Anda di halaman 1dari 24

LABORATORIUM TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR
Nama : RIVA MAULANA
Praktikum : MATEMATIKA TEKNIK NPM/Semester : 17031010154 / IV
Percobaan : METODE ELIMINASI GAUSS Sesi : III
DAN GAUSS JORDAN Paralel :D
Tanggal : 5 MARET 2019
Pembimbing : DR. T. IR. DYAH SUCI P., MT

LAPORAN RESMI

SOAL

1. Rangkumlah semua modul Matematika Teknik yang telah kalian pelajari


selama ini, sertakan pendapat kalian mengenai mana metode yang efektif
untuk menyelesaikan persoalan di setiap modul!

2. Sampai saat ini bangsa Indonesia telah mengalami peristiwa-peristiwa


bersejarah yang patut diketahui, diantaranya adalah kedatangan Belanda
dibawah pimpinan Cornelis de Houtman, lahirnya Ibu R.A. Kartini, dan
lahirnya surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar). Diketahui Cornelis de
Houtman saat itu meninggal setelah 3 tahun sejak pertama kali menginjakkan
kaki di Indonesia. Beratus-ratus tahun kemudian indonesia masih dalam
belenggu Belanda yang melarang wanita Indonesia untuk menimba ilmu.
Hingga akhirnya lahirlah seorang R.A. Kartini. Selama hidupnya Ia menjadi
penggagas adanya emansipasi wanita sehingga wanita Indonesia bisa bebas
menimba ilmu. Selama hidupnya Ia melahirkan seorang wanita yang bernama
Soesalit pada umur 25 tahun, dan Ia meninggal setelah 4 hari melahirkan
anaknya. Soesalit tumbuh menjadi salah satu pahlawan yang berjasa untuk
Indonesia dan meninggal pada umur 58 tahun. Kemudian, 4 tahun setelah
meninggalnya Soesalit, lahirlah Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar),
dan peristiwa Supersemar ini terjadi 3,5 abad 17 tahun setelah Cornelis de
Houtman meninggal. Jika dijumlahkan tahun kejadian dari peristiwa-peristiwa
tersebut maka akan didapatkan 5541 tahun. Apabila Anda seorang time
traveller, pada tahun berapa yang anda ingin tuju untuk menyaksikan secara
langsung peristiwa kedatangan Belanda dipimpin Cornelis de Houtman ke
Indonesia, atau lahirnya R.A. Kartini, atau lahirnya Supersemar?
3. Selesaikan persaman berikut dengan aplikasi Matlab menggunakan metode
Gauss Jordan beserta pengerjaan manualnya!
2x - 2y + 6z = 24
4x + 10 y + 3z = 6
3x - 2y - z = 4
3w - 6x - 14z = (2 x angka NPM terakhir)y

4. Untuk program Metode gauss jordan yang telah anda pelajari, dapat
disederhanakan kembali, sederhanakan program tersebut agar menjadi
program yang lebih efisien dan dapat digunakan untuk semua persamaan serta
buat flowchartnya? (buat persamaannya sendiri, setiap grup berbeda)
1. Rangkuman
A. Modul 1 : Pemograman pascal dan aplikasi matlab
 Pascal merupakan salah satu jenis dari bahasa pemrograman. Bahasa
pascal merupakan jenis bahasa pemrograman yang sudah tua dan jarang
digunakan untuk saat ini. Namun pascal baik untuk dipelajari bagi pemula
yang ingin mempelajari tentang bahasa pemrograman
 Matlab merupakan salah satu jenis dari bahasa pemrograman. Matlab
digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dalam bentuk model
matematika. Matlab sangat multi fungsi tidak hanya bisa menyelesaikan
permasalahan model matematika saja namun juga dapat membuatnya
dalam bentuk grafik juga. Dan masih banyak lagi kegunaan dari matlab.

