Anda di halaman 1dari 19

KEWIRAUSAHAAN

Klasifikasi Wirausaha

Dony Susandi, ST., MT.


Teknik Informatika – Universitas Majalengka

B : 10.00 (Kamis), A : 13.00 (Selasa)


Mengindentifikasi Sampai Memilih
Peluang Usaha Yang Tepat
 Salah satu alat untuk mengukur semua hal yang mungkin dan
tidak mungkin dilakukan oleh usahawan adalah menggunakan
analisis SWOT.
 Berikut adalah cara yang sederhana yang dapat dilakukan:
– Melihat keunggulan yang kita miliki seperti lokasi, sumber-sumber
bahan baku yang mudah didapat, mudah dijangkau konsumen atau
pelanggan, dan kekuatan lainnya yang dapat kita manfaatkan.
– Melihat kelemahan yang kita miliki, agar kita tidak memaksakan diri
melakukan usaha yang sebenarnya tidak dapat kita lakukan.
– Melihat peluang yang dapat dimanfaatkan.
– Melihat ancaman, jangan sekali-kali membuat suatu usaha yang memiliki
ancaman yang tinggi dan memiliki daur hidup yang pendek.

2
Pendekatan yang digunakan
wirausaha untuk mencari
peluang :

 Pendekatan ”in-side out” atau ”idea


generation”  gagasan sebagai kunci
yang menentukan keberhasilan usaha.
 Pendekatan ”the out-side in” atau
“opportunity recognition” 
merespon kebutuhan pasar
MERINTIS USAHA BARU (STARTING)

Bentuk usaha baru yang dapat dirintis yaitu:


1. Perusahaan milik sendiri (sole
proprietorship), bentuk usaha yang dimiliki
dan dikelola sendiri oleh seseorang.
2. Persekutuan (partnership), suatu kerjasama
(asosiasi) dua orang atau lebih yang secara
bersama-sama menjalankan usaha bersama.
3. Perusahaan berbadan hukum (corporation),
perusahaan yang didirikan atas dasar badan
hukum dengan modal saham-saham.
Hasil survei Peggy Lambing (2000:90):

 43% responden (wirausaha) mendapatkan ide


bisnis dari pengalaman bekerja

 15% responden telah mencoba dan mereka


merasa mampu mengerjakannya dengan lebih
baik

 11% responden memulai usaha untuk memenuhi


peluang pasar

 31% memulai usaha karena hobi


Tahapan memulai Usaha Baru
 Diawali dengan adanya ide
 Mencari sumber dana dan fasilitas barang, uang, dan
orang

 Obyek bisnis memiliki pasar


 Memperhatikan peluang pasar sebelum produk
diciptakan

6
Hal-hal yang harus diperhatikan
dalam merintis usaha baru:
 a) Bidang dan Jenis Usaha yang Dimasuki
1. Bidang usaha pertanian (agriculture)
2. Bidang usaha pertambangan (mining)
3. Bidang usaha pabrikasi (manufacturing)
4. Bidang usaha konstruksi
5. Bidang usaha perdagangan (trade)
6. Bidang jasa keuangan (financial service)
7. Bidang jasa perseorangan (personal service)
8. Bidang usaha jasa-jasa umum (public service)
9. Bidang usaha jasa wisata (tourism)
 usaha jasa parawisata
 pengusahaan objek dan daya tarik wisata
 usaha sarana wisata

7
Hal-hal yang harus diperhatikan
dalam merintis usaha baru (Ljtn):
 b) Bentuk usaha dan kepemilikan yang akan
dipilih
1. Perusahaan Perorangan (sole proprietorship)  satu orang
2. Persekutuan (Partnership)  asosiasi dua orang atau lebih
yang menjadi pemilik bersama
3. Perseroan (Corporation)  anggotanya terdiri atas para
pemegang saham
4. Firma  nama bersama

8
Hal-hal yang harus diperhatikan
dalam merintis usaha baru (Ljtn):

 c) Tempat usaha yang akan dipilih


 Mempertimbangkan aspek efisiensi & efektivitas
 Alternatif menentukan tempat memulai usaha
1. Membangun bila ada tempat yang strategis
2. Membeli atau menyewakan bila lebih strategis dan
menguntungkan
3. Kerja sama bagi hasil, bila memungkinkan

9
Hal-hal yang harus diperhatikan
dalam merintis usaha baru (Ljtn):
 d) Organisasi usaha yang akan digunakan
 Perpaduan fungsi kewirausahaan dan manajerial
 Hubungan yang timbul antara organisasi perusahaan dengan
lingkup usaha
1. Semakin besar lingkup usaha, semakin kompleks organisasinya
2. Semakin kecil lingkup usaha, semakin sederhana organisasinya
3. Semakin kecil perusahaan maka fungsi kewirausahaan akan
semakin besar, tetapi fungsi manajerial yang dimilikinya akan
semakin kecil
4. Lingkup usaha kecil umumnya organisasinya dikelola sendiri
5. Pengusaha kecil umumnya berperan sebagai small business
owner-manager/small business operator

10
Apakah anda ingin menjadi wirausaha
sukses dan tangguh?
 Menurut Ciputra (2016) :
 Memperluas pengetahuan.
 Memperluas dan Membina Jaringan.
 Berpikir untuk memulai bisnis yang kecil dan sederhana.
 Kreatif dan inovatif.
 Memiliki sikap positif.
 Berani berjuang dan berkorban Anda harus bersedia dan berani
berjuang dan berkorban dalam berwirausaha.

