2010-03-Melaksanakan Pekerjaan Pengecoran Beton
2010-03-Melaksanakan Pekerjaan Pengecoran Beton
DAFTAR ISI
BAB I
PENGANTAR
1.4.2 Standarisasi
Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan
suatu standar tertentu.
1.4.4 Pelatihan
Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai
suatu kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta
lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada
kompetensi yang dipelajari.
1.4.5 Kompetensi
Kompetensi adalah kemampuan seseorang yang dapat terobservasi
mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam
menyelesaikan suatu pekerjaan atau sesuai dengan standar unjuk kerja yang
ditetapkan.
BAB II
STANDAR KOMPETENSI
2.3.1 Kemampuan Awal : Peserta pelatihan harus telah memilki pengetahuan awal
penerapan prosedur SMK3L, komunikasi dalam pelaksanaan pengecoran
beton, keterangan gambar yang terkait pekerjaan pengecoran beton,
pekerjaan persiapan pengecoran beton dan pekerjaan perawatan beton.
2.3.4 Deskripsi Unit : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan
sikap kerja yang diperlukan oleh tukang cor beton dalam pelaksanaan
pekerjaan pengecoran beton.
3.1 Membersihkan kembali 3.1.1 Lokasi yang akan dicor dibersihkan kembali
lokasi pekerjaan dengan alat bantu (compresor) secara benar.
sebelum dicor.
3.1.2 Sampah yang terkumpul dikeluarkan lagi dari
lokasi pekerjaan.
3.1.3 Lokasi yang dicor disiram lagi dengan air
terlebih dahulu sesuai petunjuk manual.
3.1.4 Catatan hasil pekerjaan persiapan pengecoran
beton dibuat dengan menggunakan boring-
borang yang ditetapkan.
e) Aspek Kritis
Aspek kritis yang harus diperhatikan :
Kemampuan menjelaskan metode pelaksanaan sesuai gambar kerja
dan persyaratan teknis.
Kemampuan untuk memelihara peralatan kerja.
Kemampuan bekerja sama dengan anggota dalam tim kerja.
f) Kompetensi kunci
BAB III
3.1.4 Implementasi
a) Menerapkan pelatihan kerja yang aman.
b) Mengamati indikator kemajuan yang telah dicapai melalui kegiatan praktek.
c) Mempraktekkan keterampilan baru yang telah diperoleh.
3.1.5 Penilaian
Melaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar peserta pelatihan
BAB IV
Karena itu maksimal tinggi jatuh bebas akan dibatasi sampai sekitar 1,5
meter. Untuk tinggi jatuh yang sangat tinggi harus digunaan talang cor atau
klep cor pada bekisting. Tulangan pada lantai-lantai dimana pekerja cor
akan berjalan diatasnya jangan dirancang terlalu kecil (lunak).
Perhitungkan pula dengan pembebanan yang tinggi akibat kendaraan
angkutan pada dasar tanah.
Untuk melakukan penuangan, ada berbagai hal yang perlu diperhatikan
oleh seorang tukang cor beton disamping langkah-langkah yang harus
dicermati, yakni :
Persiapan sebelum penuangan
Persiapan yang perlu dilakukan adalah memadatkan, merapikan dan
membasahi tanah dasar, mendirikan acuan, memasang tulangan dan
material-material yang terbenam lainnya. Tanah dasar (subgrade) perlu
dibasahi, khususnya pada cuaca panas, supaya tidak menyerap air dari
beton. Bila beton duduk di atas batu, semua material lepas harus
dibuang, potongan harus hampir vertikal atau horisontal, tidak boleh
miring. Acuan harus diletakan secara tepat, kokoh, bersih, diikat cukup,
dan dibuat dengan material yang akan menghasilkan permukaan akhir
yang dikehendaki.
Acuan harus dibuat sedemikian rupa sehingga pembongkarannya
mudah dan tidak merusak beton. Pada acuan kayu, hindari paku yang
terlalu besar atau terlalu banyak. Acuan harus dilapisi minyak atau
vernis. Untuk beton arsitektural, harus memakai vernis sehingga tidak
membekas.
Tujuan penuangan
Tuanglah beton sedekat mungkin dengan kedudukan akhirnya, dengan
secepat dan seefisien mungkin, sehingga pemisahan dapat dihindari
dan beton dapat dipadatkan secara penuh.