Berikut perbedaan dari pascal dan matlab


PASCAL MATLAB

Terdapat bagian deklarasi di bagian Dalam matlab konstanta dan variabelnya


awalnya yang berisi variabel dan tidak dideklarasikan
konstanta yang digunakan dalam program
tersebut

Dalam pascal untuk input data Dalam matlab untuk input data
menggunakan statement read/readln menggunakan statement input dan untuk
sedangkan untuk mengoutput data output data menggunakan statement
menggunakan write/writeln display

Dalam pascal untuk pemilihan kondisi Dalam matlab untuk pemilihan kondisi
dapat menggunakan beberapa statement dapat menggunakan if, elseif, dan switch
yaitu if then, if then else, dan case of case

Dalam pascal untuk perulangan dapat Dalam matlab untuk perulangan dapat
menggunakan statement yaitu for do, menggunakan while dan for
while do, repeat until

Pascal tidak dapat membuat grafik Matlab dapat digunakan untuk mebuat
grafik yaitu dengan menggunakan
statement plot
Menurut saya yang paling efektif dalam menyelesaikan suatu permasalahan
adalah matlab karena matlab lebih multi fungsi dan bahasa yang digunakan lebih
sederhana sehingga lebih menghemat waktu

B. Modul 2 : akar- akar persamaan, metode Bisection, dan metode Interpolasi


 Akar-akar persamaan merupakan salah satu metode yang dapat digunakan
untuk mencari akar-akar dari suatu persamaan. Akar-akar persamaan
efektif digunakan untuk menyelesaikan persamaan kuadrat saja, untuk
pangkat yang lebih banyak tidak bisa. persamaan dapat diselesaikan
dengan rumus persamaan kuadrat yang sangat sederhana dengan rumus:
2
−b ± √ b −4 ac
x 12=
2a
 Metode Bisection merupakan salah satu metode yang dapat digunakan
untuk mencari akar-akar dari suatu persamaan. Metode Bisection dapat
digunakan untuk persamaan polynomial dengan pangkat lebih dari dua
Penyelesaiannya yaitu mencari subinterval dengan cara mencari titik

tengah dari interval persamaan tersebut dengan rumus c :=  .


 Metode Iterasi merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk
mencari akar-akar dari suatu persamaan. Dapat digunakan untuk
persamaan polynomial dengan pangkat lebih dari dua. Penyelesaiannya
yaitu dengan mencari nilai x dengan rumus

f ( x i+1 )
x ¿=x i +1− ( x i+1 −x i )
f (x i+1 )−f ( x i )
dengan menggunakan nilai x tersebut untuk mencari nilai f(x) dan
dilanjutkan untuk mencari nilai x yang selanjutnya

Metode yang paling efektif untuk mencari nilai akar-akar dari suatu permasalahan
yaitu metode Iterasi. Karena metode ini dapat digunakan untuk persamaan
polinomial berderajat banyak tidak hanya terbatas pada derajat dua saja dan juga
lebih mudah dan lebih efektif penggunaannya dibandingkan metode Bisection.
C. Modul 3 : Metode Newthon-Rhapson, Metode Secant, dan Metode Iterasi
 Metode Nowton-Rhapson merupakan salah satu metode yang dapat
digunakan untuk mencari akar-akar dari suatu persamaan dengan cara
pertama kita menentukan nilai x1 nya terlebih dahulu. Kemudian nilai x1
itu dimasukkan dalam persamaan f(x) yang ada serta turunan dari
persamaan itu f’(x). Setelah itu kita dapat mencari nilai x selanjutnya
dengan cara nilai x1 kita tadi dikurangi dengan hasil bagi dari f(x) dan

f ( xi )
x i+1 =xi −
f’(x) atau dapat dituliskan dengan rumus : f '( x i ) . Kemudian

nilai x yang baru itu digunakan untuk perhitungan yang selanjutnya.


Perhitungan diulang hingga didapat nilai perbedaan atau toleransi yang
insignifikan
 Metode Secant merupakan metode yang dapat digunakan untuk mencari
akar-akar dari suatu persamaan dengan cara menentukan nilai x1 dan x2
nya terlebih dahulu. Kemudian nilai x1 dan x2 itu dimasukkan dalam
persamaan yang ada menjadi nilai f(x1) dan f(x2). Setelah itu dicari nilai x
selanjutnya dengan cara nilai x paling akhir dikurangi dengan nilai bagi
dari f(x) paling akhir dikurangi dengan nilai dari x terakhir dikurangi x
sebelumnya dibagi dengan nilai f(x) akhir dikurangi f(x) sebelumnya atau

f (x ¿¿ i)(x i−x i−1)


bisa dituliskan dengan rumus : xi+1 = xi - ¿. Kemudian
f ( x ¿¿ i)−f ( xi−1 )¿
nilai x yang baru dan nilai x paling akhir digunakan untuk perhitungan
yang selanjutnya. Perhitungan diulang hingga didapat nilai perbedaan atau
toleransi yang insignifikan
 Metode Iterasi merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk
mencari akar-akar dari suatu persamaan dengan cara pertama kita harus
merubah persamaan tersebut dengan mengambil persamaan x dengan
pangkat tertinggi sebagai persamaan yang baru. Kemudian kita tentukan
nilai x1 nya dan memasukkan nilai x1 tersebut ke persamaan baru yang
telah dibuat tadi untuk mendapatkan nilai x yang baru. Setelah itu kita cari
persen kesalahan cara nilai dari hasil x2 dikurang x1 dibagi x2 dan

x i+1−x i
dikalikan 100% atau bisa dituliskan dengan rumus : ɛa = | |
x i+1
x

100%. Perhitungan diulang hingga nilai persen kesalahan insignifikan.

