Anda di halaman 1dari 10

KONSERVASI KEANEKARAGAMAN HAYATI

OLEH

THERESIA E. BEKA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2021
Berikut adalah data bentuk perlindungan hewan, tumbuhan,hutan dan vegetasi di NTT

1. Taman Nasional Komodo

Ada beberapa tipe vegetasi yang terdapat di kawasan taman nasional ini. Jenis tumbuhan
yang hidup pada vegetasi tersebut juga berbeda-beda, antara lain:

a). Hutan Hujan

Tipe vegetasi pertama adalah hutan hujan dan merupakan area pegunungan dengan
ketinggian mencapat lebih dari 500 meter di atas permukaan laut. Rotan (Callamus sp.) dan
bambu (Bambusa sp.) merupakan dua jenis tumbuhan yang paling banyak ditemukan di area
ini.

b). Hutan Tropis Musim

Pada tipe vegetasi hutan tropis musim, kawasan ini berada pada ketinggian di bawah 500
meter di atas permukaan laut. Terdapat spesies pohon khas, seperti kepuh atau wool (Steculia
foetida) dan asam (Tamarindus indica).

c). Savana

Tipe vegetasi ketiga adalah savana yang berada di ketinggian 0 sampai 400 meter di atas
permukaan laut. Vegetasi ini merupakan area terluas dari taman nasional, bahkan mencapai
70%. Beberapa flora yang dapat dijumpai adalah bidara (Zizyphus jujuba), lontar (Brassus
flabellifer), Chloris barbata, Heteropogon concortus, dan Setaria adhaerens.
d). Hutan Bakau

Terakhir adalah vegetasi hutan bakau yang terletak di teluk terlindungi. Beberapa jenis flora
di kawasan ini adalah Lumnitzera racemosa, Sonnetaria alba, api-api (Avicennia marina),
Bruguiera sp., Cerips tagal, Rhizophora mucronata, dan Rhizophora sp.

* Jenis mamalia yang menghuni taman nasional ini, antara lain kuda liar (Equus caballus),
kerbau liar (Bubalus bubalis), babi hutan (Sus scrofa), anjing hutan (Cuon alpinus), dan
musang (Paradoxurus hermaphroditus).

* Mamalia lain yang hanya ada di salah satu pulau di kawasan taman nasional yaitu Pulau
Rinca adalah monyet ekor panjang (Macaca fascicularis). Sementara rusa (Cervus timorensis)
dapat ditemukan di Gunung Tumbuh, Doro Ora, hingga Loh Dasami.

* Jenis burung yang hidup di daerah ini adalah kakatua jambul kuning (Cacatua sulphurea),
burung raja udang (Halcyon chloris), burung kacamata laut (Zosterops chloris), pergam hijau
(Ducula aenea), Philemon buceroides, elang tutul (Falco moluccensis), elang ikan (Pandion
heliatus), burung gosong (Megapodius reinwardt), tekukur (Streptopelia chinensis), dan
perkutut (Geopelia streptriata).

* Adapun burung yang paling menarik adalah ayam hutan (Gallus varius) yang tersebar di
Pulau Rinca. Terdapat pula elang ikan, elang tutul, dan burung gosong yang saat ini berada
dalam kategori terancam punah.

* Sementara jenis reptil yang hidup di kawasan ini, antara lain uras russel (Viperia russlei),
ular pohon hijau (Trimeresur4yus albolabris), ular kobra (Naja naja), dan masih banyak lagi.

2. Taman Nasional Kelimutu


Terdapat beragam jenis flora di kawasan Taman Nasional Kelimutu, yaitu sekitar 100 spesies
dalam 36 family dan 2 diantaranya merupakan jenis endemik Kelimutu yaitu uta onga
(Begonia kelimutuensis) dan turuwara (Rhondodenron renschianum). Beberapa flora lain
yang ada di Taman Nasional Kelimutu adalah ajang kode (Toona spp.), cemara (Casuarina
equisetifolia), kawah (Anthocephalus cadamba), kesambi (Schleichera oleosa), kesi
(Canarium spp.), kodal (Diospyros ferra), sita (Alstonis scholaris), bunga abadi edelweiss,
dan masih banyak lagi yang lainnya.

