Anda di halaman 1dari 8

Tugas Pemasaran Agribisnis

Analisa Segmenting, Targeting dan Positioning Produk Hulu dan Hilir


Diajukan untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Pemasaran Agribisnis


Disusun Oleh :
Nurul Syahfitri 150510120151
Dion Nugraha Aji 15051012015
Aris Sugianto 15051012015
Adita Nur Faoziyah 150510120156
Derajat Fitra M. 150510120157

Program Studi Agroteknologi
Fakultas Pertanian
Universitas Padjadjaran
Sumedang
2013


A. Pengertian STP Method
Dalam dunia manajemen kita mengenal STP dan 4P sebagai strategi pemasaran produk
ataupun jasa. STP adalah singkatan dari Segmentation, Targeting dan Positioning
sedangkan 4P adalah singkatan dari keempat unsur dalam marketing mix, yakni Product,
Price, Place dan Promotion.
1. Segmentation : Adalah upaya memetakan atau pasar dengan memilah-milahkan
konsumen sesuai persamaan di antara mereka. Pemilahan ini bisa berdasarkan usia,
tempat tinggal, penghasilan, gaya hidup, atau bagaimana cara mereka mengkonsumsi
produk.
2. Targeting : Setelah memetakan pasar, tahap targeting seperti namanya adalah
membidik target market yang telah kita pilih dalam analisis. Dalam hal ini tentu saja
serangkaian program pemasaran yang dilakukan harus pas dengan karakteristik pasar
sasaran yang hendak kita tuju.
3. Positioning : Apabila target pasar sudah jelas, positioning adalah bagaimana kita
menjelaskan posisi produk kepada konsumen. Apa beda produk kita dibandingkan
kompetitor dan apa saja keunggulannya.
Selanjutnya kita mengenal korelasi antara STP dan 4P. Dalam dunia marketing STP dan
4P ini akan selalu muncul, apa pun konteksnya. Jadi sangat penting untuk lebih mengenal
kedua konsep ini dengan baik. Dalam rangkaian proses marketing, STP ini ada di tahap awal
yang paling penting yakni mengidentifikasikan customer value. STP ada di level strategis
karena menentukan bagaimana kita menggarap pasar
1. Product : Pertama-tama, untuk masuk ke pasar, kita harus memiliki produk yang
bagus sesuai dengan target pasarnya.
2. Price : Produk tersebut harus memiliki harga yang sesuai dengan target pasar.
3. Place : Lokasi atau tempat yang kita masuki juga menentukan keberhasilan
menggarap target pasar.
4. Promotion : Ketiga P yang lain tidak akan berarti tanpa promosi, yakni
mengkomunikasikan produk kita kepada target pasar. Jika STP ada di level strategis, 4P
bermain di level eksekusi.
Dalam proses marketing, 4P ini ada pada tahap menyalurkan customer value dan
mengkomunikasikan customer value kepada pasar (Haryadi,2009).




