LOLITJERUK
771693
1
751197
PERBANYAKAN OKUCANG Saat kritis proses pembibitan jeruk okucang adalah menentukan saat pencangkokan yang tepat sehingga tidak mengganggu pertumbuhan selanjutnya dari mata okulasi yang mulai tumbuh. Pelaksanaan produksi bibit okucang jeruk berlabel bebas penyakit mengikuti tahapan sebagai berikut: (1). Semaian batang bawah siap diokulasi jika pada ketinggian 25 cm, penampang batangnya telah berbentuk bulat atau telah mencapai ketinggian antara 40 - 50 cm. Okulasi dilakukan pada ketinggian 20 cm di atas permukaan tanah dengan mata tempel varietas komersial yang berasal dari Blok Penggandaan Mata Tempel. (2). Pencangkokan semaian batang bawah dilakukan pada saat membuka tali okulasi atau sekitar 3 minggu setelah penempelan, atau pada saat tunas okulasi telah berhenti tumbuh sekitar 2 bulan setelah tali okulasi dibuka. Tinggi cangkokan 5 cm dari pangkal tanah. (3). Media yang digunakan untuk pencangkokan adalah sabut kelapa, tanah moss yang dicampur butiran bata merah, atau menggunakan bahan lain yang tersedia di lokasi pembibitan. (4). Pencangkokan bersamaan dengan saat okulasi terbukti dapat menghambat pertumbuhan tunas hasil okulasi.
(5). Saat yang tepat untuk transplanting adalah jika akar cangkokan telah berwarna kecoklatan dan sedang dalam keadaan tidak tumbuh. Pemberian perlakuan hormon tumbuh perangsang pertumbuhan perakaran seperti Rooton-F dan jenis lainnya sangat disarankan. (6). Bibit okucang dari bedengan kemudian ditransplanting di polybag berukuran diameter x tinggi: 15 cm x 25 cm berisi media tumbuh campuran tanah + pupuk kandang (1:1, volume) atau yang dicampur bahan organik lain yang tersedia di lokasi pembibitan, misal sekam, pasir, cacahan sabut kelapa, serbuk gergaji dan lainnya. (7). Tinggi okulasi 25 cm dan tinggi cangkokan 5 cm di atas permukaan tanah memungkinkan dihasilkan bibit okucang yang mempunyai tinggi okulasi 20 cm yang merupakan ketinggian ideal bibit okulasi jeruk. (8). Semaian batang bawah berakar serabut dapat pula diproduksi dengan teknik kultur jaringan dari eksplan tunas pucuk. (9). Bibit okucang dinyatakan siap siar atau siap ditanam di lapang jika setelah ditransplanting ke polibag telah berpupus satu periode dan tidak dalam kondisi mengeluarkan pupus baru. Kondisi ini mencerminkan bahwa sistem perakaran bibit okucang telah tumbuh dan berkembang optimal.
PEMELIHARAAN Agar diperoleh bibit okucang jeruk bebas penyakit yang bermutu maka pemeliharaan semaian batang bawah di bedengan perkecambahan, bedengan di lapang, pemeliharaan pasca proses okulasi-cangkok di bedengan dan transplating ke polybag hingga bibit okucang siap siar, harus dilakukan secara optimal meliputi: Penyiraman seperlunya dan pemupukan daun dosis anjuran setiap dua minggu dilakukan pada semaian yang mulai tumbuh hingga siap ditransplanting. Penyiraman dilakukan secukupnya sesuai kebutuhan tanaman. Media dalam cangkokan jika mulai mengering harus disiram dapat dengan spet alat suntik atau cara lainnya. Pemupukan semaian batang bawah di bedengan dapat dilakukan setiap bulan dengan takaran 5-10 gr NPK atau dengan 1-3 gr urea per tanaman; atau dipupuk cair 0.5-1.0 gr urea/l air atau 1.5-2.0 gr NPK/l air setiap 2 minggu sekali. Pupuk daun dengan dosis anjuran diaplikasikan 2 minggu sekali bergantian dengan pemupukan cair lewat tanah. Pengendalian vektor CVPD yaitu Diaphorina citri dan kutu daun Aphid (Toxoptera citricidus) yang merupakan vektor Tristeza dan Vein enation, perlu dilakukan secara cermat dengan penyemprotan insektisida anjuran; demikian pula dengan hama penting lainnya (Tabel 1). Serangan penyakit cendawan di pembibitan dapat dikendalikan dengan fungisida dosis anjuran disesuaikan dengan tingkat serangan. Seluruh tahapan produksi bibit okucang jeruk dilakukan berdasarkan regulasi yang berlaku dan dalam pengawasan petugas sertifikasi benih setempat.
4.
Tabel 1. Jenis hama penting dan pestisida yang disarankan untuk pengendaliannya.
No 1. Spesies hama Diaphorina citri Pengendalian Dimethoate(foliar spray) Endosulfan (foliar spray) Alfa sipermetrin Imidakloprid Dosis 2 cc/l 0.05% 2 cc/l murni, disesuaikan dengan diameter batang 2 gr/l 5 gr/tanamn 2 cc/l 2 cc/l 2 cc/l 2 cc/l 2 cc/l 2 cc/l 2 cc/l 2 cc/l 2 cc/l Sesuai diameter btg 2 cc/l 2 cc/l
2.
Phyllocnistis citrella
3.
4.
Kombinasi : Cyromycin Aldicarb (dibenamkan di dalam tanah) Karbosulfan (foliar spray) Flufenoksuron (foliar spray) Imidakloprid (foliar spray) Dimethoate (foliar spray) Amitraz Prepagite Cyhexatin Dicofol Flufenoksuron Imidakloprid
5.
Endosulfan (foliar spray) Methamidophos (foliar spray) Papilio demolian Mekanis : membuang telur, larva dan kepompong
Tabel 2. Jenis penyakit penting dan pestisida yang disarankan untuk pengendaliannya.
No 1. Penyakit Diplodia (Diplodia) (Botryodiplodia Teobromae Pat.) Bahan Aktif Pestisida Bubur California (Belerang : Kapur : air) (1 : 2 : 10) Difenokonazol Siprokonazol Metil tiofanat Asam fosfit Siprokonazol Tembaga hidroksida Propineb Benomil Dosis Murni
2 ml/lt 2 gr/lt 2 gr/lt 2 gr/lt 2 gr/lt 2 gr/lt 2 gr/lt 2 gr/lt Cairan 10ml/lt
2. 3.
Busuk Pangkal Batang (Phytophthora spp) Embun Tepung ( Powdery Mildew) (Oidium tingitaninum C. N. Carter) Kanker Jeruk (Citrus Canker) (Xanthomonas axonopodis pv. citri) Embun Jelaga (Scooty Mold) (Capnodium citri Berkl & Desm.) Antraknose (Anthracnose) (Collectotrichum gloeosporiodes Penz.) Jamur Upas (Pink Disease) (Corticium salmonicolor B & B) Kudis (Scab) (Spaceloma Fawcettii Jenkins.)
Bubur California
5. 6.
detergen
5 gr/lt
7. 8.
Bubur California
Murni
Frekuensi Terbit : setiap bulan Staf Redaksi : A. Supriyanto, M.E. Dwiastuti, Hardiyanto dan R. Riati. Penerbit : Loka Penelitian Tanaman Jeruk dan Hortikultura Subtropik-Tlekung, Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian. Alamat : Jl. Raya Tlekung no 1, Tlekung-Junrejo, BATU. Telp. : (0341) 592683 Facsimile : (0341) 593047 e-mail : lolit_jeruk@yahoo.com website : www.citrusindo.org
3