Sementara itu, beberapa jenis satwa endemik Flores seperti burung gerugiwa (Monarcha sp)
juga menghuni kawasan taman nasional. Burung pengicau endemik yang memiliki 11 suara
kicauan yang berbeda ini disebut-sebut sebagai burung arwah, mengingat burung ini jarang
terlihat.

Hewan endemik lainnya, diantaranya adalah jenis mamalia yaitu tikus lawo (Rattushainaldi),
tikus gunung (Bunomys naso), deke (Papagomys armandvillei), dan wawi ndua (Susheureni).
Jenis satwa lain, diantaranya ayam hutan (Gallus gallus), banteng (Bos javanicus javanicus),
kijang (Muntiacus muntjak nainggolani), rusa (Cervus timorensis), babi hutan (Sus sp.), elang
(Elanus sp.), srigunting (Dicrurus sulphurea), luwak (Pardofelis marmorata), trenggiling
(Manis javanica), landak (Hystrix brachyura brachyura), kancil (Tragulus javanicus
javanicus), dan lainnya.

Taman Nasional Kelimutu juga merupakan habitat bagi sekitar 19 jenis burung yang
terancam punah. Burung-burung tersebut diantaranya punai flores (Treron floris), burung
hantu wallacea (Otus silvicola), cabai emas (Dicaeum annae), sikatan rimba-ayun
(Rhinomyias oscillans), burung madu matari (Nectarinia solaris), kancilan flores
(Pachycephala nudigula), sepah kerdil (Pericrocotus lansbergei), tesia Timor (Tesia everetti),
opior jambul (Lophozosterops dohertyi), opior paruh tebal (Heleia crassirostris), kehicap
flores (Monarcha sacerdotum), dan elang flores (Spizaetus floris).
3. Taman Nasional Manupeu Tanah Daru – Sumba, NTT

Beberapa tipe vegetasi di taman nasional ini yaitu Hutan Hujan Semi Awet Hijau dan Hutan
Musim Perbukitan. Ada pula Hutan Primer dan Hutan Sekunder yang merupakan padang
alang-alang dan semak, padang rumput, serta bekas lahan pertanian masyarakat.

1. Flora

Diketahui bahwa ada sekitar 118 jenis flora bernilai tinggi yang tumbuh di kawasan taman
nasional ini. Beberapa di antaranya adalah cemara gunung (Casuarina sp.), kesambi
(Schleichera oleosa), kemiri (Aleurites moluccana), pulai (Alstonia scholaris), asam
(Tamarindus indica), jambu hutan (Syzygium sp.), dan lantana (Lantana camara).

Ada pula suren (Toona sureni), taduk (Sterculia foetida), injuwatu (Pleiogynium timoriense),
kaduru bara (Palaquium obtusifolium), ulukataka (Agalia odoratissima), manera (Aglaia
eusideroxylon), marra (Trameles nudiflora), delo metung (Palaquium sp.), dan nggoka bara
(Chinocheton sp.)

Beberapa jenis rumput yang akan dijumpai di kawasan ini yaitu alang-alang (Imperata
cylindrica) dan lantana. Pada lokasi Praimahala juga terdapat habitat bunga bangkai
(Amorphopallus sp.)

2. Fauna

Tercatat ada sekitar 87 jenis aves atau burung di taman nasional ini dan 7 diantaranya adalah
jenis endemik pulau Sumba. Ketujuh spesies tersebut adalah punai Sumba (Treron
teysmannii), sikatan Sumba (Ficedula harterti), kepodang sungu Sumba (Coracina dohertyi),
dan madu Sumba (Nectarinia buettikoferi).
Dua diantaranya burung endemik tersebut yaitu kakatua cempaka (Cacatua sulphurea-
citrinocristata) dan julang Sumba (Rhyticeros everetti) adalah spesies yang paling langka dan
terancam punah, terutama di Pulau Sumba.

Jenis kupu-kupu yang hidup di taman nasional ini ada 57 spesies dengan tujuh yang termasuk
jenis endemik Pulau Sumba, yaitu Sumalia chilo, Junonia adulatrix, Papilio neumoegenii,
Ideopsis oberthurii, Athyma karita, Delias fasciata, dan Elimnia amoena.