B. Analisis Segmentation, Targeting dan Positioning

1. Analisis Segmenting, Targeting dan Positioning Komoditas Buah Jeruk
a. Segmentasi Pemasaran Buah Jeruk
Usia
Semua orang, mulai dari anak-anak hingga orang tua bisa mengonsumsi buah jeruk.
Jenis kelamin
Buah jeruk bisa dikonsumsi oleh semua orang tanpa memandang gender/jenis kelamin.
Agama/Keyakinan
Dari segi agama, tentu buah jeruk ini bisa diterima oleh semua pihak karena tidak
bertolak belakang ataupun bertentangan dengan aturan agama/keyakinan yang ada dalam
masyarakat.
Tingkat Pendapatan
Segmentasi pasar dari penjualan buah jeruk murni (khususnya yang terdapat di pasar
tradisional) adalah masyarakat semua kalangan, yang mayoritas adalah menengah kebawah.
Karena termasuk dalam kategori murah dan bisa ditawar.
Perilaku
Pada umumnya untuk bisa mengonsumsi buah jeruk kita harus mengupas kulitnya
terlebih dahulu. Dan bagi sebagian orang pada umumnya hanya diambil airnya saja. Sehingga
cara konsumsi seperti ini barangkali lumayan ribet bagi orang-orang tertentu, apalagi yang tidak
banyak mempunyai waktu luang.
Letak Geografis
Buah jeruk umumnya dikonsumsi oleh masyarakat beriklim tropis yang banyak
membutuhkan vitamin C bagi tubuhnya.Menurut Ariadi Abimanju, targeting adalah mengenal
segmen pasar yang telah ditentukan dan merencanakan cara apa yang paling optimal agar
segmen pasar memberikan kemungkinan paling besar untuk membeli produk yang akan
dijual/dipasarkan. Targeting ini menentukan kepada siapa target market dari suatu produk,
apakah kepada semua orang, sebagian orang atau orang-orang tertentu yang memiliki
kekhususan.
b. Targeting Komoditas Buah Jeruk
Targeting yang dapat dilakukan untuk komoditas buah jeruk menurut kelompok kami
adalah dengan cara Spesialisasi selektif, yakni perusahaan memilih sejumlah segmen pasar yang
menarik dan sesuai dengan tujuan serta sumber daya yang dimiliki. Hal ini karena buah jeruk
dapat masuk ke dalam segmen pasar manapun hanya saja kita lebih baik berfokus pada segmen
pasar yang menarik dan sesuai dengan kualitas produk kita.
c. Positioning Komoditas Buah Jeruk
Produk hortikultura apapun, termasuk jeruk, secara alami akan memiliki kategori-
kategori sesuai kualitasnya. Ada yang masuk kelas A, B dan C. Karena buah dihasilkan bukan
menggunakan mesin. Jadi ada buah yang kecilan ukurannya, ada yang kulitnya lebih kotor, dan
sebagainya, sehingga ada grade-nya. Pemasar atau produsen harus memposisikan kualitas jeruk
pada kelas-kelas atau kategori-kategori yang berbeda, disesuaikan
dengan positioning konsumennya masing-masing








1. Profil Singkat Produk Buavita
Buavita merupakan merek minuman sari buah dan es krim dari Unilever Indonesia. Merek ini
diluncurkan oleh PT. Ultrajaya Milk Industry Tbk. pada tahun 1990-an. Merek ini telah
diakuisi oleh Unilever Indonesia pada tahun 2008. Buavita terdiri dari 3 jenis, yaitu :
- Buavita dalam kemasan kotak diproduksi oleh PT. Ultrajaya Milk Industry Tbk. tersedia
ukuran mini (125 ml), standar (250 ml) dan Selection (1 liter). Tersedia dalam berbagai
pilihan rasa: Apple (Apel), Apple Aloe Vera (khusus ukuran Selection), Orange (Jeruk),
Guava (Jambu), Mango (Mangga), Soursop (Sirsak) (khusus ukuran standar), Lychee
(Leci) (khusus ukuran standar), Mandarin Orange, Pome Lychee Punch, Pinamelon Mix,
Grape (Anggur), Royale Cranberry & Grape, Royale Mix Berries
Untuk ukuran Mini tersedia dalam rasa Apple, Orange, Guava dan Mango
- Buavita 2Go diproduksi oleh PT. Futami Food & Beverages, tersedia dalam botol plastik
PET ukuran 350 ml dengan pilihan rasa: Apple Passion, Melon Crush, Orange Blast
- Wall's Buavita merupakan es krim rasa buah diproduksi oleh PT. Unilever
Indonesia Tbk. tersedia dalam pilihan rasa: Strawberry (Stroberi), Kiwi (Kiwi), Mango
(Mangga), Red Grape (Anggur Merah), Lychee (Leci)

