Anda di halaman 1dari 23

BAB III

LAPORAN STUDI KASUS

A. Pengkajian Dasar
1. Identifikasi
Tanggal pengkajian : 15 mei 2019
Pukul :11.50 WIB
Nama inisial klien : Ny. Y
Umur : 40tahun
Alamat : Batu Raja
Jenis kelamin : Perempuan
Status pernikahan : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu rumah tangga

2. Riwayat Kesehatan Sekarang :


Klien datang ke rumah sakit dengan rujukan puskesmas dengan HbSAg
(+), G4P3A0 pada pukul 11.20 WIB. Saat tiba di RS klien mengeluh nyeri
hebat, saat dilakukan pemeriksaan leopold 1 tinggi fundus uteri: 33cm,
leopold 2 didapatkan data punggung janin terletak di sebelah kanan dengan
Djj 137x/menit, janin telah masuk ke pintu atas panggul, His tiap 10 menit
berdurasi <20 detik sebanyak 4 kali, saat di periksa dalam klien sudah
pembukaan 5, dengan presentase kepala.

3. Keluhan Utama Saat Pengkajian


Klien mengatakan nyeri hebat dan seperti ingin BAB , skala nyeri 9 (1-10).
Dan his tiap 10 menit berdurasi <20 detik sebanyak 4 kali saat dilakukan
pengkajian klien sudah pembukaan lengkap, usia kehamilan 37minggu, Djj
139x/menit.

32
33

B. Pengkajian Keperawatan
1. Penampilan Umum
Tingkat keasadaran klien Compos Mentis E4M6V5, akral klien teraba
dingin,klien tampak ikterik, turgor kulit klien elastis, klien memiliki
riwayat penyakit HbSAg, klien tidak mengalami edema, klien tampak
cemas dan gelisah.
Tanda-Tanda Vital
Tekanan darah : 120/90 mmHg
Nadi : 80x/menit
Pernafasan : 28x/menit
Suhu : 36.6 °C

2. Pengkajian Respirasi
Saat persalinan berlangsung klien tampak sesak, klien tidak batuk ,tidak
menggunakan otot bantu pernapasan, klien tidak mengalami takipnea,
bradipnea, takikardi, kesadaran klien compos mentis dan klien tampak
gelisah karna mengalami nyeri.

3. Pengkajian Sirkulasi
Klien tidak mengalami bradikardi,takikardi, Klien mengeluarkan darah
kurang lebih 500cc dari persalinan sampai plasenta keluar, klien tidak
mengalami distensi vena jugularis, klien tidak mengalami oliguria, klien
tampak kelelahan saat mengedan, CRT < 3 detik, klien mengalami
parestesi saat persalinan berlangsung.

4. Pengkajian Nutrisi dan Cairan


klien mengalami nyeri abdomen karna kontraksi, klien tidak mengalami
gangguan menelan, tidak mengalami sariawan, tidak mengalami diare,
tidak mengeluh haus, dan klien tidak mengalami penurunan BB.
5. Pengkajian Eliminasi
Kandung kemih klien tidak penuh, klien mengatakan urine nya keluar
sedikit-sedikit, klien tidak mengalami disuria, klien mengatakan sudah 3
hari belum BAB (konstipasi).

6. Pengkajian Aktifitas dan Istirahat


Klien mengatakan nyeri saat bergerak, kekuatan otot klien tidak
mengalami penurunan, klien tidak mengalami kaku sendi, fisik klien tidak
lemah, klien tidak tampak lesu dan lelah.

7. Pengkajian Neurosensori
Klien tidak mengeluh ada gangguan pada neurosensori. Klien tidak sakit
kepala, tidak ada cedera medula spinalis, tidak mengeluh sulit menelan,
tidak ada batuk sebelum menelan, tidak batuk setelah makan dan minum,
tidak mengalami hematemesis, dan tidak mengiler.