Tiap Lapisan
Tuangkan campuran dalam lapisan-lapisan yang seragam. Hindari
menuang dalam tumpukan yang besar atau miring karena akan terjadi
pemisahan. Pada kolom dan dinding, tiap lapisan sebaiknya tidak lebih
tebal dari 45 cm. Bila lebih tebal dari itu maka udara akan terjebak dan
tidak dapat keluar, biarpun memakai alat penggetar.
yang ada dan jika peralatan dipakai secara fleksibel untuk mengurangi
total biaya lapangan. Metode apapun maha bila tidak dapat digunakan
untuk melakukan tugas yang dikehendaki.
Plat lantai
Pada plat lantai, penuangan harus dimulai dari satu ujung dan berjalan
mundur. Beton tidak boleh dituang dalam tumpukan-tumpukan yang
terpisah yang kemudian diratakan. Beton juga tidak boleh dituang dalam
tumpukan besar lalu digeser ke tempatnya. Praktik demikian akan
mengakibatkan pemisahan karena pasta cenderung mengalir sebelum
material kasar.
Vertikal
Usahakan untuk menjatuhkan campuran secara vertikal. Sedapat
mungkin jangan didorong secara horisontal. Menyekop (shovelling)
secara umum tidak efektif dan kurang baik. Beton tidak boleh digerakkan
secara horisontal untuk jarak yang terlalu jauh. Untuk dinding miring
atau di bawah lubang pada dinding, perlu menggerakkan secara
horisontal tetapi jarak harus seminimum mungkin. Bila terlalu jauh, air
kelebihan dan mortar akan dipaksa di depan beton yang bergerak. Hal
ini menghasilkan beton yang tidak seragam dan kualitas rendah bila
akhirnya faktor air-semen bertambah.
Dinding
Pada dinding dan balok, takaran pertama harus dituangkan dari ujung ke
tengah. Air harus dicegah mengumpul di ujung-ujung dan permukaan
acuan. Untuk dinding yang miring, air dapat mengumpul sepanjang
kemiringan permukaan atas, daerah yang paling mudah terkena
pengaruh cuaca. Namun bagian atas papan acuan dapat dihilangkan
pada awalnya dan beton dituangkan langsung pada bagian ini. Papan
kemudian dapat dipasang kembali.
Corong
Dipakai corong untuk menghindari percikan spesi pada tulangan dan
acuan, Jika penuangan dapat diselesaikan sebelum mortar mengering,
corong mungkin tidak diperlukan. Beton kadang dituangkan melalui
lubang-lubang, disebut jendela, pada sisi dari acuan yang tinggi dan
sempit. Dapat juga dipakai corong pengumpul (collecting hopper) di luar
Cara Pemadatan
Rongga udara dapat disingkirkan dengan sekop, dirojok atau bahkan
dengan menginjak-nginjak. Namun pemadatan yang terbaik dan tercepat
adalah dengan menggunakan penggetar (vibrator). Bila campuran
digetarkan, gesekan dalam antar agregat akan berkurang seperti gula
atau pasir yang dipadatkan dengan mengetuk-ngetuknya.
Konsolidasi dapat dicapai dengan tangan atau metode mekanis. Metode
yang dipilih tergantung konsistensi campuran dan kondisi penuangan,
seperti kompleksitas acuan dan jumlah tulangan.
b. Perbaikan
Beton adalah material tahan lama dan baik secara estetika. Kemudian
masih ada beton yang perlu diperbaiki dikarenakan adanya penyusutan
secara struktural, estetika/ keindahan atau keduanya. Secara umum
penyusutan dapat disebabkan oleh desain yang salah, pemakaian agregat
yang salah, kualitas kerja yang jelek, lingkungan agresif yang tidak normal,
beban struktur yang berlebihan, kecelakaan atau kombinasinya. Perbaikan
menjadi perlu dengan sasaran untuk mengembalikan beton kepada kondisi
yang memuaskan dari kemampuan struktural, ketahan maupun
penampilan. Perbaikan seperti permukaan beton mungkin dihindarkan
dalam skala yang besar denga pengaturan acuan sedemikian, sehingga
dapat dibuka dengan mudah tanpa menggunakan peralatan yang dapat
merusak beton muda/ beton yang masih berwarna hijau. Tambalan
terhadap keropos yang tak harus terjadi bilamana pengawasan
pekerjaannya baik. Perbaikan harus dibuat segera setela acuan dibuka
sebelum beton menjadi terlalu keras. Pemisahan butiran dan bagian yang
rusak harus dipahat dan tepi-tepinya dipotong sedikit kebawah maksudnya
untuk pembentukan semacam pengunci. Bagian yang ditambal harus
dipotong menjadi satu ukuran yang akan cocok dengan penampilan umum,
tanpa menimbulkan pandangan yang tak baik karena tambalan diharapkan
mempunyai warna dan tekstur yang sedikit berbeda dengan sisa beton
lainnya.
mengalami susut atau pengembangan terhadap beton lama, maka bisa terjadi
kehilangan lekatan atau terjadi retak baru.