Metode yang paling efektif dalam mencari akar-akar dari suatu persamaan yaitu
metode iterasi karena lebih cepat dan mudah dalam mendapat akar-akar dari suatu
persamaan dan juga ada perhitungan faktor koreksinya yang menjadikannya lebih
teliti

D. Modul 4 : Metode eliminasi Gauss dan Gauss Jordan


 Metode eliminasi Gauss yaitu salah satu metode yang dapat digunakan
untuk menyelesaikan persamaan linear. Prosedur penyelesaiannya yaitu
dengan cara mengeliminasi variabel-variabel yang ada di dalamnya hingga
didapatkan nilai penyelesaian dari persamaan linear tersebut.
 Metode Gauss Jordan yaitu salah satu metode yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan persamaan linear. Prosedur penyelesaiannya yaitu dengan
cara merubah persamaan linear tersebut menjadi suatu bentuk matrix
terlebih dahulu. Kemudian melakukan operasi perhitungan hingga
didapatkan matrix identitas sehingga didapatkan nilai penyelesaian dari
persamaan linear tersebut.

Metode yang paling efektif dalam menyelesaikan persamaan linear yaitu metode
Gauss-Jordan. Karena metode Gauss-Jordan ini lebih jelas dalam penentuan
hasilnya dan lebih mudah untuk dipahami.
2. Program Sejarah Indonesia
Algoritma
a. Start
b. Masukkan persamaan dalam bentuk matrix
c. Data akan diproses dengan rumus :
a1=a(1,:)/a(1,1) yakni baris 1 baru = seluruh data pada baris 1 dibagi
dengan data pada baris 1 kolom 1
a2=a(2,:)-(a1*a(2,1)) yakni baris 2 baru = seluruh data pada baris 2
dikurang dengan hasil kali data baris 1 dengan data baris 2 kolom 1
a3=a(3,:)-(a1*a(3,1)) yakni baris 3 = seluruh data pada baris 3 dikurang
dengan hasil kali data baris1 dengan data baris 3 kolom 1
b=[a1;a2;a3] yakni matriks baru berupa baris 1,baris 2 dan baris 3 yang
baru
d. Output berupa matrix b
e. Data akan diproses kembali dengan rumus :
b2=b(2,:)/b(2,2) yakni baris 2 baru = seluruh data pada baris 2 dibagi
dengan data pada baris 2 kolom 2
b1=b(1,:)-(b(1,2)*b2) yakni baris 1 baru = seluruh data pada baris 1
dikurang dengan hasil kali data baris 2 dengan data baris 1 kolom 2
b3=b(3,:)-(b2*b(3,2)) yakni baris 3 baru = seluruh data pada baris 3
dikurang dengan hasil kali data baris 2 dengan data baris 3 kolom 2
c=[b1;b2;b3] yakni matriks baru berupa baris 1,baris 2 dan baris 3 yang
baru
f. Output berupa matrix c
g. Data akan diproses kembali dengan rumus :
c3=c(3,:)/c(3,3) yakni baris 3 baru = seluruh data pada baris 3 dibagi
dengan data pada baris 3 kolom 3
c1=c(1,:)-(c(1,3)*c3) yakni baris 1 baru = seluruh data pada baris 1
dikurang dengan hasil kali data baris 3 dengan data baris 1 kolom 3
c2=c(2,:)-(c(2,3)*c3) yakni baris 2 baru = seluruh data pada baris 2
dikurang dengan hasil kali data baris 3 dengan data baris 2 kolom 3
d=[c1;c2;c3] yakni matriks baru berupa baris 1,baris 2 dan baris 3 yang
baru
h. Output berupa matrix d, dan nilai dari x, y, dan z
i. End
Flowchart

Start

Input
persamaan
dalam bentuk
matrix

a1=a(1,:)/a(1,1);
a2=a(2,:)-(a1*a(2,1));
a3=a(3,:)-(a1*a(3,1));
b=[a1;a2;a3];