8. Pengkajian Ibu Hamil dan Melahirkan


Pukul. 11.50 WIB
Kala I
Fase Aktif: klien mengalami kontraksi tiap 10 menit berdurasi <20 detik
sebanyak 4 kali dan sudah pembukaan 5 cm.
Fase Transisi: klien mengalami kontraksi tiap 10 menit berdurasi <20 detik
sebanyak 4 kali dengan pembukaan lengkap.
Kala II
Klien sudah pembukaan lengkap dengan kontraksi meningkat tiap 10
menit berdurasi 50 detik sebanyak 4 kali, ketuban pecah dengan warna
jernih, teraba ada yekanan didaerah perenium, klien mengalami robekan
selama persalinan berlangsung.
Kala III
Pukul 12.30 bayi lahir spontan dengan jenis kelamin laki-laki, berat badan
2700 gram, panjang badan 46 cm, plasenta lengkap berbentuk bulat
dengan diameter 15cm, tebal 2.5 cm dengan berat 500 gram, darah yang
keluar dari kala I-III ±500cc.
Kala IV
Pukul: 15.00WIB
Tekanan darah: 120/80 mmHg, nadi: 80 x/menit, pernapasan: 24 x/menit,
suhu: 36,6 °C, kandung kemih kosong, perdarahan ±200 cc, kesadaran
klien composmentis, TFU: 2 jari dibawah pusat.

9. Pengkajian Nyeri dan Kenyamanan


Klien mengeluh nyeri skala 9 (1-10) ,klien mengatakan seperti ingin BAB,
klien mengatakan nyeri yang dirasakan semakin bertambah dan
semakinsering, nyeri seperti tertusuk-tusuk, klien tampak gelisah, klien
tampak meringis, klien tidak mengalami diaforesis, klien tidak mengeluh
gatal.

10. Pengkajian Psikologis


Klien tidak mengalami gangguan pada psikologis. Klien tidak tegang,
klien tidak merasa bingung, klien tidak menangis, tidak marah, dan klien
tidak tampak panik.

11. Pengkajian Kebersihan Diri


Klien tidak mampu ke toilet sendiri sehingga membutuhkan bantuan untuk
ke toilet, klien tidak menolak untuk dilakukan perawatan diri seperti,
mengelap badan.

12. Pemeriksaan Laboratorium


Tabel. 3.1
Hasil Pemeriksaan Laboratorium pada Ny. Y Intrapartum
Tanggal 15 Mei 2019

Jenis pemeriksaan Hasil Pemeriksaan


Golongan darah O+
Hemoglobin 11 gr/dl
HbsAg Positif
Protein urin Negatif

13. Pengobatan yang diberikan pada klien saat pengkajian


 Infus RL : 20 Tpm
 Injeksi Oxytosin : 1 Amp/ iv
 Injeksi Cefotaxime : 1g / iv
C. Analisa Data

Tabel 3.2
Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Kebutuhan Rasa Nyaman
Kasus Intrapartum terhadap ny. Y Diruang Kebidanan
RSD Mayjend HM Ryacudu Kotabumi Lampung Utara

Data (DS/DO) Diagnosa


Tanggal
keperawatan
15 Mei Data Subyektif : Nyeri melahirkan
2019 1. Klien mengeluh nyeri skala 9 (1- berhubungan dengan
Pukul 11.50 10) saat kontraksi. pengeluaran janin
WIB 2. Klien mengatakan perineumnya ditandai dengan
seperti tertekan. klien mengeluh nyeri
Data Obyektif : skala 9 (1-10) saat
3. Klien tampak meringis. kontraksi, klien
tampak meringis
15 Mei Data Subyektif : Resiko cedera pada
2019 1. klien mengatakan nyeri pada perut janin ditandai
Pukul 12.00 2. klien mengatakan nyeri pada jalan dengan nyeri pada
WIB lahir perut, janin
3. usia klien 40tahun mengalami mal
Data Obyektif : posisi (posisi
1. janin mengalami mal posisi (posisi posterior), ketuban
posterior) pecah.
2. ketuban pecah
15 Mei Data subyaketif : Resiko cedera pada
2019 1. usia klien 40tahun ibu ditandai dengan
Pukul 12.10 Data Obyektif : usia klien 40tahun,
WIB 1. mal posisi janin ( posisi posterior) klirn tampak cemas
2. klien tampak cemas berlebihan dan mal posisi janin
3. penyakit penyerta (HbsAg +) (posisi posterior)

D. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri melahirkan berhubungan dengan pengeluaran janin ditandai dengan
klien mengeluh nyeri skala 9 (1-10) saat kontraksi, klien tampak meringis.
2. Resiko cedera pada ibu ditandai dengan usia klien 40tahun, cemas
berlebihan, dan mal posisi janin (posisi posterior)
3. Resiko cedera pada janin ditandai dengan nyeri pada perut, janin
mengalami mal posisi (posisi posterior)
E. Rencana Keperawatan

Tabel 3.3
Asuhan Keperawatan Pasien Gangguan Rasa Nyaman Kasus
Intrapartum Pada ny. Y dengan diruang Kebidanan RSD Mayjend HM
Ryacudu Kotabumi lampung utara
Tanggal 14 Mei 2019

Diagnosa Keperawatan Rencana Keperawatan

Tujuan Intervensi

1 2 3
Nyeri melahirkan Setelah dilakukan asuhan keperawatan Manajemen Nyeri:
berhubungan dengan selama 3x24jam diharapkan nyeri teratasi, 1. Identifikasi lokasi nyeri,karakteristik, dan
pengeluaran janin ditandai dengan kriteria hasil : frekuensi nyeri.
dengan klien mengeluh nyeri Tingkat Nyeri: 2. Identifikasi skla nyeri.
skala 9 (1-10) saat kontraksi, 1. Nyeri yang dilaporkan tidak ada. 3. Identifikasi faktor yang memperberat rasa
klien tampak meringis 2. Tekanan darah normal. nyeri
3. Ekspresi nyeri wajah tidak ada. 4. Ajarkan terapi komplementer untuk
4. Mengerang dan menangis tidak ada. mengurai nyeri (relaksasi, pijatan)
5. Frekuensi nafas normal. 5. Kolaborasi pemberian analgesik jika
diperlukan
6. Kendalikan faktor lingkungan yang dapat
mempengaruhi respon pasien terhadap
ketidaknyamanan (misalnya: suhu ruangan,
pencahayaan, suara bising).

38

38
3
9

1 2 3
7. Libatkan keluarga dalam modalitas
penurun nyeri, jika memungkinkan.
8. Kolaborasi dengan pasien, orang terdekat
dan tim kesehatan yang lainnya untuk
memilih dan mengimplementasikan
tindakan
penurun nyeri nonfarmakologi, sesuai
kebutuhan
Resiko cedera pada ibu Setelah dilakukan asuhan keperawatan Persalinan (6720)
ditandai dengan usia klien selama 3x24jam diharapkan Resiko cedera 1. Libatkan orang-orang yang mendukung
40tahun, cemas berlebihan, pada ibu tidak ada, dengan kriteria hasil : dalam persalinan jika diperlukan.
ketuban pecah dan mal posisi Status Maternal: Intrapartum (2510) 2. Lakukan pemeriksaan vagina untuk
janin (posisi posterior) 1. Koping ketidaknyamanan kehamilan. mengetahui letak dan posisi janin.
2. Frekuensi kontraksi uterus normal. 3. Jaga privasi dan kenyamanan pasien serta
3. Durasi kontraksi uterus normal. lingkungan yang tenang selama persalinan.
4. Intensitas kontraksi uterus normal. 4. Bantu pasien dalam posisi bersalinan.
Perkembangan dilatasi serviks tidak ada 5. Kurangi lilitan tali pusat jika
gangguan. diperlukan (diklem lalu dipotong).
5. Tekanan darah normal. 6. Lahirkan badan bayi dengan perlahan.
6. Duhu tubuh normal. 7. Jahit bekas robekan perenium.
7. Tidak ada pendarahan divagina. 8. Inspeksi plasenta dan tali pusat.
8. Nyeri dengan kontraksi tidak ada. 10. Perkirakan darah yang hilang selama proses
9. Sakit punggung tidak ada. persalinan.
11. Bersihkan perineum.
12. Pasang pembalut perineal.
13. Puji usaha yang dilakukan ibu dan orang-
orang yang mendukung kelahiran.
9. Dokumentasikan kejadian kelahiran.