Material perbaikan harus mempunyai sifat yang seragam dengan beton
sekitarnya, dalam hal kekuatan, warna dan tekstur untuk beton terekspos.
Untuk permukaan yang tidak tampak, di mana permukaannya kemuadian
akan ditutup, maka perbaikannya cukup dengan memperhatikan bagian-
bagian yang keropos. Tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan perbaikan
yang tahan lama dan memcegah masuknya kandungan air ke daerah
penulangan.
Perbaikan harus dilakukan dengan teliti dan secara permanen diikatkan pada
beton disampingnya. Harus kedap air dan bebas dari retak karena susut.
Selain itu warna dan tekstur harus mirip dengan sekitarnya Beton yang jelek
harus disingkirkan setebal 2-3 cm dibelakang penulangan. Gunakan palu
beton, lalu bersihkan permukaan dengan sikat baja kemudian dihisap dengan
vacuum cleaner atau disiram dengan air. Hal ini dilakukan untuk
mendapatkan ikatan yang baik dan memperkasar permukaan kontak.
Pakailah faktor air-semen yang sesuai untuk mengurangi susut atau dapat
juga memakai material perbaikan rendah susut komersial yang ada di
pasaran.
b) Pekerjaan Pembersihan
Umum.
Tukang menjaga kebersihan daerah pekerjaan/ dari material sisa,
sampah yang disebabkan oleh pelaksanaan pekerjaan. Pada saat
selesainya pekerjaan. Tukang wajib membongkar material sisa;
sampah perkakas, peralatan, mesin dan material yang lebih dan
bersihkan seluruh tempat yang tampak, tinggalkan lokasi pekerjaan
dalam keadaan bersih dan siap untuk dipakai.
Selama Pelaksanaan.
Tukang melaksanakan pembersihan untuk menjamin bahwa lokasi
pekerjaan terpelihara, bebas dari timbunan material sisa, sampah dan
kotoran lainnya. Tukang membasahkan material yang kering serta
sampah untuk mencegah jangan sampai beterbangan.
Selama pelaksanaan pekerjaan, Tukang cor membersihkan tempat
umum serta tempat kerja dan membuang material sisa, kotoran dan
sampah, menyediakan drum penampung untuk mengumpulkan
material sisa, kotoran dan sampah untuk dibuang dari lokasi pekerjaan.
Tukang cor membuang material sisa, kotoran dan sampah pada
tempat penimbunan yang ditunjuk dan memeriksa bahwa semua
kerangka acuan dibersihkan dari pekerjaan setelah dilepaskan.
Barang-barang yang disimpan harus disusun secara teratur untuk
penggunaan yang mudah, tidak mengganggu lalu lintas, drainase dan
menyediakan perlindungan yang cukup terhadap barang tersebut.
Tukang cor mengurug kembali seluruh lubang dan galian yang dibuat
untuk pengecoran dan membersihkan limbah beton yang berlebihan.
b) Bahan Laporan
Bahan laporan meliputi unsur-unsur laporan yang menunjukkan kebenaran
relatif yang terdiri dari :
- Laporan Tenaga Kerja
- Laporan Material / Bahan dan Peralatan
- Laporan Lokasi dan Jenis Pekerjaan
- Laporan Cuaca
- Laporan Jadwal Kerja
d) Laporan
Sebagaimana yang merupakan salah satu tanggung jawab tukang cor
adalah membuat laporan pekerjaan. Data-data yang dilaporkan oleh tukang
kepada atasannya digunakan sebagai bahan evaluasi untuk menilai
kesesuaian realisasi pelaksanaan dan rencana sehingga bilamana terjadi
kemunduran pelaksanaan fisik dapat dicari penyebabnya dan bagaimana
mengatasinya.
Jenis laporan yang biasa dibutuhkan dalam pekerjaan fisik umumnya
berupa informasi tentang kegiatan dilapangan seperti :
Laporan Harian
Setiap pelaksanaan pekerjaan mandor mempunyai kewajiban untuk
membuat dan menyimpan laporan harian yang berisi hal-hal sebagai
berikut :
- Kuantitas dan macam bahan yang ada / digunakan dilapangan
- Jumlah tenaga kerja untuk setiap macam tugas dan keterampilannya
- Jumlah, jenis dan kondisi peralatan yang tersedia
- Perkiraan pekerjaan yang dapat dilaksanakan hari itu
- Kondisi cuaca baik tentang data hujan maupun banjir
- Instruksi-instruksi yang diberikan pada hari yang bersangkutan
- Catatan foto dokumentasi yang diperlukan pada saat itu
Catatan-catatan lain yang berkenaan dengan pelaksanaan, perubahan
desain, gambar kerja dan upaya yang dilakukan.