4. Taman Nasional Laiwangi Wanggameti – Sumba, NTT

1. Flora

Beberapa jenis flora yang dapat dijumpai di kawasan taman nasional ini yaitu kayu manis
(Cinnamomum zeylanicum), kenari (Canarium oleosum), taduk (Sterculia foetida), hangkang
(Palaquium obovatum), suren (Toona sureni), honggi (Myristica littoralis), jambu hutan
(Syzygium sp.), dan beringin (Ficus sp.).

Pada area Hutan Wanggameti jenis flora yang mendominasi yaitu cemara hutan (Podocarpus
imbricatus ), kayarak atau tangongo (Quercus piriformis), wihi kalauki (Calophyllum
soulattri), pohon nyatoh (Palaqium obovatum), laru (Myristica teijsmanni), murungiha
(Helicia excelsa), malairou (Polyosma sp.), dan kadhuru bara (Palaquium obtusifolium).

Sedangkan tanaman unggul lokal yang hidup di Pulau Sumba yaitu pohon cendana (Santalum
album), ayela (Artocarpus glaucus), kesambi (Schleihesa oleosa), inju watu (Spondias
pinata), manera (Aglaia eusideroxylon), sawo kecik (Manilkara kauki), dan nyatoh
(Palaquium obovatum).

Ada pula lobung atau salam (Eugenis sp), pulai (Alstonis scholaris), halai (Alstonis
spectabilis), langaha, ulu kataka, kanawa, mbakuhau, kaduru, dan ai marra. Selain spesies
kayu tersebut, terdapat pula tumbuhan jenis non kayu seperti anggrek, bunga bangkai, jenis-
jenis palem, dan rotan.

2. Fauna

Diketahui bahwa taman nasional ini menjadi rumah untuk berbagai jenis satwa. Kelompok
satwa yang berhasil ditemukan yaitu dari 22 jenis mamalia, 29 jenis reptil, 7 jenis amfibi, dan
176 jenis burung dengan 9 diantaranya adalah jenis endemik.

Beberapa jenis satwa liar yang membentuk habitat di taman nasional ini antara lain babi
hutan (Sus sp.), kera ekor panjang (Macaca fascicularis-fascicularis), ayam hutan (Gallus
gallus), ular sanca Timor (Phyton timorensis), dan biawak (Varanus salvator).

Adapun spesies burung yang mempunyai populasi utama di kawasan ini antara lain burung
walik rawamanu (Ptilinopus dohertyi), kakatua cempaka (Cacatua sulphurea-citrinocristata),
dan kakatua jambul kuning (Cacatua sulphurea).

Ada juga spesies lain, seperti burung madu Sumba (Nectarinia buettikoferi), kepodang-sungu
Sumba (Coracina dohertyi), punai Sumba (Treron teysmannii), sikatan Sumba (Ficedula
harterti), gemak Sumba (Turnix everetti), dan nuri (Lorius domicella).

Jenis kupu-kupu yang tercatat yaitu sebanyak 115 spesies dan tiga diantaranya adalah jenis
endemik di Nusa Tenggara. Beberapa spesies tersebut yaitu kupu-kupu halipron (Troides
haliphron naias), Ideopsis oberthurii, Sumalia chilo, Elimnias amoena, dan Athyma karita.

5. Cagar alam gunung mutis


Tipe vegetasi yang berada di kawasan ini, merupakan perwakilan dari hutan homogen dataran
tinggi. Tak heran, kawan dapat menemukan beberapa flora yang hidup di dataran tinggi (200-
1.500 mdpl) di sana, misalnya, Ampupu (Eucalyptus urophylla) dan Cendana (Santalum
album). Lain itu, pesona unik lainnya adalah hutan Bonsai yang didominasi pohon Kayu
Putih (Eucalyptus alba).

di kawasan ini juga ditemukan beragam fauna liar endemik Pulau Timor, seperti rusa (Cervus
timorensis), kuskus, biawak (Varanus timorensis), ular sanca (Phyton timorensis), punai
(Treon psittacea), betet (Apromictus jonguilaceus), dan pergam (Ducula cineracea).

6. Cagar Alam Watu Ata (Ngada)

1. Flora

Jenis-jenis vegetasi campuran antara lain ampupu (Eucalyptus urophylla), kayu besi
(Dyospiros celebica), kayu merah (Pterocarpus indicus), kayu manis (Cinnamomum
burmanii), kemiri (Aelurites moluccana), johar (Cassia siamca) dan Asam (Tamarindus
indica).