2. Analisis Segmentation, Targeting dan Positioning produk Buavita
a. Segmentasi Pemasaran Buavita
Usia
Dilihat dari segi usia, Minuman Buavita cocok dikonsumsi untuk segala usia, namun
target market dari Buavita adalah dewasa. Akan tetapi dilihat dari perkembangan promosinya
melalui iklan, Buavita mengganti tema dari komunikasi pemasaran yang sebelumnya lebih
kepada menggunakan tema keluarga dan dewasa berganti menjadi tema anak muda atau remaja
yang memiliki berbagai aktivitas dan membutuhkan minuman buah segar.
Jenis kelamin
Segementasi pasar dari produk Buavita ini meliputi semua gender (laki-laki maupun
perempuan)
Agama/Keyakinan
Dari segi agama, tentu produk Minuman Buavita ini bisa diterima oleh semua pihak
karena tidak bertolak belakang ataupun bertentangan dengan aturan agama/keyakinan yang ada
dalam masyarakat.
Tingkat Pendapatan
Faktor konsumen yang memiliki dinamisitas yang tinggi memerlukan perhatian yang
ekstra, terlebih bagi konsumen mayoritas Indonesia yang memiliki tingkat penghasilan yang
minim dibalik perekonomian domestik yang masih belum stabil ini. Pada dasarnya, harga produk
Buavita masih dinilai terjangkau bagi kalangan menengah kebawah. Namun, masyarakat masih
memiliki pola pikir bahwa Buavita termasuk kategori "sedikit barang mewah." Sehingga pada
dasarnya Buavita belum bisa menyentuh segmentasi semua kalangan hingga saat ini. Apalagi
sistem penjualannya masih terbatas pada pasar-pasar modern. Untuk itu, perusahaan tersebut
perlu melakukan teknik segmentasi marketing yang tepat, dengan cara melakukan semacam
edukasi melalui kegiatan sosial ataupun promosi yang dapat lebih melekatkan image brand name
Buavita ke khalayak ramai.
Perilaku
Buavita menginformasikan kepada masyarakat bahwa produk tersebut hadir dalam
kemasan botol yang lebih praktis, dapat dibawa kemana-mana dan memiliki tutup botol sehingga
dapat diminum berkali-kali. Jika dibandingkan dengan kemasan tetrapak yang harus dihabiskan
sekali minum, tentu kemasan ini lebih praktis.
Walaupun demikian, tingkat konsumsi sari buah pada umumnya dan Buavita pada
khususnya untuk rata-rata orang Indonesia masih dirasa kurang. Mayoritas, mind set publik
terletak pada kebutuhan akan minuman sari buah yang masih kurang diminati dan termasuk
dalam kategori sedikit "barang mewah". Masyarakat pada umumnya masih lebih
memprioritaskan produk susu dibandingkan dengan produk minuman sari buah.
Letak Geografis
Pasar utama PT. Ultrajaya adalah Indonesia dengan populasi sebanyak kurang lebih 200
juta orang yang memiliki tingkat daya beli yang bergerak meningkat perlahan. Untuk kebutuhan
pasar domestik, angka sekitar 90% telah ditetapkan dari total produksi perusahaan. 10% sisanya
dijual ke negara-negara lain melalui mekanisme ekspor ke negara-negara di Asia, Eropa, Timur
Tengah, Australia dan Amerika Serikat. Baik untuk pasar dalam negeri maupun ekspor, produk-
produk yang dijual adalah produk yang sejenis. Jadi secara geografis, segmentasi pasarnya
adalah masyarakat dengan iklim tropis (memiliki suhu udara relatif tinggi)
Family Circumstances
Image Buavita dipersepsikan lebih kepada produk minuman buah untuk keluarga. Ini
terlihat dari brand ambassador yang menjadi bintang iklan Buavita versi Be Fruitarian yaitu
Nirina Zubir dan Darius Sinathrya. Begitupun iklan dengan versi lain yang dibintangi oleh
sebuah keluarga.
b. Targeting Produk Buavita
Targeting yang dapat dilakukan untuk produk Buavita menurut kelompok kami yang
paling tepat adalah dengan cara Spesialisasi produk, yakni Perusahaan memusatkan diri pada
pembuatan produk tertentu yang akan dijual kepada berbagai segmen pasar. Dalam hal ini
perusahaan berfokus pada pembuatan dan peningkatan kualitas produk buavita yang nantinya
dapat masuk ke dalam berbagai segmen pasar.
c. Positioning Produk Buavita
Buavita diposisikan sebagai minuman jus buah asli, yang ditujukan untuk wanita urban,
usia < 25 39 tahun, yang peduli terhadap kesehatan dan menginginkan untuk menikmati hidup
dalam cara yang sehat. Dengan positioning Rasakan manfaat kesegaran buah asli.

DAFTAR PUSTAKA

Haryadi, R. 2009. Perencanaan dan Manajemen Pemasaran. Gramedia. Jakarta.
Istijanto. 2007.63 Kasus Pemasaran Terkini Indonesia. Gramedia. Jakarta.
Zulfahmi. 2011. Segmentasi, Targeting dan Positioning dalam Manajemen Pemasaran. PPT.
http://id.wikipedia.org/wiki/Buavita

Anda mungkin juga menyukai