Anda di halaman 1dari 4

2) Hama Keong

Keong mas satu famili dengan keong lokal, yaitu keong gondang pila ampullacea (Marwoto, 1997), famili
Ampullariidae yang merupakan siput air tawar. Perkembangan keong mas di sawah dikarenakan sebagian dari
keong mas yang lepas ke sawah berkembang biak dengan cepat. Habitat sawah sesuai bagi perkembangan keong
mas dan populasinya meningkat dalam waktu yang relatif cepat, sehingga cepat pula merusak tanaman padi. Oleh
karena itu, keong mas telah berubah status dari hewan peliharaan menjadi hama padi. Pada tingkat serangan yang
berat, keong mas mampu merusak banyak rumpun tanaman padi, sehingga petani harus menyulam atau menanam
ulang. Luas areal pertanaman padi yang dirusak keong mas pada tahun 2007 mencapai lebih dari 22.000 ha
(Diretorat Perlindungan Tanaman Pangan, 2008

Tanda keong

 memakan batang dan daun padi berumur 15 hari. Tanaman padi yang terserang bisa habis dari pucuk daun
hingga ke batang padi muda. Akibatnya tanaman menjadi merana bahkan mengalami gagal panen.
Perkembangan hama ini sangat cepat, dari telur hingga menetas hanya butuh waktu 7 – 4 hari. Disamping itu,
satu ekor keong mas betina mampu menghasilkan 15 kelompok telur selama satu siklus hidup (60 – 80 hari), dan
masing – masing kelompok telur berisi 300 – 500 butir. Seekor keong mas dewasa mampu menghasilkan 1000 –
1200 telur per bulan. Padi yang baru ditanam sampai 15 hari setelah tanam mudah dirusak keong mas, keong mas
bahkan dapat mengkonsumsi seluruh tanaman muda dalam satu malam. Tanda spesifik lain pada pertanaman padi
yang terserang hama ini adalah adanya rumpun yang hilang serta adanya potongan daun yang mengambang
dipermukaan air.

Keong mas memakan tanaman padi muda yang baru ditanam serta dapat menghancurkan tanaman pada saat
pertumbuhan awal. Serangan keong mas yang parah dapat mengakibatkan tanaman padi yang baru di tanam habis
total. Saat-saat penting untuk mengendalikan keong mas adalah pada 10 hari pertama untuk padi tanam pindah
dan sebelum tanaman berumur 21 hari pada sistem tabela. Setelah umur tersebut, tingkat pertumbuhan tanaman
biasanya lebih tinggi daripada tingkat kerusakan akibat keong Mas

Keong mas (Pomacea canaliculata (Lamarck)) merusak


tanaman dengan cara memarut jaringan tanaman dan memakannya,
menyebabkan adanya bibit yang hilang di per-tanaman. Bekas
potongan daun dan batang yang diserangnya terlihat mengambang.
Waktu kritis untuk mengendalikan keong mas adalah pada saat
10 hari setelah tanam pindah, atau 21 hari setelah sebar benih
(benih basah). Setelah itu laju pertumbuhan tanaman lebih besar
daripada laju kerusakan oleh keong mas.
Bila di sawah diketahui ada keong mas, perlu dilakukan
pengaturan air karena keong mas menyenangi tempat-tempat yang
digenangi air. Jika petani menanam dengan sistem tanam pindah
maka pada 15 hari setelah tanam pindah, sawah perlu dikeringkan
kemudian digenangi lagi secara bergantian (flash flood =
intermitten irrigation). Bila petani menanam dengan sistem tabela

(tanam benih secara langsung), selama 21 hari setelah sebar benih


sawah perlu dikeringkan kemudian digenangi lagi secara
bergantian. Selain itu perlu dibuat caren di dalam dan di sekeliling
petakan sawah sebelum tanam, baik di musim hujan maupun
kemarau. Ini dimaksudkan agar pada saat dilakukan pengeringan,
keong mas akan menuju caren sehingga memudahkan pengambilan
keong mas dan sebagai salah satu cara pengendaliannya.

Gambar 40 : Biibit yang hilang dan bekas potongan daun dan batang terlihat mengambang akibat dimakan keong
mas

Keberadaannya di lapang ditandai oleh adanya telur berwarna


merah muda dan keong mas dengan berbagai ukuran dan warna.
Keong mas merupakan salah satu hama penting yang menyerang
padi muda terutama di sawah yang ditanam dengan sistem tabela.

Gambar 41 : telur keong mas berwarna merah muda.

Cara pengendaliannya yaitu dengan : (1) Secara fisik, gunakan


saringan berukuran 5 mm mesh yang dipasang pada tempat air
masuk di pematang untuk meminimalkan masuknya keong mas ke
sawah dan memudahkan pemungutan dengan tangan.; (2) Secara
mekanis, pungut keong dan hancurkan. Telur keong mas
dihancurkan dengan kayu/ bambu. (3) Bila di suatu lokasi sudah
diketahui bahwa keong mas adalah hama utama, sebaiknya tanam
bibit yang tua dan tanam lebih dari satu bibit per rumpun; buat
caren di dalam dan di sekeliling petakan sawah.; (4) Bila
diperlukan gunakan pestisida yang berbahan aktif niclos amida dan
pestisida botani seperti lerak, deris, dan saponin.; (5) Aplikasi
pestisida dilakukan di sawah yang tergenang, di caren, atau di
cekungan- cekungan yang ada airnya tempat keong mas
berkumpul.

Anda mungkin juga menyukai