11
Macam-macam entrepreneur (1)
 Business Entrepreneur.
 Owner Entrepreneur adalah para penciptan dan pemilik
bisnis.
 Professional Entrepreneur adalah orang-orang yang memiliki
daya wirausaha akan tetapi mempraktekkannya pada
perusahaan orang lain.
 Government Entrepreneur. Adalah pemimpin negara
yang mampu mengelola dan menumbuhkan jiwa dan
kecakapan wirausaha penduduknya. Contoh dari
Government Entrepreneur adalah pemimpin negara
Singapura Lee Kuan Yew.

12
Macam-macam entrepreneur (2)
 Academic Entrepreneur. Termasuk dalam kelompok ini adalah
akademisi yang mengajar atau mengelola lembaga pendidikan
dengan pola dan gaya Entrepreneur sambil tetap menjaga
tujuan mulia pendidikan. Universitas Harvard dan Stanford
merupakan beberapa universitas terkemuka yang mengelola
dunia pendidikan dengan gaya Entrepreneur
 Social Entrepreneur. Yang masuk dalam kelompok ini adalah
para pendiri orgnisasi-organisasi social kelas dunia yang
berhasil menghimpun dana masyarakat untuk melaksanakan
tugas social yang mereka yakini. Contohnya adalah Mohammad
Yunus, peraih nobel perdamaian tahun 2006 serta pendiri
Grameen Bank.

13
Ada tiga jenis Wirausaha (Ir.Ciputra)
 1.Necessity Entrepreneur yaitu menjadi wirausaha
karena terpaksa dan desakan kebutuhan hidup.

 2.Replicative Entrepreneur, yang cenderung meniru-


niru bisnis yang sedang ngetren sehingga rawan
terhadap persaingan dan kejatuhan.

 3.Inovatip Entrepreneur, wirausaha inovatip yang terus


berpikir kreatif dlm melihat peluang dan
meningkatkannya.
Jenis Badan Usaha (1)
 Badan usaha menurut lapangan usahanya
 Badan usaha pertanian
 Badan usaha perdagangan
 Badan usaha industri
 Badan usaha ekstraktif
 Badan usaha jasa

 Badan usaha menurut kepemilikan modal


 Badan usaha negara
 Badan usaha swasta
 Badan usaha campuran

15
Jenis Badan Usaha (2)
 Badan usaha berdasarkan tanggungjawab anggotanya
 Perusahaan perorangan dan firma
 Perseroaanterbatas
 Badan usaha berdasarkan perbandingan penggunaan
tenaga mesin dan tenaga kerja manusia
 Badan usaha padat modal
 Badan usaha padat karya

16
Bentuk bentuk badan usaha
 Perusahaan perorangan
 Persekutuan (Firma, CV)
 Perseroan Terbatas(PT)
 Perusahaan Negara (BUMN)
 Perusahaan Daerah
 Koperasi
 Yayasan

17
Lembar Kerja: Menemukan Peluang dan Memilih Jenis
Uaha

 Petunjuk Pelaksaan Pengisian Lembar Kerja Bab 6:


1. Setiap mahasiswa terlebih dahulu memberikan ringkasan atas pemahaman
materi kuliah dengan mengisi form No. 1.
2. Dilanjutkan dengan mengisi form No. 2 tentang “Identifikasi Peluang di
Lingkungan Terdekat Anda” dan form No. 3 tentang “Pemilihan
Kepemilikan dan Jenis Usaha”
3. Untuk mengisinya semua form, disediakan waktu 25 menit dan 5 menit
berdiskusi dengan kelompoknya masing-masing untuk memilih salah satu
peluang dan perencanaan usaha yang akan dipresentasikan pada diskusi
panel.
4. Mengisi hasil diskusi pada form No. 4 yang tersedia.
5. Hasil pembahasan ditandatangani Ketua Kelompok dan Dosen.
6. Setelah melakukan dikusi kelompok, maka setiap kelompok melakukan
diskusi panel.

18
Lembar Kerja: Menemukan Peluang dan Memilih Jenis
Uaha
 Petunjuk Pelaksaan Pengisian Lembar Kerja Bab 6:
7. Dosen memimpin diskusi panel, setiap kelompok menunjuk
salah satu anggota untuk presentasi.
8. Waktu panel 20 menit.
9. Dosen bertugas mengendalikan pelaksanaan diskusi,
membimbing dan memberikan arahan dalam kesimpulan panel.
10. Hasil diskusi panel ditulis dalam form No. 5 yang tersedia dan
ditandatangani dosen dan ketua kelompok. Hasil diskus panel
disampaikan ke dosen.
11. Ketua kelompok menilai aktivitas diskusi anggota kelompok
pada form No. 6 dan menyerahkan ke dosen.
12. Dosen memberikan kesimpulan dan pendapat akhir tentang
motivasi dan paradigma wirausaha.
19

Anda mungkin juga menyukai