Bencana dibedakan menjadi tiga, yaitu bencana alam, bencana buatan manusia, dan
bencana teknologi. Bencana alam dianggap sebagai bencana dari Tuhan, sehingga korban
lebih menerima bencana tersebut dan proses pemulihan akan berlangsung lebih cepat.
Bencana buatan manusia dan teknologi merupakan bencana yang disengaja sehingga ada satu
pihak yang disalahkan oleh korban karena terdapat luka yang mendalam dari sang korban
sehingga menyebabkan proses pemulihan yang panjang.
Saat terjadi bencana, terdapat tiga pihak yang terdampak bencana, yaitu survivor,
responden, dan masyarakat/publik. Survivor merupakan korban yang terdampak langsung,
responden meruapakan orang-orang yang membantu korban bencana, seperti tenaga
kesehatan. Sedangkan masyarakat/publik adalah orang-orang yang mengetahui bencana dari
media atau melihat bencana dari jauh sehingga merasa terpanggil untuk membantu atau
menolong korban.
Dampak bencana bersifat holistic dan unik. Masing-masing orang memiliki respons
psikis dan perilaku yang berbeda-beda. Terdapat dua pola respon, yaitu adaptif
(mengembalikan fungsi yang mengarah terhadap tumbuh dan berkembang ) dan maladaktif
(mencegah tumbuh dan berkembang). Respon psikis dan perilaku dibagi menjadi tiga, yaitu
fight response (menyiapkan diri terlebih dahulu lalu langsung mengeluarkan energy untuk
merespon bencana), flight response (menyimpan sumber energy dan menunda menyerang
sampai siap untuk melakukannya), dan respon fisiologis yang mempengaruhi fight response.
Respons psikologi yang terjadi dapat berupa insomnia, kurang nafsu makan, tremor, keluhan
somatic, perilaku (mengasingkan diri atau kebiasaan merokok meningkat), penampilan,
suasana hati (mudah tersinggung, sedih, shock, dan mudah marah), pikiran (merasa bersalah),
serta konsentrasi berkurang. Faktor yang mempengaruhi respons psikologi adalah personality
(kepribadian seseorang), normal coping pattern, coping reserves or resources, dan ada atau
tidaknya support system. Proses kehilangan dikemukakan oleh Kubler Ross yang membahas
Teori Loss & Grieving, yaitu terjadi denial, kemudian anger, bargaining, depression, dan
yang terakhir adalah acceptance.
Korban bencana perlu diselamatkan jiwa dan perasaannya. Apabila penyelamatan
psikologi tidak dilakukan secara tuntas atau bahkan tidak dilakukan, maka akan
menyebabkan gejala sindrom pasca trauma dan dalam jangka panjang akan berlanjut menjadi
gangguan stress. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya-upaya dalam melakukan
penyelamatan psikososial, yang pertama melakukan penilaian terhadap faktor resiko
psikologis, geologis, dan sosiokultural. Kemudian melakukan presipitasi stressor dan
penilaian terhadap stressor yang terkait fungsi fisiologi, kognitif, afektif (perasaan), perilaku,
dan social-cultural-spiritual. Terakhir perlu dilakukan coping resources yaitu hal-hal yang
perlu diperhatikan dan dilakukan. Mekanisme coping terbagi menjadi tiga, yaitu problem
focus (melibatkan tugas dan upaya langsung dalam menangani masalah), cognitively focused
(upaya untuk mengendalikan makna suatu masalah dan menetralisirnya), dan emotional
focused (banyak denial/ menyalahkan pengalaman yang tidak menyenangkan dan tidak
mencari solusi). Proses penyelamatan yang dilakukan adalah dengan observasi informasi,
identifikasi psikologi, mengkaji kemampuan untuk bisa menolong dirinya sendiri,
mengklasifikasikan korban berdasarkan usia, dan melakukan relokasi stress syndrome. Hal-
hal yang diperlukan dalam proses penyelamatan adalah adanya kemampuan untuk
mengidentifikasi apa saja faktor resiko dan faktor protektifnya, mengkaji faktor presipitasi,
dan mengkaji bagaimana penilaian pada stressor. Teori Human Caring mengemukakan
bahwa human care bermanfaat untuk melindungi dan menungkatkan rasa kemanusiaan
dengan membantu orang lain mencari arti dalam sakit, penderitaan dan meningkatkan
pengetahuan dan pengendalian diri. Human caring yang dilakukan adalah human touch in
helping yang bertujuan untuk harmonisasi pikiran, badan, dan jiwa yg diwujudkan dalam
bentuk pengenalan diri, perawatan diri, pembanggaan diri, dan menganggap diri sebagai
sesuatu yang berharga.