Output
matrix b

b2=b(2,:)/b(2,2);
b1=b(1,:)-(b(1,2)*b2);
b3=b(3,:)-(b2*b(3,2));
c=[b1;b2;b3];

Ouput
matrix c

c3=c(3,:)/c(3,3);
c1=c(1,:)-(c(1,3)*c3);
c2=c(2,:)-(c(2,3)*c3);
d=[c1;c2;c3];

Output matrix
d, dan nilai
dari x, y, dan
z

End
Listing Program
clear all;
clc;
disp(' Metode Gauss Jordan ');
disp('------------------------------------------');
disp(' ');
a=input('Masukkan persamaan (dalam matriks) : ');
a1=a(1,:)/a(1,1);
a2=a(2,:)-(a1*a(2,1));
a3=a(3,:)-(a1*a(3,1));
b=[a1;a2;a3];
disp('-------------------------------------------');
disp([b]);
disp('-------------------------------------------');
b2=b(2,:)/b(2,2);
b1=b(1,:)-(b(1,2)*b2);
b3=b(3,:)-(b2*b(3,2));
c=[b1;b2;b3];
disp('-------------------------------------------');
disp([c]);
disp('-------------------------------------------');
c3=c(3,:)/c(3,3);
c1=c(1,:)-(c(1,3)*c3);
c2=c(2,:)-(c(2,3)*c3);
d=[c1;c2;c3];
disp('-------------------------------------------');
disp([d]);
disp('-------------------------------------------');
disp('Jadi didapat nilai x,y,z sebagai berikut : ');
disp(['x = ',num2str(d(1,4))]);
disp(['y = ',num2str(d(2,4))]); disp(['z = ',num2str(d(3,4))]);
Hasil Run “Program Sejarah Indonesia”
3. Metode Gauss Jordan
A. Penyelesaian dengan cara manual
ubah dalam bentuk matrik
0 2 -2 6 w 24
0 4 10 3 x 6
0 3 -2 -1 y 4
3 16 0 -4 z 88
Baris pertama dicos kan , maka bentuk matriks pers. akan menjadi
1.0000 -0.4161 -0.4161 0.9602 w 0.4242
0 4 10 3 x 6
0 3 -2 -1 y 4
3 16 0 -4 z 88

Selanjutnya kolom pertama harus sesuai elemen matriks identitas,


dengan dikerjakan sebagai berikut:
BARIS IV :
3 – 3 (1) = 0
16 – 4 (-0,4161) = 17.2484
0 – 4 (-0,4161) = 1.2484

-4 – 4 (0,9602) = -6.8805

Maka persamaannya menjadi


1.0000 -0.4161 -0.4161 0.9602 w 0.4242
0 4.0000 10.0000 3.0000 x 6.0000
0 3.0000 -2.0000 -1.0000 y 4.0000
0 17.2484 1.2484 -6.8805 z 86.7275
Baris kedua dibagi 4 ,maka
1.0000 -0.4161 -0.4161 0.9602 w 0.4242
0 1.0000 2.5000 0.7500 x 1.5000
0 3.0000 -2.0000 -1.0000 y 4.0000
0 17.2484 1.2484 -6.8805 z 86.7275

Selanjutnya kolom kedua harus sesuai elemen matriks identitas,


dengan dikerjakan dengan contoh diatas untuk baris I,III,dan IV
maka setelah di identitaskan hasilnya
1.0000 0 0.6242 1.2723 w 1.0484
0 1.0000 2.5000 0.7500 x 1.5000
0 0 -9.5000 -3.2500 y -0.5000
0 0 -41.8727 -19.8168 z 60.8548

Baris ketiga dibagi -9.5 ,maka


1.0000 0 0.6242 1.2723 w 1.0484
0 1.0000 2.5000 0.7500 x 1.5000
0 0 1.0000 0.3421 y 0.0526
0 0 -41.8727 -19.8168 z 60.8548

Selanjutnya kolom ketiga harus sesuai elemen matriks identitas,


dengan dikerjakan dengan contoh diatas untuk baris I,II,dan IV
maka setelah di identitaskan hasilnya
1.0000 0 0 1.0587 w 1.0155
0 1.0000 0 -0.1053 x 1.3684
0 0 1.0000 0.3421 y 0.0526
0 0 0 -5.4920 z 63.0586
Baris keempat dibagi -5.4920 ,maka
1.0000 0 0 1.0587 w 1.0155
0 1.0000 0 -0.1053 x 1.3684
0 0 1.0000 0.3421 y 0.0526
0 0 0 1.0000 z -11.4819