Laporan Mingguan
Laporan mingguan merupakan rekapitulasi dari laporan harian yang berisi
kemajuan pekerjaan, tenaga kerja, permasalahan dan usul pemecahan
masalah serta penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dan tindakan
perbaikannya.
e) Penandatanganan Laporan
Laporan yang sudah dibawa lengkap sesuai prosedur harus diperiksa
oleh pengawas lapangan untuk minta persetujuan kebenarannya.
Pengawas lapangan akan memeriksa laporan yang dibuat oleh tukang.
Sesuai realisasi pekerjaan yang dilaksanakan baik penggunaan tenaga
kerja, material, peralatan dan data pendukung lainnya. Setelah kebenaran
laporan tersebut sesuai, maka laporan yang sudah ditandatangani oleh
tukang, akan diketahui atau di paraf oleh pengawas lapangan yang
selanjutnya akan diteruskan kepada pemberi kerja.
Berita Acara prestasi Pekerjaan, dibuat per satuan waktu atau setiap
menyelesaikan tahapan pekerjaan.
Yang perlu dicermati adalah :
Volume pekerjaan perlu diukur dan diselesaikan bersama.
Potongan baik dari uang muka atau kas bon atau pinjaman lainnya
perlu dicatat secara teliti oleh kedua belah pihak.
Pajak kalau ada perlu disetujui bersama baik nilainya maupun cara
perhitungannya.
LAPORAN HARIAN
Lokasi : Tanggal :
Mulai : jam
Selesai : jam
Jumlah : jam
Catatan :
PROYEK : …………………………..
DIVISI : ………………………….. Periode : Tgl … s/d …..
ITEM KUANTITAS TARGET S/D PROGRAM / REALISASI TGL …….. S/D TGL ………
NO. SAT. KET.
PEKERJAAN KONTRAK MINGGU INI KUANTITAS TGL ... TGL ... TGL ... TGL ... TGL ... TGL ... TGL ...
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
……………………………………..
Diketahui / Disetujui : Dibuat oleh :
………………………….. …………………………..
Menerangkan bahwa kedua belah pihak telah setuju dan sepakat melakukan pemeriksaan
pekerjaan dan menyetujui prestasi pekerjaan berdasarkan :
1. Kontrak / SPK No. dan Tanggal : ………………………….
2. Harga Kontrak / SPK : ………………………….
3. Waktu pelaksanaan : ………………………….
Dengan rincian sebagai berikut : ………………………….
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
JUMLAH
Maka PIHAK KEDUA berhak menerima pembayaran dengan perhitungan sebagai berikut :
1. Prestasi s/d saat ini ………………………………. = Rp. ……………… (dari kolom 10)
2. Prestasi s/d yang lalu ……………………………. = Rp. ……………… (-)
3. Prestasi yang dapat dibayarkan saat ini ……….. = Rp. ………………
4. Potongan : ………………………………………… = Rp. ………………
- Uang muka ……………………………………. = Rp. ………………
- Lain-lain ……………………………………….. = Rp. ……………… (-)
5. Jumlah pembayaran yang diterima ……………. = Rp. ………………
Demikian Berita Acara Prestasi Pekerjaan ini dibuat untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
…………………… ……………………
BAB V
SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK
PENCAPAIAN KOMPETENSI
5.1.2 Penilai
Penilai melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk penilaian di tempat
kerja. Penilai akan :
a) Melaksanakan penilaian apabila peserta telah siap dan merencanakan
proses belajar dan penilaian selanjutnya dengan peserta.
b) Menjelaskan kepada peserta mengenai bagian yang perlu untuk
diperbaiki dan merundingkan rencana pelatihan selanjutnya dengan
peserta.
c) Mencatat pencapaian / perolehan peserta.
Ada beberapa sumber yang disebutkan dalam pedoman belajar ini untuk membantu
peserta pelatihan mencapai unjuk kerja yang tercakup pada suatu unit kompetensi.
Prinsip-prinsip dalam CBT mendorong kefleksibilitasan dari penggunaan sumber-
sumber yang terbaik dalam suatu unit kompetensi tertentu, dengan mengijinkan
peserta untuk menggunakan sumber-sumber alternative lain yang lebih baik atau
jika ternyata sumber-sumber yang direkomendasikan dalam pedoman belajar ini
tidak tersedia/tidak ada.