Anda di halaman 1dari 2

Nama : Alyssa Anindya Putri

NIM : 1705618041

Tugas Analisis Business Lessons dari Film “The Founder (2016)”

Setelah saya menonton film yang dibintangi oleh Michael Keaton, Nick Offerman dan
kawan kawan. Selama durasi kurang lebih 1 jam 55 menit, ada beberapa business lessons yang
saya tangkap dari film ini, yakni:

1. Take out the unnecessary things and fix the system, pada awalnya saat Mac&Dick
mengalami kesulitan dalam membangun restorannya, mereka menyadari beberapa hal yang
harusnya tidak diperlukan. Pada akhirnya mereka merubah system dari drive-in menjadi
speedee system.
2. Effeciency and effectivity is an important things. Perubahan system mereka membuat
restoran menjadi lebih efisien dan efektif. Tidak ada lagi pelayan yang melayani ke mobil,
melainkan pelanggan sendiri yang harus datang ke booth pemesanan. Tidak lagi
menggunakan piring, melainkan “paper bag dan plastic cups” yang bisa langsung dibuang
menyebabkan tidak diperlukan lagi karyawan untuk mencuci piring. Dan juga layout
tempat kerja yang baik. Walaupun restoran mereka terbilang kecil, namun dengan
memanfaatkan ruang dan merancang layout yang baik dapat membuat lingkungan kerja
menjadi lebih tertata. Ketiga hal ini tentu sangat efisien karena memangkas waktu dalam
pelayanan, yang biasanya pada saat itu untuk memesan satu makanan bisa habis waktu 30
menit, sedangkan dengan speedee system hanya memerlukan waktu 30 detik.

3. Franchise problem maintenance : quality control. Salah satu permasalahan dalam


franchise yang dijalani oleh Mac&Dick pada saat itu adalah quality controlnya. Sulit bagi
mereka melakukan quality control pada berbagai franchise yang mereka bangun karena
keterbatasan komunikasi dan penempatan koordinasi yang salah. Yang seharusnya
dilakukan oleh Mac&Dick adalah mencari partner yang tepat.

4. Cari partner yang tepat dan sesuai. Dari Ray kita belajar bahwa, perlunya mendapatkan
partner yang sesuai dengan konsep yang kita bangun. Pada awalnya Ray salah langkah
dengan memilih franchisees yang random dan tidak sesuai dengan konsep yang dibangun,
pada akhirnya franchise nya pun kehilangan kualitasnya. Maka dari itu, kita perlu untuk
menentukan orang yang tepat, dan membuat kesepakatan hitam diatas putih.

Source : The Founder. 2016.


5. Don’t rush. Do smart steps and think carefully. Ray terlalu terburu buru dalam membangun
franchisenya. Sehingga beberapa kali salah dalam mengambil langkah. Seharusnya sebagai
pebisnis yang baik, kita harus memikirkan segala konsekuensi guna mengambil langkah
yang tepat.
6. Asset itu perlu. Disini dapat terlihat ketika Ray mengalami masalah finansial. Pendapatan
nya tidak cukup untuk membayar pinjaman pinjaman nya. Ketika ditelusuri ternyata Asset
yang dimiliki Ray sangat kurang. Disinilah ia bertemu dengan Harry Sonnerborn yang
memberikan dia sebuah perspektif baru dalam bisnis, dimana akhirnya Ray menyadari
bahwa ada cara lain untuk meningkatkan bisnisnya yakni dengan mengadakan pinjaman
tanah(leasing).

7. Brand perlu mempunyai nama, bukan masalah penjualan dan sistem saja. Ray Kroc
sempat berucap dalam sebuah scene di film ini bahwa branding itu juga penting, bukan
hanya system saja. Mac&Dick hanya berfokus pada penjualan saja, disini lah letak
kesalahan mereka.

8. Dari Ray Kroc : Jangan mudah menyerah dan ambil segala kesempatan dan peluang yang
ada. Dan yang penting adalah persistence (ketekunan). Di dalam film, ditampakkan bahwa
Ray adalah orang yang tekun gigih, dan pantang menyerah, terlihat dari pekerjaannya yang
silih berganti. Namun pada akhirnya dia mencapai puncaknya.

Source : The Founder. 2016.

Anda mungkin juga menyukai