Selanjutnya kolom ketiga harus sesuai elemen matriks identitas,


dengan dikerjakan dengan contoh diatas untuk baris I,II,dan III
maka setelah di identitaskan hasilnya
1.0000 0 0 0 w 13.1718
0 1.0000 0 0 x 0.1598
0 0 1.0000 0 y 3.9807
0 0 0 1.0000 z -11.4819
Maka di dapat w,x,y,z sebagai berikut :
w = 13.1718
x = 0.1598
y = 3.9807
z = -11.4819
B. Program Persamaan Metode Gauss Jordan
Algoritma
1.Mulai program
2.Memasukkan persamaan dengan model matriks
3,Program akan memproses persamaan tersebut dengan rumus :
a1=cos(a(1,:)) yakni baris 1 baru = seluruh data pada baris 1 di cos kan
a2=a(2,:)-(a1*a(2,1)) yakni baris 2 baru = seluruh data pada baris 2
dikurang dengan hasil kali data baris 1 dengan data baris 2 kolom 1
a3=a(3,:)-(a1*a(3,1)) yakni baris 3 = seluruh data pada baris 3 dikurang
dengan hasil kali data baris1 dengan data baris 3 kolom 1
a4=a(4,:)-(a1*a(4,1)) yakni baris 4 = seluruh data pada baris 4 dikurang
dengan hasil kali data baris1 dengan data baris 4 kolom 1
b=[a1;a2;a3;a4] yakni matriks baru berupa baris 1,baris 2 ,baris 3dan baris
4 yang baru
4.Output berupa matrix b
b2=b(2,:)/b(2,2) yakni baris 2 baru = seluruh data pada baris 2 dibagi
dengan data pada baris 2 kolom 2
b1=b(1,:)-(b(1,2)*b2) yakni baris 1 baru = seluruh data pada baris 1
dikurang dengan hasil kali data baris 2 dengan data baris 1 kolom 2
b3=b(3,:)-(b2*b(3,2)) yakni baris 3 baru = seluruh data pada baris 3
dikurang dengan hasil kali data baris 2 dengan data baris 3 kolom 2
b4=b(4,:)-(b2*b(4,2)) yakni baris 4 baru = seluruh data pada baris 4
dikurang dengan hasil kali data baris 2 dengan data baris 4 kolom 2
c=[b1;b2;b3;b4] ] yakni matriks baru berupa baris 1,baris 2 ,baris 3dan
baris 4 yang baru
5.Output berupa matrix c
c3=c(3,:)/c(3,3) yakni baris 3 baru = seluruh data pada baris 3 dibagi
dengan data pada baris 3 kolom 3
c1=c(1,:)-(c(1,3)*c3) yakni baris 1 baru = seluruh data pada baris 1
dikurang dengan hasil kali data baris 3 dengan data baris 1 kolom 3
c2=c(2,:)-(c(2,3)*c3) yakni baris 2 baru = seluruh data pada baris 2
dikurang dengan hasil kali data baris 3 dengan data baris 2 kolom 3
c4=c(4,:)-(c(4,3)*c3) yakni baris 4 baru = seluruh data pada baris 4
dikurang dengan hasil kali data baris 3 dengan data baris 4 kolom 3
d=[c1;c2;c3;c4] yakni matriks baru berupa baris 1,baris 2 ,baris 3dan baris
4 yang baru
6.Output berupa matrix d
d4=d(4,:)/d(4,4) yakni baris 4 baru = seluruh data pada baris 4 dibagi
dengan data pada baris 4 kolom 4
d1=d(1,:)-(d(1,4)*d4) yakni baris 1 baru = seluruh data pada baris 1
dikurang dengan hasil kali data baris 4 dengan data baris 1 kolom 4
d2=d(2,:)-(d(2,4)*d4) yakni baris 2 baru = seluruh data pada baris 2
dikurang dengan hasil kali data baris 4 dengan data baris 2 kolom 4
d3=d(3,:)-(d(3,4)*d4) yakni baris 3 baru = seluruh data pada baris 3
dikurang dengan hasil kali data baris 4 dengan data baris 3 kolom 4
e=[d1;d2;d3;d4] yakni matriks baru berupa baris 1,baris 2 ,baris 3dan baris
4 yang baru
7. Output berupa matrix e, dan nilai dari w,x, y, dan z
8.Program berakhir
Flowchart

