Anda di halaman 1dari 16

BERGITA TEFINSIA DHOA

Taman Nasional di NTT


Danau Kelimutu

Lokasi Taman Nasional Kelimutu berada di


Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara
Timur.
Kawasan Taman Nasional Kelimutu memiliki
daya tarik yang luar biasa melalui Danau
Kelimutu. Keindahan Danau Kelimutu ini
tidak bisa dilepaskan dari warnanya yang
berubah-ubah. Warna-warna danau ini yaitu
merah, biru, dan putih, sehingga dikenal
dengan nama Danau Tiga Warna.
Terdapat beragam jenis flora di Taman Nasional
Kelimutu, berupa 100 spesies dalam 36 keluarga.
Sebanyak 2 di antaranya merupakan jenis endemik
Kelimutu, yaitu Uta Onga dan Turuwara. Flora di
kawasan ini juga beragam, mulai dari ajang kode,
cemara, kesambi, kesi, kodal, hingga bunga abadi
edelweiss. Beberapa satwa endemik Flores juga
ada di sini, yaitu burung gerugiwa, burung
pengicau pemilik 11 suara kicauan berbeda.
Di Kawasan taman nasional ini juga disediakan
hutan seluas 4,5 hektar yang menjadi area
koleksi berbagai jenis flora dan fauna dan area
ini dikenal dengan nama arboretum. Adanya
hutan tersebut sebagai upaya untuk konservasi
terhadap keanekaragaman hayati sehingga
Burung Gerugiwa, burung endemik Taman hewan tersebut tidak punah dan banyak
Nasional Kelimutu pemilik 11 kicauan pengunjung yang datang dapat mengamati
berbeda. (Dok. TN Kelimutu) keragaman satwa yang ada dikawasan tersebut.
Taman Nasional Loh Liang
pulau Komodo atau Loh Liang adalah pulau terbesar di
kawasan Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur,
Indonesia. Taman Nasional ini merupakan rumah bagi lebih
dari 4000 komodo.
Nama Loh Liang sendiri diambil dari sarang-sarang komodo
yang bisa kamu temui disini dalam bentuk lubang. Karena,
dalam bahasa labuan bajo tempat ini memiliki arti Teluk
Lobang.
Karena rumah bagi Komodo, pulau ini masih memiliki
banyak pepohonan. Meskipun begitu, tidak
sebagaimana taman bunga yang dirancang oleh 
jasa taman, cuaca di sekitar tempat ini tetap panas
terutama saat musim kemarau. Wisatawan yang
berkunjung ke sini umumnya berjalan berkeliling
untuk masuk ke dalam hutan-hutannya untuk
melihat komodo dari kejauhan. Selain komodo, ada
juga hewan lain seperti rusa, kakak tua, dan burung-
burung lainnya.
Taman Nasional Loh Liang

Di pulau ini, warna pasir pantainya Kegiatan paling umum yang


adalah kemerahan. Hal tersebut dilakukan di Taman Nasional Loh
disebabkan adanya pengaruh Liang adalah trekking Komodo.
Foraminifera yang mewarnai koral, Seorang pemandu akan menemani
kemudian koral tersebut hancur di para wisatawan untuk berkeliling.
pesisir. Karena pasir pantai Ada berbagai macam jalur trek
berwarna putih, pencampuran yang terdiri dari trek pendek,
tersebut menyebabkan warna sedang dan panjang. Meski begitu,
pasir menjadi pink. Anda bisa trekking komodo tidak menjamin
memanfaatkannya sebagai objek turis untuk bisa melihat hewan
fotografi karena pantai pink tersebut karena mereka hidup liar
termasuk yang langka di dunia. dan bebas
Taman Nasional Laiwangi Wanggameti – Sumba, NTT

Taman Nasional Laiwangi Wanggameti juga sering


disingkat dengan TNLW adalah taman nasional yang
berlokasi di Sumba, Nusa Tenggara Timur. Kawasan
seluas 47.010 ha ini merupakan salah satu perwakilan
dari berbagai tipe hutan di Sumba, termasuk hutan elfin
yang berada pada ketinggian 800 meter di atas
permukaan laut.
Dengan kondisi tersebut, TN Laiwangi Wanggameti
memiliki kekayaan alam, flora dan fauna yang sangat
berlimpah. Selain itu, terdapat komposisi unik dari
kawasan ini, yaitu 60% adalah stepa dan 40% adalah
hutan hujan dataran rendah dan hutan hujan dataran
tinggi. Hal ini pula yang menjadi daya tarik wisatawan
untuk berkunjung ke taman nasional ini
Taman Nasional Laiwangi Wanggameti – Sumba, NTT