39
1 2 3
Resiko cedera pada janin Setelah dilakukan asuhan keperawatan Pemantauan frekuensi denyut jantung janin.
ditandai dengan nyeri pada selama 3x24jam diharapkan janin normal, 1. Identifikasi adanya penggunaan obat,diet
perut, janin mengalami mal dengan kriteria hasil : dan merokok.
posisi (posisi posterior) Status janin: Intrapartum 2. Monitor tanda vital ibu.
1. Warna ketuban normal 3. Atur posisi ibu.
2. Dasar denyut jantung janin (120-160) 4. Anjurkan berbaring ditempat tidur.
normal 5. Periksa denyut jantung bayi selama 1menit.
3. Posisi janin tidak terganggu

40
4
1

F. implementasi dan Evaluasi Keperawatan

Tabel 3.4
Asuhan Keperawatan Pasien Gangguan Rasa Nyaman Kasus
Intrapartum Pada ny. Y dengan diruang Kebidanan RSD Mayjend HM
Ryacudu Kotabumi lampung utara

Hari/Tanggal MASALAH PELAKSANAAN Evalusi


KEPERAWATAN

1 3 4 5
Selasa/14 Mei Nyeri melahirkan berhubungan 1. Mengidentifikasi lokasi Pukul: 12.00 WIB
2019 dengan pengeluaran janin nyeri,karakteristik, dan S:
(pukul11.50 ditandai dengan Klien frekuensi nyeri. - Klien mengatakan nyeri di perut
WIB) mengeluh nyeri skala 9 (1-10), 2. Mengidentifiksi skla nyeri. - Klien mengatakan nyerinya sedikit
klien mengatakan perineumnya 3. Mengidentifikasi faktor berkurang jika diberitekanan pada
seperti tertekan, Klien tampak yang memperberat rasa punggungnya
meringis. nyeri O:
4. Libatkan keluarga dalam - Klien tampak meringis kesakitan
modalitas penurun nyeri, - Skala nyeri 9, nyeri yang dirasakan
jika memungkinkan. datang 5 menit sekali,karakteristik
5. Ajarkan terapi nyeri seperti tertusuk-tusuk
komplementer untuk
mengurai nyeri (relaksasi, A: masalah nyeri persalinan belum teratasi
pijatan).
P: lanjutkan intervensi

41
4
2

1 3 4 5
1. Identifikasi lokasi nyeri,karakteristik,
dan frekuensi nyeri.
2. Identifiksi skala nyeri.
3. Ajarkan terapi
komplementer Untuk
mengurai nyeri.
4. Kendalikan faktor lingkungan yang
dapat mempengaruhi respon pasien
terhadap ketidaknyamanan (misalnya:
suhu ruangan, suara bising).
5. Kolaborasi pemberian obat jika
diperlukan

(Pukul 12.00 WIB) Pukul: 12.10 WIB


S:
1. Mengidentifikasi lokasi - Klien mengatakan nyeri perutnya
nyeri,karakteristik, dan semakin sering
frekuensi nyeri. O:
2. Mengidentifiksi skla nyeri. - Skala nyeri 9
3. Mengajarkan terapi - Tampak meringis
komplementer untuk
mengurangi nyeri A: Masalah Belum Teratasi
pijatan pada punggung.

42
4
3

1 3 4 5
4. Kolaborasi pemberian obat P: Lanjutkan Intervensi
jika diperlukan 1. Identifikasi skla nyeri.
- Oxytosin: 1amp/ Iv 2. Identifikasi faktor yang memperberat rasa
5. Kendalikan faktor nyeri
lingkungan yang dapat
3. Ajarkan terapi komplementer untuk
mempengaruhi respon
pasien terhadap mengurai nyeri (relaksasi, pijatan)
ketidaknyamanan 4. Libatkan keluarga dalam modalitas
(misalnya: suhu ruangan, penurun nyeri, jika memungkinkan.
suara bising).

14 mei 2019 Resiko cedera pada ibu 1. Melibatkan orang-orang Pukul: 12. 15 WIB
(pukul. 12.10 ditandai dengan usia ibu yang mendukung dalam S:
WIB) 40tahun, malposisi janin persalinan jika diperlukan. - Klien mengatakan
(posisi posterior), kecemasan 2. Menjaga privasi dan gelisah O:
berlebihan. kenyamanan pasien serta - Klien sudah pembukaan 5cm
lingkungan yang tenang - Presentase kepala
selama persalinan. - Janin mengalami mal posisi janin (posisi
3. Melakukan pemeriksaan posterior)
vagina untuk mengetahui
letak dan posisi janin. A: masalah resiko cedera pada ibu teratasi