S ta rt

I npu t
pe r sa m a an
m o de l m atr iks

a 1 = co s(a (1 ,:));a 2 = a (2 ,:)-(a 1 * a (2 ,1 ));a 3 = a (3 ,:)-(a 1 * a (3 ,1 ));a 4 = a (4 ,:)-(a 1 * a (4 ,1 ));


b =[a 1 ;a 2 ;a 3 ;a 4 ];
b 2 = b (2 ,:)/ b (2 ,2 );b 1 = b (1 ,:)-(b (1 ,2 )* b 2 );b 3 = b (3 ,:)-(b 2 * b (3 ,2 ));b 4 = b (4 ,:)-(b 2 * b (4 ,2 ));
c=[b 1 ;b 2 ;b 3 ;b 4 ];
c3 = c(3 ,:)/ c(3 ,3 );c1 = c(1 ,:)-(c(1 ,3 )* c3 );c2 = c(2 ,:)-(c(2 ,3 )* c3 );c4 = c(4 ,:)-(c(4 ,3 )* c3 );
d =[c1 ;c2 ;c3 ;c4 ];
d 4 = d (4 ,:)/ d (4 ,4 );d 1 = d (1 ,:)-(d (1 ,4 )* d 4 );d 2 = d (2 ,:)-(d (2 ,4 )* d 4 );d 3 = d (3 ,:)-(d (3 ,4 )* d 4 );
e =[d 1 ;d 2 ;d 3 ;d 4 ];

O utpu t h as il
W ,X ,Y ,Z

E nd
Listing Program
clear all;
clc;
disp('=====================================');
disp('---------Metode Gauss Jordan---------');
disp('=====================================');
a=input('Masukkan persamaan (dalam matriks) : ');
disp('-----------------------------------------------------------------------------');
a1=cos(a(1,:));
a2=a(2,:)-(a1*a(2,1));
a3=a(3,:)-(a1*a(3,1));
a4=a(4,:)-(a1*a(4,1));
b=[a1;a2;a3;a4];
disp([b]);
disp('-----------------------------------------------------------------------------');
b2=b(2,:)/b(2,2);
b1=b(1,:)-(b(1,2)*b2);
b3=b(3,:)-(b2*b(3,2));
b4=b(4,:)-(b2*b(4,2));
c=[b1;b2;b3;b4];
disp([c]);
disp('-----------------------------------------------------------------------------');
c3=c(3,:)/c(3,3);
c1=c(1,:)-(c(1,3)*c3);
c2=c(2,:)-(c(2,3)*c3);
c4=c(4,:)-(c(4,3)*c3);
d=[c1;c2;c3;c4];
disp([d]);
disp('-----------------------------------------------------------------------------');
d4=d(4,:)/d(4,4);
d1=d(1,:)-(d(1,4)*d4);
d2=d(2,:)-(d(2,4)*d4);
d3=d(3,:)-(d(3,4)*d4);
e=[d1;d2;d3;d4];
disp([e]);
disp('-----------------------------------------------------------------------------');
disp('Maka di dapat w,x,y,z sebagai berikut : ');
disp(['w = ',num2str(e(1,5))]);
disp(['x = ',num2str(e(2,5))]);
disp(['y = ',num2str(e(3,5))]);
disp(['z = ',num2str(e(4,5))]);
Hasil Run “Program Persamaan Metode Gauss Jordan”
4. Program Metode Gauss Jordan Ordo 3x3
Algoritma
1. Mulai program
2. Memasukkan persamaan model matriks 3x3
3. Program akan memproses persamaan tersebut dengan rumus :
a. b=[f]
b. R=rref(b)
4. Memunculkan hasil dari perhitugan dengan metode Gauss Jordan
5. Program berakhir.
6.
Flowchart

Start

Input
persamaan
model matriks
3x3

b=[f]
R=rref(b)

Output hasil
dari perhitungan
Metode Gauss
Jordan

End
Listing Program
clc;
clear all;
disp('======================================================
=');
disp('| METODE GAUSS-JORDAN |');
disp('| MATRIKS 3x3 |');
disp('======================================================
=');
f=input('Masukkan persamaan (matriks) : ');
b=[f]
R=rref(b);
disp('Jadi hasil akhirnya ialah');
disp('======================================================
=');
disp(R)
disp('======================================================
=');
Hasil Run “Program Metode Gauss Jordan Ordo 3x3”

Anda mungkin juga menyukai