Tumbuhan Berkayu; Hasil penelitian yang dilakukan oleh DR.Leo Bani Lodu (2003),
ditemukan 63 jenis tumbuhan berkayu di Leko Guka kawasan CA Watu Ata. Jenis tanaman
yang paling banyak ditemukan yaitu Ehretia acuminate R Br. sebanyak 235 individu dan
Palaquium obstusifolium Burk. sebanyak 227 individu. Jenis tanaman berkayu yang sedikit
ditemukan diantaranya Buchanania arborescen Bl., Bombax ceiba Plum, Ficus subglauca
M.Dr., Dendrocnide sp.

Jenis-jenis lain yang dapat ditemui pada wilayah ini adalah kayu besi (Dyospiros celebica),
kayu merah (Pterocarpus indicus), kayu manis (Cinnamomum burmanii), kemiri (Aleurites
moluccana), johar (Cassia siamca) dan asam (Tamarindus indica), Pohon ampupu
(Eucalyptus urophylla)

Tanaman Budidaya; Tanaman budidaya yang ditemukan di Wolo Koro kawasan CA Wae
Wuul sebanyak 33 jenis. Kopi arabika (Coffea arabica) merupakan jenis tanaman yang
tergolong paling berlimpah. Beberapa jenis tanaman dengan jumlah individu rendah antara
lain Kopi robusta (Coffea robusta), gamal (Gliricidia sepium), rumput gajah (Penisetum
purpureum) dan vanili (Vanilla planifolia).
2. Fauna

Mamalia; Hasil penelitian yang dilakukan oleh DR.Leo Bani Lodu (2003), ditemukan 5 jenis
mamalia di Wolo Koro kawasan CA Watu Ata. Jenis mamalia yang paling banyak ditemukan
antara lain tikus (Ratus timunicus var. sabae) dalam bahasa lokal disebut dheke sebanyak 54
individu, kera (Macaca Fasicularis) atau bahasa lokal disebut kodhe sebanyak 43 individu,
dan musang (Diplogale hosei) atau dalam bahasa lokal disebut bheku sebanyak 36 individu.
Sedangkan jenis mamalia yang proporsi kelimpahannya rendah adalah babi hutan (Sus
barbatus) atau dalam bahasa lokal disebut sui mere dan tikus pohon (Lenotrix canus) atau
dalam bahasa lokal disebut betu.

Burung; Burung Koa kiu (Philemon moluccensis) ditemukan paling banyak menghuni Cagar
Alam Watu Ata berdasarkan hasil penelitian DR.Leo Bani Lodu (2003).Sedangkan jenis
burung Poro toro, Keli (Aprosmictus jonquillaceus ) dan Analeo (Oriolus flavocinctus) paling
sedikit ditemukan selama pengamatan. Selain itu ditemukan pula elang flores (Spizaetus
cirrhatus floris), Ngkiong (Pachychepala nudigula), cekakak tunggir putih (Caridonax
fulgidus), serindit flores (Loriculus flosculus).

7. Cagar Alam Hutan Bakau Maubesi

1. Flora

Aneka jenis flora hutan mangrove yang tumbuh di kawasan ini didominasi oleh jenis bakau-
bakauan (Rhizophora sp), api-api (Avicenia marina), nyiri (Xylocarpus granatum), serta
jenis-jenis flora lainnya seperti kesambi (Schleichera oleosa), gewang (Corypha gebanga),
lontar (Borrasus flabelifer), buta (Excoelcasia sp), dan ketapang (Terminalia catappa).

2. Fauna

Adapun jenis-jenis fauna yang terdapat di kawasan ini antara lain biawak timor (Varanus
timorensis), kera (Macaca fascicularis), buaya muara (Crocodylus porosus), kalong
(Pterropus vampyras), elang laut (Heliaretus leucogaster), raja udang (Alcedo athis), dara laut
(Sterna sp), bangau hitam (ciconia episcopus), kuntul atau bangau putih (Egretta sacra),
gagak (Corpus sp), dan burung hantu (Trasius sp).

Anda mungkin juga menyukai