Kawasan yang terdiri atas hamparan Beberapa jenis flora yang dapat dijumpai di
bukit, lembah, dan wilayah kawasan taman nasional ini yaitu kayu manis
bergelombang ini sebelumnya adalah (Cinnamomum zeylanicum), kenari (Canarium
kelompok hutan yang dikenal sebagai oleosum), taduk (Sterculia foetida), hangkang
Kelompok Hutan Laiwangi (Palaquium obovatum), suren (Toona sureni),
Wanggameti. Sebagai kawasan honggi (Myristica littoralis), jambu hutan
konservasi alam, Taman Nasional (Syzygium sp.), dan beringin (Ficus sp.).
Laiwangi Wanggameti menjadi surga Pada area Hutan Wanggameti jenis flora yang
untuk berbagai jenis flora dan fauna mendominasi yaitu cemara hutan (Podocarpus
membentuk habitat. Berbagai spesies imbricatus ), kayarak atau tangongo (Quercus
tumbuhan dan satwa dapat dijumpai di piriformis), wihi kalauki (Calophyllum soulattri),
taman nasional ini dengan berbagai pohon nyatoh (Palaqium obovatum), laru
keunikannya masing-masing. Mulai (Myristica teijsmanni), murungiha (Helicia
dari spesies endemik, liar, langka, excelsa), malairou (Polyosma sp.), dan kadhuru
sampai yang dilindungi hidup di bara (Palaquium obtusifolium).
kawasan ini.
Taman Nasional Laiwangi Wanggameti – Sumba, NTT

Adapun spesies burung yang


mempunyai populasi utama di
Beberapa jenis satwa liar
kawasan ini antara lain burung walik
yang membentuk habitat di
rawamanu (Ptilinopus dohertyi),
taman nasional ini antara
kakatua cempaka (Cacatua
lain babi hutan (Sus sp.),
sulphurea-citrinocristata), dan
kera ekor panjang (Macaca
kakatua jambul kuning (Cacatua
fascicularis-fascicularis), 
sulphurea).
ayam hutan (Gallus gallus),
Ada juga spesies lain, seperti burung
ular sanca Timor (Phyton
madu Sumba (Nectarinia buettikoferi),
timorensis), dan biawak
kepodang-sungu Sumba (Coracina
 (Varanus salvator).
dohertyi), punai Sumba (Treron
teysmannii), sikatan Sumba (Ficedula
harterti), gemak Sumba (Turnix
everetti), dan nuri (Lorius domicella).
Taman Nasional Laiwangi Wanggameti – Sumba, NTT

Keunikan dari Taman Nasional Laiwangi


Wanggameti adalah komposisi wilayahnya Pengunjung taman nasional yang
yang didominasi oleh stepa. Oleh sebab itu, mempunyai ketertarikan terhadap
ada banyak sekali spot yang dapat dikunjugi burung dapat mencoba untuk
di kawasan ini, karena fungsinya yang tidak bertandang ke Desa Praing Kareha.
hanya sebagai wilayah konservasi alam
saja.
Pengunjung dapat menjumpai banyak sekali
kuburan kuno di sekitar taman nasional ini.
Kuburan kuno tersebut juga mempunyai
keunikan, yaitu ukirannya yang
menggunakan beberapa motif unik.
Beberapa diantaranya adalah motif kuda,
kerbau, pria, dan wanita.
Hutan lindung egon

wisata alam Egon salah satu hutan lindung


yang terus dikembangkan demi
membangkitkan industri pariwisata di
kawasan tersebut.
Kawasan hutan lindung Egon Ilin Medo
berada di wilayah Kecamatan Waigete,
Kabupaten Sikka. Lokasi itu dapat dicapai
dalam waktu satu jam perjalanan dari
Maumere, ibu kota Kabupaten Sikka.
Hutan lindung egon