P: lanjutkan intervensi
1. Libatkan orang-orang yang mendukung
dalam persalinan jika diperlukan.
2. Jaga privasi dan kenyamanan pasien serta

43
1 2 3 4
lingkungan yang tenang selama
persalinan.
3. Bantu pasien dalam posisi bersalinan.
4. Lakukan pemeriksaan vagina

(Pukul: 12.15 WIB) Pukul: 12.20 WIB


1. Melibatkan orang-orang S:
yang mendukung dalam - Klien mengatakan gelisah
persalinan jika diperlukan. O:
2. Menjaga privasi dan - Klien sudah pembukaan lengkap
kenyamanan pasien serta - Presentase kepala
lingkungan yang tenang - Janin mengalami mal posisi janin
selama persalinan. (posisi posterior)
3. Melakukan pemeriksaan - Klien tampak nyaman saat diberi posisi
vagina dorsal recumben.
4. Membantu pasien dalam A: masalah resiko cedera pada ibu teratasi
posisi bersalin
P: lanjutkan intervensi
1. Lahirkan badan bayi dengan perlahan.
2. Perkirakan darah yang hilang selama
proses persalinan
3. Puji usaha yang dilakukan ibu dan orang-
orang yang mendukung kelahiran.
4. Inspeksi plasenta dan tali pusat

44
4
5

1 2 3 4

14 mei 2019 Resiko cedera pada janin 1. mengidentifikasi adanyan Pukul: 12.25 WIB
(pukul. 12.20 ditandai dengan malposisi pengguanaan obat, diet dan S:
WIB) janin(posisi posterior),nyeri merokok - Klien mengatakan nyeri pada bagian perut
pada jalan lahir, nyeri pada 2. memonitor tanda-tanda - Klien mengatakan kontraksinya semakin
abdomen. vital ibu bertambah
3. menganjurkan ibu O:
berbaring ditempat tidur - Klien tampak kelelahan
4. Periksa denyut jantung - Djj: 140x/menit
bayi selama 1menit. - TD: 120/80 mmHg
- Nadi: 80x/menit
- Pernapasan: 22x/menit
- Suhu: 36.5 °C

A: masalah resiko cedera pada janin belum


teratasi.

P: lanjutkan intervensi.
1. Identifikasi adanya penggunaan obat,diet
dan merokok
2. Monitor tanda-tanda vital ibu
3. Anjurkan berbaring ditempat tidur

45
1 2 3 4
(pukul: 12.25) Pukul: 12.30 WIB
1. Mengidentifikasi adanya S:
penggunaan obat,diet dan - Klien mengatakan masih nyeri di perut.
merokok O:
2. Memonitor TTV ibu - Klien tampak kelelahan
3. Menganjurkan berbaring - Skala nyeri 8
ditempat tidur. - TD: 120/80 mmHg
- Nadi: 82 x/ menit
- Pernapasan: 24 x/menit
- Suhu: 36.6 °C

A: masalah resiko cedera pada janin teratasi

P: hentikan intervensi karna bayi sudah lahir

Resiko cedera pada ibu (Pukul: 12.30 WIB) Pukul: 12.40 WIB
ditandai dengan usia ibu 1. Melahirkan badan bayi S:
40tahun, malposisi janin dengan perlahan. - Klien mengatakan
(posisi posterior), kecemasan 2. Memperkirakan darah gelisah O:
berlebihan. yang hilang selama proses - Bayi laki-laki lahir
persalinan - Berat badan 2700 gr, panjang badan 46 cm.
3. Memuji usaha yang - Klien mengeluarkan darah ± 500cc
dilakukan ibu dan orang- - Plasenta lengkap berbentuk bulat dengan
orang yang mendukung diameter 15cm, tebal 2.5 cm dengan berat
kelahiran. 500 gram
4. Menginspeksi plasenta dan - Klien mengalami robekan perineum
tali pusat

46
4
7

1 2 3 4
A: masalah resiko cedera pada ibu belum
teratasi

P: lanjutkan intervensi
1. Jahit bekas robekan perenium.
2. Bersihkan perineum.
3. Puji usaha yang dilakukan ibu dan orang-
orang yang mendukung kelahiran.
4. Dokumentasikan kejadian kelahiran.

(Pukul: 12.50 WIB) Pukul: 13.00 WIB


1. Menjahit bekas robekan S:
perenium. - Klien mengatakan lega karna sudah
2. Membersihkan perineum. melewati proses persalinan
3. Memuji usaha yang O:
dilakukan ibu dan orang- - Perineum klien tampak bersih
orang yang mendukung
kelahiran. A: masalah resiko cedera pada ibu

teratasi P: Hentikan intervensi

47
4
8

1 2 3 4
Selasa/14 Mei Ketidaknyamanan Pasca 1. Mengidentifikasi lokasi Pukul: 13.20 WIB
2019 Partum berhubungan dengan nyeri,karakteristik, dan S:
(pukul 13.10 trauma perineum selama frekuensi nyeri. - Klien mengeluh tidak nyaman dibagian
WIB) persalinan dan kelahiran 2. Mengidentifiksi skala nyeri. perineum karna dijahit
ditandai dengan klien 3. Mengidentifikasi faktor - klien mengatakan nyerinya bertambah
mengeluh tidak nyaman di yang memperberat rasa jika banyak gerak
perineum, klien tampak nyeri O:
meringis, terdapat luka robekan 4. Mengajarkan terapi - skala nyeri 7
perineum, tekanan darah komplementer untuk - Klien tampak meringis
meningkat mengurai nyeri (relaksasi - Terdapat robekan perineum
tarik nafas dalam).
A: masalah ketidaknyamanan pasca partum
belum teratasi

P: lanjutkan intervensi
1. Identifiksi skala nyeri.
2. Identifikasi faktor yang memperberat
rasa nyeri
3. Ajarkan terapi komplementer untuk
4. Mengurangi nyeri
5. Kontrol lingkungan yang memperberat
rasa nyeri.

48
1 2 3 4
(Pukul 13.30 WIB) Pukul: 13. 40 WIB
1. mengidentifiksi skala nyeri. S:
2. mengidentifikasi faktor - klien mengatakan nyeri dibagian dijahit
yang memperberat rasa - klien mengatakan nyerinya bertambah
nyeri seperti banyak gerak berat jika banyak gerak.
3. mengajarkan terapi O:
komplementer untuk - skala nyeri 7
mengurangi nyeri - klien tampak meringis
- terdapat luka robekan perineum

A: masalah ketidaknyamanan pasca partum


belum teratasi

P: lanjutkan intervensi
1. Identifiksi skala nyeri.
2. Identifikasi faktor yang memperberat
rasa nyeri
3. Ajarkan terapi komplementer untuk
mengurai nyeri .

49
Catatan Perkembangan Hari Kedua

Hari/Tanggal MASALAH PELAKSANAAN CATATAN PERKEMBANGAN


KEPERAWATAN

1 3 4 5
1. Mengidentifikasi skla nyeri. Pukul: 09.30 WIB
15 Mei 2019 Nyeri melahirkan
2. Mengidentifikasi faktor yang S:
berhubungan dengan
(Pukul: 09.00 - klien mengatakan nyerinya sudah
pengeluaran janin memperberat rasa nyeri
WIB) berkurang
ditandai dengan Klien 3. Mengajarkan terapi
mengeluh nyeri skala 5 O:
komplementer untuk - skala nyeri 5
(1-10), Klien tampak mengurangi nyeri (relaksasi)
meringis. - klien tampak meringis
4. Melibatkan keluarga dalam - ada luka robekan perineum
modalitas penurun nyeri,
jika memungkinkan. A: masalah nyeri melahirkan sebagian
5. Mengendalikan faktor
lingkungan yang dapat teratasi P: lanjutkan intervensi
mempengaruhi respon 1. Ajarkan terapi komplementer untuk
pasien terhadap mengurangi nyeri (relaksasi)
ketidaknyamanan 2. Kendalikan faktor lingkungan yang dapat
(misalnya: suhu ruangan, mempengaruhi respon pasien terhadap
pencahayaan, suara bising). ketidaknyamanan (misalnya: suhu
ruangan, pencahayaan, suara bising).
3. Identifikasi skla nyeri.

50
5
1

1 2 3 4

(Pukul: 10.00 WIB) Pukul: 11.00 WIB


1. Ajarkan terapi komplementer S:
untuk mengurangi nyeri - klien mengatakan nyerinya sudah
(relaksasi) tidak ada
2. Kendalikan faktor O:
- skala nyeri 1
lingkungan yang dapat
mempengaruhi respon pasien - klien tampak rileks
terhadap ketidaknyamanan
(misalnya: suhu ruangan, A: masalah nyeri melahirkan teratasi
pencahayaan, suara bising).
3. Identifikasi skla nyeri P: hentikan intervensi

15 Mei 2019 Ketidaknyamanan pasca 1. mengidentifiksi skala nyeri. Pukul: 12.00 WIB
(Pukul: 11.15 partum berhubungan 2. mengidentifikasi faktor S:
WIB) dengan trauma perineum yang memperberat rasa - klien mengatakan nyerinya sudah
selama persalinan dan nyeri seperti banyak gerak berkurang O:
kelahiran ditandai dengan 3. mengajarkan terapi - skala nyeri 1
Klien mengatakan nyeri komplementer untuk - klien tampakrileks
luka jahitannya sudah mengurai nyeri (relaksasi - ada luka robekan perineum
berkurang, Klien tampak tarik nafas dalam) - perineum tampak bersih
meringis 4. Membersihkan perineum
Terdapat luka robekan A: masalah ketidaknyamanan pasca partum

51
5
2

1 3 4 5
perineum sebagian teratasi

P: lanjutkan intervensi
1. Identifikasi lokasi nyeri,karakteristik, dan
frekuensi nyeri.
2. Identifiksi skala nyeri.
3. Ajarkan terapi komplementer untuk
mengurai nyeri

(pukul: 12.20 WIB) Pukul: 13.00 WIB


1. Mengidentifikasi lokasi S:
nyeri,karakteristik, dan - klien mengatakan nyeri di luka jahitan
frekuensi nyeri. sudah berkurang.
2. Mengidentifiksi skala nyeri. O:
3. Mengajarkan terapi - skala nyeri 1
komplementer untuk - klien tampak rileks
mengurai nyeri (relaksasi - klien sudah
tarik nafas dalam dan A: masalah sebagian teratasi.
mendengerkan musik yang P: lanjutkan intervensi
disukai). 1. Identifikasi lokasi nyeri,karakteristik, dan
frekuensi nyeri.
2. Identifiksi skala nyeri.
3. Angajarkan terapi komplementer untuk
mengurai nyeri.

52
5
3

Catatan perkembangan hari Ketiga


Tanggal MASALAH PELAKSANAAN CATATAN PERKEMBANGAN
KEPERAWATAN
1 3 4 5
16 mei Ketidaknyamanan pasca 1. Mengidentifikasi lokasi Pukul: 08.30 WIB
2019 partum berhubungan nyeri,karakteristik, dan S:
(pukul. dengan trauma frekuensi nyeri. - Klien mengatakan sudah tidak merasakan
08.00 perineum selama 2. Mengidentifiksi skala nyeri. nyeri lagi dibagian jahitan.
WIB) persalinan dan kelahiran 3. Mengangajarkan terapi O:
ditandai komplementer untuk - Skala 0.
dengan Klien mengurai nyeri (relaksasi - Klien tampak rileks
mengatakan nyeri luka tarik nafas dalam).
jahitannya sudah A: masalah Ketidaknyaman pasca partum
berkurang, Klien
tampak meringis teratasi. P: hentikan intervensi.
terdapat luka robekan
perineum.

53
54

Flow Sheet pada Ny. Y kasus Intra Partum dengan gangguan rasa nyaman
di ruangan kebidanan RSD Mayjend H.M Ryacudu

Hari Pertama (14 Mei 2019)

Pemeriksaan
Tekanan Darah : 120/90 mmHg
Nadi: : 80 x/menit
Pernapasan : 24 x/menit
Suhu : 36.5 °C
DJJ : 139 x/menit
Urine : ±600cc
Pendarahan : ±500cc

Hari Kedua (15 Mei 2019)

Pemeriksaan
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Pernapasan : 24 x/menit
Suhu : 36.5 °C
Urine : ±500cc

Hari Kedua (15 Mei 2019)

Pemeriksaan
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Pernapasan : 24 x/menit
Suhu : 36.5 °C
Urine : ±200cc

Anda mungkin juga menyukai