Guo, Z., D. Lin, J. Guo, Y. Zhang & B. Zheng. 2017. In vitro Sanaye, S.V., N.M. Pise, A.P. Pawar, P.P. Parab, R.A.
antioxidant activity and in vivo anti-fatigue effect Sreepada, H.B. Pawar & A.D. Revankar. 2014.
of seahorse (Hippocampus) peptides. Molecules. Evaluation of antioxidant activities in captive-
doi:10.3390/molecules22030482 bred cultured yellow seahorse Hippocampus kuda
(Bleeker, 1852). Aquaculture. 1-34. doi 10.1016/j.
Haslaniza, H., M.Y. Maskat, A.W.M. Wan & S. Mamot. 2010.
aquaculture.2014.08.007
The effects of enzyme concentration, temperature
and incubation time on nitrogen content and Santoso, B. 2014. Analisis jenis makanan kuda laut
degree of hydrolysis of protein precipitate Hippocampus barbouri, (Jordan & Richardson, 1908)
from cockle (Anadara granosa) meat wash water. pada daerah padang lamun di kepulauan tanakeke,
International Food Research Journal. 17: 147-152 takalar, sulawesi selatan. Skripsi. Fakultas ilmu
kelautan dan perikanan. Universitas Hasanuddin.
Kang, N., S.Y. Kim, S. Rho, J.Y. Ko & Y.J. Jeon. 2017. Anti-
Makassar
fatigue activity of a mixture of seahorse (Hippocampus
abdominalis) hydrolysate and red ginseng. Fisheries Sari, E.M. 2018. Identifikasi kuda laut berdasarkan marka
and Aquatic Sciences. 20: 3 molekuler serta potensinya sebagai antioksidan,
antiglikasi dan imunomodulator. Tesis. Bogor.
Kumaravel, K., S. Ravichandran, T. Balasubramanian &
Institut Pertanian Bogor
K.S. Subramanian. 2010. Antimicrobial effect of five
seahorse species from indian coast. British Journal of Sari, E.M., M. Nurilmala & A. Abdullah. 2017. Profil asam
Pharmacology and Toxicology. 1: 62-6 amino dan senyawa bioaktif kuda laut Hippocampus
comes. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis. 9
Lin, Q., L. Junda, L. Junyi & L. Bingsi. 2008. Biochemical
(2): 605-617
composition of six seahorse species Hippocampus sp
from the chinese coast. World Aquaculture Society. Uju, T., Nurhayati, B. Ibrahim, W. Trilaksani & M. Siburian.
39 (2): 225-234 2009. Karakterisasi dan recovery protein dari air
cucian minced fish dengan membran reverse osmosis.
Lourie, S.A., S.J. Foster, E.W.T. Cooper &
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia. 12 (2)
A.C.J. Vincent. 2004. A guide to the
:115-127
identification of seahorses. Project seahorse and
traffic. North America (US): University of British Verma M.A, A.P. Kumar, D. Kavitha & K.B. Anurag. 2011.
Columbia and World Wildlife Fund Anti denaturation and antioxidant activities of
Annona cherimola in vitro. International Journal of
Mufidah, S. 2014. Modifikasi struktur senyawa etil
Pharma and Bio Sciences. 2 (2) :1-6
p-metoksisinamat yang diperoleh dari kencur
(Kaempferia galanga Linn.) melalui transformasi Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi [WNPG]. 2004.
gugus fungsi serta uji aktivitas sebagai antiinflamasi. Pangan dan Gizi. Jakarta. Lembaga Ilmu Pengetahuan
Skripsi. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Indonesia.
Syarif Hidayatullah. Jakarta
Xu, D., X. Mei, B. Lin & S. Xu. 2003. The pharmacological
Oyedapo, O.O., B.A. Akinpelu, K.F. Akinwunmi, M.O. effects of Hippocampus capsule on enhancing sexual
Adeyinka & F.O. Sipeolu. 2010. Red blood cell functions of rats. Chinese Medicine. 26 (11): 807-808
membrane stabilizing potentials of extracts of
Zhang, H., Y. Luo & S.D. Luo. 2001. Affect of the sea horse
Lantana camara and its fractions. International
Hippocampus japonicus on pituitary gonadal axis in
Journal of Plant Physiology and Biochemistry. 2 (4):
male rats. Chinese Journal of Marine Drugs. 2: 39-41
46-51
Pangestuti, R., B. Ryu, S.W.A. Himaya & S.K. Kim. 2013.
Optimization of hydrolysis conditions, isolation, and
identification of neuroprotective peptides derived
from seahorse Hippocampus trimaculatus. Amino
Acids. 45: 369-381
Rabiansyah. 2015. Studi Ekologi Kuda Laut (Hippocampus)

How to cite this article Nasution, N.A., M. Nurilmala & A. Abdullah. 2019. Seahorse hydrolisate (Hippocampus kuda) and anti-
51
inflammatory activity test with protein denaturation inhibition method. Jurnal Perikanan Universitas Gadjah Mada. 21 (1): 47-51.
DOI 10.22146/jfs.43699

Anda mungkin juga menyukai