Saat ini potensi wisata alam Egon sedang dikembangkan oleh Dinas


Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Provinsi NTT, melalui UPT
Kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah Kabupaten Sikka. Sesuai dengan
rencana yang dipetakan, lokasi wisata alam egon akan dikembangkan sekitar
25 hektare. Melalui kesatuan pengelolaan hutan dan dikelola oleh UPT
Kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah Kabupaten Sikka, di mana diatur
dalam Permenhut nomor 83 tahun 2016 tentang perhutanan sosial
Kawasan Suaka Margasatwa Harlu

Tipe vegetasi kawasan Suaka Margasatwa Harlu


merupakan perwakilan tipe ekosistem hutan dataran
rendah yang di domimasi oleh jenis Kedondong hutan
(Spondias pinnata), kesambi (Schleichera oleosa),
beringin (Ficus sp), kayu merah (Pterocarpus indicus)
dan pada beberapa bagian kawasan adalah hutan
pantai dengan jenis vegetasi Rhizophora stylosa dan
Sonneratia sp. Potensi Fauna pada kawasan SM harlu
didominasi oleh jenis aves diantaranya Kakatua kecil
jambul kuning (Cacatua sulphurea), pergam timor
(Ducula cineracea), cikukua timor (Philemon
inorbatus), tekukur (Streptopelia chinensis), perkici
timor (Trichoglassus euteles), Kipasan dada
hitam (Rhipidura rufifrons), Ayam Hutan (Gallus
galus)
Cagar Alam Mutis Timau (Mutis Timau)

Kawasan hutan Cagar Alam Gunung Mutis memiliki tipe vegetasi


yang merupakan perwakilan hutan homogen dataran tinggi yang
didominasi oleh jenis ampupu (Eucalyptus urophylla) yang
tumbuh secara alami dalam luasan yang cukup besar. Sesuai
dengan kondisi ekosistem, jenis flora  yang terdapat di Cagar
Alam Gunung Mutis  didominasi oleh jenis
Ampupu/Hue (Eucalyptus alba), disamping itu flora lain yang
terdapat di Cagar Alam Gunung Mutis seperti :
Bijama (Elacocarpus petiolata), Haubesi (Olea
paniculata), Kakau/Cemara Gunung (Casuarina
equisetifolia), Manuk Moto (Decaspermum fruticosuni)
Potensi fauna yang terdapat di Cagar Alam Gunung Mutis secara
umum merupakan fauna daratan seperti Mamalia, Reptilia, dan
Aves, beberapa jenis fauna tersebut antara lain : Rusa
Timor (Cervus timorensis), Kuskus (Phalanges orientalis), babi
hutan (sus vitatus),
Cagar Alam Mutis Timau (Mutis Timau)

Cagar Alam Mutis yang berada di Fatumnasi ini


merupakan daerah terdingin di antara panas dan
teriknya Nusa Tenggara Timur. Untuk mencapai
tempat ini, kalian harus berkendara lebih dari 2 jam
dari jantung Kota Soe (Ibukota Kabupaten Timor
Tengah Selatan)

Cagar Alam Mutis ini didominasi oleh pohon Ampupu


(Eucaliptus Urophylla). Pohonnya besar-besar, tinggi
dan sudah berusia cukup lama bahkan hingga ratusan
tahun. Buktinya, beberapa pohon sudah terlihat tua
dan menjadi bolong tengahnya.Agak ke dalam sedikit,
kali ini saya disuguhkan dengan bonsai hidup raksasa.
Penangkaran Ex-Situ Rusa Timor di Kota Kupang

Rusa Timor (Rusa timorensis) adalah satwa dengan


persebaran cukup luas di Indonesia, salah satunya di
Provinsi Nusa Tenggara Timur. Sebagai satwa asli
Indonesia, Rusa Timor ditetapkan sebagai satwa
dilindungi menurut Peraturan Pemerintah Nomor 7
Tahun 1999. Balai Besar KSDA NTT sebagai Unit
Pelaksana Teknis Konservasi Sumber Daya Alam di
Provinsi Nusa Tenggara Timur mempunyai tugas
penyelenggaraan konservasi sumber daya alam dan
ekosistemnya di cagar alam, suaka margasatwa,
taman wisata alam dan taman buru serta koordinasi
teknis pengelolaan taman hutan raya dan kawasan
ekosistem esensial
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai